Anda di halaman 1dari 3

Minyak Ganja

Kini, sejumlah negara tengah beramai-ramai melegalkan penggunaan ganja medis.


Kebijakan itu sedikit banyak membuat produk-produk berbasis ganja mendadak naik daun dan
jadi perbincangan. Tengok saja CBD oil yang terbuat dari ekstrak ganja. Minyak yang satu itu
disebut-sebut potensial digunakan sebagai obat, mulai dari mengatasi kecemasan dan insomnia,
hingga mengobati rasa nyeri. Tak seperti ganja yang masuk ke dalam kategori narkotika,
minyak ini diklaim tak bikin mabuk.
Di Indonesia sendiri, minyak ganja mudah ditemui di sejumlah toko daring. Mulai dari
lapak yang secara khusus menyediakan produk-produk organik hingga lapak yang menjual
berbagai jenis barang. Beberapa produk minyak ganja terpajang di sana dengan jaminan produk
itu tak menimbulkan dampak mabuk dan adiksi.
Tak cuma itu, beberapa barista mancanegara juga menggunakan minyak ganja dalam
racikan kopinya. Selain itu, beberapa bartender juga kerap mencampur minyak ganja dengan
minuman beralkohol hingga menjadi sajian yang
disebut 'CBD cocktail'.
Minyak ganja lebih dari
sekadar hype semata. Epidiolex, obat yang
mengandung CBD, telah disetujui oleh Food and
Drug Administration (FDA) sebagai obat untuk
mengatasi kejang akibat epilepsi. Sejumlah
penelitian lain juga telah menyebutkan manfaat
CBD untuk menangkal beberapa kondisi penyakit.
Kendati telah dipercaya mampu berperan
secara medis, tapi CBD masih berstatus ilegal di
sejumlah negara, termasuk Indonesia. Cannabidiol atawa CBD adalah zat kimia yang didapat
dari ekstrak tanaman ganja. Tak seperti Tetrahydrocannabino (THC) yang bisa membuat
penggunanya 'oleng', CBD tak menimbulkan efek mabuk.
Mengutip HowStuffWorks, THC dan CBD memberikan dampak berbeda. Joshua Kaplan,
peneliti ganja dari Western Washington University, mengatakan bahwa CBD memiliki 65 target
yang diketahui berada di otak dan tubuh.
CBD, kata Kaplan, mengaktifkan reseptor serotonin. Hal itu kemudian ditindaklanjuti
oleh Selective Serotonin Reuptake Inhibitors (SSRIs) yang kerap diresepkan sebagai obat
antidepresan.

"Sistem serotonin berperan penting untuk mengobati kecemasan," kata Kaplan. Dampak CBD
pada beberapa sistem dalam tubuh membuatnya potensial untuk mengobati berbagai kondisi
berbeda, dari masalah mental hingga masalah fisik.
Minyak ganja juga dikenal ampuh sebagai produk perawatan kulit. Minyak ganja yang
disebut 'hemp oil' ini dikatakan mampu mengatasi jerawat dan melembapkan kulit.
Mengutip Healthline, hemp sendiri merupakan salah satu varietas tanaman ganja
bernama Cannabis sativa. Ini agak berbeda dengan minyak CBD. Meski sama-sama
mengandung THC, namun hemp punya sejumlah kandungan mineral dan protein yang baik bagi
tubuh.
Hemp berperan dalam segala hal. Kandungan omega 3 yang ada di dalamnya juga
mampu menangkal peradangan dalam tubuh. Seiring berjalannya waktu, industri kecantikan
mulai merespons gegap gempita penggunaan produk berbahan dasar ganja.
Terbukti, sederet produk kecantikan dibuat dengan bahan dasar ganja. Mulai dari sabun
wajah, sabun mandi, krim rambut, krim wajah, lip balm, hingga berbagai jenis produk kecantikan
lainnya.
Laman The Cut juga pernah membahas soal produk-produk kecantikan berbagan ganja.
Laman itu menyebut kandungan asam lemak omega, vitamin C, B1, dan B2 yang ada di
dalamnya ampuh menyehatkan kulit.
Cara membuat minyak CBD :
1) Panaskan 10g ganja kering dan daun kecil (terbaik 80:20 indica: sativa) didalam oven selama
30 menit pada suhu 105ºC.
2) Ambil keluar setengah dari bahan tanaman dari oven.
Kemudian naikan suhu untuk yang setengah lainnya pada suhu 120ºC selama 30 menit.
3) Keluarkan dan ggiling semua ganja kering menggunakan penggiling kopi.
4) Bersihkan dengan menggunakan sikat kecil semua bubuk halus. Campur dengan 100 ml
minyak zaitun asli didalam panci kecil dan letakkan di atas api.
5) Hangatkan perlahan-lahan sampai mulai mendidih lembut. Kemudian kecilkan api dan biarkan
mendidih dengan api yang sangat rendah selama 9 sampai 10 menit.
6) Aduk dengan lembut semua 9 menit. Bahan tanaman berubah warna dari hijau menjadi
cokelat keemasan dan menghasilkan beberapa asap, tapi jangan membiarkan hal itu sampai
menjadi hitam, karena itu adalah tanda kepanasan!
7) Gunakan 3 cara fraksi ekstraksi.
Setelah setiap 3 menit, saring hanya sepertiga; biarkan sisanya didihkan selama 3 menit, saring
ketiga lain. Akhirnya, mengambilnya dari api. Biarkan dingin 5 menit kemudian saring sepertiga
terakhir melalui saringan logam dapur .
Tekan minyak kasar keluar sebanyak mungkin dengan sendok makan dalam saringan.
Akhirnya sekarang minyak mengandung terpenoid, dan semua cannabinoids (THC, CBD, CBN
dll) dan adalah yang terbaik yang pernah ada untuk kedokteran.
8) Gunakan minyak.
Minyak dapat dicerna secara lisan atau dengan mengintegrasikan minyak ke resep memasak.
Dosis yang dianjurkan tidak boleh melebihi kecuali diarahkan oleh diri sendiri dan / atau
profesional medis.
Mulai perlahan-lahan dengan hanya satu tetes minyak sebelum Anda pergi tidur. Berhati-hati ...
mengambil waktu Anda dan membangun toleransi.
Timbulnya efek akan berada dalam 0,5 sampai 1 jam dan berlangsung selama sekitar 8 sampai
12 jam.
Titrasi dosis sampai yang Anda inginkan, tapi selalu tunggu setidaknya satu jam setelah asupan
sebelum Anda mengambil dosis yang lain; itu adalah kumulatif.
9) Menyimpan minyak jauh dari panas dan cahaya. Tetap dingin untuk menjaga kesegaran dan
potensi.

Anda mungkin juga menyukai