BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pada awalnya Napza sering kita dengar digunakan banyak dipakai di bidang
kedokteran sebagai obat penghilang rasa sakit,cemas dan sebagainya. Namun karena
sifat adiktifnya (candu) yang ditimbulkannya, pemakaiannya dihentikan dan dialihkan
pada obat-obatan lainnya. Seharusnya Napza digunakan dalam ilmu kedokteran
sebagai bahan pengobatan dan bahan penelitian. Zat yang terkandung di dalamnya
juga dapat digunakan untuk bumbu masak, tetapi tidak boleh disalahgunakan.
Konsumsi yang salah, berakibat fatal bagi diri mereka, dan dampaknya dapat
mengganggu ketenangan, ketertiban, dan keamanan masyarakat.
Hingga kini penyebarannya sudah hampir tak bisa dicegah. Mengingat hampir
seluruh penduduk dunia dapat dengan mudah mendapatnya terutama narkoba,dapat
diperoleh dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Misalnya saja dari
bandar narkoba yang senang mencari mangsa di lokasi –lokasi seperti sekolah,
diskotik, tempat pelacuran, dan tempat-tempat perkumpulan genk. Tentu saja hal ini
bisa membuat para orang tua, ormas, pemerintah khawatir akan penyebaran narkoba
yang begitu merajalela. Upaya pemberantasannya pun sudah sering dilakukan namun
masih sedikit kemungkinan untuk menghindarkan narkoba dari kalangan remaja
maupun dewasa, bahkan anak-anak usia SD dan SMP pun banyak yang
terjerumus seperti kedalam narkoba. Hingga saat ini upaya yang paling efektif untuk
mencegah penyalahgunaan Narkoba pada anak-anak yaitu dari pendidikan keluarga.
Orang tua diharapkan dapat mengawasi dan mendidik anaknya untuk selalu menjauhi
Narkoba.
Tetapi kenyataannya napza sering disalahgunakan terutama dikalangan
remaja. Jumlah penggunanya pada saat ini semakin
meningkat. Seperti Narkoba yang telah merusak masa depan remaja yang
menyalahgunakannya. Ironisnya kebanyakan dari mereka tidak mengetahui bahaya
dari narkoba tersebut, sehingga kebanyakan dari mereka terus menggunakan narkoba
sampai sekian lama. Untuk kasus narkotika (ganja, heroin, kokain, dan sebagainya)
tercatat berjumlah 45.451 kasus, psikotropika (ecstasy, sabu, daftar G) berjumlah
2
38.125 kasus, dan jenis baya (minuman keras, kosmetik, obat palsu, dan sejenisnya)
berjumlah 17.440 kasus (Wakil Direktur IV Mabes Polri Ajun Komisaris Besar
Arnowo, 2009).
B. PERMASALAHAN
Penyalahgunaan napza sekarang ini sangat memprihatinkan,banyak pihak
yang sangat dirugikan dalam hal ini contohnya,individu:banyak akibat dan efek yang
ditimbulkan bagi para penggunanya,bagi keluarga:keluarga merasa nama baiknya
tercoreng karena tingkah laku anaknya.maka dari hal tersebut penulis memiliki
beberapa permasalahan mengenai apa yang terjadi mengenai masalah
napza.Diantaranya:
1. Apa saja penyalahgunaan napza yang sering dilakukan?
2. Apa dampak yang akan terjadi akibat napza?
3. Berdampak kepada siapa saja tindakan napza yang telah dilakukan?
4. Bagaimana peranan orang tua terhadap anak yang menggunakan napza?
5. Apa penanganan yang dilakukan agar napza tidak terjadi?
C. TUJUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. PENGERTIAN NAPZA
NAPZA merupakan perkembangan dari narkoba yang berubah nama seiring
dengan bertambahnya jumlah bahan yang masuk dalam kriteria narkoba. NAPZA
merupakan singkatan dari narkotika, psikotropika, dan zat adiktif.
1. Narkotika:
Adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman yang dapat menurunkan, zat-
zat alamiah maupun buatan (sintetik) dari bahan candu/kokain atau turunannya
dan padanannya – digunakan secara medis atau disalahgunakan - menghilangkan
dan mengurangi rasa nyeri serta dapat menimbulkan ketergantungan/efek
psikoaktif.
2. Psikotropika:
Adalah zat-zat dalam berbagai bentuk pil dan obat yang mempengaruhi
kesadaran karena sasaran obat tersebut adalah pusat-pusat tertentu di sistem
syaraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang). Menurut UU no.5/1997
Psikotropik meliputi : Ecxtacy, shabu shabu, LSD, obat penenang/tidur, obat anti
depresi dan anti psikosis. Sementara PSIKOAKTIVA adalah istilah yang secara
umum digunakan untuk menyebut semua zat yang mempunyai komposisi
kimiawi berpengaruh pada otak sehingga menimbulkan perubahan perilaku,
perasaan, pikiran, persepsi, kesadaran.
3. Zat Adiktif
Yaitu zat-zat yang mengakibatkan ketergantungan seperti zat-zat
solvent termasuk inhalansia (aseton, thinner cat, lem). Zat-zat tersebut sangat
berbahaya karena bisa mematikan sel-sel otak. Zat adiktif juga termasuk nikotin
(tembakau) dan kafein (kopi).
4
B. BENTUK-BENTUK NAPZA
1. Berdasarkan sifat
a. yang bersifat alamiah (natural). Bahan alamiah terdiri atas tumbuh-tumbuhan
dan tanaman. contohnya ganja, candu cocaina, jamur, kaktus, tembakau,
pinang, dan pinang sirih
b. yang sintetik (buatan)., sedangkan yang buatan berasal dari bahan-bahan
kimiawi.Sementara NAPZA dengan bahan buatan, seperti amphetamin,
kodein, lem, dan lain sebagainya.
2. Efek NAPZA
merangsang, Opium, Morfein, dan Kodein adalah NAPZA yang berefek
merangsang sistem syaraf pusat menurunkan, Kafein, kokain, ecstasy, dan
tembakau merupakan contoh NAPZA yang dapat menurunkan sistem syaraf pusat.
Dan mengacaukan sistem syaraf pusat.Contoh NAPZA yang mengacaukan sistem
syaraf pusat antara lain meskalin dan ganja.
3. Penggunaan NAPZA
a. Ada yang lewat oral atau mulut, seperti alkohol, ecstasy dan sedativa.
b. Ada yang dimasukkan dengan cara menyuntikkan seperti heroin dan morfin.
c. Cara lain dengan menaruhkannya di bagian tubuh yang terluka.contoh:Kodein,
heroin atau putaw, dan morfin
d. Kemudian,ada yang dengan cara menghirup seperti kokain, ganja,
dan methampetamin atau yang lebih dikenal dengan shabu-shabu.
4. Bentuk NAPZA
a. Bubuk; Heroin, kodein, morfin dan methampetamin
b. Pasta; Heroin, kodein
c. Pil; Ecstasy dan sedativa transkuiliser
d. Kristal; methampetamin dan amphetamine
e. Gas;oxycodon
f. Bahkan kertas
5
C. JENIS-JENIS NAPZA
1. Berdasarkan Undang-Undang
a. Narkotika :
Menurut UU RI No 22 / 1997, Narkotika adalah: zat atau obat yang
berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semisintetis
yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya
rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan
ketergantungan.
Golongan Narkotika :
Golongan I: Hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan, dan tidak
ditujukan untuk pengobatan serta mempunyai potensi sangat tinggi
menimbulkan ketergantungan.(Contoh : heroin,putauw,kokain,ganja )
Golongan II: Narkotika yang berkhasiat pengobatan digunakan sebagai pilihan
akhir dan dapat dipergunakan dalam terapi dan tujuan ilmu pengetahuan,
mempunyai potensi tinggi untuk menimbulkan ketergantungan. ( Contoh :
morfin, petidin )
Golongan III: Narkotika yang berkhasiat pengobatan digunakan sebagai
pilihan akhir dan dapat dipergunakan dalam terapi dan tujuan ilmu
pengetahuan, mempunyai potensi ringan untuk menimbulkan ketergantungan.
( Contoh : kodein ).
Narkotika yang sering di salahgunakan adalah narkotika golongan I :
a) Opiat adalah bahan-bahan yang berasal dari tanaman Papaver
Somniferrum atau tanaman candu. Tanaman ini termasuk tumbuhan
semak (perdu). Bahan-bahan opiat yang sering disalahgunakan
adalah: morfin, heroin (putauw), petidin,candu
b) Ganja atau kanabis, marihuana, hashis
Ganja atau Cannabis sativa, adalah tanaman sejenis
rumput.Tanaman ini dapat berbunga dan berbuah, daun bunga dan
buah yang ada pada ujung-ujung tangkai dikeringkan kemudian
dirajang rajang seperti tembakau yang antara lain mengandung zat
kimia 9 tetrahidrocannabinol (delta - 9 - THC) atau lebih sering dikenal
sebagai THC yaitu zat psikoaktif yang mempengaruhi perasaan dan
penglihatan serta pendengaran. Saat pertama kali orang mengisap
ganja, reaksi juga akan berbeda-beda tergantung kekuatan THC serta
6
c) Amphetamin
adalah zat sintetik yang menyerupai kokain, berbentuk pil, kapsul atau
tepung. Amphetamin adalah zat perangsang yang digunakan untuk mengubah
suasana hati, meningkatkan semangat, mengurangi kelelahan dan rasa ngantuk,
meningkatkan rasa percaya diri, dan mengurangi berat badan. Tetapi karena
dosis pemakaian akan terus bertambah, maka obat ini tidak dipakai lagi dalam
program diet.
Bagi orang yang menyalahgunakan obat ini, efeknya adalah memperoleh
energi serta semangat tinggi serta pada saat sedang intoksikasi. Jenis-jenis
amphetamin antara lain: Dexedrine, Laroxyl, Reactivan.
Amphetamin meningkatkan detak jantung, tekanan darah, dan pernafasan,
serta mengurangi nafsu makan. Si pemakai dapat berkeringat,mulutnya kering,
mengantuk, dan cemas.Dosis tinggi menyebabkan seseorang merinding, pucat,
gemetar, kehilangan koordinasi, dan pingsan.Suntikan amphetamin dapat
menyebabkan naiknya tekanan darah secara mendadak sehingga
mengakibatkan stroke, demam tinggi, atau jantung lemah. Banyak orang
merasa tergantung kepada amphetamin secara psikologis, sedangkan
ketergantungan fisik tidak terlampau hebat.
d) MDMA (Methylene Dioxy Meth Amphetamine)
Yang terkenal dengan sebutan Ecstasy sangat popular di kalangan anak
muda. Sayangnya, mitos sudah berkembang bahwa obat ini aman, padahal
tidaklah demikian kenyataannya. Penelitian di Amerika menemukan bahwa
obat ini sangat berbahaya karena merusak sistem kerja otak dan jantung.
MDMA, adalah zat turunan amphetamine yang memiliki sifat merangsang
SSP (stimulant) maupun mengubah persepsi (hallucinogen). Obat ini
berbentuk tablet dan digunakan melalui cara ditelan. Berbagai tablet yang
disebut Ecstasy seringkali tidak hanya mengandung zat MDMA, tetapi
campuran dari berbagai zat lain seperti methamphetamine,
caffeine, dextromethorphan, ephedrine, and cocaine.
Dampak penyalahgunaan MDMA sangat berat. MDMA bekerja di otak.
Serupa dengan amphetamines lainnya, MDMA meningkatkan aktifitas di otak
yang justru menghambat fungsi–fungsi otak yang seharusnya. Penelitian
membuktikan bahwa MDMA juga berdampak sangat buruk terhadap sistem
kerja jantung (cardiovascular sistem) dan kemampuan tubuh untuk mengatur
14
a. OPIOIDA
1) Opioida dibagi 3 golongan besar yaitu:
a) Opioida alamiah (opiat ): morfin, opium, kodein
b) Opioida semi sintetik: heroin/ putauw, hidromorfin
c) Opioida sintetik: meperidin, propoksipen, metadon
2) Nama jalanannya: putauw, ptw, black heroin, brown sugar
a) Heroin murni: bubuk putih
b) Heroin yang tidak murni: putih keabuan
18
3) Cara penyalahgunaan:
a) disuntik (ngipe, nyipet, ive, cucau)
b) dihisap (ngedrag, dragon)
4) Reaksi: sangat cepat rasa ingin menyendiri
5) taraf kecanduan
a) hilang rasa percaya diri,
b) tidak ingin bersosialisasi, membentuk dunia mereka sendiri.
c) Lingkungan musuh
d) Berbohong
e) penipuan/pencurian atau tindak kriminal lainnya.
b. KOKAIN
1) bentuk:
a) kokain hidroklorid
b) berupa kristal putih, rasa sedikit pahit dan lebih mudah larut dari free
base.
c) free base:tidak berwarna/ putih, tidak berbau dan rasanya pahit
2) Nama jalanan : koka, coke, happy dust, charlie, srepet, snow/salju, putih .
3) Biasanya dalam bentuk bubuk putih
4) Cara penyalahgunaan:
cara menghirup bubuk dengan penyedot atau gulungan kertas,
Penggunaan dengan menghirup akan berisiko luka pada sekitar lubang
hidung bagian dalam. di bakar bersama tembakau yang sering disebut
cocopuff . bentuk padat : dihirup asapnya ( freebasing) .
5) Efek dari pemakaian kokain ini membuat pemakai merasa segar, hilang
nafsu makan, menambah rasa percaya diri, juga dapat menghilangkan rasa
sakit dan lelah.
c. KANABIS
1) Nama jalanan: grass, cimeng, ganja, gelek, hasish, marijuana, bhan
2) Ganja berasal dari tanaman kanabis sativa dan kanabis indica .
3) Terkandung 3 zat utama yaitu tetrahidro kanabinol, kanabinol dan
kanabidiol
19
d. AMFETAMIN
1) Nama generik: D-pseudo epinefrin yang disintesa tahun 1887, dan
dipasarkan tahun 1932 sebagai dekongestan
2) Nama jalanan: speed, meth, crystal, uppers, whizz dan sulphate
3) Bentuk: bubuk warna putih dan keabu-abuan
f. SEDATIF-HIPNOTIK (BENZODIAZEPIN )
1) Digolongkan zat sedatif (obat penenang) dan hipnotika (obat tidur),
2) Nama jalanan dari Benzodiazepin : BK, Dum, Lexo, MG, Rohyp.
3) Cara: oral, intra vena dan rectal.
4) Di bidang medis: pengobatan kecemasan (ansietas), panik hipnotik (obat
tidur).
g. SOLVENT / INHALANSIA
1) Uap dari bahan mudah menguap yang dihirup.
2) Contohnya: aerosol, aica aibon, isi korek api gas, cairan untuk dry
cleaning, tinner, uap bensin .
20
h. ALKOHOL
1) sering digunakan untuk: proses fermentasi madu, gula, sari buah atau
umbi-umbian., proses penyulingan kadar alkohol tinggi mencapai 100%.
2) Nama jalanan alkohol: booze, drink
Kadar dalam darah maksimum dicapai 30-90 menit.eufori à kadar
menurun: depresi
b. Golongan benzodiazepine.
efek sedasi seperti: diazepam, clobazam, lorazepam, alprozolam.
efek hipnotik (tidur) seperti: midazolam, triazolam, estazolam,
nitrazepam,sering disalahgunakan.
1) Golongan Barbiturat
fenobarbital untuk menginduksi tidur yang bersifat long acting , juga
dapat disalahgunakan.
2) Methylphenydate (Ritalin)
derivat amphetamine, stimulansia susunan saraf pusat, obat pilihan bagi
anak dengan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas sering
disalahgunakan.
2. Faktor lingkungan
a. Lingkungan keluarga
1) Komunikasi anak dan orang tua kurang baik.
2) Hubungan keluarga kurang harmonis
3) Orang tua bercerai, berselingkuh atau kawin lagi.
4) Orang tua otoriter atau banyak melarang.
5) Orang tua yang terlalu serba membolehkan.
6) Kurangnya orang yang menjadi model atau teladan.
7) Orang tua kurang peduli atau tidak tahu tentang NAPZA
8) Orang tua atau anggota keluarga yang lain ada yang menyalah gunakan
napza.
9) Kurang kehidupan beragama dalam keluarga.
b. Lingkungan sekolah.
1) Sekolah yang kurang disiplin
2) Sekolah terletak dekat dengan tempat hiburan.
3) Sekolah kurang memberi kesempatan pada siswanya untuk
mengembangkan kreatifitas yang positif
4) Adanya siswa yang menggunakan napza
5) Cara mengajar yang kurang menyenangkan
6) Materi yang kurang memadai tentang pencegahan penyalahgunaan
narkoba
c. Lingkungan teman sebaya
1) Berteman dengan teman yang memakai napza.
2) Ancaman atau tekanan teman kelompok atau pengedar.
d. Lingkungan masyarakat atau social
1) Lemahnya penegakan hokum
2) Situasi politik, sosial dan ekonomi yang kurang mendukung.
3. Factor Napza.
a. Mudahnya didapat Napza
b. Banyaknya iklan alkohol atau rokok yang menarik untuk dicoba
c. Efek atau kasiat yang menyenangkan dari napza.
23
c. Perubahan Kebiasaan
1) Susah bangun pagi
2) Sering menyendiri dan berlama-lama dikamar
3) Sering pulang lewat tengah malam
24
3. Dampak Sosial
Dampak social yang ditimbulkan dapat terjadi dalam keluarga, sekolah, dan
masyarakat.
a. Suasana keluarga menjadi tidak nyaman , sering terjadi pertengkaran dan
emosi yang tak terkendali.
b. Orang tua merasa resah karena sering merasa kehilangan.
c. Perilaku asocial, berbohong, menipu, tidak disiplin, mencuri sehingga
seringkali menjadi aib dalam keluarga.
d. Putus sekolah dan menganggur.
e. Merusak disiplin dan motivasi belajar teman-temannya, menciptakan suasana
yang menganggu dilingkungan sekolah maupun masyarakat , sering berkelahi,
meningkatkan kenakalan remaja.
Bagi orang tua, kenalilah anak anda seutuhnya. Jika anda cukup mengenal
anak anda, maka setiap perubahan yang cukup mencolok akan menarik perhatian
sehingga anda dapat melakukan tindakan yang diperlukan.Kenalilah tanda-tanda
khusus di bawah ini untuk memperkirakan apakah anak tersebut sudah terlibat
penyalahgunaan NAPZA dan harus segera dibantu.
Tanda-tanda umum untuk mengenali apakah anak sudah mulai terlibat dalam
penyalahgunaan NAPZA :
1. Prestasi anak menurun tajam.
2. Kebiasaan berpakaian yang berubah drastis, dari yang rapih menjadi
buruk.
3. Perubahan tingkah laku yang tidak seperti biasanya/semestinya.
4. Anak tidak memperhatikan kebersihan diri sendiri.
5. Mendadak menjadi pendiam dan sering menyendiri dikamar serta
cenderung apatis.
6. Tidak menuruti lagi disiplin rumah.
7. Mata sering merah dan nafsu makan berubah.
8. Berat badan menurun.
9. Gampang tersinggung.
10. Anda sering mencium bau aneh di kamarnya.
11. Mulai ada insiden-insiden pencurian dirumah atau di sekolah yang
dilaporkan.
G. PENANGGULANGAN DAN PENANGANAN NAPZA
1. Prinsip-Prinsip Program Pencegahan
Berdasarkan penelitian selama 20 tahun mengenai masalah NAPZA, lembaga
terkemuka NIDA (National Institute on Drug Abuse) di Amerika
menemukan beberapa prinsip pencegahan penyalahgunaan NAPZA baik dalam
keluarga, sekolah maupun masyarakat. Prinsip-prinsip tersebut sudah diuji
dalam jangka panjang dan dianggap efektif. Agar efektif dan berhasil,
maka beberapa prinsip harus dimiliki oleh program pencegahan
penyalahgunaan NAPZA, sebagai berikut (lihat NIDA’s Principles of Drug
Addiction Treatment: A Research-Based Guide ):
27
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Banyak manfaat yang dapat kita ambil dalam mempelajari “Penyalahgunaan
NAPZA dan Kesehatan”. Kita bisa tahu bagaimana dan apa saja penyalahgunaan
yang banyak dilakukan oleh masyarakat mengenai NAPZA
Kita bisa tahu dampak dan akibat yang ditimbulkan akibat penyalahgunaan
napza yang digunakan dengan cara dan ketentuan yang tidak sesuai.
Kita bisa mengerti bagaimana cara penanganan terhadap para pengguna napza
gar terhindar dari napza
Kita juga bisa tahu peranan orang tua yang dilakukan terhadap anak yang
terkena napza dan sikap orang tua bila hal tersebut terjadi pada anaknya.
Dan ternyata hal-hal yang berkaitan dengan Napza memiliki dampak yang
tidak baik dalam berbagai aspek,dan dapat merugikan berbagai pihak.
B. Saran
1. Kepada pemerintah:
Sebaiknya undang-undang tentang penyalahgunaan napza lebih dipertegas
lagi,agar para pengguna maupun para pengedar napza mendapat jera dan
mendapatkan hukuman yang setimpal.
2. Kepada masyarakat:
Kepada orang tua yang anaknya merupakan pengguna napza sebaiknya tetap
memperhatikan anaknya karena melakukan hal tersebut bukan seutuhnya
keinginan mereka,maka dari tu orang tua harus tetap mensuport dan memberi
dukungan agar anak bisa sembuh dan menghindarkan diri dari bahaya napza.
Kita sebagai masyarakat hendaknya lebih memahami lagi apa saja dampak
yang ditimbulkan,karena kalau kita tau sebab dan akibatnya kita tidak akan
mungkin terjerumus ke dalam bahaya penyalahgunaan Napza belakangan ini.
34
DAFTAR PUSTAKA
www.bnn.or.id
http://www.slideshare.net/koesanto/jenis-jenis-napza#
http://mysemesta.blogspot.com/2008/03/dampak-napza-bagi-remaja.html
http://raufahajah.blogspot.co.id/2014/06/makalah-penyalahgunaan-napza-dan.html