Anda di halaman 1dari 191

FISIOLOGIS-PSIKOLOGIS |1

ADHD
“Kids with ADHD aren’t bad kids”

Oleh: Agnes Bellisa G. Sihombing

Apakah ADHD?

Attention Deficit
Hyperactivity Disorder
(ADHD) adalah gangguan
perkembangan dalam
peningkatan aktivitas
motorik anak-anak hingga menyebabkan aktivitas anak-
anak yang tidak lazim dan cenderung berlebihan.
Diperkirakan terdapat 3-5 persen anak-anak atau anak usia
sekolah yang mengalami kondisi ini.

Gangguan ini paling sering terjadi pada masa kanak-


kanak, tetapi mungkin juga terdiagnosa pada orang
dewasa. Para pakar menduga bahwa gejala ADHD yang
dialami seseorang saat dewasa pasti berawal dari masa
kanak-kanak.
FISIOLOGIS -PSIKOLOGI S |2

Tanpa penanganan yang tepat, ADHD dapat menimbulkan


konsekuensi yang serius seperti mal-prestasi (under-
achievement), kegagalan di sekolah atau pekerjaan, susah
menjalin hubungan atau interaksi sosial, rasa tidak percaya
diri yang parah, dan juga depresi kronis. ADHD tidak akan
memicu gangguan psikologis atau perkembangan lain.
Tetapi kondisi ini biasanya dapat dialami bersamaan
dengan beberapa gangguan lain seperti depresi, gangguan
bipolar, serta gangguan obsesif kompulsif (OCD).

Ada tiga subtipe ADHD. Subtipe ini didasarkan pada


apakah seseorang memiliki gejala kurang perhatian, gejala
hiperaktif / impulsif, atau keduanya.

Bagaimana gejalanya?

Gejala ADHD dimulai pada masa kanak-kanak (biasanya


antara usia 3 dan 6), dan sekitar 50% anak-anak, terus
memasuki masa remaja dan dewasa. Sementara gejala ini
dapat terjadi pada anak-anak atau orang dewasa, penyajian
gejala biasanya berbeda pada usia yang berbeda-beda.
Gejala utama ADHD terbagi dalam dua kategori: kurang
perhatian dan hiperaktif / impulsif.
FISIOLOGIS-PSIKOLOGIS |3

a. Perhatian : Gagal memperhatikan detail yang mengarah


pada kesalahan yang ceroboh, seringkali tidak nampak
mendengarkan saat diajak bicara langsung, sering
mengalami kesulitan dengan perhatian, organisasi,
tindak lanjut yang terus berlanjut, dan sering mudah
terganggu
b. Hiperaktif / impulsif : Konstan gelisah, mengetuk
tangan atau kaki, menggeliat di kursi, sering
meninggalkan tempat duduk saat duduk diharapkan,
sering berbicara berlebihan, dan seringkali menyela
atau mengganggu orang lain.

Apa saja penyebab ADHD?

Penyebab pasti dan patologi ADHD masih belum


terungkap secara jelas. Seperti halnya gangguan autism,
ADHD merupakan suatu kelainan yang bersifat multi
faktorial. Banyak faktor yang dianggap sebagai penyebab
gangguan ini, diantaranya adalah faktor genetik,
perkembangan otak saat kehamilan, perkembangan otak
saat prenatal, gangguan fungsi otak tanpa disertai
perubahan struktur dan anatomis yang jelas, tingkat
kecerdasan (IQ), terjadinya disfungsi metabolisme,
ketidakteraturan hormonal, lingkungan fisik, lingkungan
FISIOLOGIS -PSIKOLOGI S |4

sosial dan pola pengasuhan anak oleh orang tua, guru dan
orang-orang yang berpengaruh di sekitarnya.

Bagaimana kondisi otak penderita ADHD?

Penelitian neuropsikologi menunjukkan hubungan antara


korteks frontal dan sirkuit yang menghubungkan fungsi
eksekutif bangsal ganglia. Banyak penelitian yang
menguatkan spekulasi adanya gangguan area otak yang
dikaitkan dengan kekurangan neurotransmitter.
Katekolamin adalah fungsi neurotransmitter utama yang
berkaitan dengan fungsi otak lobus frontalis. Sehingga
dopaminergic dan noradrenergic neurotransmission
tampaknya merupakan target utama dalam pengobatan
ADHD.

Terdapat juga teori lain yang memunculkan kemungkinan


adanya disfungsi sirkuit neuron di otak yang dipengaruhi
oleh dopamin sebagai pencetus gerakan dan sebagai
kontrol aktifitas diri. Gangguan otak ini menyebabkan
terjadinya hambatan pada sistem kontrol perilaku anak.

Dalam penelitian yang dilakukan dengan menggunakan


pemeriksaan MRI didapatkan gambaran disfungsi otak di
FISIOLOGIS-PSIKOLOGIS |5

daerah mesial kanan prefrontal dan striae subcortical yang


mengimplikasikan terjadinya hambatan terhadap respon-
respon yang tidak relefan dan fungsi-fungsi tertentu.

Pada penderita ADHD terdapat kelemahan aktifitas otak


bagian korteks prefrontal kanan bawah dan kaudatus kiri
yang berkaitan dengan pengaruh keterlambatan waktu
terhadap respon motorik terhadap rangsangan sensoris.

Bagaimana cara menangani anak ADHD?

Walaupun kondisi ini tidak bisa disembuhkan, terdapat


beberapa tindakan atau penanganan bagi penderita ADHD.
Pengobatan di sini berarti tindakan atau strategi untuk
membantu mengontrol gejala-gejala ADHD. Tujuannya
adalah membantu penderitanya meningkatkan kemampuan
sosial, meningkatkan kemampuan dalam belajar/bekerja,
meningkatkan rasa percaya diri anak, dan menjaga
penderitanya dari tingkah laku yang dapat membahayakan
diri sendiri.

Pengobatan bagi penderita ADHD bisa berupa obat-obatan


ataupun terapi. Obat-obatan yang sering diberikan oleh
dokter biasanya berupa stimulan, yang digunakan untuk
FISIOLOGIS -PSIKOLOGI S |6

membantu mengontrol sikap hiperaktif dan impulsif pada


anak, serta membantu meningkatkan fokus atau perhatian.

Penanganan berupa terapi (psikoterapi) juga umum


diberikan pada penderita ADHD. Terapi yang diberikan
bisa berupa pelatihan kemampuan sosial, modifikasi
tingkah laku (behavior), dan juga terapi kognitif. Orang
tua dan keluarga juga biasanya akan diberikan pelatihan
berupa pengenalan terhadap ADHD, cara menghadapi
gejala ADHD pada anak, pendekatan-pendekatan yang
digunakan, ataupun berupa support bagi orang tua yang
memiliki anak penderita ADHD.
FISIOLOGIS-PSIKOLOGIS |7

AGEUSIA

Oleh: Reza Tri Hartanto

Lidah merupakan indera untuk mendeteksi rasa makanan


dan bahan lain sebelum ditelan. Lidah memiliki organ
sensorik yang disebut kuncup pengecap yang berperan
mendeteksi rasa.

Tapi, terdapat kondisi tertentu yang dapat mempengaruhi


kemampuan mengecap rasa. Gangguan rasa bisa
diklasifikasikan menjadi empat jenis yaitu parageusia,
dysgeusia, ageusia, dan hypogeusia. Dalam hal ini kita
akan fokus membahas ageusia.

Apa itu Ageusia?


Ageusia merupakan berkurangnya atau hilangnya
pengecapan. Penderita ageusia akan kehilangan fungsi rasa
lidah dan tidak mampu mendeteksi rasa manis, asam,
kepahitan, rasa asin, dan umami.
FISIOLOGIS -PSIKOLOGI S |8

Apa gejala Ageusia?

Penderita ageusia tidak bisa merasakan rasa sama sekali di


lidahnya. Di lidah penderita terdapat rasa hambar yang
berlebihan di lidah dan sedikit sakit.

Akibatnya hilang nafsu makan yang menyebabkan


berbagai pernyakit.

Apa penyebab Ageusia?

• Mulut yang sangat kering


• Perokok berat
• Efek samping dari terapi penyinaran pada kepala dan
leher
• Efek samping dari obat (misalnya vinkristin-obat
antikanker atau amitriptilin-obat antidepresi).
• Luka bakar pada lidah (bisa menyebabkan kerusakan
sementara pada jonjot-jonjot pengecap)
• Bell’s palsy (bisa menyebabkan berkurangnya
pengecapan pada salah satu sisi lidah)
• Depresi
FISIOLOGIS-PSIKOLOGIS |9

• Penyakit sistemik seperti diabetes melitus, refluks


gastroesofageal, penyakit ginjal, multipel sklerosis,
zoster otikus, dan Sick Building Syndrome

Bagaimana cara mencegahnya?

o Kurangi merokok.
o Tidak meminum obat-obatan yang keras terlalu banyak
kecuali memang diperlukan.

Bagaimana cara mengobatinya?

▪ Sering makan permen untuk menjaga kelembaban


mulut
▪ Memperbaiki kebersihan rongga mulut
▪ Apabila Anda sedang mengalami infeksi saluran
pernapasan, tunggu sampai beberapa hari setelah
penyakit tersebut menghilang
▪ Konsumsi vitamin A (ubi kuning, wortel, sayuran dan
buah kuning), vitamin B (gandum, daging, susu, kacang
hijau, ragi, beras, telur), dan mineral zinc (kacang,
gandum, sayur-sayuran hijau seperti bayam dan
asparagus, daging, unggas, tiram)
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 10

Apa saja dampak psikologis dari Ageusia?

Terjadi banyak dampak yang akan terjadi dari pernyakit


ageusia oleh si penderita. Penderita ageusia yang
kehilangan pengecapannya sudah pasti nafsu makannya
akan berkurang atau bahkan hilang. Dari awalnya
hilangnya nafsu makan si penderita akan berkurang berat
badannya dan bisa jadi sakit. Itu akan menjadi salah satu
penyebab dia menjadi anti sosial karena takut ditertawai
atau tidak percaya diri dengan dirinya. Penderita akan
terus diiringi rasa gelisah dan mood yang buruk setiap
harinya akibat ageusia.
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 11

ALZHEIMER

Oleh: Widya Wahyuningsih

Mudah lupa atau pikun merupakan salah satu gejala yang


sering kali menyerang fungsi otak. Tetapi, gejala pikun
jangan dianggap enteng karena akan bisa lebih berbahaya.

Selama ini, tidak sedikit orang yang menyepelekan gejala


atau perilaku aneh dari tubuh. Seseorang tidak menyadari
bahwa keanehan tersebut ternyata gejala awal dari
penyakit Alzheimer. Penelitian menyebutkan, sebanyak
60-70 persen kasus demensia merupakan penyakit
Alzheimer atau pikun.

Pakar Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas


Atmajaya, Dr. dr. Yuda Turana, Sp.S. mengatakan,
Demensia Alzheimer merupakan gangguan kognitif,
utamanya memori yang bisa memengaruhi fungsi sosial
dan pekerjaan.
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 12

Apa itu Alzheimer?

Alzheimer merupakan satu penyakit yang berhubungan


dengan menurunnya fungsi otak. Gangguan penurunan
fungsi otak yang memengaruhi daya ingat, emosi, dan
executive decision ini umumnya menyerang orang tua
dengan usia sekitar 65 tahun ke atas.

Penyakit ini mematikan sel saraf dalam otak. Sehingga,


penderita mengalami kepikunan dan tidak bisa beraktivitas
sendiri. Kerusakan pada otak telah melumpuhkan fungsi
tubuh, dari mulai fungsi kognitif hingga fungsi motorik
penderita. Ini bukan penyakit menular atau turunan.

Pada stadium lanjut, seluruh aktivitas penderita akan


sangat bergantung pada orang lain. Karena itu, dibutuhkan
caregivers untuk merawat penderita Alzheimer.

Apa saja penyebab Alzheimer?

Pencegahan Alzheimer harus dilakukan sejak dini. Otak


orang usia lanjut sangat bergantung pada saat usia muda.
Bahkan, dari sebelum hamil, wanita subur yang merokok
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 13

berisiko melahirkan janin yang ke depannya bisa


berpotensi menderita Alzheimer.

Berbagai faktor risiko yang bisa menjadi penyebabnya di


antaranya merokok, obesitas, hipertensi, orang yang
cenderung sendirian dan faktor stres, depresi, dan benturan
kepala berulang-ulang.

Di Indonesia, estimasi jumlah penderita Demensia sekitar


satu juta orang pada 2013. Diperkirakan angka itu akan
meningkat menjadi dua juta orang pada 2030.

Dengan adanya peningkatan jumlah pengidap Alzheimer


tersebut, sebuah organisasi bernama Alzheimer Indonesia
(ALZI) dibentuk pada 3 Agustus 2013. Organisasi
nonprofit ini bertujuan untuk membantu dan
meningkatkan kualitas hidup pengidap Demensia
Alzheimer.

Apa saja gejala umum dari penyakit Alzheimer?

Meskipun, umumnya penderita mengalami pikun, gejala


mudah lupa belum tentu merupakan gangguan memori.
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 14

Menurutnya, bisa juga karena kelebihan memori dalam


otak atau brain overload.

Beberapa tanda-tanda alzheimer juga bisa menjadi rambu


waspada. Seperti, lupa akan janji, sering berbicara hal
yang sama secara berulang-ulang, melakukan aktivitas
sehari-hari jadi lebih lambat, sulit fokus, hingga menarik
diri dari pergaulan. Semuanya kerap terjadi dan hampir
setiap hari, bukan sesekali. Perilaku tersebut membuat
orang-orang di sekitar kesal. Maka dari itu, kalau ada
anggota keluarga yang mengalami satu ciri saja, sebaiknya
segera melakukan pemeriksaan dan deteksi dini.

Gejala pikun saat usia muda juga bisa disebabkan karena


stres atau faktor organik lainnya, seperti tumor, alkohol,
infeksi, dan obat-obatan terlarang. Hal itu karena
umumnya Alzheimer menyerang orang pada usia 65 tahun
ke atas.

Apakah Alzheimer bisa di sembuhkan?

Menurut penelitian, pengidap Alzheimer dalam tahap awal


masih dapat disembuhkan. Kegiatan olahraga salah
satunya dapat dilakukan sebagai bagian terapi pengobatan.
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 15

Dokter spesialis dalam bidang olahraga, Dr Sophia Hage,


menjelaskan bahwa melakukan olahraga teratur sebagai
bagian dari gaya hidup sehat membantu mengurangi risiko
terkena Alzheimer sebesar 20 hingga 30 persen.

Apakah peran keluarga sangat penting untuk


seseorang yang mengidap Alzheimer?

Penyakit alzheimer juga bisa menyebabkan kematian.


Perjalanan terakhir dari demensia adalah kematian. Hasil
penelitian saat ini penderita tidak akan mampu bertahan
dari alzheimer lebih dari delapan tahun. Namun dalam
artian, si penderita akan mendapatkan sisa hidup yang
tidak berkualitas. Apabila sisa hidupnya bisa lebih
berkualitas tentu akan lebih berkualitas.

Penderita alzheimer masih bisa melakukan aktivitas


normal dengan bantuan orang-orang sekitar. Dukungan
dari keluarga dan rekan memegang peranan penting. Jika
ada anggota keluarga yang terkena alzheimer, segeralah
periksakan ia ke dokter yang tepat. Pasien bisa ditolong
dengan beberapa penanganan.
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 16

Kalau penderita alzheimer mengamuk, obat penenang


dapat diberikan sesuai dosis. Anggota keluarga harus
paham bahwa mereka tidak sendirian. Alzheimer
Indonesia juga memiliki banyak informasi mengenai
penanganan pasien. Keluarga harus berusaha mencari
informasi dan membantu pasien agar bisa memiliki
kualitas hidup yang baik.

Penderita alzheimer mesti dimotivasi untuk terus


melakukan aktivitas fisik. Misalnya, berolahraga secara
teratur setiap harinya. Lakukan jenis olahraga yang tidak
memberatkan tubuh seperti senam, jogging, atau jalan
cepat. Akan lebih baik lagi apabila dilakukan secara
bersama-sama. Kegiatan sosial dan berkumpul bersama
orang banyak akan membuat perasaannya semakin
menyenangkan. Aktivitas kesehariannya jangan sampai
ada yang diubah.
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 17

AMNESIA
Gangguan Daya Ingat

Oleh: Fiani Ayu Lianda

Amnesia adalah suatu gangguan daya ingat yang


mengakibatkan kehilangan ingatan tentang suatu
informasi, fakta, dan pengalaman.

Penyebab

1. Gangguan Organik. Kerusakan otak yang disebabkan


oleh trauma atau suatu penyakit, efek dari
mengkonsumsi obat-obatan yang mempunyai sifat
sedatif.

2. Gangguan Fungsional. Diakibatkan oleh berbagai faktor


psikologis seperti mekanisme pertahanan ego. Amnesia
bisa terjadi secara spontan seperti dalam Transient
Global Amnesia. Jenis amnesia global yang mungkin
terjadi dari pertengahan usia hingga usia tua, khususnya
pada pria dan terjadi tidak lebih dari 24 jam.
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 18

3. Gangguan Fisiologis. Penyebab lupa karena adanya


gangguan fisiologis pada sesorang. Amnesia bisa terjadi
pada siapa pun dan pada usia berapa pun.

Bentuk Amnesia

1. Amnesia Traumatic. Biasanya bersifat sementara dan


terjadi setelah cedera kepala. Durasi dan intensitas
amnesia ini terkait dengan jenis cedera yang diterima,
tapi memori sering kembali setelah orang yang
bersangkutan sembuh.

2. Amnesia Global. Jenis amnesia yang paling total, sering


disertai gangguan stress pasca-trauma. Biasanya
walaupun pasien sembuh ingatannya tidak sepenuhnya
kembali, pasien kadang-kadang dapat mengalami
kilatan ingatan yang spontan dari peristiwa traumatis.
Amnesia global yang paling sering terlihat pada orang
tua. Beberapa gangguan fisiologis, seperti dampak
alkohol, malnutrisi, dan penyakit alzheimer juga dapat
menyebabkan hilangnya memori.

3. Amnesia Ringan. Terjadi ketika seseorang mengingat


suatu informasi tetapi tidak dapat menjelaskan
bagaimana atau kapan ia memperoleh itu.
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 19

4. Amnesia Anterograde. Suatu kondisi di mana seorang


individu yang tidak mampu membentuk ingatan baru.
Ingatan mengenai pengalaman yang lama masih ada
dan ingatan jangka panjangnya masih berfungsi, tetapi
ia tidak dapat memasukkan informasi baru ke dalam
ingatan jangka panjangnya. Disebabkan karena cedera
otak cedera atau trauma.

5. Amnesia Retrograde. Hilangnya ingatan yang bersifat


sementara atau permanen pada ingatan yang terjadi
sebelum ia mengalami amnesia. Biasanya disebabkan
akibat dari pengaruh obat atau kerusakan pada daerah
otak yang paling dekat hubungannya dengan Episodik
atau Deklaratif Memori yaitu pada Medial Lobus
Temporal, khususnya Hipocampus.

6. Amnesia Parsial. Ketidakmampuan untuk mengingat


beberapa orang dalam waktu yang lama, dapat
mencapai 3 tahun bahkan selamanya. Biasanya terjadi
karena pasien pernah menjalani operasi transplantasi
sum-sum tulang belakang.

7. Amnesia Psikogenik/Disosiatif. Disebabkan oleh


trauma emosi. Dengan memblokir kejadian trauma
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 20

yang dialami dari ingatan. Misalnya, karena menjadi


korban kekerasan. Penderitanya mungkin akan
kehilangan ingatan tentang tindak kejahatan yang
dialaminya, tapi lama kelamaan ingatan tersebut dapat
dipulihkan.

Gejala

Penderita amnesia mudah dikenali. Ia tidak mampu


mempelajari hal-hal baru atau mengingat hal-hal
sebelumnya. Kemudian penderita mengalami hambatan
pada fungsi sosial dan pekerjaan.

Namun kehilangan ingatan tidak berarti seseorang akan


kehilangan kecerdasannya. Begitu juga dengan
pengetahuan umum, kesadaran, rentang perhatian,
penilaian, kepribadian atau identitas biasanya tidak
dipengaruhi oleh amnesia.

Perawatan

Penanganan pada penderita amnesia dapat dilakukan


dengan pendekatan suportif. Pendekatan berupa
mendekatkan hal-hal yang berkaitan baik waktu dan
tempat yang pernah atau sedang dialami penderita.
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 21

ANOSMIA
Aku Wangi Apa Bau Ya?

Oleh: Nadya Wanda Kirana

Dapatkah anda membayangkan seperti apa wangi sebuah


roti yang baru saja keluar dari oven? Atau wangi dari
masakan kesukaan anda saat baru saja matang? Apakah
pernah terlintas di benak anda bahwa anda tidak akan bisa
dan tidak akan pernah mencium aroma makanan itu lagi?
Jika hal tersebut tidak pernah terlintas di pikiran anda,
maka sekarang adalah waktunya untuk lebih
memerhatikan indera penciuman anda.

Anosmia adalah suatu penyakit yang menyebabkan


penderitanya kehilangan kemampuan mencium bau.
Biasanya terjadi karena infeksi sinus atau penyumbatan
hidung yang bertahan sementara. Namun, anosmia dapat
menjadi permanen jika disebabkan oleh cedera kepala atau
penyakit yang menghancurkan saraf olfaktori. Anosmia
juga bisa disebabkan oleh faktor psikologis, seperti rasa
takut khusus terhadap bau tertentu.
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 22

Apa penyebab anosmia?

Telah disebutkan di atas bahwa cedera kepala dapat


menyebabkan anosmia. Hal ini terjadi karena adanya
kerusakan pada lobus frontal dimana proses membau
diolah. Dalam prosesnya menuju otak, saraf-saraf dari sel
reseptor olfaktori dapat merobek tepi tulang saat melewati
tengkorak dan patah menyebabkan koneksi antara sel
reseptor dan otak hilang.

Penyebab anosmia selanjutnya adalah penyakit hidung


atau sinus. Peradangan pada hidung dapat disebabkan oleh
berbagai bentuk sinusitis kronis dan jika melibatkan
pembengkakan (polip hidung), maka dapat menyebabkan
hilangnya bau dalam jangka panjang. Selain itu, patah
tulang hidung atau tulang rawan (penyimpangan septum),
alergi rhinitis (hayfever), dan tumor (kanker jinak dan
ganas) dapat menyebabkan anosmia.

Penyakit Alzheimer dan Parkinson bukan hanya


merenggut ingatan penderitanya tapi juga indera
penciuman. Awalnya, penderita Alzheimer dan Parkinson
tidak menunjukan tanda-tanda anosmia dan hal ini
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 23

biasanya timbul dari sekelompok penderita dimana tidak


ada penyebab yang diketahui (idiopatik).

Infeksi virus pada pernapasan, berbagai virus yang


menyebabkan flu dapat merusak dan dan mengganggu
lapisan kerja di bagian atas hidung yang bertanggung
jawab untuk mendeteksi bau. Penyebab lainnya seperti
gagal hati, kelenjar tiroid, diabetes dan epilepsi dapat
menyebabkan anosmia.

Apa yang dirasakan penderita anosmia?

Kerentanan fisik dan sosial merupakan efek psikologis


mendalam yang dirasakan penderita anosmia. Penderita
anosmia sering berbicara tentang perasaan terisolasi dan
terputus dari dunia di sekitar mereka.

Kehilangan indera penciuman dapat mempengaruhi


kemampuan seseorang untuk membentuk dan
mempertahankan hubungan pribadi yang erat dan dapat
menyebabkan depresi. Individu tanpa anosmia mungkin
bisa memikirkan bau yang membangkitkan kenangan
tertentu seperti mencium bau suatu masakan dapat
membangkitkan ingatan akan ibu atau rumah. Namun bagi
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 24

penderita anosmia, kehilangan indera penciuman bisa


mengakibatkan hilangnya jalur sentimental yang penting
bagi kenangan.

Selain itu, bau memiliki kaitan erat dengan emosi. Pada


tingkat yang lebih pribadi, bau sangat penting dalam
membangun ketertarikan dua orang. Penelitian telah
menunjukkan bahwa bau badan kita, yang diproduksi oleh
gen yang membentuk sistem kekebalan tubuh, dapat
membantu kita secara tidak sadar memilih pasangan.

Mencium bau seseorang atau memeluk pasangan adalah


bentuk perilaku dasar bagi seseorang untuk memutuskan
apakah seseorang itu menarik dan atau cocok untuk
dijadikan pasangan. Penderita anosmia seringkali sulit
memilih atau menemukan pasangan yang akhirnya
berujung pada kecemasan berlebih dan depresi.

Bagaimana kita tahu seseorang menderita anosmia jika ia


tidak memberitahukannya? Inilah alasan mengapa anosmia
dapat dikategorikan sebagai penyakit yang tidak terlalu
mendapat perhatian. Kurangnya pemahaman akan dampak
fisiologis dan psikologis anosmia membuat penderitanya
seringkali terabaikan dan cenderung disepelekan.
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 25

Penelitian menunjukan bahwa mayoritas individu tidak


memilih indera penciuman sebagai indera terpenting
dibandingkan indera penglihatan dan pendengaran.
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 26

ANOSOGNOSIA
“I am not sick I don’t need help!”

Oleh: Rizkya Aiga

Hai, sobat! Kali ini kelas D mau bahas tentang


Anosognosia nih. Pasti bingung kan apa sih anosognosia
itu? hubungannya sama psikologi apa? Nah sekarang kita
akan membahas segala sesuatu yang berhubungan dengan
anosognosia.

Temen-temen sering gak sih berfikir kaya tagline diatas?


Atau pernah denger orang lain ngomong kaya mirip-mirip
“gue gak sakit, gue gak butuh pengobatan”?
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 27

Nah, ucapan-ucapan seperti itu erat loh kaitannya dengan


anosognosia. Ketika seseorang menolak diagnosis
penyakit terutama penyakit jiwa, berarti dia sedang "dalam
penyangkalan". Tetapi seseorang dengan penyakit jiwa
akut mungkin tidak berpikiran cukup jelas untuk secara
sadar memilih penyangkalan.

Mereka mungkin malah mengalami "kurangnya wawasan"


atau "kurang kesadaran". Nah, istilah medis formal untuk
kondisi medis ini adalah anosognosia, ini berasal dari
bahasa Yunani yang berarti "tidak tahu penyakit”.

Ketika kita berbicara tentang anosognosia dalam kaitannya


dengan psikologi atau jiwa, berarti seseorang tidak
menyadari kondisi kesehatan mental mereka sendiri atau
mereka tidak dapat memahami kondisi mereka secara
akurat. Anosognosia adalah gejala umum penyakit jiwa
tertentu, mungkin yang paling sulit dipahami bagi mereka
yang belum pernah mengalaminya.

Anosognosia sendiri bersifat relatif. Kesadaran diri dapat


bervariasi dari waktu ke waktu, ini memungkinkan
seseorang untuk mengenali penyakit mereka pada waktu
tertentu. Ketika pengetahuan mereka beralih bolak-balik
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 28

dari waktu ke waktu, kita mungkin berpikir orang-orang


menyangkal kondisi mereka karena takut atau keras
kepala, namun variasi kesadaran sendiri adalah ciri khas
dari anosognosia.

Tapi, anosognosia berbeda dengan penolakan. Denial


(penolakan) adalah strategi yang digunakan untuk
menolak sesuatu bahwa seseorang ingin mengabaikan,
menghindari sebagian, atau menolak langsung karena
terlalu sulit. Seseorang dalam penyangkalan untuk
menghindari tanggung jawab atas suatu masalah atau
situasi. Anosognosia bukan penyangkalan.

Apa penyebabnya?

Lalu apa sih penyebabnya? Kenapa bisa seseorang


mengalami anosognosia? Kita terus memperbarui citra
mental kita tentang diri kita sendiri. Saat kita terkena sinar
matahari, kita menyesuaikan citra diri kita dan berharap
tampil beda di cermin. Saat kita belajar keterampilan baru,
kita menambahkannya ke citra diri kita dan merasa lebih
kompeten.
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 29

Tapi proses update ini memang rumit. Ini membutuhkan


lobus frontal otak untuk mengatur informasi baru,
mengembangkan narasi yang telah direvisi dan mengingat
citra diri yang baru.

Anosognosia diakibatkan oleh kerusakan fisiologis pada


struktur otak, biasanya pada lobus parietal atau lesi diffuse
di daerah fronto-temporal-parietal di belahan kanan.
Anosognosia relatif umum terjadi karena berbagai
penyebab cedera otak. Kerusakan ini menyebabkan
menurunnya kesadaran diri (self-awareness).

Menurunnya kesadaran diri merupakan akibat perubahan


sel otak. Perubahannya mungkin terjadi akibat trauma otak
seperti cedera kepala akibat kecelakaan mobil.

Anosognosia adalah kondisi yang diakibatkan oleh


perubahan fisik pada sel otak paling banyak. Biasanya di
sisi kanan depan otak (lobus pra-frontal kanan, terletak di
sebelah kanan. Bagian depan dan atas otak) dan juga
bagian dari lobus parietal (tepat di belakang Lobus
frontal).
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 30

Hubungan sel otak yang memberi kita informasi tentang


situasi, orang di sekitar kita, dan emosi dalam diri kita
sendiri dan juga orang lain inilah yang mungkin tidak
bekerja dengan baik. Jika kita tidak mendapatkan umpan
balik yang lengkap, tanggapan kita terhadap suatu emosi
atau emosi kita terhadap orang lain mungkin terganggu
atau tidak tepat.

Mengapa mengetahui ini penting?

Menyadari bagaimana perasaan kita dan bagaimana kita


berfungsi membantu kita mengurus kebutuhan pribadi
sehari-hari, pekerjaan atau tugas rumah, dan hubungan
kita. Ketika kita sadar bahwa kita kadang lupa kalo ada
janji, kita menuliskannya di kalender atau sticky notes,
setelah melakukan pekerjaan panjang lalu kita merasa
berkeringat dan kotor, kita mandi dan memakai pakaian
bersih. Jika kaki kita patah, kita tahu bahwa kita harus
mengobatinya sampai sembuh total.

Jika kita tidak menyadari adanya masalah, kita tidak akan


ada niatan untuk bertindak, mengurus masalah, atau
mengubah apapun. Bagi seseorang dengan anosognosia,
pengetahuan yang tidak akurat ini terasa nyata dan
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 31

meyakinkan seperti kemampuan orang lain untuk


memandang diri mereka sendiri.

Tapi mispersepsi ini menyebabkan konflik dengan orang


lain dan meningkatnya kecemasan. Dan, seperti yang
sering dikombinasikan dengan psikosis atau mania,
kurangnya wawasan dapat menyebabkan perilaku
sembrono atau tidak diinginkan.

Maka dari itu Sobat! Yuk kenali diri kita dan menghargai
serta memahami orang lain, kita bantu teman kita ketika
memiliki kesulitan. Be aware!
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 32

APHASIA

Oleh: Mar’atul Mahmudah

Ilustrasi di atas adalah contoh pengalaman yang dialami


oleh penderita aphasia sehari-hari. Terkadang kita juga
mengalami kesalahan penyebutan dan penulisan kata atau
yang biasa disebut typo. Namun bagi penderita aphasia,
hal ini terjadi hampir setiap saat mereka berkomunikasi,
baik saat berbicara, menulis, mengarang, bahkan
membaca.
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 33

Apa itu Aphasia?

Menurut Wood (1971) aphasia merupakan kehilangan


kemampuan untuk bicara atau untuk memahami sebagaan
atau keseluruhan dari yang diucapkan oleh orang lain,
yang diakibatkan karena adanya gangguan pada otak.

Menurut Wiig dan Semel (1984), mereka yang menderita


Aphasia ini memiliki gangguan pada perolehan bahasa
yang disebabkan karena kerusakan otak yang
mengakibatkan ketidakmampuan dalam memformulasikan
pemahaman bahasa dan penggunaan bahasa.

Dari pendapat tokoh-tokoh di atas, dapat disimpulkan


bahwa aphasia merupakan suatu keadaan di mana
seseorang kehilangan kemampuan berbahasa yang telah
dipelajari sebelumnya sebagai akibat dari kerusakan otak.

Aphasia berbeda dari satu orang dengan yang lain. Tingkat


keparahan dan luasnya cakupan aphasia tergantung dari
lokasi dan keparahan cedera otak. Beberapa penderita
aphasia dapat mengerti bahasa dengan baik, tetapi
mengalami kesulitan untuk mendapatkan kata-kata yang
tepat atau membuat kalimat-kalimat.
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 34

Penderita yang lain dapat berbicara panjang lebar, tetapi


apa yang diucapkan susah atau tidak dapat dimengerti oleh
lawan bicaranya. Seseorang yang mempunyai kondisi
seperti ini, akan mengalami frustasi dan akan
mempengaruhi kondisi psikologis seseorang. Penderita
akan stress dan mungkin saja mengalami krisis percaya
diri karena ia maupun orang lain di sekitarnya tidak bisa
menerima keadaan penderita.

Oleh karena itu, penting bagi lingkungan untuk dapat


menerima keadaan penderita aphasia dan memerlakukan
penderita dengan sebaik mungkin guna menjaga
kepercayaan diri (self confidence) mereka sebagai salah
satu benteng yang tetap menjadikan kondisi psikologis
penderita sehat.

Bagaimana klasifikasi Aphasia?

Secara garis besar, aphasia dibedakan menjadi tiga jenis;


fluent aphasia, yang artinya adalah dimana seseorang
dapat berbicara dengan lancar dan baik tetapi memiliki
kesulitan dalam pemahaman pendengaran verbal atau
dalam pengulangan kata, kalimat, frase yang diucapkan
oleh orang lain; nonfluent aphasia, dimana terdapat
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 35

kesulitan dalam mengartikulasi namun relatif baik dalam


pemahaman pendengaran verbal; dan pure aphasia
dimana terdapat kerusakan yang selektif dalam membaca,
menulis, atau pengenalan kata.

Beberapa subtype yang terkadang biasa digunakan adalah


Wernicke’s Aphasia atau aphesia sensoris
(ketidakmampuan untuk mengerti dari suatu kata atau
menyuarakannya menjadi ucapan yang utuh).
Transcortical Aphasia atau isolation syndrome (mereka
tidak dapat memahami kata–kata walaupun mereka dapat
mengulangnya). Conduction Aphasia (dapat bicara
dengan mudah, mengetahui nama objek, dan memahami
pembicaraan, tapi mereka tidak dapat mengulang kata-
kata). Anomic Aphasia atau amnesic aphasia (Ia tidak
mampu untuk menyebutkan kata benda). Broca’s Aphasia
(memiliki kesulitan dalam berbicara walaupun ia mampu
memahami suatu kalimat).

Apa kontribusi hemisfer kanan otak dalam bahasa?

Hemisfer kanan berperan besar dalam pemahaman bahasa,


terutama berkaitan dengan unsur-unsur auditori. Sumber
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 36

utama yang membuktikan hal ini adalah dampak pada


fungsi bahasa sebagai akibat jejas di hemisfer kanan.

Saat terjadi kerusakan pada hemisfer kanan, akan


berkembang gangguan-gangguan halus terhadap
kemampuan linguistik. Termasuk di dalamnya perubahan
dalam pemilihan kosakata, pemberian respon terhadap
pernyataan kompleks dengan sintaksis yang tidak biasa,
dan penurunan kefasihan dalam berbicara. Terdapat pula
penurunan dalam pemahaman nada suara dan produksi
nada emosi yang sama (prosody).
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 37

ASMA
Know More About Asthma

Oleh: Kristian Dwi Ivantianto

Apa itu Asma?

Asma adalah keadaan saluran nafas yang mengalami


penyempitan karena hiperaktivitas terhadap rangsangan
tertentu sehingga menimbulkan peradangan dan
penyempitan pada saluran pernafasan. Serangan asma
adalah suatu reaksi terhadap pemicu. Hal ini mirip dengan
banyak cara untuk membuat reaksi alergi. Reaksi alergi
merupakan respon oleh sistem kekebalan tubuh, dimana
bila sel-sel dari sistem kekebalan tubuh terserang, mereka
memicu serangkaian reaksi yang membantu melawan
serangan tersebut, respon inilah yang akhirnya
menyebabkan gejala serangan asma.

Asma ditandai dengan peradangan saluran udara dalam


paru-paru. sehingga cara paling mudah untuk mengetahui
gejala-gejala asma sebaiknya memperhatikan
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 38

perkembangan kesehatan paru-paru atau sistem


pernapasan. Ketika asma terjadi, saluran udara dalam
paru-paru mengalami peradangan dan ditandai dengan
batuk, sesak napas, napas pendek atau rasa sakit pada
dada.

Asma biasanya akan kambuh jika penderita memiliki


aktivitas berlebih. Aktivitas yang tidak terkontrol
mengakibatkan rangsangan, sehingga muncul peradangan
dan penyempitan pembuluh darah. Asma tidak dapat
disembuhkan, tapi gejalanya bisa dikontrol salah satunya
dengan menghindari pemicu asma dan melacak gejalanya.

Apa penyebab Asma?

Sampai saat ini penyebab asma belum diketahui. Tapi bisa


diketahui beberapa faktor pemicu timbulnya asma yaitu

• Bawaan atau Turunan


• Lingkungan
• Faktor Makanan
• Cuaca
• Infeksi pada saluran pernapasan bagian atas
• Faktor psikis
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 39

Apa saja gejala Asma?

Tingkat serangan asma bermacam-macam. Pada


umumnya, beberapa penderita asma cenderung tidak
mengalami gejala apapun dan secara tiba-tiba mengalami
sesak nafas dalam waktu singkat dan bersifat ringan.
Gejala umum yang terjadi pada penderita penyakit asma
adalah nafas bunyi. Dimana nafas bunyi bagi penderita
asma jika dimalam hari nafasnya lebih kencang dibanding
dengan bagi bukan penderita asma. Kemudian gejala
umum yang lainnya yaitu sering mengalami sesak nafas.

Gejala awal timbulnya penyakit asma adalah sesak


napas, batuk, dan suara mengi (bengek). Hal tersebut
disebabkan adanya penyempitan dan sumbatan di
pembuluh darah yang mengalirkan oksigen ke paru-paru
dan rongga dada, sehingga saluran udara menjadi
terhambat.

Tanda penyakit asma kronis antara lain:

• Bertambahnya tingkat keparahan dan frekuensi dari


tanda dan gejala asma.
• Turunnya rata-rata maksimum aliran napas yang
diukur oleh peak flow meter, peralatan sederhana yang
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 40

digunakan untuk memeriksa seberapa baik paru-paru


anda bekerja.
• Meningkatnya kebutuhan untuk menggunakan
bronchodilator – pengobatan yang membuka jalan
napas dengan mengistirahatkan – otot-otot saluran
pernapasan.

Bagaimana cara mencegah Asma?

Pencegahan yang dapat dilakukan untuk mencegah


datangnya serangan penyakit asma:

• Menjaga kesehatan
• Menghindari alergen atau faktor pencetus asm
• Berhenti merokok dan jauhi asap rokok
• Lakukan latihan pernapasan
• Menjaga kebersihan lingkungan
• Mengurangi dan mengelola stres
• Menemukan olahraga yang cocok
• Hindarkan penggunaan karpet karena bisa menjadi
tempat menempelnya debu
• Bersihkan tempat tidur kita setiap hari agar tidak
berdebu
• Menjaga daya tahan tubuh
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 41

• Memelihara sanitasi yang baik di sekitar tempat


tinggal
• Meningkatkan konsumsi makanan yang kaya vitamin
A, B6, B12, Vitamin C, E, dan omega-3.

Apa saja aspek Psikologi dari Asma?

Pada penderita asma terjadi berbagai perubahan dan


pengaruh, misalnya perubahan fisik, imunologi,
lingkungan dan psikologi

Pengaruh psikologi pada penderita asma dapat mengiringi


setiap perubahan dan perjalanan penyakit pada penderita
asma.

Pada penderita asma juga dapat terjadi beragam perubahan


fisik.Perubahan fisik ini tentunya dapat menimbulkan
berbagai pengaruh psikologi pada penderita asma, bisa
berakibat baik, atau bisa berakibat buruk.

Timbulnya berbagai manifestasi klinis dan perubahan fisik


tersebut di atas tentunya dapat menimbulkan pengaruh
psikologi pada penderita asma. Konsep dan citra diri
penderita asma dapat berubah drastis sebagai akibat
kuatnya pengaruh psikologi pada penderita asma.
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 42

Berbagai pengaruh psikologi pada penderita asma antara


lain:
▪ Penderita asma merasa cemas, depresi, takut, minder,
berbeda dari yang lainnya, tidak ada harapan lagi, rasa
tidak berdaya, Tuhan tidak adil, rasa dikucilkan teman
sebaya, rasa terhina karena sakit asma, merasa
terkekang dan tidak dapat bebas
▪ Merasa terbebani dalam masalah finansial
▪ Merasa terikat karena harus rutin minum obat.

Beraneka ragam pengaruh psikologi pada penderita asma


di atas menyebabkan penderita kehilangan konsep dan
citra diri. Pada akhirnya, penderita asma mengalami krisis
identitas. Problematika ini haruslah segera
dikonsultasikan kepada tim yang terdiri dari: dokter ahli
asma, psikolog, psikiater, terapis rehabilitasi medis.
Dengan penanganan terpadu, maka pengaruh psikologi
pada penderita asma tentunya dapat teratasi dengan baik.
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 43

ASOMATOGNOSIA

Oleh: Erwinsyah Putra

Asomatognosia umumnya dikenal sebagai kelainan


kesadaran tubuh yang disebabkan oleh kerusakan
neurologis (Dieguez, Staub, dan Bogousslavsky, 2007 &
Pinel, 2006). Defisit kesadaran tubuh dapat berupa
melupakan, mengabaikan, menolak, menolak, atau salah
mengartikan tubuh (seluruhnya atau sebagian) (Arzy,
Overney, Landis, dan Blanke, 2006 & Dieguez et al.,
2007). Durasi gejala asomatognosia dapat bervariasi dalam
rentang menit, jam, atau bulan.

A. Perilaku Fisiologis atau Psikologis


Pertanyaan dikotomi ini berlangsung sejak zaman
renaissance atau rebirth (kelahiran kembali) yang
berlangsung pada tahun 1400-1700. Salah satu tokoh
renaissance, yaitu Rene Descartes 1996-1650
mengemukakan bahwa alam semesta ini terdiri dari
dua elemen penting, yaitu:
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 44

1. Elemen fisik, yang bekerja menurut hukum alam


sehingga menjadi objek yang sesuai untuk
investigasi ilmiah. Tubuh manusia pun binatang
termasuk otak dianggap sepenuhnya fisik.
2. Human mind (jiwa, self, roh) dianggap tidak
memiliki substansi fisik, berperan dalam
mengontrol perilaku manusia dan tidak tunduk pada
hukum alam.

B. Perilaku diwarisi atau dipelajari (nature atau nurture)


Psikolog Amerika utara berkomitmen secara total
bahwa perilaku merupakan hasil belajar, salah satu
tokohnya, yaitu John.B Watson (bapak behaviorisme)
menyatakan bahwa tidak ada bukti nyata tentang
pewarisan sifat (perilaku). Beliau yakin bahwa seorang
bayi sehat yang dilahirkan oleh seorang pembunuh,
pelacur, bajingan akan menjadi anak baik-baik bila
dibesarkan dengan baik. Bahkan beliau sanggup untuk
membesarkan selusin bayi sehat untuk dilatih dan
dijadikan ahli dalam bidang apapun yang dipilihnya,
seperti dokter, pengacara, seniman bahkan pengemis
atau pencuri sekalipun.
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 45

Sedangkan psikolog Eropa mengkaji perilaku dengan


pendekatan Ethology (etologi, yaitu kejian perilaku
binatang di alam liar). Etolog Eropa memfokuskan
pada kajian tentang perilaku instingtif, yaitu perilaku
yang dilakukan oleh seluruh anggota suatu spesies
meskipun sebelumnya mereka tidak mempelajari
perilaku tersebut dan menekankan adanya peran alam,
contohnya perilaku menyusui pada mamalia. Jadi para
etolog meyakini bahwa perilaku itu sepenuhnya
diwarisi.
Apakah permasalahan yang muncul dari berfikir dikotomi
terhadap biologi perilaku? Pemikiran dikotomi tentang
perilaku itu psikologis atau fisiologis diwarisi atau
dipelajari merupakan cara berfikir yang tidak tepat atau
tradisional tentang biologi perilaku. Mengapa?

Adanya bukti fisiologis berkaitan dengan psikologis


manusia terdapat beberapa bukti yang menunjukkan
bahwa faktor psikologis atau fisiologis itu saling terkait
dan tidak terpisah. Munculnya pemikiran yang
menunjukkan bahwa perilaku dipengaruhi nature maupun
nurture.
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 46

Pemikiran pertama, perilaku dalam perkembangannya


tidak hanya dipengaruhi oleh faktor genetik dan hasil
belajar saja, tetapi ada faktor lain yang mempengaruhinya,
seperti lingkungan, nutrisi, stres, dan stimulasi indrawi
(pengalaman) sehingga konsep nurture menjadi lebih luas
sampai memasukkan berbagai faktor pengalaman selain
faktor belajar. Hal ini mengakibatkan pemikiran dikotomi
nature-nurture berubah menjadi faktor genetik. Berikut ini
adalah ilustrasi kelemahan yang mencoba memahami
interaksi antara dua faktor dengan menanyakan berapa
besar kontribusi masing-masing faktor.

Ada mahasiswa yang pernah membaca bahwa integensi


sepertiga genetik dan dua pertiga dari pengalaman, lalu ia
bertanya apakah itu benar adanya? Pada mahasiswa
tersebut ditanya dan diberi pertanyaan. Apabila kita
diberikan musik yang sangat indah, untuk memahami
musik itu sendiri apakah masuk akal bila bertanya pada
awalnya, seberapa banyak musik itu berasal dari musisi
dan seberapa banyak yang berasal dari alat musiknya
sehingga menghasilkan suara musik yang indah?

Mahasiswa itu menjawab bahwa hal tersebut tidak


mungkin dijawab karena musik adalah kombinasi antara
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 47

keahlian permainannya dengan keindahan bunyi yang


dihasilkan alat musiknya. Demikian pula dengan
intelegensi merupakan hasil kombinasi antara faktor
genetik dan pengalaman.
Model ini menggambarkan bahwa perilaku manusia
merupakan hasil dari interaksi antara tiga faktor, yaitu:
1. Sumbangan genetik organisme yang merupakan produk
dari evolusinya
2. Pengalamannya
3. Persepsinya tentang situasi saat ini.
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 48

ASTEREOGNOSIS

Oleh: Bijak Aditia Hutomo

Astereognosis adalah ketidakmampuan untuk


mengidentifikasi suatu benda atau objek dengan sentuhan
aktif tangan tanpa masukan sensoris lainnya.
Astereognosis merupakan suatu kelainan yang
digambarkan oleh hilangnya kemampuan untuk
membedakan antara benda yang sudah dikenali
berdasarkan sentuhan saja. Seorang individu dengan
astereognosis tidak dapat mengidentifikasi objek dengan
indra perabanya, meskipun memiliki sensasi utuh. Dengan
tidak adanya penglihatan, seseorang dengan astereognosis
tidak dapat mengidentifikasi apa yang ada di tangan
mereka.

Berbeda dengan agnosia, ketika objek diamati secara


visual, seseorang mungkin masih mampu untuk
mengidentifikasi objeknya. Individu dengan agnosia taktil
mungkin dapat mengidentifikasi nama, tujuan, atau asal
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 49

benda dengan tangan kiri tetapi tidak dengan tangan kiri


mereka, atau sebaliknya, atau kedua tangan.

Astereognosis mengacu secara khusus kepada mereka


yang tidak memiliki pemahaman dalam sentuhan di kedua
tangan. Di tangan yang terkena dampak, mereka mungkin
bisa mengenali bentuk-bentuk sederhana seperti piramida
dan bola tetapi tetap saja tidak dengan fasih untuk
mengenali benda biasa dengan bentuk yang mudah
dikenali dan unik seperti garpu dan cabang-cabangnya.
Selain itu juga penderita astereognosis dapat
menidentifikasi tekstur dan bentuk dari suatu benda,
namun mereka tidak dapat menyebutkan nama dan
kegunaan dari benda tersebut.

Astereognosis terjadi dikarenakan adanya kerusakan pada


lobus parietalis otak. Lobus parietal adalah area tengah
bagian atas Otak yang ada di kedua belah hemisfer. Lobus
parietal pada otak berfungsi sebagai penerima input dari
semua rangsang sensorik, terdiri dari somatosensory
korteks. Jika terjadi kerusakan pada somatosensory
korteks maka akan muncul kelainan astereognosis dan
asomatognosis. Terjadinya kerusakan pada somatosensory
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 50

terhadap indera perabaan akan mengakibatkan seseorang


mengalami astereognosis.

Gambar 1.1 Area Lobus

Bagi individu dengan astereognosis, kerusakan pada


Lobus parietal terletak di seberang sisi tubuh dimana
mereka tidak bisa mengidentifikasi benda dengan
sentuhan. Untuk misalnya, jika seseorang dengan
astereognosis tidak dapat mengidentifikasi benda dengan
tangan kirinya, kerusakan terletak pada lobus parietalis di
hemisfer kanan. Astereognosis juga dapat menimbulkan
permasalahan lain seperti gangguan citra diri, gangguan
peran, resiko injuri, resiko infeksi dan lain-lain.
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 51

Asterognosis juga dapat disebabkan karena kerusakan


pada daerah asosiasi posterior otak yang berlawanan
dengan bagian lain yang terkena. Daerah asosiasi posterior
adalah daerah di belakang bagian otak yang
mengintegrasikan informasi dari berbagai daerah otak,
khususnya lobus parietal, lobus oksipital yang terletak di
daerah belakang otak yang berhubungan dengan
penglihatan, dan lobus temporal yang terletak di bagian
samping otak yang penting untuk memori dan regulasi
emosional. Astereognosis juga dapat disebabkan oleh
kerusakan pada kolom posterior dari sumsum tulang
belakang karena ini adalah salah satu organ yang penting
untuk sentuhan halus. Astereognosis juga dikenal sebagai
taktil agnosia, stereoagnosis, dan stereoanesthesia.
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 52

ASTIGMATISME

Oleh: Della Cecilia

Astigmatisme adalah gangguan penglihatan yang


diakibatkan cacat pada kelengkungan lensa atau kornea
yang berakibat pandangan terdistorsi atau kabur.

Penyebab Astigmatisme

Beberapa penyebab yang dapat menyebabkan


astigmatisme:
• Komplikasi akibat operasi mata.
• Cedera pada kornea akibat infeksi.
• Kondisi pada kelopak mata yang mengganggu struktur
kornea. Misalnya terdapat benjolan pada kelopak mata
yang menekan kornea.
• Keratoconus dan keratoglobus, kondisi di mana kornea
dapat berubah bentuk, baik mengggembung atau
menipis.
• Kondisi mata lainnya yang mempengaruhi kornea atau
lensa (miopia dan hipermiopia)
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 53

Gejala Astigmatisme

• Pandangan yang samar atau tidak fokus


• Pusing
• Mata lelah
• Sensitif terhadap sorotan cahaya (fotofobia)
• Kesulitan membedakan warna-warna yang letaknya
bersebelahan
• Kesulitan melihat gambar secara utuh, misalnya garis
lurus yang tampak miring

Pada kasus astigmatisme yang parah, penderita dapat


mengalami penglihatan ganda.

Bagaimana proses fisiologis Astigmatisme?

Proses visual dimulai saat cahaya memasuki mata,


terfokus pada retina dan menghasilkan sebuah bayangan
yang kecil dan terbalik. Ketika dilatasi maksimal, pupil
dapat dilalui cahaya sebanyak lima kali lebih banyak
dibandingkan ketika sedang konstriksi maksimal.
Diameter pupil ini sendiri diatur oleh dua elemen
kontraktil pada iris yaitu papillary constrictor yang terdiri
dari otot-otot sirkuler dan papillary dilator yang terdiri dari
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 54

sel-sel epitelial kontraktil yang telah termodifikasi. Sel-sel


tersebut dikenal juga sebagai myoepithelial cell.

Jika sistem saraf simpatis teraktivasi, sel-sel ini


berkontraksi dan melebarkan pupil sehingga lebih banyak
cahaya dapat memasuki mata. Kontraksi dan dilatasi pupil
terjadi pada kondisi dimana intensitas cahaya berubah dan
ketika kita memindahkan arah pandangan kita ke benda
atau objek yang dekat atau jauh. Pada tahap selanjutnya,
setelah cahaya memasuki mata, pembentukan bayangan
pada retina bergantung pada kemampuan refraksi mata.

Beberapa media refraksi mata yaitu kornea (n=1.38),


aqueous humour (n=1.33), dan lensa (n=1.40). Kornea
merefraksi cahaya lebih banyak dibandingkan lensa. Lensa
hanya berfungsi untuk menajamkan bayangan yang
ditangkap saat mata terfokus pada benda yang dekat dan
jauh.

Setelah cahaya mengalami refraksi, melewati pupil dan


mencapai retina, tahap terakhir dalam proses visual adalah
perubahan energi cahaya menjadi aksi potensial yang
dapat diteruskan ke korteks serebri. Proses perubahan ini
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 55

terjadi pada retina yang memiliki dua komponen utama


yakni pigmented retina dan sensory retina.

Pada pigmented retina, terdapat selapis sel-sel yang berisi


pigmen melanin yang bersama-sama dengan pigmen pada
koroid membentuk suatu matriks hitam yang
mempertajam penglihatan dengan mengurangi penyebaran
cahaya dan mengisolasi fotoreseptor-fotoreseptor yang
ada. Pada sensory retina, terdapat tiga lapis neuron yaitu
lapisan fotoreseptor, bipolar dan ganglionic. Badan sel dari
setiap neuron ini dipisahkan oleh plexiform layer dimana
neuron dari berbagai lapisan bersatu. Lapisan pleksiform
luar berada diantara lapisan sel bipolar dan ganglionic
sedangkan lapisan pleksiformis dalam terletak diantara
lapisan sel bipolar dan ganglionic (Seeley, 2006).

Setelah aksi potensial dibentuk pada lapisan sensori retina,


sinyal yang terbentuk akan diteruskan ke nervus optikus,
optic chiasm, optic tract, lateral geniculate dari thalamus,
superior colliculi, dan korteks serebri. Orang yang
memiliki kelainan mata astigmatisme (silindris),
mempunyai bentuk bola mata yang lonjong bulat telur.
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 56

Hal ini menyebabkan cahaya yang masuk ke mata tidak


fokus saat sampai di retina. Sehingga bayangan yang
dilihat oleh orang tersebut menjadi kabur serta hanya jelas
terlihat di titik tertentu saja. Ketika orang dengan kelainan
astigmatisme mencoba melihat dalam jarak pandang yang
jauh, dia akan melihatnya sebagai bayangan yang kabur
serta bergelombang.

Dampak psikologis

Penderita akan merasa tidak nyaman karena


penglihatannya terganggu, dan muncul rasa malu serta
tidak percaya diri.
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 57

ATHROPIC GLOSSITIS
Penyakit yang Tidak Bisa Dianggap Remeh

Oleh: Reza Rahman

Mengenal Glossitis

Glositis termasuk salah satu penyakit jaringan lunak


rongga mulut yaitu peradangan lidah. Istilah glossitis
sendiri berasal dari kata glossus yang berarti lidah dan itis
yang berarti radang dalam bahasa Yunani Kuno.
Secara umum Glossitis adalah gangguan peradangan akut
atau infeksi primer pada bagian lidah, dimana seseorang
yang mengalaminya akan merasakan lidah yang
membengkak dan berubah warna. Penyakit tersebut
menyerang bagian papila yang berisi banyak sensor kecil
bernama Selera yang sangat penting perannya dalam
proses mendeteksi rasa dan makan.

Pada penjelasan kali akan dibahas lebih mendalam


mengenai tahapan akhir penyakit Glossitis, yaitu
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 58

“Arthtropic Glossitis” dari segi fisiologis, penyebabnya,


cara menanganinya dan dampaknya secara psikologis.

Fisiologis Athropic Glossitis

Dilihat dari segi fisiologis Athropic Glossitis


memengaruhi dalam hal merasakan stimulus yang masuk
kedalam mulut dan bercampur air liur dan akan diterima
oleh reseptor gustatory yang terletak didalam bagian
Selera (didalam Papila).

Tahapan ini akan melalui:


1. Reseptor (Neuron) membawa informasi stimulus
melewati saraf cranial, saraf vagus dan glassofaringeal.
2. Serabut dalam solitary nucleus (medulla) menuju
nuleus posterior ventral thalamus menuju korteks
gustatory primer dan sekunder
3. Otak kemudian mengekelompokkan informasi tersebut
dengan pengodean.

Penyebab Athropic Glossitis

Perlu diketahui bahwa sebuah penyakit muncul tentu


bukan tanpa sebab, untuk itu akan dijelaskan penyebab
daripada penyakit Athropic Glossitis sebagai berikut:
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 59

1. Secara patologis penyakit tersebut disebabkan oleh


jamur atau organisme virus mikroflora.
2. Paparan terhadap iritasi
3. Reaksi alergi terhadap pasta gigi, obat kumur, penyegar
napas, pewarna dalam permen, plastik pada gigi palsu
4. Minum Antibiotik Spektrum luas.

Pengobatan

Glositis juga dapat disembuhkan jika penyebab radang itu


sendiri dihilangkan. untuk menghilangkan penyebab
radang itu sendiri, akan lebih baik jika Anda
menghentikan kebiasaan-kebiasaan tertentu. Jika kebiasan-
kebiasaan tersebut dihentikan, glositis tentu akan sembuh
dengan sendirinya. Malahan, jika kondisi tubuh Anda
optimal, tidak akan diperlukan pengobatan lebih lanjut.

Dampak

Adapun dampak yang ditimbulkan dari penyakit tersebut


antara lain menurunkan kemampuan Anda dalam
berbicara, menelan dan merasakan makanan, memicu
penyakit yang lain baik itu secara fisiologis maupun
psikologis yang akan menyerang tubuh dan syaraf dalam
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 60

manusia. dan dapat memengaruhi rasa percaya diri saat


berinteraksi dikarenakan kesulitan berbicara.
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 61

BUTA WARNA
“Susahnya Mencari Pekerjaan”

Oleh: Adinda Anindita

Banyak sekali persoalan mengenai orang pengidap buta


warna kesulitan akan mencari pekerjaan, sedih memang
jikalau kita berada di posisi mereka. Namun sebenarnya
banyak jalan yang dapat kita ambil sebagai alternatif lain
untuk mengambangkan potensi kita dalam berkarier,
ataupun mengembangkan kreatifitas yang kita miliki.
Sebelum terlalu jauh kita bahas mengenai hal ini, mari kita
simak dahulu apakah itu buta warna dari segi biologis.

Buta warna adalah suatu kelainan yang disebabkan


ketidakmampuan sel-sel kerucut mata untuk menangkap
suatu spectrum warna tertentu yang disebabkan oleh faktor
genetis.

Buta warna merupakan kelainan genetika yang diturunkan


dari orang tua kepada anaknya, kelainan ini sering juga
disebut linked sex, karena kelainan ini dibawa oleh
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 62

kromosom X. Seorang perempuan terdapat istilah


'pembawa sifat', hal ini menujukkan ada satu kromosom X
yang membawa sifat buta warna. Perempuan dengan
pembawa sifat, secara fisik tidak mengalami kelainan buta
warna sebagaimana wanita normal pada umumnya, tetapi
wanita dengan pembawa sifat berpotensi menurunkan
faktor buta warna kepada anaknya kelak. Apabila pada
kedua kromosom X mengandung faktor buta warna maka
seorang wanita tersebut menderita buta warna.

Saraf sel pada retina terdiri atas sel batang yang peka
terhadap hitam dan putih, serta sel kerucut yang peka
terhadap warna lainnya. Buta warna terjadi ketika syaraf
reseptor cahaya di retina mengalami perubahan, terutama
sel kerucut. Terdapat dua macam buta warna, yaitu buta
warna parsial dan buta warna total.

Buta warna parsial terjadi ketika seseorang tidak dapat


membedakan warna tertentu saja, misalnya buta warna
merah atau hijau. Buta warna total terjadi apabila
seseorang tidak dapat membedakan warna sama sekali
terlihat semua warna adalah hitam putih.
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 63

Penyakit buta warna memang sering kali menjadi


hambatan untuk mecari pekerjaan bagi para menderitanya,
namun kita bisa menemukan jalan lain untuk memecahkan
permasalahan tersebut. Seperti remaja berusia 17 tahun,
Brennan Agranoff dari Amerika Serikat, yang memiliki
bisnis kaus kaki yang unik. Meski buta warna, ia
bersikeras semua kaos kaki yang diproduksinya harus
memiliki desain yang beragam dan original. Ia kini sukses
mengembangkan bisnis kaos kaki berwarna dengan omzet
US$ 1 juta atau setara Rp 13 miliar (bisnis.liputan6.com).
Tidak hanya dia kita pun bisa, misalnya menjadi designer
yang memiliki karya unik dari warna-warna yang unik
pula, namun bisa juga menciptakan alat bantu melihat
warna menjadi seperti orang normal, dan masih banyak
ide-ide lainnya.

Meski sulit menghadapi penyakit ini namun, kita


sebenarnya dapat mengasah kreatifitas kita sehingga kita
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 64

dapat mengetahui potensi kita di mana. Dari segi


psikologis, penderita buta warna akan merasa tidak
nyaman karena penglihatannya terganggu, penderita juga
biasanya akan merasa tidak percaya diri dan ragu-ragu.

Kini zaman sudah semakin canggih. Microsoft membantu


penderita buta warna melihat dunia dengan aplikasi iOS
yang di lansir neton.id ini mengatakan bahwa aplikasi
tersebut bernama Color Binoculars yang memungkinkan
penderita buta warna melihat warna normal melalui
iPhone atau iPad. Color Binoculars akan menggeser warna
dan memungkinkan penderita buta warna untuk
membedakan warna menjadi lebih jelas dari biasanya.
Sehingga dapat membantu mereka yang tak mampu
membedakan warna merah dari hijau akan melihat benda-
benda menjadi lebih jelas.

Di zaman yang modern ini tidak ada lagi kata diam dan
pasrah dengan keadaan, apapun yang kalian lihat dan
pikirkan, dan saat itu juga bisa jadi kenyataan.
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 65

DELIRIUM

Oleh: Febie Hidayatika

Apa itu delirium? Delirium adalah gangguan mental serius


yang menyebabkan penderita mengalami kebingungan
parah dan berkurangnya kesadaran terhadap lingkungan
sekitar. Delirium dapat menjangkit siapa saja tetapi lebih
rentan untuk menjangkit manula.

Gejala Delirium

Beberapa gejala umum delirium adalah:


F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 66

▪ Berkurangnya kesadaran terhadap lingkungan


sekitarnya
▪ Kemampuan berpikir yang buruk (gangguan kognitif)
▪ Gangguan emosional. Penderita akan tampak gelisah,
takut atau paranoid, depresi, mudah tersinggung, apatis,
dan perubahan kepribadian
▪ Perubahan perilaku

Penyebab Delirium

Apa saja yang dapat menyebabkan delirium? Berbagai


keadaan atau penyakit (mulai dari dehidrasi ringan sampai
keracunan obat atau infeksi yang bisa berakibat fatal), bisa
menyebabkan delirium, keadaan ini paling sering terjadi
pada usia lanjut dan penderita yang otaknya telah
mengalami gangguan, termasuk orang yang sakit berat.

Faktor Biologis Delirium

Delirium merupakan sindrom neurobehavioral yang


disebabkan oleh disregulasi aktivitas sel saraf akibat
gangguan sistemik.
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 67

Terdapat beberapa teori telah diusulkan sebagai penyebab


dari delirium, diantaranya adalah teori neuroinflamatory,
neuronal aging, stres oksidatif, defisiensi neurotransmiter,
neuroendokrin, disregulasi diurnal dan network
conectivity.

Penyebab utama dari delirium adalah penyakit sistem saraf


pusat (contoh: epilepsi), penyakit sistemik (contoh: gagal
jantung), dan intoksikasi. Berbagai macam faktor dapat
menyebabkan delirium, termasuk keadaan mabuk karena
pengaruh zat kimia tertentu atau penarikan diri, cedera
otak, demam tinggi, dan kekurangan vitamin.
Nerurotransmitter utama yang dihipotesiskan berperan
pada delirium adalah asetilkolin, dan daerah neuronatomis
utama adalah formasu retikularis.

Faktor Psikologis Delirium

Kaitannya dengan psikologi adalah delirium lebih sering


terjadi pada orang lanjut usia, terutama dengan gangguan
kognitif yang sudah ada sebelumnya dan simtom depresi.
Tingkat kejadian yang tinggi pada orang lanjut usia
disebabkan dengan adanya fakta bahwa mereka mudah
jatuh dan memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 68

menjalankan operasi yang tentunya menjadi pengalaman


yang dapat memancing delirium.

Delirium mempengaruhi seseorang menjadi depresi.


Selain itu, delirium juga mempengaruhi atensi dan
beberapa pasien ada yang mengalami gangguan persepsi.
Maka dari itu, delirium dapat memengaruhi psikologis
seseorang karena tidak bisa berpikir dengan efektif yang
menyebabkan seseorang akan mengalami kecanggungan
atau ketidaksadaran akan kondisi sekitarnya bahkan
delirium dapat menyebabkan perubahan kepribadian
seseorang menjadi buruk beserta gangguan emosional.
yang merupakan gangguan psikologis.
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 69

DERMATITIS
Dermatitis Seboroik dan Cara Mengobatinya

Oleh: Radia Hasni

Dermatitis seboroik adalah penyakit kulit yang biasanya


mengenai kulit kepala dan area tubuh yang berminyak,
seperti punggung, wajah, dahi, ketiak, pangkal paha, serta
dada bagian atas. Pada kulit kepala, penyakit ini
menyebabkan kulit berwarna merah, berketombe, dan
bersisik.

Dermatitis seboroik bukan penyakit menular, namun bisa


memengaruhi rasa percaya diri penderita. Selain ketombe,
dermatitis seboroik juga sering disebut dengan psoriasis
seboroik dan eksim seboroik. Sedangkan dermatitis
seboroik yang menjangkiti bayi disebut dengan cradle cap.

Dermatitis seboroik dapat menyerang orang pada segala


usia, di mana setidaknya 1-3% dewasa muda pernah
menderita penyakit ini. Namun, orang dengan masalah
pada sistem kekebalan tubuh (penderita HIV/AIDS,
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 70

penyakit Parkinson) lebih rentan untuk mengalaminya.


Kondisi stres juga berpotensi untuk memperburuk gejala
yang sudah ada.

Gejala Dermatitis Seboroik

Dermatitis seboroik tidak memengaruhi kesehatan tubuh


secara keseluruhan. Pada umumnya dermatitis seboroik
memiliki gejala seperti berikut ini:
• Kulit terasa gatal atau seperti terbakar.
• Kulit kepala berwarna merah dan berketombe.
• Kelupasan kulit atau ketombe juga terjadi di kumis,
jenggot, atau alis.
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 71

• Kelopak mata akan berkerak atau berwarna kemerahan


(blefaritis).
• Kulit bersisik berwarna putih atau kuning terjadi di area
kulit yang berminyak selain kulit kepala, seperti wajah,
ketiak, telinga, dan dada.

Penyebab Dermatitis Seboroik

Penyebab pasti terjadinya dermatitis seboroik masih belum


diketahui, namun kemungkinan berkaitan dengan jamur
malassezia yang terdapat pada pelepasan minyak di
permukaan kulit. Selain itu, peradangan yang terkait
dengan psoriasis juga bisa menjadi penyebab dermatitis
seboroik.

Selain dua kemungkinan yang disebutkan di atas, ada


sejumlah faktor yang bisa meningkatkan risiko terkena
penyakit ini, yaitu:
• Gagal jantung.
• Obat-obatan tertentu.
• Penyakit kejiwaan dan gangguan saraf (misalnya
depresi dan penyakit Parkinson).
• Kebiasaan menggaruk kulit wajah.
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 72

• Penyakit yang menyebabkan melemahnya sistem


kekebalan tubuh, seperti HIV/AIDS, kanker, penerima
transplantasi organ tubuh, dan pankreatitis alkoholik.
• Penyakit endokrin yang bisa menyebabkan obesitas,
seperti diabetes.
• Cuaca yang dingin dan kering.
• Stres dan faktor genetik.
Orang-orang yang memiliki kulit berminyak, bayi yang
baru lahir, dan orang dewasa yang berusia antara 30-60
tahun (terutama wanita), lebih berisiko terkena dermatitis
seboroik.

Diagnosis Dermatitis Seboroik

Setelah melalui pemeriksaan fisik, diagnosa dermatitis


seboroik dapat ditegakkan melalui biopsi atau
pemeriksaan kelupasan sel kulit. Hal ini bertujuan untuk
memastikan apakah penyakit yang diderita merupakan
dermatitis seboroik atau penyakit lain yang serupa, seperti
eksim, rosacea, atau psoriasis.
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 73

Pengobatan Dermatitis Seboroik

Dermatitis seboroik dapat diatasi dengan menggunakan


krim, losion, atau sampo khusus. Pada umumnya produk-
produk semacam ini dijual bebas. Namun jika langkah ini
tetap tidak membantu dan gejala dermatitis seboroik tidak
kunjung mereda atau sembuh, konsultasikan kepada dokter
untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut seperti di
bawah ini:
• Krim atau gel metronidazole yang berfungsi untuk
melawan bakteri. Oleskan krim ini 1-2 kali sehari,
tergantung jenis krim yang digunakan. Sesuaikan
dengan instruksi yang tertera di kemasan.
• Sampo antijamur yang mengandungketoconazole
Gunakan sampo ini 2-3 kali seminggu. Sisanya,
gunakan sampo biasa.
• Sampo, krim, atau salep yang mengandung
kortikosteroid, seperti fluocinolone atau hydrocortisone,
yang berguna untuk meredakan Namun efek samping
seperti penipisan kulit bisa terjadi jika
menggunakannya terlalu lama.
• Terapi sinar yang digabungkan dengan penggunaan
psoralen atau disebut dengan photochemotherapy.
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 74

Namun orang-orang yang memiliki rambut tebal


kemungkinan tidak cocok untuk melakukan terapi ini.
• Losion atau krim yang mengandung penghambat
calcineurin, seperti pimecrolimus, dan tacrolimus untuk
pengobatan yang menekan sistem kekebalan tubuh.
Namun obat ini memiliki potensi meningkatkan risiko
kanker.
• Pil antijamur terbinafine. Namun obat ini bisa
menimbulkan efek samping yang serius, seperti
gangguan organ hati dan reaksi alergi. Konsultasikan
dengan dokter untuk dosis konsumsi yang sesuai.
Untuk bayi dengan dermatitis seborik (cradle cap),
bersihkan kepala bayi setiap hari menggunakan sampo
bayi, kemudian bersihkan sisa-sisa kelupasan kulit
menggunakan sikat halus. Apabila cara ini tidak berhasil
atau gejala semakin bertambah parah, segera periksakan
bayi ke dokter untuk mendapatkan pengobatan lebih
lanjut.
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 75

Pencegahan Dermatitis Seboroik:

• Jangan menggaruk bagian tubuh yang terkena


dermatitis seboroik karena bisa meningkatkan risiko
terkena infeksi dan memperparah iritasi.

• Mandi dan keramas secara teratur, serta basuh dengan


bersih sabun atau sampo yang digunakan. Gunakan
pelembap jika diperlukan.
• Gunakan sampo bayi untuk membersihkan kelopak
mata Anda jika berwarna kemerahan dan terjadi
kelupasan kulit. Selain itu, Anda bisa mengompresnya
dengan air hangat untuk membantu meredakannya.
• Oleskan krim yang mengandung kortikosteroid atau
antijamur seperti ketoconazole.
• Cukurlah kumis atau jenggot untuk membantu
meredakan gejalanya.
• Hindari produk yang mengandung alkohol agar
penyakit tidak bertambah parah.
• Gunakan pakaian yang bertekstur halus dan berbahan
katun agar kulit mendapatkan sirkulasi udara dan dapat
mengurangi iritasi.
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 76

Terkadang dermatitis seboroik bisa menghilang dengan


sendirinya, namun ada juga yang bertahan selama
bertahun-tahun. Perawatan kulit yang baik dan menjaga
kebersihan kulit bisa membantu mengendalikan dermatitis
seboroik.
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 77

DISOSMIA
Disosmia Gangguan Indra Penciuman

Oleh: Asa Kholifatul Ummah

Gangguan indra penciuman jarang berakibat fatal sehingga


tidak mendapatkan perhatian medis yang khusus. Tetapi
gangguan ini bisa menyebabkan penderita menjadi putus
asa karena mempengaruhi kemampuannya untuk
menikmati makanan, minuman, dan bau yang
menyenangkan.

Ada berbagai jenis gangguan yang terjadi pada indra


penciuman yang salah satunya adalah disosmia. Disosmia
adalah berubahnya penciuman yang menyebabkan
penderita merasa mencium bau yang tidak enak.

Disosmia dapat disebabkan oleh infeksi di dalam sinus,


kerusakan parsial pada saraf olfaktorius, kurangnya
kebersihan mulut sehingga terjadi infeksi mulut yang
berbau tidak enak dan tercium oleh hidung, dan depresi.
Terjadinya kejang kepada beberapa penderita disebabkan
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 78

oleh bagian otak yang merasakan bau (saraf olfaktorius)


akan merncium bau yang tidak menyenangkan (halusinasi
olfaktori). Hal ini merupakan bagian dari kejang, bukan
merupakan disosmia.

Gangguan disosmia terbagi menjadi dua jenis yaitu:

• Troposmia, merupakan kesalahan persepsi terhadap


suatu odoran. Etiologi dari troposmia ini masih belum
diketahui secara pasti. Terdapat hipotesis di mana
adanya gangguan fungsi pada sel olfatori atau gangguan
interpretasi pada sistem saraf pusat.

• Pantosmia, merupakan adanya persepsi terhadap odoran


(pewangi) namun molekul odoran (pewangi) tersebut
tidak ada. Pantosmia dapat disebabkan oleh sel saraf
abnormal yang menimbulkan sinyal abnormal yang
menuju otak sehingga terjadi persepsi adanya odoran
(pewangi), atau adanya gangguan fungsi sel inhibisi
olfaktori. Pantosmia ini biasanya merupakan tanda-
tanda sebelum kejang muncul.

Terdapat dua teori umum yang menggambarkan etiologi


yaitu: teori perifer dan pusat. Dalam parosmia, teori
perifer mengacu pada ketidakmampuan untuk membentuk
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 79

gambaran yang lengkap dari bau karena hilangnya fungsi


neuron reseptor penciuman. Teori sentral mengacu pada
pusat-pusat integratif di otak membentuk bau yang
menyimpang. Dalam phantosmia, teori perifer mengacu
pada neuron memancarkan sinyal yang abnormal ke otak
atau hilangnya sel penghambatan yang biasanya hadir
dalam fungsi normal.

Teori pusat untuk phantosmia digambarkan sebagai daerah


sel-sel otak hiper-berfungsi yang menghasilkan persepsi
order. Bukti untuk mendukung teori ini termasuk temuan
bahwa untuk sebagian besar individu dengan distorsi, ada
kehilangan kepekaan terhadap bau yang menyertainya dan
distorsi yang lebih buruk pada saat sensitivitas menurun.

Telah dilaporkan dalam kasus parosmia bahwa pasien


dapat mengidentifikasi memicu rangsangan. pemicu
umum termasuk bensin, tembakau, kopi, parfum, buah-
buahan dan cokelat.

Cara mengobati disosmia yaitu:


1. Perawatan medis menggunakan tetes hidung topical dan
oxymetazolin HCL, yang memberikan sebuah blok
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 80

hidung bagian atas sehingga aliran udara tidak bisa


mencapai sumbing penciuman.
2. Obat-obatan seperti obat penenang, anti-depresan, dan
obat anti-epilepsi.
3. Melakukan pembedahan eksisi epitel penciuman yang
memotong semua olfactoria fila.
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 81

DISCALCULIA
5474 + 2260 - 6623 = berapa ya?!?

Oleh: Rizkia Ratu Astari

Apa itu Discalculia?

Discalculia sering diartikan sebagai ketidakmampuan


seseorang dalam mengolah informasi matematika,
terutama dalam hal aritmatika. Anak dengan diskalkulia
biasanya ditandai dengan lemahnya kemampuan terkait
beberapa hal seperti: memory, visual-spatial,
serta resoning and logical thinking.

Dalam hal memori, anak dengan diskalkulia seringkali


mengalami kesulitan dalam hal memahami simbol-simbol
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 82

matematika dan cara mengoperasikannya. Dalam hal


visual-spasial anak dengan diskalkulia akan kesulitan
untuk membedakan dan mengingat bentuk angka serta
mengartikannya. Dalam hal logika dan penalaran anak
dengan diskalkulia merasa bingung ketika dihadapkan
pada operasi hitung yang mudah, seperti hitung mundur
misalnya, atau memahami orientasi waktu, seperti
mengartikan kata “kemarin”, “besok”, “lusa”, dan
sebagainya, juga kesulitan memahami bentuk benda.

Kesulitan-kesulitan yang dialami penderita diskalkulia


tersebut berbanding lurus dengan kemampuan berhitung
yang rendah. Meskipun memiliki kemampuan berhitung
yang rendah, namun hal ini tidak bisa dijadikan indikator
bahwa penderita diskalkulia memilki tingkat IQ yang
rendah juga.

Apa saja penyebabnya?

Penderita diskalkulia diperkirakan berjumlah sekitar 3-6%


dari seluruh populasi dunia dengan tingkat IQ yang
berbeda-beda. Diskalkulia sering dikaitkan
dengan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD).
Hal ini mengacu pada penelitian yang menunjukan
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 83

seperempat dari penderita diskalkulia yang ditemui


ternyata juga merupakan penderita ADHD.

Sejauh ini, satu-satunya alasan mengapa diskalkulia bisa


menyerang 3-6 dari 100 orang adalah faktor genetik. Hal
ini pula yang membedakan diskalkulia dengan akalkulia.
Akalkulia adalah ketidakmampuan seseorang dalam
memproses informasi matematika dikarenakan kerusakan
otak (brain injury), sedangkan diskalkulia diturunkan dari
generasi ke generasi.

Beberapa asumsi terkait penyebab diskalkulia diluar faktor


genetika adalah kelahiran prematur dan konsumsi alkohol
pada saat kehamilan, namun hal ini tidak bisa dijadikan
acuan yang tepat. Asumsi lain terkait penyebab diskalkulia
adalah faktor psikologi, seperti trauma atau ketakutan
berlebihan pada matematika yang bisa saja disebabkan
pengalaman buruk terkait pembelajaran matematika.
Faktor fisiologis, seperti kerusakan otak (pada
penghubung antara bagian parietal dan temporal otak), dan
keturunan.
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 84

Apa aja sih ciri-cirinya?

Ciri-cirinya antara lain adalah:

1. Tingkat perkembangan bahasa dan kemampuan


lainnya normal, malah seringkali mempunyai memori
visual yang baik dalam merekam kata-kata tertulis.
2. Sulit melakukan hitungan matematis. Contoh sehari-
harinya yaitu ia sulit menghitung transaksi (belanja),
termasuk menghitung kembalian uang. Seringkali anak
tersebut jadi takut memegang uang, menghindari
transaksi, atau apapun kegiatan yang harus melibatkan
uang.
3. Sulit melakukan proses-proses matematis, seperti
menjumlah, mengurangi, membagi, mengali, dan sulit
memahami konsep hitungan angka atau urutan.
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 85

4. Terkadang mengalami disorientasi, seperti disorientasi


waktu dan arah. Si anak biasanya bingung saat ditanya
jam berapa sekarang. Ia juga tidak mampu membaca
dan memahami peta atau petunjuk arah.
5. Sering melakukan kesalahan ketika melakukan
perhitungan angka-angka, seperti proses substitusi,
mengulang terbalik, dan mengisi deret hitung serta
deret ukur.

Bagaimana penanggulangannya?

1. Memvisualisasikan konsep matematis yang sulit


dimengerti, dengan menggunakan gambar ataupun
cara lain untuk menjembatani langkah-langkah atau
urutan dari proses keseluruhannya.
2. Bisa juga dengan menyuarakan konsep matematis
yang sulit dimengerti dan minta si anak mendengarkan
secara cermat. Biasanya anak diskalkulia tidak
mengalami kesulitan dalam memahami konsep secara
verbal.
3. Tuangkan konsep matematis ataupun angka-angka
secara tertulis di atas kertas agar anak mudah
melihatnya dan tidak sekadar abstrak. Atau kalau
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 86

perlu, tuliskan urutan angka-angka itu untuk


membantu anak memahami konsep setiap angka sesuai
dengan urutannya.
4. Tuangkan konsep-konsep matematis dalam praktek
serta aktivitas sederhana sehari-hari.
5. Sering-seringlah mendorong anak melatih ingatan
secara kreatif, entah dengan cara menyanyikan angka-
angka, atau cara lain yang mempermudah
menampilkan ingatannya tentang angka.
6. Pujilah setiap keberhasilan, kemajuan, atau bahkan
usaha yang dilakukan oleh anak.
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 87

DISGEUSIA

Oleh: Olda Anita Feronika

Definisi

Lidah memiliki organ sensorik yang disebut kuncup


pengecap yang berperan mendeteksi rasa. Terdapat kondisi
tertentu yang dapat mempengaruhi kemampuan mengecap
rasa.

Disgeusia adalah distorsi dari indera perasa. Disgeusia


juga sering berkaitan dengan aguesia yaitu kurangnya rasa
lengkap dan hipogeusia yaitu menurunkan sensitivitas
rasa. Sensasi rasa dan bau yang terkait, begitu banyak
gangguan indera perasa berhubungan dengan penurunan
rasa penciuman. Gangguan-gangguan ini dapat berkisar
dari penghalang atau kerusakan hidung ke kerusakan otak
dan sistem saraf pada umumnya. Gangguan rasa murni
yang paling umum adalah sensasi rasa phantom; ini adalah
persepsi rasa tidak enak dimulut yang tidak kunjung
hilang.
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 88

Dysgeusia adalah kondisi yang ditandai oleh distorsi rasa


dalam indera pengecap, dimana seseorang mengalami
perubahan rasa saat mengecap makanan atau minuman.
Ketika orang mengalami dysgeusia, dapat dideskripsikan
rasa makanan yang dimakan berubah menjadi rasa logam,
asin, busuk, atau tengik. Contoh, makan es krim malah
menghasilkan rasa asin atau logam dalam mulut. Selain
itu, beberapa orang yang terkena dysgeusia bahkan
mengalami perubahan sensasi bau. Hal ini karena indera
perasa dan pembau saling berhubungan.

Gejala

Perubahan dalam rasa biasanya rasa logam dan terkadang


bau adalah gejalanya. Durasi gejala disgeusia tergantung
pada penyebabnya. Dalam beberapa kasus, jika lesi yang
muncul dalam jalur rasa dan saraf telah rusak, disgeusia
mungkin permanen.

Penyebab

Salah satu penyebab yang paling sering adalah perubahan


hormonal dalam tubuh selama kehamilan, terutama pada
trimester pertama. Rasa logam biasanya menghilang ketika
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 89

hormon menstabilkan selama trimester kedua. Beberapa


vitamin prenatal juga dapat menyebabkan rasa logam.
Indera pembau dan perasa terkait erat dengan ujung saraf
di lidah. Anda dapat merasakan iritasi di wilayah hidung.
Rasa logam atau sensasi rasa yang berubah bisa juga
disebabkan karena menderita demam, infeksi hidung, pilek
karena alergi, sinusitis atau polip hidung.

Infeksi rongga mulut seperti gingivitis dan periodontitis


sering menyebabkan gusi berdarah. Zat besi yang
dilepaskan adalah akibat darah rusak dimulut dapat
meninggalkan rasa logam yang kuat di area mulut
belakang.

Penyebab Umum Dysgeusia

1. Kelainan kuncup pengecap. Jumlah yang tidak


memadai dari vilimikro dalam sel kuncup pengecap.
2. Penggunaan obat-obatan tertentu seperti diuretik,
antihistamin H1, tetrasiklin, penisilamin, dan
metronidazol.
3. Kemoterapi. Kemoterapi menyebabkan berbagai
gangguan seperti masalah gigi, ulserasi
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 90

membranmukosa, serta gangguan fungsi kelenjar


ludah.
4. Kekurangan seng
5. Diabetes mellitus
6. Sindrom mulut kering
7. Gastric reflux
8. Kerusakan otak (khususnya thalamus dan otak tengah)
9. Kerusakan saraf glossopharingeus
10. Alzheimer dan penyakit Parkinson
11. Multiple sclerosis dan cerebral palsy
12. Keracunan timbale
13. Infeksi pernapasan serta telinga
14. Operasi
15. Paparan pestisida tertentu
16. Menopause dan kehamilan
17. Penyakit periodontal
18. Merokok
Perlu pula dicatat bahwa sebagian orang mungkin
mengalami dysgeusia tanpa sebab apapun.
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 91

DISGRAPHIA

Oleh: Rizka Putri Alya

Apa itu Disgraphia?

Mungkin sudah banyak orang yang mendengar dan


mengetahui masalah belajar dan perhatian seperti disleksia
dan ADHD, tapi kemungkinan banyak orang tidak tahu
tentang gangguan disgraphia.

Kesulitan menulis atau disgraphia yang akan dibahas


disini adalah gangguan yang umum di antara anak-anak
dan dapat berasal dari berbagai masalah belajar dan
perhatian. Sampai saat ini belum ada obat atau perbaikan
mudah untuk disgraphia. Tetapi ada strategi dan terapi
yang dapat membantu anak meningkatkan tulisannya. Hal
ini akan membantu dia berkembang di sekolah dan di
tempat lain, karena mengekspresikan dirinya dalam
menulis adalah penting. Jadi sebenarnya, apa itu
disgraphia?
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 92

Menurut beberapa sumber, disgraphia adalah suatu kondisi


yang menyebabkan kesulitan dengan ekspresi tulisan.
Istilah ini berasal dari kata Yunani dys (gangguan) dan
graphia (membentuk bentuk surat dengan tangan).
Disgraphia adalah masalah berbasis otak. Ini bukan hasil
dari anak malas.

Bagi banyak anak dengan disgraphia, hanya memegang


pensil dan mengorganisir huruf pada satu baris merupakan
hal yang sulit. Tulisan tangan mereka cenderung
berantakan. Banyak perjuangan dengan ejaan dan
menempatkan pikiran di atas kertas. Ini dan tugas menulis
lain nya, seperti menempatkan ide-ide ke dalam bahasa
yang teorganisir, disimpan, dan kemudian diambil dari
memori, ini semua bisa menambah perjuangan dengan
ekspresi.

Apa kaitan Disgraphia dengan fisiologis?

Disgraphia disebabkan karena faktor neurologis, yaitu


faktor gangguan pada otak kiri depan yang berhubungan
dengan kemampuan menulisnya. Kelainan neurologis ini
menghambat kemampuan menulis yang meliputi hambatan
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 93

secara fisik, seperti tidak dapat memegang pensil dengan


benar ataupun tulisan tangannya yang buruk.

Anak dengan gangguan disgraphia sebetulnya mengalami


kesulitan dalam mengharmonisasikan ingatan dengan
penguasaan ototnya secara otomatis saat menulis huruf
dan angka. Sebagai langkah awal dalam menghadapinya,
orang tua harus paham bahwa disgraphia bukan
disebabkan karena tingkat intelegensi yang rendah,
kemalasan, asal-asalan menulis dan tidak mau belajar.
Gangguan ini juga bukan akibat kurangnya perhatian
orang tua dan guru terhadap anak ataupun proses
keterlambatan visual motoriknya.

Sebuah penelitian di Amerika Serikat melaporkan, kasus


kesulitan belajar yang terkait ketidakmampuan menulis
(disgraphia) lebih banyak ditemui pada anak laki-laki.
Berkebalikan dengan kesulitan membaca seperti disleksia
yang telah banyak diteliti, penelitan tentang kesulitan
menulis masih sangat minim, sehingga angka kasusnya
tidak jelas. Pada penelitian terbaru yang melibatkan lebih
dari 5700 anak, diketahui bahwa ssekitar 7-15 persen dari
jumlah tersebut mengalami gangguan baca-tulis semasa
duduk di bangku sekolah.
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 94

Apa saja tanda dan gejala Disgraphia?

Gejala disgraphia biasanya anak mengalami kesulitan


dalam menulis bahkan tidak dapat menulis dengan baik.
Padahal untuk anak-anak seusianya sudah mampu untuk
menulis dengan baik. Tanda ini juga dapat terlihat dengan
cara anak untuk menulis, biasanya anak juga sangat sulit
memahami suatu pertanyaan karena lemah terhadap
pemahaman. Tanda lain adalah biasanya anak dalam
menulis mencampur huruf besar dan huruf kecil, serta
posisi menulis mereka juga tidak konsisten.

Apa dampak psikologis pada anak penderita


Disgraphia?

Anak dengan Leaning Disorder seperti disgraphia yang


tidak di terapi, akan mempengaruhi kepercayaan diri
mereka. Mereka berusaha lebih dari teman-teman mereka,
tetapi tidak mendapatkan pujian atau reward dari orang di
sekitarnya. Demikian pula Learning Disorder yang tidak
di terapi dapat menyebabkan penderitaan psikologis yang
besar untuk orang dewasa.
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 95

DISLEKSIA
Oleh: Alfiyan Pradana

Disleksia merupakan suatu gangguan proses belajar, di


mana seseorang mengalami kesulitan membaca, menulis,
atau mengeja. Penderita disleksia akan mengalami
kesulitan dalam mengidentifikasi bagaimana kata-kata
yang diucapkan harus diubah menjadi bentuk huruf dan
kalimat, dan sebaliknya.

Sebagian besar orang awam memahami disleksia sebagai


kondisi dimana anak sulit belajar membaca, malas
menulis, jika menulis banyak huruf yang hilang, sulit
menghitung, dan sebagainya. Namun sejatinya disleksia
tidak sesederhana itu.

Gejala-gejala Disleksia

Gejala disleksia sangat bervariasi dan umumnya tidak


sama pada setiap penderita. Karena itu, gangguan ini
biasanya sulit dikenali. Terutama sebelum sang anak
memasuki usia sekolah.
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 96

Pada usia balita, disleksia dapat dikenali melalui sejumlah


gejala yang berupa:
1. Perkembangan bicara yang lebih lamban dibandingkan
dengan anak-anak seusianya.
2. Membutuhkan waktu lama untuk belajar kata baru,
misalnya keliru menyebut kata “ibu” menjadi kata
“ubi”.

Gejala-gejala disleksia biasanya akan lebih jelas terlihat


ketika anak mulai belajar membaca dan menulis di
sekolah. Anak Anda akan mengalami beberapa kesulitan
yang meliputi:
1. Kesulitan memroses dan memahami apa yang
didengarnya.
2. Lamban dalam mempelajari nama dan bunyi abjad.

Karena sulit dikenali, disleksia terkadang baru disadari


setelah penderita beranjak remaja bahkan dewasa.
Beberapa di antaranya adalah:
1. Kesulitan membaca, mengeja, dan berhitung.
2. Kesulitan mengingat hal-hal yang berurutan, misalnya
nomor telepon.
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 97

Jika Anda mencemaskan perkembangan kemampuan


membaca dan menulis anak Anda yang terasa lambat,
segeralah hubungi dokter. Pemeriksaan juga berguna
untuk memastikan apakah ada gangguan medis lainnya
atau tidak, contohnya gangguan penglihatan atau
pendengaran.

Penyebab Disleksia

Banyak penelitian yang mengungkapkan berbagai teori


penyebab terjadiya disleksia, diantaranya adalah teori
phonological deficit, teori rapid auditory processing, teori
visual perceptual deficit, teori cerebellar deficit, dan teori
genetika. Berbagai penelitian melaporkan bahwa faktor
genetik berperan sangat signifikan pada kejadian disleksia.
Seorang ayah yang disleksia mempunyai potensi
menurunkan disleksia sebesar 40% kepada anak laki-
lakinya.

Banyak penelitian genetika yang menunjukkan adanya gen


disleksia yang kebanyakan ditemukan di kromosom 6
yang merupakan kromosom yang banyak
bertanggungjawab atas terjadinya penyakit-penyakit
autoimun.
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 98

Biasanya penyakit ini telah ada dalam gen keluarga anak


tersebut. Ini telah dibuktikan oleh Hallgren (1970) yang
membuat kajian terhadap 12 pasangan kembar monozygote
dan mendapati ke 12 tes tersebut menghadapi masalah
dalam bacaan dan ejaan semasa kanak-kanak.

Didapati penyakit ini banyak menyerang anak laki-laki


daripada anak perempuan dengan kadar 3:1/2:1. Hal ini
disebabkan oleh laki-laki cenderung memiliki lebih
banyak tanggungjawab dibandingkan dengan perempuan.

Disleksia dan otak

Pada tahun 1878, Dr. Kussmaul dari Jerman melaporkan


adanya seorang laki-laki yang mempunyai kecerdasan
normal tapi tidak dapat membaca, beliau menamakan
keadaan ini sebagai “buta membaca” (reading blindness).

Tahun 1891 Dejerine telah melaporkan bahwa proses


membaca diatur oleh bagian khusus dari system saraf
manusia yaitu di bagian belakang otak. Pada tahun 1896,
British Medical Journal melaporkan artikel dari Dr.
Pringle Morgan, mengenai seorang anak laki-laki berusia
14 tahun bernama Percy yang pandai dan mampu
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 99

menguasai permainan dengan cepat tanpa kekurangan


apapun dibandingkan teman-temannya. Namun Percy
tidak mampu mengeja, bahkan mengeja namanya sendiri
sebagai “Percy”.

Penelitian terkini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan


anatomi antara otak anak disleksia dengan anak normal,
yakni di bagian temporal-parietal-oksipitalnya (otak
bagian samping dan bagian belakang). Pemeriksaan
functional Magnetic Resonance Imaging (fMRI) yang
dilakukan untuk memeriksa otak saat dilakukan aktivitas
membaca ternyata menunjukkan bahwa aktivitas otak
individu disleksia jauh berbeda dengan individu biasa
terutama dalam hal pemprosesan input huruf atau kata
yang dibaca lalu “diterjemahkan” menjadi suatu makna.

Metode Penanganan Disleksia

Salah satu bentuk penanganan yang dapat membantu


penderita disleksia adalah pendekatan dan bantuan edukasi
khusus. Penentuan jenis intervensi yang cocok biasanya
tergantung pada tingkat keparahan disleksia yang dialami
serta hasil tes psikologis penderita.
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 100

Bagi penderita disleksia anak-anak, jenis intervensi yang


paling efektif dalam meningkatkan kemampuan baca dan
tulis adalah intervensi yang berfokus pada kemampuan
fonologi. Intervensi ini biasanya disebut fonik. Penderita
disleksia akan diajari elemen-elemen dasar seperti belajar
mengenali fonem atau satuan bunyi terkecil dalam kata-
kata, memahami huruf dan susunan huruf yang
membentuk bunyi tersebut, memahami apa yang dibaca,
membaca bersuara, dan membangun kosakata.

Menyemangati dan membujuk anak untuk membaca


buku serta mendiskusikan isinya bersama-sama juga akan
berguna. Hindarilah mencela saat anak melakukan
kesalahan dalam membaca agar kepercayaan diri anak
dapat dibangun.

Penanganan disleksia membutuhkan waktu dan tenaga


yang tidak sedikit. Karena itu, keluarga serta penderita
dianjurkan untuk bersabar menjalaninya. Dukungan serta
bantuan dari anggota keluarga serta teman dekat akan
sangat membantu.
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 101

EKSIM

Oleh: Nadya Annisya

Eksim (atau dermatitis atopik) merupakan suatu kondisi


kulit yang ditandai dengan kemerahan, gatal, dan kulit
kering dan/atau berskala. Eksim juga bertahan dalam
jangka waktu yang lama, bisa datang dan pergi dari waktu
ke waktu. Tetapi untungnya, eksim bukanlah penyakit
yang menular.

Adapun tahapan munculnya eksim yang pertama ialah


timbul rasa gatal, yang biasanya sangat parah di malam
hari. Kulit akan berubah menjadi kemerahan sampai
kecoklatan – abu-abu. Kulit mungkin akan menjadi terlalu
kering, bersisik, retak, bengkak, dan menebal. Lalu jika
kita menggosok atau menggaruknya, akan menghasilkan
berbagai komplikasi, seperti menyebabkan kulit menjadi
lembut, rusak, atau sensitif, bahkan sampai dengan infeksi.

Adapun beberapa komplikasi yang terkait dengan eksim


yaitu alergi kulit, khususnya kortikosteroid, obat anti
eksim dapat menyebabkan reaksi alergi pada beberapa
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 102

orang, asma, dan demam tinggi; masalah mata karena kulit


di sekitar mata sering lebih tipis dan lebih sensitif, karena
eksim juga dapat menyebabkan gatal parah di sekitar mata.
Berlebihan menggaruk atau menggosok mungkin
menyebabkan berbagai masalah mata, seperti infeksi dan
gangguan penglihatan. Infeksi kulit karena berlebihan
menggaruk atau menggosok dapat menembus kulit,
menyebabkan infeksi bakteri dan virus.

Ada juga masalah tidur yang terjadi karena gatal parah


yang dapat menurunkan kualitas tidur. Dan yang terakhir
kesehatan psikologis dan emosional terjadi karena
rendahnya kualitas tidur dan rasa malu akibat kondisi kulit
yang buruk, mengakibatkan berbagai masalah emosional,
seperti rendah diri, depresi, kecemasan dan lain-lain.

Ada pula faktor yang diketahui memperburuk kondisi


eksim. Seperti berlebihan menggaruk atau menggosoknya
hingga menyebabkan kulit pecah dan infeksi. Stres juga
memicu parahnya eksim. Iritasi karena sabun atau
pembersih, keringat, dan zat lain yang mengiritasi kulit
dapat memperburuk kondisi.
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 103

Lalu alergi, seperti alergi dengan wol, bulu, debu, serbuk


sari dan banyak lagi. Pada bayi dan anak-anak, makanan
tertentu (misalnya telur, susu, ikan, kacang, kedelai,
gandum dan lainnya) juga dapat menyebabkan alergi.
Lamanya mandi dengan air biasa maupun air hangat juga
memicu. Dan yang terakhir seperti suhu yang ekstrim,
perubahan panas atau kelembaban, polusi udara (misalnya
asap rokok), bakteri atau virus dan lain-lain

Sayangnya, eksim saat ini diketahui tidak ada obatnya.


Perawatan yang tersedia hanya untuk mengobati (atau
mencegah) gejala dan komplikasi agar tidak menjadi lebih
eksim atau parah, seperti:
1. Obat topikal (krim steroid) dapat diterapkan pada kulit
untuk mengurangi gatal dan peradangan.
2. Obat-obat oral atau disuntikkan dapat digunakan untuk
mengendalikan peradangan dan mengurangi rasa gatal.
Penggunaan jangka panjang obat tersebut dapat
menyebabkan efek samping yang serius dan karena itu
disediakan untuk kasus yang parah dan tidak akan
digunakan dalam jangka panjang.
3. Antibiotik dapat digunakan untuk mengobati atau
mencegah infeksi bakteri.
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 104

4. Obat-obatan oral tertentu dapat mengurangi rasa gatal


atau untuk menekan pengaruh sistem kekebalan tubuh.
5. Terapi cahaya yang melibatkan paparan dikendalikan
dari kulit yang terkena sinar (UV), baik dari matahari
atau dari perangkat medis. Tetapi tidak boleh dalam
jangka panjang karena dapat menimbulkan efek
samping yang fatal.
6. Konseling untuk stres dan malu.

Dengan gejala dan efek yang timbul dari penyakit eksim


tersebut, ada beberapa saran agar eksim tidak bertambah
parah, seperti:
1. Gunakan pelembab dan lotion pelumas untuk
mencegah kulit kering dan gesekan yang berlebihan.
2. Hindari mandi air panas atau mandi yang lama. Mandi
dalam waktu singkat dan menggunakan air hangat
adalah mandi yang dianjurkan. Dan hindari sabun atau
sampo berbahan keras.
3. Pakaian yang ringan dan bertekstur halus untuk
mencegah iritasi dan keringat berlebihan.
4. Tetap tenang dalam menghindari stres. Mencari
konseling jika diperlukan.
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 105

GLOSSITIS
Lidah membengkak, apa yang terjadi?

Oleh: Alya Dewinta

Glossitis adalah suatu gangguan pada lidah yang


diakibatkan adanya peradaangan, sehingga terjadi
perubahan secara fisik pada lidah. Penyakit ini
menyebabkan lidah bengkak, membesar, berubah warna,
dan perubahan struktur permukaan lidah bagian atas.
Kondisi ini dapat menyebabkan papilla di permukaan lidah
menghilang. Papilla akan berwarna lebih putih dari
daerah yang disekelilinginya.

Papilla adalah tonjolan-tonjolan kecil


yang tersebar pada permukaan
lidah. Papilla berisi syaraf-syaraf
yang sangat penting untuk merasakan
rasa manis, asam, pedas, dan pahit
makanan dan minuman yang kita
makan sehari-hari. Kondisi tersebut dapat membuat
penderita merasa tidak nyaman dan terganggu sehingga
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 106

dapat mengubah pola makan ataupun cara berbicara


penderita.

Apa saja jenis glossitis?

Berikut ini terdapat jenis-jenis penyakit glossitis


berdasarkan kemunculannya, diantaranya:
1. Glossitis akut. Peradangan pada lidah muncul secara
mendadak dan cenderung serius. Hal ini biasanya
dikarenakan adanya reaksi alergi pada lidah.
2. Glossitis idiopatik. Disebabkan adanya
peradangan pada otot lidah dan disertai dengan
hilangnya sebagian papilla pada bagian lidah yang
meradang. Penyebab dari jenis glossitis ini tidak
diketahui.
3. Glossitis kronis. Jenis glossitis yang dapat hilang dan
kambuh, biasanya disebabkan oleh faktor kekurangan
gizi atau penyakit lainnya.
4. Glossitis atrofik. Penyakit yang ditandai dengan
perubahan warna dan tekstur lidah akibat hilangnya
hampir semua papilla lidah. Biasanya lidah berubah
warna menjadi gelap kemerahan.
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 107

Apa saja penyebab lidah membengkak akibat glossitis?

Terjadinya glossitis dapat dipengaruhi oleh faktor genetik


yang diturunkan dalam satu keluarga. Namun munculnya
peradangan pada lidah dapat disebabkan oleh beberapa
hal, di antaranya:
1. Reaksi alergi. Hipersensitivitas papilla dan otot lidah
dapat dipicu berbagai zat iritan dari makanan, obat
diuretik, obat diabetes, obat penurun tekanan darah
tinggi dan pasta gigi.
2. Penyakit infeksi. Adanya inflamasi dapat dipicu oleh
infeksi bakteri streptococcus pada mulut, dan secara
tidak langsung penyakit herpes simplex dapat
mempengaruhi imunitas dan menyerang otot dan
papilla lidah sehingga menyebabkan inflamasi dan
pembengkakkan.
3. Mulut kering. Kurangnya air liur yang dihasilkan
kelenjar saliva dapat menyebabkan lidah mengalami
inflamasi, namun hal ini dapat dipicu oleh penyakit
lainnya yang menyerang kelenjar saliva atau kondisi
dehidrasi.
4. Malnutrisi. Malnutrisi merupakan pertanda dari
defisiensi zat besi, folat, dan vitamin B12. Penyakit
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 108

glossitis juga dapat muncul bersamaan dengan kondisi


anemia pada seseorang.
5. Trauma pada mulut. Bekas tekanan atau adanya luka
terbuka pada mulut juga sering kali berdampak pada
lidah. Adanya gesekan permukaan kasar seperti yang
disebabkan oleh kawat gigi dapat menimbulkan luka
dan memicu glossitis.
Pada umumnya glossitis dapat terjadi pada siapa saja,
namun risiko terjadinya glossitis dapat meningkat jika
seseorang mengalami penurunan imunitas, penyakit
radang kronis seperti psoriasis, dan memiliki lubang pada
lidah (fissured tongue). Glossitis juga lebih sering terjadi
pada orang yang sering memakan makanan panas,
makanan pedas, dan memiliki kebiasaan merokok.

Lalu bagaimanakah cara mengatasinya?

Pada umumnya rasa nyeri dan gejala glossitis dapat hilang


dengan sendirinya tanpa pengobatan spesifik, seiring
dengan penyebab glossitis seperti anemia dan daya tubuh
mulai membaik. Beberapa hal yang dapat dilakukan
adalah konsumsi obat penghilang rasa sakit, menjaga
kesehatan mulut, dan hindari pemicu inflamasi.
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 109

GLOSOPTOSIS
Kenali dan Deteksi pada Bayi Anda

Oleh: Tharfi N.

Istilah glosoptosis mungkin terdengar asing di telinga


anda, karena memang kondisi ini sangat jarang terjadi dan
hanya terdapat pada bayi. Jadi apa sebenarnya glosoptosis
itu? Bagaimana menangani bayi yang mengalaminya?

Glosoptosis pertama kali teridentifikasi pada tahun 1923,


yang merupakan kondisi bawaan dimana terdapat kelainan
rahang bawah yang pendek dan rendah yang menyebabkan
lidah cenderung “jatuh” menutup kerongkongan. Belum
ada penyebab pasti pada kondisi ini, namun diduga
terdapat faktor genetik yang berperan dan beberapa faktor
lain seperti obat-obatan, sinar X, atau diet ibu hamil.

Dalam kedokteran, istilah glosoptosis disebut dengan


Pierre Robin Syndrome. Walaupun memiliki nama lain
yang keren, bayi yang lahir dengan kondisi ini memiliki
beberapa masalah seperti bayi seringkali merasa sesak
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 110

yang ditandai dengan sering tidur mendengkur, selain itu


juga menimbulkan kesulitan makan dan minum yang
mungkin menyebabkan berat badannya sulit bertambah.

Salah satu permasalahan tersulit yang dialami bayi


penderita glosoptosis yaitu ia harus belajar bernafas,
makan, dan menelan pada saat bersamaan. Akibatnya, bayi
cenderung cepat lelah selama makan atau minum karena
menggunakan banyak sekali energi. Bayi harus berusaha
menjaga lidah dan otot-otot mulut lain tetap aktif dengan
cara mengisap secara aktif. Namun keadaan ini juga bisa
membawa keuntungan buat Ibu dan si bayi, yaitu menjadi
masa pelekatan yang membahagiakan.

Untuk membantu bayi bernafas, Ibu disarankan untuk


menempatkan bayi pada posisi terbaik. Terkadang dokter
anak menganjurkam peralatan khusus agar proses bernafas
menjadi lebih mudah dan membantu proses makan.
Beberapa penderita glosoptosis juga mengalami kelainan
langit-langit mulut atau cleft palate, yang memungkinan
timbul masalah pendengaran karena menghasilkan banyak
cairan yang menumpuk di belakang gendang telinga.
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 111

Seiring pertumbuhan bayi, beberapa penelitian


menunjukkan rahang akan tumbuh dalam proporsi normal
saat bayi berusia 3-18 bulan. Tetapi jangka waktunya
sangat beragam tergantung tingkat keparahannya.
Kebanyakan, rahang kembali normal pada usia 6 tahun.
Operasi lanjutan untuk memperbaiki rahang bawah jarang
dilakukan.

Operasi hanya perlu dilakukan untuk menutup langit-


langit mulut dan biasanya dilakukan pada bayi usia 12-18
bulan. Tetapi, operasi ini pun kadang-kadang perlu
ditunda. Dengan bertambahnya usia bayi, ada
kemungkinan langit-langit mulut yang terbuka bisa
menyempit. Operasi untuk membantu pernafasan pun bisa
ditunda untuk menghindari terjadinya komplikasi lanjutan.

Jadi untuk para ibu tidak perlu begitu khawatir, karena


kebanyakan bayi dengan glosoptosis tumbuh dengan
menjalani hidup dewasa yang sehat dan normal.
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 112

GLOSSOPYROSIS
Burning Mouth Syndrome

Oleh: Muhammad Rifky

Glossopyrosis (disebut juga Burning Mouth Syndrome)


adalah jenis sindrom rasa sakit berupa rasa perih dan
terbakar pada rongga mulut, bibir, maupun lidah. Biasanya
disebabkan oleh desain gigi tiruan yang tidak cocok,
xerostomia (gangguan pada sekresi), anemia, sariawan,
dan gangguan hormon.
Pada beberapa kondisi, bahkan bisa sampai
menghilangkan kemampuan indera pengecap penderita
secara sementara. Sindrom ini lebih banyak terjadi pada
wanita setengah baya maupun lanjut usia.

Gejala

Ditandai adanya rasa seperti terbakar yang menyakitkan


yang berlangsung sepanjang hari. Pasien cenderung
mengeluhkan sensasi mulut dan langit-langit dengan
perubahan kering, yang terasa agak pahit.
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 113

Faktor penyebab dari Glossopyrosis dibagi menjadi


beberapa faktor, yaitu:

• Faktor Lokal
1. Disfungsi saliva
2. Ekskresi yang lebih rendah dapat menyebabkan
perubahan fungsi lubrikasi saliva dan dalam persepsi
mukosa mulut.
3. Gangguan pengecapan
Pasien dengan Glossopyrosis sering melaporkan
sensasi sakit yang ia rasakan disertai dengan
dysguesia dan phantom taste.

• Faktor Sistemik
1. Perubahan hormonal
Sekitar 90% wanita dengan glossopyrosis dikabarkan
berada pada fase menopause. Terapi penggantian
hormon sistemik/topikal telah terbukti efektif, dalam
penggantian hormon penelitian terbaru menunjukkan
nuclear estrogen receptors pada uji imunohistokimia
dan tidak efektif pada mereka yang tidak memiliki
reseptor. Terapi penggantian estrogen dapat
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 114

mengurangi tekanan psikologis pada pasca wanita


menopause.
2. Diabetes Mellitus
Ketika diabetes menjadi faktor predisposisi untuk
oral candidiasis yang dimana menyebabkan iritasi
mukosa dan dengan demikian menghasilkan oral
burning (Rasa Terbakar di mulut).
3. Obat-obatan
Penggunaan obat-obatan juga dapat menyebabkan
Glossopyrosis. Angiotensin converting enzyme
merupakan inhibitor yang paling sering menjadi
penyebab dari Glossopyrosis. Selain itu juga
termasuk losartan, antikoagulan, metoclorpramide
dan juga antikolinergik.

• Faktor Neurogenik
Disfungsi berbagai saraf kranial yang berhubungan
dengan sensasi rasa juga bisa menjadi penyebab
Glossopyrosis. Persepsi abnormal dari berbagai
intensitas nyeri, perubahan dalam transmisi saraf dan
gangguan sustem microcirculatory neurovaskular
menyetujui pandangan neuropatik pada Glossopyrosis.
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 115

Kadar serum dari IL-6, sitokin saraf ditemukan endah


pada pasien Glossopyrosis.

• Faktor Psikologis
Keadaan stres juga merupakan andil bagi penyebab
Glossopyrosis.Setidaknya satu dari tiga penderita
Glossopyrosis melaporkan tingkat stres yang
dialaminya. Namun, belum ada asosiasi yang jelas
antara rasa sakit Glossopyrosis disebabkan oleh tingkat
stres individu. Masalah psikologis seperti stres dan
kecemasan lebih diartikan dapat muncul sebagai akibat
dari perasaan tersiksa karena rasa sakit dari sindrom
Glossopyrosis ini, dan bukan sebagai penyebab dari
Glossopyrosis.
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 116

HIPERMETROPI
Yuk Kenali! Demi Kesehatan Mata Anda

Oleh: Octavia Indriyani

Tahukah kamu apa Hipermetropi itu?

Hipermetropi atau hiperopia (rabun dekat) adalah kelainan


refraksi mata di mana bayangan dari sinar yang masuk ke
mata jatuh di belakang retina. Hal tersebut dapat diartikan
bahwa mata tidak bisa memfokuskan cahaya ke retina
dengan benar. Penderita hipermetropi tidak dapat melihat
objek yang dekat, tetapi mampu melihat jelas objek pada
jarak yang jauh.

Apa saja gejala-gejala Hipermetropi?

Hipermetropi pada anak anak memiliki gejala seperti:


a) Mata merah
b) Ketegangan dan kelelahan pada mata
c) Penglihatan kabur saat melihat objek yang dekat
d) Berkedip lebih sering dari biasanya
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 117

e) Sensasi sakit atau terbakar di sekitar mata


f) Sakit kepala setelah membaca atau melihat benda pada
objek yang dekat

Pada orang dewasa, masalah rabun dekat akan terjadi


seiring bertambanya usia serta kelelahan pada mata akibat
terlalu sering bekerja di layar komputer. Gejala-gejala
hipermetropi pada orang dewasa hampir sama dengan
gejala pada anak-anak.

Lalu, apa penyebab dari Hipermetropi?

Normalnya, lengkungan kornea pada mata, elastisitas


lensa mata, serta panjang bola mata berada dalam
kombinasi yang pas. Kondisi tersebut dapat memudahkan
cahaya yang masuk ke mata agar langsung difokuskan
pada permukaan retina.

Namun, pada kasus hipermetropi kondisinya berbeda.


Bentuk kornea mata yang terlalu datar (melengkung terlalu
sedikit), elastisitas lensa yang berkurang, serta ukuran bola
mata yang lebih pendek dari normal. Faktor penyebab
tersebut paling sering terjadi pada kasus ini. Akibatnya
daya akomodasi mata akan terganggu dan sinar cahaya
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 118

tidak dapat dibiaskan dengan tepat serta bayangan jatuh di


belakang retina.

Penyebab hipermetropi juga dapat terjadi karena faktor


genetik (keturunan). Adapula faktor yang jarang sekali
terjadi pada penderita hipermetropi, yaitu kondisi lain
seperti menderita penyakit diabetes, mikroftalamia, kanker
sekitar mata dan masalah dengan pembuluh darah di
retina.

Bagaimana cara mengatasi Hipermetropi?

Untuk mengatasi hipermetropi biasanya diberikan


tindakan seperti
penggunaan
kacamata lensa
cembung dan
dilakukan
pengobatan dengan
cara operasi bedah refraktif, yaitu laser assisted in-situ
keratomileusis (LASIK) untuk mengubah kelengkungan
kornea. Prosedur ini biasanya digunakan untuk mengobati
rabun jauh, tetapi juga dapat mengatasi hipermetropi atau
rabun dekat.
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 119

Bagaimana dampak psikologis pada penderita


Hipermetropi?

Pada penderita hipermetropi, dampak psikologis yang


terjadi adalah penderita akan merasa cemas dan sangat
tidak nyaman karena penglihatannya yang terganggu.
Sehingga daya konsentrasinya akan berkurang, timbul rasa
tidak percaya diri, ragu-ragu serta perasaan malu. Selain
itu, mereka juga akan menghindar sementara dari interaksi
di sekitar lingkungannya.
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 120

HIPERTENSI
Kondisi Emosi Pada Penderita Hipertensi

Oleh: Daan Juan Arsyad

Hipertensi atau Darah Tinggi adalah keadaan dimana


seseorang mengalami peningkatan tekanan darah di atas
normal atau kronis dalam waktu yang panjang. Penyakit
ini bahkan disebut sebagai penyakit jenis silent
killer karena bersifat menyerang organ-organ vital tubuh
yang kemudian menimbulkan beragam penyakit, sehingga
dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan khusus tekanan
darah.

Tahap terjadinya Hipertensi

Pertama, Jantung memompa lebih kuat sehingga


mengalirkan lebih banyak cairan pada setiap detiknya.
Kedua, Arteri besar kehilangan kelenturannya dan menjadi
kaku, sehingga mereka tidak dapat mengembang pada saat
jantung memompa darah melalui arteri tersebut. Karena
itu darah pada setiap denyut jantung dipaksa untuk melalui
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 121

pembuluh yang sempit daripada biasanya dan


menyebabkan naiknya tekanan. Inilah yang terjadi pada
usia lanjut, di mana dinding arterinya telah menebal dan
kaku karena arterios klerosis.

Ketiga, bertambahnya cairan dalam sirkulasi bisa


menyebabkan meningkatnya tekanan darah. Hal ini terjadi
jika terdapat kelainan fungsi ginjal sehingga tidak mampu
membuang sejumlah garam dan air dari dalam tubuh.
Volume darah dalam tubuh meningkat, sehingga tekanan
darah juga meningkat.

Sebaliknya, jika aktivitas memompa jantung berkurang,


arteri mengalami pelebaran, banyak cairan keluar dari
sirkulasi, tekanan darah akan menurun.

Kajian fisiologis

Tekanan darah diatur melalui beberapa mekanisme


fisiologis untuk menjamin aliran darah ke jaringan yang
memadai. Tekanan darah ditentukan oleh curah jantung
(cardiac output, CO) dan resistensi pembuluh darah
terhadap darah. Resistensi diproduksi terutama di arteriol
dan dikenal sebagai resistensi vaskular sistemik.
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 122

Dampak psikologis

Penderita hipertensi dalam pengungkapan kemarahannya


adalah dengan menggunakan angerin. Penderita hipertensi
ketika dalam kondisi kemarahannya akan diekspresikan
dengan cara berdiam diri, tidak melakukan komunikasi,
mendiamkan orang di sekitarnya dan mencoba berperilaku
seperti biasanya. hal tersebut dilakukan oleh penderita
hipertensi karena mereka tidak ingin menjadi beban bagi
orang lain.

Selain itu penderita berusaha untuk mengendalikan


kondisi tekanan darahnya dengan cara memendam
kemarahannya dan berusaha untuk tidak
mengungkapkannya secara langsung. Kondisi memendam
kemarahan yang dialami dalam jangka waktu yang lama,
jika diakumulasi akan semakin memperburuk kondisi
hipertensinya. Sehingga jika penderita tidak bisa
mengungkapkan kemarahannya, gangguan hipertensi dan
penyakit lainnya adalah merupakan refleksi dari
kemarahan dan perasaan yang selama ini dipendamnya.
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 123

HYPOESTHESIA

Oleh: Laras Asih Permatahati

Kebanyakan dari kita pasti masih asing bukan mendengar


gangguan hypoestesia?

Hypoesthesia atau bisa disebut juga hyposthesia adalah


subuah gangguan pada sistem sensorik yang ditandai oleh
berkurangnya kemampuan untuk merasakan sentuhan atau
sensasi, atau hilangnya sensitivitas pada stimulus sensori.
Dalam kehidupan sehari-hari, biasanya dikenali sebagai
“mati rasa” atau kebas.

Hypoesthesia adalah salah satu gejala sesorik negatif yang


terkait dengan gangguan sensorik kulit (Cutaneous
Sensory Disorder – CSD). Pada kondisi ini, pasien
memilki sensasi kulit yang tidak normal yang bisa
meningkat (meliputi rasa menyengat, gatal, atau terbakar)
atau menurun (meliputi mati rasa atau hypoesthesia).
Namun sampai saat ini tidak ada diagnosis medis lain yang
jelas untuk menjelaskan gejala-gejala ini.
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 124

Hypoesthesia kutaneous juga telah dikaitkan dengan


disgnosis radang usus buntu pada anak-anak, tetapi gejala
ini juga tidak didukung oleh bukti.

Para penderita hypoesthesia tidak dapat merasakan


stimulus, apakah itu panas, mekanik, atau listrik, mereka
juga tidak sensitif terhadap getaran. Lebih dari hanya
sekedar kondisi fisik, hyposthesia juga dapat menjadi
masalah psikologis dimana kehilangan perasaan
merupakan bagian dari persepsi seseorang tentang
perasaan dan sakit. Pasien dengan hypoesthesia dapat
mengalami hysteria, yaitu kondisi dimana psien
mengalami kecemasan secara intens. Kondisi ini sering
disertai dengan hilangnya kekuatan, baik permanen
ataupun sementara.

Gangguaan Hypoesthesia ini terkadang disertai dengan


kerusakan saraf, hilangnya sensasi ini dapat terjadi pada
bagian tubuh manapun, biasanya setelah mengalami luka,
operasi medis atau karena penyakit diabetes. Hal ini juga
umum terjadi pada orang-orang yang memiliki cacat fisik.

Bagi para penderita hypoesthesia terdapat beragam sensasi


yang mereka rasakan, meliputi rasa sakit yang dirasakan
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 125

secara fisik, intensitas sensi ini berbeda pada tiap


penderita. Penderita hypoesthesia mungkin dapat
mengalami beberapa tipe rangsangan tertentu tapi bisa
juga tipe rangsangan lainnya. Sebagai contoh, beberapa
orang yang kehilangan kemampuan perasanya dapat
merasakan dingin tapi tidak dapat merasakan panas.

Salah satu jenis luka dimana hypothesia terjadi adalah


whiplash (cedera leher karena gerakan leher secara cepat
dan tiba-tiba kea rah depan atau belakang, atau keduanya).
Dalam kasus ini, hilangnya kemampuan perasanya dapat
terjadi saatitu atau timbul 5 – 6 bulan setelah cedera.
Biasanya sensorik dapat kembali seperti semula selama
fase pemulihan tubuh.

Para penderita diabetes memiliki resiko lebih tinggi


terkena hypoesthesia, karena diabetes berhubungan
dengan kelainan pada saraf perifer (Pheripheral Nerve
Disorders). Penelitian menyebutkan bahwa hampir 60%
pasien dengan diabetes dan hypoesthesia memiliki
kelainan saraf yang dikenal sebagai Distal Symmetric
Polyneuropathy (DSP), yang ditandai dengan mati rasa
atau kesemutan pada lengan, tangan dan kaki. Selain pada
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 126

anggota badan, penderita diabetes juga bisa mengalami


hypothesia kornea, yang mempengaruhi mata.

Hypothesia pada kornea mata tidak terbatas hanya dialami


oleh pasien diabetes saja. Orang lain yang mungkin
kehilangan kemampuan ocular adalah orang-orang dengan
herpes simplex keratitis dan mereka yang terpapar racun
melalui mata melali paparan bahan kimia tau media.
Beberapa pasien dengan operasi mata laser dan mereka
yang memiliki Climatic Droplet Kerathopathy (CDK) juga
dapat mengembangkan kondisi ini.

Orang-orang yang memiliki anggota badan diamputasi


sering menderita kehilangan sensasi dalam daging yang
berdekatan dengan anggota badan yang diamputasi.
Mereka yang menjalani bedah kecantikan termasuk
mengangkat dan menarik kulit kepala untuk menghaluskan
dahi atau menaikkan alis bisa mengalami hypothesia kulit
kepala. Hilangnya sensasi yang terkait dengan bedah
kecantikan umumnya bersifat semenara dan hanya terjadi
pada daerah yang berada tepat di dekat atau di belakang
sayatan bedah.
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 127

INFLUENZA

Oleh: Feriza Tasya

Apa itu flu (influenza)?

Flu, atau influenza, adalah infeksi virus pada pernafasan.


Influenza datang secara tiba-tiba, berlangsung selama 7
sampai 10 hari, dan biasanya hilang begitu saja.
Kebanyakan orang sembuh sepenuhnya. Namun, bagi
orang tua, balita, dan orang dengan imunitas yang lemah,
flu bisa memicu kondisi yang lebih parah dan bahkan
mengakibatkan kematian akibat komplikasi. Tipe lain dari
flu adalah flu babi (HIN1), flu burung (H5N1, H7N9), dan
lain-lain.

Apa saja tanda-tanda dan gejala flu (influenza)?

Gejala flu datang secara tiba-tiba. Tanda dan gejalanya


biasanya mulai dari 24 sampai 48 jam setelah terpapar
virus flu. Gejala dan demam terburuk biasanya
berlangsung selama 3 sampai 5 hari. Tanda dan gejalanya
seperti panas tinggi (mencapai 40° C), panas dingin, nyeri
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 128

otot, merasa sangat lemah atau lelah, sakit kepala, sakit


mata, batuk, bersin, sakit tenggorokan, hidung meler, dan
sakit perut (terlebih pada anak-anak dibandingkan orang
dewasa). Batuk dan merasa sangat lemah dan lelah bisa
bertahan hingga 6 minggu.

Apa penyebab flu (influenza)?

Flu disebabkan oleh virus yang diklasifikasikan sebagai


jenis A, B atau C. Jenis A adalah jenis influenza yang
paling umum.

Orang terkena virus penyebab pilek akibat menghirup


udara yang sudah tercemar virus dari orang lain yang
terinfeksi (misalnya melalui batuk atau bersin), atau dari
menyentuh sesuatu yang sudah disentuh orang yang
terinfeksi. Flu bisa menyebar melalui kontak dengan
hewan yang terinfeksi atau jika Anda memakan daging
hewan tersebut.

Apa yang meningkatkan risiko untuk flu (influenza)?

Ada beberapa faktor risiko untuk flu, misalnya:


F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 129

• Usia. Flu musiman cenderung menyerang balita dan


orang tua.

• Kondisi tempat tinggal. Orang yang tinggal di fasilitas


bersama dengan banyak penghuni, seperti panti jompo
atau asrama tentara, lebih sering terkena pilek.

• Sistem kekebalan tubuh lemah. Pengobatan kanker,


obat anti penolakan, kortikosteroid, dan HIV/AIDS bisa
melemahkan sistem kekebalan tubuh Anda.

• Penyakit kronis. Kondisi kronis, seperti asma, diabetes,


atau jantung, bisa meningkatkan risiko terjangkit
influenza.

• Hamil. Wanita hamil lebih mungkin untuk terjangkit


komplikasi influenza, terutama dalam trimester kedua
dan ketiga.

Apa saja pilihan pengobatan untuk flu (influenza)?

Pengobatan yang paling baik adalah istirahat. Flu tidak


bisa disembuhkan dengan antibiotik, tetapi pengobatan
lainnya bisa mengendalikan gejalanya, dan obat-obatan
lain (antivirus) bisa memperpendek durasinya. Untuk
mengatasi ketidaknyamanan, obat non-aspirin, seperti
acetaminophen dan ibuprofen dan dekongestan bisa
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 130

digunakan. Menghirup uap hangat dapat melegakan


hidung yang tersumbat dan membantu mengencerkan
sekret hidung (ingus).

Apa saja perubahan gaya hidup atau pengobatan


rumahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi flu
(influenza)?

• Mandi air hangat atau kompres dengan bantalan


pemanas bisa membantu meringankan nyeri otot,

• Menghirup uap hangat misalnya dengan vaporizer dapat


membantu mengencerkan sekret hidung (ingus)
menipiskan sekres,

• Berkumur dengan air garam hangat atau obat kumur


bisa meringankan sakit tenggorokan,

• Perbanyak cairan dalam tubuh: minum 2 liter air putih


setiap harinya untuk mengganti cairan tubuh yang
hilang dan konsumsi suplemen vitamin untuk daya
tahan tubuh,

• Istirahat yang cukup: orang dewasa sehat membutuhkan


waktu tidur ideal antara 7- 8 jam sehari untuk
memberikan waktu bagi otot dan pikiran beristirahat,
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 131

• Konsumsi obat penghilang rasa sakit: Konsultasi


dengan dokter atau apoteker Anda untuk mendapat obat
penghilang rasa sakit, baik resep/nonresep. Obat-obatan
ini dapat mengurangi rasa sakit yang diasosiasikan
dengan pilek.
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 132

JANTUNG KORONER

Oleh: Puji Lestari Ningsih

Organisasi Kesehatan Sedunia atau WHO melaporkan


bahwa penyakit jantung dari tahun ke tahun semakin
menunjukkan perkembangan yang sangat signifikan.
WHO memperlihatkan statistik bahwa penyakit jantung
baik penyakit jantung koroner atau jenis sakit jantung
lainnya menyebabkan 17 juta orang meninggal dunia per
tahun. Suatu angka yang sangat memprihatinkan.

Penyakit jantung adalah suatu keadaan dimana jantung


tidak bisa bekerja secara normal sehingga kinerja jantug
untuk memompa darah dan mendistribusikannya ke
seluruh tubuh menjadi terganggu. Adapun penyakit
jantung koroner adalah suatu keadaan dimana suplai darah
ke otot-otot jantung terganggu akibat tersumbatnya arteri
koroner pada jantung. Penyakit jantung koroner muncul
sebagai akibat dari tersumbatnya arteri korener oleh
tumpukan lemak. Tersumbatnya arteri koroner dengan
lemak disebabkan oleh beberapa faktor.
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 133

Misalnya merokok,
banyak mengkonsumsi
makanan berkolesterol
tinggi, kegemukan atau
obesitas, malas
berolahraga, kurang
istirahat, sering stress yang tinggi, tekanan darah tinggi,
dan mengidap penyakit diabetes.

Jantung adalah alat pemompa dan pembuluh darah seperti


rute pengiriman, darah dianggap sebagai cairan yang
mengandung oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan tubuh
dan membawa limbah yang perlu dibuang.

Jantung manusia normal memiliki dua arteri koroner


mayor yang keluar dari aorta yaitu right coronary artery
dan left main coronary artery, dinamakan koroner karena
bersama dengan cabangnya melingkari jantung seperti
crown (mahkota corona).

Arteri koroner meninggalkan aorta lebih kurang ½ inci di


atas katup semilunar aorta, Left main coronary artery
bercabang menjadi dua, yaitu left anterior descendens
yang memberikan perdarahan pada area anterior luas
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 134

ventrikel kiri, septum ventrikel dan muskulus papillaris


anterior, sementara left circumflex memberikan
perdarahan pada area lateral ventrikel kiri dan area right
coronary artery dominan kiri. Right coronary artery
memberikan perdarahan pada SA node, AV node, atrium
kanan, ventrikel kanan, ventrikel kiri inferior, ventrikel
kiri posterior dan muskulus papillaris posterior. Jika arteri
coroner tersumbat dapat menyebabkan penyakit jantung
koroner.

Para dokter dan ahli jantung semakin mengkhawatirkan


perilaku mudah marah, mengamuk, dan mengitimidasi
dari orang-orang. Seorang profesor di Harvard School of
Public Health di Cambridge, Laura Kubzansky, PhD,
mencemaskan orang-orang yang amarahnya mudah
meledak.

Para peneliti berpendapat bahwa kemarahan mungkin


menghasilkan efek psikologis langsung pada jantung dan
arteri. Emosi seperti marah dan kebencian dapat dengan
cepat mengaktifkan respon hormon stres—termasuk
adrenalin dan kortisol—sehingga mempercepat detak
jantung dan pernapasan, serta ledakan energi. Tekanan
darah juga meningkat akibat penyempitan pembuluh
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 135

darah. Jantung memompa darah lebih keras, pembuluh


darah menyempit, tekanan darah melonjak, kadar gula
darah meningkat, dan ada lebih banyak gelembung-
gelembung lemak di pembuluh darah. Semua ini diyakini
sanggup merusak dinding arteri.

Kemarahan bukan pelaku tunggal. Laura Kubzansky


meneliti bahwa kecemasan dan depresi yang berlebihan
ikut berkontribusi memicu penyakit jantung. Orang yang
gampang marah cenderung memiliki emosi negatif yang
lainnya juga.

Berdasarkan penemuan-penemuan demikian, beberapa


dokter kini menganggap dampak emosi sebagai faktor
risiko penyakit jantung yang dapat dikendalikan, sama
seperti kolesterol atau tekanan darah tinggi . Jadi, bagi
Anda yang suka marah-marah, sebaiknya mulai belajar
kendalikan emosi Anda dari sekarang sebelum jantung
semakin menderita.
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 136

KATARAK

Oleh: Farhan Ahmad Dzulfahmi

Apa itu Katarak?

Katarak adalah bagian keruh pada lensa mata yang


biasanya bening dan akan mengaburkan penglihatan.
Katarak tidak menyebabkan rasa sakit dan termasuk
penyakit yang sangat umum terjadi.

Lensa mata adalah bagian transparan di belakang pupil


(titik hitam di tengah bagian mata yang gelap) yang
berfungsi untuk memfokuskan cahaya pada lapisan retina.
Dengan adanya katarak, kejernihan lensa mata berkurang
dan cahaya yang masuk ke mata menjadi terhalang.

Seiring bertambahnya usia, umumnya lensa mata


perlahan-lahan akan keruh dan berkabut. Jadi katarak
adalah penyakit yang biasa terjadi seraya kita bertambah
tua. Banyak pengidap yang pada akhirnya membutuhkan
operasi untuk mengganti lensa yang rusak ini dengan lensa
buatan.
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 137

Katarak adalah penyebab utama kebutaan di dunia.


Katarak juga dapat terjadi pada bayi dan anak-anak
(katarak anak-anak), meski kemungkinannya sangat kecil.
Penyakit ini umumnya ditemukan pada orang-orang lanjut
usia dan dikenal sebagai katarak manula.

Di Indonesia, diperkirakan terdapat sekitar 210.000


penderita baru yang muncul setiap tahun. Dan lebih dari
50% kebutaan di Indonesia disebabkan oleh katarak.
(Alodokter.com)

Bagaimana cara mengobati katarak pada manula?

Kacamata dan lampu yang lebih terang mungkin bisa


membantu katarak yang ringan. Meski demikian, katarak
akan berkembang seiring waktu dan akhirnya penderita
akan membutuhkan operasi.

Satu-satunya langkah pengobatan yang terbukti paling


efektif adalah operasi. Efek penyembuhan dari operasi
akan sangat signifikan, terutama bagi penderita dengan
kondisi katarak yang sudah menghambat kegiatan sehari-
hari.
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 138

Dalam operasi katarak, lensa yang keruh akan diangkat


dan digantikan dengan lensa plastik bening. Operasi
tersebut biasanya dilakukan dengan pembiusan lokal agar
mata Anda menjadi mati rasa.

Usai operasi, dokter umumnya akan menganjurkan


penggunaan dua jenis obat tetes mata. Obat tetes yang
mengandung antibiotik untuk mencegah infeksi dan yang
mengandung steroid guna mengurangi pembengkakan.

Di samping penggunaan obat tetes mata, ada beberapa hal


yang sebaiknya Anda hindari selama masa pemulihan. Hal
ini dilakukan guna mencegah infeksi maupun komplikasi.
Aktivitas-aktivitas yang harus dijauhi tersebut meliputi
menggosok mata, berenang, aktivitas fisik yang berat
(seperti menggendong anak atau menggeser perabotan),
serta menggunakan kosmetik pada mata
(misalnya, eyeliner atau eyeshadow). Anda juga perlu
berhati-hati menjaga kebersihan mata saat berada di
tempat yang berangin dan berdebu serta saat keramas.

Meski pemulihan dari operasi akan membutuhkan


beberapa waktu (dari beberapa hari hingga minggu),
hampir semua orang yang menjalaninya akan merasakan
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 139

peningkatan pada penglihatan mereka. Penderita biasanya


bisa kembali melakukan rutinitas secara normal dalam
waktu dua minggu setelah operasi.

Pemakaian kacamata juga mungkin akan diperlukan untuk


membantu penglihatan jauh atau dekat. Sama halnya jika
Anda telah berkacamata, ukuran lensa bisa berubah.
Disarankan untuk menunggu pemulihan sampai selesai
sebelum membuat kacamata baru.

Apa dampak katarak pada psikologis?

Dampak katarak pada psikologis adalah menurunkan rasa


percaya diri dan membuat terganggu, jika ada teman atau
orang terdekat yang terkena katarak,lebih baik kita rangkul
dan jangan diasingkan.Karena dapat membuat mereka
lebih percaya diri dan sembuh secara sosial.

Bagaimana cara mencegah katarak?

Cara mencegah katarak bisa dengan menghindari asap


rokok, mengonsumsi makanan sehat, melindungi mata dari
sinar UV, menghindari minuman alkohol, mengonsumsi
vitamin C, mengonsumsi makanan yang mengandung beta
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 140

karoten, mengonsumsi vitamin E, membatasi konsumsi


garam, dan rutin konsumsi teh tawar
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 141

KUDIS

Oleh: Novaria Rahma

Kudis adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh tungau


(mite).

Sarcoptes scabiei adalah tungau dengan ciri-ciri bentuk


yang hampir bulat dengan 8 kaki pendek, pipih,dan
biasanya hidup di lapisan kulit. Permukaan belakang dari
tungau ini ditutupi oleh lipatan dan lekukan terutama
bentuk garis melintang sehingga menghasilkan sejumlah
skala segitiga kecil.

Proses Penyakit

• Infeksi dari penyakit ini diawali dengan tungau betina


atau nimfa stadium kedua yang secara aktif membuat
terowongan di epidermis. Pada terowongan tersebut
diletakkan 2-3 butir telur setiap hari.

• Telur menetas dalam 2-4 hari yang kemudian menjadi


larva yang berkaki 6.
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 142

• Dalam 1-2 hari larva berubah menjadi nimfa stadium


pertama kemudian berkembang menjadi nimfa stadium
kedua, yang berkaki 8. Nimfa itu sendiri merupakan
tungau betina muda yang siap kawin dengan tungau
jantan.

• Tungau berkembang menjadi tungau dewasa dalam 2-4


hari. Untuk menyelesaikan daur hidup dari telur sampai
bertelur lagi diperlukan waktu 10-14 hari. Waktu yang
diperlukan telur menjadi tungau dewasa kurang lebih
17 hari.

Gejala

Gejala yang khas pada kudis adalah lubang kecil pada


permukaan kulit, gatal, kemerahan, dan biasanya
ada infeksi sekunder, seperti akibat dari bakteri. Pada bayi,
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 143

gejala yang khas yaitu adanya bisul pada telapak kaki dan
telapak tangan.

Diagnosis

Untuk mendiagnosis penyakit ini dapat dilakukan melalui


kerokan kulit pada kerak kotoran sampai keluar darah
dengan menggunakan pisau bedah. Lalu hasil kerokan
tersebut diberi beberapa tetes KOH 10% agar tungau
terpisah dari jaringan kulit yang terbawa tersebut. Setelah
itu campuran tersebut diperiksa di bawah mikroskop.

Pencegahan

▪ Berikut adalah cara agar kita dapat terhindar dari


penyakit Kudis:
▪ Mandi dengan memakai sabun dan shampo hingga
bersih, sesudah mandi keringkan badan dengan handuk
hingga bersih.
▪ Berjemur di bawah terik matahari langsung dapat
mengurangi risiko sampai menghentikan siklusnya (bila
sudah terjangkit), waktu ideal untuk berjemur antara
pukul 09.00 - 11.00 tergantung seberapa parah keluhan
yang diderita.
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 144

▪ Menjaga kebersihan rumah dan sekitarnya dan dalam


periode tertentu diadakan disinfektan rumah dengan
bahan anti septik.
▪ Dampak Psikologis
o Kurangnya percaya diri, karena penyakit ini berada di
lapisan epidermis (lapisan kulit paling atas) hal ini akan
membuat penyakit tersebut sangat terlihat jelas. Dan hal
tersebut akan membuat seseorang yang mengidap
penyakit ini menjadi kurang percaya diri.

o Mengurungkan diri untuk bergaul dengan orang lain,


selain menyebabkan kurang nya percaya diri, penyakit
ini juga dapat membuat seseorang menutup dirinya dari
orang lain, karena penyakit kudis ini sangat gatal dan
tentu akan sangat janggal jika seseorang individu yang
sedang mengobrol dengan individu lain tetapi terus
menerus menggaruk.
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 145

MIOPI

Oleh: Sayyidatunna Firdausya

Pada era digital ini, pastinya kita sering menggunakan


gadget dalam mendapatkan informasi-informasi yang kita
butuhkan. Hal ini tentunya akan memberikan dampak
negatif jika kita tidak menggunakan gadget tersebut
dengan bijak. Salah satunya adalah miopi. Lalu, apa itu
miopi? Apakah miopi berbahaya? Apa penyebabnya? Apa
dampaknya bagi kehidupan sehari-hari?

Apa itu Miopi?

Miopi atau miopia atau rabun jauh merupakan suatu


kondisi mata saat penderitanya bisa melihat objek yang
berada di dekatnya secara jelas, tetapi saat melihatnya dari
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 146

jauh akan terlihat buram / kabur. Menurut WHO miopia


bersamaan dengan hiperopia (rabun dekat) dan
astigmatisme (silinder) menduduki sebanyak 43% yang
menjadikan gangguan penglihatan dengan penderita paling
banyak di dunia disusul dengan katarak sebanyak 33% dan
glaukoma sebanyak 2%.

Apa yang terjadi pada mata dengan miopi?

Miopi disebabkan karena kesalahan. Kesalahan bisa terjadi


ketika mata tidak bisa memfokuskan cahaya yang masuk
dengan benar atau tepat di retina. Pada rabun jauh, fokus
cahaya akan jatuh di depan retina, bukan tepat di retina.

Pada miopi fokus mata salah Karena bentuknya yang tidak


lagi normal. Bola mata penderita rabun jauh biasanya
sedikit memanjang, dan terkadang bentuk korneanya
terlalu bulat. Kornea adalah lapisan bening di depan mata.

Apa faktor terjadinya miopi?

Miopi disebabkan oleh berbagai faktor, di antaranya


adalah faktor genetik dari keluarga terutama orang tua,
kurangnya asupan vitamin A, kebiasaan dalam
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 147

menggunakan organ mata, serta faktor lingkungan. Di


Indonesia, anak-anak remaja dari golongan ekonomi
menengah ke atas mempunyai angka kejadian miopia
semakin meningkat. Hal ini disebabkan oleh aktivitas
melihat dekat atau nearwork, seperti menonton televisi,
bermain video game, dan sejenisnya.

Bagaimana gejalanya?

Gejala rabun jauh yang paling jelas yaitu pandangan


menjadi kabur ketika melihat objek yang jauh. untuk anak-
anak yang masih sekolah mungkin mereka akan kesulitan
melihat papan tulis di sekolah secara jelas. atau jika orang
dewasa mungkin tidak bisa melihat jalan dengan jelas saat
mengemudi.

Tanda dan gejala rabun jauh dapat berbeda-beda


tergantung pada tingkat keparahan miopi yang diderita
seseorang, begitupun penanganannya atau bantuan dengan
menggunakan kacamata akan memiliki ukuran lensa yang
berbeda juga antara satu orang dengan yang lain.
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 148

Tanda-tanda lain dari rabun jauh meliputi sakit kepala,


mata terasa sakit atau merasa mata lelah dan sering
menyipitkan mata.

Gejala dan ciri-ciri rabun jauh di atas biasanya hilang


setelah pengobatan dengan kacamata atau lensa kontak.
Sakit kepala mungkin saja masih akan terjadi untuk
beberapa waktu pada beberapa orang dan ini hal yang
lazim, butuh waktu untuk menyesuaikan diri dengan
kacamata baru atau lensa kontak yang baru anda gunakan.

Bagaimana Pemeriksaan dan Penanganan Miopi?

Dokter mata dapat mendiagnosa rabun jauh dengan


melakukan pemeriksaan mata lengkap. dan tindakan medis
dapat mencakup: lensa korektif, terapi bias kornea, bedah
refraktif

Kacamata atau lensa kontak merupakan contoh tindakan


lensa korektif. Perangkat ini mengkompensasi
kelengkungan kornea sehingga bisa mengalihkan fokus
cahaya yang memasuki mata Anda tepat pada retina.

Lensa kontak umumnya lebih praktis memberikan bidang


yang lebih luas dari pada kacamata. namun pada beberapa
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 149

pasien lensa kontak mungkin saja tidak cocok untuk


mereka, atau tidak nyaman digunakan karena dapat
mengiritasi permukaan mata pada sebagian orang.

Tindakan medis lanjutan pada penderita miopia dapat


meliputi bedah refraktif atau laser mata, yaitu salah satu
bentuk tindakan medis permanen untuk rabun jauh.
Tindakan ini bertujuan untuk membentuk ulang kornea
mata agar dapat memfokuskan cahaya ke retina secara
normal. Penderita yang telah menjalani bedah refraktif
tidak perlu lagi memakai kacamata atau lensa kontak.
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 150

OTOSKLEROSIS

Oleh: Puteri Tsuraya Alya

Apa itu Otosklerosis?

Otosklerosis merupakan penyakit pada kapsul tulang


labirin yang mengalami spongiosis (pertumbuhan tulang
stapes berlebih yang berbentuk spon) di daerah kaki
stapes, sehingga stapes menjadi kaku dan tidak dapat
menghantarkan getaran suara ke labirin dengan baik
(Elisty & Nurbaiti, 2001).

Otosklerosis adalah suatu penyakit dimana tulang-tulang


di sekitar telinga tengah dan telinga dalam tumbuh secara
berlebihan sehingga menghalangi pergerakan tulang stapes
(tulang telinga tengah yang menempel pada telinga
dalam), akibatnya tulang stapes tidak dapat
menghantarkan suara sebagaimana mestinya
(Mediastore.2004).

Otosklerosis adalah suatu penyakit pada tulang pada


bagian telinga tengah khususnya pada stapes yang
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 151

disebabkan pembentukan baru tulang spongiosus dan


sekitar jendela ovalis sehingga dapat mengakibakan fiksasi
pada stapes (Brunner&Sudarth,2001).

Bagaimana gejala Otosklerosis?

Penderita awalnya mengalami telinga berdenging


(tinnitus), yang kemudian bisa berujung kepada ke tulian
kepada penderita. Tetapi itu juga tergantung seberapa
parahnya gangguan tersebut, jika sampai dapat
menghasilkan ke tulian maka dinyatakan Otosklerosisnya
parah. Hal yang paling umum adalah mengalami tinnitus
yang biasanya terdengar seperti suara peluit, menderu dan
berdenging. Atau juga bisa mengalami vertigo.

Apa penyebab dari Otosklerosis?

Tulang sanggurdi (stape) merupakan jaringan yang


terbangun dari sel sel yang biasanya terus menerus rusak
dan tebentuk kembali. Akan tetapi pada penderita
Otosklerosis proses terbentuknya tulang menjadi rusak,
tulang baru tidak terbentuk dengan benar dan tulang
menjadi tidak normal. Namun alasan mengapa hal itu
hanya terjadi pada tulang sanggurdi tidak diketahui secara
jelas.
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 152

Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya


Otosklerosis adalah faktor genetik atau keturunan.
Diketahui 2 dari 3 penderita otosklerosis ternyata mereka
memiliki anggota keluarga lain yang juga mengalami
gangguan pendengaran ini. Akan tetapi tidak semua
Otosklerosis yang terjadi dipengaruhi oleh faktor genetik.
Gangguan virus diduga mempengaruhi Otosklerosis yang
sedang berkembang.

Bagaimana Kondisi telinga pengidap Otosklerosis?


Telinga pada umumnya memiliki struktural yang seperti
gambar di atas, kali ini kita fokuskan kepada tiga tulang
pendengaran yang sudah dilingkari oleh lingkaran. Itu
adalah bentuk normal
tiga tulang pendengaran.
Tetapi bagi penderita
Otosklerosis tulang
stapesnya menjadi
seperti gambar di
samping.
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 153

Bisa dilihat pertumbuhan tulang stapes (sanggurdi)nya


memiliki pertumbuhan tulang yang mebentuk sponge atau
biasa dikenal dengan spongiosis (pertumbuhan tulang
stapes berlebih yang berbentuk spon) di kaki stapes yang
akhirnya membuat stapes tidak dapat menghantarkan
gentaran dengan baik.

Bagaimana Cara Mengobati serta Menangani


Otosklerosis?

Penderita Otosklerosis yang kehilangan pendengaran


ringan biasanya tidak akan diberikan pengobatan apa pun.
Namun jika jika gangguan menjadi sangat parah, biasanya
akan diberikan alat bantu dengar.
Secara umum tindakan yang diberikan untuk mengatasi
Otosklerosis ialah dengan cara operasi. Operasi dilakukan
untuk mengganti stapes dengan menggunakan tulang
buatan yang terbuat dari plastik atau logam. Operasi ini
dikenal dengan stapedektomi. Dalam berbagai operasi
yang dilakukan, cara pengobatan dengan metode ini
berhasil mengembalikan pendengaran ke dalam kondisi
normal.
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 154

PRESBIKUSIS
Tahukah Anda apa itu Presbikusis?

Oleh: Nia Agustin

Presbikusis adalah gangguan pendengaran sensorineural


(saraf) pada usia lanjut akibat proses degenerasi (penuaan)
organ pendengaran. Proses ini terjadi berangsur angsur,
dan simetris (terjadi pada kedua sisi telinga).
Penyebab gangguan pendengaran pada presbikusis
umumnya merupakan kombinasi dari beberapa hal seperti
degenerasi elastisitas gendang telinga, degenerasi sel
rambut di koklea, degenerasi fleksibilitas dari membran
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 155

basilar, berkurangnya neuron pada jalur pendengaran,


perubahan pada sistem pusat pendengaran dan batang
otak, degenerasi jangka pendek dan auditory memory dan
menurunnya kecepatan proses pada pusat pendengaran di
otak (central auditory cortex).

Faktor usia setelah berusia di atas 40 tahun maka hearing


threshold level dikoreksi 0,5 dBA untuk setiap
pertambahan usia 1 tahun. Gejala atau perubahan yang
dijumpai pada presbikusis secara umum dibedakan
menjadi berkurangnya kemampuan mendengar dan
berkurangnya kemampuan mengerti percakapan (Kevin,
1999).

Etiologi

Schuknecht menerangkan bahwa penyebab kurang


pendengaran akibat degenerasi ini dimulai terjadinya atrofi
di bagian epitel dan saraf pada organ corti. Lambat laun
secara progresif terjadi degenerasi sel ganglion spiral pada
daerah basal hingga ke daerah apeks yang pada akhirnya
terjadi degenerasi sel-sel pada jaras saraf pusat dengan
manifestasi gangguan pemahaman bicara. Kejadian
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 156

presbikusis diduga mempunyai hubungan dengan faktor-


faktor herediter, metabolisme, aterosklerosis, bising, gaya
hidup atau bersifat multifaktor. Menurunnya fungsi
pendengaran secara berangsur merupakan efek kumulatif
dari pengaruh faktor-faktor tersebut diatas.

Menurut WHO, secara global prevalensi presbikusis


bervariasi, diperkirakan terjadi pada 30-45% orang dengan
usia di atas 40 tahun. Pada tahun 2005 terdapat 1,2 milyar
orang berusia lebih dari 60 tahun, dari jumlah tersebut
60% di antaranya tinggal di negara berkembang.
Progesifitas penurunan pendengaran dipengaruhi oleh usia
dan jenis kelamin, pada laki-laki lebih cepat dibandingkan
pada perempuan.

Fisiologi

Defleksi stereosilia (rambut) sel sensori seperti gelombang


travelling mekanik yang mengawali proses transduksi.
Gelombang sepanjang membran basilaris bergerak dari
dasar apeks koklea, mirip dengan gerakan piston stapes
pada telinga tengah. Gelombang ini memiliki puncak
yang tajam, menimbulkan suara frekuensi tinggi
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 157

kemudian bergerak ke arah apeks sehingga suara


berangsur-angsur menurun.

Defleksi stereosilia dengan cara terbuka dan tertutupnya


kanal ion, menyebabkan aliran ion K+ menuju sel sensori.
Perubahan ion potassium dari nilai positif 80-90 mV di
skala media menjadi potensial negatif pada sel rambut luar
dan dalam. Hasil depolarisasi ini akan menghasilkan
enzim cascade, melepaskan transmitter kimia dan
kemudian mengaktivasi serabut saraf pendengaran.

Dampak psikologis dari Presbikusis

Kesulitan berkomunikasi berarti meningkatkan terjadinya


depresi (yang sebenarnya emosi lansia sudah menjadi
begitu mudah depresi), sehingga kualitas hidup lansia
menjadi semakin menurun karena menjadi frustasi,
mengisolasikan diri, merasa kesepian dan sebagainya.
Beberapa penelitian terakhir menunjukkan efek
presbikusis adalah gangguan bicara, bahkan ada yang
menyebutkan presbikusis merupakan tanda awal kondisi
kesehatan yang memburuk.
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 158

PTERYGIUM

Oleh: Triana Nur Fajariah

Apa kalian tahu apa itu Pterygium? Disini aku mau jelasin
apa itu Pterygium, dan kenapa Pterygium bisa terjadi pada
kita.

Pterygium adalah suatu kelainan yang ditandai dengan


pertumbuhan jaringan fibrovaskuler menyerupai sayap,
merupakan lipatan dari konjungtiva, dan menginvasi
bagian superfisial dari kornea. Pterygium merupakan
benjolan pada selaput lendir atau konjungtiva yang
bentuknya seperti segitiga dengan puncak berada di arah
kornea.
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 159

Nah, pertumbuhan fibrovaskular konjungtiva ini ada yang


bersifat degeneratif dan ada yang invasif. Pertumbuhan ini
biasanya terdapat pada celah kelopak bagian nasal ataupun
temporal konjungtiva yang meluas ke daerah kornea.

Pasti kalian bertanya-tanya kan apa itu konjungtiva? Nah,


konjungtiva itu adalah membran mukosa yang transparan
dan tipis yang membungkus permukaan posterior kelopak
mata (konjungtiva palpebralis) dan permukaan anterior
sklera (konjungtiva bulbaris). Konjungtiva bersambungan
dengan kulit pada tepi kelopak (persambungan
mukokutan) dan dengan epitel kornea di limbus.

Pterygium ini lebih banyak terletak di bagian nasal.


Pterygium meluas menuju aksis visual dengan
pertumbuhan vaskuler yang nyata atau terkadang menetap
pada keadaan dorman selama beberapa tahun. Pada
keadaan lebih lanjut, pterygium yang meluas ke arah aksis
visual menyebabkan terjadinya gangguan penglihatan
akibat hilangnya transparansi kornea pada aksis visual,
Kadang terjadi diplopia sehingga menyebabkan
terbatasnya pergerakan mata.
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 160

Pembagian Pterygium

Berdasarkan perjalanan penyakitnya, pterygium dibagi


menjadi 2 yaitu:
o Pterygium progresif: tebal dan vaskular dengan
beberapa infiltrat di kornea di depan kepala pterygium
(disebut cap dari pterygium).
o Pterygium regresif: tipis, atrofi, sedikit vaskular.
Akhirnya menjadi bentuk membran, tetapi tidak pernah
hilang.

Berdasarkan terlihatnya pembuluh darah episklera di


pterygium dan harus diperiksa dengan slit lamp pterygium
dibagi 3 yaitu:
▪ T1 (atrofi): pembuluh darah episkleral jelas terlihat
▪ T2 (intermediet): pembuluh darah episkleral sebagian
terlihat
▪ T3 (fleshy, opaque): pembuluh darah tidak jelas.

Pterygium juga dapat dibagi ke dalam 4 derajat yaitu:

• Derajat 1: jika pterygium hanya terbatas pada limbus


kornea.
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 161

• Derajat 2: jika sudah melewati limbus kornea tetapi


tidak lebih dari 2 mm melewati kornea.

• Derajat 3: sudah melebihi derajat 2 tetapi tidak melebihi


pinggiran pupil mata dalam keadaan cahaya normal
(pupil dalam keadaan normal sekitar 3 – 4 mm)

• Derajat 4: pertumbuhan pterygium melewati pupil


sehingga mengganggu penglihatan.

Penyebab Pterygium

Pterygium ini sebabkan oleh paparan sinar matahari (UV)


dan disertai pula dengan adanya alergen, bahan kimia
berbahaya, dan bahan iritan (angin, debu, polutan)
yang menyebabkan peradangan kronis pada permukaan
bola mata. Selain itu, pterygium juga meningkat dengan
pertambahan usia banyak ditemui pada usia dewasa sekitar
20-40 tahun dan daerah geografis sekitar khatulistiwa.

Gangguan ini lebih sering dijumpai pada laki-laki yang


bekerja di luar rumah dan juga diperengaruhi faktor
herediter yang diturunkan secara autosomal dominan.

Proses terjadinya Pterygium


F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 162

Proses biologis pertama yang terjadi pada pembentukan


pterygium adalah perubahan genetis pada sel stem limbus
yang disebabkan paparan radiasi UV. Kerusakan pada
barrier limbus korneosklera menyebabkan proses
konjungtivalisasi pada kornea sehingga terjadi pterygium.
Bentuk triangular pterygium menunjukkan bahwa proses
awal terbentuk pterygium adalah pada daerah limbus.
Penelitian terbaru pada area limbus menemukan bahwa
pada sel basal pterygium ditemukan pula perubahan
ekspresi MMPs yang menyebabkan terjadinya invasi sel
dan disolusi membran Bowman sehingga pterygium
tumbuh dengan

Histopatologi pterygium ditandai dengan pertumbuhan


hiperplasia, perubahan sel stem limbus yang menyebabkan
disolusi membran Bowman, aktivasi fibroblas stroma
dengan proses peradangan, neovaskularisasi, dan
remodeling matriks yang dimediasi oleh sitokin, growth
factors, dan MMPs. 11

Pemisahan fibroblast dari jaringan pterygium


menunjukkan perubahan phenotype, pertumbuhan banyak
lebih baik pada media mengandung serum dengan
konsentrasi rendah dibanding dengan fibroblast
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 163

konjungtiva normal. Lapisan fibroblast pada bagian


pterygiun menunjukkan proliferasi sel yang berlebihan,
dimana matriks ekstraselluler berfungsi untuk jaringan
yang rusak, penyembuhan luka, mengubah bentuk. Hal ini
menjelaskan kenapa pterygium cenderung terus tumbuh,
invasi ke stroma kornea dan terjadi reaksi fibrovaskular
dan inflamasi.

Dampak Psikologis

Dampak psikologis yang ditimbulkan dari pterygium seperti


timbul rasa tidak nyaman dan hilangnya rasa percaya diri sebab
kelainan ini berada di mata yang dapat mempengaruhi
penampilan fisik sehingga menurunkan rasa percaya diri. Selain
itu, bagi penderita yang sudah parah terutama para pekerja,
menyebabkan gangguan penglihatan sehingga tidak dapat
bekerja secara maksimal dan menurunkan kinerjanya.
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 164

SINUSITIS
si Penyumbat Pernafasan

Oleh: Flavia Zalfatilla

Kita mungkin pernah merasakan kesulitan bernapas karena


hidung tersumbat, demam, batuk, kelelahan, dan sebagainya.
Sering kali dari gejala yang telah disebutkan tadi kita
menyimpulkan bahwa kita terkena suatu penyakit yang
dinamakan pilek atau flu.

Namun, ketika gejala tersebut berlangsung selama lebih dari 1


minggu dan disertai dengan adanya pembengkakan disertai rasa
nyeri di sekitar mata, pipi, hidung, dan dahi yang akan
memburuk ketika kita membungkuk, segeralah periksakan diri
ke dokter THT. Karena bisa jadi kita menderita suatu penyakit
yang disebut sinusitis.
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 165

Sinusitis merupakan inflamasi atau pembengkakan yang terjadi


pada lapisan dalam sinus. Sinus sendiri merupakan suatu rongga
yang terletak di belakang tulang pipi dan dahi. Sinus dilapisi
oleh suatu jaringan lembut berwarna merah muda yang bernama
mukosa. Dalam keadaan sehat, sinus hanya diisi oleh sedikit
lendir dan udara. Namun, ketika sinus terisi penuh dengan
lendir, kuman akan tumbuh dan bisa menyebabkan infeksi.

Dalam keadaan normal, rongga sinus berfungsi sebagai:

• Membantu indera penciuman dalam mencium bau.

• Melembabkan dan menghangatkan udara yang kita hirup.

• Memperbaiki kualitas suara

• Menghasilkan lendir yang berguna untuk membersihkan dan


melembabkan saluran-saluran yang ada di hidung.

Sinusitis menyebabkan rongga sinus meradang dan


membengkak. Pembengkakan ini menyebabkan adanya lendir
yang pada akhirnya menyebabkan penderita siusitis mengalami
kesulitan untuk bernafas. Secara umum, penyebab terjadinya
sinusitis yaitu:
▪ Infeksi virus atau bakteri yang menimbulkan produksi
berlebihan pada lendir di dalam rongga hidung.
▪ Reaksi hiper-reaktif, seperti Alergic Rhinitis atau keadaan
hidung yang berair terus menerus akibat kita yang
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 166

menghirup sumber alergi seperti debu, bulu binatang, dan


udara yang dingin.
▪ Polip dan iritasi zat kimia.
▪ Problem gigi (infeksi gigi atau pemasangan gigi palsu).
▪ Kondisi setelah menyelam dan/atau berpergian
menggunakan pesawat terbang.
▪ Kekurangan sistem kekebalan tubuh.

Sinusitis tidak hanya terjadi pada orang dewasa saja. Sinusitis


dapat menyerang semua orang, pria dan wanita, dan tidak
terbatas pada umur. Sinusitis dapat terjadi pada anak-anak
karena:

• Alergi.

• Penularan virus dari temannya.

• Penggunaan dot.

• Asap kendaraan dan rokok.

Terdapat 4 jenis sinusitis yang berbeda waktu berlangsungnya.


1. Sinusitis Akut. Merupakan jenis sinusitis yang berkembang
paling cepat dan berlangsung singkat yaitu sekitar 3-4
minggu. Gejala utama dari sinusitis akut di antaranya
(minimal merasakan 2 gejala) nyeri pada area wajah,
hidung terus menerus mengeluarkan lender atau meler,
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 167

kehilangan penciuman, batuk dan demam, kelelahan, dan


sakit gigi terutama di rahang bagian atas.

2. Sinusitis Sub-Akut (pembengkakan selama 4-8 minggu)

3. Sinusitis Kronis (pembengkakan selama 12 minggu).


Sinusitis jenis ini merupakan masalah serius dan harus
segera mendapatkan pertolongan medis. Gejala yang dapat
dirasakan pada sinusitis kronis yaitu perasaan ‘penuh’ di
wajah akibat pembengkakan, penyumbatan hidung akibat
lendir atau polip, demam dan pusing, sakit gigi terutama di
bagian atas rahang gigi, dan kelelahan yang parah.

4. Sinusitis Kambuhan (pembengkakan selama lebih dari 1


tahun). Jika Anda memiliki infeksi sinus yang simpel,
dokter akan menyarankan anda menggunakan obat semprot
seperti Saline Nasal Spray, Nasal Corticosteroid, dan
Decongestant (dapat berupa cairan semprotan atau tablet)
yang berfungsi untuk membersihkan rongga hidung.
Penggunaan Decongestant disarankan untuk tidak
menggunakannya selama lebih dari 3 hari karena dapat
membuat anda merasa semakin sesak. Jika dokter
memberikan antibiotik, konsumsilah selama 10-14 hari.
Gejalanya bisa hilang dengan pengobatan. Rasa hangat dan
lembap juga dapat membantu meringankan gejala sinusitis.
Anda dapat menggunakan Vaporizer atau bernafas dari uap
air hangat.
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 168

VERTIGO

Oleh: Mauliananda Rachman

Vertigo merupakan gejala sensasi diri sendiri atau ruangan


sekeliling yang terasa berputar. Atau bisa juga dipahami
sebagai sensasi di mana tubuh terasa melayang seakan
mau jatuh.

Serangan vertigo bervariasi, bisa berupa pusing ringan


berdurasi sebentar hingga yang parah dan berlangsung
lama. Jika Anda mengalami yang kedua, dapat dipastikan
aktivitas harian akan terganggu karena kesulitan menjaga
keseimbangan tubuh.

Gejala

Gejala vertigo bisa muncul dengan durasi yang singkat


atau hilang-timbul. Beberapa tanda yang bisa dikenali di
antara lain sensasi diri atau sekeliling berputar, kehilangan
keseimbangan, seolah berayun-ayun dan seolah ditarik-
tarik ke satu arah.
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 169

Sedangkan, gejala-gejala lain yang biasanya muncul


berbarengan dengan vertigo, antara lain mual, muntah,
gerakan mata tidak normal, sakit kepala dan berkeringat.

Dampak Psikologis

1. Cemas dan panik. Vertigo menyebabkan perasaan


gelisah dan panik bagi penderitanya apalagi bila harus
menemukan sebuah benjolan yang muncul di bagian
tenggorokan (globus). Selain itu, studi formal
menemukan bahwa rasa cemas dialami oleh seseorang
dengan gangguan telinga bagian dalam. Kecemasan
atau kegelisahan disebabkan oleh kondisi medis yang
berhubungan dengan kegoyangan dan hilangnya kontrol
fungsi tubuh.

2. Sindrom somatisasi. Sindrom somatisasi merupakan


kecenderungan untuk mengalami dan kesulitan dalam
berkomunikasi somatik dalam respon terhadap stres
psikososial.

3. Depresi. Gejala sederhana depresi lebih sering dialami


saat diserang penyakit kepala pusing. Apalagi bila rasa
sakit kepala berputar ini terjadi selama beberapa hari
lamanya. Sangat disarankan untuk melakukan
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 170

pengobatan. Mengkonsumsi obat antidepresan adalah


solusi yang tepat namun harus sesuai dengan dosis yang
dianjurkan.

4. Kehilangan kemampuan berpikir. Banyak penderita


gangguan vestibular mengeluhkan kehilangan
kemampuan multitasking. Rasa sakit dibagian kepala
membuat mereka kehilangan fokus otak karena
teralihkan rasa sakit sehingga kemampuan kognitif
buyar.
Patofisiologi

Rasa pusing atau vertigo disebabkan oleh gangguan alat


keseimbangan tubuh yang mengakibatkan ketidakcocokan
antara posisi tubuh yang sebenarnya dengan apa yang
dipersepsi oleh susunan saraf pusat. Ada beberapa teori
yang berusaha menerangkan kejadian tersebut:
1. Teori rangsang berlebihan (overstimulation) Teori ini
berdasarkan asumsi bahwa rangsang yang berlebihan
menyebabkan hiperemi kanalis semisirkularis sehingga
fungsinya terganggu, akibatnya akan timbul vertigo,
nistagmus, mual dan muntah.

2. Teori konflik sensorik. Menurut teori ini terjadi


ketidakcocokan masukan sensorik yang berasal dari
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 171

berbagai reseptor sensorik perifer yaitu mata/visus,


vestibulum dan proprioceptif, atau
ketidakseimbangan/asimetri masukan sensorik yang
berasal dari sisi kiri dan kanan. Ketidakcocokan
tersebut menimbulkan kebingungan sensorik di sentral
sehingga timbul respons yang dapat berupa nnistagmus
(usaha koreksi bola mata), ataksia atau sulit berjalan
(gangguan vestibuler, serebelum) atau rasa melayang,
berputar (berasal dari sensasi kortikal). Berbeda
dengan teori rangsang berlebihan, teori ini lebih
menekankan gangguan proses pengolahan sentral
sebagai penyebab.

Ciri Ciri Penderita Penyakit Vertigo

• Kepala serasa berputar


• Pingsan
• Mual / muntah
• Gangguan pendengaran
• Kehilangan keseimbangan
• Pusing
• Suhu badan tinggi
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 172
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 173

TENTANG PENULIS

T
ugas mata kuliah Psikologi Faal ini dibuat oleh
kelas D angkatan 2016. Terdiri dari 38
mahasiswa/i, kelas D memiliki banyak individu
dengan tingkah laku dan kepribadian yang serupa satu
sama lain. Di kelas D, terdapat 10 mahasiswa dan 28
mahasiswi. Tidak heran jika di kelas amat sangat ramai.
Walaupun suasana di kelas ramai dan penuh canda
tawa, kelas D tidak pernah lupa untuk belajar dan
berprestasi. Hal ini dibuktikan dengan terpilihnya kelas
D sebagai Juara Favorit Lomba Mading dan Juara 2
Cerdas Cermat di Halimun Festival 2017. Mata kuliah
Psikologi Faal untuk kelas D, diajar oleh Ibu Dr. phil
Zarina Akbar, M.Psi dan dibantu oleh Bang Robby
Faryansyah. Setiap hari Senin dan Selasa jam 08.20
pagi, semua siswa kelas D bergegas ke kampus untuk
mengikuti mata kuliah Psikologi Faal di ruang 308.
Dalam setiap pertemuan Psikologi Faal, kelas D selalu
menyambutnya dengan semangat, sukacita dan terharu
dapat mengikuti pembelajaran dengan damai dan
sejahtera.
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 174
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 175
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 176

DAFTAR PUSTAKA

ADHD

http://doktersehat.com/mengenal-adhd-penyebab-dan-
pengobatan/ (Diunduh Rabu, 31 Mei 2017)

http://elib.fk.uwks.ac.id/asset/archieve/jurnal/Vol2.no1.J
anuari2010/ASPEK%20NEUROLOGIS.pdf (Diunduh Rabu,
31 Mei 2017)

https://www.khanacademy.org/science/health-and-
medicine/mental-health/neurodevelopmental-
disorders/a/what-is-adhd (Diunduh, Rabu 31 Mei 2017)

AGEUSIA

http://www.klikdokter.com/tanya-
dokter/read/2702103/gangguan-perasa (Diunduh, Jumat
2 Juni 2017)

http://www.terapisehat.com/2009/10/kelainan-
penciuman-pengecapan.html (Diunduh, Jumat 2 Juni
2017)
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 177

ALZHEIMER

https://www.dokter.id/berita/faktor-resiko-terjadinya-
alzheimer (Diunduh, Sabtu 3 Juni 2017)

http://www.republika.co.id/berita/koran/medika/14/12/
29/nhc3k714-melawan- (Diunduh, Sabtu 3 Juni 2017)

http://www.republika.co.id/berita/koran/leasure/14/09/
16/nbznsa7-melawan-alzheimer (Diunduh, Sabtu 3 Juni
2017)

AMNESIA

https://www.deherba.com/fakta-sebenarnya-tentang-
amnesia.html (Diunduh, Sabtu 3 Juni 2017)

http://tipskesehatanlengkap.com/artikel-amnesia
(Diunduh, Sabtu 3 Juni 2017)

ANOSMIA

https://academic.oup.com/chemse/article/24/6/705/320
339/Assessing-the-Impact-of-Anosmia-Review-of-a
(Diunduh, Rabu 31 Mei 2017)
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 178

http://www.fifthsense.org.uk/anosmia-and-its-causes/
(Diunduh, Rabu 31 Mei 2017)

http://www.fifthsense.org.uk/psychology-and-smell/
(Diunduh, Rabu 31 Mei 2017)

Muxworthy, Lora. 1999. The Dangers and Safety


Precautions Related to the Olfactory Dysfunction
Anosmia. Austin: Austin State University.

ANOSOGNOSIA

https://en.wikipedia.org/wiki/Anosognosia (Diunduh,
Rabu 31 Mei 2017)

https://www.nami.org/Learn-More/Mental-Health-
Conditions/Related-Conditions/Anosognosia (Diunduh,
Rabu 31 Mei 2017)

pdf anosognosia

APHASIA

https://scientificpsychopad08.files.wordpress.com/2011/
12/3-aphasia.pdf (Diunduh, Kamis 1 Juni 2017)
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 179

ASMA

www.amazine.co/2506/tips-mengenal-asma-mengetahui-
9-jenis-asma (Diunduh, Sabtu 3 Juni 2017)

http://gosehat.com/mengenal-asma (Diunduh, Sabtu 3


Juni 2017)

ASOMATOGNOSIA

https://fatanajuliaputri.wordpress.com/2014/09/24/gene
tika-dan-prilaku/ (Diunduh, Sabtu 3 Juni 2017)

https://hellosehat.com/somatoparaphrenia-sindrom-tak-
mengakui-anggota-tubuh-sendiri/ (Diunduh, Sabtu 3 Juni
2017)

http://nawrot.psych.ndsu.nodak.edu/Courses/465Project
s08/Asomatagnosia/Asoma.htm (Diunduh, Sabtu 3 Juni
2017)

http://psikologi35.rssing.com/chan-
58188938/all_p13.html (Diunduh, Sabtu 3 Juni 2017)
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 180

ASTEREOGNOSIA

https://en.wikipedia.org/wiki/Astereognosis (Diunduh,
Sabtu 3 Juni 2017)

Gerstmann, J. 2001. Pure Tactile Agnosia Cognitive


Neuropsychology

http://www.medfriendly.com/astereognosis.html
(Diunduh, Sabtu 3 Juni 2017)

Pinel, John P.J. 2009. Biopsikologi. Yogyakarta: Pustaka


Pelajar

http://www.sciencedirect.com/topics/page/Astereognosi
s (Diunduh, Sabtu 3 Juni 2017)

Smeltzer, S., & Bare, B. 2001. Buku Ajar Keperawatan


Medikal Bedah.Jakarta: EGC

Sobur, Alex. 2016. Kamus Psikologi. Bandung. Pustaka


Setia

ASTIGMATISME

http://www.alodokter.com/astigmatisme (Diunduh, Kamis


1 Juni 2017)
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 181

http://dokumen.tips/documents/proses-fisiologi-struktur-
mata-dan-astigmatisma-rezza.html (Diunduh, Kamis 1
Juni 2017)

https://www.blogdokter.net/2009/02/12/astigmatisme-
mata-silindris/ (Diunduh Jumat, 2 Juni 2017)
https://www.google.co.id/amp/s/ayufebrian.wordpress.co
m/2012/11/06/dampak-psikologis-dari-kelainan-kelima-
indera/amp/ (Diunduh, Jumat 2 Juni)

ATHROPIC GLOSSITIS

http://acityawara.com/Detail-1996--penyebab-gejala-
pencegahan-dan-pengobatan-glossitis-.html (Diunduh,
Sabtu 3 Juni 2017)

Dokter Maya.2011.glossitis.khanza skin care (Diunduh,


Sabtu 3 Juni 2017)

https://doktermaya.wordpress.com/2011/11/04/glositis/.
(Diunduh, Sabtu 3 Juni 2017)

https://id.wikipedia.org/wiki/Glossitis (Diunduh, Sabtu 3


Juni 2017)
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 182

BUTA WARNA

Deswaty Furqonita, S.Si., M.Biomed. 2002. ,seri IPA


Biologi SMP kls IX. Depok: Yudhistira Ghalia Indonesia,
hlm.145

https://id.wikipedia.org/wiki/Buta_warna (Diunduh,
Rabu 31 Mei 2017)

DELIRIUM

http://www.alodokter.com/delirium (Diunduh, Jumat 2


Juni 2017).

http://erepo.unud.ac.id/17292/3/1014048107-3-
BAB%20II.pdf (Diunduh, Jumat 2 Juni 2017).

file:///C:/Users/user/Downloads/PerananPsikiatriGeriatrida
lamPenangananDeliriumPasienGeriatri.pdf (Diunduh,
Sabtu 3 Juni 2017).

DERMATITIS

http://www.alodokter.com/dermatitis-seboroik
(Diunduh, Kamis 1 Juni 2017)
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 183

https://hellosehat.com/penyakit/dermatitis-seboroik/
(Diunduh, Kamis 1 Juni 2017)

https://mediskus.com/penyakit/dermatitis-seboroik
(Diunduh, Sabtu 3 Juni 2017)

DISOSMIA

http://apotekonlines.blogspot.com/2014/04/kelainan-
penciuman-pengecapan (Diunduh, Sabtu 3 Juni 2017)

http://en.m.wikipedia.org/wiki/Dysosmia&ei (Diunduh,
Sabtu 3 Juni 2017)

http://www.medicinesia.com/kedokteran-
dasar/pengindraan-kedokteran-dasar/fisiologi-penghidu-
dan-pengecapan (Diunduh, Sabtu 3 Juni 2017)

DISCALCULIA

http://www.academia.edu/9145346/MAKALAH_GANGG
UAN_BELAJAR_DISKALKULIA (Diunduh, Sabtu 3
Juni 2017)

https://bra6.wordpress.com/2010/03/24/dyscalculia/
(Diunduh, Sabtu 3 Juni 2017)
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 184

https://www.tentorku.com/penyebab-diskalkulia-dan-
solusinya/ (Diunduh, Sabtu 3 Juni 2017)

DISGEUSIA

https://www.amazine.co/17692/apa-itu-dysgeusia-
penyebab-gejala-dysgeusia/ (Diunduh, Rabu 31 Mei 2017)

http://beta.ivaluehealth.net/staticpages/Symptom_ID_227.
html (Diunduh, Rabu 31 Mei 2017)

http://sharingdisana.com/2013/04/22/mengapa-ada-rasa-
logam-di-dalam-mulut-saya/ (Diunduh, Jumat 2 Juni
2017)

https://www.scribd.com/mobile/doc/281702303/Apa-itu-
Dysgeusia-docx (Diunduh, Jumat 2 Juni 2017)

DISGRAPHIA

dokterindonesiaonline.com (Diunduh, Sabtu 3 Juni 2017)

http://www.kesehatankerja.com/APA%20ITU%20DYSGRA
PHIA.html (Diunduh, Sabtu 3 Juni 2017)
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 185

DISLEKSIA

http://www.alodokter.com/disleksia (Diunduh, Kamis 1


Juni 2017)

http://www.anakku.net/disleksia.html (Diunduh, Kamis 1


Juni 2017)

https://akuseorangdisleksia.wordpress.com/sejarah/baga
imana-disleksia-terjadi/ (Diunduh, Kamis 1 Juni 2017)

https://indigrow.wordpress.com/tag/otak-anak-disleksia/
(Diunduh, Kamis 1 Juni 2017)

https://ptbr.facebook.com/InspirasiIbuHamildanMenyusu
i/posts/617381385059533:0 (Diunduh, Kamis 1 Juni
2017)

EKSIM

https://www.mydoc.asia/id/diseases-conditions/eczema-
atopic-dermatitis (Diunduh, Jumat 2 Juni 2017)

GLOSSITIS

http://www.go-dok.com/glositis-gejala-penyebab-
penanganan/ (Diunduh, Jumat 2 juni 2017)
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 186

https://hellosehat.com/glossitis-lidah-bengkak-sakit/
(Diunduh, Jumat 2 juni 2017)

GLOSOPTOSIS

https://klinikbayi.com/2014/07/16/pierre-robin-
syndrome-manifestasi-klinis-dan-penanganannya/
(Diunduh, Kamis 1 Juni 2017)

GLOSSOPHYROSIS

http://www.mdedge.com/internalmedicinenews/dsm/853/d
ermatology/glossodynia-glossopyrosis-painful-tongue-
glossalgia (Diunduh, Jumat 2 Juni 2017)

https://www.slideshare.net/Miftahululum16/makalah-
glossophyrosis (Diunduh, Jumat 2 Juni 2017)

https://sydney.edu.au/medicine/pmri/pdf/Burning-mouth-
syndrome.pdf (Diunduh, Jumat 2 Juni 2017)

HIPERMETROPI

https://ayufebrian.wordpress.com/2012/11/06/dampak-
psikologis-dari-kelainan-kelima-indera/ (Diunduh, Kamis
1 Juni 2017)
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 187

http://www.referensisehat.com/2015/04/penyebab-
gejala-mengatasi-hipermetropi-rabun-dekat.ppt.pdf.html
(Diunduh Rabu 31 Mei 2017)

https://mediskus.com/penyakit/hipermetropi (Diunduh
Rabu, 31 Mei 2017)

HIPERTENSI

http://www.bit.lipi.go.id/pangan-
kesehatan/documents/artikel_hipertensi/hipertensi.pdf.
(Diunduh, Sabtu 3 juni 2017)

http://eprints.ums.ac.id/26730/12/02._Publikasi_Karya_Il
miah_.pdf. (Diunduh, Sabtu 3 Juni 2017)

INFLUENZA

https://hellosehat.com/penyakit/flu-influenza/ (Diunduh,
Jumat 2 Juni 2017)

JANTUNG KORONER

https://www.deherba.com/dampak-emosi-yang-buruk-
bagi-jantung.html (Diunduh, Sabtu 3 Juni 2017)
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 188

http://www.penyakitjantungkoroner.net/ (Diunduh,
Sabtu 3 Juni 2017)

http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/
45519/Chapter%20II.pdf?sequence=4 (Diunduh, Sabtu 3
Juni 2017)

KATARAK

http://www.alodokter.com (Diunduh, Sabtu 3 Juni 2017)

KUDIS

https://id.wikipedia.org/wiki/Kudis (Diunduh, Kamis 1


Juni 2017)

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Daftar_istilah_anatomi
(Diunduh, Kamis 1 Juni 2017)

MIOPI

http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/142/jtptunimus-
gdl-ernihastir-7069-2-babi.pdf (Diunduh, Sabtu 3 Juni
2017)
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 189

http://www.idmedis.com/2015/11/penyakit-rabun-jauh-
miopia-penyebab.html?m=1 (Diunduh, Jumat 2 Juni
2017)

http://www.medkes.com/2014/06/penyakit-mata-rabun-
jauh-miopia.html?m=1 (Diunduh, Sabtu 3 Juni 2017)

OTOSKLEROSIS

http://lettre-de-
raphael.blogspot.co.id/2014/02/otosklerosis.html
(Diunduh, Sabtu 3 Juni 2017)

http://www.referensisehat.com/2015/04/gejala-
penyebab-mengatasi-mengobati-penyakit-
otosklerosis.html (Diunduh, Sabtu 3 Juni 2017)

PRESBIKUSIS

www.alodokter.com (Diunduh, Jumat 2 Juni 2017)

http://eprints.unndip.ac.id/31380/3/Bab_2.pdf (Diunduh,
Jumat 2 Juni 2017)
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 190

PTERYGIUM

https://drakeiron.wordpress.com/2008/12/15/info-
pterygium/ (Diunduh, Sabtu 3 Juni 2017)

http://erepo.unud.ac.id/9167/3/2458a02207662ce3b145
8204d76a02dc.pdf (Diunduh, Sabtu 3 Juni 2017)

http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/
22521/Chapter%20II.pdf;jsessionid=F8EE6835EA73DEEBF
5C1AFD6FCA6D5FA?sequence=4 (Diunduh, Sabtu 3 Juni
2017)

SINUSITIS

http://www.alodokter.com/sinusitis (Diunduh, Sabtu 3


Juni 2017)

http://lifestyle.kompas.com/read/2015/10/01/16010002
3/Kenali.Perbedaan.Pilek.Flu.dan.Sinus (Diunduh, Sabtu 3
Juni 2017)

http://www.medicinenet.com/sinusitis/page4.htm
(Diunduh, Sabtu 3 Juni 2017)
F I S I O L O G I S - P S I K O L O G I S | 191

https://medlineplus.gov/ency/article/000813.htm
(Diunduh, Sabtu 3 Juni 2017)

http://vivahealth.co.id/article/detail/5034/sinusitis
(Diunduh, Sabtu 3 Juni 2017)

http://www.webmd.com/allergies/picture-of-the-
sinuses#1 (Diunduh, Sabtu 3 Juni 2017)

http://www.webmd.com/allergies/sinusitis-and-sinus-
infection (Diunduh, Sabtu 3 Juni 2017)

VERTIGO

http://halosehat.com/penyakit/vertigo/bahaya-penyakit-
vertigo (Diunduh, Sabtu 3 Juni 2017)

https://www.jawaban.com/read/article/id/2015/01/21/6
8/150121144131/4-Gangguan-Psikologi-yang-Dialami-
Penderita-Vertigo (Diunduh, Sabtu 3 Juni 2017)

http://www.klikdokter.com/tag/vertigo (Diunduh, Sabtu


3 Juni 2017)

Anda mungkin juga menyukai