Anda di halaman 1dari 2

Penanganan ADHD

Meski tidak bisa disembuhkan sepenuhnya, ada beberapa jenis obat serta terapi untuk ADHD
yang dapat dipilih. Langkah-langkah penanganan ini dilakukan guna meringankan gejala
sehingga penderita dapat menikmati hidup yang normal dan lebih berkualitas. Kombinasi
obat dan terapi umumnya merupakan langkah terbaik untuk menangani ADHD.

Namun, tidak ada jalan pintas untuk menangani ADHD. Dibutuhkan komitmen waktu, emosi,
serta finansial yang tidak sedikit untuk menemukan kombinasi metode penanganan ADHD
yang tepat dan cocok untuk Anda atau anak Anda.

Penanganan dengan Obat-obatan

Meski tidak bisa menyembuhkan, obat-obatan dapat mengurangi gejala-gejala ADHD.


Terdapat 5 jenis obat yang umumnya digunakan, yaitu methylphenidate, dexamfetamine,
lisdexamfetamine atomoxetine, dan guanfacine. Dengan mengonsumsinya, obat-obat ini akan
membuat penderita menjadi lebih tenang dan menurunkan sikap impulsif sehingga penderita
bisa lebih fokus.

Methylphenidate, dexamfetamine, dan lisdexamfetamine termasuk dalam golongan obat


stimulan. Obat-obatan ini akan memicu peningkatan aktivitas otak, terutama pada bagian
yang mengendalikan kemampuan konsentrasi dan perilaku.

Methylphenidate umumnya diberikan pada remaja dan anak-anak di atas 6 tahun. Apabila
pasien tidak cocok dengan obat ini, dokter akan menggantinya dengan dexamfetamine yang
dianjurkan untuk anak-anak di atas 3 tahun.

Jika obat stimulan tidak cocok untuk pasien, misalnya karena alasan kesehatan tertentu,
dokter biasanya akan memberikan atomoxetine. Obat ini termasuk jenis selective
noradrenaline reuptake inhibitor (SNRI). SNRI akan meningkatkan kadar senyawa
noradrenalin dalam otak sehingga dapat membantu daya konsentrasi dan mengendalikan
impuls. Atomoxetine bisa diresepkan untuk remaja dan anak-anak di atas 6 tahun.

Bagi remaja dan anak-anak yang tidak bisa menggunakan obat-obatan di atas, guanfacine
akan menkadi alternatif. Obat ini berfungsi untuk meningkatkan konsentrasi sekaligus
menurunkan tekanan darah.

Semua obat pasti memiliki efek samping, termasuk obat-obatan untuk ADHD. Sejumlah efek
samping yang umum terjadi saat menggunakannya adalah sakit kepala, tidak nafsu makan,
dan gangguan pencernaan. Tetapi pengguna atomoxetine harus lebih waspada karena obat ini
juga diduga dapat menimbulkan efek samping yang lebih serius, yaitu memicu keinginan
bunuh diri serta kerusakan hati.

Pasien yang sudah menjalani langkah penanganan sebaiknya memeriksakan diri secara rutin
ke dokter sampai gejala-gejala ADHD berkurang secara signifikan. Setelah kondisinya
membaik pun, pasien tetap dianjurkan untuk menjalani pemeriksaan secara berkala.

Penanganan Melalui Terapi


Di samping obat, penanganan ADHD dapat dilengkapi dengan terapi. Metode ini juga
berguna untuk menangani gangguan-gangguan lain yang mungkin menyertai ADHD,
misalnya depresi. Jenis-jenis terapi yang bisa menjadi pilihan meliputi:

Terapi perilaku kognitif atau CBT (cognitive behavioural therapy). Terapi ini akan
membantu penderita ADHD untuk mengubah pola pikir dan perilaku saat menghadapi
masalah atau situasi tertentu.
Terapi psikologi. Penderita ADHD akan diajak untuk berbagi cerita dalam terapi ini,
misalnya kesulitan mereka dalam mengatasi gejala-gejala ADHD dan mencari cara
untuk mengatasi gejala.
Pelatihan interaksi sosial. Jenis terapi ini dapat membantu penderita ADHD untuk
memahami perilaku sosial yang layak dalam situasi tertentu.

Orang-orang yang dekat dengan penderita ADHD seperti orang tua, saudara, serta guru juga
membutuhkan pengetahuan serta bantuan agar dapat membimbing para penderita. Berikut ini
beberapa jenis terapi dan pelatihan yang mungkin dapat berguna.
Terapi perilaku. Dalam terapi ini, orang tua serta perawat penderita ADHD akan
dilatih untuk menyusun strategi guna membantu si penderita dalam berperilaku
sehari-hari dan mengatasi situasi yang sulit. Misalnya dengan menerapkan sistem
pujian untuk menyemangati pasien.
Program pelatihan dan pengajaran untuk orang tua. Selain membantu orang tua
untuk lebih memahami perilaku penderita ADHD, langkah ini dapat memberikan
gambaran tentang bimbingan spesifik yang dibutuhkan penderita.

ADHD memang tidak bisa disembuhkan, tapi diagnosis dan penanganan yang tepat sedini
dapat membantu penderita untuk beradaptasi dengan kondisinya sekaligus kehidupan sehari-
hari.

Anda mungkin juga menyukai