Anda di halaman 1dari 15

HAK MILIK INTELEKTUAL (HAK CIPTA)

KELOMPOK VI
DEBORA MERSI NENENG BILI (1802040026)
KRISTINA NDIANG (1802040013)
 PENGERTIAN HAK CIPTA
• Secara umum hak cipta adalah hak khusus yang diberikan oleh
pemerintah kepada seseorang yang telah menciptakan sesuatu
berdasarkan pemikirannya atau keahliannya dalam bidang ilmu
pengetahuan, seni dan sastra.
• Berdasarkan Undang-Undang No. 19 Tahun 2002, pengertian hak cipta
adalah hak khusus bagi pencipta maupun penerima hak untuk
mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya maupun memberi izin
untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
• Dalam Undang-undang No 28 Tahun 2014 disebutkan bahwa Hak Cipta
adalah hak eksklusif bagi pencipta atau penerima hak untuk
mengumumkan atau memperbanyak ciptaanya atau memberikan ijin
untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut
perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 40 Undang-Undang Nomor 28Tahun 2014 tentang Hak Cipta
telah memberikan beberapa kriteria mengenai hasil ciptaan yang
diberikan perlindungan oleh Hak Cipta sebagai berikut :
• Ciptaan yang dilindungi adalah ciptaan dalam bidang ilmu
pengetahuan, seni dan sastra
• Ciptaan dilindungi sebagai ciptaan tersendiri dengan tidak
mengurangi Hak Cipta atas Ciptaan asli (ayat 1).
• Perlindungan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 dan ayat 2,
termasuk perlindungan terhadap ciptaan yang tidak atau belum
dilakukan pengumuman tetapi sudah diwujudkan dalam bentuk
nyata yang memungkinkan Penggandaan Ciptaan tersebut.
Selain jenis ciptaan yang dapat dilindungi undang-undang, ada juga
ciptaan yang tidak dilindungi oleh undang-undang. Ciptaan yang tidak
dilindungi tersebut adalah :
• Hasil karya yang belum diwujudkan dalam bentuk nyata
• Setiap ide, prosedur, sistem, metode, konsep, prinsip, temuan atau
data walaupun telah diungkapkan, dinyatakan , digambarkan ,
dijelaskan, atau digabungkan dalam sebuah ciptaan
• Alat, benda, atau produk yang diciptakan hanya untuk
menyelesaikan masalah teknis atau yang bentuknya hanya
ditujukan untuk kebutuhan fungsional
Dalam hak cipta terdapat hak ekslusif atau hak khusus. Hak eksklusif
dalam hal ini adalah bahwa hanya pemegang hak bebas untuk
menerapkan hak cipta, sementara orang atau pihak lain untuk
melaksanakan hak cipta dilarang tanpa persetujuan dari pemegang
hak cipta.
Beberapa hak eksklusif yang umumnya diberikan kepada pemegang
hak cipta adalah hak untuk:
• Membuat salinan atau reproduksi ciptaan dan menjual Salinan
• Mengimpor dan mengekspor ciptaan
• Menciptakan karya turunan atau penciptaan (mengadaptasi ciptaan)
derivatif
• Menampilkan atau memamerkan ciptaan di depan umum
• Menjual atau mengalihkan hak eksklusif untuk orang atau orang lain
Selain hak eksklusif, dalam hak cipta juga terdapat dua hak lain, yaitu:
• Hak moral (moral right), yaitu hak dari seorang pencipta yang tidak
dapat diambil sedemikian rupa tanpa izin dari pemegang hak cipta
• Hak ekonomi (economic right), yaitu hak yang berkaitan dengan
masalah yang bersangkut-paut dengan keuangan dan penjualan
hasil ciptanya
 Sifat-sifat hak cipta
• Menurut UU hak cipta memiliki tiga sifat, yaitu:
a. Hak cipta dianggap sebagai benda yang bergerak dan inmaterial, yang
dapat dialihkan kepada pihak lain.
b. Hak cipta harus dialihkan dengan suatu akta tertulis, baik akta notaris
maupun akta dibawah tangan
c. Hak cipta tidak dapat disita

