Anda di halaman 1dari 5

TUGAS TEKNOLOGI SEDIAAN STERIL

A. TIPE-TIPE LVP (LARGE VOLUME PARENTERAL)


Menurut SDF hal: 163-182
1. LARUTAN VOLUME BESAR UNTUK PENGGUNAAN INTRAVENA
a. Nutrisi Dasar
Larutan nutrisi dasar digunakan untuk mempertahankan
fungsi normal tubuh. Pemberian dari protein, karbohidrat dan
lemak dapat dilakukan dengan cara ini. Untuk protein dapat
berupa protein yang dikombinasikan dengan berbagai asam
amino. Ada juga protein hidrosilat yang berwarna kuning pucat
sampai kuning kemerahan.
Untuk karbohidrat dapat menggunakan larutan dextrose
dan larutan etanol. Larutan dextrosa misalnya injeksi dextrosa
5% yang mengandung 50 gram dextrosa dan menyediakan 170
kalori.
Untuk lemak dapat digunakan yaitu emulis lemak steril.
Dimana mengandung 10%-20% minyak kedelai fraksinasi 1,2%
lesitin fraksinasi kuning telur , 25% gliserin dan air untuk injeksi.
b. Perubahan keseimbangan elektrolit
Gangguan keseimbangan elektrolit dapat terjadi karena
trauma, cidera, luka bakar, syok, diare, muntah dll. Untuk
perubahan dapat digunakan larutan injeksi natrium klorida dan
injeksi ringer dan infeksi laktat.
c. Cairan Pengganti
Dehidrasi tubuh membutuhkan cairan pengganti seperti
injeksi natrium klorida dan dektrosa.
d. Darah dan produk darah
Produk darah dapat diberikan pada pasien yang mengalami
pendarahan syok, dll. Tidak ada obat yang harus dicampur
didalam darah sebelum pemberian.
e. Pembawa obat
Pembawa digunakan untuk obat-obat yang dapat
mengiritasi cairan intravena sering digunakan sebagai pembawa
untuk pemberian obat secara intravena.
f. Hiperalimentasi parenteral
Hiperalimentasi adalah pemberian intravena jangka
pajang yang mengandung konsentrasi tinggi dextrosa, elektrolit,
vitamin dan beberapa insulin.
g. Penggunaan khusus
 Injeksi I-Arginine hidroklorida (R-Gene : Cutter : Modulate,
abbott)
Injeksi ini efektif dalam menstimulasi pemanfaatan
ammonia oleh tubuh
 Urea-Bentuk Lypophilised (Urevert,traverol)
Digunakan untuk mengurangi edema yang berkaitan
dengan operasi trauma, luka bakar dll.
 Manitol (osmitrol,travenol)
Manitol digunakan dalam penanganan edema serebral
dan peningkatan diuretik.
 Dextran 70 dan Dextran 40
Dektran 70 efektif mengubah volume dibanding dextran
40, karena dextran 70 memiliki berat molekul yang lebih
besar disbanding dextran 40
 Injeksi Natrium Bikarbonat
Larutan yang digunakan untuk melawan asidosis
 Injeksi Natrium laktat (1⁄6 molar)
Larutan yang digunakan untuk meningkatkan kadar
bikarbonat dalam asidosis yang berat.
 Injeksi Amonium Klorida (2,14%)
Digunakan dalam pengobatan alkalosis metabolik dan
hipokloromin.
2. LARUTAN VOLUME BESAR TIDAK DIBERIKAN SECARA
INTRAVENA
a. Larutan Irigasi
 Larutan irigasi operasi (larutan percikan)
Digunakan untuk membilas dan melembabkan jaringan
tubuh, dapat pula digunakan secara topikal untuk
melembabkan kain kasa, untuk irigasi luka dll.
 Larutan irigasi urologik
Digunakan untuk mempertahankan integritas jaringan,
menghilangkan darah, memberi pandangan yang jelas
untuk ahli bedah.
 Larutan Glisin
Digunakan untuk menghilangkan resiko hemolisis
intravascular selama reaksi transurethral.
 Larutan sorbital
Digunakan untuk mencegah hemolitik transurethal.
 Larutan urologik G (larutan suby’s)
Digunakan pada lithalisis urinaria dengan cara
melarutkan alkali dalam saluran pencernaan
b. Larutan Dialisis
 Larutan dialysis peritoneal
Digunakan untuk menghilangkan bahan beracun dari
ginjal
 Hemodialisis
Hemodialisis memilki prinsip yang sama dengan larutan
dialysis peritoneal. Hanya saja, hemodialysis dilakukan
diluar tubuh yaitu pada alat yang disebut membrane
dialysis (sebagai pengganti ginjal).
DAFTAR PUSTAKA

Turco,S., 1979, Sterile Dosage Forms 2nd Edition, Lea and Febiger,
Philadelphia.

Anda mungkin juga menyukai