Vitari Imanda N PPISO1
Vitari Imanda N PPISO1
ORGANIK
(KI 407)
Kromatografi
Dosen Pengampu:
Prof. Dr. H. R. Asep Kadarohman, M.Si.
Amelinda Pratiwi, M.Si.
B. Dasar Teori
Kromatografi merupakan metode pemisahan campuran atau larutan senyawa kimia dengan
absorpsi memilih pada zat penyerap, zat cair dibiarkan mengalir melalui kolom zat
penyerap, misalnya kapur, alumina dan semacamnya sehingga penyusunnya terpisah
menurut tingkat kepolaran senyawa, pada sebagian senyawa perbedaan tersebut dapat
dicirikan oleh adanya perbedaan warna (Sastrohamidjojo, 1991). Berdasarkan sifat
instrumen yang digunakan, metode analisis Kromatografi terdiri dari 2 macam yaitu
konvensional dan modern. Kromatografi modern adalah teknik pemisahan komponen zat
atau zat aktif dari suatu senyawa yang memiliki berat molekul tinggi dengan menggunakan
instrumen canggih. Alat yang digunakan diantaranya adalah HPLC (High Performance
Liquid Cromatography) dan GC-MS (Gas Cromatography - Mass Spektro). Sedangkan
kromatografi konvensional merupakan teknik pemisahan yang dilakukan dengan cara
menggunakan instrumen yang sederhana, diantaranya kromatografi kertas, kromatografi
kolom, dan kromatografi lapis tipis.
Prinsip kromatografi kertas yaitu metode pemisahan dari substansi menjadi komponen-
komponennya yang bergantung pada distribusi suatu senyawa pada dua fase yaitu fase diam
dan fase gerak, pelaruf bergerak lambat pada kertas, komponen-komponen bergerak pada
laju yang berbeda dan campuran dipisahkan berdasarkan pada perbedaan bercak warna.
Berbagai jenis pemisahan dengan kromatografi kertas dilakukan yang dikenal sebagai
"analisa kapiler". Metoda ini sangat sesuai dengan kromatografi serapan dan kromatografi
kertas sebagai perkembangan dari sistem partisi (Suryadarma, 2014). Salah satu zat padat
yang dapat digunakan untuk menyokong fasa tetap yaitu bubuk selulosa.
Kromatografi Lapis Tipis (KLT) merupakan cara pemisahan campuran senyawa menjadi
senyawa murninya dan mengetahui kuantitasnya (Sastrohamidjojo, 1991). Kromatografi
Lapis Tipis (KLT) merupakan kromatograti planar, yang fase diamnya berupa lapisan
seragam (uniform) pada permukaan bidang datar yang didukung oleh lempeng kaca, plat
aluminium, atau plat plastik. Kromatografi juga merupakan analisis cepat yang memerlukan
bahan sangat sedikit, baik penyerap maupun cuplikannya. KLT dapat digunakan untuk
memisahkan senyawa-senyawa yang sifatnya hidrofobik seperti lipida-lipida dan
hidrokarbon yang sukar dikerjakan dengan kromatografi kertas. KLT juga dapat berguna
untuk mencari eluen untuk kromatografi kolom, analisis fraksi yang diperoleh dari
kromatografi kolom, identifikasi senyawa secara kromatografi, dan isolasi senyawa murni
skala kecil. (Ir. Dian Nurdiani, 2018)
(Sumber : Pengertian Kromatografi Lapis Tipis, Prinsip, Manfaat, dan Contohnya, 2020)
Gambar 3. Set alat kromatografi lempeng tipis
Penanganan :
Jika terhirup : hirup udara
segar dan hubungi dokter.
Jika terkena kulit :
tanggalkan semua pakaian
yang terkontaminasi, dan
bilas dengan air yang
mengalir.
Jika terkena mata : bilas
dengan air selama 15 menit
dan hubungi dokter.
Jika tertelan : bilas mulut
dan segera ke dokter.
F. Metodologi
Kromatografi Kertas
Kertas Kromatografi
Hasil
Tabung Kromatogram
Daun Bayam
Dicampur dengan kanji (kalsium sulfat) dan air dengan perbandingan 30:1:65
Diaduk sampai merata
Hasil
Hasil
Percobaan Kromatografi Lempeng Tipis
Diletakkan diatas kertas yang diberi gambar KLT dengan garis 1 cm dari bagian
bawah
Ditetesi zat sampel (ekstrak daun bayam) dengan pipa kapiler diatas garis tersebut
Dikeringkan
Dilakukan pengulangan penetesan zat sampel (ekstrak daun bayam) sebanyak 3
kali
Dimasukkan ke dalam gelas kimia berisi eluen dan pinggirannya telah dilapisi
kertas saring,
Ditutup KLT yang ada dalam gelas kimia menggunakan gelas arloji
Ditunggu beberapa saat hingga eluen naik mendekati ujung kertas KLT
Diangkat dan diletakkan kembali di atas kertas seperti langkah pertama.
Diberi tanda batas akhir eluen
Dikeringkan
Hasil
H. Perhitungan
Rf =
Rf =
Titik noda
a b
https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Facademia.co.id%2Flaporan-
praktikum-kromatografi-
kertas%2F&psig=AOvVaw3qfmCrMn3yhlW9mEyFjfo8&ust=1645134918285000&source=ima
ges&cd=vfe&ved=0CAsQjRxqFwoTCKCOspuZh_YCFQAAAAAdAAAAABAJ diakses pada
16 Februari 2021
https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fwww.gurusumedang.com%2F2021%
2F04%2Flembar-kerja-siswa-kromatografi-
kertas.html&psig=AOvVaw3qfmCrMn3yhlW9mEyFjfo8&ust=1645134918285000&source=im
ages&cd=vfe&ved=0CAsQjRxqFwoTCKCOspuZh_YCFQAAAAAdAAAAABAD diakses
pada 16 Februari 2021
https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fwww.pakarkimia.com%2Fkromatogr
afi-lapis-
tipis%2F&psig=AOvVaw3VhD9ciMLFaDJ_Oh7u08cK&ust=1645135792371000&source=ima
ges&cd=vfe&ved=0CAsQjRxqFwoTCJiBzL6ch_YCFQAAAAAdAAAAABAO diakses pada
16 Februari 2021
Ir. Dian Nurdiani, M. (2018). Buku Informasi Melaksanakan Analisis Secara Kromatografi
Konvensional Mengikuti Prosedur. In Buku Informasi Melaksanakan Analisis Secara
Kromatografi Konvensional Mengikuti Prosedur (pp. 3-6). Jakarta: Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan .
Organik, T. K. (2022). Modul Praktikum Kimia Organik. In Petunjuk Praktikum Kimia Organik
I. Bandung: Departemen Pendidikan Kimia, Universitas Pendidikan Indonesia.