Anda di halaman 1dari 13

JU

Digital Mental Health and COVID-19: Using Technology Today


to Accelerate the Curve on Access and Quality Tomorrow
Presentan: Jermansyah DD Khairari (2015730065)
Dokter pembimbing:
From To
ABSTRAK
Seiring dengan meningkatnya minat dan penggunaan telehealth selama
COVID-19 di seluruh dunia, potensi kesehatan digital untuk meningkatkan
akses dan kualitas kesehatan mental semakin meningkat.

Meskipun dunia dewasa ini harus "meratakan kurva" penyebaran virus,


penulis berpendapat bahwa sekaranglah waktunya untuk "mempercepat dan
membengkokkan kurva" pada kesehatan digital.

Menjelajahi keberhasilan telekomunikasi selama krisis saat ini dan bagaimana


teknologi seperti aplikasi dapat segera memainkan peran yang lebih besar,
kita membahas kebutuhan untuk pelatihan kerja, bukti kualitas tinggi, dan
ekuitas digital di antara faktor-faktor lain yang penting untuk
membengkokkan kurva lebih lanjut.
Akibat krisis global pandemi COVID-19,
terlihat jelas peranan alat telehealth
dan digital seperti aplikasi untuk
memberikan perawatan pada saat
dibutuhkan

Banyak dokter dan pasien menyadari


potensi penggunaan alat-alat digital ini
ketika dalam keadaan yang memaksa
dimana tidak dapat bertemu secara
langsung

Lonjakan minat, antusiasme, dan


dukungan terhadapa

Memastikan penggunaan akses


platform kesehatan digital selama
pandemic COVID-19 dapat memberikan
perawatan terbaik, serta siap
menghadapi lonjakan kesehatan
mental krisis, serta siap untuk
mendukung krisis-krisis di masa depan
“Telehealth adalah solusi yang tepat untuk
memberikan perawatan kesehatan mental dalam
krisis pandemic global saat ini. Satu-satunya
kontraindikasi yang dalam pengguaan telehealth
jika pasien tidak ingin meng-akses telehealth”
Karena dasar yang kuat serta bukti yang
jelas untuk keberhasilan telehealth serta
didukung oleh penelitian berkualitas tinggi
selama puluhan tahun maka, pemerintah
AS mendukung penuh telehealth dengan
membebaskan segala peraturan dan
regulasi seputar telehealth pada tanggal 17
Maret 2020.
Tim kami (Boston) telah menggunakan telehealth untuk melihat pasien
selama krisis ini, dan umpan balik dari pasien serta rekan-rekan yang
baru saja mulai menggunakan telehealth menunjukkan bahwa ini
merupakan suatu hal normal yang baru bagi banyak orang.
Perogram Terapi Digital yang dapat menawarkan serangkaian terapi
berbasis-bukti sangat berperan dalam keadaan krisis saat ini. Akan
tetapi, isu mengenai keterlibatan penggunaan program-program ini
secara offline serta tingginya risiko bias dalam banyak penelitian,
mengakibatkan perlu fikir panjang untuk membeli program-program
atau layanan-layanan ini. Isu integrasi aliran kerja juga penting untuk
dipertimbangkan kapan mulai memanfaatkan jenis-jenis program ini
dalam pengaturan perawatan, dan kurangnya perhatian di sini dapat
menyebabkan rendahnya penyerapan dan dukungan dari pasien dan
staf
Click icon to add picture

TOOLS YANG
DIGUNAKAN?
VIRTUAL REALITY

Inovasi baru sistem realitas virtual


sangat menjanjikan, namun belum
mudah tersiram atau dapat diakses oleh
semua orang untuk digunakan dalam
krisis saat ini.
SMARTPHONE
Penggunaan alat aplikasi pada ponsel juga memiliki peranan penting.
Penggunaan aplikasi ponsel mudah di dapat dan di gunakan.

Penelitian berkualitas tinggi yang telah dilakukan dalam beberapa tahun


terakhir, menunjukan risiko bias yang rendah, Namun ini bukan berarti bahwa
teknologi ponsel tidak memiliki peran dalam perawatan. Sebaliknya, mereka
memiliki potensi yang luar biasa dan masih sebagian besar belum
dimanfaatkan untuk menambah dan memberikan perawatan.

Dalam pengalaman kami, aplikasi yang paling efektif adalah aplikasi yang
dapat disesuaikan untuk setiap pasien dan sesuai dengan tujuan perawatan
dan kebutuhan pribadi mereka.
Click icon to add picture

FAKTOR YANG DI PERKIRAKAN


MENGGANGGU KESEHATAN
MENTAL SELAMA PANDEMIK
banyak bukti bahwa faktor gaya hidup seperti gerak badan, tidur, dan pola
makan yang sehat berperan penting dalam pengelolaan kondisi kesehatan
mental. Faktor gaya hidup untuk kesehatan mental sangat penting selama
periode isolasi dirumah yang lama, yang berpengaruh terhadap efek
psikologis.

Selain menyebabkan penurunan aktivitas fisik, efek self-karantina dan social


distancing terhadap kesehatan mental juga menyebabkan banyak masalah
lain yaitu, resesi ekonomi, meningkatnya prevalensi gangguan kesehatan
mental, penyalahgunaan zat dan angka bunuh diri.

Namun, masih ada kebutuhan besar untuk penelitian lebih lanjut untuk
menetapkan bagaimana hal ini dapat dilakukan dalam suatu cara yang
menarik dan efektif, untuk menjangkau mereka yang menderita penyakit
mental. Inovasi dengan menggunakan solusi hybrid, yaitu secara face-to-face
dan penatalaksanaan berbasis aplikasi merupakan solusi yang paling efektif

Anda mungkin juga menyukai