Anda di halaman 1dari 34

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pada awalnya Napza sering kita dengar digunakan banyak dipakai di bidang
kedokteran sebagai obat penghilang rasa sakit,cemas dan sebagainya. Namun karena
sifat adiktifnya (candu) yang ditimbulkannya, pemakaiannya dihentikan dan dialihkan
pada obat-obatan lainnya. Seharusnya Napza  digunakan dalam ilmu kedokteran
sebagai bahan pengobatan dan bahan penelitian. Zat yang terkandung di dalamnya
juga dapat digunakan untuk bumbu masak, tetapi tidak boleh disalahgunakan.
Konsumsi yang salah, berakibat fatal bagi diri mereka, dan dampaknya dapat
mengganggu ketenangan, ketertiban, dan keamanan masyarakat.
Hingga kini penyebarannya sudah hampir tak bisa dicegah. Mengingat hampir
seluruh penduduk dunia dapat dengan mudah mendapatnya terutama  narkoba,dapat
diperoleh dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Misalnya saja dari
bandar narkoba yang senang mencari mangsa di lokasi –lokasi seperti sekolah,
diskotik, tempat pelacuran, dan tempat-tempat perkumpulan genk. Tentu saja hal ini
bisa membuat para orang tua, ormas, pemerintah khawatir akan penyebaran narkoba
yang begitu merajalela. Upaya pemberantasannya pun sudah sering dilakukan namun
masih sedikit kemungkinan untuk menghindarkan narkoba dari kalangan remaja
maupun dewasa, bahkan anak-anak usia SD dan SMP pun banyak yang
terjerumus seperti kedalam narkoba. Hingga saat ini upaya yang paling efektif untuk
mencegah penyalahgunaan Narkoba pada anak-anak yaitu dari pendidikan keluarga.
Orang tua diharapkan dapat mengawasi dan mendidik anaknya untuk selalu menjauhi
Narkoba.
Tetapi kenyataannya napza sering disalahgunakan terutama dikalangan
remaja. Jumlah penggunanya pada saat ini semakin
meningkat. Seperti Narkoba yang telah merusak masa depan remaja yang
menyalahgunakannya. Ironisnya kebanyakan dari mereka tidak mengetahui bahaya
dari narkoba tersebut, sehingga kebanyakan dari mereka terus menggunakan narkoba
sampai sekian lama. Untuk kasus narkotika (ganja, heroin, kokain, dan sebagainya)
tercatat berjumlah 45.451 kasus, psikotropika (ecstasy, sabu, daftar G) berjumlah
2

38.125 kasus, dan jenis baya (minuman keras, kosmetik, obat palsu, dan sejenisnya)
berjumlah 17.440 kasus (Wakil Direktur IV Mabes Polri Ajun Komisaris Besar
Arnowo, 2009).

B. PERMASALAHAN
Penyalahgunaan napza sekarang ini sangat memprihatinkan,banyak pihak
yang sangat dirugikan dalam hal ini contohnya,individu:banyak akibat dan efek yang
ditimbulkan bagi para penggunanya,bagi keluarga:keluarga merasa nama baiknya
tercoreng karena tingkah laku anaknya.maka dari hal tersebut penulis memiliki
beberapa permasalahan mengenai apa yang terjadi mengenai masalah
napza.Diantaranya:
1. Apa saja penyalahgunaan napza yang sering dilakukan?
2. Apa dampak yang akan terjadi akibat napza?
3. Berdampak kepada siapa saja tindakan napza yang telah dilakukan?
4. Bagaimana peranan orang tua terhadap anak yang menggunakan napza?
5. Apa penanganan yang dilakukan agar napza tidak terjadi?

C. TUJUAN

Tujuan pembuatan makalah ini adalah agar kita mengetahui bagaimana


tentang penyalahgunaan Napza yang sekarang ini sudah menjadi suatu hal yang dianggap
umum oleh masyarakat,jenis jenisnya,damak serta penanganan yang baik dilakukan untuk
pengobatannya.
3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. PENGERTIAN NAPZA
NAPZA merupakan perkembangan dari narkoba yang berubah nama seiring
dengan bertambahnya jumlah bahan yang masuk dalam kriteria narkoba. NAPZA
merupakan singkatan dari narkotika, psikotropika, dan zat adiktif.
1.  Narkotika:
Adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman yang dapat menurunkan, zat-
zat alamiah maupun buatan (sintetik) dari bahan candu/kokain atau turunannya
dan padanannya – digunakan secara medis atau disalahgunakan - menghilangkan
dan mengurangi rasa nyeri serta dapat menimbulkan ketergantungan/efek
psikoaktif.
2. Psikotropika:
Adalah zat-zat dalam berbagai bentuk pil dan obat yang mempengaruhi
kesadaran karena sasaran obat tersebut adalah pusat-pusat tertentu di sistem
syaraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang). Menurut UU no.5/1997
Psikotropik meliputi : Ecxtacy, shabu shabu, LSD, obat penenang/tidur, obat anti
depresi dan anti psikosis. Sementara PSIKOAKTIVA adalah istilah yang secara
umum digunakan untuk menyebut semua zat yang mempunyai komposisi
kimiawi berpengaruh pada otak sehingga menimbulkan perubahan perilaku,
perasaan, pikiran, persepsi, kesadaran.
3. Zat Adiktif
Yaitu zat-zat yang mengakibatkan ketergantungan seperti zat-zat
solvent termasuk inhalansia (aseton, thinner cat, lem). Zat-zat tersebut sangat
berbahaya karena bisa mematikan sel-sel otak. Zat adiktif juga termasuk nikotin
(tembakau) dan kafein (kopi).
4

B. BENTUK-BENTUK NAPZA
1. Berdasarkan sifat
a. yang bersifat alamiah (natural). Bahan alamiah terdiri atas tumbuh-tumbuhan
dan tanaman. contohnya ganja, candu cocaina, jamur, kaktus, tembakau,
pinang, dan pinang sirih
b. yang sintetik (buatan)., sedangkan yang buatan berasal dari bahan-bahan
kimiawi.Sementara NAPZA dengan bahan buatan, seperti amphetamin,
kodein, lem, dan lain sebagainya.
2. Efek NAPZA
merangsang, Opium, Morfein, dan Kodein adalah NAPZA yang berefek
merangsang sistem syaraf pusat menurunkan, Kafein, kokain, ecstasy, dan
tembakau merupakan contoh NAPZA yang dapat menurunkan sistem syaraf pusat.
Dan mengacaukan sistem syaraf pusat.Contoh NAPZA yang mengacaukan sistem
syaraf pusat antara lain meskalin dan ganja.
3. Penggunaan NAPZA
a. Ada yang lewat oral atau mulut, seperti alkohol, ecstasy dan sedativa.
b. Ada yang dimasukkan dengan cara menyuntikkan seperti heroin dan morfin.
c. Cara lain dengan menaruhkannya di bagian tubuh yang terluka.contoh:Kodein,
heroin atau putaw, dan morfin
d. Kemudian,ada yang dengan cara menghirup seperti kokain,  ganja,
dan methampetamin atau yang lebih dikenal dengan shabu-shabu.
4. Bentuk NAPZA
a. Bubuk; Heroin, kodein, morfin dan methampetamin
b. Pasta; Heroin, kodein
c. Pil; Ecstasy dan sedativa transkuiliser
d. Kristal; methampetamin dan amphetamine
e. Gas;oxycodon
f. Bahkan kertas
5

C. JENIS-JENIS NAPZA
1. Berdasarkan Undang-Undang
a. Narkotika :
Menurut UU RI No 22 / 1997, Narkotika adalah: zat atau obat yang
berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semisintetis
yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya
rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan
ketergantungan.
Golongan Narkotika :
Golongan I: Hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan, dan tidak
ditujukan untuk pengobatan serta mempunyai potensi sangat tinggi
menimbulkan ketergantungan.(Contoh : heroin,putauw,kokain,ganja )
Golongan II: Narkotika yang berkhasiat pengobatan digunakan sebagai pilihan
akhir dan dapat dipergunakan dalam terapi dan tujuan ilmu pengetahuan,
mempunyai potensi tinggi untuk menimbulkan ketergantungan. ( Contoh :
morfin, petidin )
Golongan III: Narkotika yang berkhasiat pengobatan digunakan sebagai
pilihan akhir dan dapat dipergunakan dalam terapi dan tujuan ilmu
pengetahuan, mempunyai potensi ringan untuk menimbulkan ketergantungan.
( Contoh : kodein ).
Narkotika yang sering di salahgunakan adalah narkotika golongan I :
a) Opiat adalah bahan-bahan yang berasal dari tanaman Papaver
Somniferrum atau tanaman candu. Tanaman ini termasuk tumbuhan
semak (perdu). Bahan-bahan opiat yang sering disalahgunakan
adalah: morfin, heroin (putauw), petidin,candu
b) Ganja atau kanabis, marihuana, hashis
Ganja atau Cannabis sativa, adalah tanaman sejenis
rumput.Tanaman ini dapat berbunga dan berbuah, daun bunga dan
buah yang ada pada ujung-ujung tangkai dikeringkan kemudian
dirajang rajang seperti tembakau yang antara lain mengandung zat
kimia 9 tetrahidrocannabinol (delta - 9 - THC) atau lebih sering dikenal
sebagai THC yaitu zat psikoaktif yang mempengaruhi perasaan dan
penglihatan serta pendengaran. Saat pertama kali orang mengisap
ganja, reaksi juga akan berbeda-beda tergantung kekuatan THC serta
6

