Anda di halaman 1dari 11

KEGAWATDARURATAN

SISA PLASENTA
Oleh kelompok 2 :
Dewi Fitria Susanti
Desy Harianti
Dheniza Haifa Aryanti
Dwi Lestari
Endah Lovita
Erlindawati
PLASENTA

Plasenta adalah organ yang menyediakan


oksigen dan nutrisi bagi bayi untuk melakukan
pertumbuhan dan perkembangan dalam
kandungan.
FUNGSI PLASENTA

Plasenta sebagai kelenjar yang menghasilkan hormone


Plasenta memberikan nutrisi untuk janin
Plasenta melindungi bayi dari infeksi
Plasenta menyaring zat berbahaya
Plasenta bertindak sebagai paru-paru
REST PLASENTA
Sisa Plasenta adalah plasenta tidak
lepas sempurna dan meninggalkan
sisa, dapat berupa fragmen plasenta
atauselaput ketuban tertahan. Sisa
plasenta disebabkan oleh plasenta
tertanam terlalu dalam sampai lapisan
miometriumuterus.
BENTUK PERDARAHAN

1) Perdarahan pasca partus


berkepanjangan sehingga pengeluaran
lochea disertai darah >7-10 hari.
2) Dapat terjadi perdarahan baru setelah
partus pengeluaran lochea normal.
3) Dapat berbau akibat plasenta rest
PATOFISIOLOGI

Tertinggalnya plasenta atau selaput janin yang


menghalangi kontraksi uterus sehingga masih ada
pembuluh darah yang tetap terbuka. Sewaktu suatu
bagian plasenta (satu atau lebih lobus) tertinggal,
maka uterus tidak dapat berkontraksi secara efektif
dan keadaan ini dapat menimbulkan perdarahan
TANDA DAN GEJALA
1. Perdarahan terus menerus
2. Pada palpasi didapatkan fundus uteri masih dapat teraba yang lebih
besar dari yang diperkirakan.
3. Uterus berkontraksi tetapi tinggi fundus tidak berkurang (Sujiyatini,
2011)
4. Plasenta tidak lengkap/utuh saat dilahirkan (Obgynacea, 2009)
5. Adanya tanda-tanda syok (Wirakusumah, 2002)
a. Mual
b. Gelisah
c. Peningkatan nadi
d. Penurunan tekanan dara
6. Evaluasi pemeriksaan dalam
a. Terdapat pembukaan dan masih dapat diraba sisa plasenta atau
membrannya.
b. Sub involusio uteri karena infeksi dan menimbulkan perdarahan
terlambat.
DIAGNOSIS
1 . Untuk mengkaji adanya sisa plasenta perlu dilakukan palpasi uterus.
2. Memeriksa kontraksi uterus, jika terdapat perdarahan dengan indikasi sisa plasenta uterus
berkontraksi tetapi tinggi fundus uteri tidak berkurang.
3. Perdarahan segera setelah persalinan primer.
4. Untuk mengkaji adanya sisa plasenta perlu dilakukan penilaian klinik yaitu dengan
memeriksa
kelengkapan plasenta (Saifuddin, 2002).
5. Perdarahan pasca persalinan 500 ml selama 24 jam pertama.
6. Ditemukan tanda-tanda syok.
7. Dilakukan pemeriksaan inspekulo (Wirakusumah, 2002).
KOMPLIKASI PLASENTA
RESTAN
1) Sumber infeksi dan
perdarahan potensial
2) Terjadi plasenta polip
3) Degenerasi karsio
carcinoma
4) Dapat menimbulkan
gangguan pembekuan darah
(Manuaba, 2008).
PENATALAKSANAAN
 Perbaikan keadaan umum ibu (pasang infus)
 Kosongkan kandung kemih
 Memakai sarung tangan steril
 Desinfeksi genetalia eksterna
 Tangan kiri melebarkan genetalia eksterna,tangan kanan dimasukkan secara obstetri
sampai servik
 lakukan eksplorasi di dalam cavum uteri untuk mengeluarkan sisa plasenta
 lakukan pengeluaran plasenta secara digital
 Setelah plasenta keluar semua diberikan injeksi uterus tonika
 Berikan antibiotik utk mencegah infeksi
 Antibiotika ampisilin dosis awal 19 IV dilanjutkan dengan 3×1 gram.oral dikombinasikan
dengan metronidazol 1 gr suppositoria dilanjutkan dengan 3×500 mg oral.
 Observasi tanda-tanda vital dan perdarahan
SEKIAN TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai