Anda di halaman 1dari 21

(SEJARAH EROPA)

Timbul dan perkembangan imperium romawi


Serta Pecahnya imperium romawi

Nama Kelompok

 Ari Afriandi (14220041)

Marlena (14220008)

Rani Amelia (14220028)

Ardi Firanata (14220023))


LATAR BELAKANG

Sebelum menjadi negara dengan bentuk pemerintahan dengan


pemerintahan republik. Perubahan negara kekaisaran dimulai pada saat
Oktavianus berkuasa atas seluruh wilayah Romawi setelah berhasil
mengalahkan musuh-musuhnya termasuk Antonius, kakak iparnya sendiri.
Pada masa pemerintahan kaisar Oktavianus Augustus, Romawi mencapai
masa kejayaan karena Augustus berhasil menciptakan perdamaian di
seluruh Romawi. Tatanan dalam pemerintahannya juga diperbaharui dan
lebih berpihak pada rakyat.
Timbulnya imperium romawi

Dalam surat wasiat yang ditulis Caesar sebelum kematianya menyatakan bahwa
Oktavianus diangkat sebagai ahli waris pemerintahan Romawi selanjutnya.
Penentangnya yang paling kuat dari pengangkatan Oktavianus adalah Antonius
yang merupakan kakak iparnya sendiri.
Setelah mencapai kemenangan atas lawanya, mereka membagi wilayah kekuasaan
Romawi menjadi dua, Antonius memerintah di bagian timur negara Romawi seperti
Balkan, Syiria, Mesir, Palestina, maupun Asia Kecil. Sementara Oktavianus
memerintah di bagian Barat Romawi dan wilayah kekuasaan Romawi di Afrika.
Oktavianus dan Antonius

Tidak lama kemudian setelah pembagian kekuasaan


hubungan antara Antonius dan Oktavianus menjadi
tegang. Kelakukan Antonius yang kurang baik
semakin mempermudah Oktavianus untuk
menaklukanya.
Menyadari kekalahan pada dirinya, Antonius dan
Chleopatra akhirnya bunuh diri pada tahun 30 SM.
Dengan kekalahan tersebut Mesir menjadi milik
Romawi dan Oktavianus menjadi penguasa tunggal
di Roma.
Perkembangan imperium romawi
Sejak 27 SM

Masa pemerintahan Augustus ini menandai dimulainya “Pax


Romana” (Perdamaian Roma) yang berlangsung dan bertahan
selama 2 abad (27 SM-180 M).
Perjalanan politik augustus hampir berlangsung selama 60 tahun,
akan tetapi pada 19 Agustus tahun 14 M, di sebuah kota kecil
Campanian di sekitar Nola, Augustus meninggal.
Setelah kematian Augustus, kaisar penggantinya
tidak mempunyai kecakapan dalam menjalankan tugas
sebagai kaisar Romawi. Bahkan empat kaisar sesudah
Augustus sama sekali tidak sesuai untuk memangku
jabatan setinggi itu, diantaranya :
Tiberius
Caligula
Cladius
Nero
Tiberius

Sejak Kematian Oktavianus Augustus, Lalu muncullah


seseorang yang bernama Tiberius, Tiberius lahir pada tahun
42 SM, selama dua tahun ia hidup bersama orang tuanya
dalam pengasingan.
Tiberius merupakan anak tiri dari kaisar Augustus. Tiberius
naik tahta pada usianya 55 tahun. kaisar Tiberius banyak
menyalahgunakan wibawa dan wewenang yang didapatkan
dari ayah tirinya sehingga ia cepat dikenal sebagai pengusa
berakhlak bejat dan kejam, ia menyingkirkan setiap orang
yang dianggapnya berkhianat. 
Caligula

Penganti Tiberius adalah Caligula, anak


kemenakanya. Pada awalnya Caligula disanjung sebagai
tokoh yang populer karena ia mengampuni lawan
politiknya, meniadakan tukang lapor, mengurangi pajak,
dan mendukung keuangan berbagai macam kegiatan
olahraga
Tetapi selanjutnya Caligula menyerukan kekuasaan
Priceps yang tak terbatas, ia juga menuntut agar dirinya
disebut sebagai dewa dan mengusulkan agar kudanya
sebagai konsul. Akibat kehidupanya yang serba mewah,
Roma mengalami kebangkrutan
Claudius

Penganti Caligula akhirnya ditentukan sendiri oleh


pasukan Preutoria, Claudius yang merupakan paman
Caligula diangkat menjadi kaisar pada usia 50 tahun.
Claudius digambarkan sebagai orang yang bodoh
dan tidak mempunyai sopan santun, akan tetapi pada
masa kekaisaranya kepamongprajaan lebih diluaskan
lagi serta dijadikan lebih berdaya guna, dan
kekuatan-kekuatan baru dilimpahkan kapada para
gubernur di Provinsi luar.
Nero Germanicus

