1. KEKAISARAN ROMA 1.1 Augustus, 27 SM – Tahun 14 Augustus menjadi princeps dan juga warga negara di negaranya. Bentuk pemerintahan republik yang lama dan sistem diktator yang disokong oleh Julius Caesar. Pada tahun 27 SM Senat mengangkat Augustus sebagai Panglima Tertinggi Angkatan Bersengata. Pada tahun 23 SM kepadanya dianungerahkan hak perwakilan seumur hidup yang bermaksud bahawa ia mengetuai majelis rakyat dan ditunjuk sebagai wakil tetap dari rakyat. Ia diberi hak istemewa untuk mengajukan topik pembahasan yang pertama dalam persindangan Senat dan hak untuk mengadakan rapat Senat. Augustus juga berusaha untuk memperbaiki moral rakyatnya dan ia juga menghidupkan kembali agama negara dan membangun kembali banyak kuil. Augustus juga menyelenggarakan sensus terhadap seluruh penduduk serta kekayaannya sebagai dasar untuk memperoleh tenaga-tenaga baru untuk angkatan bersenjata dan untuk pemungutan pajak. Augustus telah membentuk angkatan kepolisian dan pasukan pemadam kebakaran bagi kota Roma serta menunjuk seorang pengawas untuk mengatur penyediaan padi-padian. Pemerintahan Augustus selama 41 tahun dan Augustus juga memulihkan kepercayaan kepada pemerintah, mengisi lagi perbendaharaan kekaisaran, memulai departemen pekerjaan umum yang efisien, dan memajukan kedamaian dan kemakmuran. 1.2 Tiberius, tahun 14 – 37 Tiberius dipilih untuk menggantikan Augustus setelah mangkat. Imperium, atau kekuasaan yang diperoleh Augustus melaui peraturan perundangan-undangan dan untuk jangka waktu yang terbatas, dianugerahakan pada Tiberius untuk seumur hidup. Augustus memaksa dia untuk menceraikan istri yang dikasihinya dan menikahi Julia, putri Augustus yang kehidupannya tidak bermoral. Selama masa pemerintahannya tentera Romawi menderita kekalahan di Jerman, sehingga ia terpaksa memindahkan garis perbatasan kekaisarannya ke Sungai Rhein. Pada tahun 26 ia mengasingkan diri ke Capri, meninggalkan pemerintahan di tangan wali kota Roma. Ketidakhadiran Tiberius membuka kesempatan bagi Aelius Sejanus, kapten pasukan pengawal kekaisaran, untuk menyusun rencana mengulingkan kaisar. Pada tahun 31, rencananya telah hampir sempurna, tetapi ketika Tiberius mencium kegiatan mereka, Sejanus dihukum mati dan rencana mereka digagalkan. Tetapi pengaruh terhadap Tiberius sangat buruk. Ketika Tiberius meninggal dunia pada tahun 37, senat dapat bernapas dengan lega kembali.
1.3 Caligula, tahun 37 – 41
Gaius Caligula, atau yang mendapat panggilan kesayangan “ Si sepatu kecil” dari para serdadu, ditunjuk menjadi pengganti Tiberius oleh Senat. Gaius Caligula menuntut agar dirinya dipuja sebagai dewa, yang menimbulkan ketidaksukaan di kalangan bangsa Yahudi dalam wilayah kekuasaannya. Ketika Herodes Agripa mengunjungi Aleksandria, warga kota menghina dia dan para pengikutnya di muka umum dengan mengedarkan tulisan dan lukisan yang mencercanya, serta memaksa orang-orang Yahudi tersebut untuk memuja patung Gaius. Orang-orang Yahudi itu mengadu pada kaisar, akan tetapi kaisar tidak memperdulikan mereka malah, kaisar memerintahkan gubernur pemerintahan Roma di Siria untuk mendirikan patungnya didalam bait suci di Yerusalem. Caligula telah menghambur-hamburkan dana yang telah dikumpulkan oleh Augustus dan Tiberius dengan susah payah dan telah menyebabkan negara menyusut dengan cepat. Cara pengumpulan dana ini kembali dilakukan dengan cara kekasaran: penyitaan harta benda,warisan yang dipaksa, dan segala macam bentuk pemerasan lainnya. Ketika kelalimannya sudah melewati batas, Caligula dibunuh pada tahun 41 oleh seorang perwira pasukan pengawal kekaisaran. Dalam injil Markus juga mendapati tentang “pembinsaan keji berdiri di tempat yang tidak seharusnya” (markus 13:14), menunjuk kepada ancaman pembangunan patung tersebut didalam bait suci di Yerusalem.