dosis yang dipakai. Ada yang tidak merasakan reaksi apa-apa, tetapi


ada pula yang mendapatkan perasaan aneh atau takut.
Ganja menimbulkan ketergantungan mental yang diikuti
oleh kecanduan fisik dalam jangka waktu yang lama. Bila
seseorang terus-menerus mengisap ganja, maka lama-kelamaan timbul
kerusakan seperti bronchitis, sinusitis, emphysema, dan pharingitis.
Efek-efek yang ditimbulkan adalah antara lain
hilangnya konsentrasi, peningkatan denyut jantung, kehilangan
keseimbangan dan koordinasi tubuh, rasa gelisah dan panik, depresi,
kebingungan atau halusinasi . Gejala psikologis: hilang semangat,
menurunnya prestasi sekolah dan prestasi olahraga, cepat berubahnya
suasana hati, sulit berkonsentrasi, hilang ingatan jangka pendek.
Ganja atau cannabis juga dikenal dengan istilah : Marijuana, gele,
cimeng, hash, kangkung, oyen, ikat, bang, labang, rumput atau grass,
dll.
c) Kokain yaitu serbuk, pasta dan daun koka
Kokain atau Coca berasal dari tanaman Erythroxylin coca. Daun
coca ini mengandung zat yang berkhasiat narkotika. Daun coca dipetik
dan dikeringkan kemudian diolah dengan bahan kimia sehingga
menghasilkan kokain. Kokain berbentuk kristal putih atau bubuk putih,
dan bisa juga berbentuk larutan jernih. Bila dicicipi rasanya pahit dan
kebal. Penggunaannya biasanya dihisap melalui hidung (“sniffing”,
intranasal), tetapi seringkali diinjeksikan melalui vena.
b. Psikotropika
Menurut UU RI No 5 / 1997, Psikotropika adalah : zat atau obat, baik
alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui
pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas
pada aktifitas mental dan perilaku.
Psikotropika terdiri dari 4 golongan :
Golongan I : Psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu
pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi kuat
mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh : Ekstasi.
7

Golongan II : Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan dapat digunakan


dalan terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi
kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh : Amphetamine.
Golongan III : Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan banyak
digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta
mempunyai potensi sedang mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh :
Phenobarbital. Flunitrazepam
Golongan IV : Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan sangat luas
digunakan dalam terapi dan / atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta
mempunyai potensi ringan mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh:
diazepam, bromazepam, fenobarbital, klonazepam, klordiazepoxide,
nitrazepam, seperti pil BK, pil Koplo, Rohipnol, Dumolid, Mogadon
Obat-obat psikotropika yang sering disalahgunakan adalah:
a) obat-obat dari golongan perangsang (Stimulansi)/Psikostimulansia:
amfetamin, ekstasi, shabu
b) obat penekan SSP (depressant), yang terdiri dari obat tidur (sedative
hypnotika) Sedatif dan Hipnotika (obat penenang dan obat tidur):
Mogadon (MG), BK, Dumolid (DUM), Rohypnol (Rohyp), Lexotan
(Lexo), Pil koplo dan lain-lain
c) dan obat penenang (hallusinogen): Lysergic Acid Diethylamide (LSD),
Mushroom
c. Zat Adiktif Lain
Bahan/zat yang berpengaruh psikoaktif selain yang disebut Narkotika dan
Psikotropika, meliputi:
a) Alkohol
Kepres No. 3 tahun 1997 tentang Pengawasan dan Pengendalian
Minuman Beralkohol. Minuman Alkohol : mengandung etanol etil
alkohol, yang berpengaruh menekan susunan saraf pusat, dan sering
menjadi bagian dari kehidupan manusia sehari - hari
dalam kebudayaan tertentu. Jika digunakan bersamaan dengan
Narkotika atau Psikotropika akan memperkuat pengaruh obat / zat itu
dalam tubuh manusia. Ada 3 golongan minuman beralkohol :A : etanol
1-5%, (Bir) B : etanol 5-20%, (Jenis-jenis minuman anggur ) C : etanol
8

20-45%, (Wiski, Vodka, TKW, Manson House, Johny Walker,


Kamput).
Jenis alkohol lain: metanol: spiritus,desinfektan, zat pelarut atau
pembersih.Jika disalahgunakan akan bersifat fatal meskipun dalam
konsentrasi rendah.
b) Inhalansia (gas yang dihirup) Solven (zat pelarut)
Inhalasi ( gas yang dihirup ) dan solven ( zat pelarut ) mudah
menguap berupa senyawa organik(benzil alkohol), yang terdapat pada
berbagai barang keperluan rumah tangga, kantor, dan sebagai pelumas
mesin. Yang sering disalahgunakan adalah : Lem, Tiner, Penghapus
Cat Kuku, Bensin. Penggunaan inhalansia secara terus-menerus dapat
merusak liver, ginjal, darah, sumsum tulang. Secara psikologis
menyebabkan : lupa, sukar berpikir, perasaan tertekan, sikap
bermusuhan, dan sikap curiga (waham). Inhalansia merupakan zat
yang berbahaya sekali karena dapat menimbulkan kelemahan jantung,
merusak otak, dan kematian mendadak. Kematian bahkan bisa timbul
pada waktu pertama kali mencoba inhalant. Inhalansia menimbulkan
toleransi tinggi, sehingga orang perlu menghirup lebih banyak untuk
mendapatkan efek yang sama. Ketergantungan fisik bisa timbul, tetapi
lebih kuat ketergantungan psikologis.
c) Tembakau
Tembakau : pemakaian tembakau yang mengandung nikotin sangat
luas di masyarakat.Kadar nikotin yang bisa diserap oleh tubuh per
batangnya 1-3 mg.Dosis letal: 60 mg nikotin sekali pakai.Dalam upaya
penanggulangan NAPZA di masyarakat, pemakaian rokok dan alkohol
terutama pada remaja, harus menjadi bagian dari upaya pencegahan,
karena rokok dan alkohol sering menjadi pintu masuk penyalahgunaan
NAPZA lain yang berbahaya.
d) Kafein
Kafein adalah zat stimulansia yang dapat menimbulkan
ketergantungan jika dikonsumsi melebihi 100 mg /hari atau lebih dari
dua cangkir kopi yang juga dapat menimbulkan ketergantungan
psikologis. Dalam Minuman energi sering kali kafein
ditambahkan dalam komposisinya.
9

2. Efeknya terhadap Susunan Syaraf Pusat


a. Depresan, Menekan Susunan Syaraf Pusat
Depresan adalah jenis obat yang berfungsi mengurangi
aktivitas fungsional tubuh. Obat jenis ini dapat membuat pemakai merasa
tenang dan bahkan membuatnya tertidur atau tidak sadarkan diri.NAPZA
yang termasuk jenis depresan adalah:
a) Opioda/Opiat,
 yaitu zat baik yang alamiah, semi sintetik maupun sintetik yang
diambil dari pohon poppy (papaver somniferum). Opiat (narkotika)
merupakan kelompok obat yang bersifat menenangkan saraf dan
mengurangi rasa sakit. Turunan Opioda/opiate adalah: Opium yang
diambil dari getah pohon poppy yang dikeringkan dan  ditumbuk menjadi
serbuk /bubuk berwarna putih, Morfin dibuat dari hasil percampuran
antara getah pohon poppy (opium) dengan bahan kimia lain. Jadi semi
sintetik. Dalam dunia kedokteran, zat ini dipakai untuk mengurangi rasa
sakit. Tetapi karena efeknya yang negatif, maka penggunaannya diganti
dengan obat-obatan sintetik. Morfin digunakan dalam pengobatan medis
karena dapat menawarkan rasa nyeri, dapat menurunkan tekanan darah,
dapat menimbulkan efek tidur. Pengaruh fisik morfin adalah mual,
mengecilnya pupil mata, beratnya rasa kaki, gatal-gatal pada muka dan
hidung, seringnya menguap, panas pada perut, berkeringat,
berkurangnya pernafasan, merinding, dan menurunnya suhu badan. Efek
psikologis yang terasa adalah mengantuk, terganggunya fungsi
mental, berkurangnya nafsu makan dan seks, apatis, dan sulit
berkonsentrasi. Morfin juga menghilangkan rasa cemas dan takut.
Heroin diambil dari morfin melalui suatu proses kimiawi. Heroin tidak
dipakai di dunia kedokteran karena menimbulkan efek ketergantungan
yang sangat berat, dan kekuatannya jauh lebih besar daripada
morfin, berbentuk serbuk,  tepung, atau cairan. Jumlah yang sedikit saja
sudah menimbulkan efek. Heroin biasa berbentuk bubuk berwarna agak
kecoklatan. Turunan heroin yang sekarang banyak dipakai adalah Putaw
yang mengakibatkan ketergantungan sangat berat bagi pemakainya, yaitu
heroin dengan kadar lebih rendah (heroin kelas lima atau enam) yang
berwarna putih.. Heroin biasanya digunakan dengan cara menyuntik
10

