PENDAHULUAN
Ganja atau cannabis adalah salah satu obat ilegal yang paling banyak
digunakan di dunia dengan perkiraan pengguna sebanyak 19 juta orang pada tahun
2012. Pada 30 tahun terakhir, ganja telah menjadi bagian dalam kehidupan sosial
anak muda di negara-negara maju dengan penggunaan pertama kali pada pertengahan
hingga akhir usia remaja. Di Amerika, ganja merupakan obat psikoaktif urutan
digunakan di Cina, India dan Timur Tengah kira-kira selama 8000 tahun yang
pertama untuk seratnya dan yang kedua untuk penggunaannya sebagai obat. Tanaman
ini dipotong, dikeringkan, dicincang hingga kecil dan digulung membentuk batang
rokok kemudian dihisap. Nama lain yang umum untuk ganja adalah marijuana, grass,
Ganja pertama kali digunakan sebagai ‘obat rekreasi’ oleh bohemian asal
Paris pada akhir abad ke 19. Penggunaan ganja sebagai obat rekreasi diperkenalkan
kepada Amerika pada tahun 1930 oleh Mexico dan disebarkan melalui musisi-musisi
melalui film-film, musik dan media asal Amerika pada tahun 1970 dan 1980.
1
Penggunaan ganja secara kronis berkaitan dengan timbulnya gangguan
psikotik. Penggunaan pertama kali, jumlah penggunaan yang banyak dan rute
dalam durasi yang singkat. Oleh karena itu, tatalaksana yang dilakukan dengan tepat
dapat mengurangi tidak hanya gangguan psikotik yang dialami namun juga adiksi
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. DEFINISI
digunakan di Cina, India dan Timur Tengah kira-kira selama 8000 tahun
dan digulung membentuk batang rokok kemudian dihisap. Nama lain yang
umum untuk ganja adalah marijuana, grass, pot, weed, tea dan Mary
Jane.1
Tanaman ini terbagi dalam bentuk male dan female. Tanaman female
Bentuk paling poten dari cannabis berasal dari getah yang terdapat
pada bagian atas bunga atau dari eksudat getah kering berwarna hitam
kecoklatan dari daunnya, yang disebut hashish atau hash. Tanaman ini
batang rokok kemudian dihisap. Nama lain yang umum untuk ganja
adalah marijuana, grass, pot, weed, tea dan Mary Jane. Nama lain yang
3
menggambarkan cannabis dengan berbagai variasi kekuatan adalah
Bahan aktif THC ini hanya larut dalam lemak. Karena tidak larut
dalam air, THC tinggal lama di dalam lemak jaringan termasuk jaringan
B. METODE PENGGUNAAN
cara yang populer untuk menghisap ganja, mungkin karena cara ini
membuat pemasukan dosis THC lebih besar dan efek yang diberikan oleh
kanabis juga lebih maksimal. Hashish (sari tanaman ganja) bisa dicampur
dengan tembakau dan dihisap sebagai serbuk atau dengan sedotan, dengan
atau tanpa tembakau. Karena minyak hashish sangat kuat, sedikit tetesan
bisa diberikan pada rokok atau serbuk atau pada sedotan, atau minyaknya
4
Pemakaian secara oral bisa juga dilakukan dengan memakan hashish
yang dipanggang dalam bentuk brownies atau kue lain. Dalam beberapa
dikonsumsi dalam bentuk bhang, yaitu menyeduh teh dari daun dan
batang tanamannya. THC tidak larut dalam air dan oleh karena itu tidak
ganja dalam bentuk serbuk atau menggunakan bong karena secara kimiawi
C. EPIDEMIOLOGI
kanabis selama hidup meningkat dari 17% (usia 12-17 tahun) menjadi
71% laki-laki dan 78% perempuan yang pernah memakai kanabis selama
hidup mereka dan tidak memakainya lagi setahun terakhir. Grup pengguna
perempuan (4%) dan paling banyak pada usia 18-25 tahun (16%).4
5
Estimasi prevalensi pemakaian kanabis adalah pada anak usia sekolah
menengah, anak usia kuliah, dan dewasa muda. Pemakaian kanabis saat
sudah dicoba oleh banyak dewasa muda di Eropa dan mayoritas pemuda
10% dari mereka yang pernah memakai kanabis menjadi pemakai tetap
opioid.4
6
dengan lintingan ganja di masa remaja. Menurut data terakhir BNN tahun
jenis narkoba yang paling banyak pernah dipakai dan setahun terakhir
dipakai.10
Grafik 1. Jenis Narkoba yang Pernah dipakai & Setahun Terakhir dipakai
7
Hubungan Demografik
Usia
tinggi pada usia awal 20 tahunan dan menurun pada akhir usia 20
tahunan.2
Jenis Kelamin
Penggunaan sehari-hari dan dalam jangka waktu yang lama lebih umum
Pendapatan
8
Etnis
Availibilitas
obat tersebut.2
D. NEUROFARMAKOLOGI
mengandung lebih dari 400 bahan kimia dimana 60% diantaranya secara
di korteks serebri. Reseptor ini tidak ditemukan di batang otak dimana hal
ini sesuai dengan efek ganja yang minim terhadap sistem respirasi dan
(GABA).1,2
9
Terdapat 2 tipe reseptor kanabinoid yaitu CB1 dan CB2. Reseptor
untuk memori.2
Satu linting ganja terdiri dari 0.5-1.0 gram kanabis yang mengandung
5-150 mg THC. 2-3 mg THC akan menghasilkan efek yang cukup tinggi
Satu linting cukup untuk memberikan efek yang diinginkan bagi pengguna
dimana hanya 5-24% THC yang mencapai peredaran darah untuk satu
linting ganja.
10
Metode penggunaan yang berbeda menyebabkan absorpsi,
metabolisme dan ekskresi yang berbeda juga. Jika kanabis dihisap, THC
menit setelah menghisap ganja. Level THC tertinggi dalam darah dapat
dideteksi pada menit ke-10 setelah penghisapan ganja dan menurun 5-10%
dari level awal pada 1 jam. Penurunan yang cepat ini menunjukkan
Jika kanabis ditelan, memerlukan 1-3 jam untuk THC dapat masuk ke
peredaran darah dan hal ini mengurangi efek psikoaktif dari obat ini.
sehingga dapat tinggal pada jaringan lemak tubuh untuk jangka waktu
yang lama. THC dan metabolitnya dapat menumpuk pada tubuh pengguna
11
berlangsung selama 5 sampai 12 jam. Kanabis juga dapat digunakan
peroral jika disiapkan dalam bentuk makanan, seperti brownies dan cakes.
Kira-kira diperlukan dua sampai tiga kali lebih banyak kanabis yang
Efek fisik yang paling sering dari kanabis adalah dilatasi pembuluh
darah konjungtiva (yaitu, mata merah) dan takikardi ringan. Pada dosis
disebut “the munchies” dan mulut kering merupakan efek umum dari
adanya efek dari zat ini pada pernapasan. Efek merugikan potensial yang
yang berat berada dalam risiko mengalami penyakit pernapasan kronis dan
kanker paru-paru.1,2
12
pengguna ganja. Semakin muda usia pertama kali menggunakannya,
terdapat tiga atau lebih kriteria berikut dan terjadi kapan saja dalam 12
bulan5 :
1. Toleransi
yang diinginkan.
(loss of control)
13
6. Terjadi gangguan pada kehidupan sosial, pekerjaan dan aktivitas
sehari-hari
akibat kanabis. Gangguan psikotik akibat kanabis jarang terjadi, tetapi ide
paranoid sementara adalah lebih sering. Psikosis yang cukup jelas agak
terkena.1
ganja adalah euforia, kesadaran akan adanya perubahan proses pikir, ide-
14
sensasi persepsi visual, dan pada dosis yang lebih tinggi, dapat terjadi
ganja dosis tinggi yang lama.7 Pada dosis >0.2 mg/kg, potensi munculnya
dengan gejala psikotik dan terdapat kandungan zat kanabis yang tinggi
inkoheren dalam berbicara, afek datar yang lebih minim dan halusinasi
15
Gejala-gejala psikotik akibat penggunaan ganja bersifat akut dan
dan obat anti psikotik yang mengurangi gejala psikotik juga mengurangi
16
G. PEMERIKSAAN LABORATORIUM
keringat, air liur, dan darah pengguna. Kanabinoid tersimpan dalam sel
lemak sehingga dapat bertahan dalam tubuh untuk periode waktu yang
dideteksi pada air liur dan keringat, tapi konsentrasi kanabinoid dalam
dan dalam beberapa kasus, cannabinoid mungkin saja tidak bisa terdeteksi
pemakaian tiap individu. Kadar THC dalam darah berkisar antara 0 – 500
waktu pastinya. Estimasi waktu yang lebih akurat mengenai waktu setelah
Saat konsentrasi THC dan 9-carboxy-THC sama dalam darah, hal ini
17
merupakan indikasi cannabis yang baru dipakai 20 – 40 menit terakhir,
jaringan lemak tubuh manusia bertahan dalam periode waktu yang cukup
lama. Penumpukan kanabinoid dapat menjadi hal yang serius jika THC
merupakan substansi yang tinggi racun yang secara fisiologis aktif dan
substansi yang tinggi racun, dan faktanya tidak aktif saat terkumpul dalam
lemak.
H. TATALAKSANA
masalah ini.6
dapat dicapai dengan intervensi langsung, seperti rawat inap, atau melalui
18
landasan untuk program abstinens dan dukungan. Seorang pasien yang
memiliki motivasi yang kecil untuk berhenti. Untuk beberapa pasien, obat
anti anxietas dapat membantu meringankan gejala putus zat untuk jangka
depresan spesifik.1,6
terapi psikososial bagi pasien dengan psikotik. Pasien lebih responsif jika
tujuan hidup
krisis/masalah.
19
BAB III
KESIMPULAN
psikotik. Penggunaan pertama kali, jumlah penggunaan yang banyak dan lamanya
Efek yang paling sering dilaporkan dari intoksikasi sedang akibat ganja adalah
euforia, kesadaran akan adanya perubahan proses pikir, ide-ide paranoid dan curiga,
perubahan pada persepsi waktu, peningkatan sensasi persepsi visual, dan pada dosis
yang lebih tinggi, dapat terjadi halusinasi visual dan auditorik. Pada dosis >0.2
mg/kg, potensi munculnya gejala yang menyerupai gejala psikotik meningkat secara
dramatis.
Pemberian obat bagi pasien yang mengalami psikotik akibat penggunaan zat
ditujukan untuk mengurangi gejala psikotiknya. Selain itu, terapi psikososial tidak
kalah penting untuk menangani pasien dengan masalah ini. Terapi bagi pengguna
kanabis memakai prinsip yang sama dengan pengobatan penyalahgunaan zat lain
20
DAFTAR PUSTAKA
1. Kaplan and Sadock BJ. 2015. Sinopsis Psikiatri: Vol 1. 11th Edition. USA:
Lippincott Wolters Kluwer.
2. Kaplan and Sadock BJ. 2015. Comprehensive Textbook of Psychiatry: Vol 1.
9th Edition. USA: Lippincott Wolters Kluwer.
3. Buku Ajar Psikiatri. Ed 2. 2013. Jakarta: FK UI
4. Rockville, M.D. National Survey on Drug Use and Health. Substance Abuse
and Mental Health Administration. 2007; USA
5. Maslim, Rusdi. 2007. Panduan Praktis Penggunaan Klinis Obat Psikotropik.
Ed 3. Jakarta: FK Unika Atma Jaya
6. Ries, R. 2009. Principles of Addiction Medicine: Vol 1. 4th Edition. USA:
Lippincott Wolters Kluwer.
7. Chopra G. Smith J. Psychotic reactions following cannabis use. Arch Gen
Psychiatry. 1974; 30: 24-27
8. Isbell H. Effects of delta-9-trans-tetrahydrocannabinol in man.
Psychopharmacologia. 1967; 11:184-188
9. Carney P, Lipsedge M. Psychosis after cannabis abuse. Br Med J 1984;
288:1381
10. Ringkasan Eksekutif Hasil Survei BNN tahun 2016.
21