0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
11 tayangan13 halaman
power point tentang pencegahan resiko ketuban pecah dini yang menjelaskan tentang definisi,faktor penyebab,komplikasi dan penatalaksanaan penecgahan terjadinya ketuban pecah dini dan pengobatan jika telah terjadi ketuban pecah dini
Judul Asli
ppt sap nelvi Pencegahan Resiko Ketuban Pecah Dini
power point tentang pencegahan resiko ketuban pecah dini yang menjelaskan tentang definisi,faktor penyebab,komplikasi dan penatalaksanaan penecgahan terjadinya ketuban pecah dini dan pengobatan jika telah terjadi ketuban pecah dini
power point tentang pencegahan resiko ketuban pecah dini yang menjelaskan tentang definisi,faktor penyebab,komplikasi dan penatalaksanaan penecgahan terjadinya ketuban pecah dini dan pengobatan jika telah terjadi ketuban pecah dini
Oleh : Nelvi Kurnia Putri 1811313016 Resiko Ketuban Pecah Dini Pengertian Ketuban
Ketuban adalah suatu
membran yang membungkus fetus, termasuk golongan membran ekstra-embrional, strukturnya tipis, namun cukup kuat untuk melapisi korion dan berisi embrio yang kelak akan tumbuh menjadi fetus, dengan cairan amnion di sekitarnya. Air ketuban sendiri berwarna putih, agak keruh. Fungsi Cairan Ketuban
Melindungi janin terhadap trauma dari luar
Memungkinkan janin bergerak dengan bebas Melindungi suhu tubuh janin Membersihkan jalan lahir, dan memepermudah bayi keluar melewati jalan lahir cairan steril, yang mempengaruhi keadaan di dalam vagina, mengurangi resiko infeksi . Pengertian Ketuban Pecah Dini (KPD)
Ketuban pecah dini (KPD)
adalah pecahnya ketuban sebelum waktunya melahirkan dengan tidak disertai adanya tanda-tanda persalinan (Sujiyatini, 2009). Penyebab Ketuban Pecah Dini (KPD) faktor predesposisi dari Ketuban pecah dini : Inkompetensi Serviks , kelainan kongenital pada serviks, yaitu penonjolan dan robekan selaput janin , tanpa disertai nyeri. Peregangan rahim yang berlebih, yang dapat menyebabkan hidramnion atau kelebihan air ketuban. Riwayat Ketuban pecah dini, pernah mengalami Ketuban pecah dini Kelainan atau Kerusakan Selaput Ketuban, disebabkan oleh infeksi. Mengakibatkan ketuban pecah dini. Trauma, trauma yang didapat misalnya dari hubungan seksual yang kasar, pemeriksaan dalam, maupun amniosintesis yang menyebabkan terjadinya Ketuban pecah dini Tanda Dan Gejala Ketuban Pecah Dini (KPD) Tanda-tanda yang terjadi adalah ketuban pecah tiba- tiba dan keluar cairan ketuban, cairan tanpa di introitus, tidak ada his dalam 1 jam, mungkin cairan tersebut masih merembes atau menetes dengan ciri pucat dan bergaris warna darah. Cairan ini tidak akan berhenti atau kering karena terus diproduksi sampai kelahiran, (Sujiyatini, 2009). Komplikasi Ketuban pecah dini (KPD) Infeksi intrauterin Tali pusat menumbung Prematuritas Distosia sindrom distress pernapasan Risiko kecacatan dan kematian janin meningkat pada KPD preterm. Hipoplasia paru Pencegahan Ketuban pecah dini (KPD) Mengurangi aktifitas yang mengakibatkan goncangan atau istirahat yang cukup.. Melakukan pemeriksaan ANC secara rutin kepada bidan atau petugas kesehatan lainnya minimal 4 kali kunjungan selama kehamilan, Jika dokter sudah mendiagnosa jika mulut raahim Anda lemah, untuk sementara hindari melakukan hubungan seks dengan suami Jaga kebersihan daerah intim dengan benar, misalnya mencuci dari depan ke belakang Konsumsi makanan bernutrisi, terutama yang mengandung vitamin C, karena membantu meminimalisir risiko pecah dini. Jangan remehkan Ketuban pecah dini (KPD), segera minta bantuan medis agar kehamilan Anda bsia diselamatkan hingga proses persalinan tiba. Penatalaksanaan Ketuban Pecah Dini (KPD) Mempertahankan kehamilan sampai cukup bulan khususnya maturitas paru sehingga mengurangi kejadian kegagalan perkembangan paruyang sehat. Terjadi infeksi dalam rahim, yaitu korioamnionitis yang menjadi pemicu sepsis, maningitis janin, dan persalinan prematuritas Dengan perkiraan janin sudah cukup besar dan persalinan diharapkan berlangsung dalam waktu 72 jam dapat diberikan kortikosteroidsehingga kematangan paru janin dapat terjamin. Pada umur kehamilan 24-32 minggu yang menyebabkan menunggu berat janin cukup, perlu dipertimbangkan untuk melakukan induksipersalinan, dengan kemungkinan janin tidak dapat diselamatkan Menghadapi KPD, diperlukan penjelasan terhadap ibu dan keluarga sehingga terdapat pengertian bahwa tindakan mendadak mungkin dilakukan dengan pertimbangan untuk menyelamatkan ibu dan mungkin harus mengorbankan janinnya. Pemeriksaan yang penting dilakukan adalah USG untuk mengukur distansia biparietal dan perlu melakukan aspirasi air ketuban untuk melakukan pemeriksaan kematangan paru. Waktu terminasi pada kehamilan aterm dapat dianjurkan selang waktu 6-24 jam bila tidak terjadi his spontan