Anda di halaman 1dari 28

CANNABINOID

Kelompok 1
GANJA (CANNABIS)
Introduction
• Ganja (Cannabis sativa L.) merupakan • ∆9- THC Menjadi aktif jika dalam bentuk
asap.
tumbuhan tahunan, yang dapat tumbuh dan
tersebar di daerah tropis ataupun sub tropic
dengan tinggi pohon satu hingga lima meter.

• Ganja memiliki konstituen kimia psikoaktif


berupa ∆9- Tetrahydrocannabinol (∆9- THC).

• Ganja dianggap memiliki toksisitas rendah dan


berpotensi untuk disalahgunakan sehingga
mengganggu kesehatan manusia.
2
Jenis-jenis cannabinoid

Fitokannabinoid Endokannabinoid Kannabinoid sintesis

Senyawa kannabinoid Neurotransmiter yang Senyawa yang disintesis di


yang diproduksi oleh diproduksi di otak atau laboratorium, secara structural
tanaman Cannabis sativa di jaringan perifer, dan analog dengan fitokannabinoid
atau Cannabis indica bekerja pada reseptor atau endocannabinoid dan
kannabinoid. bekerja dengan mekanisme
biologis yang serupa.

3
KANDUNGAN KIMIA
GANJA

4
“ Zat
Zat aktif
aktif yang
yang ditemukan
cannabinoid,
(Cannabinol),
ditemukan pada
pada ganja
diantaranya ∆9-
cannabinoid, diantaranya
ganja sampai
∆9- THC,
sampai saat
THC, CBD
saat ini
ini sejumlah
sejumlah 60
CBD (Cannabidiol),
(Cannabidiol), CBN
60
CBN
(Cannabinol), CBC
CBC (Cannabichromene),
(Cannabichromene), CBG
CBG (Cannabigerol).
(Cannabigerol).

5
∆9- TCH DAN ∆9- TCHA
Konstituen aktif yang utama pada ganja adalah ∆9- TCH, yang mempunyai efek halusinogenik
dan depresan. Pada saat ganja dijadikan rokok, ∆9- TCHA hanya Sebagian yang diubah menjadi THC.
Suhu konversi bergantung pada dekarboksilasi THCA dibawah analisis dan kondisi merokok. Besarnya
rata-rata konversi menjadi THC dibawah analisis sekitar 70%. Sedangkan pada saat dijadikan rokok
berkisar 30%.

6
Waktu paruh THC dalam plasma berkisar antara Sifat kimia fisika ∆9-THCA
20-36 jam/ bila digunakan dengan
inhalasi/merokok, efeknya muncul selama 7-10 Rumus Molekul : C22H30O4
menit pada waktu 2-3 jam pada penggunaan tetap
waktu paruh ∆9-THC sekitar 2 jam. ∆9-THC 11 Berat Molekul : 358 g/mol
oic acid sekitar 120 jam.
Kelarutan : Tidak larut dalam air, larut

dalam etanol, klorofom,


Sifat kimia fisika ∆9-THC
dan n-heksana

Rumus Molekul : C21H30O2 Pada penggunaan tidak tetap waktu paruh ∆9-
THC sekitar 1,5 jam, ∆9-THC 11 oic acid sekitar
Berat Molekul : 314, 46 g/mol 144 jam.

Kelarutan : Tidak larut dalam air, larut

dalam etanol, klorofom,

dan n-heksana
7
CBD (Cannabidiol ) Sifat kimia fisika CBD

Rumus Molekul : C21H30O2

Berat Molekul : 314,46 g/mol

Kelarutan : Tidak larut dalam air, larut

dalam etanol, klorofom,

dan n-heksana

Konstituen utama lain dari materi tanaman ganja adalah Titik Leburtelah terbukti
CBD, : 66-67°C
memiliki anxiolytic dan
sifat antipsokotik serta untuk memperbaiki beberapa efek samping dari THC. THC dan CBD terbukti
memiliki efek yang berlawanan pada daerah aktivitas otak dalam berbagai tugas kognotif. CBD
merupakan tanaman konstituen non-psikotropika, umumnya ditemukan dalam konsentrasi yang relative
tinggi di ganja. CBD adalah komponen dari ganja dan merupakan 40% dari ektrak tanaman tersebut.
Namun konsentrasinya sangat bervariasi dan tergantung pada kondisi pertumbuhan, fenotip yang
berbeda dari ganja illegal dan pada bagian tanaman yang dianalisis.
8
CBN (Cannabinol )
CBN adalah cannabinoid alami pertama yang diisolasi dan dimurnikan. CBN pertama kali diisolasi
dengan destilasi. Cannabinol diketahui dapat membantu proses tidur, mengurangi rasa sakitmaupun
kejang, meningkatkan nafsu makan, dan menghentikan penyebaran residu obat-obat tertentu.

Sifat kimia fisika CBD

Rumus Molekul : C21H26O2

Berat Molekul : 310,43 g/mol

Kelarutan : Tidak larut dalam air, larut

dalam etanol, klorofom,

dan n-heksana
9
Titik Lebur : 76-77°C
CBC
(Cannabichromene)

Kandungan CBC dalam ganja berkisar 0,7-0,8%,


disamping itu abundance relative sangan kecil. Hanya
sedikit penelitian CBC secara farmakologi. CBC
berfungsi sebagai antimikroba, efek anti
implamantologi dan bersifat analgesic.

10
CBG adalah jenis Cannabinoid yang tidak memiliki
sifat psikoaktif. Memiliki aktivitas anti tumor in-vitro,
bersifat antibacterial. CBG merupakan Cannabinoid
pertama yang diproduksi di pabrik. Ranti samping
propil dan turunan monometil eter merupakan
cannabinoids lain dari kelompok ini.

CBG
(Cannabigerol)
11
EFEK
Efek yang ditimbulkan tergantung pada jumlah GANJA
dan cara pemakainnya. Dalam jangka pendek Pemakaian ganja dapat menurunkan kesuburan
dapat menimbulkan persaan relaksasi, nyaman laki-laki dan Wanita, dan bila digunakan pada
dan enak, meningkatkan persepsi, bingung dan saat kehamilan dapat menyebabkan kelahiran
emosi, dan menurunkan kemampuan memori. premature.
Pada pemakaian dengan merokok, efek akan Efek ganja yang terberat adalah di otak.
muncul pada satu sampai dengan tiga jam. Kerusakan otak yang terjadi merupakan
Sedangkan bila dimakan, efek akan muncul 12 kerusakan yang irreversible. Efek ganja di otak
jam kemudian. tergantung dari lama, jumlah, dan cara
Efek dari pemakaian jangka Panjang dapat pemakaiannya. Efek yanf terjadi yaitu euphoria,
meningkatkan resiko bronchitis, kanker paru- rasa santai, mengandung dan kurang interaksi
paru, lesu, bbersikap masa bodo, dan melalaikan social. Pada kasus-kasus kecarunan (pemakaian
pekerjaan. dalam jumlah sangat banyak) dapat muncul
perasaan curiga yang berlebihan, halusinasi
Dapat menurunkan tekanan darah dan
visual.
meningkatkan denyut jantung, sehingga sangat
berbahaya apabila digunakan oleh orang yang Ganja dapat meningkatkan efek sedasi pada ssp
mempunyai kelainan jantung. apabila digunakan bersama dengan obat yang
mempunyai efek sedative
12
Tujuan pemeriksaan narkotik di laboratorium
Pro Justicia Sampel yang digunakan untuk pemeriksaan
yaitu :
Non Pro Justicia Terdapat beberapa sampel yang bisa diambil
seperti urine, darah, saliva, keringat, dan kuku.

Sampel kemudian dikerjakan dengan metode-


metode tertentu, seperti immunoassay,
kromatografi gas dan spektrometri massa.

13
Daftar Pustaka
Siaahan, Ungkap. Analisis Kandungan Kimia Tumbuhan Ganja (Cannabis
sativa L.) Di Wilayah Polda Aceh dengan Merode Kromatografi Gas-
Spektroskopi Massa. Medan : UNSU.

Teknik Tes Narkoba – Alomedika

PubMed (nih.gov)

14
BEDAH JURNAL

15
Abstrak

Dalam penelitian ini akan dilakukan identifikasi metabolit sekunder canbinoid (CBN, CBD
dan THC) batang cannabis sp menggunakan teknik TLC/HPTLC (Si 60 GF 254)-
Spektrofotodensitometri dengan sistem TAH heksan : dietil eter (80:20 v/v) sebagai fase
gerak. Setiap kromatogram dan spektrum dari setiap puncak dirajah dengan Camag TLC-
Scanner 3. Pemastian identitas ketiga senyawa cannabinoid dideteksi dengan reaksi warna
menggunakan Garam Fast Blue B. Hasil penelitian menunjukan bahwa metode tersebut dapat
digunakan untuk mengidentifikasi CBN, THC, dan CBD yang terkandung pada marijuana
atau ganja.

16
Materi dan Metode
Eter teknis, toluen pa, heksan Sampel yang digunakan pada
pa, dietileter pa (Merck penelitian ini adalah simplisia
Germany), penampak noda Fast batang ganja yang didapatkan dari Metode Penelitian : Proses
Blue B, aquadest, plat Laboratorium kimia forensik Maserasi, Uji Penapisan,
alumunium TLC Si G 60 F254 Mabes Polri Cabang Denpasar. dan Uji Pemastian
(Merck-Darmstadt-Germany),
dan plat HPTLC Si G 60 F254
(Merck-Darmstadt-Germany).

Alat-alat gelas, timbangan analitik, seperangkat alat sokhlet, rotary


vacum evaporator, tabung eppendorf, bejana pengembang ukuran
10x10 cm (Camag-MuttenzSwitzerland), oven (Memmert), nanomat IV,
TLCScanner 3 (Camag-Muttenz-witzerland), alat sentrifugasi (Mikro
centrifuge-Clements), dan alat penyemprot (TLC sprayer Camag-
MuttenzSwitzerland).
17
HASIL
HASIL
KESIMPULAN
◈ Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat
disimpulkan pelarut pengembang heksandietileter (80:20 v/v)
menggunakan fase diam AlTLC Si G 60 F254 dan HPTLC Si G
60 F254 dapat memisahkan dan digunakan untuk mengidentifikasi
CBN, THC dan CBD dalam ekstrak eter batang ganja.

20
BEDAH JURNAL

21
METODE PENELITIAN
Alat dan Bahan Preparasi Sampel
Instrumen GC-MS Agilent 7890 A dan 5975 Mass Sampel ganja kering hasil sitaan dari ladang
Selective Detector, dengan kolom kapiler DB 5HI dihaluskan kemudian ditimbang 1 gram
( 30 mm; 250 m; 0,1 m), Hamilton Syringe 10 (Hypergeometric sampling, UN 1998),
µl, Timbangan analitik Mettler Toledo, Fisher diekstraksi dengan pelarut 10 ml n. heksan,
vortex Thermo Scientific, EBA 20 Hettich dengan cara divortex selama 15 menit pada
Zentrifugel, Vial kaca, Perangkat alat gelas h. temperatur kamar, kemudian disaring dengan
Kertas saring whatman 42, Blender
menggunakan kertas saring (UNODC, 2009).
Sampel dalam penelitian ini diambil dari barang Ekstrak kemudian disentrifugasi dengan
bukti tumbuhan hasil penyitaan dari 5 (lima) kecepatan 13.000 rpm selama 5 menit dan
wilayah Polda Aceh yaitu : Polres Pidie dan Polres bagian cair siap disuntikkan ke instrument GC-
Aceh Timur, N.Heksan p.a (merck) dan Gas MS.
Helium.

22
◈ Kolom : Kapiler DB 5 HI (30 mm; 250
µm; 0,1 µm)
◈ Gas Pembawa : Helium (He)  Flow
Rate : 0,9 mL/min 
Analisis Sampel Dengan ◈ Velocity : 34, 567 cm/sec 

GC-MS ◈ Split Flow : 0,9 mL/min 

23
HASIL

Puncak dengan RT 5,275 menit dengan kandungan 7,70 %


dapat dilihat pada Gambar 4.4 yang bila dibandingkan dengan
standar, senyawa tersebut adalah Cannabichromene
(C21H30O2) dengan berat molekul 314.
24
HASIL

Puncak dengan RT 6,125 menit dengan kandungan


6,54 % dapat dilihat pada Gambar 4.10 yang bila
dibandingkan dengan standar, senyawa tersebut
adalah Cannabinol (C21H26O2) dengan berat
molekul 310.
Puncak dengan RT 4.824 menit dengan kandungan 3,28%
dapat dilihat pada Gambar 4.18 yang bila dibandingkan dengan
standar, senyawa tersebut adalah Delta 9-
Tetrahidrocannabivarin (C19H26O2) dengan berat molekul 286

HASIL
KESIMPULAN
◈ Kandungan kimia utama sampel ganja dari Polres
Pidie dengan menggunakan instrumen GC-MS yaitu
sampel ganja : CBC 7,7% dan CBN 6,54%
◈ Kandungan kimia utama sampel ganja dari Polres
Aceh Timur yaitu Delta 9 Tetrahidrocannabinol 3,28%

27
TERIMAKASI
H

28

Anda mungkin juga menyukai