Anda di halaman 1dari 24

JOURNAL READING

“Prediksi gangguan prilaku dan kognitif pada pasien


dengan cedera orak pada pelayanan rehabilitasi akut”
Pembimbing:
dr. Zainy Hamzah, Sp. BS

Disusun oleh :
Adhalma Ciptaning Andarani Amalia
Asyha Kantifa
Bella Mesantika

KEPANITERAAN KLINIK ILMU BEDAH


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
RS ISLAM JAKARTA CEMPAKA PUTIH
PENDAHULUAN
Telah diketahui bahwa TBI (traumatic brain injury) dapat menyebabkan tidak
hanya gejala fisik, tetapi juga kerusakan kognitif, emosi dan gangguan perilaku.

Pasien dengan TBI cenderung menunjukkan gangguan memori pada satu tahun
setelah kecelakaan serta gangguan fungsi eksekutif dan pemrosesan informasi serta
berkurangnya kecepatan proses informasi satu sampai sepuluh tahun post TBI.

Defisit ini cenderung bertahan beberapa bulan hingga sepuluh tahun setelah
terjadinya trauma dan dianggap sebagai salah satu penyebab utama pada TBI hingga
dua sampai lima tahun pasca kecelakaan.
TUJUAN PENELITIAN
Untuk mengidentifikasi faktor spesifik pada pasien yang diukur kurang dari satu
minggu pasca trauma  memprediksi hasil neuropsikologis pasien dengan TBI ringan,
sedang dan berat dalam sebulan setelah trauma, saat mereka dalam perawatan akut
atau saat rehabilitasi awal.
• Durasi PTA yang lebih lama
• Usia lebih tua
• Tingkat pendidikan yang rendah
• Lesi serebral

Neuropsikologis akut
yang lebih buruk.
METODE PENELITIAN

Subjek  348 pasien dewasa dengan TBI yang dirawat di McGill


University Health Centre – Montreal General Hospital (MUHC—MGH).
Pasien dengan TBI ringan di observasi 48 jam di pusat trauma, hal-hal yang perlu diamati :
 CT scan otak positif dengan adanya cedera traumatis.
 fraktur tengkorak basal
 fraktur tengkorak terbuka
 riwayat medis TBI ringan dengan PTA > 60 menit
 kejang pasca trauma
 > 3x episode muntah
 multipel fraktur
 TBI ringan terkait cedera trauma besar  ortopedi, perut, usia 65 tahun atau lebih dan
hidup sendiri, riwayat antikoagulan.
KRITERIA EKSKLUSI

1. Riwayat alkohol
2. Penyalahgunaan obat
3. Gangguan kejiwaan yang telah didiagnosis
4. Defisit neurologis yang sudah ada sebelumnya.
PENGUKURAN
Grafik pasien

Informasi mengenai usia, pendidikan , cerebral


imaging, ada atau tidaknya intervensi dokter bedah

Ahli Radiologi

Ct scan pasien

Dokter emergensi

GCS pada saat datang ke pusat trauma

GOAT

Durasi PTA
VARIABEL NEUROFISIOLOGIS
• 6 aspek nilai yang dinilai menggunakan Neurobehavioural Rating Scale-Revised
(NRS-R).
• Kurangnya kewaspadaan , agitasi, mood yang sering berubah-ubah, mudah
Fungsi
perilaku marah, disinhibition dan kelelahan.

• Tes memori Batterie D'Efficience Cognitive (BEC)


• mengingat 6 gambar tepat setelah diberi nama (recall langsung)
• 8 kata yang secara sistematis diulang tiga kali berturut-turut.
Fungsi • the Wechsler Memory Scale-III (WMS-III) , di mana pasien harus mengulangi
memori angka maju dan mundur

• Pembacaan hari-hari dalam seminggu ke belakang


Fungsi
eksekutif
STATISTIK
• Menggunakan korelasi dari spearman
• Dua jenis analisis dilakukan:
1. Regresi logistik ordinal mundur dilakukan pada sebagian
besar variabel hasil karena sifat ordinal mereka
2. Regresi linier berganda bertahap dilakukan pada rata-rata tes
pembelajaran verbal BEC dan rata-rata Skor Digit Span.
• Pendekatan hierarkis digunakan untuk kedua jenis analisis statistik.
• Hirarki yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Hubungan antara usia pasien dan jumlah tahun pendidikan dengan
variabel dependen diuji;
2. Karakteristik lesi (keberadaan, lokasi, persyaratan neu-rosurgery)
kemudian diuji untuk hubungan dengan variabel dependen; dan
3. Keparahan TBI (dikategorikan) dan panjang PTA (dikategorikan) diuji
untuk asosiasi dengan variabel dependen.
SIGNIFIKANSI
• Tingkat signifikansi ditetapkan pada p <0,05 untuk semua tes
kecuali dinyatakan sebaliknya. Semua tes dilakukan dengan
menggunakan Stata 12.1 (StataCorp, Texas).
HASIL
Table III. Internal consistency of the behavioural variables.

  Item-total correlation Alpha without item

Fungsi Perilaku Alertness 0.3267 0.7242


(Behavioural Agitation 0.5257 0.6663
function) : Lability 0.5257 0.6495

Irritability 0.5371 0.6591

Disinhibition 0.5460 0.6648

Fatigability 0.3592 0.7304

Total scale – 0.7225


Table IV. Ordinal regression on the summative behaviour variable
of the NRS-R (n = 339).
Variable     Odds ratio      
Regression on summative
Behavioural            
95% Confidence
Std.
variable   OR error Z Sig. interval for OR
Education (years) 0.887 0.030 -3.56 0.000 [0.831;0.948]
Parenchymal-
intraparenchymal
haematoma 1.676 0.431 2.00 0.045 [1.011;2.777]
Severity (compared to mild
TBI) 1.268 0.451 0.67 0.505 [0.631;2.547]
Moderate            
Severe 2.982 1.114 2.92 0.003 [1.434;6.202]
PTA (compared to less than
24 hours)            
1–7 days 1.371 0.451 0.96 0.338 [0.719;2.611]
More than 7 days 5.908 2.329 4.51 0.000 [2.728;12.796]

OR, odds ratio; Z, Wald test value; Sig, level of significance.


Table V. Ordinal regression results for the fatigability item of
the NRS-R (n = 339).
Variable   Odds ratio      

Regression on   Std.     95% Confidence interval

NRS-R-fatigability OR error Z Sig. for OR

Subarachnoid 2.736 0.739 3.73 0.000 [1.612;4.645]


haematoma          

PTA (compared to          

less than 24 hours)          

1–7 days 3.130 0.893 4.00 0.000 [1.789;5.477]

More than 7 days 7.444 2.443 6.12 0.000 [3.913;14.162]

OR, odds ratio; Z, Wald test value; Sig, level of significance.


Table VI. Ordinal regression results for the immediate recall of
the BEC (n = 336).
Variable   Odds ratio      
Regression on BEC     Std.     95% Confidence
Fungsi immediate recall   OR error Z Sig. interval for OR
Memori Age (years) 0.967 0.006 −5.85 0.000 [0.956;0.978]
(Memory Frontal lesion 0.551 0.149 −2.20 0.028 [0.324;0.936]
Subarachnoid 1.856 0.517 2.22 0.026 [1.075;3.204]
function) : haemorrhage            
PTA (compared to less            
than 24 hours)            
1–7 days 0.291 0.079 −4.56 0.000 [0.171;0.494]
More than 7 days 0.169 0.054 −5.61 0.000 [0.091;0.315]
OR, odds ratio; Z, Wald test value; Sig, level of significance.
Table VII. Linear regression on the overall three recalls of the
BEC (n = 336).
    Regression      
Variables   coefficient      
            95% Confidence
Regression on Overall     Std.     interval on
3 recalls   B error t Sig coefficient
Constant 5.406 0.241 22.41 0.000 [4.932;5.881]
Education (years) 0.435 0.072 6.06 0.000 [0.294;0.577]
Age (years) −0.022 0.003 −6.76 0.000 [−0.029; −0.016]
Neurosurgery −0.564 0.243 −2.31 0.021 [−1.043; −0.084]

PTA (compared to less            


than 24 hours)            
1–7 days −0.615 0.153 −4.02  [−0.915; −0.314]
More than 7 days −1.793 0.168 −10.65 0.000 [−2.124; −1.462]

B, linear regression coefficient; t, test value; Sig, level of significance.


Table VIII. Linear regression on the overall digit span results
(n = 317).
    Regression      
Variables   coefficient      
            95% Confidence
Regression on average     Std.     interval on
digit span scores   B error t Sig. coefficient
Constant 5.406 0.241 22.41 0.000 [4.932;5.881]
Education (years) 0.084 0.016 5.35 0.000 [0.053;0.115]
Age (years) −0.015 0.003 −5.01 0.000 [−0.021; −0.009]
PTA (compared to less            
than 24 hours)            
1–7 days −0.638 0.141 −4.54 0.000 [−0.915; −0.362]
More than 7 days −0.947 0.154 −6.13 0.000 [−1.251; −0.643]

B, linear regression coefficient; t, test value; Sig, level of significance.


Fungsi
Eksekutif
(Executive
function) :
DISKUSI
• Post traumatic amnesia (PTA) dalam jangka panjang merupakan prediktor konsisten dari
gangguan perilaku , memori dan defisit fungsi eksekutif

• Pasien dengan PTA yang lebih lama memiliki peluang lebih besar untuk mengalami rigiditas
mental, menjadi lebih cepat terbebani oleh stimulasi sekitar, kesulitan beradaptasi pada
situasi baru, cenderung lebih gelisah, labil, mudah tersinggung

• Keparahan trauma (berdasarkan GCS) lebih rendah nilai prediksinya dibandingkan dengan
PTA, terutama untuk fungsi kognitif.

• Tingkat pendidikan merupakan prediktor dari beberapa defisit perilaku, pembelajaran


verbal serta kemampuan daya ingat. Tingkat pendidikan yang lebih tinggi mengurangi
kerentanan otak dan terjadinya defisit kognitif  Teori Stern mengenai cadangan kognitif
DISKUSI
• Usia adalah faktor lain yang signifikan memprediksi fungsi kognitif : lansia mungkin memiliki
koneksi sinaptik yang lebih lemah atau lebih sedikit jaringan saraf alternatif  kompensasi
fungsional kurang efektif.

• Jenis lesi juga merupakan prediktor: lesi parenkim dan intraparenkimal tampak untuk
memprediksi gangguan perilaku. Prediktor signifikan lain adalah ada atau tidaknya
perdarahan subaraknoid (SAH)

• Tidak ada pola lokalisasi yang jelas ditemukan sebagai prediktif dari defisit neuropsikologis:
lesi frontal faktor prediktif untuk langsung dilakukan tes ingatan dan manipulasi mental, dan
yang terakhir fungsi kognitif. Tidak ada hubungan yang kuat antara lesi kortikal dan fungsi
kognitif.
KESIMPULAN
Penelitian ini membantu dokter dan
administrator mengenali kemungkinan adanya
defisit pasca-trauma sedini mungkin dan
perencanaan intervensi yang akan dilakukan
selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai