Anda di halaman 1dari 5

KELOMPOK : 1

KELAS : F
SITI AISYAH (201710410311045)
NAHDHIYYATUT DHIYA (201710410311047)
JABANG SINUNG GRAHITA (201710410311095)
RIZAL FATHONY MAHBUB (2017104103111146)
FITRIA FEBRI (2017104103111151)
NILAM AYU ANDARPUTI (2017104103111152)
SURYA AJI PUTRA (2017104103111153)
FARREL AKBAR FACHRIANSYAH (2017104103111155)

TUGAS FITOKIMIA TEORI MATERI TANNIN


1. Pseudotanin
 Apa yang dimaksud dengan Pseudotanin?
Pseudotanin merupakan senyawa yang memiliki sifat mirip tanin (mampu
mengikat protein, punya sifat sebagai antioksidan, astringensia) namun
memiliki berat molekul yang lebih rendah daripada tanin umumnya dan
struktur sedikit berbeda. Pseudotanin termasuk golongan senyawa fenolik
sederhana. Pseudotanin banyak ditemukan dalam tanaman terutama pada
jaringan dan sel-sel mati. (Hagerman, 2002)
 Berikan contoh nama senyawa pseudotanin dan asal tanamannya (nama
spesies dan family)
a.Asam galat
1. Kacip Fatimah (Labisia pumila)
Spesies : L. pumila
Family : Primulaceae
2. Buah Delima (Punica granatum)
Spesies : P. granatum
Family : Lythraceae
b. Flavan-3-ols (Katekin)
1. Acacia greggii
Spesies : A. greggii
Family : Fabaceae
2. Theobroma cacao
Spesies : T. cacao
Family : Malvaceae
c.Asam Kloroginat (Quinon)
1. Coffea Arabica
Spesies : C. Arabica
Family : Rubiaceae
d. Asam Ipecacuanhic
1. Carapichea ipecacuanha
Spesies : C. ipecancuanha
Family : Rubiaceae
 Sebutkan dan jelaskan aktivitas biologi dari pseudotanin

1. Asam galat

Sebagai penangkal radikal bebas atau antioksidan


2. Flavan-3-ols (katekin)
Sebagai penangkal radikal bebas atau antioksidan
3. Asam Kloroginat (Quinon)
Sebagai fungistatis (menghambat namun tidak membunuh fungi) yang
kuat sehingga membantu daya tahan tanaman terhadap penyakit yang
disebabkan oleh fungi
2. Biosintesis Tannin
 Bagaimana proses biosintesis tannin? Jelaskan dalam sebuah bagan dan
tuliskan keterangan dari gambar tersebut
Biosintesis Tannin (Harbone, 1996)
Biosintesa dari Tannin secara umum :
Biosintesa asam galat dengan precursor senyawa fenol propanoid contoh :
 Asam gallat merupakan hasil hidrolisa tannin
 Dari jalur asam siklimat melalui asam 5-D-hidroksisiklimat
 Dengan precursor senyawa fenol propanoid. (Rhus thypina)
 Katekin dibentuk dari 3 molekul as. Asetat , as. Sinamat & as. Katekin
Dari jalur Asam shikimat
Pembentukan asam galat (1) sebagai penyusun dari struktur primer tanin.

Pada tahapan ini diawali dari jalur ahikimat (8) yang membentuk dua
arah reaksi sintesis asam galat. Arah pertama melalui pembentukan L-
fenilalanin (10) dengan perantara arogenate (9). Pembentukan asam sinamat
dari L-fenilalanin (10) dihalangi oleh enzim L-AOPP (L-2-aminooxy-3-
phenylpropionic acid), serta reaksi diarahkan melalui senyawa kafeat (11).
Arah teaksi kedua melalui pembentukan 3-dehidroshikimat (12) yang
mengalami hidrogenasi pada atom C ke-3 sehingga terbentuk asam galat
(Gross, 1992).

Biosintesa asam galat dengan precursor senyawa fenol propanoid. (Rhus


thypina)
Katekin dibentuk dari 3 molekul as. Asetat , as. Sinamat & as. Katekin

 Sertakan dari jalur biosintesis apa tannin dibentuk


Dari jalur biosintesis katekin, bisa dilihat jalur dari jalur sintesisnya
pada daun teh hijau, senyawa katekin tersintesis melalui jalur asam
melanik dan asam sikimik sedangkan samgalik diturunkan dari satu
produk antara yang diproduksi dari jalur metabolik asam sikimik (Andi
Nur Alam syah, 2006)

Sumber:(Nakabayashi, 1991) dalam (Andi Nur Alam Syah 2006)

Gambar. Jalur biositesis katekin


DAFTAR PUSTAKA

Abdul Kadir A., Nik Hussain N. H., Wan Bebakar W. M., Mohd D. M., Wan Mohammad W.
M., Hassan I. I., et al. (2012). The Effect of Labisia pumila var. alata on postmenopausal
women: a pilot study. Evid. Based Complement. Alternat. Med.

Andi Nur Alamsyah. 2006. Taklukan penyakit dengan teh hijau. Jakarta: Agro
Media Pustaka

A.E. Hagerman. The Tanin Handbook. Miami University, Oxford, Ohio, USA. 2002

Budka, F. 2008. Active Ingredients, Their Bioavaibility and The Health Benefit of Punica
Granatum Linn (Pomegranate).

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1980. Materia Medika Indonesia. Jakarta:


Direktorat Badan Pengawasan Obat dan Makanan

Gross, G.G. 1992. Enzimes in the biosynthesis of hydrolyzable tannins. In Hemingway, R.W. and P.E.
Laks (ed.). Plant Polyphenols: Synthesis, Properties, and Significance. New York: Plenum Press.

Salisbury FB, Ross CW. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid 2. Penerjemah : Lukman DR,
Sumaryono. Bandung. Penerbit ITB

Harborne, J. B. 1996. Metode Fitokimia. Penerbit ITB. Bandung.

Anda mungkin juga menyukai