Anda di halaman 1dari 18

MODUL PELATIHAN

METODE HARMONISASI TULANG SENDI


“HTS”
By :
Hari Toes Subastian

Seni Pengobatan Praktis Bagi Keluarga


KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat dan hidayah – Nya
sehingg kami bisa menyelesaikan Modul Pelatihan Metode Harmonisasi Tulang Sendi (HTS). Tidak
lupa kami mengucapkan terima kasih kepada Ustadz Hari Toes Subastian yang telah membantu kami
dalam mengerjakan Modul Pelatihan Metode Harmonisasi Tulang Sendi ini.

Kami juga mengucapkan terimakasih kepada teman – teman yang telah memberi konstribusi
baik secara langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan Modul Pelatihan Harmonisasi Tulang
Sendi (HTS) ini.

Modul Pelatihan ini membantu untuk para terapis meningkatkan kemampuan dalam Metode
Harmonisasi Tulang Sendi (HTS). Mendiganosa keluhan pasien atau client, serta menangani secara
tepat setiap keluhan yang nantinya akan ditemukan ketika terapis mengobati pasien.

Setelah mempelajari Modul Pelatihan ini, Peserta dapat mempraktekkan dan mampu
menerapkan Metode Harmonisasi Tulang Sendi (HTS) untuk keluarga dan bermanfaat bagi orang lain.

Penulis
BAB. I
METODE HARMONISASI TULANG SENDI (HTS)
1. Apakah terapi Harmonisasi Tulang Sendi itu

Terapi Harmonisasi Tulag Sendi adalah suatu metode untuk membentulkan posisi tulang seluruh
tubuh, mengendorkan otot – otot dan jaringan sel – sel organik serta secara radikal menghilangkan
penyakitnya, dengan tulang pinggul sebagai pusatnya.

2. Apakah yang dimaksud dengan Harmonisasi Tulang Sendi (HTS) ?

Harmonisasi Tulang Sendi (HTS) lahir secara tidak sengaja, berdasarkan penuturan Hari Toes
Subastian yang memang dulunya sudah menjalani kehidupan sebagai terapis pengobatan tradisional
mempelajari yumeiho secara pelatihan khusus dan resmi. Berjalanya waktu sampai beliau
membagikan ilmunya melalui forum pelatihan, keahlian Yumeihonya semakin berkembang pesat.

Hari Toes Soebastian kemudian menganalisa dan menyimpulkan ragam jurus Yumeiho mana
yang efektif sampai merumuskan strategi yang lebih jitu pada serangkaian kasus yang bisa
ditangani dengan Yumeiho. Beliau memperkenalkan jurus mengatasi sakit gigi, migrain, kepala
pusing dibawah 3 detik. Dengan adanya penambahan menurut analisa beliau kemudian muncul
dengan istilah Harmonisasi Tulang Sendi (HTS).

3. Tulang Belakang dan Sistem Saraf

Tulang Belakang

Tulang belakang, yang juga disebut spina adalah penyangga utama seluruh tubuh. Tulang
belakang terbentuk dari serangkaian tulang yang “sangat teratur” yang saling terpisah yang disebut
vertebra.

Sistem Saraf

Sistem saraf berperan penting dalam mengoordinasi dan mengontrol aktifitas yang kita lakukan.
Sel – sel saraf dihubungkan satu sama lain untuk membentuk jaringan komunikasi yang sangat luas.
Sel – sel saraf membawa pesan dalam bentuk implus elektrik. Implus – implus ini bergerak dengan
kecepatan tinggi diseluruh tubuh agar tetap terpelihara dan berfungsi secara normal.

Saraf – saraf muncul secara teratur dari celah – celah tulang belakang. Biasanya bagian saraf
motor ke depan dan bagian sensori ke belakang. Di dalam leher dan punggung bawah, saraf – saraf
spinal bergabung membentuk hubungan – hubungan yang disebut pleksus, tempat asal saraf – saraf
besar.
4. Bagimana teknik Harmonisasi Tulang Sendi (HTS) mengatasi asthma, sakit pinggang dan
sakit gigi dalam satu menit

Masalah asthma, bengek, sesak nafas yang berulang dan disertai nafas yang berbunyi muncul
karena permasalahan bronchial. Saraf – saraf bronchial ini muncul dari tulang thoracic 1, 2, dan 3.
Jadi, kunci penanganannya adalah dengan membetulkan posisi tulang tersebut sehingga otot – otot
ranting bronchial menjadi kendor.

Sakit gigi adalah salah satu bentuk nyeri saraf yang bersumber pada tulang cervical 2 dan 5.
Kunci penangan ini adalah membetulkan dan mengendorkan otot – otot pada cervical 3 dan 5.

Sakit pinggang ini banyak penyebabnya. Semua rasa sakit pada pinggang tersebut dapat dilacak
dari kaku otot-otot pinggang dan tulang pinggul. Untuk menghilangkan sakit pinggang perlu
membtulkan tulang vertebrata pinggang (tulang thoracic 10).

5. Bagaimana mendiagnosa dislokasi tulang pinggul


Begitu melihat, dislokasi bisa tampak
Diskolasi baik tulang pinggul kanan maupun kiri mempunyai tanda – tanda pada wajah dan
bagian tubuh lain dan gerakan – gerakan lainnya.
1. Tanda – tanda diwajah
Tubuh manusia yang normal adalah simetris pada tempat yang datar sebagai pusat.
Begitu juga pada wajah. Dislokasi tulang pinggul menghilangkan kesimetriskan semacam itu.
Contoh – contoh kongkret adalah sebagai berikut : Sebuah mata terbuka mata terbuka sempit,
sebuah kelopak mata atas bertepi ganda, satu kelopak mata bengkak, sedang yang lainnya datar,
sebuah alis tergantung kebawah, kerut – kerut horisontal di atas dahi membentang ke bawah
pada satu sisi, kerut vertikal antara alis muncul pada satu sisi, hidung miring, sebuah tulang
hidung kecil, kerut di antara tepi hidung dan sudut mulut hilang satu sisi, sudut-sudut mulut
tidak segaris, dagu melenceng, sebuah telinga lebih.
2. Tanda –tanda diskolasi tampak pada tubuh dan gerak – gerakannya.
Tidak saja pada wajah, tapi bagian – bagian tubuh lainnya dan gerakan tak sadar juga
memperlihatkan diskolasi tulang pinggul. Bila anda teliti anda dapat melihat seperti ini. Orang
dengan kepala berputar, orang yang bahu satunya lebih tinggi dari pada satunya, orang yang
tangannya berbeda panjangnya, orang yang tulang belakangnya membungkuk, orang yang jari –
jari kakinya berputar keluar atau masuk atai berbentuk X, orang yang kakinya besar sebelah,
orang yang pinggangnya tidak datar, orang yang lehernya selalu berputar, orang yang tidak bisa
tidur nyenyak bila ia tidak telungkup atau miring ke satu sisi, orang yang berjalan dengan cara
kurang wajar, orang yang kalau kena luka selalu pada satu kaki, orang yang sebuah tangannya
lebih besar dan orang yang pernah kesulitan melahirkan.
Satu atau beberapa tanda tersebut menunjukkan telah terjadi diskolasi tulang pinggul.

6. Penyakit – penyakit yang disebabkan dislokasi tulang pinggul

Berbagai macam penyakit disebabkan oleh dislokasi tulang pinggul adalah sebagai tulang pinggul
adalah sebagai berikut :

1. Tipe dislokasi tulang pinggul kanan (tipe kakunya sendi pinggul kanan), tipe kakunya saraf –
saraf parasimpatik, hipofungsi, hati dan perut, kekurusan, diarea, dan penyakit – penyakit
ginekologi.
2. Tipe dislokasi tulang pinggul kiri (tipe kakunya sendi pinggul kiri), tipe kakunya saraf – saraf
simpatik, hipofungsi jantung dan paru – paru, kegemukan, mejen dan kedinginan.
3. Tipe gabungan (kombinasi, tipe dislokasi tulang pinggul kiri), atau tipe dislokasi tulang pinggul
kiri bergabungan dengan tipe kakunya sendi pinggul kanan atau tipe kakunya ssendi – sendi
pinggul kanan dan kiri: pilih makanan, berat badan yang naik turun, diarea dan mejen silih
berganti, gejala – gejala umum tipe (1) dan (2).

7. Manfaat terapi Harmonisasi Tulang Sendi (HTS)


a. Terapi Harmonisasi Tulang Sendi tidak saja menyembuhkan banyak penyakit, tetapi juga
berhasil dengan baik mencegah banyak penyakit dan menghilangkan lelah badan.
b. Terapi tersebut memberikan anda rasa hangat, rasa segar serta nyaman. Anda tidak merasa ada
beban dalam hati maupun rasa takut.
c. Terapi tersbut menghilangkan rasa lelah untuk menyamankan tubuh. Tatkala peredaran darah
menjadi teratur, metabolis menjadi hidup. Dan hal – ha penyebab lelah hilang.
d. Terapi tersebut mencegah penyakit – penyakit berat. Sebab terapi ini mampu meningkatkan
daya tahan abda terhadap penyakit – penyakit dan memperkuat organ – organ dalam anda, oleh
karenanya anda tidak akan terjatuh ke dalam sakit yang berat.
e. Terapi tersebut memberi kekebalan terhadap hawa dingin. Seberapa obat yang anda minum,
tidak akan berhasil, bila anda tidak memperoleh daya tahan terhadap virus. Terapi Yumeiho
menjanjikan kehidupan bebas terhadap rasa dingin.
f. Terapi tersebut meninggikan badan. Berkat pembetulan tulang – tulang pinggul, maka menjadi
lunak otot – otot tulang kelangkang, jarak intervetebra menjadi lebar dan tulang belakang
menjadi lurus, dengan demikian menumbuhkan tinggi badan terutama untuk anak – anak.
g. Terapi tersebut mempercantik wajah. Terapi – terapi ini menghilangkan kerut – kerut pada
wajah dan mengibati bintil – bintil kecil dan eksim. Terapi ini mempunyai tingkat – tingkat
tertetu terhadap memutihnya rambut, kerontokan rambut, penyakit kulit pada kaki dan tapak
kaki. Juga bisa membentuk bulat payudara.
h. Terapi tersebut membuat tubuh lentur dan gerakan – gerakan menjadi lincah. Orang sering
berkata, bahwa latihan badan menyehatkan. Apakah latihan ini, Apakah cocok untuk setiap
orang ? Terapi Harmonisasi Tulang Sendi berguna untuk gerakan seluruh tubuh dan cocok
untuk semua orang.
i. Terapi tersebut membuat anda cerah dan gesit. Jiwa yang sehat berada ditubuh yang sehat pula.
Apabila jiwa sakit, maka sakit pula raganya. Apabila anda ingin punya tubuh sehat dengan jiwa
yang sehat, cerah dan gesit terimalah terapi Harmonisasi Tulang Sendi (HTS).

Tulang belakang yang sehat menjamin kerja seluruh saraf menjadi normal, karena seluruh
susunan saraf manusia berpusat di tulang belakang. Tulang pinggul yang sehat akan
menjamin tulang belakang menjadi sehat.

Kemampuan menyembuhkan diri adalah kuncinya, karena tubuh anda adalah dokter
terbaik anda.
Bab. II

Tulang Belakang dan Sistem Saraf

I. Tulang Belakang
Tulang belakang, yang juga disebut spina adalah penyangga utama seluruh tubuh. Tulang
belakang terbentuk dari serangkaian tulang yang “sangat teratur” yang saling terpisah yang disebut
vertebra. Seluruhnya ada 26 vertebra, yang terbagi menjadi 3 bagian.

a. Pertama, Vertebra Cervikal (vertebrae cervicales) yang terdiri dari 7 vertebra. Vertebra cervikal
berada pada puncak tulang belakang. Pada celah – celah vertebra cervical ini secara teratur
muncul pleksus cervical (anyaman saraf – saraf leher).
Dislokasi pada vertebra cervical ini bisa menimbulkan masalah – masalah tidur, tekananan
darah, sakit kepala, ingatan, keletihan, pusing, sinus, alergi, gangguan mata dan telinga, ingatan,
adenoid, batuk, tonsil, otot leher kaku, tiroid, masalah sendi bahu, radang sendi, belikat, mual,
dan sakit kepala.
b. Kedua, Vertebra Torakal (vertebrae thoracles).
Teridiri dari 12 vertebra. Vertebra torokal ini, bila dibanding vertebra cervical, lebih besar. Pada
vertebra torakal ini menempel tulang iga (costa).
Pada celah – celah vertebra torakal ini muncul pleksus thoracales (anyaman saraf punggung).
Dislokasi pada vertebra torakal ini akan menyebabkan masalah – masalah: asma, gangguan
pernafasan, bahu, lengan, jantung, organ kawasan dada, bronchitis, gangguan empedun hepatitis,
masalah peredaran darah, perut, pencernaan, saraf, gastric, limfatik, darah rendah, alergen,
keletihan, nefritis, ginjal, kulit, rematik, dll.
c. Ketiga, Vertebra Lumbar/lumbal (verteraea lumbales, ruas – ruas tulang belakang pinggang).
Terdiri dari 5 vertebra lumbal. Vertebra lumbal adalah yang paling berat dari semua vertebra dan
memikul sebagian besar dari berat badan kita.
Pada celah – celah vertebra lumbal ini akan menyebabkan masalah – masalah usus besar, kejang
betis, pembuluh dan edaran darah, gangguan kencing, lemah tenaga, ketidaknormalan haid,
keputihan, sciatica, kejang dll.
Di bawah seluruh vertebra tersebut ada tulang kelangkang (os sacrum) dan tulang tungging
(oscoccyx).
Di depan sebuah vertebra ada bentuk bulat dan padar yang disebut korpus, dan di belakangnya
terdapat saluran tulang. Pada saluran itu ada sirip tulang yang disebut prosesus (neural spine)
tempat otot – otot melekat. Saluran tulang dari semua vertebra itu menyatu menjadi kanal yang
dilewati korda spinal atau sumsum belakang. Korda spinal itu menjulur dari otak turun ke sebagian
besar tulang belakang, dan saraf dari korda spinal berhubungan dengan setiap bagian korpus itu.
Setiap vertebra terpisah dari tulang berikutnya oleh sebuah cakram kartilago sehingga tulang –
tulang tidak bergesekan satu sama lain.
II. Sistem Saraf

Sistem saraf berperan penting dalam mengoordinasi dan mengontrol aktifitas yang kita lakukan
Sel – sel saraf dihubungkan satu sama lain untuk membentuk jaringan komunikasi yang sangat luas.
Sel – sel saraf membawa pesan dalam bentuk impuls elektrik. Impuls – impuls ini bergerak dengan
kecepatan tinggi di seluruh tubuh agar tetap terpelihara dan berfungsi secara normal.
Sistem saraf terbagi atas 2 sistem utama :
1. Sistem saraf sentral/ pusat yang terdiri atas otak dan sumsum belakang atau korda spinalis.
Tugasnya menerima informasi dari semua bagian tubuh kita, menganalisis dan menyimpan
informasi itu dari semua bagian tubuh kita, menganalisis dan menyimpan informasi itu, lalu
mengirimkan perintah berdasarkan informasi yang diterimanya itu ke otak.
2. Sistem saraf tepi / perife. Sistem ini terdiri dari tiga bagian :
2.1.Neuron Sensorik (sel – sel saraf ) yang mengantarkan informasi tentang apa yang terjadi di
dalam dan di luar tubuh ke sistem saraf pusat.
2.2.Neuron motorik sytem saraf somatic yang membawa perintah dari sistem saraf pusat ke
otot – otot agar menggerakkan bagian tubuh tertentu.
2.3. Neuron motorik sistem saraf autonomic yang membawa perintah dari sytem saraf pusat
ke organ – organ dan kelenjar. Perintah – perintah ini mengontrol fungsi – fungsi automatik
seperti kerja jantung, pencernaan dan pernafasan.
Sistem saraf autonomic ini terdiri dari sistem simpatik dan parasimpatik.

Dari uraian di atas, dapat kita pahami betapa penting kesehatan tulang belakang. Karena susunan
saraf manusia berpusat di tulang belakang. Tulang belakang yang sehat sangat tergantung pada
kesehatan tulang pinggul kita.

Pada dasarnya, tubuh manusia mempunyai berat yang berimbang antara kaki kanan dan kiri, tapi
berat badan itu selalu lebih berat pada salah satu kaki kalau kaki satunya lemah. Apabila kedua kaki
melemah, salah satu dari kaki itu menerima gaya berat yang lebih dan merasa lelah, kemudian beralih
ke kaki satunya. Hal ini akan terjadi silih berganti.

Dislokasi pinggul kanan akan menyebabkan gangguan peredaran darah pada kaki kanan dan
mengakibatkan rasa sakit pada otot – ototnya. Dislokasi pinggul kiri akan menyebabkan hal yang sama
pada kaki kiri.
Bab. III

Teknik Dignosa Harmonisasi Tulang Sendi (HTS)

A. Tanda – tanda Dislokasi Pinggul Kanan


Stadium Pertama
Kalau telungkup sisi kanan garis tulang pinggul lebih tinggi dari pada yang kiri, tepat
seperti garis bahu. Tulang pinggul yang dislokasi melintir ke belakang, dengan tulang pinggul
kanan lebih tinggi. Sendi pinggul kanan berputar ke dalam, kaki kanan lebih pendek.
Penderita dislokasi pinggul kanan harus menundukkan tubuhnya ke kanan, dengan kaki
kanan lebih pendek. Untuk menyangga tubug yang miring , kaki kiri harus menahan lenih
separuh berat badanya. Untuk menjaga keseimbangan tubuh maka vertebra dada dan pinggang
membungkuk ke kanan dan vertebra tengkuk miring ke kiri, kepala condong ke kanan. Garis
tulang pinggul menjadi lebih tinggi pada sisi kiri dan pendek pada sisi kanan. Oleh sebab tulang
pinggul kanan dislokasi bergerak maju, tulang pinggul kiri tampak lebih tinggi. Bahu kanan
terpengaruh tulang belakang yang membungkuk ke kanan, bergerak maju dan tubuh terpelintir
ke kiri.

Stadium Kedua
Apabila dislokasi pinggul kanan dibiarkan dalam waktu lama, lama kelamaan kaki kiri
menjadi lelah oleh sebab berat badan.Pada waktu itu kaki kanan masih mampu menahan beban
tubuh. Tatkala beban itu beralaih ke kaki kanan, sendi tulang pinggul yang telah terpelintir
kedalam, sedikit demi sedikit berputar ke luar dan kaki kiri lama kelamaan menjadi panjang.
Oleh karena beban beralih ke kaki kanan, maka bagian atas tulang punggung harus membungkuk
ke kiri. Tetapi tulang punggung yang telah terpelintir ke kanan tidak bisa menjadi lurus seperti
semula, ia hanya bisa memanfaatkan tulang punggung atas yang membungkuk ke kiri menahan
keseimbangan tubuh. Itulah sebabnya seluruh tubuh berubah bentuk menjadi seperti hurus “S”.
Untuk menahan keseimbangan bagian tulang punggung atas yang lebih bengkok garis
bahu kiri terangkat. Kedua bahu bergerak ke depan dan berputar ke kanan. Orang menanamkan
tubuh demikian, “tubuh ular”.

Stadium Tiga
Bila situasi lebih memburuk lagi, kaki kanan yang harus lebih pendek dari kaki kiri,
menjadi sedikit panjang seperti kaki yang kiri, walaupun dislokasi tulang pinggul kanan, yaitu
pada saat telunggkup, dalam kasus paling parah, kaki kanan menjadi sedikit lebih panjang dari
pada kaki yang kiri, untuk menjaga beban yang terlalu besar. Bahkan dalam keadaan yang tidak
ringan, dislokasi tulang pinggul kiri terpelintir, walaupun keuda kaki nampak sama panjang.
Ciri- Ciri kombinasi dislokasi pinggul kanan dan kiri dinamakan “tiperkombinasi”.
Dislokasi tulang pinggul menjadi serius, sebab berat badan bergantian bergeser dari kaki
kanan ke kaki kiri dan kaki kiri bergeser ke kaki kanan, yang menyebabkan tulang belakang
melukis gambar zig – zag yang komplikasi. Selain itu, juga sendi – sendi tulang pinggul kanan
dan kiri tak henti – hentinya terdislokasi dalam stadium itu. Dislokasi tulang belakang tidak saja
menjalar pada sendi – sendi bahu, siku, pergelangan tangan dan jari – jari tangan, tapi juga
menjalar ke tulang rusuk. Begitu pula, dislokasi tulang pinggul menjalar ke sendi – sendi lutut,
mata kaki dan jari – jari kaki. Sangat mengerikan memang, pelintiran pertama muncul dalam
tulang pinggul dan cepat atau lambat berpengaruh buruk ke seluruh tubuh.

B. Tanda – Tanda Dislokasi Pinggul Kiri


Tanda tanda dislokasi pinggul kiri adalah sama dengan yang terjadi pada dislokasi pinggul kanan,
hanya saja posisinya terjadi secara terbalik.

C. Tanda – Tanda Dislokasi Pinggul Pada Wajah dan Gerakan


Dislokasi baik tulang pinggul kanan maupun kiri mempunyai tanda – tanda pada wajah dan
bagian tubuh lain dan gerakan – gerakan lainnya.
1. Tanda – Tanda di Wajah
Tubuh manusia yang normal adalah simetris pada tempat yang datar sebagai pusat. Begitu juga
pada wajah. Dislokasi tulang pinggul menghilangkan kesimetrisan semacam itu.
Contoh – contoh kongkret adalah sebagai berikut :
Sebuah mata terbuka sempit, sebuah kelopak mata atas bertepi ganda, satu kelopak mata
bengkak, sedang yang lainnya datar, sebuah alis tergantung ke bawah, kerut – kerut horizontal di
atas dahi membentang ke bawah satu sisi, kerut vertikal antara alis muncul pada satu sisi, hidung
miring, sebuah tulang hidung kecil, kerut di antara tepi hidung dan sudut mulut hilang satu sisi,
sudut – sudut mulut tidak segaris, dagu melenceng, sebuah telinga lebih tinggi. Satu atau
beberapa tanda seperti itu menunjukkan, bahwa tulang pinggul mengalami dislokasi.
2. Tanda – Tanda Dislokasi Tampak Pada Tubuh dan Gerak – Gerakannya
Tidak saja pada wajah, tapi bagian – bagian tubuh lainnya dan gerakan tak sadar juga
memperlihatkan dislokasi tulang pinggul. Bila anda teliti anda dapat melihat kenyataan ini. Orang
dengan kepala berputar, orang yang bahu salah satunya lebih tinggi, orang yang tangannya
berbeda panjangnya, orang yang tulang belakangnya membungkuk, orang yang jari – jari kakinya
berputar keluar atau masuk atau berbentuk X, orang yang kakinya besar sebelah, orang yang
pinggangnya tidak datar, orang yang lehernya selalu berputar, orang yang tidak bisa tidur
nyenyak bila ia tidak telungkup atau miring ke satu sisi, orang yang berjalan dengan cara kurang
wajar, orang yang kalau kena luka selalu pada satu kaki, orang yang sebuah tanganya lebih besar
dan orang yang pernah kesulitan melahirkan.

Satu atau beberapa tanda tersebut menunjukkan telah terjadi dislokasi tulang pinggul.

D. Diagnosa Kelainan Ruas Tulang Belakang Yang Sederhana


Diagnosa kelainan ruas tulang belakang bisa dilihat dari samping kiri atau kanan pasien. Apakah
terlihat bungkuk atau ada tonjolan pada punggung atau tidak.
Bisa juga dengan meraba menggunakan ujung jari telunjuk, jari tengah, dan jari manis di bagian
tengah ruas tulang belakang dari atas ke bawah. Ini untuk menemukan ada tonjolan atau tidak.
Perhatikan tonjolan yang kita lihat tadi dari belakang sambil kita berdiri. Kemudian pada titik yang
ada tonjolannya coba tekan pelan – pelan dengan ibu jari, bila terasa sakit atau nyilu
mengindikasikan ada kelainan di tempar tersebut.
Pasien dalam posisi tengkurap, coba raba di sebelah kiri di bawah scapula (belikat)sampai dengan
otot bagian atas pinggang (menggunakan ibu jari) apakah ada tonjolan atau tidak, bila ada tonjolan
dan ditekan pelan terasa sakit, hal ini mengindentifikasikan ada gejala penyakit radang lambung
atau gastric ulser.
Bila ada tonjolan di sebelah kanan bawah scapula (belikat) sampai otot bagian atas pinggang
(menggunakan ibu jari) apakah ada tonjolan atau tidak, bila ada tonjolan dan ditekan pelan terasa
sakit, hal ini mengindentifikasikan ada batu empedu atau penyakit liver. Apabila diantara otot kiri
samping scapula dengan ruas tulang belakang ada yang tidak merata dan ada tonjolan atau ada
benjolan kecil, hal ini mengindentifikasikan adda kelainan jantung.
Bila bahu sebelah kiri turun ke bawah, hal ini dapat membengkokan ruas tulang belakang,
sehingga :
1. Sudut antara saluran keluar/outlet dari lambung ke usus 12 jari menjadi tajam
2. Sekresi enzim pencernaanya banyak/berlebihan
3. Sakit lambung/gastric ulcer

Bila bahu sebelah kanan menurun, maka :

1. Hal ini mengakibatkan pencernaanya tidak sempurna


2. Nafsu makan berkurang, badanya kurus
3. Mudah terserang flu
4. Menimbulkan masalah paru – paru (asma)

DETEKSI PENYAKIT LEWAT TULANG BELAKANG


Di dalam tulang belakang, ada saraf tulang belakang yang menghubungkan antara otak dan organ
dalam tubuh. Semua aktivitas otak yang dikendalikan oleh otak terhubung ke organ melalui tulang
belakang. Informasi dari organ juga ditransmisikan ke otak melalui tulang belakang. Setiap organ
terhubung ke sumsum tulang belakang melalui satu segmen tunggal (verterbral) dan terbatas pada
segmennya. Sumsum tulang belakang bukan organ, tetapi berfungsi sebagai penguat yang memperkuat
dan memperbaiki sinyal antara organ dan otak. Sistem ini disebut simpatis dan parasimpatis. Simpatik
adalah kontrol pikiran yang tidak sadar, parasimpatis adalah kontrol pikiran yang tidak disadari.Ketika
organ menjadi lemah, tidak dapat berfungsi dengan baik atau menjadi sakit, informasi nyeri
ditransmisikan ke sumsum tulang belakang. Sumsum tulang belakang akan menghilangkan sinyal rasa
sakit untuk memastikan sistem simpatis dan parasimpatis terus berfungsi seperti biasa. Sinyal nyeri
adalah gelombang bertekanan rendah dan juga akan memberikan tekanan rendah pada area tersebut.
Proses menekan sinyal nyeri ini dapat menyebabkan getaran energi getaran di segmen atau area yang
terlibat dalam sistem saraf yang terkait dengan organ yang lemah.

Gangguan energi getaran membuat sel dan blok bangunan di daerah itu lemah dan memengaruhi
ikatan molekul segmen tulang. Jika ada lebih dari satu segmen tulang, maka cakram antar segmen juga
akan mempengaruhi ikatan molekulnya. Ini adalah penyebab penyakit sumsum tulang belakang karena
selain berfungsi untuk melindungi sumsum tulang belakang, sumsum tulang belakang memiliki sarafnya
sendiri. Melalui daerah tulang belakang yang menyakitkan inilah organ yang dimaksud dapat terkena
dan penyakit yang dialami tubuh. Sifilis digunakan untuk merangsang tubuh yang sakit melalui tulang
belakang. Berikut adalah hubungan antara sumsum tulang belakang dan penyakitnya.

1. Sakit kepala C1, amnesia Kelelahan, keracunan, ketegangan otot


2. C2-cacat, alergi, penyakit mata dan telinga,
3. C3-neuritis, jerawat, eksim
4. demam C4, pilek, katarak, tabung Eustachiia yang
5. terinfeksi C5, sakit tenggorokan, nyeri jantung
6. C6-ketegangan leher, lengan atas, amandel, sakit jantung, krup
7. C7-bursitis, sakit tiroid, flu, sakit jantung
8. T1-asma, batuk, masalah pernapasan, lenguh tangan
9. T2-sakit dada dan jantung
10. T3-pleurisi, pneumonia, bronkitis , Jantung
11. T4-ikterus, kandung empedu, penyakit jantung
12. T5- tekanan darah tinggi / rendah, anemia tak tercerna
13. T6, tukak lambung
14. T7, diabetes,
15. T8-anemia lambung , pernapasan
16. Alergi T9,
17. penyakit ginjal terkait T1O , penyakit ginjal
18. T11 dan penyakit
19. usus T12, masalah usus penyakit usus
20. L1 (sembelit), sembelit, hernia,
21. usus buntu-L2,
22. L3- menstruasi dan diare, masalah kemih, nyeri lutut
23. L4-pinggul sakit, kelumpuhan, pendarahan
24. L5-kaki: dingin, lemah, mual, kejang
25. S1-sakit punggung
26.
1. K1-perdarahan / wasir, nyeri tongking
Melihat Bentuk Belikat dari Belakang

1. Postur kedua bahu yang menekuk ke depan, mengindentifikasikan mudah terserang flu,
bronchitis, leher membengkak, dada terasa tertekan dan aktifitas paru – paru terbatas.
2. Postur kedua bahu menekuk ke belakang, hal ini mengindentifikasikan liver dan pankreas mudah
terjadi perubahan pentalogis.
3. Sebelah kanan normal, sebelah kanan menekuk ke depan, hal ini mengindentifikasikan bagian
dada dan jantung tertekan, kemungkinan terserang jantung, bagi yang hipertensi mudah terjadi
komplikasi jantung, bagi yang osteoporosis mudah terserang komplikasi penyakit katup jantung.
4. Sebelah kiri normal, sebelah kanan menekuk ke depan, hal ini mengindentifikasikan paru – paru
kanan tertekan, mudah terserang penyakit bagian dada.
5. Sebelah kanan normal, sebelah kiri menekuk ke belakang, hal ini mengindintifikasikan postur
tubuh bagian bawah mudah berkeringat dan mempengaruhi susunan syaraf autonomik.
6. Sebelah kiri normal, sebelah kanan menekuk ke belakang, hal ini mengindintifikasikan bagian
tubuh atas mudah berkeringat.

Melihat Perbedaan Sendi Sacrum dari Postur Kaki


Postur kaki yag condong ke depan dikarenakan bagian atas paha yaitu bagian lekukan pinggul
condong ke depan. Postur kaki condong ke belakang dikarenakan sendi sacrum condong ke belakang.
Conding ke depan atau condong ke belakang akibat dari sendi sacrum yang berlainan dapat
mengakibatkan putaran kaki tidak normal, gerakan olahraga sehari – hari yang mengakibatkan gesekan
akan menyebabkan osteoporosis pada pinggul dan ruas tulang belakang.
Demikian diagnosis yang dapat kita lakukan dengan sederhana. Dan hasil diagnosis akan lebih
tepat bila kita menggunakan peralatan medis modern. Ketepatan diagnosa sangat penting dalam
menentukan metode terapi, sehingga kita dapat hasil kesembuhan yang maksimal.

E. Terapi Harmonisasi Tulang Sendi (HTS) dan Tindakan Medis Emergensi


Dalam beberapa kasus, terapi HTS (Harmonisasi Tulang Sendi) sangat efektif diterapkan
untuk kasus – kasus yang bersifat gawat darurat. Beberapa contoh adalah sakit gigi, asmatik, orang
yang nafasnya berhenti setelah terjatuh, migraine dll. Biasanya pasien akan terbebas dari masalh
– masalah tersebut dalam hitungan menit, bahkan terkadang kurang dari satu menit.
F. Terapi Harmonisasi Tulang Sendi (HTS) dan Medis
Terap HTS (Harmonisasi Tulang Sendi) adalah terapi alami. Terapi ini bisa disinergikan
dengan terapi medis modern. Apapun jenis penyakitnya, maupun pemeriksaan medis dan hasil –
hasil yang diperlukan. Dan sudah barang tertentu, hasil penyembuhan akan lebih baik bila mendapat
bantuan dari hasil semua pemeriksaan medis dan hasil – hasil yang diperlukan. Dan sudah barang
tentu, hasil penyembuhan akan lebih baik mendapat bantuan dari hasil semua pemeriksaan medis dan
modern.
GERAKAN HTS (METODE HARMONISASI TULANG SENDI)

Anda mungkin juga menyukai