MARIJUANA
ANALISIS TOKSIKOLOGI DAN FORENSIK
Anggota Kelompok : 2
04/20/2020 2
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
04/20/2020 4
Instrument yang umum digunakan
04/20/2020 5
TINJAUAN
PUSTAKA
MARIJUANA
• Ganja adalah singkatan untuk tanaman
Cannabis sativa
04/20/2020 7
Δ9-Tetrahydrocannabinol
Konstituen aktif yang utama pada
ganja adalah Δ9-THC, yang
mempunyai, efek halusinogenik dan
depresan.
• (UNODC. 2009)
04/20/2020 9
Cannabidiol (CBD)
Sifat kimia dan fisika CBD
• CBN adalah cannabinoid alami Rumus molekul : C21H30O2
pertama yang diisolasi dan
Berat molekul : 314,46 gram/mol
dimurnikan
Kelarutan : Tidak larut dalam air
Larut dalam etanol, kloroform dan n-
hexan.
Titik Lebur : 66-67oC
(UNODC. 2009)
04/20/2020 10
Cannabinol (CBN)
Sifat kimia dan fisika CBD
Rumus molekul : C21H26O2
Berat molekul : 310,43 gram/mol
Kelarutan : Tidak larut dalam air
Larut dalam etanol, kloroform dan n-
hexan.
Titik Lebur : 76-77oC
(UNODC. 2009)
04/20/2020 11
Spektrum UV
Kromatografi Lapis Tipis merupakan teknik pemisahan campuran yang didasarkan pada
perbedaan kecepatan perambatan suatu komponen dalam medium tertentu yang banyak
digunakan untuk tujuan analisis karena dalam pelaksanaannya lebih mudah dan lebih murah
dibandingkan dengan kromatografi kolom, selain itu peralatannya juga lebih sederhana (Gandjar
dan Rohman, 2007)
04/20/2020 14
HPTLC
04/20/2020 15
METODE
PENELITIAN
ALAT DAN BAHAN
ALAT BAHAN
a. Standar cannabis
b. Sampel cannabis (bhang, ganja atau charas)
a. 10cm×10cm plat kaca silica gel60 F254 HPTLC
c. p-Anisidine
b. Linomat IV Applicator
d. Ammonium metavanadate
c. Chamber
e. NaOH
d. Spektrofotometer UV
f. H3PO4
e. Alat gelas
g. Ethanol
h. Kloroform
i. Toluene: ethyl acetate: acetone (90:10:10) v/v
j. Ethyl acetate: methanol: ammonia (8.5:1:0.5)
v/v
k. Petroleum ether: diethyl ether (4:1) v/v
METODE
Pembuatan Larutan NaOH
Ditimbang 10 g pelet sodium hidroksida, dimasukkan kedalam beaker glass
Dimasukkan larutan kedalam labu ukur 100 mL, ditambahkan akuades hingga tanda batas
Larutan (b): Dilarutkan 0,5 g. p-Anisidine dalam 2 mL H 3PO4, encerkan hingga 100 ml. dengan etanol,
kemudian disaring
METODE
Ekstraksi Cannabis
Sampel cannabis (bhang, ganja atau Charas) diekstraksi dengan kloroform
Dipipet toluene 8,18 mL; ethyl acetate 0,91 mL; dan acetone 0,91 mL.
Dipipet Ethyl acetate 8,5 mL; methanol 1 mL; dan ammonia 0,5 mL
10 μl ekstrak ganja, larutan standar cannabinol dan standar cannabidiol yang dilarutkan dalam etanol di totolkan
pada plat
Dilakukan proses elusi dengan teknik ascending pada chamber yang telah dijenuhkan hingga batas
pengembangan 10 cm
Plat dikeringkan pada suhu ruang, kemudian di semprotkan secara merata larutan NaOH yang baru dibuat
Larutan di sentrifugasi
Data Farmakokinetik:
Bioavailabilitas :6 – 20%
Waktu paruh : 20 – 36 jam
Volume distribusi : 10L/kg
Ikatan Protein : 94 – 99% (THC)
04/20/2020 27
PENGGUNAAN DAN LEGALITAS
04/20/2020 28
04
Meningkatkan risiko
infarm miokard,
03
stroke dan serangan
iskemik
Radar pada
pernapasan pada
perokok ganja
02
Gangguan bipolar,
bunuh diri, depresi
EFEK BURUK GANJA dan kecemasan
04/20/2020
Peraturan Pemerintah tentang Narkotika
2018
Pengawasan Pengelolaan Obat, bahan Obat,
Narkotika, Psikotropika dan Prekursor Farmasi di
Fasilitas pelayanan Kesehatan
Nilai LD50 akan diperoleh bila mengonsumsi 1-
40.000 batang rokok yang mengandung ganja.
625 kg ganja untuk merokok selama 15 mnit
dapat menginduksi efek letal
LD50
04/20/2020 30
KASUS PENYALAHGUNAAN GANJA
1 2 3
1 2
Anak 11 tahun mengalami Penanaman ganja ilegal untuk Kematian remaja 17 tahun
pembengkakan jantung mengobati istri yang mengidap karena perokok ganja aktif
karena keracunan ganja Syringomyelia sejak usia 13 tahun 31
Metode Identifikasi Marijuana selain KLT
No Metode Hasil
1. Dalam penelitian “ A Urinary Test Procedure for Hasil dari penelitian ini menyatakan penggunaan
Identification of Cannabidiol in Patient Undergoing GC-MS mampu untuk mendeteksi ganja dalam
Medical Theraphy with Marijuana” untuk urin dan mampu untuk mendeteksi CBD
mengidentifikasi ganja menggunakan metode GC-MS (Cannabidiol) dalam urin untuk mengetahui
(Wertlake & Michael, 2016). keefektifan secara medis (Wertlake & Michael,
2016).
2.
Dalam penelitian “A Riview of Bioanalytical Technicues Hasil dari penelitian ini menyatakan penggunaan
for Evaluation of Cannabis (Marijuana, Weed, Hashish) GC-MS dan LC-MS mampu mengidentifikasi
in Human Hair” untuk mengidentifikasi ganja ganja dengan menggunakan sampel rambut
menggunakan metode GC-MS dan LC-MS (Shah et al., (Shah et al., 2019).
2019).
3. Dalam penelitian “Analysis of User’s Hair Cannabinoid Hasil dari penelitian ini menyatakan penggunaan
of Narcotic Type of Marijuana (Cannabis Sativa L) Using GC-MS dapat mengidentifikasi ganja dalam
04/20/2020 32
GCMS Technic” untuk mengidentifikasi ganja sampel rambut dengan cepat dan akurat dalam
Metode Identifikasi Marijuana dengan KLT
No Fase Gerak Fase Diam Hasil Rf Identifikasi
Warna
1 Etil asetat : Metanol : Silika gel A. (CBD = 0.95; CBN = 0.95 (+) Duqenois – Levine Test (warna
Amonia (8.5 : 1: 0.5) THC = 0.32 ) ungu)
(Metode A) B (CBD = 0.44 ; CBN = 0.28; (+) Fast Blue B salt test (warna
Sikloheksana : di-Isoprpoyl THC = 0.39) wine kemerahan)
ether : diethylamine (+) p-DMABB test (warna merah
(5.2:4:0.8) (Metode B) berubah menjadi violet)
2 Hexana : Diethyl Ether Silica Gel F254 HRF TLC (+) Fast Blue B salt test (warna
4 Air : Metanol (20:80) v/v Octadecyl gel CBD = 0.58 (merah kecoklatan);
04/20/2020 CBN = 0.48; THC = 0.44 33
PEMBAHASAN HASIL JURNAL ACUAN
04/20/2020 34
Data Rf
04/20/2020 35
Spektrum UV
CBN
295, 296, 238, 310, 119, 43, 251, 239 m/z
THC
221, 314, 248, 261, 193, 236, 222, 315
m/z
04/20/2020 37
SIMPULAN
04/20/2020 39
TERIMA KASIH