Anda di halaman 1dari 6

Tugas Mata Kuliah Sejarah Hukum

Program Magister Ilmu Hukum Universitas Bung Hatta

Dosen : Dr. Sanidjar Pebrihariati, SH, MH


Mahasiswa : dr. Pinasa Haloho
NPM : 2110018412040

PENGERTIAN DAN SEJARAH PERMULAAN ROMAWI KUNO


===============================================

Pendahuluan

Pemerintahan Romawi Kuno dapat dibagi menjadi tiga periodeyaitu :


Periode Kerajaan Romawi (753-509 SM)
Republik Romawi (509-31 SM), dan
Kekaisaran Romawi (31 SM-476 M)
Kerajaan Romawi adalah periode paling awal dalam sejarah Romawi, ketika kota dan
wilayahnya mulai diperintah oleh raja.
Sejarah kerajaan ini bermula sejak pendirian Kota Roma pada sekitar 753 SM. Penguasa
pertama Romawi adalah Romulus, dengan daerah kekuasaan terbatas di Kota Roma dan
sekitarnya.Periode Kerajaan Romawi berakhir setelah penggulingan kekuasaan rajanya dan
berdirinya Republik Romawi pada 509 SM.

Sejarah Berdirinya

Menurut cerita rakyat, munculnya peradaban Romawi Kuno diawali dengan


didirikannya Kota Roma oleh dua pemuda bernama Remus dan Romulus pada 753 SM.
Kedua tokoh tersebut adalah anak kembar dari Rhea Silva, keturunan seorang pahlawan dari
Troya.Namun, Remus dan Romulus berselisih dalam pemilihan lokasi untuk dibangun kota.
Perselisihan itu semakin memanas ketika Romulus, yang sedang membangun tembok Kota
Roma, diejek dan diganggu oleh Remus.Pada akhirnya, Remus dibunuh oleh Romulus, yang
kemudian mendirikan Kota Roma dan menjadi pendiri Romawi.
Dalam perkembangannya, Kerajaan Romawi mendapat serangan dari bangsa Galia yang
berasal dari wilayah Eropa barat, seperti Italia utara, Prancis, Belgia, dan Swiss.
Serangan itu mengakibatkan hancurnya Kota Roma dan catatan sejarahnya, sehingga catatan
sejarah dari masa Kerajaan Romawi sangat sedikit.
Selama hampir dua setengah abad berkuasa, Kerajaan Romawi dipimpin oleh tujuh raja,
sebagai berikut.

Romulus (753-717 SM)

Romulus merupakan pendiri Kota Roma yang sekaligus raja pertama Kerajaan
Romawi. Setelah menduduki takhta, ia mengizinkan semua laki-laki, baik manusia bebas
ataupun budak, untuk datang dan menjadi warga Roma.Selain itu, Romulus juga
menyediakan istri bagi warganya dengan menculik wanita-wanita kaum Sabin.
Dalam menjalankan pemerintahannya, Romulus memilih 100 orang bangsawan untuk
membentuk senat sebagai dewan penasihat bagi raja.

1
Numa Pompilius (716-673 SM)

Setelah kematian Romulus, terjadi masa interregnum atau masa peralihan kekuasaan
selama satu tahun, di mana 10 orang anggota senat terpilih memerintah sebagai interrex.
Interrex adalah pimpinan Romawi dalam jangka pendek yang tugasnya adalah untuk
memimpin raja.Anggota Senat tersebut kemudian memilih Numa Pompilius, orang Sabin,
untuk menjadi raja berikutnya. Ia dipilih karena reputasinya sebagai orang yang adil dan
beriman.Masa pemerintahan Numa ditandai dengan perdamaian dan reformasi keagamaan.
Numa membangun kuil Janus dan melakukan kesepakatan damai dengan kerajaan tetangga
Roma.Selain itu, ia kemudian mereformasi Kalender Romawi dengan menambahkan bulan
Januari dan Februari sehingga totalnya menjadi 12 bulan.
Ia juga mengatur wilayah Roma menjadi distrik-distrik untuk menciptakan administrasi yang
lebih baik, membagi-bagi tanah kepada para penduduk, dan membentuk serikat dagang.

Tullus Hostilius (673-642 SM)

Setelah kematian Numa, Kerajaan Romawi kemudian dipimpin oleh Tullus Hostilius,
yang dikenal sebagai raja yang lebih suka berperang dibanding mengurusi masalah
keagamaan.
Pada masa pemerintahannya, Roma memusnahkan Kerajaan Alba Longa dan mengambil
seluruh penduduknya. Selain berperang, Tullus Hostilius membangun tempat baru untuk
senat, Curia Hostilia, yang bertahan sampai 500 tahun setelah kematiannya.

Ancus Marcius (640-616 SM)

Setelah kematian TullusHostilius, Senat Romawi menunjuk cucu NumaPompolius,


Ancus Marcius sebagai Raja Romawi.Selama memerintah ia banyak membangun
infrastruktur, seperti penjara pertama Roma, pelabuhan, pabrik garam, dan jembatan
pertama yang melalui Sungai Tiber.

Tarquinius Priscus (616-579 SM)

Tarquinius Priscus merupakan keturunan Etruska yang diadopsi oleh Ancus Marcius.
Selama pemerintahannya, Romawi banyak memenangkan pertempuran sehingga
memperoleh banyak harta rampasan.Dalam pemerintahannya, Tarquinius menambahkan
100 anggota dari suku Etruska kedalam senat.Selain itu, ia juga memperkuat militernya
dengan menambah jumlah tentara menjadi 6.000 infanteri dan 600 kavaleri.Tarquinius
memerintahkan untuk membangun Kuil Jupiter, Circus Maximus atau arena balap kereta
kuda, mengadakan kompetisi olahraga Romawi, dan memperkenalkan lambang militer
Romawi.

Servius Tullius (578-535 SM)

Setelah Tarquinius dibunuh oleh anakAncus Marcius, tampuk kekuasaan Kerajaan


Romawi jatuh ketangan Servius Tullius, menantu Tarquinius Priscus.

2
Dalam pemerintahannya Servius mengadakan sensus penduduk pertama serta membagi
penduduk Roma berdasarkan tingkat ekonomi dan wilayah geografisnya.Selain itu, ia
mendirikan Dewan Centuria, Dewan Suku, membangun Kuil Diana, dan tembok yang
mengelilingi tujuh bukit di Roma.

Tarquinius Superbus (535-509 SM)

Pada 535 SM, Kerajaan Romawi dipimpin oleh Tarquinius Superbus, yang sebelumnya
membunuh Servius.Pada masa pemerintahan Tarquinius Superbus di isi dengan kekejaman
dan terror sehingga timbul banyak pemberontakan.

Runtuhnya Kerajaan Romawi

Selama berkuasa, Tarquinius juga mengobarkan sejumlah perang melawan tetangga


Roma, termasuk Volsci, Gabii dan Rutuli.Selain itu, pemerintahannya begitu diingat karena
penggunaan kekerasan dan intimidasi untuk mengontrol Roma, serta ketidakhormatannya
terhadap adat Romawi dan Senat Romawi.Ketegangan memuncak ketika putranya, Sextus
Tarquinius, memperkosa Lucretia, istri dan putri dari bangsawan Romawi.
Setelah Lucretia bunuh diri, revolusi mulai dikobarkan untuk menggulingkan kekuasaan
Tarquinius dan mengusir keluarganya dari Roma.
Kekuasaan Tarquinius Superbus berakhir pada 509 SM, yang sekaligus menandai berakhirnya
Kerajaan Romawi dan dimulainya Republik Romawi.

Berdirinya Republik Romawi

Republik Romawi adalah periode peradaban Romawi Kuno yang ditandai dengan


bentuk pemerintahan republik.Periode yang berlangsung antara 509 SM hingga 27 SM ini
menjadi salah satu contoh demokrasi perwakilan paling awal di dunia.
Pemerintahan Republik Romawi dimulai dari penggulingan Kerajaan Roma (753-509 SM),
dan diikuti oleh berbagai perang saudara. Kekuasaannya berlangsung selama hampir lima
abad, hingga akhirnya digantikan oleh Kekaisaran Romawi pada 27 SM.
Periode Kerajaan Romawi hingga Republik Romawi awal (509-264 SM), menjadi periode
yang tidak terdokumentasikan dengan baik dalam sejarah Romawi.
Namun, secara umum para ahli sepakat bahwa republic telah dimulai pada 509 SM atau
setelah penggulingan Lucius Tarquinius Superbus, penguasa terakhir Kerajaan Romawi.
Lucius Tarquinius Superbus digulingkan oleh Porsenna, raja keturunan Etruska. Namun,
setelah itu terjadi kekosongan kekuasaan karena Porsenna meninggalkan Roma.
Untuk mengisi kekosongan kekuasaan, orang-orang kaya Romawi mendirikan pemerintahan
republic dengan membentuk majelis.Majelis inilah yang memutuskan hal-hal penting
seputar pemerintahan atas nama penduduk Romawi. Menurut para sejarawan kuno,
perubahan dan inovasi ini dihasilkan dari perjuangan politik antara dua tatanan sosial, yaitu
bangsawan dan plebeian (militer).Inovasi tersebut dimulai pada awal masa republik dan
berlangsung kurang lebih selama 200 tahun.

3
Dalam pemerintahannya, pemimpin Romawi akan dibantu oleh senat. Senat ini
memiliki fungsi sebagai dewan penasihat yang menasihati hakim dan rakyat Romawi.
Meskipun secara teori rakyat berdaulat dan senat hanya menawarkan nasihat, dalam
praktiknya senat memegang kekuasaan yang sangat besar. Senat Republik awal jelas
memiliki bias terhadap kepentingan warga negara terkaya. Lagi pula, hanya anggota kelas
bangsawan yang bias memegang jabatan.Oleh karena itu, kaum plebeian, yang merupakan
mayoritas tentara di pasukan Romawi, melakukan protes di luar tembok kota.Konflik ini
menyebabkan pembentukan badan legislative lainnya, seperti Dewan Plebs, Dewan
Centuriata, dan Majelis Suku.
Dewan Centuriata bersifat militer, yang berwenang menyatakan perang atau
perdamaian dan memilih semua hakim yang menjalankan imperium atau kekuasaan militer.
Sedangkan Majelis Suku adalah majelis sipil non militer untuk memilih hakim yang tidak
menjalankan imperium, bertugas membuat undang-undang, dan juga sebagai hakim
pengadilan rakyat.Setelah kedua majelis itu berjalan, pada 451M, Republik Romawi
membentuk hokum tertulis pertamanya, yang kemudian ditampilkan secara publik di forum.
Hukum tertulis tersebut berisi tentang prosedur hukum, penyitaan utang, otoritas ayah dan
anak, hakmilik dan warisan, serta peraturan pemakaman.
Secara garis besar, pemerintahan Republik Romawi dijalankan bersama-sama oleh tiga pihak,
yaitu oleh konsul, senat, dan golongan plebeian.

Ekspansi Romawi

Menjelang akhir abad ke-5 SM, Republik Romawi mulai berkembang hingga menjadi
penguasa Italia tengah dan menghabiskan decade berikutnya melakukan penaklukan dan
kolonisasi.Salah satu perang besar yang dihadapi oleh Republik Romawi adalah Pertempuran
Fidenae (437–426 SM) dan Perang Punisia atau Perang Punik.
Dalam Perang Punik (264–146 SM), Republik Romawi melawan Kekaisaran Kartago dari
Afrika Utara.Perang tersebut pada akhirnya dimenangkan oleh Republik Romawi. Setelah
menguasai Kartago, wilayah Mediterania, Suriah, Makedonia, Yunani, dan Mesir menjadi
incaran selanjutnya.Bangsa Romawi juga menghancurkan Liga Akhaia dan membakar
Korintus di Yunani pada 146 SM.

Runtuhnya Republik Romawi

Pemerintah republik yang terlalu focus dalam perluasan wilayah pada akhirnya
mengakibatkan kesenjangan sosial, karena banyak petani dari desa yang bermigrasi kekota.
Selain itu, praktik perbudakan semakin berkembang di Romawi dan berpengaruh kepada
perekonomian.Akibatnya, terjadi ketegangan dan meletus perang saudara yang menandai
transisi republic menuju kekaisaran.
Tokoh-tokoh penting dalam perang saudara termasuk Gaius Marius, seorang jenderal dan
negarawan Republik Romawi yang memgang jabatan konsul tujuh kali berturut-turut, serta
seorang perwira militer bernama Sulla.
Pada periode selanjutnya, perang saudara melibatkan Pompeius, Cicero, dan Julius
Caesar, yang akhirnya mengambil alih kekuasaan penuh atas Roma sebagai diktatornya.
Setelah Julius Caesar dibunuh pada 44 SM, tiga serangkai Mark Antony atau Marcus
Antonius, Lepidus, dan Oktavianus, keponakan Caesar, memerintah Romawi.

4
Namun, koalisi tiga serangkai ini pecah dan Mark Anthony, yang diberi kekuasaan
atas wilayah Mesir, kemudian diserang oleh Oktavianus.
Oktavianus yang berhasil memenangkan pertempuran di Mesir kemudian mendeklarasikan
diri sebagai kaisar pertama Romawi dengan gelar Kaisar Octavianus Augustus atau Kaisar
Agustus.

Kekaisaran Romawi

Pada 117 M, Kekaisaran Romawi mencapai masa ke emasan dan tumbuh menjadi
kekaisaran terbesar di dunia kala itu.Bahkan populasinya mencapai 20 persen dari total
populasi dunia dengan wilayah seluas 5 juta persegi.Namun, sejak akhir abad ke-2 Masehi,
Kekaisaran Romawi mulai menunjukkan tanda-tanda kemunduran hingga akhirnya runtuh
pada 476 Masehi.

Runtuhnya Kekaisaran Romawi

Tanda-tanda kemunduran Kekaisaran Romawi dapat dirasakan semenjak wafatnya


Marcus Aurelius pada 180 Masehi.Pengganti Marcus Aurelius adalah kaisar-kaisar yang
lemah, seperti contohnya Commodus (180-193 M).Pada masa pemerintahannya, sering
terjadi kekacauan, korupsi, dan pertumpahan darah.
Commodus pun akhirnya terbunuh dalam huru-hara yang dilakukan oleh pihak militer.
Seiring dengan merosotnya kewibawaan Roma, persaingan, konflik, intrik, dan kemelut
internal juga semakin subur.
Diocletianus, kaisar Romawi yang berkuasa antara 284-305 M, berusaha untuk mengatasi
sejumlah kemunduran supaya kekaisarannya tidak runtuh.
Akan tetapi, upayanya untuk membangkitkan Kekaisaran Romawi juga tidak berhasil.Selain
konflik internal, salah satu penyebab keruntuhan Kekaisaran Romawi adalah pecahnya
kekaisaran menjadi dua.Pada masa pemerintahan Theodosius, Kekaisaran Roma dibagi
menjadi dua bagian, yaitu Roma Barat dengan ibu kota di Roma dan Roma Timur dengan ibu
kota di Konstantinopel.Pembagian ini didasari oleh serangkaian ancaman Suku Barbar yang
selama puluhan tahun telah mengganggu stabilitas negara.Akan tetapi, pada kenyataannya
pembagian wilayah ini justru mendorong keruntuhan Kekaisaran Romawi.
Segera setelah kematian Theodosius, kekacauan terjadi dan berbagai provinsi Roma penuh
dengan kekuasaan bangsa asing.Pemerintahan Roma di barat mengalami keruntuhan pada
476 M usai dikalahkan oleh orang-orang Barbar.Runtuhnya kekaisaran Romawi Barat
berakibat pada krisis social ekonomi dan sang kaisar tidak lagi memiliki kekuatan politik.
Singkatnya, Kekaisaran Romawi benar-benar runtuh pada 476 M akibat serangan Suku
Barbar yang dipimpin oleh Odoacer.Sementara Romawi Timur atau Kekaisaran Bizantium
yang berpusat di Konstantinopel justru semakin makmur dan tidak tersentuh oleh serangan
dari manapun hingga sekitar seribu tahun kemudian.
 

5
Referensi:
1. Hakim, Manshur Abdul. (2016). BangsaRomawi dan Perang Akhir Zaman. Jakarta:
Pustala Al-Kautsar.
2. Irfanto, Ari. (2018). PeradabanKuno di Dunia. Yogyakarta: Istana Media.
3. https://www.kompas.com/stori/read/2022/01/13/120000179/sejarah-singkat-
republik-romawi

Anda mungkin juga menyukai