ADHD adalah kondisi yang menyebabkan seseorang menjadi tidak dapat beristirahat,
sulit konsentrasi dan bertindak impulsive. Biasanya didiagnosa ketika masih dalam masa
anak-anak, dan makin terlihat ketika terjadi perubahan lingkungan pada anak-anak, misalnya
pada saat anak mulai masuk usia sekolah. Terkadang ADHD tidak terlihat pada masa anak-
anak, namun didiagnosa ketika dewasa. Biasanya gejala ADHD makin menghilang saat
dewasa, namun tidak menutup kemungkinan untuk gejala terus berlanjut hingga dewasa,
Terkadang oramg dengan ADHD memiliki gangguan mental lain seperti gangguan anxietas
atau gangguan tidur.
DIAGNOSA
Tidak ada tes tersendiri untuk mendiagnosa ADHD, dan gejala mental lainnya seperti
gangguan tidur, anxietas, depresi dan gangguan belajar dapat memiliki gejala yang sama.
Tahap pertama menentukan diagnosis ADHD pada anak adalah dengan berbicara dengan
psikolog, psikiater. atau dokter spesialis anak. Para tenaga Kesehatan tersebut akan
menanyakan kepada orang tua, guru, atau orang dewasa lain untuk mengetahui perilaku anak
dalam kondisi yang berbeda-beda, misalnya di rumah, di sekolah, atau ketika bersama teman-
temannya,
Tenaga Kesehatan menggunakan kriteria yang disebut Statistical Manual, Fifth
edition (DSM-5) untuk mendiagnosa ADHD.
Inatentif: 6 gejala inatensi untuk anak sampai dengan umur 16 tahun, atau 5 atau lebih gejala
pada dewasa muda umur 17 tahun ke atas dan dewasa. GejL ini dialami paling tidak 6 bulan,
dan tidak sesuai dengan tahap perkembangan usianya;
Pada anak dengan ADHD:
o Memiliki kesulitan mengatur tugas dan aktivitas
o Sering menghindari, atau tidak menyukai untuk melakukan tugas yang
membutuhkan focus dalam jangka waktu lama (misalnya tuga sekolah atau
tugas rumah)
o Mudah lupa dalam aktivitas sehari-hari
o Tidak memberi perhatian dan membuat kesalahan yang gegabah pada
pekerjaan, tugas sekolah, atau aktivitas lain.
o Mudah terdistraksi
o Sering kehilangan barang yang diperlukan untuk tugas dan antivitas
Hiperaktif-impulsif: anak dengan ADHD:
o Sering meninggalkan tempat duduk pada situasi ketika seharusnya tetap
duduk.
o Gelisah, mengetuk-ngetuk tangan dan kaki
o Selalu bergerak seperti berlari atau memanjat pada situasi yang tidak
seharusnya (pada remaja dan dewasa mungkin hanya gelisah)
o Bicara berlebihan
o Tidak dapat melakukan aktivitas antai dengan tenang
o Sering menjawab sebelum pertanyaan selesai
o Memiliki kesulitan untuk menunggu giliran
o Sering menginterupsi atau mengganggu orang lain
Stimulan: merupakan obat ADHD yang paling banyak diketahui dan paling banyak
digunakan.
Non stimulant: tidak bekerja secepat stimulant, tapi efek dapat berlangsung 24 jam.
Perubahan gaya hidup juga dapat membantu mengurangi gejala ADHD:
Berolahraga
Memiliki waktu tidur yang cukup
Membatasi waktu dengan perangkat elektronik
Kurangi distraksi misalnya mainan, dan meningkatkan penataan rumah.
KOMPLIKASI ADHD
ADHD dapat menyebabkan komplikasi sebagai berikut ini:
o Performa di sekolah atau tempat kerja yang rendah
o Masalah finansial
o Kecelakaan kendaraan
o Kesehatan fisik dan mental yang rendah
o Hubungan yang tidak stabil
o Percobaan bunuh diri
o Kehilangan pekerjaan
o Kepercayaan diri yang rendah
o Penyalahgunaan alcohol atau obat terlarang
o Masalah hukum
https://www.cdc.gov/ncbddd/adhd/facts.html
https://www.nimh.nih.gov/health/topics/attention-deficit-hyperactivity-disorder-
adhd#part_2291
https://www.webmd.com/add-adhd/attention-deficit-hyperactivity-disorder-adhd