Anda di halaman 1dari 38

Kelompok 6:

SAPONI MUHAMMAD GHAZI ALGHIFARI (20012110)


RIZA DWI MAISOFAH (20012117)

N SILVI PRISAYULILAH
SIRLYAH MAGFIROH
SITI AISAH
(20012119)
(20012120)
(20012121)
Farmakognosi-3C
Sejarah Saponin
● Nama Saponin diambil dari bahasa Latin sapo, yang artinya sabun
● Tanaman yang mengandung saponin telah sejak lama digunakan karena sifat
detergen yang dimilikinya.
○ Contohnya di Eropa digunakan akar dari Saponaria officinalis (Caryophyllaceae)
dan di Amerika Selatan digunakan kulit batang Quillaja saponaria (Rosaceae).
● Keberadaan Saponin steroid pada tanaman, dalam bentuk rantai sampingnya terbuka
oleh struktur glikosida, telah diasumsikan oleh Marker dan Lopez sejak tahun 1947.
Namun, bukti langsung dari keberadaan senyawa ini di alam baru muncul 20 tahun
kemudian.
● Struktur kimia beberapa senyawa saponin triterpenoid pentasiklik baru ditemukan
belakangan ini, dikarenakan sulitnya proses purifikasi senyawa dari tanaman.

Evans, William C. (2009). Trease and Evans' Pharmacognosy (16th Ed.) New York:
k fijigchjchjhm hgr chk
h shpikgk egsh ebruph
gk trgtbrpbkigc. Saponin
Saponin adalah senyawa aktif permukaan
yang kuat dan menimbulkan busa bila dikocok
dengan air. Saponin dapat dikelompokkan
menjadi 2, yaitu saponin triterpenoid dan
saponnin steroid.

Mugford & Osbourn (2013); Evans (2009); Kar


(2007)
● Senyawa Saponin merupakan glikosida dari
senyawa Triterpena dan steroid
● Ciri khas senyawa saponin antara lain:
○ Sifat detergen: Saponin mampu menghasilkan
buih dalam larutan air
○ Sifat hemolitik: Sangat toksik jika langsung diinjeksi ke


dalam aliran darah
Pada tanaman berfungsi sebagai perlindungan karena banyak
Saponin
senyawanya memiliki aktivitas antimikroba dan/atau anti-herbivora
● Banyak digunakan dalam pembuatan detergen dan saponin jenis
steroid banyak digunakan sebagai bahan mentah untuk sintesis
senyawa-senyawa steroid medisinal (Vitamin D, hormon, glikosida
jantung)

Mugford & Osbourn (2013); Evans (2009); Kar


(2007)
Struktur Senyawa Saponin
Secara umum, Senyawa Saponin
memiliki dua jenis aglikon:
● Inti Steroid yang terbentuk atas 17 C
yang tersusun menjadi tetrasiklik (3
sikloheksana, 1 siklopentana)
Evans, William C. (2009). Trease and Evans' Pharmacognosy (16th Ed.)
● Inti Triterpenoid: Turunan C30 dari New York: Elsevier.

senyawa terpenoid
● Aglikon disebut sapogenin

Kar, Ashutosh. (2007). Pharmacognosy and Pharmacobiotechnology (2nd


Ed.). New Delhi: New Age International
Saponin Steroid (Saponin
Triterpenoid tetrasiklik)

Penggolongan
Saponin Triterpenoid
Pentasiklik
Saponin Steroid
1. Saponin dengan struktur utama kerangka steroid
2. Persebarannya di alam tidak seluas Saponin
Triterpenoid Pentasiklik Kar, Ashutosh. (2007). Pharmacognosy and Pharmacobiotechnology (2nd Ed.).
New Delhi: New Age International