melalui pembuluh darah (berbeda dengan morfin) karena efeknya


jauh lebih cepat terasa dan lebih lama tertahan. Ada pula yang
menggunakannya dengan cara menghirup lewat hidung.Seperti morfin,
heroin dapat mengurangi rasa sakit, mengurangi kecemasan,menenangkan
dan memberikan rasa aman.Seperti opiat lainnya,heroin menimbulkan
toleransi, ketergantungan fisik dan ketergantungan psikologis.
Gejala gejala yang muncul dalam usaha berhenti memakai heroin berupa
rasa sakit disertai kejang-kejang, kram di perut disertai rasa seperti akan
pingsan, menggigil dan muntah-muntah, keluar ingus, mata berair, tidak
ada nafsu makan, dan kehilangan cairan tubuh
Kodein dan berbagai turunan morfin. Kodein banyak dipakai dalam
dunia kedokteran antara lain untuk menekan batuk (antitusif) dan
penghilang rasa sakit (analgetik). Karena efeknya bias mengakibatkan
ketergantungan maka penggunaan obat-obatan ini masih diawasi oleh
lembaga-lembaga kesehatan. Metadon, jenis opiat sintetika, dengan
kekuatan seperti morfin, tetapi gejala putus obat tidak sehebat morfin,
sehingga metadon digunakan dalam pengobatan pecandu morfin, heroin,
dan opiat lainnya.
b) Alkohol,adalah cairan yang mengandung zat Ethyl-alkohol.
Alkohol digolongkan sebagai NAPZA karena mempunyai
sifat menenangkan sistem syaraf pusat, mempengaruhi fungsi tubuh
maupun perilaku seseorang, mengubah suasana hati dan perasaan.
Alkohol bersifat menenangkan, walaupun juga dapat merangsang.
Alkohol mempengaruhi sistem syaraf pusat sedemikian rupa sehingga
control perilaku berkurang. Efek alkohol tidak sama pada semua orang,
melainkan sangat dipengaruhi oleh faktor fisik, mental, dan lingkungan.
Banyak pendapat yang mengatakan bahwa bahaya alkohol jauh lebih
besar daripada obat lainnya. Hal ini ada benarnya juga, karena
dibandingkan obat-obatan lain alkohol mempunyai sifat sebagai berikut:
merangsang, menenangkan, menghilangkan rasa sakit, membius,
membuat gembira.Apabila ketergantungan sudah terjadi, keadaan ini
secara lebih khusus disebut alkoholisme Menurut beberapa ahli, alkohol
merupakan zat psikoaktif yang paling berbahaya. Memperlambat kerja
system pusat.Memperlambat refleks motorik. Menekan pernafasan.
11

Denyut jantung dan menggangu penalaran & penilaian Menimbulkan


perilaku kekerasan. Meningkatkan resiko kecelakaan lalu lintas.Gejala
putus zat mulai dan hilangnya nafsu makan. Sensitif. Tidak dapat tidur.
Kejang otot. Halusinasi dan bahkan kematian.
c) Zat yang mudah menguap ( Lem Alca Aibon. Thinner. Bensin. Spirtus):
1) Memperlambat kerja otak dan system saraf  pusat
2) Menimbulkan perasaan ‘senang’ berlebihan puyeng penurunan
kesadaran. Gangguan penglihatan dan pelo
3) Problem kesehatan terutama merusak otak. Lever. Ginjal. Dan
paru-paru
4) Kematian timbul akibat behentinya pernafasan & gangguan pada
jantung
d) Sedativa atau sedatif-hipnotik
merupakan zat yang dapat mengurangi fungsi sistem syaraf pusat.
Sedativa dapat menimbulkan rasa santai dan menyebabkan ngantuk
(sering disebut obat tidur). Biasanya sedativa digunakan untuk
mengurangi stress atau sulit tidur. Karena toleransi dan ketergantungan
fisik, maka gejala putus obat bisa jauh lebih hebat daripada putus obat
dengan opiat. Zat-zat ini juga mudah membuat ketergantungan psikologis.
Secara farmokologi sedativa dapat dibedakan antara barbiturat dan
bukan barbiturat.Barbiturat adalah jenis obat sintetik yang digunakan
untuk membuat orang tidur, mengurangi rasa cemas, dan mengontrol
kekejangan, mengurangi tekanan darah tinggi. Beberapa jenis barbiturat
yang sering disalahgunakan adalah: Dumolid, Rohypnol, Magadon,
Sedatin, Veronal, Luminal.Non-barbiturat, contohnya Methaqualone yang
berbentuk pil putih (misalnya Mandrax/MX). Sedativa
bisa mengakibatkan koma bahkan kematian bila dipakai melebihi takaran.
Trankuiliser atau obat penenang mula-mula dibuat untuk menenangkan
orang tanpa membuat orang tidur, sebagai pengganti barbiturat yang
dianggap menimbulkan efek samping. Dalam bahasa sehari-hari obat ini
disebut sebagai obat penenang untuk menghilangkan kecemasan tanpa
menimbulkan rasa ingin tidur. Trankuiliser Mayor antaralain digunakan
untuk mengobati orang sakit jiwa agar dapat menenangkan
(contoh : largactil, serenal, laponex, stelazine). Secara farmakologi, ada 3
12

kelompok trankuiliser mayor, yaitu benzodiazepin, meprobamate, dan


antihistamin. Golongan benzodiazepin termasuk golongan yang paling
banyak disalahgunakan (contoh : Activan, Mentalium, Diazepin, Frisium,
Sedatin (BK), Lexotan, Valium). Dibandingkan sedativa, trankuiliser
dianggap kurang berbahaya, tetapi bila dicampur dengan alkohol, akan
sangat berbahaya.Trankuiliser Minor digunakan untuk mengurangi
kecemasan dan memberikan ketenangan pada orang yang
menderita stress, gangguan neurosa atau gangguan psikosomatis.

b. Stimulan,   Merangsang Sistem Syaraf Pusat


Stimulan adalah berbagai jenis zat yang dapat merangsang syaraf pusat
dan meningkatkan kegairahan (segar dan bersemangat) dan kesadaran. Zat
yang termasuk stimulan adalah :
a) Kafein
zat yang dapat ditemukan pada kopi, teh, coklat dan minuman soda
(seperti coca cola). Dalam dosis rendah kafein tidak berbahaya melainkan
dapat menyegarkan. Tetapi dalam dosis tinggi, kafein dapat menyebabkan
gugup, tidak dapat tidur, gemetar, naiknya kadar gula dalam darah, koordinasi
hilang, nafsu makan berkurang, bahkan bisa keracunan. Efek kafein, seperti
juga pada obat-obatan lainnya, akan sangat tergantung pada jumlah pemakaian
dan individunya.
b) Kokain
adalah zat perangsang berupa bubuk kristal putih yang disuling dari daun
coca (Erythroxylon coca) yang tumbuh di pegunungan Amerika Tengah dan
Selatan. Seperti juga amphetamin, kokaina merupakan stimulan/merangsang
sistem saraf pusat sehingga pengguna merasa enak dan bergelora. Karena efek
yang timbul relatif singkat, dan setelah perasaan bergelora hilang,orang
akan menggunakannya lagi untuk menghilangkan rasa tidak enak.
Penggunaan secara kronis dapat menimbulkan gangguan pencernaan,
mual, hilangnya nafsu makan, berkurangnya berat badan, sulit tidur, dan
waham atau halusinasi ringan. Bila kokaina disedot lewat hidung, juga
timbul kerusakan pada tulang hidung. Kokain adalah obat yang sangat
berbahaya dan menimbulkan ketergantungan psikologis yang besar.
13

c) Amphetamin
adalah zat sintetik yang menyerupai kokain, berbentuk pil, kapsul atau
tepung. Amphetamin adalah zat perangsang yang digunakan untuk mengubah
suasana hati, meningkatkan semangat, mengurangi kelelahan dan rasa ngantuk,
meningkatkan rasa percaya diri, dan mengurangi berat badan. Tetapi karena
dosis pemakaian akan terus bertambah, maka obat ini tidak dipakai lagi dalam
program diet.
Bagi orang yang menyalahgunakan obat ini, efeknya adalah memperoleh
energi serta semangat tinggi serta pada saat sedang intoksikasi. Jenis-jenis
amphetamin antara lain: Dexedrine, Laroxyl, Reactivan.
Amphetamin meningkatkan detak jantung, tekanan darah, dan pernafasan,
serta mengurangi nafsu makan. Si pemakai dapat berkeringat,mulutnya kering,
mengantuk, dan cemas.Dosis tinggi menyebabkan seseorang merinding, pucat,
gemetar, kehilangan koordinasi, dan pingsan.Suntikan amphetamin dapat
menyebabkan naiknya tekanan darah secara mendadak sehingga
mengakibatkan stroke, demam tinggi, atau jantung lemah. Banyak orang
merasa tergantung kepada amphetamin secara psikologis, sedangkan
ketergantungan fisik tidak terlampau hebat.
d) MDMA (Methylene Dioxy Meth Amphetamine)
Yang terkenal dengan sebutan Ecstasy sangat popular di kalangan anak
muda. Sayangnya, mitos sudah berkembang bahwa obat ini aman, padahal
tidaklah demikian kenyataannya. Penelitian di Amerika menemukan bahwa
obat ini sangat berbahaya karena merusak sistem kerja otak dan jantung.
MDMA, adalah zat turunan amphetamine yang memiliki sifat merangsang
SSP (stimulant) maupun mengubah persepsi (hallucinogen). Obat ini
berbentuk tablet dan digunakan melalui cara ditelan. Berbagai tablet yang
disebut Ecstasy seringkali tidak hanya mengandung zat MDMA, tetapi
campuran dari berbagai zat lain seperti methamphetamine,
caffeine, dextromethorphan, ephedrine, and cocaine.
Dampak penyalahgunaan MDMA sangat berat. MDMA bekerja di otak.
Serupa dengan amphetamines lainnya, MDMA meningkatkan aktifitas di otak
yang justru menghambat fungsi–fungsi otak yang seharusnya. Penelitian
membuktikan bahwa MDMA juga berdampak sangat buruk terhadap sistem
kerja jantung (cardiovascular sistem) dan kemampuan tubuh untuk mengatur
14

suhu. Karena penggunaan MDMA seringkali dihubungkan dengan kegiatan


fisik yang tinggi dan lama (dansa misalnya), maka dampaknya paling besar
terhadap sistem kerja jantung. Akibat jangka panjang penyalahgunaan MDMA
adalah kerusakan otak, gangguan jiwa (psychiatric) seperti : gelisah, paranoid,
tidak bisa tidur, dan gangguan daya ingat.
Ecstacy termasuk zat psikotropika dan biasanya diproduksi secara illegal
di dalam laboratorium dan dibuat dalam bentuk tablet atau kapsul.
Ecstacy mendorong tubuh bekerja di luar batas kemampuan fisik sehingga
tubuh bisa kehilangan cairan tubuh. Pengguna bisa meninggal karena
kekurangan cairan tubuh atau terlalu banyak minum karena kehausan.
Efek yang ditimbulkan oleh penggunaan ecstacy : diare, rasa haus
berlebihan, hiperaktif, sakit kepala dan pusing, menggigil tidak terkontrol,
detak jantung yang cepat dan sering, mual disertai muntah-muntah, hilang
nafsu makan. Ecstacy dikenal dengan istilah : inex, I, kancing, dll.
e) Methamphetamine
adalah stimulan yang sangat kuat mempengaruhi sistem syaraf pusat. Obat
ini dikelompokkan sebagai psycho-stimulan seperti amphetamin dan kokain
yang sering disalahgunakan. Obat ini dibuat dari berbagai zat sintetis dalam
bentuk serbuk putih, bening dan tak berbau yang dihirup dan disuntikan.
Karena bentuknya yang bening maka ia disebut Ice atau kristal.
Methamphetamin merupakan turunan amphetamin dan karenanya dalam hal
kandungan zat dan efek terhadap pengguna hampir sama yaitu menyebabkan
aktivitas tinggi dan mengurangi nafsu makan. Penyalahgunaannya dilakukan
karena obat ini merangsang kegairahan dan kegembiraan (euphoria).
Penyalahgunaan methamphetamin dapat mengakibatkan ketergantungan yang
selanjutnya menyebabkan berbagai gangguan pada jantung, stroke, tingginya
suhu badan, dan juga kematian pada kasus over-dosis.
Shabu-shabu (salah satu jenis  Methamphetamine). Shabu-shabu berbentuk
kristal, tidak berbau dan tidak berwarna. Karena itu diberi nama "Ïce" . Ice
adalah julukan untukmethamphetamine.
Ice memiliki  efek yang sangat kuat pada jaringan syaraf. Pengguna ice
akan menjadi tergantung secara mental pada obat ini. Pemakaian yang lama
dapat menyebabkan peradangan pada otot hati, bahkan kematian. Efek yang
ditimbulkan pada pengguna Ice : penurunan berat badan, impotensi, sawan
15

yang parah, halusinasi, kerusakan hati dan ginjal, kerusakan jantung, stroke,


bahkan kematian. Ice dikenal dengan istilah : shabu-shabu, kristal, ubas, ss.
Mecin, dll.
f) Tembakau
Berasal dari tanaman Nicotania tabacum.Nikotin bersifat merangsang
jantung dan sistem saraf. Pada saat tembakau diisap, detak jantung bertambah
dan tekanan darah naik akibat nikotin itu.Tetapi bagi para perokok berat,
merokok dapat bersifat menenangkan. Zat lain adalah tar yang mengandung
unsur penyebab kanker dan gangguan pernafasan. Sedangkan zat lainnya
adalah karbon monoksida dalam asap yang sangat berbahaya. Zat ini
mengurangi kemampuan badan membawa oksigen menuju jaringan tubuh dan
dapat menimbulkan arterioklerosis (mengerasnya pembuluh). Pengaruh jangka
panjang adalah gangguan pada paru-paru dan jantung.
Toleransi dapat muncul dan rokok dapat menimbulkan ketergantungan
fisik maupun psikologis, walaupun tidak sehebat zat psikoaktif lainnya. Gejala
ketagihan berupa pusing, gelisah, cemas, sulit tidur, gemetar atau lelah.

c. Halusinogen, Menimbulkan Kesan Palsu Atau Halusinasi              


Halusinogen merupakan obat alamiah maupun sintetik yang mengubah
persepsi dan pikiran seseorang (halusinasi). Termasuk disini adalah obat-obatan
seperti LSD, meskalina (kaktus), psilosibina dan psilosina (jamur), pala,
kecubung, dan berbagai tanaman khas lainnya yang terdapat di seluruh dunia.
Ciri-ciri halusinogen adalah hilangnya kesadaran akan ruang dan
waktu,adanya waham (merasa curiga), serta halusinasi yang ringan
maupun berat.Halusinogen bisa dipakai melalui cara dimakan dan bisa
juga disuntikkan.
a) LSD (Lysergie Diethylamide Acid)
merupakan obat yang sifatnya tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak
berasa. LSD dijual dalam bentuk pil, kapsul, atau cairan, dan digunakan
dengan cara dimakan/diminum maupun disuntikkan. Gejala intoksikasi
yang timbul antara lain: perubahan panca indera, pupil melebar, denyut
jantung cepat, berkeringat, berdebar, pandangan kabur, gemetar,
gangguan koordinasi motorik, kecemasan, serta gangguan daya penilaian
realita.LSD seperti juga halusinogen lainnya tidak
16

menimbulkan ketergantungan fisik,tetapi psikologis.Jamur Psilosibina dan


psilosuna, reaksinya hampir sama seperti LSD, yakni timbulnya warna-warni,
bentuk, dan halusinasi, apalagi bila dosisnya besar. Efek fisik : santai
pada tubuh, kaki dan perut dingin, pupil mata mengecil. Ada
yang berpendapat bahwa jamur mempunyai efek yang lebih hebat secara
visual dibandingkan halusinogen lainnya.
b) Meskalina
Adalah zat psikoaktif yang terdapat dalam kaktus peyota dan berefek
halusinasi. Inhalansia merupakan zat kimiawi yang ada dalam pelarut yang
mudah menguap, antara lain : Bahan cair/pelarut (lem sejenis uhu, penghilang
cat kuku , gas korek api, bensin, spidol, minyak cat; Bahan semprot
(pembasmi nyamuk, pewangi ruangan, cat, hairspray); Obat bius
(eter,chloroform). Pemakaiannya dengan dihirup atau disedot melalui hidung
agar timbul efek melayang. Pengaruh langsung dari inhalansia adalah pusing-
pusing, bersin, batuk, hidung berdarah, merasa lelah, hilangnya koordinasi,
hilangnya nafsu makan, detak jantung dan pernafasan berkurang. Pengaruh
lainnya adalah gangguan penglihatan, bicara cadel, mata berair.
c) Pensiklidin (PCP)
Fensiklidin (PCP, debu malaikat), ditemukan pada akhir tahun 1950
sebagai suatu obat bius, yang betul-betul mengurangi rasa nyeri. Pemakaian
resmi dalam bidang kedokteran dihentikan pada tahun 1962 karena pasien
yang menerima PCP sering mengalami kecemasan berat dan delusi, dan
beberapa diantaranya menderita psikosa sementara. PCP mulai menjadi obat
jalanan pada tahun 1967 dan secara keliru diperjualbelikan sebagai marijuana.
Semua PCP yang ditemukan di jalanan dibuat secara ilegal.at ilegal. Setelah
ditaburkan diatas tanaman (misalnya peterseli, daun mint, tembakau atau
marijuana), PCP kemudian dihisap PCP kadang dipakai dalam sediaan per-oral
(ditelan) atau disuntikkan.
GEJALA:PCP menekan otak dan pemakainya biasanya akan menjadi
bingung dan mengalami disorientasi, segera setelah obat digunakan.Mereka
tidak tahu dimana mereka berada, siapa mereka atau jam berapa dan hari
apa. Mereka bisa masuk ke dalam keadaan mabuk (kesurupan, trance), seperti
dihipnotis. Pembentukan air ludah dan keringat bisa meningkat. Mereka
menjadi suka berkelahi dan karena mereka tidak meresakan nyeri,
17

mereka akan terus menerus berkelahi meskipun dipukul dengan keras.Tekanan


darah dan denyut jantung juga meningkat. Sering terjadi tremor otot
(gemetar). Dosis PCP yang sangat tinggi bisa menyebabkan: tekanan darah
tinggi, yang selanjutnya bisa menyebabkan stroke, halusinasi dengar
(mendengar suara-suara), kejang, hipertermia (demam yang sangat tinggi),
koma, kematian. Penyalahgunaan PCP jangka panjang bisa merusak otak,
ginjal dan otot.Pemakai PCP yang skizofrenik kemungkinan besar akan
menderita psikosa selama beberapa hari atau beberapa minggu setelah
pemakaian PCP.
PENGOBATAN:Pengobatan terhadap reaksi yang merugikan dari PCP
ditujukan pada efek khususnya.Sebagai contoh, diberikan obat-obat untuk
menurunkan tekanan darah atau untuk menghentikan kejang.Jika pemakai PCP
mengalami agitasi, mereka dimasukkan ke dalam ruangan yang tenang,
disertai pengawasan terhadap tekanan darah, denyut jantung dan
pernafasannya.Jika masih saja gelisah, diberikan obat penenang (misalnya
diazepam).
Dilakukan pengurasan lambung dan obat-obat diberikan untuk mempercepat
pembuangan PCP dari tubuh.
d) Berbagai jenis jamur dan tanaman kecubung.
Bekerja pada system saraf pusat untuk mengacaukan kesadaran dan
emosi pengguna.Perasaan ‘sejahtera’ perubahan pada proses pikir. Hilang
orientasi dan depresi.Karena halusinasi. Bisa menimbulkan kecelakaan.

3. Yang terdapat di masyarakat serta akibat pemakaiannya


Diperjual belikan secara bebas: lem, tinner, rokok dan lain-lain

a. OPIOIDA
1) Opioida dibagi 3 golongan besar yaitu:
a) Opioida alamiah (opiat ): morfin, opium, kodein
b) Opioida semi sintetik: heroin/ putauw, hidromorfin
c) Opioida sintetik: meperidin, propoksipen, metadon
2) Nama jalanannya: putauw, ptw, black heroin, brown sugar
a) Heroin murni: bubuk putih
b) Heroin yang tidak murni: putih keabuan
18

3) Cara penyalahgunaan:
a) disuntik (ngipe, nyipet, ive, cucau)
b) dihisap (ngedrag, dragon)
4) Reaksi: sangat cepat  rasa ingin menyendiri
5) taraf kecanduan 
a) hilang rasa percaya diri,
b) tidak ingin bersosialisasi, membentuk dunia mereka sendiri.
c) Lingkungan  musuh
d) Berbohong
e) penipuan/pencurian atau tindak kriminal lainnya.

b. KOKAIN
1) bentuk:
a) kokain hidroklorid
b) berupa kristal putih, rasa sedikit pahit dan lebih mudah larut dari free
base.
c) free base:tidak berwarna/ putih, tidak berbau dan rasanya pahit
2) Nama jalanan : koka, coke, happy dust, charlie, srepet, snow/salju, putih .
3) Biasanya dalam bentuk bubuk putih
4) Cara penyalahgunaan:
cara menghirup bubuk dengan penyedot atau gulungan kertas,
Penggunaan dengan menghirup akan berisiko luka pada sekitar lubang
hidung bagian dalam. di bakar bersama tembakau yang sering disebut
cocopuff . bentuk padat : dihirup asapnya ( freebasing) .
5) Efek dari pemakaian kokain ini membuat pemakai merasa segar, hilang
nafsu makan, menambah rasa percaya diri, juga dapat menghilangkan rasa
sakit dan lelah.

c. KANABIS
1) Nama jalanan: grass, cimeng, ganja, gelek, hasish, marijuana, bhan
2) Ganja berasal dari tanaman kanabis sativa dan kanabis indica .
3) Terkandung 3 zat utama yaitu tetrahidro kanabinol, kanabinol dan
kanabidiol
19

4) Cara penyalahgunaan: dihisap dengan cara dipadatkan menyerupai rokok


atau dengan menggunakan pipa rokok.
5) Efek: cenderung merasa lebih santai, rasa gembira berlebih (euforia),
sering berfantasi, aktif berkomunikasi, selera makan tinggi, sensitif,
kering pada mulut dan tenggorokan.

d. AMFETAMIN
1) Nama generik: D-pseudo epinefrin yang disintesa tahun 1887, dan
dipasarkan tahun 1932 sebagai dekongestan
2) Nama jalanan: speed, meth, crystal, uppers, whizz dan sulphate
3) Bentuk: bubuk warna putih dan keabu-abuan

e. LSD (Lysergic acid)


1) Termasuk dalam golongan halusinogen
2) Nama jalanan : acid, trips, tabs
3) Bentuk: seperti kertas berukuran kotak seperempat perangko dalam
banyak warna dan gambar; berbentuk pil, kapsul
4) Cara: meletakkan permukaan lidah dan bereaksi setelah 30-60 menit sejak
pemakaian dan hilang setelah 8-12 jam.
5) Efek: tripping , yang biasa digambarkan seperti halusinasi terhadap
tempat, warna dan waktu.

f. SEDATIF-HIPNOTIK (BENZODIAZEPIN )
1) Digolongkan zat sedatif (obat penenang) dan hipnotika (obat tidur),
2) Nama jalanan dari Benzodiazepin : BK, Dum, Lexo, MG, Rohyp.
3) Cara: oral, intra vena dan rectal.
4) Di bidang medis: pengobatan kecemasan (ansietas), panik hipnotik (obat
tidur).

g. SOLVENT / INHALANSIA
1) Uap dari bahan mudah menguap yang dihirup.
2) Contohnya: aerosol, aica aibon, isi korek api gas, cairan untuk dry
cleaning, tinner, uap bensin .
20

3) Biasanya digunakan secara coba-coba oleh anak dibawah umur golongan


kurang mampu/anak jalanan 
4) Efek: pusing, kepala terasa berputar, halusinasi ringan, mual,
muntah,gangguan fungsi paru, liver dan jantung. Kronis  kerusakan fungsi
intelektual.

h. ALKOHOL
1) sering digunakan untuk: proses fermentasi madu, gula, sari buah atau
umbi-umbian., proses penyulingan kadar alkohol tinggi mencapai 100%.
2) Nama jalanan alkohol: booze, drink
Kadar dalam darah maksimum dicapai 30-90 menit.eufori à kadar
menurun: depresi

4. PENGGUNAAN NAPZA DALAM BIDANG MEDIK


terapi medik: pasien lebih baik atau bila mungkin sembuh dari penyakit atau
gangguannya.
a. Psikofarmaka:
Antipsikotik, Antiansietas, Antidepresan, Antiinsomnia, Antimanik
tergolong Psikotropika dan sebagian kecilnya tergolong narkotika.
1) Narkotika Morfin,
Petidin digunakan untuk mengatasi nyeri yang di derita pasien kanker
stadium terminal, nyeri kepala atau nyeri lainnya yang sukar dihentikan
dengan analgetika lainnya, nyeri akibat pembedahan.
Kodein: simptom batuk.
2) Psikotropika
secara luas digunakan oleh dokter untuk mengatasi gangguan mental dan
perilaku. Untuk mengatasi nyeri lambung, nyeri haid, nyeri dada atau
proses psikosomatik lainnya (golongan benzodiazepine)
3) Anti psikotik: Chlorpromazin, haloperidol, trifluoperazin.Tidak
menimbulkan ketergantungan dan sangat jarang disalahgunakan pasien.
4) Antidepresan:
Amitriptilin, Imipramin, Fluoxetin, Sertralin, dll.tidak menimbulkan
ketergantungan dan sangat jarang disalahgunakan.
21

b. Golongan benzodiazepine.
efek sedasi seperti: diazepam, clobazam, lorazepam, alprozolam.
efek hipnotik (tidur) seperti: midazolam, triazolam, estazolam,
nitrazepam,sering disalahgunakan.
1) Golongan Barbiturat
fenobarbital untuk menginduksi tidur yang bersifat long acting , juga
dapat disalahgunakan.
2) Methylphenydate (Ritalin)
derivat amphetamine, stimulansia susunan saraf pusat, obat pilihan bagi
anak dengan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas sering
disalahgunakan.

D. PENYEBAB PENYALAHGUNAAN NAPZA


Penyalahgunaan napza biasanya dipengaruhi oleh beberapa faktor :
1. Faktor individu
a. coba-coba
b. ingin diterima dalam suatu kelompok
c. ikut trand
d. kenikmatan sesaat
e. cari perhatian
f. ikut tokoh idola
g. Kebanyakan penyalahgunaan napza banyak terjadi pada usia remaja, terutama
anak atau remaja dengan ciri sbb : Cenderung memberontak Cenderung
memiliki gangguan psikis seperti depresi, cemas, psikotik, kepribadian
antisocial, Rasa kurang percaya diri, Mudah merasa bosan atau jemu,
Keingintahuan yang besar dan selalu ingin mencoba,
h. Keinginan mengikuti mode.
i. Keinginan untuk diterima dalam pergaulan.
j. Keinginan untuk bersenang-senang.
k. Putus sekolah
l. Kurang menghayati nilai-nilai keimanan.
m. Kemampuan komunikasi yang rendah.
22

2. Faktor lingkungan
a. Lingkungan keluarga
1) Komunikasi anak dan orang tua kurang baik.
2) Hubungan keluarga kurang harmonis
3) Orang tua bercerai, berselingkuh atau kawin lagi.
4) Orang tua otoriter atau banyak melarang.
5) Orang tua yang terlalu serba membolehkan.
6) Kurangnya orang yang menjadi model atau teladan.
7) Orang tua kurang peduli atau tidak tahu tentang NAPZA
8) Orang tua atau anggota keluarga yang lain ada yang menyalah gunakan
napza.
9) Kurang kehidupan beragama dalam keluarga.
b. Lingkungan sekolah.
1) Sekolah yang kurang disiplin
2) Sekolah terletak dekat dengan tempat hiburan.
3) Sekolah kurang memberi kesempatan pada siswanya untuk
mengembangkan kreatifitas yang positif
4) Adanya siswa yang menggunakan napza
5) Cara mengajar yang kurang menyenangkan
6) Materi yang kurang memadai tentang pencegahan penyalahgunaan
narkoba
c. Lingkungan teman sebaya
1) Berteman dengan teman yang memakai napza.
2) Ancaman atau tekanan teman kelompok atau pengedar.
d. Lingkungan masyarakat atau social
1) Lemahnya penegakan hokum
2) Situasi politik, sosial dan ekonomi yang kurang mendukung.

3. Factor Napza.
a. Mudahnya didapat Napza
b. Banyaknya iklan alkohol atau rokok yang menarik untuk dicoba
c. Efek atau kasiat yang menyenangkan dari napza.
23

E. GEJALA KLINIS, PENGARUH  DAN AKIBAT PENYALAHGUNAAN


NAPZA
1. Gejala klinis
a. Perubahan fisik
Tergantung dari jenis zat yang di pergunakan tetapi secara umum adalah
sebagai berikut :
1) Pada saat menggunakan napza : jalan sempoyogan, bicara cadel/pelo,
apatis/acuh tak acuh, mengantuk, agresif,curiga.
2) Bila kelebihan dosis (overdosis/OD): nafas sesak, denyut jantung dan
nadilambat, kulit terasa dingin, nafas lambat, bahkan berhenti,
meninggal.
3) Bila sedang ketagihan (putus zat/sakau/nagih) : mata dan hidung
berair, menguap terus, diare, rasa sakit seluruh tubuh, takut air
sehingga malas mandi, kejang, kesadaran menurun.
4) Pengaruh jangka panjang : penampilan tidak sehat, tidak peduli dengan
kesehatannya, kebersihan gigi tidak terawatt dan keropos, terdapat
bekas suntikan pada bagian lengan atau tubuh lain. 

b. Perubahan sikap dan perilaku/kebiasaan


1) Prestasi sekolah menurun.
2) Pola tidur berubah.
3) Sering bepergian sampai larut.
4) Sering mengurung diri
5) Sering mendapat telpon
6) Sering berbohong
7) Sering bersikap emosional.
8) Mulai melupakan tanggung jawab rutin dirumah
9) Melawan orang tua
10) Malas mengurus diri

c. Perubahan Kebiasaan
1) Susah bangun pagi
2) Sering menyendiri dan berlama-lama dikamar
3) Sering pulang lewat tengah malam
24

4) Sering pergi ke disko,mall atau berpesta


5) Sering menginap dirumah teman
6) Sering membawa obat tetes mata
7) Sering makan permen karet atau menthol untuk menghilangkan bau
mulut.
2. Pengaruh dan akibat penyalahgunaan NAPZA
a. Pengaruh Terhadap Susunan Saraf Pusat
Keadaan tersebut muncul dalam bentuk gejala :
1) Intosikasi. Hampir semua Napza menimbulkan intosikasi dengan
gejala yang berbeda-beda dan khas misalnya :
a) Gangguan daya ingat, mudah lupa
b) Gangguan perhatian, sulit berkonsentrasi
c) Gangguan perasaan dan kemampuan otak untuk memilih dan
mengolah informasi, bertindak irasional.
d) Gangguan persepsi, illusi dan halusinasi
e) Gangguan motivasi, malas belajar dan bekerja
f) Gangguan mengendalikan diri , emosional, tidak mampu
membedakan yang baik dan buruk secara norma.
2) Kelebihan dosis (over dosis/OD)
Kelebihan dosis pada putauw/heroin menyebabkan penekanan
system pernafasan sampai kematian. Kelebihan dosis pada amfetamin
(ekstasi, shabu) menyebabkan pecah pembuluh darah otak berdampak
pada kematian.
3) Sindrom ketergantungan
a) Penyalahgunaan napza menyebabkan ketergantungan fisik dan
psikologis
b) Ketergantungan fisik, ditunjukkan dengan adanya toleransi dan
atau sindrom withdrawal/sindrom putus obat.
c) Ketergantungan psikologis adalah keadaan dimana adanya
keinginan yang kuat dan tidak tertahankan (kompulsif) untuk
menggunakan napza (adanya perasaan rindu, kangen,
sugesti/craving ) 
25

b. Komplikasi Medic –Psikiatri (Ko-Morbiditas)


Pada penyalahguana Napza dapat pula disertai dengan gangguan psikiatri lain
seperti:
1) Gangguan tidur,gangguan fungsi seksual,cemas, depresi berat,.
2) Paranoid (curiga), psikosis, percobaan bunuh diri, mania, agitasi,sampai
panik.
3) Gangguan psikotik.
4) Selain gangguan yang bersifat psikiatrik bila pemakaian napza dalam
jangka yang lama berdampak pada kerusakan organ dan penyakit seperti :
penyakit hepar,cardiovaskuler,impotensi, kehamilan, bahkan sampai
penyakit seksual dan yang paling berbahaya adalah tertular penyakit HIV
AIDS. 

3. Dampak Sosial
Dampak social yang ditimbulkan dapat terjadi dalam keluarga, sekolah, dan
masyarakat.
a. Suasana keluarga menjadi tidak nyaman , sering terjadi pertengkaran dan
emosi yang tak terkendali.
b. Orang tua merasa resah karena sering merasa kehilangan.
c. Perilaku asocial, berbohong, menipu, tidak disiplin, mencuri sehingga
seringkali menjadi aib dalam keluarga.
d. Putus sekolah dan menganggur.
e. Merusak disiplin dan motivasi belajar teman-temannya, menciptakan suasana
yang menganggu dilingkungan sekolah maupun masyarakat , sering berkelahi,
meningkatkan kenakalan remaja.

F. BEBERAPA PETUNJUK UMUM  MENGENALI  ANAK BERMASALAH


NAPZA
Sebagai orang tua, guru atau orang dewasa lainnya, kita mungkin akan
membutuhkan petunjuk praktis untuk mengenali anak-anak yang mempunyai masalah
dengan NAPZA. Berbagai petunjuk seperti itu dapat dibuat. Meskipun demikian yang
paling penting adalah berusaha memahami anak/remaja tersebut seutuhnya agar
tindakan yang diambil menyangkut anak/remaja tersebut tepat.   
26

Bagi orang tua, kenalilah anak anda seutuhnya. Jika anda cukup mengenal
anak anda, maka setiap perubahan yang cukup mencolok akan menarik perhatian
sehingga anda dapat melakukan tindakan yang diperlukan.Kenalilah tanda-tanda
khusus di bawah ini untuk memperkirakan apakah anak tersebut sudah terlibat
penyalahgunaan NAPZA dan harus segera dibantu.
Tanda-tanda umum untuk mengenali apakah anak sudah mulai terlibat dalam
penyalahgunaan NAPZA :
1. Prestasi anak menurun tajam.
2. Kebiasaan berpakaian yang berubah drastis, dari yang rapih menjadi
buruk.
3. Perubahan tingkah laku yang tidak seperti biasanya/semestinya.
4. Anak tidak memperhatikan kebersihan diri sendiri.
5. Mendadak menjadi pendiam dan sering menyendiri dikamar serta
cenderung apatis.
6. Tidak menuruti lagi disiplin rumah.
7. Mata sering merah dan nafsu makan berubah.
8. Berat badan menurun.
9. Gampang tersinggung.
10. Anda sering mencium bau aneh di kamarnya.
11. Mulai ada insiden-insiden pencurian dirumah atau di sekolah yang
dilaporkan.

