Anda di halaman 1dari 37

KELOMPOK 1

Melastoma candidum
 Kingdom : Plantae
 Subkingdom : Viridiplantae
 Infrakingdom : Streptophyta
 Superdivision : Embriotophyta
 Division : Tracheophyta
 Subdivision: Spermatophytina
 Class : Magnoliopsida
 Superorder : Rosanae
 Order : Myrtales
 Family : Melastomataceae
 Genus : Melastoma L
 Spesies : Melastoma Candidum D.Don.
Senyawa yang terkandung

 Daun senggani mengandung saponin,


flavonoida, dan tanin. (Utami, 2008).
Kromatografi Kolom Konvensional

Kromatografi kolom konvensional


merupakan metode kromatografi klasik yang
masih digunakan secara luas hingga saat ini
baik untuk pemisahan maupun pemurnian
(Maria, 2017)

Pemisahan yang didasarkan pada


PRINSIP mekanisme adsorpsi, partisi dan
dipengaruhi dengan gaya gravitasi
(Maria, 2017)
Metode kerja
Pengemasan Alat Isolasi
• Dipasang tegak lurus pada statif
• Dibebas lemakkan dengan metanol
Kolom • Bagian dasar dilapisi kapas

Kolom siap
digunakan
Pengemasan Fase Diam

• Ditimbang 40 gram
Silika gel • Dimasukkan kedalam kolom

• Silika dimampatkan sampai tidak


Silika dalam
kolom
terbentuk gelembung udara

Silika selesai
dikemas
Proses Pemisahan/Isolasi
• Ditimbang 1 gram
Fraksi • Dimasukkan kedalam kolom

• Ditambahkan mulai dari perbandingan 10:0


selapis diatas permukaan kertas saring
Eluen
• Dielusi

• Ditampung ke dalam vial


• Eluen yang telah habis diganti \dengan eluen perbandingan 9:1 sampai 0:10
Fraksi • Fraksi digabung berdasarkan warna

Satu fraksi
Hasil Praktikum
FRAKSI DIELUEN N-HEKSAN 8 : 2 ETIL ASETAT

UV 254 nm UV 366 nm

DPPH
KESIMPULAN

Dari hasil praktikum kromatografi kolom


konvensional diperoleh 14 fraksi berdasarkan
warna. Dari 14 fraksi tersebut fraksi 6 dalam
n-heksan : etil asetat yang memiliki aktivitas
sebagai antioksidan
Kromatografi Kolom Vakum

Kromatografi Cair Vakum adalah proses


pemisahan kasar dengan tipe kolom
terbuka dan sangat jarang langsung
menghasilkan senyawa tunggal, sehingga
perlu dilakukan pemurnian lebih lanjut
(Aziz, 2014)

“Like dissolve like” elusi pada KCV


PRINSIP dimulai dari fase gerak relatif
nonpolar dengan fase diam relatif
polar dengan bantuan vakum
(Afiyanti, 2013)
Metode Kerja
ELUEN Kertas
saring
FRAKSI
Silika gel

Penyiapan Kolom

Kolom
Primer
METODE KERJA
• Di pasang di statif
• Dimasukkan kaca masir pada dasar kolom primer
• Dimasukkan silica gel (30 gram silika kasar dan 10 gram silika halus)
• Diletakkan kertas saring diatas silika gel
Kolom • Dimasukkan ekstrak sampel (1 gram)
Kromatografi
• Dimasukkan eluen yang telah ditentukan perbandingannya
• Dinyalakan pompa vakum
• Dibuka kran kolom sekunder

• Di tampung dalam wadah


Fraksi

Beragam fraksi
berdasarkan warna
Hasil Praktikum
FRAKSI DIELUEN N-HEKSAN 8 : 2 ETIL ASETAT

UV 254 nm UV 366 nm
DPPH
KESIMPULAN

Dari hasil praktikum kromatografi cair vakum


diperoleh 10 fraksi berdasarkan
perbedaan kepolarannya. Dari 10 fraksi
tersebut fraksi dengan perbandingan 7 : 3
dalam n-heksan : etil asetat yang memiliki
aktivitas sebagai antioksidan
KLT-Preparatif

KLTP merupakan metode pemisahan yang


lebih selektif yang dilakukan beberapa tahap
dan juga merupakan tahap terakhir setelah
melewati fraksinasi kasar dan halus untuk
mendapatkan senyawa murni atau tungga
(Aziz, 2014)
Metode Kerja
Skrining Eluen