1.4 Claudius, tahun 41-54
Kematian Caligula telah mencetuskan perdebatan Senat mengenai kemungkinan untuk menghidupkan kembali bentuk pemerintahan republik. Keputusan tidak jadi diambil kerana pasukan pengawal kaisar telah memilih Tiberius Claudius Germanicus sebagai kaisar. Claudius ini tidak pernah melibatkan diri dalam kegiatan politik Romawi semasa pemerintahan Augustus dan Tiberius. Claudius ini mengalami suatu penyakit yang dideritanya, sejenis polio, sehingga tubuhnya menjadi sangat lemah. Pemerintahan Claudius, Roma menjadi negara birokratis, dipimpin oleh pelbagai komisi dan sekretariat. Claudius memperluaskan hak kewarganegaraan Romawi kepada penduduk yang berkedudukan tinggi di propinsi-propinsi. o Telah berhasil menempatkan pasukannya di Inggris. Mendudukinya hingga sungai Thames. o Tarkia, merupakan sekutu Roma, dijadikan sebagai salah satu propinsi. Claudius berusaha keras untuk mengambalikan dominasi agama Romawi kuno dalam masyarakat seperti pada masanya dahulu. Claudius sangat anti terhadap kepercayaan asing. Pada masa pemerintahan Claudius, orang-orang yahudi diusir dari Roma kerana beberapa kerusuhan yang terjadi “atas anjuran seorang yang bernama chrestus.” o Kerusuhan di antara orang-orang Yahudi sehubungan dengan khotbah- khotbah megenai Yesus sebagai Kristus. o Dalam perintah pengusiran inilah yang menyebabkan Akwila dan Priskila meninggalkan Roma (kisah para rasul 18:2). Domitius diadopsi secara resmi oleh Claudius dengan nama Nero Claudius Caesar. Pada tahun 53 Nero menikahi Octavia, putri Claudius. Dan setahun kemudian Claudius meninggal dunia, dan takhta kekaisaran Romawi jatuh ke tangan Nero. 1.5 Nero, tahun 54-68 Nero memerintah negara dengan sangat baik bahkan berhasil dan damai selama 5 tahun pertama. Agrippina terus berusaha mempertahankan pengaruhnya atas putranya.hal ini tidak disukai oleh Nero dan para penasihatnya. Pada tahun 59, Nero memerintahakan agar ibunya dibunuh agar roda pemerintahan dijalankan sepenuhnya oleh dirinya sendiri. Kecerobohan dan keborosan Nero telah menyusutkan perbendaharaan negara. Seperti caligula yang berusaha mengisi kembali melalui cara-cara paksaan. Sehingga menyebabkan para anggato Senat tidak senang terhadapnya. Pada tahun 64, terjadi kebakaran besar di Kota Roma dan menghancurkan suatu wilayah luas di kota. Nero mengalihkan tuduhan atas dirinya dan menunjuk orang Kristian sebagai penyebab bencana kebakaran itu. Revolusi yang dilakukan oleh angkatan bersenjata serta pemerintah propinsi Gaul dan Spanyol telah berhasil membuktikan bahawa nero yang merencanakan pembakaran Kota Roma itu. Nero telah melarikan diri dari Roma dan Nero telah dibunuh oleh salah seorang bekas budaknya atas perintah Nero sendiri agar dia tidak ditawan oleh musuh.
