SEDIAAN OBAT
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
KCKT termasuk metode analisis terbaru yaitu suatu teknik
kromatografi dengan fasa gerak cairan dan fasa diam cairan atau padat.
Banyak kelebihan metode ini jika dibandingkan dengan metode lainnya
yaitu mampu memisahkan molekul-molekul dari suatu campuran,
mudah melaksanakannya, kecepatan analisis dan kepekaan yang
tinggi, dapat dihindari terjadinya dekomposisi / kerusakan bahan yang
dianalisis.
KCKT sangat cocok untuk memisahkan minyak atsiri dan
kadang-kadang menunjukkan keuntungan yang berarti kesetimbangan
metode kolom terbuka (kapiler) dan KG yang sekarang dipakai,
pendadahan keudara minimum, hasil urai karena suhu tinggi dicegah,
senyawa yang tidak atsiri dapat dipisahkan, dan laju perolehan kembali
cuplikan tinggi. Akan tetapi, minyak atsiri sering terdiri atas campuran
yang sangat rumit menjadi golongan-golongan senyawa atau
memisahkan golongan senyawa menjadi komponennya.
Prinsip dasar HPLC adalah fase gerak air dialirkan dengan
pompa melalui kolom ke detektor. Cuplikan dimasukkanke dari gum
aliran fase gerak dengan cara penyuntikan. Didalam kolom terjadi
pemisahan komponen-komponen cairan karena perbedaan kekuatan
interaksi antara salut-salut terhadap fase diam akan keluar dari kolom
lebih dahulu dan sebaliknya. Setiap komponen campuran yang keluar
dari kolom dideteksi oleh detektor kemudian direkam dalam bentuk
kromatogram. Senyawa yang keluar dari dari kolom atas dasar
kepolaran yang berbeda akan mempengaruhi kekuatan.
Analisis kualitatif bertujuan untuk mengetahui keberadaan suatu
unsur atau senyawa kimia, baik organik maupun inorganik, sedangkan
analisis kuantitatif bertujuan untuk mengetahui jumlah suatu unsur atau
senyawa dalam suatu cuplikan.
bisa mengahsilkan data analisis yang akurat dan cepat dan bisa
mengurangi limbah (waste) yang dihasilkan dari penggunaan eluen.
b. Sensitivitas (sensitivity)
Perkembangan rehnologi mikro prosessor yang dikombinasikan
dengan efisiensi kolom pemisah, mulai ukuran diameter dalam
milimeter sampai skala mikro yang biasa juga disebut microcolumn,
membuat pendeteksian ion dalam sampel menjadi lebih baik,
meskipun jumlah sampel yang diinjeksikan ke dalam kolom pemisah
sangat sedikit.
c. Selektivitas (selectivity)
Dengan sistem ini, bisa dilakukan pemisahan berdasarkan
keinginan, misalnya kation/anion organik saja atau kation/anion
anorganik yang ingin dipisahkan. Itu dapat dilakukan dengan memilih
kolom pemisah yang tepat.
d. Pendeteksian yang serempak (simultaneous detection)
Teknik pendeteksian sekali injeksi untuk sebuah sampel seperti
ini penting untuk dilakukan karena tentunya mempunyai sejumlah
kelebihan dibanding pemisahan terpisah. Sebagaimana telah diulas
diatas, beberapa kelebihan di antaranya dapat menekan biaya
operasional, memperkecil jumlah limbah saat analisis (short time
analysis) serta dapat memaksimalkan hasil yang diinginkan.
e. Kestabilan pada kolom pemisah (stability of the separator column)
Walaupun sebenarnya, ketahanan kolom ini berdasarkan pada
paking (packing) material yang diidikan ke dalam kolom pemsiah
bisa bertahan pada perubahan yang terjadi pada sampel, misalnya
konsentrasi suatu ion terlalu tinggi, tidak akan mempengaruhi
kestanilan material penyusun kolom pemisah yang mempunyai
waktu penggunaan yang tidak terlalu lama, dikarenakan kemasan
kolom yang kurang baik atau karena faktor internal lainnya.
Rumus Struktur :
2. Miconazole
Merek dagang : Miconazole, Clearderma, Daktarin, Daktazol,
Fungitia, Funtas, Goderm, Kalpanax-K.
Komposisi : Miconazole nitrat 20 mg
Indikasi : Kulit dan kuku infeksi yang disebabkan oleh
dermatophytes, yeastsnand berbagai jamur
lain, misalnya. tinea capitis, tinea corporis,
tinea manum, tinea pedis.
Rumus struktur :
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, bau khas,
tajam, jika diencerkan dengan air, rasa
asam
Kelarutan : Dapat campur dengan air, dengan
etanol (95%) P dan dengan gliserol P
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Zat tambahan
2. Natrium Asetat (Ditjen POM, 1995 : 709)
Nama resmi : NATRII ACETICUM
Nama lain : Natrium Asetat
RM/BM : CH3COONa/93,52
Pemerian : Serbuk atau massa puith keabuan,
higroskopik.
Tablet Parasetamol
100,000
y = 35656,585x + 80.803
80,000 R = 1000
60,000
Area
40,000 Series1
0
0 1 2 3
Konsentasi
Krim Miconazole
1.6
y = 0.0048x - 0.006
Area Miconazole/Econazole
1.4
R = 0.998
1.2
1
0.8
Series1
0.6
Linear (Series1)
0.4
0.2
0
0 10 20 30
Konsentrasi
4.2 Pembahasan
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan percobaan dari analisis kadar menggunakan metode
kromatografi HPLC, dapat disimpulkan bahwa kadar parasetamol
dengan metode standar eksternal adalah 33,63513887%. Dan kadar
Miconazole dengan metode standar internal Econazol adalah
402,0684506 %.
5.2 Saran
Sebaiknya praktikan semua bekerja pada saat melakukan
praktikum serta alat dan bahan disiapkan sebelum praktikum
berlangsung agar dapat memaksimalkan waktu selama praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
PERHITUNGAN
1. Penetapan Kadar Parasetamol dengan metode Standar Eksternal
150, 5 mg 250 mL
25 mL 100 mL (4x)
10 mL 100 mL (10x)
fp = 4 x 10 = 40 mg/mL
𝑦 = 35656,585x + 80,803 ; r = 1,000
𝑦 = 𝑎 + 𝑏𝑥
𝑦−𝑎
𝑥=
𝑏
45.205 − 80,803
𝑥=
35656,585
𝑥 = 0,012655221 mg/mL
𝐶𝑥 𝑉
% 𝑘𝑎𝑑𝑎𝑟 = 𝑥 𝑓𝑝 𝑥 100%
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
0,012655221 𝑥 100
% 𝑘𝑎𝑑𝑎𝑟 = 𝑥 40 𝑥 100%
150,5 𝑚𝑔
% 𝑘𝑎𝑑𝑎𝑟 = 33,63513887 %
2. Penetapan Kadar Parasetamol dengan metode Standar Eksternal
200,0 mg 250 mL (800 ppm)
25 mL 100 mL (4x)
𝑦 = 0,048x − 0,006 ; r = 0,998𝑦 = 𝑎 + 𝑏𝑥
𝑦−𝑎
𝑥=
𝑏
0,966201517 + 0,006
𝑥=
0,048
𝑥 = 0,202541982 mg/mL
𝐶𝑥 𝑉
% 𝑘𝑎𝑑𝑎𝑟 = 𝑥 𝑓𝑝 𝑥 100%
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
0,202541982 𝑥 100
% 𝑘𝑎𝑑𝑎𝑟 = 𝑥 40 𝑥 100%
201,5 𝑚𝑔
% 𝑘𝑎𝑑𝑎𝑟 = 402,0684506 %
SKEMA KERJA
1. Penetapan Kadar Tablet Parasetamol dengan Metode Standar
Eksternal
Timbang 125 mg parasetamol baku dimasukkan dalam labu takar
250 mL
Buat seri larutan baku dari larutan stok dengan deret konsentrasi
0,5, 1,0, 1,5, 2,0, dan 2,5 mg/100 mL
Lalu disaring
Disaring larutan