Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA

PENETAPAN DERAJAT IONISASI DAN TETAPAN IONISASI BASA LEMAH

Dosen Pengampu:
Dr. Fitri Khoerunnisa, M.Si., Ph.D.
Triannisa Rahmawati, S.Pd., M.Si

Tanggal Praktikum
Awal Praktikum: Selasa, 24 Mei 2022
Akhir Praktikum: Selasa, 24 Mei 2022

Disusun Oleh:
KELOMPOK 11
Augita Ria Idauli (2001314)

Anggota Kelompok 11:


Thasia Gian Pavita (2009432)
Fannisa Hafidhia Suryana (2007769)

PROGRAM STUDI KIMIA

DEPARTEMEN PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS PENDIDIKAN DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2021
1. Judul Praktikum : Penetapan Derajat Ionisasi dan Tetapan Ionisasi Basa Lemah
2. Tanggal Praktikum : awal praktikum: Selasa, 24 Mei 2022

akhir praktikum: Selasa, 24 Mei 2022

3. Tujuan Praktikum : Menetapkan derajat ionisasi dan tetapan ionisasi dari basa lemah
dengan konduktometer.
4. Teori Dasar
Salah satu sifat larutan elektrolit adalah dapat menghantarkan arus listrik. Larutan
elektrolit kuat akan menghantarkan arus listrik dengan baik (kuat) karena kemampuan
elektrolit mengurai secara sempurna menjadi ion- ionnya. Berbeda dengan elektrolit kuat,
maka sebaliknya larutan elektrolit lemah menghantarkan arus listrik dengan lemah, karena
dalam larutan, elektrolit lemah hanya terionisasi sebagian kecil menjadi ion-ionnya.
Hasil eksperimen terhadap pengukuran kuantitatif day hantar listrik dari larutan elektrolit
menunjukkan bahwa semakin encer larutan, semakin kuat daya hantarnya. Pada larutan
elektrolit lemah yang sangat encer (pengenceran tak-berhingga) daya hantarnya mendekati
larutan elektrolit kuat.
Gejala in memberikan arti bahwa nilai a elektrolit lemah bergantung pada konsentrasi
pada suhu tertentu. Makin rendah konsentrasi larutan elektrolit lemah makin tinggi daya
hantar listriknya.
Hantaran molar (Am) didefinisikan sebagai hantaran larutan yang mengandung 1 mol
elektrolit dan ditempatkan di antara dua elektroda sejajar yang terpisah sejauh 1 meter, Am
𝐾
didefinisikan sebagai = 𝐶

dimana C adalah konsentrasi elektrolit yang dinyatakan sebagai mol per meter kubik
(Molaritas), K adalah hantaran jenis yang dinyatakan sebagai mho m-1. Maka satuannya
adalah mho-1m2
(Dogra, 1990. Hal: 488).
Menurut Kohlrausch, pada pengenceran tak hingga dimana disosiasi untuk semua
elektrolit berlangsung sempurna dan semua gaya antar ion hilang, masing-masing ion dalam
larutan bergerak bebas dan tidak bergantung pada ion dari ion pasanganya. Kontribusinya
terhadap daya hantar molar hanya bergantung pada sifat dari ionnya tersebut. Jadi daya
hantar molar setiap elektrolit pada pengenceran tak hingga merupakan jumlah dari daya
hantar molar ion-ionnya pada pengenceran tak hingga
(Mulyani; 91).
Kini hataran jenis, Ls dari larutan elektrolit dapat diukur dengan mudah (praktis dan
cepat) dengan set konduktometer yang cukup akurat dan akan diterapkan pada prosedur
percobaan berikut, yakni untuk mengukur nilai dari Ls (NH4CI), Ls (NaOHI), Ls(NaCI)
pada beberapa konsentrasi pada suhu tetap. Tiga nilai terakhir ini digunakan untuk
menghitung nilai ∆m (NH40H) dengan menganggap konsentrasi larutan sampel 0 sehingga
terhadap larutan NH4OH (larutan sampel) dapat dinyatakan:
∆m (NH4OH) = ∆m (NaOH)* - ∆m (NaCI)* + ∆m (NHACI)*
Nilai Ls (NaOH) digunakan untuk menetapkan nilai ∆m(NH4OH). Oleh karena itu nilai
dari NH4OH ditentukan menurut hubungan:
∆m NH4OH
𝛼 (𝑁𝐻4𝑂𝐻0 =
∆m NH4OH⁰
(Milama, 2014. Hal: 33).
Banyaknya larutan yang terurai menjadi ion dinamakan derajat ionisasi. Besarnya
berkisar antara 0 sampai 1. Suatu elektrolit yang derajat ionisasinya besar, mendekati I
disebut elektrolit kuat, sedangkan yang derajat ionisasinya kecil mendekati O dinamakan
elektrolit lemah. Lonisasi mempunyai tetapan kesetimbangan (K)
(USU, 201 1).
Apabila dalam suatu titrasi, asam maupun basanya merupakan elektrolit kuat, larutan
pada titik ekivalen akan mempunyai pH-7. Tetapi bila asamnya ataupun basanya merupakan
elektrolit lemah, garam yang terjadi akan mengalami hidrolisis dan pada titik kivalen larutan
akan mempunyai pH > 7 (bereaksi basa) atau pH < 7 (hereaksi asam). Harga pH yang tepat
dapat dihitung dari tetapan ionisasi dari asam atau basa lemah tersebut dan dari konsentrasi
larutan yang diperoleh, Titik akhir titrasi asam basa dapat ditentukan dengan indikator asam
basa.
(Marjanti.2008)
5. Alat dan Bahan
Alat

Alat Jumlah
Konduktometer 1 buah
Thermometer 1 buah
Gelas kimia 2 buah
Probe 1 buah
Tabung reaksi besar 1 buah
Klem dan statif 1 buah
Botol semprot 1 buah

Bahan

Bahan Jumlah
Larutan KI 50mL
Larutan NH4OH 50mL
Larutan NH4Cl 50mL
Larutan NaCl 50mL
Larutan NaOH 50mL
Aquades secukupnya
6. Sifat Fisika dan Kimia Bahan
Nama Bahan Sifat Penanganan
Bentuk: cair
Warna: tidak berwarna
Bau: Tak berbau
Ambang Bau: Tidak
berlaku
pH: pada 20 °C netral
Titik lebur: 0 °C
Titik didih/rentang didih:
100 °C pada 1.013 hPa
Titik nyala: Tidak berlaku
Laju penguapan: Tidak
tersedia informasi.

Air Flamabilitas (padatan, gas):


Tidak tersedia informasi. Saran umum
Terendah batas ledakan: Tidak ada bahaya yang
Tidak berlaku memerlukan tindakan
Tertinggi batas ledakan: pertolongan pertama yang
Tidak berlaku khusus.
Tekanan uap: 23 hPa pada
20 °C
Kerapatan (densitas) uap
relative: Tidak tersedia
informasi.
Densitas: 1,00 g/cm3 pada
20 °C
Kerapatan (den-sitas)
relative: Tidak tersedia
informasi.
Kelarutan dalam air: larut
sepenuhnya
Koefisien partisi (n-
oktanol/air): Tidak berlaku
Suhu dapat membakar
sendiri: Tidak berlaku
Suhu penguraian: Dapat
didistilasi dalam kondisi
tidak terurai
(undecomposed) pada
tekanan normal.
Viskositas, dinamis: 0,952
mPa.s pada 20 °C
Sifat peledak: Tidak
diklasifikasikan sebagai
mudah meledak.
Sifat oksidator: tidak ada
Saran umum
Tunjukkan lembar data
keselamatan ini kepada
Bentuk: Cair
dokter yang merawat.
Warna: Tidak bewarna
Jika terhirup
pH: alkali kuat pada 20°C
Setelah terhirup: hirup
Titik didih: 37,7°C
udara segar. Panggil
Titik lebur: -57,5°C
NH4OH dokter.
Kepadatan: 0,903 g/cm3
Jika kontak dengan kulit
Kelarutan dalam air: pada
Bila terjadi kontak kulit:
20°C larut
Tanggalkan segera semua
Bersifat korosif terhadap
pakaian yang
logam
terkontaminasi. Bilaslah
Tidak mudah terbakar
kulit dengan air/ pancuran
tetapi dapat membentuk
air.
campuran ammonia/udara
Jika kontak dengan mata
yang dapat terbakar
Setelah kontak pada mata:
bilaslah dengan air yang
banyak. Segera hubungi
dokter mata. Lepaskan
lensa kontak.
Jika tertelan
Setelah tertelan: segera beri
korban minum air putih
(dua gelas paling banyak).
Periksakan ke dokter.
Saran umum
Tunjukkan lembar data
keselamatan ini kepada
dokter yang merawat.
Jika terhirup
Setelah terhirup: hirup
udara segar. Panggil
dokter.
Jika kontak dengan kulit
Bentuk: Cair
Bila terjadi kontak kulit:
Warna: Putih
Tanggalkan segera semua
Bau: Tidak berbau
pakaian yang
NH4Cl pH: 4,7
terkontaminasi. Bilaslah
Titik leleh: 338°C
kulit dengan air/ pancuran
Densitas: 1,53 g/cm3
air.
Dapat menyublim, tidak
Jika kontak dengan mata
mudah terbakar dan tidak
Setelah kontak pada mata:
mudah meledak
bilaslah dengan air yang
banyak. Segera hubungi
dokter mata. Lepaskan
lensa kontak.
Jika tertelan
Setelah tertelan: segera beri
korban minum air putih
(dua gelas paling banyak).
Periksakan ke dokter.
Saran umum
Tunjukkan lembar data
keselamatan ini kepada
dokter yang merawat.
Jika terhirup
Setelah terhirup: hirup
udara segar. Panggil
Bentuk: Cair dokter.
Warna: Putih Jika kontak dengan kulit
Bau: Tidak berbau Bila terjadi kontak kulit:
pH: 14 Tanggalkan segera semua
Titik leleh: 319°C pakaian yang
Titik didih: 101°C terkontaminasi. Bilaslah
Larutan NaOH
Densitas: 2,13 g/cm3 kulit dengan air/ pancuran
Kelarutan dalam air: 1090 air.
g/l pada 20°C Jika kontak dengan mata
Bersifat korosif terhadap Setelah kontak pada mata:
logam bilaslah dengan air yang
Bersifat higroskopik banyak. Segera hubungi
dokter mata. Lepaskan
lensa kontak.
Jika tertelan
Setelah tertelan: segera beri
korban minum air putih
(dua gelas paling banyak).
Periksakan ke dokter.
Bentuk: Cair Saran umum
Warna: Tidak berwarna Tunjukkan lembar data
Bau: Tidak berbau keselamatan ini kepada
Larutan NaCl
pH: 4,5-7,0 dokter yang merawat.
Titik leleh: -0,558°C Jika terhirup
Titik didih: 101°C Setelah terhirup: hirup
Densitas: 217 g/cm3 udara segar. Panggil
Kelarutan dalam air: 388 dokter.
g/l pada 20°C Jika kontak dengan kulit
Beresiko meledak dengan Bila terjadi kontak kulit:
logam basa Tanggalkan segera semua
Dapat bereaksi eksotermik pakaian yang
dengan lithium terkontaminasi. Bilaslah
kulit dengan air/ pancuran
air.
Jika kontak dengan mata
Setelah kontak pada mata:
bilaslah dengan air yang
banyak. Segera hubungi
dokter mata. Lepaskan
lensa kontak.
Jika tertelan
Setelah tertelan: segera beri
korban minum air putih
(dua gelas paling banyak).
Periksakan ke dokter.

7. Rancangan Set Alat


8. Langkah Kerja dan Pengamatan
Prosedur Kerja Pengamatan

Standarisasi Alat

Larutan NaCl tak berwarna dengan


konsentrasi 0,025; 0,05 M, dan 0,1 M
Larutan NaOH tak berwarna dengan
konsentrasi 0,025; 0,05 M, dan 0,1 M
Larutan NH4Cl tak berwarna dengan
konsentrasi 0,025; 0,05 M, dan 0,1 M
Larutan NH4OH tak berwarna dengan
konsentrasi 0,025; 0,05 M, dan 0,1 M

Pengukuran Larutan Sample


Langkah penggunaan konduktometer sama dengan
Ketika menstandarisasi alat, kemudian dibaca nilai
hantaran jenisnya

9. Rencana Pengolahan Data


Menentukan nilai hantaran molar
𝐿𝑠
Ʌm= 𝐶

Menentukan hantaran molar teoritis


Ʌm (NH4OH) = Ʌm (NaOH)* - Ʌm (NaCI)* + Ʌm (NH4CI)*
Menentukan derajat ionisasi
Ʌm
α= Ʌm⁰

Menentukan tetapan ionisasi


𝐶2
k= (1− Ʌm⁰)

10. Pralab
1. Rancang eksperimen untuk menentukan derajat ionisasi dan tetapan ionisasi NH3
dalam air pada suhu kamar. Siapkan table pengamatannya!
Jawab:
No. Sample Konsentrasi/M k atau hantaran jenis

2. Siapkan daftar alat dan bahan yang akan Anda perlukan!


Jawab:
Alat:
Komduktometer 1 set
Gelas kimia 1 buah
Tabung reaksi besar 1 buah
Thermometer 1 buah
Statif dan klem 1 set
Botol semprot 1 buah

Bahan:
Larutan NH4OH 0,025 ; 0,05 ; 0,1 M
Larutan NH4Cl 0,025 ; 0,05 ; 0,1 M
Larutan NaOH 0,025 ; 0,05 ; 0,1 M
Larutan NaCl 0,025 ; 0,05 ; 0,1 M
3. Data apa yang harus dikumpulkan dan bagaimana cara/rencana pengolahannya?
Jawab:
Menentukan nilai hantaran molar
𝐿𝑠
∆m= 𝐶

Menentukan derajat ionisasi


Ʌm
α=
Ʌm⁰

Mencari hantaran molar teoritis


Ʌm (NH4OH) = Ʌm (NaOH)* - Ʌm (NaCI)* + Ʌm (NH4CI)*
Menentukan tetapan ionisasi
𝐶2
k= (1− Ʌm⁰)

11. Daftar Pustaka


Riawan, S. (1989). Kimia Organik. Jakarta: Binarupa Aksara
Day, Underwood, A.L. (1981). Analisis Kimia Kuantitatif. Jakarta: Erlangga.
Dogra, S. (1990). Kimia Fisik dan Soal-Soal. Jakarta: Press

12. Tabel Pengamatan

Data Pengamatan Konsentrasi dan Konduktivitas Larutan NaCl

Konsentrasi NaCl (C/mmol/L) Konduktivitas (K/mS) Hantaran Molar (Ʌ/Scm²molˉˡ)


0,025 2,96 118,4
0,05 5,81 116,2
0,1 11,21 112,1

Data Pengamatan Konsentrasi dan Konduktivitas Larutan NaOH

Konsentrasi NaOH (C/mmol/L) Konduktivitas (K/mS) Hantaran Molar NaOH (Ʌ/Scm²molˉˡ)


0,025 2,78 111,2
0,05 5,53 110,6
0,1 10,96 109,6
Data Pengamatan Konsentrasi dan Konduktivitas Larutan NH₄Cl

Konsentrasi NH4Cl
Konduktivitas (K/mS) Hantaran Molar NH4Cl (Ʌ/Scm²molˉˡ)
(C/mmol/L)
0,025 3,56 142,4
0,05 7,01 140,2
0,1 13,55 135,5

Data Pengamatan dan Konduktivitas Larutan NH4OH


Hantaran Molar NH4OH
Konsentrasi NH4OH (C/mmol/L)
Konduktivitas(K/mS) (Ʌ/Scm²molˉˡ)
0,025 0,03 1,2
0,05 0,08 1,6
0,1 0,25 2,5
13. Analisis Perhitungan
a. Hantaran molar berdasarkan percobaan (Ʌm)
 NaCl
0,025 M
𝐾
Ʌm = 𝐶
2,96 𝑆/𝑚
= 0,025 𝑚𝑜𝑙/𝑚3

Ʌm = 118,4 Sm2/mol
0,05 M
𝐾
Ʌm = 𝐶
5,81 𝑆/𝑚
= 0,05 𝑚𝑜𝑙/𝑚3

Ʌm = 116,2 Sm2/mol
0,1 M
𝐾
Ʌm = 𝐶
11,21 𝑆/𝑚
= 0,1 𝑚𝑜𝑙/𝑚3

Ʌm = 112,1 Sm2/mol
 NH4Cl
0,025 M
𝐾
Ʌm = 𝐶
3,56 𝑆/𝑚
= 0,025 𝑚𝑜𝑙/𝑚3

Ʌm = 142,4 Sm2/mol
0,05 M
𝐾
Ʌm =
𝐶
7,01 𝑆/𝑚
= 0,05 𝑚𝑜𝑙/𝑚3

Ʌm = 140,2 Sm2/mol
0,1 M
𝐾
Ʌm = 𝐶
13,55 𝑆/𝑚
= 0,1 𝑚𝑜𝑙/𝑚3

Ʌm = 135,5 Sm2/mol
 NH4OH
0,025 M
𝐾
Ʌm = 𝐶
0,03 𝑆/𝑚
= 0,025 𝑚𝑜𝑙/𝑚3

Ʌm = 1,2 Sm2/mol
0,05 M
𝐾
Ʌm = 𝐶
0,08 𝑆/𝑚
= 0,05 𝑚𝑜𝑙/𝑚3

Ʌm = 1,6 Sm2/mol
0,1 M
𝐾
Ʌm = 𝐶
0,25 𝑆/𝑚
= 0,1 𝑚𝑜𝑙/𝑚3

Ʌm = 2,5 Sm2/mol
 NaOH
0,025 M
𝐾
Ʌm =
𝐶
2,78 𝑆/𝑚
= 0,025 𝑚𝑜𝑙/𝑚3

Ʌm = 111,2 Sm2/mol
0,05 M
𝐾
Ʌm = 𝐶
5,53 𝑆/𝑚
= 0,05 𝑚𝑜𝑙/𝑚3
Ʌm = 110,6 Sm2/mol
0,1 M
𝐾
Ʌm = 𝐶
10,96 𝑆/𝑚
= 0,1 𝑚𝑜𝑙/𝑚3

Ʌm = 109,6 Sm2/mol
b. Hantaran Molar Teoritis
 0,025 M
Ʌ∞
𝑁𝐻4 𝑂𝐻 = Ʌ𝑁𝐻4 𝐶𝑙 + Ʌ𝑁𝑎𝑂𝐻 − Ʌ𝑁𝑎𝐶𝑙
= 142,4 Sm2/mol + 111,2 Sm2/mol - 118,4 Sm2/mol
= 135,2 Sm2/mol
 0,05 M
Ʌ∞
𝑁𝐻4 𝑂𝐻 = Ʌ𝑁𝐻4 𝐶𝑙 − Ʌ𝑁𝑎𝑂𝐻 + Ʌ𝑁𝑎𝐶𝑙
= 140,2 Sm2/mol + 110,6 Sm2/mol - 116,2 Sm2/mol
= 134,6 Sm2/mol
 0,1 M
Ʌ∞
𝑁𝐻4 𝑂𝐻 = Ʌ𝑁𝐻4 𝐶𝑙 − Ʌ𝑁𝑎𝑂𝐻 + Ʌ𝑁𝑎𝐶𝑙
= 135,5 Sm2/mol + 109,6 Sm2/mol - 112,1 Sm2/mol
= 133 Sm2/mol
c. Derajat Ionisasi
 0,025 M
Ʌ𝑁𝐻4 𝑂𝐻
𝛼𝑁𝐻4 𝑂𝐻 = Ʌ𝑜 𝑁𝐻4 𝑂𝐻

1,2 Sm2 /mol


𝛼𝑁𝐻4 𝑂𝐻 = 135,2 Sm2 /mol

𝛼𝑁𝐻4 𝑂𝐻 = 0,009
 0,05 M
Ʌ𝑁𝐻4 𝑂𝐻
𝛼𝑁𝐻4 𝑂𝐻 = Ʌ𝑜 𝑁𝐻4 𝑂𝐻

1,6 Sm2 /mol


𝛼𝑁𝐻4 𝑂𝐻 = 134,6 Sm2 /mol

𝛼𝑁𝐻4 𝑂𝐻 = 0,012
 0,1 M
Ʌ𝑁𝐻4 𝑂𝐻
𝛼𝑁𝐻4 𝑂𝐻 = Ʌ𝑜 𝑁𝐻4 𝑂𝐻
2,5 Sm2 /mol
𝛼𝑁𝐻4 𝑂𝐻 =
133 Sm2 /mol

𝛼𝑁𝐻4 𝑂𝐻 = 0,019
d. Tetapan Ionisasi Basa Lemah
 0,025 M
𝐶 2 𝛼2
K = 𝐶(1−𝛼)

(0,025 𝑀)2 (0,009)2


K = 0,025 𝑀(1−0,009)

K = 2,04 x 10-6 M
 0,05 M
𝐶 2 𝛼2
K = 𝐶(1−𝛼)

(0,05 𝑀)2 (0,012)2


K = 0,05 𝑀(1−0,012)

K = 7,29 x 10-6 M
 0,1 M
𝐶 2 𝛼2
K = 𝐶(1−𝛼)

(0,1 𝑀)2 (0,019)2


K = 0,1 𝑀(1−0,019)

K = 3,68 x 10-5 M
Tetapan ionisasi basa (Kb) = 2,04 x 10-6 M + 7,29 x 10-6 M + 3,68 x 10-5 M
Kb = 4,61 x 10-5 M

14. Pembahasan
Pada praktikum kali ini dilakukan percobaan penetapan derajat ionisasi dan tetapan
ionisasi basa lemah. Tujuan percobaan ini adalah untuk menentukan harga derajat
ionisasi , dan tetapan Kb dari NH4OH dengan konduktometer. Percobaan ini dilakukan
dengan mengukur hantaran jenis (k/Ls) setiap larutan menggunakan konduktometer.
Larutan yang di ukur hantaran jenisnya pada percobaan ini antara lain: NH4OH (0,1M;
0,05M; 0,025M), NH4Cl (0,1M; 0,05M; 0,025M), NaOH (0,1M; 0,05M; 0,025M), dan
NaCl (0,1M; 0,05M; 0,025M). Dari hasil pengukuran hantaran jenis setiap larutan dapat
𝐿𝑠
dihitung hantaran molar (Λ) setiap larutan dengan rumus: , hantaran molar NH4OH
𝐶

dengan rumus: Ʌm (NH4OH) = Ʌm (NaOH)* - Ʌm (NaCI)* + Ʌm (NH4CI)*, dan nilai α


Ʌm
dari NH4OH dengan rumus: α= , serta nilai tetapan ionisasi NH4OH dengan rumus:
Ʌm⁰
𝐶2
k= . Untuk penentuan tetapan ioniasi basa lemah atau NH4OH juga dapat
(1− ∆m⁰)

𝐶 2 𝛼2
ditentukan dengan rumus berikut yang merupakan turunannya yaitu K = 𝐶(1−𝛼)

Besar derajat ionisasi NH4OH dari konsentrasi 0,025 M, 0,05 M, dan 0,1 M adalah
0,009; 0,012; 0,019. Dapat dilihat dari nilai-nilai derajat ionisasi tersebut mendekati 0.
Dapat diketahui bahwa jika nilai derajat ionisasi mendekati 1, maka larutan tersebut
elektrolitnya semakin kuat. Namun, jika derajat ionisasi nya semakin mendekati 0 maka
elektrolit larutannya semakin rendah. Berdasarkan hasil perhitungan derajat ionisasi
NH4OH, nilai derajat ionisasi nya mendekati 0, maka dapat digolongkan larutan NH4OH
sebagai elektrolit lemah.
Dari penentuan derajat ionisasi dapat ditentukan tetapan ionisasi dengan tetapan seperti
𝐶 2 𝛼2
berikut yaitu K = . Diperoleh dari hasil penentuan tetapan kesetimbangan NH4OH
𝐶(1−𝛼)

dari konsentrasi 0,025 M, 0,05 M, dan 0,1 M adalah 2,04 x 10-6 M, 7,29 x 10-6 M, dan 3,68
x 10-5M. Total dari tetapan kesetimbangan NH4OH adalah 4,61 x 10-5 M.
Berdasarkan hasil percobaan didapatkan bahwa semakin besar konsentrasi larutan maka
nilai hantaran jenis, hantaran molar dan derajat ionisasi larutan akan semakin besar. Hal ini
dapat dibuktikan berdasarkan percobaan yang dilakukan pada tekanan dan suhu yang
tetap, tujuannya untuk melihat pengaruh konsentrasi terhadap tetapan ionisasi basa lemah,
maka dalam percobaan ini, konsentrasi sebagai variable bebasnya. Semakin besar
konsentrasi maka tetapan ioniasinya semakin kecil.

15. Kesimpulan
Berdasarkan hasil perhitungan dari data hasil praktikum didapatkan nilai dari NH4OH
pada setiap konsentrasi yaitu, pada konsentrasi 0,1 M di dapatkan nilai α sebesar 0.019
pada konsentrasi 0,05 M di dapatkan nilai α sebesar 0,012 dan pada konsentrasi 0,025 M
di dapatkan nilai α sebesar 0,009. Dan tetapan ionisasi NH4OH pada setiap konsentrasi
yaitu pada konsentrasi 0,1 M di dapatkan nilai K sebesar 3,68 x 10-5 M pada konsentrasi
0,05 M di dapatkan nilai K sebesar 7,29 x 10-6 M dan pada konsentrasi 0,025 M di
dapatkan nilai K sebesar 2,04 x 10-6 M.
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai