* Suatu kelainan perkembangan pada anak yang ditandai dengan : - In Attention : kesulitan memusatkan perhatian - Hyperactivity : Tidak bisa diam - Impulsivity : Aktivitas yang tak terkendali
* Ditemukan pada 4-5% anak sekolah Prevalensi ADHD diperkirakan 3-7% dari semua anak * : 10 x * Pada dewasa : = 2 : 1 PENYEBAB : - Belum jelas - Faktor-faktor berpengaruh : * Genetik * Dari data penelitian Neuropsychology, Farmacology dan Brain Imaging menunjukkan adanya gangguan pada Neurotransmitcer Dopamin dan Norephineprin pada Fronto Striatal Circuitry Brain Struktur : Tidak ditemukan kelainan namun besarnya 4% lebih kecil dari normal * Diduga ada hubungan dengan ibu hamil yang perokok atau peminum alkohol * Extreme Low Birthweight ( <1000gr ), Trauma kepala, keracunan Pb, juga berhubungan dengan ADHD * Impulsivenes & Hyperactivitas diduga ada hubungan dengan Sleep Delay
Dx ADHD dibuat berdasarkan adanya gejala tsb diatas yang sesuai dengan Creteria Diagnotic And Statistical Manual Of Mental Disorder Fourth Edition Revised, yang diterbitkan oleh American Psychiatric Association
Disamping itu ada beberapa screning Test untuk Dx ADHD antara lain : 1. Conners Parent and Teachers Quastionnaires 2. ADHD Rating Scale-IV 3. Barkley ADHD Work Book 4. Achenbach Behavioral Checklist 5. ADD-H Comprehensive Teacher Rating Scale 6. Child Behavior Rating Scale 7. Copeland Symptoms Checklist For ADD
Checklist-checklist tsb diisi dan dilengkapi oleh : Orang tua, guru, pengasuh dan orang yang setiap hari berhubungan dengan penderita
Berdasarkan DSM-IV ADHD dibedakan : 1. Predominantly In Attention Type (10-15%) 2. Predominantly Hyperactive Impulsive Type (5%) 3. Combined In Attention and Hyperactive Type (80%) Membuat Dx ADHD pada anak 6 12 tahun lebih mudah daripada anak < 6 tahun, OK gejala-gejala mirip ADHD bisa ditemukan pada perkembangan anak normal < 6 tahun
Dx ADHD dibuat berdasarkan observasi langsung pada anak, informasi dari orang tua, guru, pengasuh/baby sitter termasuk nenek dan kakek dan orang-orang yang setiap hari berdekatan dengan anak. American Academy Of Pediatries ( AAP ) membuat Clinikal Practice Guideline untuk Dx ADHD, antara lain 1. Untuk membuat Dx ADHD mendukung Criteria DSM-IV yang diterbitkan oleh American Psyhiatric Association, dalam membuat Dx ini perlu dicari informasi tentang perilaku anak dari orang tua, guru, pengasuh/baby sitter, termasuk nenek & kakek. 2. Oleh karena ADHD adalah suatu penyakit kronis maka perlu dibuat perencanaan pengobatan bersama orang tua menentukan Target Goal yang akan dicapai serta melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap hasil yang dicapai secara terus menerus. 3. Pada anak usia 6 12 tahun yang menunjukkan gejala In Attention, Hyperactive dan Impulsive hendaknya selalu dipikirkan kemungkinan ADHD.
4. Dalam DSM-IV untuk ADHD disebutkan bahwa gejala- gejala tersebut harus berlangsung selama 6 bulan. Sementara gejala-gejala tersebut bisa ditemukan normal pada anak < 6 tahun. Oleh karena itu AAP merekomendasikan tidak hanya telah berlangsung 6 bulan tetapi seberapa dampaknya pada perilaku anak dalam kehidupan sehari-hari dirumah dan disekolah. 5. Dalam evalusi anak dengan ADHD juga harus memperhatikan kemungkinan adanya kelainan yang menyertai seperti : - Distruption Behavior ( Oppositic Defiant and Conduct ) - Mood Disorder ( Depresi, Bipolar Disorder ) - Anxiety - Cognitive Disorder ( Kesulitan belajar dan berbahasa ) Criteria ADHD menurut DSM-IV : The Diagnosis Requires Evidence Of In Attention or Hyper activity and Impulsivity or Both :
* In Attention : Six or more of the following symptom of In Attention have persisted for at least 6 months to a degree that is maladaptive and in consistent with developmental level : - Often fails to give close attention to details and makes care less mistakes - Often has dificulty sustaining attention - Often does not seem to listen - Often does not seem to follow throogh - Often has difficulty organizing task - Often avoid tasks that require sustained attention - Often loses things nescessary for activities - Often is easily distracted - Often is forgetful
* Hyperactivity & Impulsivity : Six or more of the following symptom of hyperactivity and impulsivity have persisted for at least six months to adegree that is maladaptive and consistent with developmental level : - Often fidget - Often leaves seat - Often runs about or climbs excessively - Often has difficulty with quiet leisure activities - Often is on the go or driven by a motor - Often talks excessively - Often blurts out answers - Often has dificulty awaiting turn - Often interrupts or intraduce
Symptom that cause impairment : Are present before 7 years of age. Are present in two or more settings ( home, school, work ). Do not occur exclussively during the course of prevasive developmental disorder, schizophrenia, or another psychotic disorder. Are not better accounted for by another mental disorder ( e.q. a mood disorder or an anxiety disorder ). Differential DX : 1. Medical disorder : - Sleep apnoe. - Absence disorder. - Developmental disorder (kesulitan belajar, mental retardation). - Use medication : phenobarbital. - Sensory imparment. 2. Mental disorder : - Mood. - Anxiety. - Ajustment. - Substance abuse. - Sensory imparment. Pengobatan 1. Stimulant : - Amphetamine : dexedrin, adderal - Methylphenidate : ritalin, concerta, metadate CD. Obat obat ini efektif dalam mengobati gejala. 2. Atomoxetin (stratera ) : non stimulant Suatu selective inhibitor pada presynaptic nor epinephrin transporter pada CNS sehingga meningkatkan dopamin dan nor epinephrin terutama pada prefrontal cortex. Atomoxetin dipakai sebagai alternatif bila obat stimulant tidak efektif atau intoleran. 3. Tricyclic anti depressant dapat juga dipakai tetapi hanya direkomendasikan bila tidak mempan dengan 2 atau lebih stimulan oleh karena side efeknya. 2. Therapi prilaku : Anak dilatih pada sekolah khusus dengan guru yang terlatih Therapi behavior tidak lebih efektif dibanding terapi obat- obatan, tetapi kombinasi behavior dengan obat-obatan memberikan hasil lebih baik daripada kalau hanya obat- obatan saja. Setelah mendapat pengobatan anak harus terus dipantau terutama terhadap efek samping obat seperti : * Kurang nafsu makan * Susah tidur * Sakit kepala * Nyeri lambung * Ticks * Twitching, dsb Gejala-gejala tersebut biasanya berkurang setelah pengobatan melewati 1 minggu atau dosis dikurangi.
Intelijen: Pengantar psikologi kecerdasan: apa itu kecerdasan, bagaimana cara kerjanya, bagaimana kecerdasan berkembang, dan bagaimana kecerdasan dapat memengaruhi kehidupan kita