• Menurut Wikipedia
a. Hak Cipta adalah hak eksklusif
b. Hak Cipta berkaitan dengan kepentingan umum
c. Hak Cipta dapat beralih maupun dialihkan
d. Hak Cipta dapat dibagi atau diperinci (divisibility)
 BATASAN DALAM HAK CIPTA
Kegiatan atau perlakuan terhadap suatu ciptaan yang diperbolehkan, yaitu
sebagai berikut.
• Pengutipan ciptaan pihak lain sampai sebanyak-banyaknya 10% dari
kesatuan yang bulat tiap ciptaan yang dikutip sebagai bahan untuk
menguraikan masalah yang dikemukakan.
• Pengambilan ciptaan pihak lain seluruhnya maupun sebagian untuk
keperluan pembelaan di dalam atau di luar pengadilan
• Pengambilan ciptaan pihak lain seluruhnya maupun sebagian untuk
keperluan ceramah yang semata-mata untuk tujuan pendidikan dan ilmu
pengetahuan atau guna keperluan pertunjukan atau pementasan yang
tidak dipungut bayaran
• Perbanyakan suatu ciptaan dalam bidang ilmu, seni dan sastra dalam
huruf braile guan keperluan para tuna netra, kecuali juka perbanyakan
tersebut bersifat komersial
• Perbanyakan suatu ciptaan secara terbatas dengan fotokopi atau
proses yang serupa oleh perpustakaan umum, lembaga ilmu
pengetahuan atau pendidikan dan pusat dokumentasi yang
nonkomersial semata-mata untuk keperluan aktivitasnya
• Perubahan yang dilakukan atas karya arsitektur seperti ciptaan
bangunan berdasarkan pertimbangan pelaksanaan teknis
• Pembuatan salinan cadangan suatu program komputer atau
komputer program oleh pemilik program komputer atau
komputer program yang dilakukan semata-mata untuk
digunakan sendiri.
 MASA BERLAKU HAK CIPTA
Hak cipta berlaku dalam jangka waktu terbatas, dan lamanya berbeda-
beda tiap negara. Di Indonesia berdasarkan Undang-Undang Nomor 28
Tahun 2014 tentang Hak Cipta, jangka waktu berlakunya suatu hak
cipta adalah sebagai berikut:
a. Masa berlaku hak moral
Hak moral pencipta berlaku tanpa batas waktu dalam hal:
• Tetap mencantumkan atau tidak mencantumkan namanya pada
salinan sehubungan dengan pemakaian ciptaannya untuk umum
• Menggunakan nama samaran
• Mempertahankan haknya dalam hal terjadi distorsi ciptaan,
mutilasi ciptaan, modifikasi ciptaan, atau hal yang bersifat
merugikan kehormatan diri atau reputasinya
b. Masa berlaku hak ekonomi
Pasal 58 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 menyatakan bahwa:
• Perlindungan hak cipta atas ciptaan (buku, peta, karya arsitek,
lagu, dll.)
• Karya seni batik atau seni motif lain, berlaku selama hidup
pencipta dan terus berlangsung selama 70 (tujuh puluh) tahun
setelah pencipta meninggal dunia
• Dalam hal ciptaan dimiliki oleh 2 (dua) orang atau lebih,
perlindungan hak cipta berlaku selama hidup penciptanya yang
meninggal dunia paling akhir dan berlangsung selama 70 (tujuh
puluh) tahun sesudahnya.
• Perlindungan hak cipta atas ciptaan yang dimiliki atau dipegang
oleh badan hukum berlaku selama 50 (lima puluh) tahun sejak
pertama kali dilakukan pengumuman
 PENDAFTARAN CIPTAAN
Pendaftaran hak cipta diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Hak
Kekayaan Intelektual (Ditjen HKI), yang kini berada di bawah
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.
Permohonan pendaftaran hak cipta diajukan dengan surat rangkap dua,
ditulis dalam bahasa Indonesia di atas kertas polio berganda. dalam
surat permohonan itu tertera:
• Nama, kewarganegaraan, dan alamat pencipta
• Nama, kewarganegaraan, dan alamat pemegang hak cipta.
• Nama, kewarganegaraan, dan alamat kuasa
• Jenis dan judul ciptaan
• Tanggal dan tempat ciptaan diumumkan untuk pertama kali
• Uraian ciptaan rangkap tiga
 SANKSI-SANKSI HUKUM PELANGGARAN HAK CIPTA
Berikut pelanggaran hak cipta beserta sanksi yang diberikan berdasarkan
Undang-Undang.
• Dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan, memperbanyak suatu
ciptaan. Bagi yang tanpa hak mengumumkan atau memperbanyak suatu
ciptaan , sebagaimana yang terkait pada pasal 2 ayat (1) atau pasal 24
(1) dipidana dengan pidana penjara paling singkat satu bulan dan/atau denda
paling sedikit Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) atau pidana penjara paling
lama 7 (tujuh) tahun atau denda paling banyak Rp. 5.000.000.000,- (lima
milyar rupiah).
• Dengan sengaja memamerkan, mengedarkan atau menjual kepada umum
suatu ciptaan atau barang-barang hasil pelanggaran hak cipta. Bagi yang
sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada
umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran hak cipta atau hak terkait
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling
lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 500.000.000,- (lima
ratus juta rupiah).
• Dengan sengaja dan tanpa hak memperbanyak penggunaan
untuk kepentingan komersial suatu program komputer.
Pelanggaran hak cipta ini melanggar pasal 73 ayat (1). Bagi yang
tanpa hak memperbanyak penggunaan untuk kepentingan
komersial suatu program komputer dipidana dengan pidana
penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak
Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah).
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai