Anda di halaman 1dari 2

MEMAHAMI ADHD

GANGGUAN PSIKOLOGIS PADA ANAK


YANG DAPAT BERLANGSUNG HINGGA DEWASA

Tidak hanya pada orang dewasa, nyatanya gangguan kesehatan mental juga dapat
dialami oleh anak-anak. Berbagai gangguan kesehatan sangat rentan dialami oleh anak-anak,
salah satunya adalah ADHD. ADHD atau yang dikenal juga dengan deficit hyperactivity
disorder adalah gangguan mental yang menyebabkan pengidapnya kesulitan memusatkan
perhatian serta memiliki perilaku impulsif dan juga hiperaktif.
Tidak ada salahnya bagi para orangtua kenali lebih banyak gangguan kesehatan mental,
seperti ADHD agar dapat mengenali gejala yang dialami oleh para anak serta mengatasi
kondisi ini dengan tepat. ADHD yang tidak diatasi dengan baik nyatanya dapat menurunkan
kualitas hidup pengidapnya serta memengaruhi kondisi prestasi akademis di sekolah.
Gangguan hiperaktif pada anak dinilai karena anak mengalami sugar rush atau
mengonsumsi gula secara berlebihan, meskipun anggapan ini belum sepenuhnya dapat
dibenarkan. Namun ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan seseorang alami kondisi
ADHD saat remaja, seperti memiliki riwayat keluarga dengan kondisi ADHD, mengalami
kelahiran prematur sebelum usia kehamilan 37 minggu yang menyebabkan pertumbuhan otak
dalam kandungan belum optimal, adanya kelainan pada struktur otak dalam kandungan,
penggunaan obat terlarang saat ibu pengidap menjalani masa kehamilan, paparan racun atau
bahan kimia dalam waktu yang cukup panjang ketika masa balita.
Biasanya, gejala ADHD mulai muncul sejak anak berusia 3 tahun, dan umumnya
ADHD muncul pada dengan usia di bawah 12 tahun. Kendati demikian, ADHD yang dialami
anak dapat terbawa hingga dewasa.
Anak yang mengalami ADHD memiliki gejala utama berupa sulit dalam memusatkan
perhatian, hiperaktif serta bermasalah dalam pengendalian diri emosional dan perilaku. Pada
umumnya, anak penderita ADHD cenderung selalu ingin bergerak dan tidak bisa diam,
hingga mengalami kesulitan dalam belajar seperti membaca atau menulis.
Meskipun ADHD tidak dapat disembuhkan sepenuhnya, namun ADHD dapat ditangani
dengan pemberian obat-obatan atau psikoterapi. Penanganan tersebut diberikan agar anak
penderita ADHD dapat menjalani hidup secara normal dan untuk meredakan gejalanya.
Tindakan pencegahan ADHD yang dapat dilakukan mulai dari masa kehamilan. Untuk
mencegah ADHD, ibu yang sedang mengandung harus menghindari konsumsi minuman
beralkohol, penyalah gunaan NAPZA, bahkan menjauhi rokok. Lalu untuk tindakan
pencegahan pada anak, seperti jauhkan anak dari asap rokok dan paparan zat beracun.
Meskipun kemunculan ADHD pada anak tidak bisa sepenuhnya dicegah, alangkah baiknya
tetap lakukan tindakan pencegahan tersebut guna menghindari anak mengidap ADHD.

Anda mungkin juga menyukai