MAKALAH
(Guna Memenuhi Tugas Mata kuliah ISBD)
2009 / 2010
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada awalnya Napza sering kita dengar digunakan banyak dipakai di bidang kedokteran
sebagai obat penghilang rasa sakit,cemas dan sebagainya. Namun karena sifat
adiktifnya (candu) yang ditimbulkannya, pemakaiannya dihentikan dan dialihkan pada obatobatan lainnya. Seharusnya Napza digunakan dalam ilmu kedokteran sebagai bahan
pengobatan dan bahan penelitian. Zat yang terkandung di dalamnya juga dapat digunakan
untuk bumbu masak, tetapi tidak boleh disalahgunakan. Konsumsi yang salah, berakibat fatal
bagi diri mereka, dan dampaknya dapat mengganggu ketenangan, ketertiban, dan
keamanan masyarakat.
Hingga kini penyebarannya sudah hampir tak bisa dicegah. Mengingat hampir seluruh
penduduk dunia dapat dengan mudah mendapatnya terutama narkoba,dapat diperoleh dari
oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Misalnya saja dari bandar narkoba yang
senang mencari mangsa di lokasi lokasi seperti sekolah, diskotik, tempat pelacuran, dan
tempat-tempat perkumpulan genk. Tentu saja hal ini bisa membuat para orang tua, ormas,
pemerintah khawatir akan penyebaran narkoba yang begitu merajalela. Upaya
pemberantasannya pun sudah sering dilakukan namun masih sedikit kemungkinan untuk
menghindarkan narkoba dari kalangan remaja maupun dewasa, bahkan anak-anak usia SD
dan SMP pun banyak yang terjerumus seperti kedalam narkoba. Hingga saat ini upaya yang
paling efektif untuk mencegah penyalahgunaan Narkoba pada anak-anak yaitu dari
pendidikan keluarga. Orang tua diharapkan dapat mengawasi dan mendidik anaknya untuk
selalu menjauhi Narkoba.
Tetapi kenyataannya napza sering disalahgunakan terutama dikalangan remaja. Jumlah
penggunanya pada saat ini semakin meningkat. Seperti Narkoba yang telah merusak masa
depan remaja yang menyalahgunakannya. Ironisnya kebanyakan dari mereka tidak
mengetahui bahaya dari narkoba tersebut, sehingga kebanyakan dari mereka terus
menggunakan narkoba sampai sekian lama. Untuk kasus narkotika (ganja, heroin, kokain,
dan sebagainya) tercatat berjumlah 45.451 kasus, psikotropika (ecstasy, sabu, daftar G)
berjumlah 38.125 kasus, dan jenis baya (minuman keras, kosmetik, obat palsu, dan
sejenisnya) berjumlah 17.440 kasus (Wakil Direktur IV Mabes Polri Ajun Komisaris Besar
Arnowo, 2009).
1.2 Permasalahan
1.
2.
3.
4.
5.
1.3 Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah agar kita mengetahui bagaimana
tentang penyalahgunaan Napza yang sekarang ini sudah menjadi suatu hal yang dianggap
umum oleh masyarakat,jenis jenisnya,damak serta penanganan yang baik dilakukan untuk
pengobatannya,serta tujuan terakhir yaitu untuk memenuhi tugas mata kuliah ISBD tahun
ajaran 2009/ 2010.
BAB II
PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN NAPZA
NAPZA merupakan perkembangan dari narkoba yang berubah nama seiring dengan
bertambahnya jumlah bahan yang masuk dalam kriteria narkoba. NAPZA merupakan
singkatan dari narkotika, psikotropika, dan zat adiktif.
a. NARKOTIKA:
adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman yang dapat menurunkan, zat-zat alamiah
maupun buatan (sintetik) dari bahan candu/kokain atau turunannya dan padanannya
digunakan secara medis atau disalahgunakan - menghilangkan dan mengurangi rasa nyeri
serta dapat menimbulkan ketergantungan/efek psikoaktif.
b. PSIKOTROPIKA:
adalah zat-zat dalam berbagai bentuk pil dan obat yang mempengaruhi kesadaran karena
sasaran obat tersebut adalah pusat-pusat tertentu di sistem syaraf pusat (otak dan
sumsum tulang belakang). Menurut UU no.5/1997 Psikotropik meliputi : Ecxtacy,
shabu shabu, LSD, obat penenang/tidur, obat anti depresi dan anti psikosis. Sementara
PSIKOAKTIVA adalah istilah yang secara umum digunakan untuk menyebut semua zat yang
mempunyai komposisi kimiawi berpengaruh pada otak sehingga menimbulkan perubahan
perilaku,
perasaan, pikiran, persepsi, kesadaran.
c. ZAT ADIKTIF
yaitu zat-zat yang mengakibatkan ketergantungan seperti zat-zat solvent termasuk inhalansia
(aseton, thinner cat, lem). Zat-zat tersebut sangat berbahaya karena bisa mematikan sel-sel
otak. Zat adiktif juga termasuk nikotin (tembakau) dan kafein (kopi).
syaraf pusat
menurunkan, Kafein, kokain, ecstasy, dan tembakau merupakan contoh NAPZA yang dapat
2. JENIS-JENIS NAPZA
Saat pertama kali orang mengisap ganja, reaksi juga akan berbeda-beda tergantung
kekuatan THC serta dosis yang dipakai. Ada yang tidak merasakan reaksi apa-apa,
tetapi ada pula yang mendapatkan perasaan aneh atau takut.
