ADHD Disusun oleh : 1. Aftriani Anggun N (P27240018050) 2. Ahmad Daffa A (P27240018051) 3. Alwan Dafi U (P27240018052) Pengertian ADHD
ADHD atau attention deficit hyperactivity disorder adalah gangguan mental yang
menyebabkan seorang anak sulit memusatkan perhatian, serta memiliki perilaku impulsif dan hiperaktif, sehingga dapat berdampak pada prestasi anak di sekolah. Penyebab utama ADHD belum diketahui dengan pasti. Akan tetapi, kondisi ini diduga dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan. Selain terjadi pada anak-anak, ADHD juga dapat terjadi pada orang dewasa. Gejala utama ADHD adalah sulit memusatkan perhatian, serta berperilaku impulsif dan hiperaktif. Penderita tidak bisa diam dan selalu ingin bergerak. Gejala ADHD umumnya muncul pada anak-anak sebelum usia 12 tahun. Namun pada banyak kasus, gejala ADHD sudah dapat terlihat sejak anak berusia 3 tahun. ADHD yang terjadi pada anak- anak dapat terbawa hingga dewasa. Diagnosis ADHD Menurut WM
Berdasarkan DSM-5, anak didiagnosis mengalami ADHD jika :
• Gejala muncul sebelum usia 12 tahun • Gejala berlangsung setidaknya selama 6 bulan. • Gejala mengganggu kehidupan sosial dan akademik. • Gejala tidak muncul karena gangguan mental tertentu. • Ada setidaknya 6 gejala kesulitan memusatkan perhatian. • Ada setidaknya 6 gejala perilaku hiperaktif dan impulsif. Diagnosis ADHD Menurut WM
Dokter dan ahli mental lainnya dapat mendiagnosis dengan
melakukan : 1. Pemeriksaan fisik Untuk mengetahui masalah medis lain yang mungkin menjadi penyebab munculnya gejala. 2. Pengumpulan informasi Untuk mengetahui masalah medis yang sedang atau pernah dialami, juga untuk menelusuri riwayat medis keluarga. 3. Penilaian ADHD Penilaian ini dilakukan melalui tes-tes psikolog, disertai panduan DSM-5 untuk memastikan gejala yang timbul. Penanganan ADHD Obat yang umum diberikan untuk ADHD adalah methylphenidate untuk dikonsumsi anak-anak, namun dokter tetap akan memantau pengobatan untuk mewaspadai munculnya efek samping, seperti gangguan pada jantung. Bila anak mengalami efek samping tersebut, atau berisiko tinggi untuk mengalaminya, maka dokter akan memberikan obat lain yang meliputi: • Atomoxetine. • Amitriptyline. • Obat golongan agonis alfa, misalnya clonidine. Penanganan ADHD
Melalui Psikoterapi
1. Terapi perilaku kognitif atau cognitive behavioural therapy
(CBT) 2. Terapi Psikiedukasi 3. Pelatihan Interaksi Sosial Komplikasi
• Mengalami kesulitan untuk fokus belajar
• Memiliki masalah interaksi dengan teman sebaya • Memiliki resiko mengonsumsi alkohol dan NAPZA saat dewasa • Beresiko mengalami cedera saat melakukan aktivitas • Merasa rendah diri • Depresi • Gangguan kecemasan • Sindrom Tourette • Bipolar • Oppositional defiant disorder MENURUT TCM ADHD
Secara TCM ADHD disebabkan oleh stagnasi qi
hati, insufisien yin dan defisien hati dan ginjal. Dengan gejala anak menjadi hiperaktif, gelisah, sembrono dan bersikap tidak sopan. Mekanisme kerja Cara kerja akupunktur menangani ADHD adalah dengan mengubah aktifitas otak. Sebuah studi di Jepang menunjukan bahwa akupunktur mampu mengurangi aktifitas di Dorsomedial Prefrontal Cortex yang mana hiperaktifitas di bagian ini akan menyebabkan penyakit psikis dengan gangguan emosi seperti skizofrenia dan ADHD. Studi di Korea juga menyebut akupuntur mampu mengubah metabolisme glukosa di daerah spesifik di otak, yang mana mengartikan bahwa akupunktur efektif untuk ADHD. Titik Akupunktur • Stagnasi qi hati: GB8 (Shuaigu), GV17 (Naohu), Sishencong, PC8 (Laogong) , GV24 (Shenting) • Defisien ginjal dan hati: PC5 (Jianshi), SP6 (Sanyinjiao) , Sisenchong, KI3 (Taixi), GV24 (Shenting), GV17 (Naohu) • Insufisien yin: GV20 (Baihui) , Sisenchong, SP6 (Sanyinjiao), LI11 (Quchi) , LV3 (Taichong) • Scalp akupuntur juga bisa digunakan dengan titik-titik: Sisenchong, GV 20 (Baihui), Dingzhongxian, Dingpangyixian THANKS