1.6 Galba, tahun 68
Revolusi angkatan bersenjata menunjukkan bahawa sesungguhnya kekaisaran ini diperintah oleh militer kerana, mereka dapat menunjuk dan menghabiskan calon mereka tanpa berunding dengan Senat terlebih dahulu. Galba adalah pengganti Nero. Otho dahulu turut mendukung Galba dengan harapan untuk menjadikan dirinya sebagai kaisar, namun Otho membujuk pasukan pengawal kaisar untuk membunuh Galba san mengangkatnya menjadi kaisar.
1.7 Otho, tahun 69
Pemerintahan Otho sangat singkat didalam kekaisarannya. Senat merestui penobatan Otho sebagai kaisar. Vitellius wali negeri dari Jerman menyerang Roma bersama pasukannya. Otho terbunuh dalam pertempuran ini dan Vitellius menggantikan tempatnya.
1.8 Vitellius, tahun 69
vitellius diakui oleh Senat, namun dia tidak mampu mengendalikan pasukannya, maupun menciptakan pemerintahan yang mantap. Vitellius telah menyerahkan kepimpinannya di Yerusalem ke tangan Titus, puteranya, dan pergi ke Mesir serta menguasai negara itu dan memutuskan pengiriman bahan makanan ke Roma. Pengikut vespasianus mengalahkan pasukan Vitellius dan melucuti kota Roma. Vitellius telah terbunuh dan Vespasianus dinyatakan sebagai pemimpin yang baru.
1.9 Vespasianus, tahun 69-79
Vespasianus adalah seorang serdadu tua yang sederhana, yang cermat mengatur pengeluaran dan keras dalam menjalankan pemerintahannya. Sedang Titus menuntaskan penumpasan Yerusalem. Vespasianus telah melumpuhkan revolusi yang timbul di antara bangsa Bataviae dan bangsa Gaul. Kota Yerusalem dihancur-leburkannya dan pronpisi ini dikuasi oleh militer. Vespasianus ini telah memperkuat garis depan dengan mengubah status kerajaan-kerajaan yang tidak sendiri menjadi propinsi-propinsi. Vespasianus juga telah memulihkan keuangan negara dengan hematan di segala bidang dan pemungutan pajak-pajak baru. Vespasianus juga telah membangun Koloseum yang terkenal. Pada tahun 79, vespasianus telah meninggal dunia dan telah menyerahkan pemerintahan ke tangan Titus, yang telah menjadi tangan kanannya selama ini.
2.0 Titus, tahun 70-81
Titus adalah pertama dari wangsa Flavius, selain daripada Titus dan Domitianus, putranya. Masa pemerintahan Titus ini singkat dan tidak memberinya kesempatan untuk menghasilkan perbuatan-perbuatan yang patut dicatat. Titus ini adalah salah seorang kaisar Romawi yang paling populer. Titus ini juga sukses dalam menyelenggarakan hiburan untuk rakyat yang didukungnya. Dia adalah seorang yang pemurah bahkan melunakkan keberatan-keberatan senat yang kuatir bahawa dia akan menjadi seorang diktator seperti ayahnya. Dimasa pemerintahannya terjadi bencana alam yang menghancurkan pompei dan Herculaneum dan dua buah desa di Teluk Napels oleh kerana meletusnya gunung Vesuvius. Titus juga telah membentuk sebuah komisi penyelamatan dan dia berusaha sekuat tenaga untuk menyelamatkan sebanyak mungkin korban bencana itu. Beberapa bulan kemudian terjadi kebakaran besar yang menghanguskan balai sidang mereka yang baru, permadian Agripa, dan Pantheon. Titus telah menjual sebahagian harta peribadinya untuk mendirikan bangunan- bangunan baru, termasuk sebuah gedung pertunjukan yang sangat besar. Titus telah meninggal dunia pada tahun 81, tanpa meninggalkan seorang putra untuk mengantikan pemerintahannya.
2.1 Domitianus, tahun 81-96
Senat memberikan takhta kekaisaran pada adik laki-lakinya, Domitianus. Domitianus adalah seorang autokrat sejati. Domitianus mencoba untuk meningkatkan moralitas masyarakat Romawi dengan memberantas korupsi didalam pemerintahan dan mengawasi praktek pelacuran. Domitianus juga telah membangun kembali kuil-kuil para dewa kuno dan agama-agama asing ditindas, terutama yang berusaha untuk menarik pengikut dari masyarakat Romawi. Pemerintahan Domitianus lah yang memerintahkan penyiksaan terhadap umat kristian, walaupun tidak ditemukan bukti undang-undang atau catatan yang menegeaskan dugaan ini selama masa pemerintahannya. Domitianus menuntut agar dirinya disembah dan dipuja sebagai Dominus et deus. Domitianus ini adalah seorang ahli ekonomi bahkan dia juga seorang manajer yang cakap. Tata niaga nagara dilaksanakan dengan sangat efisien oleh para bawahannya. Orang yahudi atau umat kristian yang tidak mahu mentaati pemujaan terhadap domitianus(mengakui “kedewaannya”). Pada tahun 93, domitianus telah membantai beberapa orang kristian yang menolak untuk mempersembahkan kurban di muka patungnya. Keperibadian Domitianus didalam pemerintahannya adalah berwatak keras dan penuh syak wasangka terhadap musuh-musuhnya. Tahun-tahun terakhir masa pemerintahannya merupakan mimpi buruk bagi para anggota Senat, yang selalu dibayangi oleh ketakutan terhadap mata-mata dan kaki tangan kaisar. Keluarganya sendiri pun tidak merasa aman. Oleh sebab itu, mereka membunuhnya demi untuk mempertahankan diri.
2.2 Nerva, tahun 96-98
Nerva telah menggantikan Domitianus, dipilih oleh senat. Nerva adalah seorang lelaki yang matang yang berwatak lembut, dan dianggap sebagai calon yang aman oleh para anggota senat. Nerva juga dikenali dengan kebijaksanaan-kebijaksanaannya lunak dan pada umumnya tidak pernah mencetuskan keresahan. Didalam pemerintahan Nerva, pihak militer menyayangkan pembunuhan terhadap Domitianus, karena wangsa Flavius telah tersohor dikalangan mereka. Nerva telah mengangkat Trajanus sebagai calon penggantinya. Trajanus dinilainya mempunyai wibawa terhadap angkatan bersenjata dan mampu menjalankan pemerintahan dengan tegas. Nerva telah meninggal dunia pada tahun 98.
2.3 Trajanus, tahun 98-117
Setelah Nerva meninggal dunia pada tahun 98, Trajanus telah menggantikan dia. Trajanus adalah seorang serdadu keturunan Spanyol yang energik dan agresif. Bahagian utara Sungai Donuo dan mulai meluaskan wilayah perbatasan timur dengan mengalahkan Armenia, Asiria (Asyur), serta Mesopotamia. Sesuatu revolusi bangsa yahudi di Timur Dekat telah dihapuskan pada tahun 115. Tetapi pemberontakan di Afrika, inggris, dan di perbatasan pesisir Sungai Donou memaksanya untuk bergegas kembali ke Roma. Trajanus telah meninggal dunia didalam perjalanan ke Roma di Kilikia pada tahun 117. Didalam pemerintahan kekaisaran ini, agama kristian telah berkembang. Bahkan Yesus dilahirkan dalam masa pemerintahan Kaisar Augustus (lukas 2:1) masa pelayanan dan juga wafat-Nya terjadi pada zaman Kaisar Tiberius (Lukas 3:1). Masa penyebaran Injil berlangsung dalam masa pemerintahan Claudius (kisah para rasul 18:2) dan Nero (kisah 25:1-12). Ada juga yang menjangkakan bahawa penulisan kitab Wahyu ditulisan dalam masa pemerintahan Domitianus.