3. Banyak ditemukan pada tumbuhan monokotil:


a) Dioscoreaceae (Dioscorea spp.),
b) Agavaceae (Agave and Yucca spp.)
c) Smilacaceae (Smilax spp.)
4. Ditemukan juga pada beberapa tumbuhan dikotil:
a) Apocynaceae
b) Leguminosae
c) Solanceae
5. Dalam bidang farmasi digunakan sebagai salah satu
bahan sintesis sejumlah steroid yang berkhasiat secara
medis
Evans, William C. (2009). Trease and Evans' Pharmacognosy (16th Ed.) New York: Elsevier.
Saponin Triterpenoid Pentasiklik
1) Saponin dengan struktur utama kerangka
triterpenoid pentasiklik
2) Jarang ditemukan pada tumbuhan
monokotil:
3) Banyak terdapat pada tumbuhan dikotil
(kurang lebih 80 famili):
o Caryophyllaceae,Sapindaceae,
Polygalaceae, dan Sapotaceae.
4) Sapogenin berikatan dengan rantai gula atau
asam uronat, sering kali di posisi 3
5) Berdasarkan strukturnya dapat
diklasifikasi lagi menjadi 3 jenis:
a) α-amyrin
b) β-amyrin
c) lupeol

Gambar: Kar, Ashutosh. (2007). Pharmacognosy and


Evans, William C. (2009). Trease and Evans' Pharmacognosy (16th Ed.) New York: Pharmacobiotechnology (2nd Ed.). New Delhi: New Age International
Saponin Triterpenoid
Pentasiklik

Evans, William C. (2009). Trease and Evans' Pharmacognosy (16th Ed.) New York:
Contoh Tanaman yang
Mengandung Saponin
Ginseng Jawa / Som Jawa
(Talinum paniculatum
Gaertn.)

https://blogpictures.99.co/cara-menanam
-ginseng-jawa-header.jpg
Taksonomi Persebaran
Kingdom : Plantae Ginseng jawa berasal dari benua
Divisi : Magnoliophyta Amerika bagian tengah dan
Kelas : Magnoliopsida selatan serta benua Afrika bagian
Ordo : Caryophyllales selatan, kemudian menyebar ke
Famili : Portulacaceae daerah-daerah tropis lainnya.
Genus : Talinum
Spesies : Talinum paniculatum Gaertner.

Ikhtimami, A. (2012). Pengaruh Periode Subkultur Terhadap Kadar Saponin


Akar Rambut Tanaman Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.).
Retrieved from http://repository.unair.ac.id/25655/14/14.%20bab%202.pdf
Simplisia
Bagian ta na m an yang digunakan:

Akar (Talinum Daun (Talinum


paniculatum Radix) paniculatum Folium)

https://www.google.com/url?sa=i&url=http%3A%2F%2Fwww.netralnews.com%2
https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fwww.99.co%2Fblog%2 F
Findonesia%2Fcara-menanam-ginseng-jawa%2F&psig=AOvVaw2MYBrlq85S news%2Fnasional%2Fread%2F70217%2Fselain.obat..daun.ginseng.jawa.ternyata.
8cJoU1uWI8ns&ust=1601030360919000&source=images&cd=vfe&ved=0CAIQj ampuh.cegah.migrain&psig=AOvVaw2Vvh7JrvaZzfwVjwjvYB9G&ust=160103054
RxqFwoTCNDMytzOgewCFQAAAAAdAAAAABAD 8317000&source=images&cd=vfe&ved=0CAMQjB1qFwoTCMCG8d_NgewCFQAA
AAAdAAAAABAD

Menteri Kesehatan Republik Indonesia. (2016). Formularium Obat Herbal Asli Indonesia. Retrieved from
http://iai.id/library/sarana-produksi/permenkes-no6-thn-2016-formularium-obat-herbal-asli-indonesia
Cara Memperoleh (Daun)
1. 1000 gr sampel daun yang sudah dikeringkan dihaluskan
untuk maserasi.
2. Sampel dimasukkan ke dalam wadah maserator
kemudian direndam ke dalam pelarut etanol 96%.
3. Wadah ditutup dan disimpan selama 24 jam di tempat
yang terlindung dari sinar matahari langsung dan sesekali diaduk.
4. Ampas dan filtrat disaring lalu dipisahkan.
5. Ampas diekstraksi kembali sebanyak 3 kali dengan penyaring yang baru dan
jumlah yang sama.
6. Ekstrak cair yang diperoleh diuapkan dalam rotavapor
hingga diperoleh esktrak kental.

Sukwan, C., Wray, S., & Kupittayanant, S. (2014). The Effects of Ginseng Java Root Extract on Uterine Contractility in Nonpregnant Rats. Retrieved
from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4332211/pdf/phy2-2-e12230.pdf
Wahyuni, Y.S., Thahir, Z., Megawati. (2020). Uji Daya Hambat Sediaan Krim Ekstrak Daun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Jack) dengan Basis
Vanishing Krim
dan Cold Krim terhadap Staphylococcus Aureus. 4. 111-117. Retrieved from file:///C:/Users/User/Downloads/111-Article%20Text-187-1-10-20200617.pdf
Cara Memperoleh (Akar)
1. Akar dipisahkan, dipotong kecil-kecil, dikeringkan, lalu
dijadikan bubuk.
2. Bubuk diekstraksi dengan metanol refluks dalam
apparatus soxhlet selama 12 jam.
3. Ekstrak disaring, diuapkan dengan tekanan dan suhu
rendah pada evaporator, kemudian dikeringkan
dengan lyophilizer.
4. Ekstrak disimpan pada suhu -20°C hingga digunakan.

Sukwan, C., Wray, S., & Kupittayanant, S. (2014). The Effects of Ginseng Java Root Extract on Uterine Contractility in Nonpregnant Rats. Retrieved
from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4332211/pdf/phy2-2-e12230.pdf
Kultivasi
● Biji Ginseng J a w a disemai dan dikultivasi dengan media
tanam campuran tanah sawah dan kompos (3:1).
● Pupuk yang digunakan adalah pupuk organik granul serta Waktu kultivasi Ginseng
NPK yang diberikan 1 bulan sekali. J a w a cukup lama
● Tanaman diletakkan di tempat teduh dan karena pertumbuhan
secukupnya (2 hari sekali).
disiram akarnya yang lambat
● Akar Ginseng J a w a dapat dipanen saat tanaman sudah serta tergantung pada
berumur 7 bulan hingga lebih dari 1 tahun. kondisi tanah dan iklim.
● Alternatif yang dilakukan untuk
mempercepat
perbanyakan Ginseng J a w a adalah dengan stek batang
(tingkat keberhasilan mencapai 98%).

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. (2010). 16. Optimalisasi Pengolahan Sagu menjadi Biofuel. Retrieved
from http://perkebunan.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2010/12/perkebunan_warta_1622010.pdf
Yachya, A., & Manuhara, Y.S.W. (2015). Perbandingan Kandungan Saponin antara Akar Rambut dengan Umbi Tanaman Ginseng Jawa.
Retrieved from http://jurnal.unipasby.ac.id/index.php/stigma/article/view/254/144
http://e-journal.uajy.ac.id/11899/3/2BL01215.pdf
Kegunaan
Mengobati diabetes tipe 2, masalah inflamasi kulit,
Fungsi Saponin dalam
gangguan saluran cerna, dan gangguan reproduksi
Ginseng Jawa:
Akar:
1. Bersifat
1. Meningkatkan kebugaran tubuh
sebagai antibiotik
2. Menghilangkan lelah, berkeringat dingin, pusing,
2. Menghambat
batuk dahak, radang paru-paru, diare, haid tidak
teratur, serta keputihan pertumbuhan
Daun: sel kanker
3. Meningkatkan produksi ASI dan nafsu makan 3. Menurunkan
4. Sebagai obat bisul dan aprodisiaka kadar kolestrol
4. Antiradang

Ikhtimami, A. (2012). Pengaruh Periode Subkultur Terhadap Kadar Saponin Akar Rambut Tanaman Ginseng
Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.). Retrieved from http://repository.unair.ac.id/25655/14/14.%20bab%202.pdf
Sukwan, C., Wray, S., & Kupittayanant, S. (2014). The Effects of Ginseng Java Root Extract on Uterine Contractility
in
Glycyrrhiza glabra

Liquorice; Akar
Manis;
Glycyrrhizae radix
Taksonomi

Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Divisi : Magnoliophyta
Class : Magnoliopsida
Sub class : Rosidae
Ordo : Fabales
Family : Leguminoceae/Fabaceae
Genus : Glycyrrhiza
Spesies : Glycyrrhiza glabra

https://digilib.uns.ac.id/dokumen/download/5369/MTU1MjI=/Pengaruh-ekstrak-akar-manis-glycyrrhiza-glabr
a-terhadap-kerusakan-dinding-lambung-mencit-mus-musculus-yang-diinduksi-aspirin-abstrak.pdf
Deskripsi
1) Warna:
a. Bagian luar: coklat kekuningan atau coklat tua
b. Bagian dalam: kekuningan
2) Bau: Faint dan khas
3) Rasa: Manis
4) Ukuran:
a. Panjang: 20-50 cm
b. Diameter 2 cm
5) Bentuk:
a. Unpeeled drug: lurus dan hampir silinder
b. Peeled drug: kebanyakan bersudut
6) Tekstur: berserat di kulit, serpihan di kayu

Kar, A. (2007). Pharmacognosy and pharmacobiotechnology (2nd ed.). New Delhi: New Age International (P) Ltd.
Simplisia

Nama Tanaman Asal : Glycyrrhiza glabra varietas


Keluarga : Papilonaceae
Zat berkhasiat : Glisirisin dengan kadar 5-10%, yaitu garam K dan c a dari asam glisirizat, pati gula, asparagin
Penggunaan : Antitusiv, ekstrak untuk pewangi tembakau, dan campuran obat batuk
Pemerian : Bau khas
Bagian yang digunakan : Akar
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup

Kar, A. (2007). Pharmacognosy and pharmacobiotechnology (2nd ed.). New Delhi: New Age International (P) Ltd.
Kultivasi
● Penanaman Glycyrrhiza glabra harus didukung dengan irigasi yang baik
● Lahan yang digunakan harus rata untuk menghindari genangan air
● Akar atau stek batang ditanam sedalam 6-8 cm dengan jarak 90x45 cm. Baris berikutnya
dinaikkan 45-60 cm untuk irigasi
● Penanaman segar dilakukan selama bulan Februari-Maret atau pada bulan Juli-Agustus
● Hasil tumbuh sekitar pada 15-20 hari setelah penanaman
● Saat panen akar memiliki kelembaban sekitar 50-60%, dijemur 2-3 hari, kemudian diteduhkan 10-
12 hari
● Akar kering harus memiliki kelembaban <10%
● Akar dipotong-potong sesuai ukuran dan dikelompokkan berdasarkan ketebelan

https://www.nmpb.nic.in/sites/default/files/publications/liquorice_mulethi.pdf
Cara memperoleh
Dapat dilakukan dengan proses ekstraksi yang akan dihasilkan Gycyrrhizic acid, dalam kondisi
optimum:
1) Campuran etanol-air (30:70, v/v)
2) Waktu ekstraksi 60 menit di bawah 50 Dimana menghasilkan 2,39 mg/g Glycyrrhizic acid

Tian, M., Yan, H., & Row, K. 2008. Extraction of Glycyrrhizic Acid and Glabridin drom Licorice. Diperoleh dari
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2635700/
Kegunaan
1. Digunakan untuk menutupi rasa pahit obat dalam sediaan farmasi seperti: kina, lidah
buaya, dll
2. Digunakan sebagai penyedap pada minuman atau obat-obatan
3. Ditambahkan ke beer untuk meningkatkan adanya busa
4. Ekstrak cair Liquorice digunakan dalam pengobatan tukak lambung
5. Di Eropa, Glycyrrhetic acid digunakan secara eksklusif dalam formulasi
dermatologis karena sifat antiinflamasinya yang luar biasa

Kar, A. (2007). Pharmacognosy and pharmacobiotechnology (2nd ed.). New Delhi: New Age International (P) Ltd.
Pepaya
(Carica Papaya L.)
Sumber :
https://cdn.britannica.com/49/183
449-050-1A2B4250/Papaya-tree.jp
g Carica Papaya
folium/Daun pepaya
Taksonomi
Kingdom : Plantae

Divisi : Tracheophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Brassicales

Famili : Caricaceae

Genus : Carica

Spesies : Carica papaya L.


Persebaran pepaya

Awalnya ditemukan di wilayah Amerika Selatan,


tepatnya di Meksiko. Saat ini tanaman pepaya sering
ditemukan di Kepulauan Karibia, Amerika Utara, wilayah
Oseania, serta di negara tropis dan subtropis lainnya.
Kultivasi
- Biasa ditanam di dataran tinggi dengan tanah subur and udara yang tidak
berangin. Memerlukan cahaya matahari dan tanah yang mudah menyerap air
- Perlu disediakan irigasi saat cuaca kering untuk menghindari
kekeringan
- Pemberian pupuk 15-15-15 (N-P-K) sebanyak ½ pon setelah penanaman.
Pemupukan dilakukan setiap 2 minggu dengan penambahan pupuk secara
bertahap hingga 1 ½ pon sampai berumur 7 atau 8 bulan. Setelah itu,
pemupukan dilakukan hanya setiap bulan saja.
- Daun dapat dipetik saat sudah berwarna hijau tua
Cara memperoleh
1. Sampel daun pepaya dipotong kecil - kecil, dicuci air,
kemudian ditiriskan
2. Dioven selama 25 menit pada suhu 105 Celcius
3. DItimbang 20 gram dan ditambah pelarut metanol 100 mL
4. Diekstrak dalam Ultrasonic Cleaner Delta D68H
selama 6 jam
5. Hasil ekstraksi di evaporasi hingga dapat ekstrak kental
warna hijau
Kegunaan
- Mengandung saponin untuk penyembuhan luka
- Mengandung vitamin C, E, dan betakaroten yang berfungsi sebagai
antioksidan
- Mengandung enzim papain untuk menghambat infeksi luka/
- Antimalaria, menghambat aktivitas P. falciparum penyebab malaria
- Antipiretik, mengurangi demam
Oat
(Avena sativa L.)
Kingdom : Plantae
Divisi : Tracheophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo
Famili
: Poales
: Poaceae
Taksonomi
Genus : Avena L.
Spesies : Avena sativa L.

Integrated Taxonomic Information System. (2020). Avena sativa L. ITIS Standard Report Page. Retrieved
from https://www.itis.gov/servlet/SingleRpt/SingleRpt?search_topic=TSN&search_value=41459#null

USDA Foreign Agricultural Service. (2020). World Agricultural Production. Global Market Analysis. Retrieved
from https://apps.fas.usda.gov/psdonline/circulars/production.pdf
Kultivasi
- Waktu terbaik untuk menanam Avena sativa adalah pertengahan Oktober sampai
pertengahan November
- Tanah dengan kemampuan retensi air yang bagus cocok untuk kultivasi oat
- Tanah dengan kandungan N tinggi tidak disarankan
- Cocok tumbuh di iklim sejuk dan lembab
- Tanam pada row berjarak 20-23 cm jika untuk makanan ternak, dan 23-25 cm untuk
produksi oat
- Perlu 120-150 hari sampai dewasa

Tamil Nadu Agricultural University. (2011). Oats, Rye and Triticale - Origin, Geographic Distribution, Economic Importance, Soil and
Climatic Requirement, Varieties, Cultural Practices and Yield. Diakses dari http://www.eagri.org/eagri50/AGRO302/lec05.pdf
Saponin dalam Avena sativa L.

Ada dua m a c a m saponin, yaitu:

1. Avenacoside

2. Avenacin

Bahraminejad, Sohbat. (2006). Biological Activity of Secondary


Metabolites in Oat (Avena Sativa). Retrieved from
https://digital.library.adelaide.edu.au/dspace/bitstream/2440/5
6814/2/02whole.pdf
Avenacoside → di tunas
Avenacin → di akar

http://www.cpm-magazine.co.
https://florida.plantatlas.u
uk/2018/08/13/ahdb-invest-by sf.edu/Plant.aspx?ID=391
dv-management-cereal-
crop s/
Cara
1. Keringkan

2. Jadikan bubuk (ground)


M emperoleh
3. Ekstraksi menggunakan solven hidroalkohol Senyawa
4. Ekstrak difilter dan dikonsentrasikan

5. Ekstraksi minyak dari oat menggunakan solven non polar,

seperti heksana.

6. Ekstraksi saponin dari tepung oat dan ekstrak oat


menggunakan etanol 70%

Farboud, E. S., et al. (2013). Avena sativa: An Effective Natural Ingredient in Herbal Shampoos for the Treatment of
Hair Greasiness. British Journal of Medicine and Medical Research, 3(2).
Kegunaan
- Makanan untuk kuda dan hewan ternak lainnya
- Makanan untuk manusia
- Keperluan industri
- Pengobatan inflamasi ringan
- Membantu tidur dan meredakan stress

European Medicines Agency. (2008). Assessment Report on Avena sativa L., herba and Avena sativa L., fructus. Retrieved from
https://www.ema.europa.eu/en/documents/herbal-report/assessment-report-avena-sativa-l-herba-avena-sativa-l-fructus_en.p
df

Boczkowska, M., et al. (2016). Genetic and Genomic Resources for Grain Cereals Improvement. Academic Press.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai