Dosen Pengampu:
Dr. Fitri Khoerunnisa, M.Si., Ph.D.
Triannisa Rahmawati, S.Pd., M.Si
Tanggal Praktikum
Awal Praktikum: Selasa, 24 Mei 2022
Akhir Praktikum: Selasa, 24 Mei 2022
Disusun Oleh:
KELOMPOK 11
Augita Ria Idauli (2001314)
2021
1. Judul Praktikum : Penetapan Derajat Ionisasi dan Tetapan Ionisasi Basa Lemah
2. Tanggal Praktikum : awal praktikum: Selasa, 24 Mei 2022
3. Tujuan Praktikum : Menetapkan derajat ionisasi dan tetapan ionisasi dari basa lemah
dengan konduktometer.
4. Teori Dasar
Salah satu sifat larutan elektrolit adalah dapat menghantarkan arus listrik. Larutan
elektrolit kuat akan menghantarkan arus listrik dengan baik (kuat) karena kemampuan
elektrolit mengurai secara sempurna menjadi ion- ionnya. Berbeda dengan elektrolit kuat,
maka sebaliknya larutan elektrolit lemah menghantarkan arus listrik dengan lemah, karena
dalam larutan, elektrolit lemah hanya terionisasi sebagian kecil menjadi ion-ionnya.
Hasil eksperimen terhadap pengukuran kuantitatif day hantar listrik dari larutan elektrolit
menunjukkan bahwa semakin encer larutan, semakin kuat daya hantarnya. Pada larutan
elektrolit lemah yang sangat encer (pengenceran tak-berhingga) daya hantarnya mendekati
larutan elektrolit kuat.
Gejala in memberikan arti bahwa nilai a elektrolit lemah bergantung pada konsentrasi
pada suhu tertentu. Makin rendah konsentrasi larutan elektrolit lemah makin tinggi daya
hantar listriknya.
Hantaran molar (Am) didefinisikan sebagai hantaran larutan yang mengandung 1 mol
elektrolit dan ditempatkan di antara dua elektroda sejajar yang terpisah sejauh 1 meter, Am
𝐾
didefinisikan sebagai = 𝐶
dimana C adalah konsentrasi elektrolit yang dinyatakan sebagai mol per meter kubik
(Molaritas), K adalah hantaran jenis yang dinyatakan sebagai mho m-1. Maka satuannya
adalah mho-1m2
(Dogra, 1990. Hal: 488).
Menurut Kohlrausch, pada pengenceran tak hingga dimana disosiasi untuk semua
elektrolit berlangsung sempurna dan semua gaya antar ion hilang, masing-masing ion dalam
larutan bergerak bebas dan tidak bergantung pada ion dari ion pasanganya. Kontribusinya
terhadap daya hantar molar hanya bergantung pada sifat dari ionnya tersebut. Jadi daya
hantar molar setiap elektrolit pada pengenceran tak hingga merupakan jumlah dari daya
hantar molar ion-ionnya pada pengenceran tak hingga
(Mulyani; 91).
Kini hataran jenis, Ls dari larutan elektrolit dapat diukur dengan mudah (praktis dan
cepat) dengan set konduktometer yang cukup akurat dan akan diterapkan pada prosedur
percobaan berikut, yakni untuk mengukur nilai dari Ls (NH4CI), Ls (NaOHI), Ls(NaCI)
pada beberapa konsentrasi pada suhu tetap. Tiga nilai terakhir ini digunakan untuk
menghitung nilai ∆m (NH40H) dengan menganggap konsentrasi larutan sampel 0 sehingga
terhadap larutan NH4OH (larutan sampel) dapat dinyatakan:
∆m (NH4OH) = ∆m (NaOH)* - ∆m (NaCI)* + ∆m (NHACI)*
Nilai Ls (NaOH) digunakan untuk menetapkan nilai ∆m(NH4OH). Oleh karena itu nilai
dari NH4OH ditentukan menurut hubungan:
∆m NH4OH
𝛼 (𝑁𝐻4𝑂𝐻0 =
∆m NH4OH⁰
(Milama, 2014. Hal: 33).
Banyaknya larutan yang terurai menjadi ion dinamakan derajat ionisasi. Besarnya
berkisar antara 0 sampai 1. Suatu elektrolit yang derajat ionisasinya besar, mendekati I
disebut elektrolit kuat, sedangkan yang derajat ionisasinya kecil mendekati O dinamakan
elektrolit lemah. Lonisasi mempunyai tetapan kesetimbangan (K)
(USU, 201 1).
Apabila dalam suatu titrasi, asam maupun basanya merupakan elektrolit kuat, larutan
pada titik ekivalen akan mempunyai pH-7. Tetapi bila asamnya ataupun basanya merupakan
elektrolit lemah, garam yang terjadi akan mengalami hidrolisis dan pada titik kivalen larutan
akan mempunyai pH > 7 (bereaksi basa) atau pH < 7 (hereaksi asam). Harga pH yang tepat
dapat dihitung dari tetapan ionisasi dari asam atau basa lemah tersebut dan dari konsentrasi
larutan yang diperoleh, Titik akhir titrasi asam basa dapat ditentukan dengan indikator asam
basa.
(Marjanti.2008)
5. Alat dan Bahan
Alat
Alat Jumlah
Konduktometer 1 buah
Thermometer 1 buah
Gelas kimia 2 buah
Probe 1 buah
Tabung reaksi besar 1 buah
Klem dan statif 1 buah
Botol semprot 1 buah
Bahan
Bahan Jumlah
Larutan KI 50mL
Larutan NH4OH 50mL
Larutan NH4Cl 50mL
Larutan NaCl 50mL
Larutan NaOH 50mL
Aquades secukupnya
6. Sifat Fisika dan Kimia Bahan
Nama Bahan Sifat Penanganan
Bentuk: cair
Warna: tidak berwarna
Bau: Tak berbau
Ambang Bau: Tidak
berlaku
pH: pada 20 °C netral
Titik lebur: 0 °C
Titik didih/rentang didih:
100 °C pada 1.013 hPa
Titik nyala: Tidak berlaku
Laju penguapan: Tidak
tersedia informasi.
Standarisasi Alat
10. Pralab
1. Rancang eksperimen untuk menentukan derajat ionisasi dan tetapan ionisasi NH3
dalam air pada suhu kamar. Siapkan table pengamatannya!
Jawab:
No. Sample Konsentrasi/M k atau hantaran jenis
Bahan:
Larutan NH4OH 0,025 ; 0,05 ; 0,1 M
Larutan NH4Cl 0,025 ; 0,05 ; 0,1 M
Larutan NaOH 0,025 ; 0,05 ; 0,1 M
Larutan NaCl 0,025 ; 0,05 ; 0,1 M
3. Data apa yang harus dikumpulkan dan bagaimana cara/rencana pengolahannya?
Jawab:
Menentukan nilai hantaran molar
𝐿𝑠
∆m= 𝐶
Konsentrasi NH4Cl
Konduktivitas (K/mS) Hantaran Molar NH4Cl (Ʌ/Scm²molˉˡ)
(C/mmol/L)
0,025 3,56 142,4
0,05 7,01 140,2
0,1 13,55 135,5
Ʌm = 118,4 Sm2/mol
0,05 M
𝐾
Ʌm = 𝐶
5,81 𝑆/𝑚
= 0,05 𝑚𝑜𝑙/𝑚3
Ʌm = 116,2 Sm2/mol
0,1 M
𝐾
Ʌm = 𝐶
11,21 𝑆/𝑚
= 0,1 𝑚𝑜𝑙/𝑚3
Ʌm = 112,1 Sm2/mol
NH4Cl
0,025 M
𝐾
Ʌm = 𝐶
3,56 𝑆/𝑚
= 0,025 𝑚𝑜𝑙/𝑚3
Ʌm = 142,4 Sm2/mol
0,05 M
𝐾
Ʌm =
𝐶
7,01 𝑆/𝑚
= 0,05 𝑚𝑜𝑙/𝑚3
Ʌm = 140,2 Sm2/mol
0,1 M
𝐾
Ʌm = 𝐶
13,55 𝑆/𝑚
= 0,1 𝑚𝑜𝑙/𝑚3
Ʌm = 135,5 Sm2/mol
NH4OH
0,025 M
𝐾
Ʌm = 𝐶
0,03 𝑆/𝑚
= 0,025 𝑚𝑜𝑙/𝑚3
Ʌm = 1,2 Sm2/mol
0,05 M
𝐾
Ʌm = 𝐶
0,08 𝑆/𝑚
= 0,05 𝑚𝑜𝑙/𝑚3
Ʌm = 1,6 Sm2/mol
0,1 M
𝐾
Ʌm = 𝐶
0,25 𝑆/𝑚
= 0,1 𝑚𝑜𝑙/𝑚3
Ʌm = 2,5 Sm2/mol
NaOH
0,025 M
𝐾
Ʌm =
𝐶
2,78 𝑆/𝑚
= 0,025 𝑚𝑜𝑙/𝑚3
Ʌm = 111,2 Sm2/mol
0,05 M
𝐾
Ʌm = 𝐶
5,53 𝑆/𝑚
= 0,05 𝑚𝑜𝑙/𝑚3
Ʌm = 110,6 Sm2/mol
0,1 M
𝐾
Ʌm = 𝐶
10,96 𝑆/𝑚
= 0,1 𝑚𝑜𝑙/𝑚3
Ʌm = 109,6 Sm2/mol
b. Hantaran Molar Teoritis
0,025 M
Ʌ∞
𝑁𝐻4 𝑂𝐻 = Ʌ𝑁𝐻4 𝐶𝑙 + Ʌ𝑁𝑎𝑂𝐻 − Ʌ𝑁𝑎𝐶𝑙
= 142,4 Sm2/mol + 111,2 Sm2/mol - 118,4 Sm2/mol
= 135,2 Sm2/mol
0,05 M
Ʌ∞
𝑁𝐻4 𝑂𝐻 = Ʌ𝑁𝐻4 𝐶𝑙 − Ʌ𝑁𝑎𝑂𝐻 + Ʌ𝑁𝑎𝐶𝑙
= 140,2 Sm2/mol + 110,6 Sm2/mol - 116,2 Sm2/mol
= 134,6 Sm2/mol
0,1 M
Ʌ∞
𝑁𝐻4 𝑂𝐻 = Ʌ𝑁𝐻4 𝐶𝑙 − Ʌ𝑁𝑎𝑂𝐻 + Ʌ𝑁𝑎𝐶𝑙
= 135,5 Sm2/mol + 109,6 Sm2/mol - 112,1 Sm2/mol
= 133 Sm2/mol
c. Derajat Ionisasi
0,025 M
Ʌ𝑁𝐻4 𝑂𝐻
𝛼𝑁𝐻4 𝑂𝐻 = Ʌ𝑜 𝑁𝐻4 𝑂𝐻
𝛼𝑁𝐻4 𝑂𝐻 = 0,009
0,05 M
Ʌ𝑁𝐻4 𝑂𝐻
𝛼𝑁𝐻4 𝑂𝐻 = Ʌ𝑜 𝑁𝐻4 𝑂𝐻
𝛼𝑁𝐻4 𝑂𝐻 = 0,012
0,1 M
Ʌ𝑁𝐻4 𝑂𝐻
𝛼𝑁𝐻4 𝑂𝐻 = Ʌ𝑜 𝑁𝐻4 𝑂𝐻
2,5 Sm2 /mol
𝛼𝑁𝐻4 𝑂𝐻 =
133 Sm2 /mol
𝛼𝑁𝐻4 𝑂𝐻 = 0,019
d. Tetapan Ionisasi Basa Lemah
0,025 M
𝐶 2 𝛼2
K = 𝐶(1−𝛼)
K = 2,04 x 10-6 M
0,05 M
𝐶 2 𝛼2
K = 𝐶(1−𝛼)
K = 7,29 x 10-6 M
0,1 M
𝐶 2 𝛼2
K = 𝐶(1−𝛼)
K = 3,68 x 10-5 M
Tetapan ionisasi basa (Kb) = 2,04 x 10-6 M + 7,29 x 10-6 M + 3,68 x 10-5 M
Kb = 4,61 x 10-5 M
14. Pembahasan
Pada praktikum kali ini dilakukan percobaan penetapan derajat ionisasi dan tetapan
ionisasi basa lemah. Tujuan percobaan ini adalah untuk menentukan harga derajat
ionisasi , dan tetapan Kb dari NH4OH dengan konduktometer. Percobaan ini dilakukan
dengan mengukur hantaran jenis (k/Ls) setiap larutan menggunakan konduktometer.
Larutan yang di ukur hantaran jenisnya pada percobaan ini antara lain: NH4OH (0,1M;
0,05M; 0,025M), NH4Cl (0,1M; 0,05M; 0,025M), NaOH (0,1M; 0,05M; 0,025M), dan
NaCl (0,1M; 0,05M; 0,025M). Dari hasil pengukuran hantaran jenis setiap larutan dapat
𝐿𝑠
dihitung hantaran molar (Λ) setiap larutan dengan rumus: , hantaran molar NH4OH
𝐶
𝐶 2 𝛼2
ditentukan dengan rumus berikut yang merupakan turunannya yaitu K = 𝐶(1−𝛼)
Besar derajat ionisasi NH4OH dari konsentrasi 0,025 M, 0,05 M, dan 0,1 M adalah
0,009; 0,012; 0,019. Dapat dilihat dari nilai-nilai derajat ionisasi tersebut mendekati 0.
Dapat diketahui bahwa jika nilai derajat ionisasi mendekati 1, maka larutan tersebut
elektrolitnya semakin kuat. Namun, jika derajat ionisasi nya semakin mendekati 0 maka
elektrolit larutannya semakin rendah. Berdasarkan hasil perhitungan derajat ionisasi
NH4OH, nilai derajat ionisasi nya mendekati 0, maka dapat digolongkan larutan NH4OH
sebagai elektrolit lemah.
Dari penentuan derajat ionisasi dapat ditentukan tetapan ionisasi dengan tetapan seperti
𝐶 2 𝛼2
berikut yaitu K = . Diperoleh dari hasil penentuan tetapan kesetimbangan NH4OH
𝐶(1−𝛼)
dari konsentrasi 0,025 M, 0,05 M, dan 0,1 M adalah 2,04 x 10-6 M, 7,29 x 10-6 M, dan 3,68
x 10-5M. Total dari tetapan kesetimbangan NH4OH adalah 4,61 x 10-5 M.
Berdasarkan hasil percobaan didapatkan bahwa semakin besar konsentrasi larutan maka
nilai hantaran jenis, hantaran molar dan derajat ionisasi larutan akan semakin besar. Hal ini
dapat dibuktikan berdasarkan percobaan yang dilakukan pada tekanan dan suhu yang
tetap, tujuannya untuk melihat pengaruh konsentrasi terhadap tetapan ionisasi basa lemah,
maka dalam percobaan ini, konsentrasi sebagai variable bebasnya. Semakin besar
konsentrasi maka tetapan ioniasinya semakin kecil.
15. Kesimpulan
Berdasarkan hasil perhitungan dari data hasil praktikum didapatkan nilai dari NH4OH
pada setiap konsentrasi yaitu, pada konsentrasi 0,1 M di dapatkan nilai α sebesar 0.019
pada konsentrasi 0,05 M di dapatkan nilai α sebesar 0,012 dan pada konsentrasi 0,025 M
di dapatkan nilai α sebesar 0,009. Dan tetapan ionisasi NH4OH pada setiap konsentrasi
yaitu pada konsentrasi 0,1 M di dapatkan nilai K sebesar 3,68 x 10-5 M pada konsentrasi
0,05 M di dapatkan nilai K sebesar 7,29 x 10-6 M dan pada konsentrasi 0,025 M di
dapatkan nilai K sebesar 2,04 x 10-6 M.
Lampiran