Anda di halaman 1dari 25

APLIKASI KROMATOGRAFI HPLC UNTUK PENETAPAN KADAR

SEDIAAN OBAT

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
KCKT termasuk metode analisis terbaru yaitu suatu teknik
kromatografi dengan fasa gerak cairan dan fasa diam cairan atau padat.
Banyak kelebihan metode ini jika dibandingkan dengan metode lainnya
yaitu mampu memisahkan molekul-molekul dari suatu campuran,
mudah melaksanakannya, kecepatan analisis dan kepekaan yang
tinggi, dapat dihindari terjadinya dekomposisi / kerusakan bahan yang
dianalisis.
KCKT sangat cocok untuk memisahkan minyak atsiri dan
kadang-kadang menunjukkan keuntungan yang berarti kesetimbangan
metode kolom terbuka (kapiler) dan KG yang sekarang dipakai,
pendadahan keudara minimum, hasil urai karena suhu tinggi dicegah,
senyawa yang tidak atsiri dapat dipisahkan, dan laju perolehan kembali
cuplikan tinggi. Akan tetapi, minyak atsiri sering terdiri atas campuran
yang sangat rumit menjadi golongan-golongan senyawa atau
memisahkan golongan senyawa menjadi komponennya.
Prinsip dasar HPLC adalah fase gerak air dialirkan dengan
pompa melalui kolom ke detektor. Cuplikan dimasukkanke dari gum
aliran fase gerak dengan cara penyuntikan. Didalam kolom terjadi
pemisahan komponen-komponen cairan karena perbedaan kekuatan
interaksi antara salut-salut terhadap fase diam akan keluar dari kolom
lebih dahulu dan sebaliknya. Setiap komponen campuran yang keluar
dari kolom dideteksi oleh detektor kemudian direkam dalam bentuk
kromatogram. Senyawa yang keluar dari dari kolom atas dasar
kepolaran yang berbeda akan mempengaruhi kekuatan.
Analisis kualitatif bertujuan untuk mengetahui keberadaan suatu
unsur atau senyawa kimia, baik organik maupun inorganik, sedangkan
analisis kuantitatif bertujuan untuk mengetahui jumlah suatu unsur atau
senyawa dalam suatu cuplikan.

ADINDA PUTRI SANGAJI A. NURUL EKA ANNISA


15020150024
APLIKASI KROMATOGRAFI HPLC UNTUK PENETAPAN KADAR
SEDIAAN OBAT

Pada praktikum kali ini dilakukan uji instrumentasi penetapan


kadar dari suatu sediaan obat dengan mengunakan aplikasi HPLC
(High performance liquid cromatograpy). Untuk melihat keefektivan
pengunaan alat ini secara analisis kualitatif maupun kuantitatif.
1.2 Maksud Praktikum
Adapun maksud dari praktikum ini adalah untuk mengetahui cara
analisis atau penetapan suatu sediaan obat dengan menggunakan
HPLC (High performance liquid cromatograpy).
1.3 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk menentukan kadar
suatu sediaan obat dengan menggunakan HPLC (High performance
liquid cromatograpy).

ADINDA PUTRI SANGAJI A. NURUL EKA ANNISA


15020150024
APLIKASI KROMATOGRAFI HPLC UNTUK PENETAPAN KADAR
SEDIAAN OBAT

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Teori Umum
Kromatografi adalah cara pemisahan campuran yang
didasarkan atas perbedaan distribusi dari komponen campuran
tersebut diantarany dua fase, yaitu fase diam (stationary) dan fase
bergerak (mobile). Fase diam dapat berupa zat padat atau zat cair,
sedangkan fase bergerak dapat berupa zat cair atau gas. Dalam
kromatografi fase bergerak dapat berupa gas atau zat cair dan fase
diam dapat berupa zat padat atau zat cair (Acun, 2010 h.59).
Kromatografi adalah metode suatu proses fisik yang digunakan
untuk memisahkan komponen-komponen dari suatu campuran
senyawa kimia. Dalam kromatografi, campuran tersebut dibuat sebagi
zona yang sempit (kecil) pada salah satu ujung media porus seperti
adsorben, yang disebut alas atau landasan kromatografi (Hendayana,
2006 h.72).
HPLC yang modern telah mucul akibat pertemuan dari
kebutuhan, keinginan manusia untuk meminimalis pekerjaan,
kemampuan teknologi, dan teori untuk memandu pengembangan pada
jalur yang rasional. Jelas sebelum era peralatan yang modern bahwa
LC (Liquid Chromatography) memiliki kekuatan pemisahan yang sangat
ampuh, bahkan untuk komponen-komponen yang berhubungan sangat
erat. LC harus ditingkatkan kecepatannya, diotomasasi, dan harus
disesuaikan dengan sampel-sampel yang lebih kecil, waktu elusi yang
beberapa jam (Underwood, 2002 h.394).
Kromatografi Cair Kinerja Tinggi atau KCKT atau biasa juga
disebut dengan HPLC (Hight Performance Liquid Chromatograhy )
dikembangkan pada akhir tahun 1960-an dan awal tahun 1970-an. Saat
ini KCKT merupakan tekhnik pemisahan yang diterima secara luas
untuk analisis dan pemurnian senyawa tertentu dalam suatu sampel
dalam sebidang, antara lain : farmasi, lingkungan, bioteknologi, polimer

ADINDA PUTRI SANGAJI A. NURUL EKA ANNISA


15020150024
APLIKASI KROMATOGRAFI HPLC UNTUK PENETAPAN KADAR
SEDIAAN OBAT

dan industri-industri makanan. Beberapa perkembangan KCKT terbaru


antra lain : miniaturisasi`sistem KCKT, penggunaan KCKT untuk
analisis asam-asam nukleat, analisis protein, analisis karbohidrat dan
analisisi senyawa-senyawa kiral (Rohman, 2013).
Prinsip dasar HPLC adalah fase gerak air dialirkan dengan
pompa melalui kolom ke detektor. Cuplikan dimasukkanke datigum
aliran fase gerak dengan cara penyuntikan. Didalam kolom terjadi
pemisahan komponen-komponen cairan karena perbedaan kekuatan
interaksi antara salut-salut terhadap fase diam akan keluar dari kolom
lebih dahulu dan sebaliknya. Setiap komponen campuran yang keluar
dari kolom dideteksi oleh detektor kemudian direkam dalam bentuk
kromatogram (Lestari, 2014 h.11).
Zona campuran kemudian digerakan dengan larutan suatu
cairan atau gas yang bergerak sebagai pembawa, melaui media porus
tersebut, yang berupa partikel-partikel yang ”diam“ (tidak bergerak,
statisiones). Sehingga akibatnya masing-masing komponen dari
campuran tersebut akan terbagi (terdistribusi) secara tidak merata
antara alas yang “diam” dan cairan atau gas yang membawanya. Akibat
selanjutnya, masing-masing komponen akan bergerak (bermigrasi)
pada kecepatan yang berbeda (differential migration) dan dengan
demikian, akan sampai pada ujung lain dari alas tersebut pada waktu
yang berlainan, dan dengan demikian terjadilah pemisahan diantara
komponen-komponen yang ada (Hendayana, 2006 h.83).
Beberapa kelebihan yang dimiliki kromatografi HPLC sehingga
menjadikannya sebagai “the best choice” dalam dunia
penentuan/pemisahan ion/logam, di antaranya (Adrianingsih, 2011
h.103) :
a. Kecepatan (speed)
Kecepatan dalam analisis suatu sampel menjadi aspek yang
sangat penting dalam hal analisis ion yaitu untuk mengurangi biaya,

ADINDA PUTRI SANGAJI A. NURUL EKA ANNISA


15020150024
APLIKASI KROMATOGRAFI HPLC UNTUK PENETAPAN KADAR
SEDIAAN OBAT

bisa mengahsilkan data analisis yang akurat dan cepat dan bisa
mengurangi limbah (waste) yang dihasilkan dari penggunaan eluen.
b. Sensitivitas (sensitivity)
Perkembangan rehnologi mikro prosessor yang dikombinasikan
dengan efisiensi kolom pemisah, mulai ukuran diameter dalam
milimeter sampai skala mikro yang biasa juga disebut microcolumn,
membuat pendeteksian ion dalam sampel menjadi lebih baik,
meskipun jumlah sampel yang diinjeksikan ke dalam kolom pemisah
sangat sedikit.
c. Selektivitas (selectivity)
Dengan sistem ini, bisa dilakukan pemisahan berdasarkan
keinginan, misalnya kation/anion organik saja atau kation/anion
anorganik yang ingin dipisahkan. Itu dapat dilakukan dengan memilih
kolom pemisah yang tepat.
d. Pendeteksian yang serempak (simultaneous detection)
Teknik pendeteksian sekali injeksi untuk sebuah sampel seperti
ini penting untuk dilakukan karena tentunya mempunyai sejumlah
kelebihan dibanding pemisahan terpisah. Sebagaimana telah diulas
diatas, beberapa kelebihan di antaranya dapat menekan biaya
operasional, memperkecil jumlah limbah saat analisis (short time
analysis) serta dapat memaksimalkan hasil yang diinginkan.
e. Kestabilan pada kolom pemisah (stability of the separator column)
Walaupun sebenarnya, ketahanan kolom ini berdasarkan pada
paking (packing) material yang diidikan ke dalam kolom pemsiah
bisa bertahan pada perubahan yang terjadi pada sampel, misalnya
konsentrasi suatu ion terlalu tinggi, tidak akan mempengaruhi
kestanilan material penyusun kolom pemisah yang mempunyai
waktu penggunaan yang tidak terlalu lama, dikarenakan kemasan
kolom yang kurang baik atau karena faktor internal lainnya.

ADINDA PUTRI SANGAJI A. NURUL EKA ANNISA


15020150024
APLIKASI KROMATOGRAFI HPLC UNTUK PENETAPAN KADAR
SEDIAAN OBAT

Instrumentasi HPLC pada dasarnya terdiri atas: wadah fase gerak,


pompa, alat untuk memasukkan sampel (tempat injeksi), kolom,
detektor, wadah penampung buangan fase gerak, dan suatu komputer
atau integrator atau perekam (Unang, 2010 h.102).
2.2 Uraian Obat
1. Parasetamol (Ditjen POM,1979 : 37)
Nama Resmi : ACETAMINOPHEUM
Nama Lain : Asetaminofen, Parasetamol
RM/BM : C8H9NO2/151,16

Rumus Struktur :

Pemerian : Hablur atau serbuk hablur putih; tidak


berwarna; rasa pahit.
Kelarutan : Larut dalam 70 bagian air, dalam 7 bagian
etanol (95%) P, dalam 13 bagian aseton P,
dalam 40 bagian gliderol P, dan dalam 9
bagian propilenglikol P, larut dalam larutan
alkali hidroksida.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, terlindungi dari
cahaya.
Kegunaan : Analgetikum; Antipiretikum

ADINDA PUTRI SANGAJI A. NURUL EKA ANNISA


15020150024
APLIKASI KROMATOGRAFI HPLC UNTUK PENETAPAN KADAR
SEDIAAN OBAT

2. Miconazole
Merek dagang : Miconazole, Clearderma, Daktarin, Daktazol,
Fungitia, Funtas, Goderm, Kalpanax-K.
Komposisi : Miconazole nitrat 20 mg
Indikasi : Kulit dan kuku infeksi yang disebabkan oleh
dermatophytes, yeastsnand berbagai jamur
lain, misalnya. tinea capitis, tinea corporis,
tinea manum, tinea pedis.

2.2 Uraian Bahan


1. Asam asetat (Ditjen POM, 1979 : 42)
Nama resmi : ACIDUM ACETICUM GLACIALE
Nama lain : Asam asetat glacial
RM/BM : C2H2O2 / 60,05

Rumus struktur :
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, bau khas,
tajam, jika diencerkan dengan air, rasa
asam
Kelarutan : Dapat campur dengan air, dengan
etanol (95%) P dan dengan gliserol P
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Zat tambahan
2. Natrium Asetat (Ditjen POM, 1995 : 709)
Nama resmi : NATRII ACETICUM
Nama lain : Natrium Asetat
RM/BM : CH3COONa/93,52
Pemerian : Serbuk atau massa puith keabuan,
higroskopik.

ADINDA PUTRI SANGAJI A. NURUL EKA ANNISA


15020150024
APLIKASI KROMATOGRAFI HPLC UNTUK PENETAPAN KADAR
SEDIAAN OBAT

Kelarutan : Larut baik dalam air.


Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Sebagai zat tambahan

2.3 Prosedur Kerja (Anonim, 2017. hal. 15)


1.3.1 Penetapan Kadar Tablet Parasetamol dengan Metode Standar
Eksternal
(i) Menggunakan kolom ODS (oktadesisilen,C18) : diameter 4,6
mm dan panjang 150 mm.
(ii) Fase gerak : campuran dari asetonitril : asam asetat 0,05 M
(85:15).
(iii) Kecepatan alir 1 mL/menit
Prosedur :
1. Timbang 125 mg parasetamol baku dimasukkan dalam labu
takar 250 mL dan diencerkan dengan larutan asam asetat
0,005 M sampai tanda batas (larutan stok).
2. Buat seri larutan baku dari larutan stok dengan deret
konsentrasi 0,5, 1,0, 1,5, 2,0, dan 2,5 mg/100 mL.
3. Dilakukan penetapan kadar kelima larutan standar diatas
dengan HPLC.
4. Ditimbang berat 20 tablet parasetamol yang dianalisis,
adalah 12,1891 gram.
5. Serbuk tablet diambil 150,5 mg dilarutkan dengan asam
asetat 0,05 M dalam labu takar 250 mL, lalu disaring.
6. Dipipet 25 mL alikot dan encerkan dengan asam asetat 0,05
M sampai 100 mL dalam labu takar. Selanjutnya, larutan
diencerkan lebih lanjut dengan mempipet 10 mL ke dalam
labu takar 100 mL dengan larutan asam asetat 0,05 M sampai
tanda batas.

ADINDA PUTRI SANGAJI A. NURUL EKA ANNISA


15020150024
APLIKASI KROMATOGRAFI HPLC UNTUK PENETAPAN KADAR
SEDIAAN OBAT

7. Larutan, dilakukan penetapan menggunakan kromatografi


HPLC pada kondisi sama pada larutan baku. Adapun
hasilnya diperoleh luas puncak kromatogram = 45.205.
8. Tetapan tablet parasetamol sesuai persyaratan tablet dalam
Farmakope Indonesia.
1.3.2 Penetapan Kadar Krim Miconazole dengan Metode Standar
Internal Econazole
(i) Menggunakan kolom ODS : diameter 4,6 mm dan panjang
150 mm.
(ii) Fae gerak : campuran asetonitril : buffer pH 4,0 Na. Asetat
0,1 M (70:30).
(iii) Kecepatan alir 1 Ml/menit
Prosedur :
1. Buat larutan standar miconazole nitrat dan econazole nitrat
(standar internal) dengan menimbang masing-masing 200,0
mg. Kemudiaan, masing-masing dilarutkan dengan larutan
fase gerak sampai 250 mL dalam labu takar.
2. Pipet 25 mL larutan econazole stok standar masukkan ke
dalam lima buah labu takar 100 mL. Selanjutnya, pada kelima
labu takar tersebut ditambahkan larutan stok standar
miconazole masing-masing 15 mL, 20 mL, 25 mL, 30 mL,
dan 35 mL. Lalu encerkan dengan larutan fase gerak hingga
tanda batas.
3. Kelima deret konsentrasi standar tersebut, masing-masing
dilakukan pengukuran dengan kromatografi HPLC.
4. Sampel krim yang diuji mengandung miconazole nitrat 20 mg
dalam 1000 mg krim (2%). Berat krim miconazole adalah
1,0368 g, berat krim yang digunakan untuk analisis adalah
201,5 mg.

ADINDA PUTRI SANGAJI A. NURUL EKA ANNISA


15020150024
APLIKASI KROMATOGRAFI HPLC UNTUK PENETAPAN KADAR
SEDIAAN OBAT

5. Ditimbang 201,5 mg krim dilarutkan dengan 25 mL larutan


fase gerak dalam corong pisah sambil dikocok selama 5
menit. Ekstraksi dengan 50 mL heksan dari lapisan heksan
dikeluarkan/dibuang. Larutan fase gerak dialiri gas nitrogen
untuk menghilangkan sisa heksan, setelah itu dimasukkan ke
dalam labu ukur 100 mL dan diencerkan sampai batas
dengan larutan fase gerak. Saring larutan dan pipet sebanyak
20 mL untuk dilakukan pengukuran kromatografi HPLC
mrnggunakan detector pada UV pada panjang gelombang
220 nm.
6. Hasil pengukuran HPLC diperoleh data, sebagai berikut :
a. Luas puncak kromatografi sampel miconazole = 119.923.
b. Luas puncak kromatografi pembanding econazole =
124.118.
7. Hitung persentase kadar miconazole dalam krim dan
tetapkan persyaratan sediaan krim miconazole yang tertera
dalam Farmakope Indonesia.

ADINDA PUTRI SANGAJI A. NURUL EKA ANNISA


15020150024
APLIKASI KROMATOGRAFI HPLC UNTUK PENETAPAN KADAR
SEDIAAN OBAT

BAB 3 METODE KERJA

3.1 Alat Praktikum


Adapun alat yang digunakan dalam praktikum yaitu batang
pengaduk, corong penyaring, detector, erlenmeyer, gelas piala, kertas
pH universal, labu takar 100 dan 250 mL, pipet volum 10 dan 25 mL,
sendok tanduk dan timbangan analitik (Neraca).

3.2 Bahan Praktikum


Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum yaitu asam
asetat, econazole, miconazole, natrium asetat, parasetamol dan tissue.

