Anda di halaman 1dari 10

Taenia solium

Nim : 04021381621037
Nama : Ojika Olanda
TTL : Baru Rambang, 11 oktober 1997
Asal SMA : SMAN 2 Palembang
Klasifikasi ilmiah
Kingdom : Animalia
Filum : Platyhelminthes
Kelas : Cestoda
Ordo : Cyclophyllidea
Famili : Taeniidae
Genus : Taenia
Spesies : T. solium
Nama binomial : Taenia solium
definisi
Taenia solium merupakan parasit yang termasuk
dalam kelas cestoda yang hidup dalam usus manusia
dan dapat menyebabkan penyakit Taeniasis solium
dan larvanya menyebabkan penyakit cysticercosis
cellulosae. Cacing ini disebut juga dengan the pork
tapeworm atau cacing pita babi. Hospes definitifnya
adalah manusia sedangkan hospes intermediernya
adalah babi atau beruang hutan.
Siklus hidup taenia solium
Proglotid yang matang (proglotid gravid) keluar bersama
tinja atau bergerak aktif menuju anus → cabang-cabang
uterus anterior pecah dan telur keluar melalui pinggiran
anterior → jika telur termakan hospes intermedier (sapi)
di dalam usus embriofore terdesintegrasi oleh asam
lambung → hexacanth embrio meninggalkan kulit telur
dan menembus dinding usus bersama limfe/darah
berbagai organ dalam yang paling sering adalah otot
lidah, masseter diafragma, jantung, juga hati, ginjal, paru-
paru, otak dan mata babi
Lanjutan

→ tumbuh menjadi cysticercus cellulosa (cacing


gelembung) dengan ukuran 5 mm x 8 – 10 mm dimana
didalamnya terdapat scolex yang mengalami invaginasi,
scolex ini telah dilengkapi dengan kait-kait dan batil
isap → bila cysticercus hidup ditelan manusia maka
oleh enzim-enzim pencernaan cysticercus ini
dibebaskan → scolex mengadakan evaginasi dan
menempel pada mukosa jejunum → tumbuh menjadi
cacing dewasa dalam 3 bulan, cacing dewasa dapat
hidup lebih dari 25 tahun.
Ciri-ciri cacing dewasa Taenia solium :
 Cacing dewasa mempunyai panjang 2 – 4 meter, kadang sampai 8 m
 Cacing ini terdiri dari scolex, leher, dan strobila
 Scolex dilengkapi dengan 2 baris kait yang terdiri atas kait panjang dan
pendek, jumlahnya mencapai 25 – 30 buah.
 Diameter scolex ± 1 mm terdapat 4 buah batil isap yang berbentuk mangkok
 Mempunyai 800 – 1000 segmen dengan lubang kelamin pada sisi lateral
kanan ata kiri tidak beraturan
 Uterus gravid mempunyai cabang lateral mengandung 30 – 50 butir telur
 Ovarium terdiri atas 2 lobus lateral dan satu lobus kecil
Gejala klinis

Gejala klinis pada babi yang terinfeksi umumnya tidak


menunjukkan gejala klinis sama sekali. Sistiserkus
terdapat di otot, otak, hati dan jantung.
Gejala klinis pada manusia umumnya bersifat
asimptomatis, namun pada sebagian kasus pasien akan
mengalami rasa sakit pada perut, diare, pada balita
sebagian pasien mengalami muntah, diare, demam dan
penurunan berat badan. Gejala klinis dipengaruhi oleh
jumlah dan lokasi larva.
Cara diagnosis

Diagnosis taeniasis solium ditegakkan dengan menemukan


proglotid gravid atau telur dalam tinja atau daerah perianal
dengan cara swab. Telur Taenia solium sulit dibedakan
dengan telur Taenia saginata tetapi proglotid gravidnya
dapat dibedakan berdasarkan jumlah lateral uterus atau
scolexnya yang tidak mempunyai kait-kait. Sedangkan
cysticercosis ditegakkan dengan menemukan cysticercus
dalam benjolan dan dengan reaksi imunologi.
Pencegahan dan pengobatan

 Pencegahan
1. Memasak daging babi sampai matang sempurna
2. Memeriksa daging babi akan adanya cysticercosis
3. Menghilangkan sumber infeksi dengan mengobati dan mencegah
kontaminasi tanah dengan tinja manusia

 Pengobatan
pengobatan dapat dilakukan dengan pemberian obat praziquantel,
niclosamide, buclosamide, mebendazole.

Anda mungkin juga menyukai