Anda di halaman 1dari 15

OLEH :

Dr. Mohammad Adnan, Sp.A


* Suatu kelainan perkembangan pada anak
yang ditandai dengan :
- In Attention : kesulitan memusatkan perhatian
- Hyperactivity : Tidak bisa diam
- Impulsivity : Aktivitas yang tak terkendali

* Ditemukan pada 4-5% anak sekolah
Prevalensi ADHD diperkirakan 3-7% dari
semua anak
* : 10 x
* Pada dewasa : = 2 : 1
PENYEBAB :
- Belum jelas
- Faktor-faktor berpengaruh :
* Genetik
* Dari data penelitian Neuropsychology, Farmacology
dan Brain Imaging menunjukkan adanya gangguan
pada Neurotransmitcer Dopamin dan Norephineprin
pada Fronto Striatal Circuitry
Brain Struktur : Tidak ditemukan kelainan namun
besarnya 4% lebih kecil dari normal
* Diduga ada hubungan dengan ibu hamil yang perokok
atau peminum alkohol
* Extreme Low Birthweight ( <1000gr ), Trauma kepala,
keracunan Pb, juga berhubungan dengan ADHD
* Impulsivenes & Hyperactivitas diduga ada hubungan
dengan Sleep Delay

Dx ADHD dibuat berdasarkan adanya
gejala tsb diatas yang sesuai dengan
Creteria Diagnotic And Statistical
Manual Of Mental Disorder Fourth
Edition Revised, yang diterbitkan oleh
American Psychiatric Association


Disamping itu ada beberapa screning Test untuk Dx
ADHD antara lain :
1. Conners Parent and Teachers Quastionnaires
2. ADHD Rating Scale-IV
3. Barkley ADHD Work Book
4. Achenbach Behavioral Checklist
5. ADD-H Comprehensive Teacher Rating Scale
6. Child Behavior Rating Scale
7. Copeland Symptoms Checklist For ADD

Checklist-checklist tsb diisi dan dilengkapi oleh :
Orang tua, guru, pengasuh dan orang yang setiap hari
berhubungan dengan penderita

Berdasarkan DSM-IV ADHD dibedakan :
1. Predominantly In Attention Type (10-15%)
2. Predominantly Hyperactive Impulsive
Type (5%)
3. Combined In Attention and Hyperactive
Type (80%)
Membuat Dx ADHD pada anak 6 12 tahun
lebih mudah daripada anak < 6 tahun, OK
gejala-gejala mirip ADHD bisa ditemukan
pada perkembangan anak normal < 6 tahun

Dx ADHD dibuat berdasarkan observasi
langsung pada anak, informasi dari orang
tua, guru, pengasuh/baby sitter termasuk
nenek dan kakek dan orang-orang yang
setiap hari berdekatan dengan anak.
American Academy Of Pediatries ( AAP ) membuat Clinikal
Practice Guideline untuk Dx ADHD, antara lain
1. Untuk membuat Dx ADHD mendukung Criteria
DSM-IV yang diterbitkan oleh American Psyhiatric
Association, dalam membuat Dx ini perlu dicari
informasi tentang perilaku anak dari orang tua, guru,
pengasuh/baby sitter, termasuk nenek & kakek.
2. Oleh karena ADHD adalah suatu penyakit kronis
maka perlu dibuat perencanaan pengobatan bersama
orang tua menentukan Target Goal yang akan dicapai
serta melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap
hasil yang dicapai secara terus menerus.
3. Pada anak usia 6 12 tahun yang menunjukkan
gejala In Attention, Hyperactive dan Impulsive
hendaknya selalu dipikirkan kemungkinan ADHD.

4. Dalam DSM-IV untuk ADHD disebutkan bahwa gejala-
gejala tersebut harus berlangsung selama 6 bulan.
Sementara gejala-gejala tersebut bisa ditemukan normal
pada anak < 6 tahun.
Oleh karena itu AAP merekomendasikan tidak hanya
telah berlangsung 6 bulan tetapi seberapa dampaknya
pada perilaku anak dalam kehidupan sehari-hari
dirumah dan disekolah.
5. Dalam evalusi anak dengan ADHD juga harus
memperhatikan kemungkinan adanya kelainan yang
menyertai seperti :
- Distruption Behavior ( Oppositic Defiant and Conduct )
- Mood Disorder ( Depresi, Bipolar Disorder )
- Anxiety
- Cognitive Disorder ( Kesulitan belajar dan berbahasa )
Criteria ADHD menurut DSM-IV :
The Diagnosis Requires Evidence Of In Attention or Hyper activity
and Impulsivity or Both :

* In Attention :
Six or more of the following symptom of In Attention have
persisted for at least 6 months to a degree that is maladaptive
and in consistent with developmental level :
- Often fails to give close attention to details and makes care less
mistakes
- Often has dificulty sustaining attention
- Often does not seem to listen
- Often does not seem to follow throogh
- Often has difficulty organizing task
- Often avoid tasks that require sustained attention
- Often loses things nescessary for activities
- Often is easily distracted
- Often is forgetful

* Hyperactivity & Impulsivity :
Six or more of the following symptom of hyperactivity and
impulsivity have persisted for at least six months to adegree
that is maladaptive and consistent with developmental
level :
- Often fidget
- Often leaves seat
- Often runs about or climbs excessively
- Often has difficulty with quiet leisure activities
- Often is on the go or driven by a motor
- Often talks excessively
- Often blurts out answers
- Often has dificulty awaiting turn
- Often interrupts or intraduce

Symptom that cause impairment :
Are present before 7 years of age.
Are present in two or more settings ( home,
school, work ).
Do not occur exclussively during the course
of prevasive developmental disorder,
schizophrenia, or another psychotic disorder.
Are not better accounted for by another
mental disorder ( e.q. a mood disorder or an
anxiety disorder ).
Differential DX :
1. Medical disorder :
- Sleep apnoe.
- Absence disorder.
- Developmental disorder (kesulitan belajar, mental
retardation).
- Use medication : phenobarbital.
- Sensory imparment.
2. Mental disorder :
- Mood.
- Anxiety.
- Ajustment.
- Substance abuse.
- Sensory imparment.
Pengobatan
1. Stimulant :
- Amphetamine : dexedrin, adderal
- Methylphenidate : ritalin, concerta, metadate CD.
Obat obat ini efektif dalam mengobati gejala.
2. Atomoxetin (stratera ) : non stimulant
Suatu selective inhibitor pada presynaptic nor epinephrin
transporter pada CNS sehingga meningkatkan dopamin
dan nor epinephrin terutama pada prefrontal cortex.
Atomoxetin dipakai sebagai alternatif bila obat stimulant
tidak efektif atau intoleran.
3. Tricyclic anti depressant dapat juga dipakai tetapi hanya
direkomendasikan bila tidak mempan dengan 2 atau lebih
stimulan oleh karena side efeknya.
2. Therapi prilaku :
Anak dilatih pada sekolah khusus dengan guru yang
terlatih
Therapi behavior tidak lebih efektif dibanding terapi obat-
obatan, tetapi kombinasi behavior dengan obat-obatan
memberikan hasil lebih baik daripada kalau hanya obat-
obatan saja.
Setelah mendapat pengobatan anak harus terus dipantau
terutama terhadap efek samping obat seperti :
* Kurang nafsu makan * Susah tidur
* Sakit kepala * Nyeri lambung
* Ticks * Twitching, dsb
Gejala-gejala tersebut biasanya berkurang setelah
pengobatan melewati 1 minggu atau dosis dikurangi.

Anda mungkin juga menyukai