Ganja menimbulkan ketergantungan mental yang diikuti oleh kecanduan fisik dalam
jangka waktu yang lama. Bila seseorang terus-menerus mengisap ganja, maka lamakelamaan timbul kerusakan seperti bronchitis, sinusitis, emphysema, dan pharingitis.
Ganja atau cannabis juga dikenal dengan istilah : Marijuana, gele, cimeng, hash,
kangkung, oyen, ikat, bang, labang, rumput atau grass, dll.
Menurut UU RI No 5 / 1997, Psikotropika adalah : zat atau obat, baik alamiah maupun
sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan
saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan perilaku.
yaitu zat baik yang alamiah, semi sintetik maupun sintetik yang diambil dari pohon
poppy (papaver somniferum). Opiat (narkotika) merupakan kelompok obat yang
bersifat menenangkan saraf dan mengurangi rasa sakit. Turunan Opioda/opiate adalah:
Opium yang diambil dari getah pohon poppy yang dikeringkan dan ditumbuk menjadi
Heroin diambil dari morfin melalui suatu proses kimiawi. Heroin tidak dipakai di
dunia kedokteran karena menimbulkan efek ketergantungan yang sangat berat, dan
kekuatannya jauh lebih besar daripada morfin, berbentuk serbuk, tepung, atau cairan.
Jumlah yang sedikit saja sudah menimbulkan efek. Heroin biasa berbentuk bubuk
berwarna agak kecoklatan. Turunan heroin yang sekarang banyak dipakai adalah
Putaw yang mengakibatkan ketergantungan sangat berat bagi pemakainya, yaitu
heroin dengan kadar lebih rendah (heroin kelas lima atau enam) yang
berwarna putih.. Heroin biasanya digunakan dengan cara menyuntik melalui
pembuluh darah (berbeda dengan morfin) karena efeknya jauh lebih cepat terasa dan
lebih lama tertahan. Ada pula yang menggunakannya dengan cara menghirup
lewat hidung.Seperti morfin,
heroin
dapat
mengurangi
rasa
sakit,
mengurangi kecemasan,menenangkan dan memberikan rasa aman.Seperti opiat
lainnya,heroin menimbulkan
toleransi,
ketergantungan
fisik
dan
ketergantungan psikologis. Gejala gejala yang muncul dalam usaha berhenti memakai
heroin berupa rasa sakit disertai kejang-kejang, kram di perut disertai rasa seperti
akan pingsan, menggigil dan muntah-muntah, keluar ingus, mata berair, tidak ada
nafsu makan, dan kehilangan cairan tubuh
Kodein dan berbagai turunan morfin. Kodein banyak dipakai dalam dunia kedokteran antara
lain untuk menekan batuk (antitusif) dan penghilang rasa sakit (analgetik). Karena efeknya
bias mengakibatkan ketergantungan maka penggunaan obat-obatan ini masih diawasi oleh
lembaga-lembaga kesehatan. Metadon, jenis opiat sintetika, dengan kekuatan seperti morfin,
tetapi gejala putus obat tidak sehebat morfin, sehingga metadon digunakan dalam pengobatan
pecandu morfin, heroin, dan opiat lainnya.
b) Alkohol,adalah cairan yang mengandung zat Ethyl-alkohol.
Alkohol digolongkan sebagai NAPZA karena mempunyai sifat menenangkan sistem
syaraf pusat, mempengaruhi fungsi tubuh maupun perilaku seseorang, mengubah suasana hati
dan perasaan. Alkohol bersifat menenangkan, walaupun juga dapat merangsang.
Alkohol mempengaruhi sistem syaraf pusat sedemikian rupa sehingga control perilaku
berkurang. Efek alkohol tidak sama pada semua orang, melainkan sangat dipengaruhi oleh
faktor fisik, mental, dan lingkungan. Banyak pendapat yang mengatakan bahwa bahaya
alkohol jauh lebih besar daripada obat lainnya. Hal ini ada benarnya juga, karena
dibandingkan obat-obatan
lain
alkohol
mempunyai
sifat
sebagai
berikut:
merangsang, menenangkan, menghilangkan rasa sakit, membius, membuat gembira.Apabila
ketergantungan sudah terjadi, keadaan ini secara lebih khusus disebut alkoholisme Menurut
beberapa ahli, alkohol merupakan zat psikoaktif yang paling berbahaya. Memperlambat kerja
system pusat.Memperlambat refleks motorik. Menekan pernafasan. Denyut jantung
dan menggangu
penalaran
&
penilaian Menimbulkan
perilaku
kekerasan.
Meningkatkan resiko kecelakaan lalu lintas.Gejala putus zat mulai dan hilangnya nafsu
makan. Sensitif. Tidak dapat tidur. Kejang otot. Halusinasi dan bahkan kematian.
Zat yang mudah menguap ( Lem Alca Aibon. Thinner. Bensin. Spirtus):
Memperlambat kerja otak dan system saraf pusat
Menimbulkan perasaan senang berlebihan puyeng penurunan kesadaran. Gangguan
penglihatan dan pelo
Problem kesehatan terutama merusak otak. Lever. Ginjal. Dan paru-paru
Kematian timbul akibat behentinya pernafasan & gangguan pada jantung
c) Sedativa atau sedatif-hipnotik
merupakan zat yang dapat mengurangi fungsi sistem syaraf pusat. Sedativa
dapat menimbulkan rasa santai dan menyebabkan ngantuk (sering disebut obat tidur).
Biasanya sedativa digunakan untuk mengurangi stress atau sulit tidur. Karena toleransi
dan ketergantungan fisik, maka gejala putus obat bisa jauh lebih hebat daripada putus obat
dengan opiat. Zat-zat ini juga mudah membuat ketergantungan psikologis. Secara
farmokologi sedativa
dapat
dibedakan
antara
barbiturat
dan
bukan
barbiturat.Barbiturat adalah jenis obat sintetik yang digunakan untuk membuat orang tidur,
mengurangi rasa cemas, dan mengontrol kekejangan, mengurangi tekanan darah tinggi.
Beberapa jenis barbiturat yang sering disalahgunakan adalah: Dumolid, Rohypnol, Magadon,
Sedatin, Veronal, Luminal.Non-barbiturat, contohnya Methaqualone yang berbentuk
pil putih (misalnya Mandrax/MX). Sedativa bisa mengakibatkan koma bahkan kematian bila
dipakai melebihi takaran.
Trankuiliser atau obat penenang mula-mula dibuat untuk menenangkan orang tanpa
membuat orang tidur, sebagai pengganti barbiturat yang dianggap menimbulkan efek
samping. Dalam bahasa sehari-hari obat ini disebut sebagai obat penenang untuk
menghilangkan kecemasan
tanpa
menimbulkan
rasa
ingin
tidur. Trankuiliser
Mayor antaralain digunakan untuk mengobati orang sakit jiwa agar dapat menenangkan
(contoh : largactil, serenal, laponex, stelazine). Secara farmakologi, ada 3 kelompok
trankuiliser
mayor, yaitu
benzodiazepin,
meprobamate,
dan
antihistamin. Golongan benzodiazepin termasuk golongan yang paling banyak
disalahgunakan
(contoh : Activan, Mentalium, Diazepin, Frisium, Sedatin (BK), Lexotan, Valium).
Dibandingkan sedativa, trankuiliser dianggap kurang berbahaya, tetapi bila dicampur dengan
alkohol, akan sangat berbahaya.Trankuiliser Minor digunakan untuk mengurangi kecemasan
dan memberikan ketenangan pada orang yang menderita stress, gangguan neurosa atau
gangguan psikosomatis.
2. STIMULAN, MERANGSANG SISTEM SYARAF PUSAT
Stimulan adalah berbagai jenis zat yang dapat merangsang syaraf pusat dan
meningkatkan kegairahan (segar dan bersemangat) dan kesadaran. Zat yang termasuk
stimulan adalah :
a) Kafein
zat yang dapat ditemukan pada kopi, teh, coklat dan minuman soda (seperti coca
cola). Dalam dosis rendah kafein tidak berbahaya melainkan dapat menyegarkan. Tetapi
dalam dosis tinggi, kafein dapat menyebabkan gugup, tidak dapat tidur, gemetar, naiknya
kadar gula dalam darah, koordinasi hilang, nafsu makan berkurang, bahkan bisa keracunan.
Efek kafein, seperti juga pada obat-obatan lainnya, akan sangat tergantung pada
jumlah pemakaian dan individunya.
b) Kokain
adalah zat perangsang berupa bubuk kristal putih yang disuling dari daun coca
(Erythroxylon coca) yang tumbuh di pegunungan Amerika Tengah dan Selatan. Seperti
juga amphetamin, kokaina merupakan stimulan/merangsang sistem saraf pusat sehingga
pengguna merasa enak dan bergelora. Karena efek yang timbul relatif singkat, dan setelah
perasaan bergelora hilang,orang akan menggunakannya lagi untuk menghilangkan rasa tidak
enak. Penggunaan secara kronis dapat menimbulkan gangguan pencernaan, mual,
hilangnya nafsu makan, berkurangnya berat badan, sulit tidur, dan waham atau halusinasi
ringan. Bila kokaina disedot lewat hidung, juga timbul kerusakan pada tulang hidung. Kokain
adalah obat yang sangat berbahaya dan menimbulkan ketergantungan psikologis yang besar.
c) Amphetamin
adalah zat sintetik yang menyerupai kokain, berbentuk pil, kapsul atau tepung.
Amphetamin adalah zat perangsang yang digunakan untuk mengubah suasana hati,
meningkatkan semangat, mengurangi kelelahan dan rasa ngantuk, meningkatkan rasa percaya
diri, dan mengurangi berat badan. Tetapi karena dosis pemakaian akan terus bertambah, maka
obat ini tidak dipakai lagi dalam program diet. Bagi orang yang menyalahgunakan obat ini,
efeknya adalah memperoleh energi serta semangat tinggi serta pada saat
sedang intoksikasi. Jenis-jenis amphetamin antara lain: Dexedrine, Laroxyl, Reactivan.
Amphetamin meningkatkan detak jantung, tekanan darah, dan pernafasan, serta mengurangi
nafsu makan. Si pemakai dapat berkeringat,mulutnya kering, mengantuk, dan cemas.Dosis
tinggi menyebabkan seseorang merinding, pucat, gemetar, kehilangan koordinasi,
dan pingsan.Suntikan amphetamin dapat menyebabkan naiknya tekanan darah secara
mendadak sehingga mengakibatkan stroke, demam tinggi, atau jantung lemah. Banyak orang
merasa tergantung kepada amphetamin secara psikologis, sedangkan ketergantungan fisik
tidak terlampau hebat.
d) MDMA (Methylene Dioxy Meth Amphetamine)
Yang terkenal dengan sebutan Ecstasy sangat popular di kalangan anak
muda. Sayangnya, mitos sudah berkembang bahwa obat ini aman, padahal tidaklah demikian
kenyataannya. Penelitian di Amerika menemukan bahwa obat ini sangat berbahaya karena
merusak sistem kerja otak dan jantung. MDMA, adalah zat turunan amphetamine yang
memiliki sifat merangsang SSP (stimulant) maupun mengubah persepsi (hallucinogen). Obat
ini berbentuk tablet dan digunakan melalui cara ditelan. Berbagai tablet yang disebut Ecstasy
seringkali tidak hanya mengandung zat MDMA, tetapi campuran dari berbagai zat lain
seperti methamphetamine, caffeine, dextromethorphan, ephedrine, and cocaine.
Dampak penyalahgunaan MDMA sangat berat. MDMA bekerja di otak. Serupa dengan
amphetamines lainnya, MDMA meningkatkan aktifitas di otak yang justru
menghambat fungsifungsi otak yang seharusnya. Penelitian membuktikan bahwa
MDMA juga berdampak sangat buruk terhadap sistem kerja jantung (cardiovascular sistem)
dan kemampuan tubuh untuk mengatur suhu. Karena penggunaan MDMA seringkali
dihubungkan dengan kegiatan fisik yang tinggi dan lama (dansa misalnya), maka dampaknya
paling besar terhadap sistem kerja jantung. Akibat jangka panjang penyalahgunaan MDMA
adalah kerusakan otak, gangguan jiwa (psychiatric) seperti : gelisah, paranoid, tidak bisa
tidur, dan gangguan daya ingat.
Ecstacy termasuk zat psikotropika dan biasanya diproduksi secara illegal di dalam
laboratorium dan dibuat dalam bentuk tablet atau kapsul.
Ecstacy mendorong tubuh bekerja di luar batas kemampuan fisik sehingga tubuh bisa
kehilangan cairan tubuh. Pengguna bisa meninggal karena kekurangan cairan
tubuh atau terlalu banyak minum karena kehausan.
Efek yang ditimbulkan oleh penggunaan ecstacy : diare, rasa haus berlebihan,
hiperaktif, sakit kepala dan pusing, menggigil tidak terkontrol, detak jantung
yang cepat dan sering, mual disertai muntah-muntah, hilang nafsu makan.
e) Methamphetamine
adalah stimulan yang sangat kuat mempengaruhi sistem syaraf pusat. Obat ini
dikelompokkan sebagai psycho-stimulan seperti amphetamin dan kokain yang
sering disalahgunakan. Obat ini dibuat dari berbagai zat sintetis dalam bentuk serbuk putih,
bening dan tak berbau yang dihirup dan disuntikan. Karena bentuknya yang bening maka ia
disebut Ice atau kristal. Methamphetamin merupakan turunan amphetamin dan karenanya
dalam hal kandungan zat dan efek terhadap pengguna hampir sama yaitu menyebabkan
aktivitas
tinggi
dan mengurangi nafsu makan. Penyalahgunaannya dilakukan karena obat ini merangsang
kegairahan
dan
kegembiraan
(euphoria).
Penyalahgunaan methamphetamin
dapat mengakibatkan ketergantungan yang selanjutnya menyebabkan berbagai gangguan
pada jantung, stroke, tingginya suhu badan, dan juga kematian pada kasus over-dosis.
Shabu-shabu (salah satu jenis Methamphetamine)
Shabu-shabu berbentuk kristal, tidak berbau dan tidak berwarna. Karena itu diberi
nama "ce" . Ice adalah julukan untukmethamphetamine.
Pengguna ice akan menjadi tergantung secara mental pada obat ini. Pemakaian yang lama
dapat menyebabkan peradangan pada otot hati, bahkan kematian.
Efek yang ditimbulkan pada pengguna Ice : penurunan berat badan, impotensi, sawan
yang parah, halusinasi, kerusakan hati dan ginjal, kerusakan jantung, stroke, bahkan
kematian.
Ice dikenal dengan istilah : shabu-shabu, kristal, ubas, ss. Mecin, dll.
f) Tembakau
Berasal dari tanaman Nicotania tabacum.Nikotin bersifat merangsang jantung dan
sistem saraf. Pada saat tembakau diisap, detak jantung bertambah dan tekanan darah naik
akibat nikotin itu.Tetapi bagi para perokok berat, merokok dapat bersifat menenangkan. Zat
lain adalah tar yang mengandung unsur penyebab kanker dan gangguan pernafasan.
Sedangkan zat lainnya adalah karbon monoksida dalam asap yang sangat berbahaya. Zat ini
mengurangi kemampuan badan membawa oksigen menuju jaringan tubuh dan dapat
menimbulkan arterioklerosis (mengerasnya pembuluh). Pengaruh jangka panjang adalah
gangguan pada paru-paru dan jantung. Toleransi dapat muncul dan rokok dapat menimbulkan
ketergantungan fisik maupun psikologis, walaupun tidak sehebat zat psikoaktif lainnya.
Gejala ketagihan berupa pusing, gelisah, cemas, sulit tidur, gemetar atau lelah.
3. HALUSINOGEN, MENIMBULKAN KESAN PALSU ATAU HALUSINASI
Halusinogen merupakan obat alamiah maupun sintetik yang mengubah persepsi
dan pikiran seseorang (halusinasi). Termasuk disini adalah obat-obatan seperti LSD,
meskalina (kaktus), psilosibina dan psilosina (jamur), pala, kecubung, dan berbagai tanaman
khas lainnya yang terdapat di seluruh dunia. Ciri-ciri halusinogen adalah hilangnya kesadaran
akan ruang dan waktu,adanya waham (merasa curiga), serta halusinasi yang ringan
maupun berat.Halusinogen bisa dipakai melalui cara dimakan dan bisa juga disuntikkan.
a) LSD (Lysergie Diethylamide Acid)
merupakan obat yang sifatnya tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa. LSD
dijual dalam bentuk pil, kapsul, atau cairan, dan digunakan dengan cara dimakan/diminum
maupun disuntikkan. Gejala intoksikasi yang timbul antara lain: perubahan panca indera,
pupil melebar, denyut jantung cepat, berkeringat, berdebar, pandangan kabur, gemetar,
gangguan koordinasi motorik, kecemasan, serta gangguan daya penilaian realita.LSD seperti
juga
halusinogen
lainnya
tidak
menimbulkan ketergantungan
fisik,tetapi
psikologis.Jamur Psilosibina dan psilosuna, reaksinya hampir sama seperti LSD, yakni
timbulnya warna-warni, bentuk, dan halusinasi, apalagi bila dosisnya besar. Efek fisik : santai
pada tubuh, kaki dan perut dingin, pupil mata mengecil. Ada yang berpendapat bahwa jamur
mempunyai efek yang lebih hebat secara visual dibandingkan halusinogen lainnya.
b) Meskalina
Adalah zat psikoaktif yang terdapat dalam kaktus peyota dan berefek halusinasi.
Inhalansia merupakan zat kimiawi yang ada dalam pelarut yang mudah menguap, antara lain :
Bahan cair/pelarut (lem sejenis uhu, penghilang cat kuku , gas korek api, bensin, spidol,
minyak cat; Bahan semprot (pembasmi nyamuk, pewangi ruangan, cat, hairspray); Obat bius
(eter,chloroform). Pemakaiannya dengan dihirup atau disedot melalui hidung agar timbul
efek melayang. Pengaruh langsung dari inhalansia adalah pusing-pusing, bersin,
batuk, hidung berdarah, merasa lelah, hilangnya koordinasi, hilangnya nafsu makan, detak
jantung dan pernafasan berkurang. Pengaruh lainnya adalah gangguan penglihatan, bicara
cadel, mata berair.
c)Pensiklidin (PCP)
Fensiklidin (PCP, debu malaikat), ditemukan pada akhir tahun 1950 sebagai suatu
obat bius, yang betul-betul mengurangi rasa nyeri. Pemakaian resmi dalam bidang kedokteran
dihentikan pada tahun 1962 karena pasien yang menerima PCP sering mengalami
kecemasan berat dan delusi, dan beberapa diantaranya menderita psikosa sementara. PCP
mulai menjadi obat jalanan pada tahun 1967 dan secara keliru diperjualbelikan sebagai
marijuana. Semua PCP yang ditemukan di jalanan dibuat secara ilegal.at ilegal. Setelah
ditaburkan diatas tanaman (misalnya peterseli, daun mint, tembakau atau marijuana), PCP
kemudian dihisap PCP kadang dipakai dalam sediaan per-oral (ditelan) atau disuntikkan.
GEJALA:PCP menekan otak dan pemakainya biasanya akan menjadi bingung dan
mengalami disorientasi, segera setelah obat digunakan.Mereka tidak tahu dimana mereka
berada, siapa mereka atau jam berapa dan hari apa. Mereka bisa masuk ke dalam keadaan
mabuk (kesurupan, trance), seperti dihipnotis. Pembentukan air ludah dan keringat bisa
meningkat. Mereka menjadi suka berkelahi dan karena mereka tidak meresakan nyeri,
mereka akan terus menerus berkelahi meskipun dipukul dengan keras.Tekanan darah dan
denyut jantung juga meningkat. Sering terjadi tremor otot (gemetar). Dosis PCP yang sangat
tinggi bisa menyebabkan:tekanan darah tinggi, yang selanjutnya bisa menyebabkan
stroke,halusinasi dengar(mendengar suara-suara),kejang,hipertermia(demam
yang
sangat tinggi),koma,kematian.Penyalahgunaan PCP jangka panjang bisa merusak otak, ginjal
dan otot.Pemakai PCP yang skizofrenik kemungkinan besar akan menderita psikosa selama
beberapa
hari
atau
beberapa
minggu
setelah
pemakaian
PCP.
PENGOBATAN:Pengobatan terhadap reaksi yang merugikan dari PCP ditujukan pada efek
khususnya.Sebagai contoh, diberikan obat-obat untuk menurunkan tekanan darah atau untuk
menghentikan kejang.Jika pemakai PCP mengalami agitasi, mereka dimasukkan ke dalam
ruangan yang tenang, disertai pengawasan terhadap tekanan darah, denyut jantung dan
pernafasannya.Jika masih saja gelisah, diberikan obat penenang (misalnya diazepam).
Dilakukan pengurasan lambung dan obat-obat diberikan untuk mempercepat pembuangan
PCP dari tubuh.
d) Berbagai jenis jamur dan tanaman kecubung.
Bekerja pada system saraf pusat untuk mengacaukan kesadaran dan
emosi pengguna.Perasaan sejahtera perubahan pada proses pikir. Hilang orientasi dan
depresi.Karena halusinasi. Bisa menimbulkan kecelakaan.
Cara penyalahgunaan:
disuntik (ngipe, nyipet, ive, cucau)
dihisap (ngedrag, dragon)
Reaksi: sangat cepat rasa ingin menyendiri
taraf kecanduan
hilang rasa percaya diri,
tidak ingin bersosialisasi, membentuk dunia mereka sendiri.
Lingkungan musuh
Berbohong
penipuan/pencurian atau tindak kriminal lainnya.
2. KOKAIN
bentuk:
kokain hidroklorid
berupa kristal putih, rasa sedikit pahit dan lebih mudah larut dari free base.
*free base:tidak berwarna/ putih, tidak berbau dan rasanya pahit
Nama jalanan : koka, coke, happy dust, charlie, srepet, snow/salju, putih .
Biasanya dalam bentuk bubuk putih
Cara penyalahgunaan:
cara menghirup bubuk dengan penyedot atau gulungan kertas, Penggunaan dengan
menghirup akan berisiko luka pada sekitar lubang hidung bagian dalam.
Efek dari pemakaian kokain ini membuat pemakai merasa segar, hilang nafsu makan,
menambah rasa percaya diri, juga dapat menghilangkan rasa sakit dan lelah.
3. KANABIS
Nama jalanan: grass, cimeng, ganja, gelek, hasish, marijuana, bhang
Ganja berasal dari tanaman kanabis sativa dan kanabis indica .
Terkandung 3 zat utama yaitu tetrahidro kanabinol, kanabinol dan kanabidiol
Cara penyalahgunaan: dihisap dengan cara dipadatkan menyerupai rokok atau dengan
menggunakan pipa rokok.
Efek:
sering berfantasi,
aktif berkomunikasi,
sensitif,
4. AMFETAMIN
Nama generik: D-pseudo epinefrin yang disintesa tahun 1887, dan dipasarkan tahun 1932
sebagai dekongestan
Nama jalanan: speed, meth, crystal, uppers, whizz dan sulphate
Bentuk: bubuk warna putih dan keabu-abuan
Ada dua jenis amfetamin:
a. MDMA (methylene dioxy methamphetamin )
mulai dikenal sekitar tahun 1980 dengan nama Ectacy atau Ekstasi.
tidak campur zat lainselalu berisi MDMA karena merupakan designer drugs
(disain) untuk mendapatkan efek yang diharapkan/dikehendaki:white doft, pink heart,
snow white, petir yang dikemas dalam bentuk pil atau kapsul.
b. Methamfetamin
lama kerja lebih panjang dibanding MDMA (dapat mencapai 12 jam) dan efek
halusinasinya lebih kuat.
Cara penggunaan :
*Dalam bentuk kristal, dibakar dengan menggunakan kertas aluminium foil dan asapnya
dihisap (intra nasal) atau dibakar dengan menggunakan botol kaca yang dirancang khusus
(bong).
*Dalam bentuk kristal yang dilarutkan, dapat juga melalui intra vena.
5. LSD (Lysergic acid)
Termasuk dalam golongan halusinogen
Nama jalanan : acid, trips, tabs
Bentuk: seperti kertas berukuran kotak seperempat perangko dalam banyak warna dan
gambar; berbentuk pil, kapsul
Cara: meletakkan permukaan lidah dan bereaksi setelah 30-60 menit sejak pemakaian dan
hilang setelah 8-12 jam.
Efek: tripping , yang biasa digambarkan seperti halusinasi terhadap tempat, warna dan waktu.
6. SEDATIF-HIPNOTIK (BENZODIAZEPIN )
Digolongkan zat sedatif (obat penenang) dan hipnotika (obat tidur),
Nama jalanan dari Benzodiazepin : BK, Dum, Lexo, MG, Rohyp.
Cara: oral, intra vena dan rectal.
Di bidang medis: pengobatan kecemasan (ansietas), panik hipnotik (obat tidur)
7. SOLVENT / INHALANSIA
Uap dari bahan mudah menguap yang dihirup.
Contohnya: aerosol, aica aibon, isi korek api gas, cairan untuk dry cleaning, tinner,
uap bensin .
Biasanya digunakan secara coba-coba oleh anak dibawah umur golongan kurang
mampu/anak jalanan
Efek: pusing, kepala terasa berputar, halusinasi ringan, mual, muntah,gangguan fungsi
paru, liver dan jantung. Kronis kerusakan fungsi intelektual.
8. ALKOHOL
sering digunakan untuk:
1. terapi medik:pasien lebih baik atau bila mungkin sembuh dari penyakit atau gangguannya.
2. Psikofarmaka:
Narkotika
Morfin, Petidin digunakan untuk mengatasi nyeri yang di derita pasien kanker
stadium terminal, nyeri kepala atau nyeri lainnya yang sukar dihentikan dengan
analgetika lainnya, nyeri akibat pembedahan.
Psikotropika
secara luas digunakan oleh dokter untuk mengatasi gangguan mental dan perilaku. Untuk
mengatasi nyeri lambung, nyeri haid, nyeri dada atau proses psikosomatik lainnya (golongan
benzodiazepine)
Anti psikotik:
Chlorpromazin, haloperidol, trifluoperazin.Tidak menimbulkan ketergantungan dan sangat
jarang disalahgunakan pasien.
Antidepresan:
Amitriptilin, Imipramin, Fluoxetin, Sertralin, dll.tidak menimbulkan ketergantungan dan
sangat jarang disalahgunakan.
Golongan benzodiazepine.
efek sedasi seperti: diazepam, clobazam, lorazepam, alprozolam.
efek hipnotik (tidur) seperti: midazolam, triazolam, estazolam, nitrazepam,sering
disalahgunakan.
Golongan Barbiturat
Methylphenydate (Ritalin)
derivat amphetamin
obat pilihan bagi anak dengan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas
sering disalahgunakan.
Lingkungan keluarga
o Komunikasi anak dan orang tua kurang baik.
o Hubungan keluarga kurang harmonis
o Orang tua bercerai, berselingkuh atau kawin lagi.
o Orang tua otoriter atau banyak melarang.
o Orang tua yang terlalu serba membolehkan.
o Kurangnya orang yang menjadi model atau teladan.
o Orang tua kurang peduli atau tidak tahu tentang NAPZA
o Orang tua atau anggota keluarga yang lain ada yang menyalah gunakan napza.
o Kurang kehidupan beragama dalam keluarga.
Lingkungan sekolah.
o Sekolah yang kurang disiplin
o Sekolah terletak dekat dengan tempat hiburan.
o Sekolah kurang memberi kesempatan pada siswanya untuk mengembangkan
kreatifitas yang positif
o Adanya siswa yang menggunakan napza
o Cara mengajar yang kurang menyenangkan
o Materi yang kurang memadai tentang pencegahan penyalahgunaan narkoba
Lingkungan teman sebaya
o Berteman dengan teman yang memakai napza.
o Ancaman atau tekanan teman kelompok atau pengedar.
Lingkungan masyarakat atau sosial
o Lemahnya penegakan hokum
Perubahan Kebiasaan
o Susah bangun pagi
o Sering menyendiri dan berlama-lama dikamar
o Sering pulang lewat tengah malam
o Sering pergi ke disko,mall atau berpesta
o Sering menginap dirumah teman
o Sering membawa obat tetes mata
o Sering makan permen karet atau menthol untuk menghilangkan bau mulut.
o dll
c) Sindrom ketergantungan
Penyalahgunaan napza menyebabkan ketergantungan fisik dan psikologis
Ketergantungan fisik, ditunjukkan dengan adanya toleransi dan
atau
sindrom
menggunakan
napza
(adanya
perasaan
Pada penyalahguana Napza dapat pula disertai dengan gangguan psikiatri lain seperti:
Gangguan tidur,gangguan fungsi seksual,cemas, depresi berat,.
Paranoid (curiga), psikosis, percobaan bunuh diri, mania, agitasi,sampai panik.
Gangguan psikotik.
Selain gangguan yang bersifat psikiatrik bila pemakaian napza dalam jangka yang lama
berdampak
pada
kerusakan
organ
dan
penyakit
seperti
:
penyakit
hepar,cardiovaskuler,impotensi, kehamilan, bahkan sampai penyakit seksual dan yang paling
berbahaya adalah tertular penyakit HIV AIDS.
3 Dampak Sosial
Dampak social yang ditimbulkan dapat terjadi dalam keluarga, sekolah, dan
masyarakat.
Suasana keluarga menjadi tidak nyaman , sering terjadi pertengkaran dan emosi yang tak
terkendali.
Orang tua merasa resah karena sering merasa kehilangan.
Perilaku asocial, berbohong, menipu, tidak disiplin, mencuri sehingga seringkali menjadi aib
dalam keluarga.
Putus sekolah dan menganggur.
Merusahk disiplin dan motivasi belajar teman-temannya, menciptakan suasana yang
menganggu dilingkungan sekolah maupun masyarakat , sering berkelahi, meningkatkan
kenakalan remaja.
2. Dapat ditargetkan pada berbagai jenis NAPZA, atau hanya ditargetkan pada salah satu
cara penyalahgunaan misalnya penyalahgunaan resep obat.
