Disusun oleh :
Adhalma Ciptaning Andarani Amalia
Asyha Kantifa
Bella Mesantika
Pasien dengan TBI cenderung menunjukkan gangguan memori pada satu tahun
setelah kecelakaan serta gangguan fungsi eksekutif dan pemrosesan informasi serta
berkurangnya kecepatan proses informasi satu sampai sepuluh tahun post TBI.
Defisit ini cenderung bertahan beberapa bulan hingga sepuluh tahun setelah
terjadinya trauma dan dianggap sebagai salah satu penyebab utama pada TBI hingga
dua sampai lima tahun pasca kecelakaan.
TUJUAN PENELITIAN
Untuk mengidentifikasi faktor spesifik pada pasien yang diukur kurang dari satu
minggu pasca trauma memprediksi hasil neuropsikologis pasien dengan TBI ringan,
sedang dan berat dalam sebulan setelah trauma, saat mereka dalam perawatan akut
atau saat rehabilitasi awal.
• Durasi PTA yang lebih lama
• Usia lebih tua
• Tingkat pendidikan yang rendah
• Lesi serebral
Neuropsikologis akut
yang lebih buruk.
METODE PENELITIAN
1. Riwayat alkohol
2. Penyalahgunaan obat
3. Gangguan kejiwaan yang telah didiagnosis
4. Defisit neurologis yang sudah ada sebelumnya.
PENGUKURAN
Grafik pasien
Ahli Radiologi
Ct scan pasien
Dokter emergensi
GOAT
Durasi PTA
VARIABEL NEUROFISIOLOGIS
• 6 aspek nilai yang dinilai menggunakan Neurobehavioural Rating Scale-Revised
(NRS-R).
• Kurangnya kewaspadaan , agitasi, mood yang sering berubah-ubah, mudah
Fungsi
perilaku marah, disinhibition dan kelelahan.
PTA (compared to
• Pasien dengan PTA yang lebih lama memiliki peluang lebih besar untuk mengalami rigiditas
mental, menjadi lebih cepat terbebani oleh stimulasi sekitar, kesulitan beradaptasi pada
situasi baru, cenderung lebih gelisah, labil, mudah tersinggung
• Keparahan trauma (berdasarkan GCS) lebih rendah nilai prediksinya dibandingkan dengan
PTA, terutama untuk fungsi kognitif.
• Jenis lesi juga merupakan prediktor: lesi parenkim dan intraparenkimal tampak untuk
memprediksi gangguan perilaku. Prediktor signifikan lain adalah ada atau tidaknya
perdarahan subaraknoid (SAH)
• Tidak ada pola lokalisasi yang jelas ditemukan sebagai prediktif dari defisit neuropsikologis:
lesi frontal faktor prediktif untuk langsung dilakukan tes ingatan dan manipulasi mental, dan
yang terakhir fungsi kognitif. Tidak ada hubungan yang kuat antara lesi kortikal dan fungsi
kognitif.
KESIMPULAN
Penelitian ini membantu dokter dan
administrator mengenali kemungkinan adanya
defisit pasca-trauma sedini mungkin dan
perencanaan intervensi yang akan dilakukan
selanjutnya.