3.3 Cara Kerja


1. Penetapan Kadar Tablet Parasetamol dengan Metode Standar
Eksternal
 Menggunakankolom ODS (Oktadesilsilen, C18) : diameter 4,6 mm
danpanjang 150 mm.
 Fasegerak : Campurandariasetonitril :asamasetat 0,05 M (85 :
15).
 Kecepatanalir 1 mL/menit.
Prosedur :
a. Ditimbang 125 mg parasetamol baku dimaksudkan dalam labu
takar 250 ml dan diencerkan dengan larutan asam asetat 0,05 M
sampai tanda batas. (larutan stok).
b. Buat seri larutan baku dari larutan stok dengan deret konsentrasi
0,5, 1,0, 1,5, 2,0 dan 2,5 mg/100 ml.
c. Dilakukan penetapan kelima larutan standar di atas dengan
HPLC.

ADINDA PUTRI SANGAJI A. NURUL EKA ANNISA


15020150024
APLIKASI KROMATOGRAFI HPLC UNTUK PENETAPAN KADAR
SEDIAAN OBAT

Concentration of Area of chromatographic


paracetamol standard peak
solution mg/ 100 ml
0,5044 17 994
1,009 36 109
1,513 54 121
2,018 71 988
2,522 89 984
Pers. Linear : y = 35656,586x + 80,803 : r = 1,000
d. Timbang berat 20 tablet parasetamol yang dianalisis, adalah
12,1891 gram
e. Serbuk tablet diambil 150,5 mg dilarutkan dengan asam asetat
0,05 M sampai 100 ml dalam labu takar dengan larutan asam
asetat 0,05 M sampai tanda batas.
f. Larutan, dilakukan penetapan mengunakan diperoleh luas puncak
kromatogram = 45.000
g. Tetapkan tablet parasetamol sesuai persyaratan sesuai
persyaratan tablet dalam Farmakope Indonesia.
2. Penetapan Kadar Krim Miconazole dengan Metode Standar Internal
Econazol
 MenggunakankolomODS : diameter 4,6 mm danpanjang 150 mm.
 Fasegerak : campuranasetonitril : buffer pH 4,0 Na. Asetat 0,1 M
(70 : 30)
 Kecepatanalir 1 mL/menit.
Prosedur :
a. Buat larutan stok standar miconazol nitrat dan econazol nitrat
(standar internal) dengan menimbang masing-masing 200,0 mg.
Kemudian, masing-masing dilarutkan dengan larutan fase gerak
sampai 250 ml dalam labu takar.
b. Pipet 25 ml larutan econazol stok standar masukkan ke dalam lima
buah labu takar 100 ml. Selanjutnya, pada kelima labu takar

ADINDA PUTRI SANGAJI A. NURUL EKA ANNISA


15020150024
APLIKASI KROMATOGRAFI HPLC UNTUK PENETAPAN KADAR
SEDIAAN OBAT

tersebut ditambahkan larutan stok standar miconazol masing-


masing 15 ml, 20 ml, 30 ml, dan 35 ml, lalu encerkan dengan
larutan fase gerak hingga tanda batas.
c. Kelima deret konsentrasi standar tersebut, masing-masing
dilakukan pengukuran dengan kromatografi HPLC.
Concentrartion of Area of Area of Area miconazole
miconazole in miconazole econazole Area econazole
calibration peak peak
solution mg/100ml
12,09 70 655 123 563 0,5718
16,12 96 218 125 376 0,7674
20,15 119 793 126 783 0,9449
24,18 151 310 127 889 1,183
28,21 166 673 125 436 1,329
Pers. Linear : y = 0,048x – 0,006 : r = 0,998
Data pengamatan :

 Berat miconazol yang digunakan membuat larutan stok =


201,5 mg
 Berat krim untuk dianalisis = 1,0368 g
d. Sampel krim yang diuji mengandung miconazol nitrat 20 mg dalam
1000 mg krim (2%). Berat krim miconazol adalah 1,0368 g., berat
krim yang digunakan untuk analisis adalah 201,5 mh.
e. Ditimbang 201,5 mg krim dilarutkan dengan 25 ml larutan fase
gerak dalam corong pisah sambil dikocok selama 5 menit.
Ekstraksi dengan 50 ml heksan dan lapisan heksan dikeluarkan/
dibuang. Larutkan fase gerak dialiri gas nitrogen untuk
menghilangkan sisa heksan, setelah itu dimasukkan ke dalam
labu takar 100 ml dan diencerkan sampai batas dengan larutan
fase gerak. Saring larutan dan pipet sebanyak 20 ml untuk
dilakukan pengukuran kromatografi HPLC menggunakan detektor
UV pada panjang gelombang 220 nm.
f. Hasil pengukuran HPLC diperoleh data, seperti berikut :

ADINDA PUTRI SANGAJI A. NURUL EKA ANNISA


15020150024
APLIKASI KROMATOGRAFI HPLC UNTUK PENETAPAN KADAR
SEDIAAN OBAT

 Luas puncak kromatogram sampel miconazol = 119 923


 Luas puncak kromatogram pembanding econazol = 124 118
g. Hitung persentase kadar miconazol dalam krim dan tetapkan
berdasarkan persyaratan sediaan krim miconazol yang tertera
dalam Farmakope Indonesia.

ADINDA PUTRI SANGAJI A. NURUL EKA ANNISA


15020150024
APLIKASI KROMATOGRAFI HPLC UNTUK PENETAPAN KADAR
SEDIAAN OBAT

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Data Pengamatan

1. Penetapan Kadar Tablet Parasetamol dengan Metode Standar


Eksternal
A. Tabel
Data obtained from the analysis of paracetamol standard
solutions by HPLC
Consetration of paracetamol
standard solution (mg/100 Area of chromatographic peak
mL)
0,5044 17.994
1,009 36.109
1,513 54.121
2,018 71.988
2,522 89.984
Persamaan Linear : y = 35656,585x + 80,803 ; r = 1,000
B. Kurva Baku

Tablet Parasetamol
100,000
y = 35656,585x + 80.803
80,000 R = 1000
60,000
Area

40,000 Series1

20,000 Linear (Series1)

0
0 1 2 3
Konsentasi

ADINDA PUTRI SANGAJI A. NURUL EKA ANNISA


15020150024
APLIKASI KROMATOGRAFI HPLC UNTUK PENETAPAN KADAR
SEDIAAN OBAT

2. Penetapan Kadar Krim Miconazole dengan Metode Standar


Econazole
1. Tabel
Consetration of Area of Area of Area miconazole
miconazole in miconazole econazole Area econazole
calibration solution peak peak
(mg/100 mL)
12,09 70.655 123.563 0,5718
16,12 96.218 125.376 0,7674
20,15 119.793 126.783 0,9449
24,18 151.310 127.889 1,183
28,21 166.673 125.436 1,329
Persamaan Linear : y = 0,0048x -0,006 ; r = 0,998
2. Kurva Baku

Krim Miconazole
1.6
y = 0.0048x - 0.006
Area Miconazole/Econazole

1.4
R = 0.998
1.2
1
0.8
Series1
0.6
Linear (Series1)
0.4
0.2
0
0 10 20 30
Konsentrasi

4.2 Pembahasan

Kromatografi Cair Kinerja Tinggi atau KCKT atau biasa juga


disebut dengan HPLC (Hight Performance Liquid Chromatograhy)
merupakan tekhnik pemisahan yang diterima secara luas untuk analisis
dan pemurnian senyawa tertentu dalam suatu sampel. Fungsi dari

ADINDA PUTRI SANGAJI A. NURUL EKA ANNISA


15020150024
APLIKASI KROMATOGRAFI HPLC UNTUK PENETAPAN KADAR
SEDIAAN OBAT

HPLC yaitu untuk mengukur senyawa-senyawa kualitatif (waktu


retensi) dan kuantitatif (luas area dan tinggi puncak).
Teknik HPLC merupakan suatu metode kromatografi cair-cair,
yang dapat digunakan baik untuk keperluan pemisahan maupun
analisis kuantitatif. Analisis kualitatif dengan teknik HPLC didasarkan
pada pengukuran luas area standar. Pada prakteknya, metode
pembandingan area standar dan sampel kurang menghasilkan data
yang akurat bila hanya melibatkan suatu konsentrasi standar.
Bagian-bagian HPLC dibagi menjadi enam bagian yaitu :
1. eluen, berfungsi sebagai fase gerak yang membawa sampel masuk
kedalam kolom.
2. pompa, berfungsi mendorong eluent dan sampel masuk kedalam
kolom
3. injektor, berfungsi sebagai tempat memasukkan sampel dan dapat
didistribusikan masuk kedalam
4. kolom pemisah ion, berfungsi untuk memisahkan ion-ion yang ada
dalam sampel
5. detektor, untuk membaca ion yang lewat dalam detektor
6. rekorder data, berfungsi untuk merekam dan mengolah data yang
masuk.
Prinsip HPLC yaitu adsorbsi dan partisi. Adsobsi yaitu
penyerapan senyawa-senyawa menggunakan fase diam, dimana
kemampuan suatu senyawa untuk terikat pada silika gel dan partisi
yaitu pemisahan berdasarkan polaritas menggunakan fase gerak.
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk menentukan kadar
sediaan obat menggunakan kromatografi HPLC. Ada dua metode yang
digunakan yaitu metode standar eksternal dan metode standar internal
econazole.
Hasil yang diperoleh dari analisis kadar menggunakan metode
kromatografi HPLC untuk kadar parasetamol dengan metode standar

ADINDA PUTRI SANGAJI A. NURUL EKA ANNISA


15020150024
APLIKASI KROMATOGRAFI HPLC UNTUK PENETAPAN KADAR
SEDIAAN OBAT

eksternal adalah 33,63513887%. Dan kadar Miconazole dengan


metode standar internal Econazol adalah 402,0684506 %.

ADINDA PUTRI SANGAJI A. NURUL EKA ANNISA


15020150024
APLIKASI KROMATOGRAFI HPLC UNTUK PENETAPAN KADAR
SEDIAAN OBAT

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan percobaan dari analisis kadar menggunakan metode
kromatografi HPLC, dapat disimpulkan bahwa kadar parasetamol
dengan metode standar eksternal adalah 33,63513887%. Dan kadar
Miconazole dengan metode standar internal Econazol adalah
402,0684506 %.

5.2 Saran
Sebaiknya praktikan semua bekerja pada saat melakukan
praktikum serta alat dan bahan disiapkan sebelum praktikum
berlangsung agar dapat memaksimalkan waktu selama praktikum.

ADINDA PUTRI SANGAJI A. NURUL EKA ANNISA


15020150024
APLIKASI KROMATOGRAFI HPLC UNTUK PENETAPAN KADAR
SEDIAAN OBAT

DAFTAR PUSTAKA

Acun., Sodiyc. 2010, Kromatografi Gas, Jakarta, h.59

Andrianingsih, R., 2011, Penggunaan High Performamance Liquid


Chromatography (HPLC) Dalam Proses Analisa Deteksi Ion,
Peneliti Bidang Material Dirgantara, Pusterapan, h.103.

Anonim., 2017, Penuntun Praktikum Analisis Instrumen, UMI, Makassar,


h.15

Ditjen POM, 1979, Farmakope Indonesia Edisi III , Deperteman Kesehatan


RI, Jakarta.

Ditjen POM, 1995, Farmakope Indonesia Edisi IV, Departemen Kesehatan


RI, Jakarta.

Hendayana, Sumar., 2006, KIMIA PEMISAHAN Metode Kromatografi dan


Elektroforensis Modern, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, h.72
& 83.

Lestari, Wahyuni Sri, 2014, Validasi Metode Penetapan Kadar Aliskiren


dalam Plasma darah secara In Vitro Menggunakan Kromatografi
Cair Kinerja Tinggi (KCKT). UIN Syarif Hidayatullah: Jakarta, h.11.

Rohman, Abdul., 2013, Kimia Analisis Farmasi, Pustaka Pelajar : Jakarta

Unang, S., 2010, Elusidasi Struktur Senyawa Organik, Widya Padjajaran :


Bandung, h.102.

Underwood, Day, R.A., A.L, 2002. Analisis Kimia Kuantitatif. Jakarta:


Erlangga, h.392

ADINDA PUTRI SANGAJI A. NURUL EKA ANNISA


15020150024
APLIKASI KROMATOGRAFI HPLC UNTUK PENETAPAN KADAR
SEDIAAN OBAT

LAMPIRAN
PERHITUNGAN
1. Penetapan Kadar Parasetamol dengan metode Standar Eksternal
150, 5 mg 250 mL

25 mL 100 mL (4x)

10 mL 100 mL (10x)
fp = 4 x 10 = 40 mg/mL
𝑦 = 35656,585x + 80,803 ; r = 1,000

𝑦 = 𝑎 + 𝑏𝑥
𝑦−𝑎
𝑥=
𝑏
45.205 − 80,803
𝑥=
35656,585
𝑥 = 0,012655221 mg/mL
𝐶𝑥 𝑉
% 𝑘𝑎𝑑𝑎𝑟 = 𝑥 𝑓𝑝 𝑥 100%
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
0,012655221 𝑥 100
% 𝑘𝑎𝑑𝑎𝑟 = 𝑥 40 𝑥 100%
150,5 𝑚𝑔
% 𝑘𝑎𝑑𝑎𝑟 = 33,63513887 %
2. Penetapan Kadar Parasetamol dengan metode Standar Eksternal
200,0 mg 250 mL (800 ppm)

25 mL 100 mL (4x)
𝑦 = 0,048x − 0,006 ; r = 0,998𝑦 = 𝑎 + 𝑏𝑥
𝑦−𝑎
𝑥=
𝑏

0,966201517 + 0,006
𝑥=
0,048

𝑥 = 0,202541982 mg/mL

ADINDA PUTRI SANGAJI A. NURUL EKA ANNISA


15020150024
APLIKASI KROMATOGRAFI HPLC UNTUK PENETAPAN KADAR
SEDIAAN OBAT

𝐶𝑥 𝑉
% 𝑘𝑎𝑑𝑎𝑟 = 𝑥 𝑓𝑝 𝑥 100%
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙

0,202541982 𝑥 100
% 𝑘𝑎𝑑𝑎𝑟 = 𝑥 40 𝑥 100%
201,5 𝑚𝑔
% 𝑘𝑎𝑑𝑎𝑟 = 402,0684506 %

ADINDA PUTRI SANGAJI A. NURUL EKA ANNISA


15020150024
APLIKASI KROMATOGRAFI HPLC UNTUK PENETAPAN KADAR
SEDIAAN OBAT

SKEMA KERJA
1. Penetapan Kadar Tablet Parasetamol dengan Metode Standar
Eksternal
Timbang 125 mg parasetamol baku dimasukkan dalam labu takar
250 mL

Encerkan dengan larutan asam asetat 0,005 M sampai tanda batas


(larutan stok)

Buat seri larutan baku dari larutan stok dengan deret konsentrasi
0,5, 1,0, 1,5, 2,0, dan 2,5 mg/100 mL

Lakukan penetapan kadar kelima larutan standar diatas dengan


HPLC

Timbang berat 20 tablet parasetamol yang dianalisis, adalah


12,1891 gram

Ambil 150,5 mg serbuk tablet

Larutkan dengan asam asetat 0,05 M dalam labu takar 250 mL

Lalu disaring

Pipet 25 mL alikot dan encerkan dengan asam asetat 0,05 M


sampai 100 mL dalam labu takar

Encerkan lebih lanjut dengan mempipet 10 mL ke dalam labu takar


100 mL dengan larutan asam asetat 0,05 M

ADINDA PUTRI SANGAJI A. NURUL EKA ANNISA


15020150024
APLIKASI KROMATOGRAFI HPLC UNTUK PENETAPAN KADAR
SEDIAAN OBAT

Lakukan penetapan menggunakan kromatografi HPLC


2. Penetapan Kadar Krim Miconazole dengan Metode Standar Internal
Econazole
Timbang miconazole nitrat dan econazole nitrat (standar internal)
masing-masing 200,0 mg

Larutkan masing-masing dengan larutan fase gerak sampai 250 mL


dalam labu takar

Pipet 25 mL larutan econazole stok standar masukkan ke dalam lima


buah labu takar 100 mL

Tambahkan larutan stok standar miconazole masing-masing 15 mL,


20 mL, 25 mL, 30 mL, dan 35 mL

Encerkan dengan larutan fase gerak hingga tanda batas

Lakukan pengukuran dengan kromatografi HPLC

Sampel krim yang diuji mengandung miconazole nitrat 20 mg dalam


1000 mg krim (2%)

Berat krim miconazole adalah 1,0368 g

Timbang 201,5 mg krim

Larutkan dengan 25 mL larutan fase gerak dalam corong pisah


sambil dikocok selama 5 menit

ADINDA PUTRI SANGAJI A. NURUL EKA ANNISA


15020150024
APLIKASI KROMATOGRAFI HPLC UNTUK PENETAPAN KADAR
SEDIAAN OBAT

Ekstraksi dengan 50 mL heksan dari lapisan heksan


dikeluarkan/dibuang

Larutan fase gerak dialiri gas nitrogen untuk menghilangkan sisa


heksan

Masukkan ke dalam labu ukur 100 mL dan diencerkan sampai batas


dengan larutan fase gerak

Disaring larutan

Pipet sebanyak 20 mL untuk dilakukan pengukuran kromatografi


HPLC menggunakan detektor pada UV pada panjang gelombang
220 nm

Hitung persentase kadar miconazole dalam krim

ADINDA PUTRI SANGAJI A. NURUL EKA ANNISA


15020150024

Anda mungkin juga menyukai