PRAKTIKUM

ANTOKFORKLIN
Uji Skrining, Konfirmasi, Determinasi Senyawa
Narkotika dan Psikotropika dalam Sampel Urin
Anggota Kelompok 2
Ni Putu Diah A.A. Intan
Kusuma Dewi Kharisma Dewi
1608551037 1608551044

Ni Wayan Intan I Komang Niko

Indayanti Sanjaya
1608551020 1608551042

2
 Mampu memahami dan melaksanakan
uji skrining senyawa yang terkandung 1
dalam sampel

TUJUAN Mampu memahami dan melaksanakan

PRAKTIKU uji konfirmasi dan determinasi senyawa
pada sampel
2
M
Mampu menginterpretasikan hasil kadar
analit yang diperoleh 3

3
TINJAUAN
PUSTAKA
 HEROIN
Kristal putih, titik lebur 173°. Dengan cepat
dihidrolisis oleh basa dengan sifat Larut dalam
1700 bagian air, dalam 31 bagian etanol, dalam
1,5 bagian kloroform, dan dalam 100 bagian
eter.

Log P pKa BM
1.58 7.6 369.4 g/mol

04/20/2020 5
 MORFIN
Kristal berwarna putih, tidak berwarna, atau
kristal acicular putih. Larut dalam 5000 bagian
air, dalam 210 bagian etanol, dalam 1220
bagian kloroform, dan dalam 125 bagian
gliserol; praktis tidak larut dalam eter

pKa Log P BM
8 ; 9,9 0,1 303,4 g/mol

04/20/2020 6
 KODEIN
Berwarna putih dan berbentuk serbuk kristal
putih. Larut dalam 120 bagian air; 15 bagian air
mendidih, 2 bagian etanol, 0,5 bagian
kloroform, 13 bagian benzene, dan 18 bagian
eter

Log P pKa BM
1.4 8.2 303.4 g/mol

04/20/2020 7
 DARAH

MATRIKS
URIN BIOLOGIS

Spesimen biologis dipih

RAMBUT berdasarkan
pertimbangan
mudahnya sampel
dianalisis, mudah
diperoleh, waktu obat
OTAK terdeteksi pada sampel
dan obat yang dicari
adalah senyawa induk
atau metabolitnya
EMPEDU
 METABOLISME SENYAWA OPIAT
.Opium dimetabolisme dihati oleh sistem
cytochrome P450 dan selanjutnya
terkonjugasi

Morfin dan kodein termasuk Heroin secara cepat

opiat alami sementara diasetilasi menjadi 6
heroin termasuk opiat monoasetilmorfin lalu
semisitetik dihidrolisis menjadi morfin

Kodein dimetilasi menjadi morfin, norcodein

dan sebagian kecil diubah menjadi
hydrocodone.

04/20/2020 9
METODE
 METODE PRAKTIKUM
Ekstraksi
Skrining senyawa Uji
senyawa opiat determinasi

B D F
A C E G

Persiapan
Uji larutan Uji Interpretasi
organoleptis ekstraksi sesuai Konfirmasi data
sampel Fraksi tak
04/20/2020 terion 12
 HASIL DAN
PEMBAHASA
N
 PEMBAHASAN

PENYALAHGUNAAN PEMERIKSAAN OPIAT KHASIAT OPIAT

NARKOTIKA

Opiat memiliki sifat menghilangkan rasa nyeri, khasiat hipnotik dan

menimbulkan rasa gembira sehingga sering disalah gunakan

PENENTUAN IDENTITAS- SAMPEL YANG TERSEDIA ANALISIS TOKSIKOLOGI

KADAR SENYAWA
04/20/2020 14
HASIL UJI
SKRINING
Strip test positif
mengandung senyawa
golongan opiat
pH urin : 6

15
 EKSTRAKSI SAMPEL

Penambahan LLE dengan Sentrifugasi

HCl Kloroform:Isopropanol
(4:1)

Penambahan Vortex
dapar borat pH
10

04/20/2020 16
HASIL UJI SISTEM TE

Grafik hRf vs hRfc sistem TE

90
D
80
C
70
60
50
B
Axis Title 40
30
20
X
10
0 A
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90

Axis Title

Standar yang digunakan adalah teofilin, phenobarbital, clordiazepam dan diazepam

dengan nilai hRFc adalah 11,5-30,5 untuk senyawa golongan opiat
17
HASIL UJI KORELASI SISTEM TE

Korelasi spektrum sampel dengan morfin adalah 0,99158 dengan Rf 0,11

18
HASIL UJI SISTEM TAE
Grafik hRf vs hRfc sistem TAE
90
D
80
C
70
60
50
B
Axis Title 40
30
20
X
10
0 A
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90

Axis Title

Standar yang digunakan adalah teofilin, phenobarbital, clordiazepam dan diazepam

dengan nilai hRFc adalah 11,5-30,5 untuk senyawa golongan opiat
19
HASIL UJI KORELASI SISTEM TAE

Korelasi spektrum sampel dengan morfin adalah 0,99511 dengan Rf 0,77

20
HASIL PEMISAHAN MORFIN-KODEIN
SISTEM TE

Rf morfin 0,24 dan Rf kodein 0,36

21
HASIL PEMISAHAN MORFIN-KODEIN
SISTEM TAE

Rf morfin 0,24 dan Rf kodein 0,23

22
HASIL UJI
DETERMINASI

Larutan Konsentrasi Volume Konsentrasi AUC

(ng/µL) totolan (µL) pada plat
Seri 1 100 2 200 3218.9
Seri 2 300 2 600 6643.7
Seri 3 500 2 1000 11798.3
Seri 4 700 2 1400 10927.6
Seri 5 900 2 1800 11697.8
Seri 6 1100 2 2200 14172.2
Sampel 1 - 20 - 5542.7
Sampel 2 - 20 - 4712.3
23
Sampel 3 - 20 - 4441.8
HASIL UJI
DETERMINASI

Kurva Kalibrasi
16000 Seri yang digunakan seri
14000
f(x) = 5.2 x + 2886.53 1,2,4,5,6
12000 R² = 0.98
10000
Nilai koefisien korelasi
Axis Title
8000 yang diperoleh 0,988
Linear ()
6000
4000
2000 Nilai LOD : 493,238 ng
0
0 500 1000 1500 2000 2500
Nilai LOQ : 1494,66 ng
Axis Title

24
KADAR ANALIT PADA SAMPEL
Sampel 125.55 µg/mL

Rata-rata 19,35 µg/mL

Dosis letal 5-20 mg%

LOREM
IPSUM
Sampel 3 Sampel 2
14.96 µg/mL 17.56 µg/mL

04/20/2020 25
SIMPULAN
 SIMPULAN
Hasil uji skrining
diperoleh seyawa Hasil uji konfirmasi
golongan opiat sistem TE dan TAE
diperoleh senyawa
morfin dengan
panjang
Kadar rata-rata gelombang
19,35 µg/mL maksimum 210 nm
dibawah dosis letal
morfin

04/20/2020 27
 DAFTAR PUSTAKA
Ahadi, A., Partoazar, A., Abedi-Khorasgani, M. H., Shetab-Boushehri, S. V. 2011, Comparison of Liquid-Liquid
Extraction-Thin Layer Chromatography with Solid-Phase Extraction-High Performance Thin Layer
Chromatography in Detection of Urinary Morphine, Journal of Biomedical Research 25(5):362-367.

Anthedimis, A. N. and Ioannou, K. I. 2009, Recent Development in Homogenous and Dispersive Liquid-Liquid
Extraction for Inorganic Elements Determination : A Review, Talanta 80(2009):413-421.

Badan Narkotika Nasional. 2008. Pedoman Pemeriksaan Laboratorium Narkotika, Psikotropika dan Obat Berbahaya.
Jakarta : Badan Narkotika Nasional.

Butar, D., 2011. Kondisi Narkoba di Indonesia Pada Akhir Tahun 2011. Jakarta : Badan Narkotika Nasional Republik
Indonesia.

Camag. 1999. Welcome to the CAMAG Wincats Tutorial: Wincats Planar Chromatography. Switzerland : Camag. P. 3-6.

Deinstrop, E. H. 2007. Applied Thin Layer Chromatography, 2nd Edition. Weinheim: Wiley VCH Verlag.

Dwi, L.Y. 2001. Narkoba Pencegahan dan Penanganannya. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Ferenc, A. Z. and M. Biziuk. 2006. Solid Phase Extraction Technique – Trends, Opportunities and Applications. Polish J.
of Environ. Stud. Vol. 15 (5) : 677-690.

Gandjar, I. B. and Rohman, A. 2016, Kimia Farmasi Analisis, Yogyakarta:Pustaka Pelajar.

04/20/2020 28
 TERIMA
KASIH

04/20/2020 29