Anda di halaman 1dari 2

CANNABIS JADI TREN MAKANAN DI TAHUN 2019?

Kontroversial dan Trivial

Apa yang muncul di pikiran ketika mendengar nama Cannabis? Mungkin yang terlintas adalah kata
‘ganja’, ‘mariyuana’, ‘mabuk’, ‘nge-fly’ hingga ‘sakau’. Sampai saat ini citra Cannabis memang dekat
dengan hal-hal tabu tersebut.

Namun, Cannabis justru diprediksi menjadi tren di tahun 2019 ini. Bahkan dalam kategori makanan.
Apakah mungkin?

1. Diawali Di Kanada

Setidaknya itulah yang terjadi pada beberapa negara seperti Kanada dan Amerika. Tren ini agaknya
dipicu oleh keputusan pemerintah Kanada yang melegalisasi penggunaan rekreasional mariyuana
pada Oktober 2018 lalu. Walaupun regulasi untuk edibles─ sebutan untuk produk makanan yang
mengandung Cannabinoid yakni senyawa kimia yang ditemukan pada Cannabis─ sendiri baru akan
efektif pada Oktober 2019, namun keputusan tersebut telah membuat berbagai pelaku pangan
untuk mulai memenuhi pasar dengan produk edibles nya masing-masing.

Dilansir oleh foodbusinessnews.com, survei oleh American Culinary Federation menunjukkan bahwa
Cannabis akan memimpin tren menu restoran pada tahun 2019. Beberapa restoran bahkan sudah
mulai menyediakan produk yang mengandung Cannabis seperti teh, milkshake, donat, bahkan es
krim. Perusahaan besar dari industri pangan pun disinyalir mulai bersiap, seperti halnya Coca-Cola
yang dirumorkan tengah mengembangkan produk minuman yang mengandung Cannabidiol (CBD).

2. Ada Apa Dengan Cannabis?

Salah satu alasan yang paling logis adalah efek relaksasi yang dimiliki oleh Cannabis. Penambahan
Cannabis ke dalam makanan diharapkan dapat memberi efek tersebut kepada konsumen melalui
cara konsumsi yang lebih kasual.

Salah satu Cannabinoid yang memiliki efek relaksasi adalah Cannabidiol atau CBD. Pada umumnya,
CBD digunakan secara resmi untuk keperluan medis oleh para penderita penyakit tertentu seperti
epilepsi, gangguan stres pascatrauma (PTSD), parkinson hingga kanker.

CBD biasanya diekstraksi dari tanaman hemp, salah satu jenis Cannabis, yang bersifat legal dan
sering digunakan untuk keperluan industri seperti kertas, tekstil, material bangunan, hingga energi
alternatif. CBD yang diperoleh dari tanaman tersebut dinyatakan aman dikonsumsin karena tidak
bersifat psikoaktif atau dengan kata lain tidak menyebabkan mabuk.

CBD juga dapat diekstraksi dari mariyuana, salah satu jenis Cannabis lainnya, yang umumnya
dihindari oleh karena kandungan THC nya yang tinggi.

THC atau Tetrahydrocannabinol merupakan Cannabinoid yang memiliki sifat psikoaktif. Kandungan
THC yang tinggi inilah yang membuat penggunaan mariyuana dilarang pada berbagai negara.
Overdosis THC dapat menyebabkan berbagai ketidaknyamanan seperti rasa lelah, penurunan
tekanan darah, dan jantung berdebar. Penggunaan mariyuana juga dikenal dapat menyebabkan
kecanduan.
3. Sarat Pendukung

Meskipun terdengar kontroversial, legalisasi mariyuana oleh pemerintah Kanada tetap terlaksana.
Tidak dapat dipungkiri bahwa legalisasi Cannabis semakin banyak mendapatkan pendukung. Dilansir
Macleans.ca, 68% warga negara Kanada mendukung legalisasi penggunaan mariyuana. Seperti tidak
mau ketinggalan, sebanyak 41% warga negara Amerika pun berniat untuk mencoba mengonsumsi
makanan mengandung Cannabis apabila pemerintahnya mengizinkan (foodprocessing.com).

Pada akhirnya, dukungan masyarakat menjadi faktor terbesar yang memungkinkan legalisasi
mariyuana, mengalahkan segala stigma buruk maupun manfaat yang secara faktual memang dimiliki
oleh tanaman tersebut.

Pemerintah Kanada pun tidak sembarangan dalam menetapkan regulasi. Penggunaan mariyuana
pada makanan tetap diawasi dan berbagai pernak-pernik mulai dari konsentrasi THC maksimum
pada produk pangan, aturan produksi, pelabelan, kemasan, hingga penjualan telah diatur
sedemikian rupa guna mencegah efek negatif yang dapat mengancam rakyatnya.

https://www.foodprocessing.com/articles/2019/industry-outlook/?start=1

https://www.macleans.ca/society/majority-of-canadians-support-marijuana-legalization-says-
survey/

https://www.foodbusinessnews.net/articles/13153-high-times-ahead-for-restaurant-trends

https://foodandnutrition.org/from-the-magazine/clearing-up-cannabis-confusion/

Foto 1 https://www.medicalnewstoday.com/articles/320984.php

Foto 2 http://pepesnonsmokingpartytimelounge.com/?p=3576

Foto 3 https://healthworxcbd.com/cbd-vs-thc/

Foto 4 https://www.nytimes.com/2018/10/17/world/canada/marijuana-pot-cannabis-
legalization.html

Anda mungkin juga menyukai