3. Harus mencakup juga pelatihan ketrampilan hidup (life skills) dan pelatihan
keterampilan menolak NAPZA bila ditawarkan, memperkuat sikap pribadi
dan komitment menolak penggunaan NAPZA, hubungan sebaya, kemampuan
mengontrol diri (self-efficacy dan assertif).
4. Program pencegahan bagi anak dan remaja harus mencakup metode-metode interaktif
yang tepat dan sesuai dengan perkembangan mereka, seperti kelompok diskusi sebaya
dan pemecahan masalah berkelompok, pengambilan keputusan. Jangan hanya dipakai
teknik-teknik pengajaran atau ceramah (didaktif).
5. Harus melibatkan komponen orang tua atau pengasuh yang dilatih untuk menerapkan
strategi-strategi pengasuhan (parenting skills) yang sesuai, mengusahakan agar anakanak memahami NAPZA dan akibat-akbatnya yang merusak, dan membuka peluang
terjadinya diskusi keluarga mengenai penggunaan NAPZA dan aturan-aturan yang
berlaku lama keluarga tersebut
Ada banyak pendekatan yang sudah dan masih dikembangkan dalam program perawatan
NAPZA. Intinya pasien dibantu dan didukung untuk menanggulangi kebiasaannya atau
menghindari
samasekali
penggunaan NAPZA.
Kecanduan
terbukti
memang
dapat disembuhkan. Cara paling baik adalah menyesuaikan bantuan dan perawatan dengan
masalah dan kebutuhan individual setiap pecandu. Melalui cara ini, pasien dapat
mengendalikan kondisi dirinya dan hidup secara relatif normal lagi.
Perawatan bagi para pasien pecandu NAPZA bisa memberikan dampak yang luar biasa, tidak
hanya bagi para pasien itu sendiri tetapi bagi lingkungan dan masyarakat luas. Dengan
menyembuhkan pasien-pasien dan mengembalikan fungsi-fungsi sosial dan psikologis
mereka, maka langsung maupun tidak langsung akan terjadi pengurangan tingkat kriminalitas
dan kekerasan serta pengendalian penyebaran HIV/AIDS. Selain itu tentu saja perawatan dan
penanggulangan NAPZA secara nyata akan mengurangi beban biaya ekonomis maupun sosial
yang terjadi dalam penyalahgunaan NAPZA.
Berusaha tenang, kendalikan emosi, marah tersinggung, atau rasa bersalah tidak akan
membantu anak.
Jangan tunda masalah hadapi kenyataan itu, adakan dialog terbuka dengan anak dengan sikap
tenang.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Dengarkan anak dan beri dorongan non verbal, jangan memberi nasihat dan ceramah dulu,
jangan merendahkan harga dirinya. Buat dia merasa aman dan nyaman saat berbicara dengan
orang tua.
Jika ia mau mengakui hal itu , hargailah kejujurannya, dan syukuri karena anak anda sudah
mulai terbuka dengan orang tua.
Jujur pada diri sendiri. Beri contoh sikap jujur dan terbuka mau mengakui kesalahan dan
kelemahan diri.
Bila perlu minta bantuan pihak ketiga yang professional bila sulit mengendalikan emosi,
untuk melakukan pendekatan.
Tingkatkan hubungan dalam keluarga, teliti hubungan dengan anak atau anggota keluarga
yang lain, selesaikan konflik dan adakan rekreasi bersama keluarga.
Bangun kehidupan berdisiplin, untuk menjauhkan anak dari lingkungan dimana napza
digunakan.
Cari pertolongan tenaga professional, pusat pengobatan dan rehabilitasi, seizin ataupun
seizing anak. Berkonsul tasi pada ahli.
10. Pendekatan pada orang tua temen anak yang memakai Napza . ungkapkan apa yang anda
ketahui dan ajak shering secara berhati-hati dan bijaksana.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Saran
Kepada pemerintah:
pengguna maupun para pengedar napza mendapat jera dan mendapatkan hukuman yang
setimpal.
Kepada masyarakat:
Kepada orang tua yang anaknya merupakan pengguna napza sebaiknya tetap memperhatikan
anaknya karena melakukan hal tersebut bukan seutuhnya keinginan mereka,maka dari tu
orang tua harus tetap mensuport dan memberi dukungan agar anak bisa sembuh dan
menghindarkan diri dari bahaya napza.
Kita sebagai masyarakat hendaknya lebih memahami lagi apa saja dampak yang
ditimbulkan,karena kalau kita tau sebab dan akibatnya kita tidak akan mungkin terjerumus ke
dalam bahaya penyalahgunaan Napza belakangan ini.
DAFTAR PUSTAKA
- Buku pedoman praktis bagi tenaga puskeamas, departemen kesehatan,2001Panduan
Diagnosis Keperawatan Nanda 2005-2006
- www.bnn.or.id
- http://www.slideshare.net/koesanto/jenis-jenis-napza#
- www.drugabuse.gov.; Yatim, D.I.
- (1985); Marviana, Dian.M. (n.d.); Kemitraan Peduli Penanggulangan Bahaya Narkoba
DKI Jakarta (2001); Irwanto et.al. (1994), dll.
- http://mysemesta.blogspot.com/2008/03/dampak-napza-bagi-remaja.html
- www.wikipedia.org
- www.google.com