Anda di halaman 1dari 1

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

1. KONTOL
Ganja dapat digunakan untuk terapi atau obat karena didalamnya mengandung
beberapa komponen fitokimia yang aktif secara farmakologi. Ganja mengandung
senyawa cannabinoid yang didalamnya terdiri dari berbagai senyawa lainnya. Yang
utama adalah senyawa THC yang bersifat psikoaktif.
“Psikoaktif artinya bisa memengaruhi psikis yang menyebabkan ketergantungan dan
efeknya ke arah mental”
CBD telah dikembangkan sebagai obat dan disetujui oleh Food and Drug
Administrasion (FDA) di Amerika. Misalnya epidolex yang mengandung 100 mg/ml
CBd dalam sirup. Obat ini diindikasi untuk terapi pada kejang di jumpai pada
penyakit Lennox-Gastaut Syndrome (LGS) atau Dravet syndrome (DS), yang sudah
tidak terhadap berespon obat lain.
CBD teruji klinis dapat mengatasi kejang. Meskipun begitu untuk terapi anti-
kejang yang di butuhkan adalah CBDnya bukan tanaman maka masih akan
bercampur dengan THC. Kondisi akan menimbulkan sebagai efek samping pada
mental.
“Di katakan ganja medis, istilah medis ini mengacu pada suatu terapi yang terukur
dan dosis tertentu. Kalau ganja biasa di pakai misal dengan di seduh itu ukurannya
tidak terstandarisasi, tapi saat di buat dalam bentuk obat bisa di sebut ganja medis.
(online)

Anda mungkin juga menyukai