Penganti Claudius adalah Nero yang


naik tahta pada usia 16 tahun, dan sebelum
sampai satu tahun pemerintahanya ia
membunuh Britannicus dengan racun.
Akibat tantangan yang semakin besar,
akhirnya Nero lari meningggalkan kota
Roma dan ia akhirnya dijatuhi hikuman
mati oleh Senat.
Kematian Nero ini menimbulkan masa anarki di seluruh
Romawi yang lebih dikenal sebagai masa empat kaisar yaitu
masa kaisar .
Akhir masa kekaisaran Vitellius ditandai dengan peperangan
yang melanda seluruh Italia. Dalam pertempuran tersebut
menyebabkan Vespasianus berkuasa dan diangkat menjadi
kaisar oleh para Senat karena keberhasilanya mengatasi semua
kekacauan yang terjadi di selurh Italia.
  Pada tahun 79 M, Vespasianus digantikan oleh anaknya Titus.
Setelah kaisar Titus meninggal kemudian digantikan oleh anak
kedua dari Vespasianus yaitu Domitianus yang merwarisi
kekuasaan pada usia 29 tahun. Pada masa kekaisaran
Domitianus kehidupan penuh dengan keurigaan dan ketakutan,
hal ini berlangsung selama 15 tahun.
Nerva seorang pengacara tua terhormat akhirnya yang
dipilih sebagai kaisar penganti Domitianus.
Kekaisaran Nerva inilah yang memulai zaman empat kaisar
baik. Meskipun masa pemerintahan Nerva berlangsung singkat,
namun ia mewariskan pendekatan yang rasional terhadap
masalah pengantian kaisar.
Buktinya pada masa kekaisaran Trajanus,
Hadrianus, Antonius Pius, dan Marcus Aurelius yang
berturut-turut sebagai penganti Nerva kekaisaran Roma
mencapai puncaknya meskipun tidak seperti pada masa
Augustus.
 Trajanus
Penganti langsung Nerva adalah Trajanus, ia adalah seorang
komandan di Spanyol meskipun namanya tidak banyak dikenal nemun
ia memberikan harapan yang besar kehidupan Romawi. Dibawah
kaisar Trajanus perbatasan kekaisaran mencapai jangkauan yang paling
jauh. Trajanus memimpin bergerak ke Dacia diseberang sungai Donau
dan pada akhir masa kekuasaanya ia memimpin ekspedisi masuk
Armenia dan Mesopotamia.
 Hadrianus
Dengan demikian pada saat Trajanus meninggal pada tahun 117 M
jabatan kaisar langsung diserahkan kepada Hadrianus.
Kebijaksanaan Hadrianus agak menyimpang dari apa yang
dilakukan oleh Trajanus. Karena merasa kekaisaran sudah terlampau
luas , maka ia melepaskan pangkalan Trajanus di Armenia serta
Mesopotamia
 Antonius Pius dan Marcus Aurelius

Kaisar terakhir dari lima kaisar


yang bijaksana ini adalah Antonius
Pius dan Marcus Aurelius. Kedua
kaisar ini memerintah dan mencapai
jaman kejayaan kembali. Dibawah
pemerintahan Marcus Aurelius (161-
180 M) perasaan persatuan dan
kerukunan rakyat sangat menonjol.
Pecahnya imperium romawi

Peristiwa pecahnya kerajaan Romawi berawal dari


pembagian wilayah menjadi Romawi Barat dan Romawi
Timur tetapi masih merupakan kerajaan Romawi.
Karena Romawi sudah tidak sanggup lagi mengatur
wilayahnya yang terlalu luas.
Kekaisaran Romawi Barat
(395-476M)

Kekaisaran Romawi Barat tidak berlangsung lama dan


runtuh menyusul dilengserkannya Romulus Augustus oleh
Odoacer per 4 September 476 M. Odoacer adalah Jenderal
keturunan Jerman yang menjadi Raja Italy. Keberadaannya
menandakan sebagai akhir Kekaisaran Romawi klasik di Eropa
Barat dan sebagai awal Abad Pertengahan.
Kekaisaran Romawi Timur
(395-1453M)

Kekaisaran Romawi Timur atau Bizantium (Byzantine) bertahan cukup lama dan
berakhir dengan kematian Constantine XI dan jatuhnya Konstantinopel (Istanbul) di
tahun 1453 ketangan Kerajaan Turki Ottoman dibawah kepemimpinan Mahmud II.
Ekonomi dan budaya yang sudah maju ditengarai sebagai faktor utamanya. Hal ini
membuat Konstantinopel merupakan kota terbesar dan terkaya di Eropa sepanjang
Abad Pertengahan. Secara militer dan pertahanan, ada semacam pemberian upeti
kepada penjajah dan tentara bayaran dari luar seperti bangsa Avar, Arab, Rus, Bulgar,
dan lainnya. Khusus untuk bangsa Han suruhan Attila, subsidi yang diberikan
Theodosius II berjumlah 300 kg emas. Kebijakan lainnya berupa favoritisme kepada
pedagang yang berhubungan dengan bangsa Han dan bangsa asing lainnya.
KESIMPULAN

Sebelum menjadi negara kekaisaran, Romawi adalah sebuah negara republik oligharkis
yang membagi penduduk dalam dua golongan utama, yaitu kelompok Patricia yang terdiri
dari para bangsawan maupun orang yang memiliki tanah luas dan kelompok Pebea yang
terdiri dari penduduk kelas rendahan. Pada saat Julius Caesar meninggal, kepemerintahan nya
digantikan oleh Oktavianus, lalu terbagi lah wilayah kekuasaan romawi oleh dua orang
pemegang kekuasaan yaitu Oktavianus dan Antonius. Setelah Antonius kalah melawan
pasukan Oktavianus, kekuasaan tunggal hanya dipegang oleh Oktavianus, dan Oktavianus
mulai melakukan tranformasi di bidang Politik, yaitu dari sistem Republik menjadi suatu
sistem yang dirasa sesuai dengan kebutuhan bangsa Romawi yaitu sistem kekaisaran.
Oktavianus sendiri bergelar sebagai kekaisaran Augustus. Pecahnya imperium (Kekaisaran
Romawi) disebabkan oleh pembagian wilayah menjadi Romawi Barat dan Romawi Timur
tetapi masih merupakan kerajaan Romawi. Karena Romawi sudah tidak sanggup lagi
mengatur wilayahnya yang terlalu luas. Oleh sebab itu kekaisaran Romawi terpecah menjadi
dua dan membawa malapetaka untuk kekaisaran romawi itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai