Anda di halaman 1dari 12

Laporan Praktikum Fitokimia I

IDENTIFIKASI GOLONGAN KOMPONEN KIMIA DENGAN METODE KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS


ASAL DESA SIMBANG KECAMATAN SIMBANG
KABUPATEN MAROS

Oleh:
Nama : Anugrah Pratiwi
Stambuk : 15020150031
Kelompok : 4
Kelas : C2
Asisten : Alifyani Pramesti Syamsul

Laboratorium Farmakognosi Fitokimia


Program Studi Ilmu Farmasi
Fakultas Farmasi
Universitas Muslim Indonesia
Makassar
2017
IDENTIFIKASI GOLONGAN KOMPONEN KIMIA DENGAN METODE
KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tumbuhan merupakan suatu tanaman yang memiliki banyak


khasiat yang bisa kita gunakan, tapi terkadang juga terdapat
tumbuhan yang tidak memiliki khasiat baik itu untuk pengobatan
ataupun untuk produk kecantikan bahkan dapat bersifat beracun.
Salah satu contohnya yaitu mangga (Mangifera indica L.) memiliki
banyak kegunaan contohnya pada buahnya banyak terdapat vitamin
C.
Kulit batang mangga (Mangifera cortex) merupakan bagian dari
tumbuhan mangga yang memiliki tekstur keras. Kulit batang mangga
(Mangifera cortex) itu sendiri terdapat kandungan atau zat kimia yang
berada di dalamnya. Contohnya yaitu fenolik maupun tannin katekol.
Kulit batang mangga (Mangifera cortex) memiliki kandungan kimia
yang mungkin dapat kita gunakan. Kandungan atau komponen kimia
yang terdapat kulit batang mangga dapat kita ketahui dengan
beberapa cara. Salah satu caranya yaitu dengan menggunakan
identifikasi kandungan kulit batang mangga (Mangifera cortex) dengan
cara Kromatografi Lapis Tipis (KLT).
Kromatografi Lapis Tipis (KLT) merupakan suatu metode untuk
memisahkan suatu senyawa atau komponen senyawa kimia yang
terdapat pada sampel fraksi n-butanol kulit batang mangga (Mangifera
cortex) berdasarkan tingkat kepolarannya. Untuk mengetahui
senyawa yang terkandung dalam kulit batang mangga (Mangifera
cortex) terlebih dahulu ditentukan pelarut atau biasa diesbut dengan
eluen yang sesuai terhadap ekstrak n-butanol kulit batang mangga
(mangifera cortex).

ANUGRAH PRATIWI Alifyani Pramesti Syamsul


15020150031
IDENTIFIKASI GOLONGAN KOMPONEN KIMIA DENGAN METODE
KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari praktikum ini adalah bagaimana
cara mengetahui komponen kimia yang terdapat pada fraksi n-butanol
dan kloroform kulit batang mangga (Mangifera cortex) dengan metode
Kromatografi Lapis Tipis (KLT).

C. Maksud Praktikum
Adapun maksud dari praktikum ini adalah mengetahui dan
memahami komponen kimia yang terdapat pada fraksi n-butanol dan
kloroform kulit batang mangga (Mangifera cortex) dengan metode
Kromatografi Lapis Tipis (KLT).

D. Tujuan Praktikum
1. Tujuan Umum Praktikum
Tujuan umum dari praktikum ini adalah untuk memperoleh
komponen kimia yang terdapat pada fraksi n-butanol dan kloroform
kulit batang mangga (Mangifera cortex) dengan metode
Kromatografi Lapis Tipis (KLT).
2. Tujuan Khusus Praktikum
Tujuan khusus dari praktikum ini adalah untuk mendapatkan
komponen kimia yang terdapat pada fraksi n-butanol dan kloroform
kulit batang mangga (Mangifera cortex) dengan metode
Kromatografi Lapis Tipis (KLT) dengan menggunakan eluen n-
butanol : asam asetat : air (5:1:4) terhadap reagen yang spesifik.
E. Manfaat Praktikum
1. Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis dari praktikm ini yaitu diharapkan dapat menjadi
sumber data ilmiah untuk praktikan selanjutnya mengenai
identifikasi komponen kimia yang terdapat pada fraksi n-butanol
dan kloroform kulit batang mangga (Mangifera cortex) dengan
metode Kromatografi Lapis Tipis (KLT).

ANUGRAH PRATIWI Alifyani Pramesti Syamsul


15020150031
IDENTIFIKASI GOLONGAN KOMPONEN KIMIA DENGAN METODE
KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS

2. Manfaat Praktis
Manfaat praktis dari praktikum ini yaitu diharapkan agar dapat
memberikan informasi kepada masyarakat mengenai identifikasi
komponen kimia yang terdapat pada fraksi n-butanol dan
kloroform kulit batang mangga (Mangifera cortex) dengan metode
Kromatografi Lapis Tipis (KLT).

ANUGRAH PRATIWI Alifyani Pramesti Syamsul


15020150031
IDENTIFIKASI GOLONGAN KOMPONEN KIMIA DENGAN METODE
KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel dari hasil identifikasi ekstrak n-butanol kulit batang mangga


(Mangifera cortex) komponen kimia dengan metode Kromatografi lapis
Tipis (KLT) ini, di dapatkan hasil sebagai berikut:
UV366
Ekstrak Bercak No.
Rf Warna
1 0,25 Coklat
2 0,61 Jingga
n-butanol
3 0,81 Hijau
4 0,90 Ungu

Bercak Sinar UV366


Ekstrak Pereaksi
no. tampak Rf Warna
Flouresensi
Flavonoid Sitroborat 1 - 0,89
intensif
1 Coklat - -
Alkaloid Dragendroff
2 Coklat - -
1 - 0,27 Coklat
Fenolik FeCl3
2 - 0,56 Coklat
n-butanol
Saponin/Minyak Vanilin
1 Merah - -
Atsiri Asam Sulfat
1 - -
Hijau
2 - -
Antioksidan DPPH Hijau
3 - -
kekuningan

Kromatografi Lapis Tipis (KLT) merupakan proses pemisahan


senyawa ataupun komponen kimia yang terdapat pada fraksi n-butanol
kulit batang mangga (Mangifera cortex). Eluen yang digunakan terhadap

ANUGRAH PRATIWI Alifyani Pramesti Syamsul


15020150031
IDENTIFIKASI GOLONGAN KOMPONEN KIMIA DENGAN METODE
KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS

fraksi n-butanol kulit batang mangga (Mangifera cortex) yaitu n-butanol :


asam asetat : air dengan perbandingan 5:1:4 yang dibuat dalam 10 mL.
Adapun tujuan dilakukannya praktikum ini yaitu untuk memperoleh
komponen kimia yang terdapat pada fraksi n-butanol kulit batang mangga
(Mangifera cortex) dengan metode Kromatografi Lapis Tipis (KLT). Fraksi
yang digunakan untuk ekstrak kulit batang mangga (Mangifera cortex)
yaitu n-butanol dan kloroform dengan perbandingan (1:1).
Prinsip kerja dari Kromatografi Lapis Tipis (KLT) yaitu adsorbsi dan
partisi. Dimana adsorbs yaitu proses penjerapan pada permukaan
lempeng sendangkan partisi yaitu penyebaran atau kemampuan zat yang
ada dalam larutan untuk berpisah ke dalam pelarut yang digunakan.
Keuntungan dari Kromatografi Lapis Tipis (KLT) yaitu banyak
digunakan untuk tujuan analisis, pemisahan dapat dilakukan dengan
pereaksi warna, flouresensi atau radiasi menggunakan ultraviolet, dapat
dilakukan elusi secara menaik dan menurun, dapat memisahkan senyawa
hidropobik yang dengan metode kertas tidak bias, hanya membutuhkan
sedikit pelarut. Adapun kerugiannya yaitu butuh ketekunan dan kesabaran
yang ekstra untuk mendapatkan bercak/noda yang diharapkan.
Pada percoban ini eluen yang digunakan yaitu n butanol : asam
asetat : air dengan perbadingan yaitu (5:1:4) yang digunakan dalam 10
mL, dan fraksi yang digunakan yaitu n-butanol dengan klroform dengan
perbandingan yaitu (1:1) dalam 1 mL. Sehingga, dapat diperoleh hasil
yaitu pada penggunaan UV 366 terdapat 4 bercak yang di dapat yaitu
dengan nilai Rf 0,25 warna bercak yaitu coklat, Rf 0,61 warna bercak
yaitu jingga, Rf 0,81 warna bercak yaitu hijau, dan pada Rf 0,90 warna
bercak yaitu ungu.
Pada identifikasi komponen kimia diperoleh hasil yaitu pada
pengujian flavonoid dengan menggunakan pereaksi sitroborat dan dilihat
pada UV 366 diperoleh nilai Rf yaitu 0,89 dengan bercak berflourensensi
intensif, pada pengujian alkaloid dengan menggunakan pereaksi

ANUGRAH PRATIWI Alifyani Pramesti Syamsul


15020150031
IDENTIFIKASI GOLONGAN KOMPONEN KIMIA DENGAN METODE
KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS

dragendroff dengan sinar tampak diperoleh warna bercak yaitu coklat,


pada pengujian fenolik dengan menggunakan pereaksi FeCl 3 dan dilihat
pada UV 366 diperoleh nilai Rf yaitu 0,27 dan 0,58 dengan bercak
berwarna coklat, pada pengujian saponin/minyak atsiri dengan
menggunakan pereaksi vanillin asam sulfat dengan sinar tampak
diperoleh warna bercak yaitu merah, dan pada pengujian antioksidan
dengan menggunakan pereaksi DPPH dengan sinar tampak diperoleh
warna bercak yaitu hijau, hijau dan hijau kekuningan.
Adapun faktor kesalahan yang terjadi selama praktikum yaitu ketidak
telitian dalam penotolan. Sehingga, hasil yang diperoleh tidak sempurna.

ANUGRAH PRATIWI Alifyani Pramesti Syamsul


15020150031
IDENTIFIKASI GOLONGAN KOMPONEN KIMIA DENGAN METODE
KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan dapat ditarik


kesimpulan bahwa fraksi n-butanol dan kloroform pada ekstrak n-butanol
kulit batang mangga (Mangifera cortex) memiliki kandungan kimia yaitu
flavonoid, alkaloid, dan antioksidan.

B. Saran

Diharapkan agar melengkapi semua alat sehingga kita dapat


melakukan percobaan dengan mudah.

ANUGRAH PRATIWI Alifyani Pramesti Syamsul


15020150031
IDENTIFIKASI GOLONGAN KOMPONEN KIMIA DENGAN METODE
KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS

Lampiran 1. Skema kerja


a. Penguapan pelarut dengan alat rotavapor

ANUGRAH PRATIWI Alifyani Pramesti Syamsul


15020150031
IDENTIFIKASI GOLONGAN KOMPONEN KIMIA DENGAN METODE
KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS

Lampiran 3. Gambar Hasil Praktikum

Ekstrak n-butanol Ekstrak n-butanol Ekstrak n-butanol


UV 366 Sinar tampak UV 254
Gambar 1. Hasil Elusidasi ekstrak n-butanol

Ekstrak n-butanol Ekstrak n-butanol Ekstrak n-butanol


+ dragendroff + DPPH + FeCl3

Ekstrak n-butanol Ekstrak n-butanol


+ vanilla as. sulfat + sitroborat

Gambar 1. Penampakan bercak pada ekstrak n-butanol dengan


pereaksi dragendroof, DPPH, FeCl3, vanillin asam
sulfat dan sitroborat
ANUGRAH PRATIWI Alifyani Pramesti Syamsul
15020150031
IDENTIFIKASI GOLONGAN KOMPONEN KIMIA DENGAN METODE
KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS

Lampiran 2. Gambar Tanaman

Tampak depan tampak belakang

Pohon mangga

ANUGRAH PRATIWI Alifyani Pramesti Syamsul


15020150031
IDENTIFIKASI GOLONGAN KOMPONEN KIMIA DENGAN METODE
KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS

Lampiran 4. Perhitungan Hasil Praktikum


1. Nilai Rf pada UV 366
Jarak yang ditempuh zat terlarut 1,4 cm
Bercak nomor 1 = = = 0,25
Jarak yang ditempuh zat pelarut 5,5 cm
Jarak yang ditempuh zat terlarut 3,4 cm
Bercak nomor 2 = = = 0,61
Jarak yang ditempuh zat pelarut 5,5 cm
Jarak yang ditempuh zat terlarut 4,5 cm
Bercak nomor 4 = = = 0,81
Jarak yang ditempuh zat pelarut 5,5 cm
Jarak yang ditempuh zat terlarut 5,0 cm
Bercak nomor 1 = = = 0,90
Jarak yang ditempuh zat pelarut 5,5 cm

2. Nilai Rf pada identifikasi dengan reagen pada UV 366


- Sitroborat
Jarak yang ditempuh zat terlarut 4,9 cm
Bercak nomor 1 = = = 0,89
Jarak yang ditempuh zat pelarut 5,5 cm

- Fenolik
Jarak yang ditempuh zat terlarut 1,5 cm
Bercak nomor 1 = = = 0,27
Jarak yang ditempuh zat pelarut 5,5 cm
Jarak yang ditempuh zat terlarut 3,1 cm
Bercak nomor 2 = = = 0,56
Jarak yang ditempuh zat pelarut 5,5 cm

ANUGRAH PRATIWI Alifyani Pramesti Syamsul


15020150031

Anda mungkin juga menyukai