G. PENANGGULANGAN DAN PENANGANAN NAPZA
1. Prinsip-Prinsip Program Pencegahan
Berdasarkan penelitian selama 20 tahun mengenai masalah NAPZA, lembaga
terkemuka NIDA (National Institute on Drug Abuse) di Amerika
menemukan beberapa prinsip pencegahan penyalahgunaan NAPZA baik dalam
keluarga, sekolah maupun masyarakat. Prinsip-prinsip tersebut sudah diuji
dalam jangka panjang dan dianggap efektif. Agar efektif dan berhasil,
maka beberapa prinsip harus dimiliki oleh program pencegahan
penyalahgunaan NAPZA, sebagai berikut (lihat NIDA’s Principles of Drug
Addiction Treatment: A Research-Based Guide ):
27

Harus dirancang untuk mendorong "faktor-faktor protektif" dan


selanjutnya mengalihkan atau mengurangi "faktor-faktor risiko". Faktor
protektif adalah hal-hal yang mengurangi potensi penyalahgunaan NAPZA,
sedangkan faktor risiko adalah hal-hal yang potensial mendorong
penyalahgunaan NAPZA.
a) Faktor protektif meliputi hal-hal seperti
1) adanya ikatan kuat di dalam keluarga,
2) monitoring orang tua,
3) aturan perilaku yang jelas yang diterapkan secara konsisten di dalam
keluarga
4) keterlibatan orang tua dalam kehidupan anak-anaknya
5) keberhasilan dalam prestasi sekolah
6) ikatan dengan  lembaga-lembaga prososial seperti sekolah atau
organisasi keagamaan
7) pemahaman terhadap nilai atau norma-norma umum mengenai
penyalahgunaan NAPZA (sangksi, etika, dll)
b) Faktor risiko terdiri atas :
1) Lingkungan rumah yang tak beraturan, terutama bila orangtua juga
menyalahgunakan NAPZA atau menderita penyakit mental
2) Pola pengasuhan yang tidak efektif, terutama terhadap anak  dengan
sifat-sifat yang sulit  atau kelainan-kelainan perilaku
3) Kekurangan perhatian dan kasih sayang serta keintiman
4) Rasa malu yang berlebihan atau sifat agresif di dalam kelas
5) Kegagalan dalam prestasi sekolah
6) Ketidakmampuan menghadapi situasi sosial di sekitar
7) Afiliasi atau keterikatan pada kelompok sebaya yang berperilaku
menyimpang
8) Sikap permisif terhadap perilaku penggunaan NAPZA oleh
lingkungan  keluarga, kerja, sekolah, kelompok sebaya dan
masyarakat.
9) Dapat ditargetkan pada berbagai jenis NAPZA, atau
hanya ditargetkan pada salah satu cara penyalahgunaan misalnya
penyalahgunaan resep obat.
28

Harus mencakup juga pelatihan ketrampilan hidup (life skills) dan pelatihan


keterampilan menolak NAPZA bila ditawarkan, memperkuat sikap pribadi
dan komitment menolak penggunaan NAPZA, hubungan sebaya, kemampuan
mengontrol diri (self-efficacy dan assertif).
Program pencegahan bagi anak dan remaja harus mencakup metode-metode
interaktif yang tepat dan sesuai dengan perkembangan mereka, seperti kelompok
diskusi sebaya dan pemecahan masalah berkelompok, pengambilan keputusan.
Jangan hanya dipakai teknik-teknik pengajaran atau ceramah (didaktif).
Harus melibatkan komponen orang tua atau pengasuh yang dilatih untuk
menerapkan strategi-strategi pengasuhan (parenting skills) yang sesuai,
mengusahakan agar anak-anak memahami NAPZA dan akibat-akbatnya yang
merusak, dan membuka peluang terjadinya diskusi keluarga mengenai
penggunaan NAPZA dan aturan-aturan yang berlaku lama keluarga tersebut
Harus berjangka panjang (selama masa sekolah), dengan pengulangan-
pengulangan (booster) diantaranya untuk menegaskan tujuan pencegahan.
Misalnya di antara SD dan SLTP harus dilakukan sesi-sesi pengulangan untuk
mempersiapkan anak dalam proses transisi, demikian juga dari SLTP ke SLTA.
Upaya pencegahan yang berpusat pada keluarga biasanya lebih berhasil
dibandingkan pendekatan yang hanya berfokus pada orang tua saja atau anak saja.
Program-program masyarakat yang meliputi kampanye seperti peraturan
mengenai pembatasan penggunaan alkohol, rokok, dll, paling efektif bila diikuti
intervensi di sekolah dan di keluarga. Program masyarakat harus memperkuat
aturan-aturan yang menolak penggunaan dan penyalahgunaan NAPZA di berbagai
seting seperti keluarga, sekolah, tempat kerja dan masyarakat.
Sekolah memberi peluang untuk menjangkan semua lapisan masyarakat
dan merupakan tempat penting bagi kelompok-kelompok yang berisko
menggunakan NAPZA seperti anak bermasalah, anak dengan keuletan belajar,
dan anak-anak yang berpotensi drop-out.
Program pencegahan harus disesuaikan dengan masalah penyalahgunaan
NAPZA yang spesifik dalam masyarakat. Semakin tinggi risiko populasi target,
semakin intensif program pencegahan harus dilakukan dan semakin dini program
harus dimulai. Program harus disesuaikan dengan kelompok usia, tingkat
perkembangan, dan sensitive budaya (sesuai dengan budaya yang berlaku).
Semakin efektif program semakin hemat biaya.
29

2. Beberapa Aspek Penting Dalam Merencanakan Pencegahan


Para perencana program hendaknya memperhatikan beberapa aspek
penting dalam perencanaan program pencegahan penyalahgunaan NAPZA.
Aspek-aspek kritis antara lain : Hubungan keluarga. Program pencegahan bisa
meliputi upaya mengajarkan ketrampilan komunikasi yang baik, disiplin,
pembuatan aturan yang tegas dan konsisten antar orang tua dan anak.
Penelitian menunjukkan bahwa orang tua harus melibatkan diri secara lebih aktif
di dalam kehidupan anak-anaknya termasuk berbicara mengenai
NAPZA, memantau kegiatan anak-anak, mengenal teman-teman anak, dan
memahami persoalan serta keprihatinan yang dihadapi anak-anak.
Hubungan pertemanan sebaya. Program diarahkan pada hubungan seseorang
dengan sebayanya dengan mengembangkan kemampuan komunikasi, membangun
hubungan sebaya dan perilaku yang positif, dan ketrampilan untuk menolak
tawaran yang negatif. Lingkungan sekolah. Program pencegahan juga meliputi
upaya meningkatkan prestasi akademis dan menguatkan ikatan siswa
dengan sekolah. Caranya adalah dengan meningkatkan perasaan identitas
dan keberhasilan, serta mengurangi berbagai kemungkinan untuk putus sekolah.
Kebanyakan kurikulum sekolah meliputi juga pengajaran mengenai pola perilaku
hubungan sebaya dan peraturan mengenai penggunaan NAPZA. Penelitian
membuktikan bahwa anak-anak yang memahami dampak buruk NAPZA (fisik,
psikis, dan sosial), dan bila mereka mengerti sikap tidak setuju keluarga dan
teman-teman mereka terhadap penyalahgunaan NAPZA, maka mereka cenderung
menghindari penggunaan NAPZA.
Lingkungan masyarakat. Pada level masyarakat, program pencegahan
sebaiknya bekerjasama dengan organisasi-organisasi atau kelompok-kelompok
sipil, keagamaan, pemerintah, penegak hukum dan mendorong terbentuknya
aturan-aturan serta perilaku prososial dan anti-NAPZA melalui perubahan
kebijakan, program penyadaran masyarakat, dll. Program berbasis masyarakt
bisa meliputi upaya penegakan hukum,
pembatasan iklan, daerah bebas NAPZA, dll dengan tujuan
menciptakan lingkungan bebas NAPZA yang bersih dan aman.
a. Mengajar anak dan remaja mengenai dampak buruk/negatif dari NAPZA,
terutama dampak paling langsung yang bisa terjadi dalam hidup mereka,
merupakan salah satu elemen penting dalam program pencegahan
30

penyalahgunaan NAPZA. Selain itu, membantu anak/remaja untuk lebih


berhasil dalam prestasi sekolah dan pergaulan akan sangat membantu mereka
membentuk ikatan prososial yang kuat dengan teman sebaya, sekolah dan
masyarakat.
b. Mereka yang sudah tergantung atau kecanduan NAPZA biasanya sangat
menderita karena mau tidak mau harus memenuhi kebutuhan akan NAPZA
(kompulsif) dan bila tidak terpenuhi akan mengalami rasa sakit (sakaw) luar
biasa. Untuk mengatasinya mereka berjuang memenuhi kebutuhan akan
NAPZA. Lingkaran setan kebutuhan dan pemenuhan kebutuhan,ini biasanya
tidak mampu diputuskan seorang diri oleh pecandu tersebut. Mereka
membutuhkan orang lain untuk membantunya. Perawatan dan penanganan
yang tepat dibutuhkan untuk mengakhiri perilaku kompulsif tersebut.
c. Ada banyak pendekatan yang sudah dan masih dikembangkan dalam program
perawatan NAPZA. Intinya pasien dibantu dan didukung
untuk menanggulangi kebiasaannya atau menghindari samasekali
penggunaan NAPZA. Kecanduan terbukti memang dapat disembuhkan. Cara
paling baik adalah menyesuaikan bantuan dan perawatan dengan masalah dan
kebutuhan individual setiap pecandu. Melalui cara ini, pasien dapat
mengendalikan kondisi dirinya dan hidup secara relatif normal lagi.
d. Perawatan bagi para pasien pecandu NAPZA bisa memberikan dampak yang
luar biasa, tidak hanya bagi para pasien itu sendiri tetapi bagi lingkungan dan
masyarakat luas. Dengan menyembuhkan pasien-pasien dan mengembalikan
fungsi-fungsi sosial dan psikologis mereka, maka langsung maupun tidak
langsung akan terjadi pengurangan tingkat kriminalitas dan kekerasan serta
pengendalian penyebaran HIV/AIDS. Selain itu tentu saja perawatan dan
penanggulangan NAPZA secara nyata akan mengurangi beban biaya ekonomis
maupun sosial yang terjadi dalam penyalahgunaan NAPZA.

3. Terapi Dan Rehabilitasi


Perlu diperhatikan dalam terapi pada penyalahgunaan Napza adalah
penanganan kegawat daruratan yang berkaitan dengan penyalahgunaan
Napza.Gawat darurat yang terjadi pada penyalah gunaan napza meliputi :
a) Intoksikasi.
b)  Overdosis.
31

c) Sindrom putus Napza.


d) Berbagai macam komplikasi medik ( fisik dan psikiatri )
Penting diperhatikan dalam kondisi gawat darurat penyalahgunaan napza
adalah ketrampilan dalam menentukan diagnosis, sehingga dengan cepat dan
akurat dapat dilakukan intervensi medik.
Setelah masa kritis atau kegawatan terlewati dan setelah selesai menjalani
detoksifikasi atau proses pembebasan dari ketergantungan secara fisik maka
langkah selanjutnya adalah rehabilitasi dimana pada proses ini akan menentukan
apakah dia akan bisa sembuh atau kembali menggunakan tergantung pada proses
rehabilitasi ini.
Tempat unit kesehatan diwilayah Yogjakarta yang mampu menangani
penyalahgunaan napza:RS Grhasia Prov. DIY ( perawatan terpadu dengan
Napza+psikiatri) Jl. Kaliurang km 17 pakem sleman.RSUP. Dr. Sarjito,PSPP
“Sehat Mandiri” Yogyakarta.sedangkan yang ada di Jakarta:RS.Fatmawati.

H. SIKAP ORANG TUA TENTANG NAPZA


1. Sikap Orang Tua untuk Mencegah Penyalahgunaan Napza Dirumah
a) Menjadi teladan atau role model dalam anti-penyalahgunaan Napza, anti
kekerasan dan disiplin diri :
b) Orang tua yang menyalahgunakan napza tidak memiliki wibawa pada
anak-anaknya.
c) Perlihatkan kemampuan orang tua untuk berkata “tidak” dan untuk
meminta tolong bila perlu.
d) Tidak menggunakan cara kekerasan (tindakan dan kata-kata) terhadap
anak atau orang lain.perlakukan anak dan orang lain secara bijaksana dan
adil.
2. Hidup secara teratur dan tertib.
a) Membantu anak mengembangkan kemampuan menolak tekanan kelompok
sebaya untuk menggunakan napza atau terlibat kekerasan.
b) Beritahu anank mengenai haknya melakukan hal yang cocok bagi dirinya
didasari rasa tangungjaawab, sehingga bila ada teman sebaya yang
membujuk atau memaksa, ia berhak menolaknya.
c) Bombing anak unntuk mencari kawan sejati, yang tidak menjerumuskan
dirinya kehal-hal yang negative.
32

d) Mengetahui jadwal dan kegiatan anak serta teman bergaul anak-anaknya.


e) Mendukung kegiatan anak yang sehat dan kreatif.
f) Mendukung kegiatan anak disekolah, bereolah raga, memiliki hobi,
bermain music dan lain lain tanpa menuntut anak berprestasi.
3. Orang tua melibatkan diri dalam kegiatan-kegiatan anak.
a) Membuat kesepakatan bersama tentang norma dan peraturan.
b) Anak ingin kehidupan yang teratur. Ia belajar bertanggung jawab jika
diterapkan aturan bagi perilaku atau kegiatanya dehari-hari.
c) Tetapkan aturan secara adil terhadap semau anggota keluarga tanpa
terkecuali dengan orang tua.
4. Sikap Orang Tua jika Mengetahui anak menyalahgunakan NAPZA
a) Berusaha tenang, kendalikan emosi, marah tersinggung, atau rasa bersalah
tidak akan membantu anak.
b) Jangan tunda masalah hadapi kenyataan itu, adakan dialog terbuka dengan
anak dengan sikap tenang.
c) Dengarkan anak dan beri dorongan non verbal, jangan memberi nasihat
dan ceramah dulu, jangan merendahkan harga dirinya. Buat dia merasa
aman dan nyaman saat berbicara dengan orang tua.
d) Jika ia mau mengakui hal itu , hargailah kejujurannya, dan syukuri karena
anak anda sudah mulai terbuka dengan orang tua.
e) Jujur pada diri sendiri. Beri contoh sikap jujur dan terbuka mau mengakui
kesalahan dan kelemahan diri.
f) Bila perlu minta bantuan pihak ketiga yang professional bila sulit
mengendalikan emosi, untuk melakukan pendekatan.
g) Tingkatkan hubungan dalam keluarga, teliti hubungan dengan anak atau
anggota keluarga yang lain, selesaikan konflik dan adakan rekreasi
bersama keluarga.
h) Bangun kehidupan berdisiplin, untuk menjauhkan anak dari lingkungan
dimana napza digunakan
i) Cari pertolongan tenaga professional, pusat pengobatan dan rehabilitasi,
seizin ataupun seizing anak. Berkonsul tasi pada ahli.
j) Pendekatan pada orang tua temen anak yang memakai Napza . ungkapkan
apa yang anda ketahui dan ajak shering secara berhati-hati dan bijaksana.
33

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Banyak manfaat yang dapat kita ambil dalam mempelajari “Penyalahgunaan
NAPZA dan Kesehatan”. Kita bisa tahu bagaimana dan apa saja penyalahgunaan
yang banyak dilakukan oleh masyarakat mengenai NAPZA
Kita bisa tahu dampak dan akibat yang ditimbulkan akibat penyalahgunaan
napza yang digunakan dengan cara dan ketentuan yang tidak sesuai.
Kita bisa mengerti bagaimana cara penanganan terhadap para pengguna napza
gar terhindar dari napza
Kita juga bisa tahu peranan orang tua yang dilakukan terhadap anak yang
terkena napza dan sikap orang tua bila hal tersebut terjadi pada anaknya.
Dan ternyata hal-hal yang berkaitan dengan Napza memiliki dampak yang
tidak baik dalam berbagai aspek,dan dapat merugikan berbagai pihak.

B. Saran
1. Kepada pemerintah:
Sebaiknya undang-undang tentang penyalahgunaan napza lebih dipertegas
lagi,agar para pengguna maupun para pengedar napza mendapat jera dan
mendapatkan hukuman yang setimpal.
2. Kepada masyarakat:
Kepada orang tua yang anaknya merupakan pengguna napza sebaiknya tetap
memperhatikan anaknya karena melakukan hal tersebut bukan seutuhnya
keinginan mereka,maka dari tu orang tua harus tetap mensuport dan memberi
dukungan agar anak bisa sembuh dan menghindarkan diri dari bahaya napza.
Kita sebagai masyarakat hendaknya lebih memahami lagi apa saja dampak
yang ditimbulkan,karena kalau kita tau sebab dan akibatnya kita tidak akan
mungkin terjerumus ke dalam bahaya penyalahgunaan Napza belakangan ini.
34

DAFTAR PUSTAKA

Buku pedoman praktis bagi tenaga puskeamas, departemen kesehatan,2001Panduan


Diagnosis Keperawatan Nanda 2005-2006

www.bnn.or.id

 http://www.slideshare.net/koesanto/jenis-jenis-napza#

www.drugabuse.gov.; Yatim, D.I.

(1985); Marviana, Dian.M. (n.d.); Kemitraan Peduli Penanggulangan Bahaya Narkoba


DKI Jakarta (2001); Irwanto et.al. (1994), dll.

http://mysemesta.blogspot.com/2008/03/dampak-napza-bagi-remaja.html

http://raufahajah.blogspot.co.id/2014/06/makalah-penyalahgunaan-napza-dan.html

Anda mungkin juga menyukai