• Shalsabila Putri A (2224090029) • Nur Asikin (2224090033) • Kirana Artanti (2224090049) Apa itu ADHD? APA SAJA GEJALA DARI ADHD ? ADHD atau attention deficit hyperactivity disorder Gejala utama ADHD adalah : adalah gangguan mental yang menyebabkan anak •sulit memusatkan perhatian sulit memusatkan perhatian, serta memiliki perilaku •berperilaku impulsif dan hiperaktif. impulsif dan hiperaktif, Kondisi ini dapat berdampak •umumnya tidak bisa diam dan mudah lupa akan hal yang pada prestasi anak di sekolah. ia lakukan ADHD juga diduga berkaitan dengan gangguan pada •mengalami kesulitan belajar, misalnya susah membaca pola aliran listrik otak atau gelombang otak. atau menulis.
ADHD yang terjadi pada anak-anak dapat terbawa hingga
dewasa. kondisi ini diduga dipengaruhi oleh faktor genetik dan umumnya muncul pada anak Namun, pada banyak kasus, gejala lingkungan. usia di bawah 12 tahun. ADHD sudah dapat terlihat sejak anak berusia 3 tahun. PENAGANGAN APA SAJA YANG Pencegahan BISA DILAKUKAN? Penanganan ADHD: Kemunculan ADHD pada anak memang tidak dapat dicegah. Namun, ibu hamil dapat •bisa dengan obat-obatan atau psikoterapi. mengurangi risiko terjadinya ADHD pada anak •orang tua, keluarga, pengasuh, dan guru di sekolah juga dengan menjauhi rokok, minuman beralkohol, dibutuhkan membimbing untuk menghadapi anak dengan ADHD. dan NAPZA, terutama pada masa kehamilan. Selain itu, jauhkan anak dari asap rokok dan •ADHD tidak bisa disembuhkan sepenuhnya, tetapi paparan zat beracun. penanganan yang diberikan dapat meredakan gejala dan membantu penderita untuk menjalani hidup dengan normal. contoh kasus adhd Ana, 8 tahun, adalah seorang anak perempuan yang aktif dan energik. Ia selalu ingin bergerak dan tidak bisa diam. Di kelas, Ana sering kali tidak bisa duduk diam dan sering kali meninggalkan bangkunya untuk bermain dengan teman-temannya. Ia juga sering kali tidak mendengarkan instruksi guru dan sering kali membuat kesalahan dalam mengerjakan tugas sekolahnya. Orang tua Ana mulai khawatir dengan perilakunya. Mereka membawanya ke dokter dan dokter mendiagnosis Ana dengan ADHD. Dokter meresepkan obat untuk membantu Ana mengendalikan perilakunya. Setelah minum obat, Ana mulai menunjukkan peningkatan dalam perilakunya. Ia menjadi lebih mudah untuk duduk diam dan lebih memperhatikan instruksi guru. Ia juga mulai mengerjakan tugas sekolahnya dengan lebih baik. Namun, obat-obatan saja tidak cukup untuk membantu anak dengan ADHD. Orang tua dan guru juga perlu memberikan dukungan dan bimbingan ekstra. THANK YOU!