Kelompok 2 Farmasi D
L 1. Addini Kholifatun Nisa 201710410311161
2. Andi Hariyanto 201710410311162
E 3. Dinda Ayu 201710410311163
R
G
I
DEFINISI
ETIOLOGI
Alergi merupakan reaksi hipersensitivitas tubuh terhadap
PATOFISIOLOGI zat-zat (alergen) yang pada individu normal tidak
membahayakan tetapi pada individu yang sensitif dapat
memicu timbulnya reaksi alergi. Alergi biasanya muncul
MANIFESTASI karena adanya reaksi yang berlebihan dari sistem
KLINIS pertahanan alami tubuh yang membantu melawan
infeksi. Sistem kekebalan tubuh biasanya melindungi
PENYEBAB tubuh dari virus dan bakteri dengan memproduksi
antibiotik untuk melawan mereka. Namun dalam reaksi
PENCEGAHAN alergi, sistem kekebalan tubuh mulai melawan zat-zat
yang biasanya tidak berbahaya.
TERAPI
NONFARMAKOLOGI
OBAT-OBATANNYA
DEFINISI
Reaksi alergi timbul akibat paparan terhadap bahan yang pada umumnya tidak
ETIOLOGI berbahaya dan banyak ditemukan dalam lingkungan, disebut alergen.
Antibiotik dapat menimbulkan reaksi alergi anafilaksis misalnya penisilin dan
derivatnya, basitrasin, neomisin, tetrasiklin, streptomisin, sulfonamid dan
PATOFISIOLOGI lain-lain. Obat-obatan lain yang dapat menyebabkan alergi yaitu anestesi local
seperti prokain atau lidokain serta ekstrak alergen seperti rumput-rumputan
atau jamur, Anti Tetanus Serum (ATS), Anti Diphtheria Serum (ADS), dan
MANIFESTASI anti bias ular juga dapat menyebabkan reaksi alergi. Beberapa bahan yang
sering dipergunakan untuk prosedur diagnosis dan dapat menimbulkan alergi
KLINIS misalnya zat radioopak, bromsulfalein, benzilpenisiloilpolilisin. Selain itu,
makanan, enzim, hormon, bisa ular, semut, udara (kotoran tungau dari debu
PENYEBAB rumah), sengatan lebah serta produk darah seperti gamaglobulin dan
kriopresipitat juga dapat merangsang mediator alergi sehingga timbul
manifestasi alergi. Alergi makanan biasanya terjadi pada satu tahun pertama
PENCEGAHAN kehidupan dikarenakan maturitas mukosa usus belum cukup matang, sehingga
makanan lain selain ASI (Air Susu Ibu), contohnya susu sapi, jika diberikan
TERAPI pada bayi 0-12 bulan akan menimbulkan manifestasi penyakit alergi. Hal ini
disebabkan makanan yang masuk masih dianggap asing oleh mukosa usus di
NONFARMAKOLOGI saluran pencernaan yang belum matur sehingga makanan tidak terdegradasi
sempurna oleh enzim pencernaan kemudian menimbulkan hipersensitivitas.
OBAT-OBATANNYA
DEFINISI • Mekanisme pertahanan tubuh baik humoral maupun selular tergantung
pada aktivasi sel B dan sel T. Aktivasi berlebihan oleh antigen atau
ETIOLOGI gangguan mekanisme ini, akan menimbulkan suatu keadaan
imunopatologi yang disebut reaksi hipersensitivitas.
• Mekanisme yang mendasari sensitisasi alergi adalah IgE-mediated dan
PATOFISIOLOGI terjadi oleh
sensitisasi dan efektor .
Ada 4 tyipe dari hipersensitivitas yang dapat dikaitkan dengan alergi yaitu:
MANIFESTASI • Tipe I: IgE-mediated reaksi alergi akut terhadap sengatan, serbuk sari,
KLINIS dan obat-obatan, termasuk anafilaksis,urtikaria, dan angioedema.
• Tipe II: Obat atau bahan kimia sering memodifikasi protein, sehingga
PENYEBAB memunculkan respon antibodi terhadap modifikasi protein, respon
alergi melibatkan IgG atau IgM.
• Tipe III: Obat dapat menyebabkan penyakit serum, yang melibatkan
PENCEGAHAN
kompleks imun yang mengandung IgG dan adalah tergantung
pelengkap vaskulitis multisistem yang dapat mengakibatkan urtikaria.
TERAPI • Tipe IV: Sel-dimediasi alergi adalah mekanisme yang terlibat dalam
NONFARMAKOLOGI dermatitis kontak alergi dari dioleskan obat-obatan atau indurasi kulit di
lokasi antigen disuntikkan intradermal.
OBAT-OBATANNYA (katzung, clinical pharmacology)
DEFINISI
ETIOLOGI
• Manifestasi Klinis Alergi obat yang merugikan.
Erupsi kulit merupakan manifestasi reaksi obat yang
PATOFISIOLOGI merugikan, yang sering terjadi pada anak. Yang
menonjol adalah reaksi alergi utikaria,
eksantematosa, dan eksematoid (Behrman., el al,
MANIFESTASI
2000).
KLINIS
• Manifestasi klinis alergi dengan hipersentivitas
PENYEBAB
dengan mukosa hidung sebagi organ sasaran.
Berupa serangan bersin berulang, lebih dari lima kali
PENCEGAHAN dalam satu serangan. Cairan hidung yang encer dan
banyak, hidung tersumbat, hidung dan mata gatal,
TERAPI kadang disertai air mata. Tidak demam (dr. Librianty,
NONFARMAKOLOGI Nurfanida, 2015).
OBAT-OBATANNYA
DEFINISI
Beberapa jenis alergen yang umumnya dapat
ETIOLOGI menyebabkan alergi meliputi:
TERAPI
NONFARMAKOLOGI
OBAT-OBATANNYA
DEFINISI 1. Mengenakan pakaian tertutup atau mengoleskan
losion penolak serangga saat sedang bepergian.
ETIOLOGI 2. Hindari memakai wewangian atau parfum yang bisa
menarik perhatian serangga.
3. Gunakan masker saat keluar rumah.
PATOFISIOLOGI
4. Membersihkan rumah secara rutin, terutama ruangan
yang sering digunakan, seperti kamar tidur serta
MANIFESTASI ruang keluarga, agar terhindar dari tungau debu.
KLINIS 5. Membuka jendela atau pintu agar sirkulasi udara lebih
lancar sehingga ruangan tidak terasa lembap.
PENYEBAB 6. Menempatkan hewan piaraan di luar rumah atau di
satu ruangan tertentu saja.
PENCEGAHAN 7. Mandikan hewan piaraan seminggu sekali.
8. Membersihkan kandang hewan piaraan secara rutin.
9. Mencatat jenis makanan yang kemungkinan menjadi
TERAPI
sumber alergi sehingga dapat dihindari.
NONFARMAKOLOGI
10. Selalu membaca label kemasan untuk mengetahui
bahan-bahan yang digunakan sebelum membeli
OBAT-OBATANNYA
makanan.
Terapi Non-
DEFINISI Farmakologi
ETIOLOGI
Menghindari Gatal diberikan
Menjaga Merawat badan
makanan yang emolien atau di
Kebersihan dengan baik
memicu alergi kompres basah
PATOFISIOLOGI
Mandi dengan
MANIFESTASI Lingkungan Telur air hangat 2 kali
sehari
KLINIS
Gunakan
PENYEBAB pembersih yang
Tempat tinggal Ayam
lembut tanpa
pewangi
PENCEGAHAN
Kuku dipotong
pendek untuk
Makanan Susu
TERAPI menghindari
NONFARMAKOLOGI iritasi
ETIOLOGI
Dexamethasone
PATOFISIOLOGI
MANIFESTASI
Cetirizin
KLINIS
TERAPI
NONFARMAKOLOGI
OBAT-OBATANNYA
DEFINISI
ETIOLOGI Dexamethasone
PATOFISIOLOGI Mekanisme Kerja: Sintetik glukokortikoid berkerja lama
untuk menekan pembentukan,
MANIFESTASI pelepasan dan aktivitas mediator
KLINIS endogen peradangan termasuk
prostaglandin, kinins, histamin, enzim
PENYEBAB liposomal dan sistem komplemen.
Juga memodifikasi respon kekebalan
tubuh.
PENCEGAHAN
TERAPI
NONFARMAKOLOGI
OBAT-OBATANNYA
Aspek Informasi Obat Pustaka
Komposisi Dexamethasone 0,5 mg ISO vol 46 hal
289
Indikasi Pengujian hyperfunction korteks adrenal; manajemen A to Z Drug
insufisiensi primer atau sekunder adrenal korteks, gangguan
rematik, penyakit kolagen, penyakit kulit, keadaan alergi,
alergi mata dan inflamasi, penyakit pernapasan, gangguan
hematologi, penyakit neoplastik, edema serebral
berhubungan dengan tumor otak primer atau metastasis,
kraniotomi atau cedera kepala, negara edema (disebabkan
oleh sindrom nefrotik), penyakit GI, multiple sclerosis,
meningitis TB, trichinosis dengan neurologis atau keterlibatan
miokard.
Dosis Semua dosis yang ditampilkan adalah untuk orang dewasa A to Z Drug
kecuali dinyatakan lain.
Aspek Informasi Obat Pustaka
OBAT-OBATANNYA
Aspek Informasi Obat Pustaka
Alergi rhinitis perineal dan musiman: Dewasa: Oral: 5-10 mg DIH ed 17th
sekali sehari, tergantung pada tingkat keparahan gejala.
6-12 bulan: 2,5 mg sekali sehari.
Dosis 12 bulan ke <2 tahun: 2,5 mg sekali sehari; bisa meningkat
sampai 2,5 mg setiap 12 jam jika diperlukan.
2-5 tahun: Awal: 2,5 mg sekali sehari; dapat ditingkatkan
sampai 2,5 mg setiap 12 jam atau 5 mg sekali sehari.
Sistem saraf pusat: Sakit kepala (anak 11% sampai 14%, DIH ed 17th
Efek samping plasebo 12%), mengantuk (dewasa 14%, anak-anak 2%
sampai 4%)
Kehamilan: Kategori B. A to Z Drug
Perhatian
Laktasi: diekskresikan dalam ASI.