Anda di halaman 1dari 3

Elektrostimulator

Elektrostimulator merupakan suatu perangkat elektronik yang menghasilkan gelombang


listrik yang memiliki bentuk gelombang, amplitudo, frekuensi dan lebar pulsa tertentu yang
digunakan untuk menstimulasikan pada tubuh manusia (Peckham And Knutson, 2005; Cheryl L.
Lynch And Milos R. Popovic, 2008).

Elektroakupunktur adalah jenis terapi akupunktur dengan menggunakan tambahan


rangsangan rangsangan listrik dengan kekuatan arus menyerupai bioelektrik pada rangsang
penjaruman (penusukan jarum), yaitu dengan cara menghubungkan tangkai jarum yang telah
ditusukan ke tubuh (yang memperoleh sensasi jarum) dengan sumber listrik (elektrostimulator).
Elektrostimulator merupakan suatu instrumen penunjang yang menghasilkan gelombang listrik
yang berbentuk gelombang intensitas dan frekuensi tertentu. Elektrostimulator ini berguna untuk
memberikan stimulasi energy listrik pada titik-titik akupunktur tertentu.

Pemakaian frekuensi rendah bertujuan untuk meningkatkan energi (tonifikasi), sedangkan


frekuensi tinggi untuk melemahkan (sedasi), bahkan dengan frekuensi yang lebih tinggi dapat
diperoleh efek anestesi (Zhaomin, Jingsheng and Yueguang, 2002).

Pada umumnya frekuensi tinggi memberikan sensasi rasa yang lebih lembut seperti efek
kesemutan, sedangkan pada frekuensi rendah memberikan sensasi rasa seperti ditekan (Sluka
and Walsh, 2003).

Bentuk Gelombang:

a. Spike-wave/paku
b. Square-wave/persegi
c. Sine-wave/ kontinus
d. Dense-disperse/distrik

Indikasi:

Lingkup kegunaan elektro akupunktur sama dengan penjaruman jarum halus. Klinis terutama
diindikasikan untuk:

1. Meredakan dan Menghilangkan Rasa Nyeri


Untuk berbagai jenis nyeri, serta sebagai akupunktur anestesi pada pembedahaan,
misalnya pembedahan kelenjar tiroid, bedah caesar dan beberapa pembedahan otak.
2. Menenangkan
Kelainan mental, insomnia, epilepsi, dan lain-lain.
3. Meregulasi Tonus Otot. Memulihkan Sirkulasi Darah
Kelainan sendi, kelumpuhan alat gerak, rematik, afasia, hemi paralisis.
4. Meningkatkan Daya Imun
Meningkatkan stamina dalam rangka pemeliharaan kesehatan.
5. Untuk menghasilkan analgesia untuk operasi
6. Pengobatan kelumpuhan
7. Pengobatan kerusakan saraf karena berbagai sebab
8. Pengobatan pada keadaan-keadaan lain seperti ketergantungan obat dan sebagainya.

HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN

1. Stimulator harus dalam keadaan siap pakai tanpa ada gangguan apapun. Stimulator
disimpan di tempat sejuk dan kering. Pada penyimpanan yang L.ama hendaknya batere
dilepaskan.
2. Pemberian rangsangan hendaknya dari kecil, bertahap ditambah sampai batas yang
diinginkan. Rangsangan yang tiba-tiba besar dapat menimbulkan kontraksi otot yang kuat
dan mengakibatkan jarum bengkok bahkan patah.
3. Daerah dada tidak dirangsang dengan katoda dan anoda berseberangan. Pada area sekitar
tulang belakang (medula spinalis) dan batang otak (medula oblongata) hendaknya
menggunakan rangsangan kecil, untuk mencegah kejadian yang tidak diharapkan.
4. Berhati-hati pada kasus pingsan jarum bagi pasien dengan kondisi lemah dan
hipersensitif:. Pasien yang mabuk, lapar, kekenyangan, dan kecapaian tidak diberi terapi
elektro akupunktur. Pada pasien hamil perlu berhati-hati ketika memberikan rangsang
elektro akupunktur.

Kontra indikasi:

1. Terutama penderita gangguan impuls jantung karena di sini kepekaan jantung terhadap
rangsang meninggi, sehingga kemungkinan timbulnya fibrilasi jantung akan meninggi
bila diberikan rangsang listrik.
2. Kehamilan trimester pertama, kusus pada titik-titik tertentu oleh karena dapat
mengakibatkan abortus.

DAFTAR PUSTAKA

Shinta. 1987. Beberapa Alat Elektronik yang dipakai Dalam Akupunktur. Unit
Akupunktur Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta

Kiswojo. 2013. Akupunktur Medik.

Anda mungkin juga menyukai