• Ditotolkan pada lempeng KLT ukuran 7 x 1 cm


• Dielusi dengan eluen n-heksan: etil asetat 8:2
Dipilih fraksi dari dalam 5 mL
metode KKK dan
KCV
• Diamati pada UV 254 dan UV 366 nm

• Diamati pada UV 254 dan UV 366 nm


Lempeng yang
• Terbentuk noda
sudah di elusi
Skrining fraksi
• Ditotolkan pada lempeng KLT ukuran 7 x 1 cm
• Dielusi dengan eluen n-heksan: etil asetat 8:2
Dipilih fraksi dari dalam 5 mL
metode KKK dan • Diamati pada UV 254 dan UV 366 nm
KCV

• Diamati pada UV 254 dan UV 366 nm


• Terjadi perubahan warna kuning berlatar ungu
Lempeng yang • Disemprot dengan DPPH
sudah di elusi
Kromatografi lapis tipis preparatif (KLTP)

• Ditotolkan pada lempeng KLT ukuran 7 x 1 cm


• Dielusi dengan eluen n-heksan: etil asetat 8:2
fraksi aktif dari dalam 5 mL
metode KKK dan • Diamati pada UV 254 dan UV 366 nm
KCV

• Diamati pada UV 254 dan UV 366 nm


• Terjadi perubahan warna kuning berlatar ungu
Lempeng yang • Disemprot dengan DPPH
sudah di elusi
Hasil Praktikum
FRAKSI 6 KROMATOGRAFI
KOLOM KONVENSIONAL

0,71

0,47
0,29
0,24
0,18
0,17
0,12
0,1
0,92
0,91
0,89

0,78 0,55
0,51 0,48
0,43
0,37
0,21 0,31
0,29
0,16
Hasil Praktikum
FRAKSI 7 : 3
KROMATOGRAFI KOLOM
VAKUM

0,92
0,77

0,7

0,36
0,35
0,25
0,92
0,88
0,8
0,51
0,48
0,43
0,38
0,28
DPPH
KESIMPULAN

Dari hasil praktikum diperoleh masing-


masing 2 fraksi aktif yang berpotensi
sebagai antioksidan dari fraksi 6 atau
fraksi 7 : 3.
KLT Multi Eluen dan Dua Dimensi

Kromatografi Dua Dimensi dilakukan


dengan sistem pelarut yang lain dengan
memutar plat KLT sebesar 90 c sehingga
arah aliran eluen kedua ini tegak lurus
terhadap arah eluen yang pertama
(Wiarso, 2016)

Kromatografi Lapis tipis multieluen


dimana menggunakan 2 eluen dengan
2 lempeng yang berbeda.
Metode Multi-Eluen

• Ditotol isolat 2 pada lempeng KLT 7x1 cm


• Dielusi dengan eluen I n-heksan : etil asetat (3:7)
isolat

• Diamati diUV254dan UV366 nm


• Dielusi dengan eluen II Metanol : Kloroform (1 : 1)
• Diamati di UV254dan UV366 nm
noda • Disemprotkan dengan DPPH

Noda
tunggal
Metode KLT 2 Dimensi

• Ditotol isolat 2 pada lempeng KLT 5x5 cm


• Dielusi dengan eluen n-heksan 7 : 3 etil asetat
• Lempeng diputar 90º berlawanan jarum jam
• Dielusi dengan eluen yang kedua (Kloroform 1 : 1
isolat metanol )
• Diamati di UV254dan UV366
• Disemprotkan dengan DPPH

Noda
tunggal
Hasil Praktikum (Multi Eluen)

N-heksan 7 : 3 etil asetat

UV 254 nm UV 366 nm
Kloroform 1 : 1 Metanol

UV 254 nm UV 366 nm DPPH


Hasil Praktikum (Dua Dimensi)

Kromatografi Kolom Konvensional 1 (


Arah 1)
Hasil Praktikum

Kromatografi Kolom Konvensional 1 (


Arah 2)
Hasil Praktikum

Kromatografi Kolom Vakum 1 ( Arah 1)


Hasil Praktikum

Kromatografi Kolom Vakum 1 ( Arah 2)


Kesimpulan

Dari hasil praktikum diperoleh 1 isolat


tunggal dari fraksi kromatografi kolom
konvensional dan kromatografi kolom
vakum, dan yang berpotensi sebagai
antioksidan pada fraksi kromatografi
kolom konvensional.

Anda mungkin juga menyukai