Anda di halaman 1dari 27

Quinolon

inhibitor sintensis asam nukleat

Tim farmakologi
Mekanisme Kerja
 MK: menghambat pembentukan DNA bakteri
melalui inhibisi enzim topoisomerase II (DNA
gyrase) dan Topoisomerase IV
 Inhibisi DNA gyrase  mencegah relaksasi
DNA supercoil yang diperlukan untuk proses
trasnkripsi dan replikasi
 Inhibisi topoisomerase IV  mengganggu
pemisahan DNA yang telah direplikasi
sehingga mencegah pembelahan sel
QUINOLON
 Golongan lama:
 Asam nalidixic  efektif terhadap gram +/-  tidak
masuk sistemik  digunakan untuk UTI (urinary tract
infection)

 Derivat yang terfluorinasi  ciprofloksasin ,


levofloksasin  aktivitas antibakteri lebih baik,
masuk sistemik dan jaringan 
FLUOROQUINOLON
1. Spektrum aktifitas yang luas
2. Biovaibilitas baik, penetrasi jaringan, waktu paruh
memanjang
3. Secara keseluruhan aman
Fluoroquinolon

Generasi 1:


Norfloksasin

Kurang aktif thd gram +/-

MIC ~8 x>> dibanding cipro

Generasi 2:


cipro, enoxacin, lome, levo, ofloxacin, pefloxacin

Aktivitas gram ->>>, gram +>

Aktivitas antibakteri : P.aeruginosa (cipro), S.pneumoniae (levo)
Fluoroquinolon

Generasi 3


Gatifloxacin. Moxi, spar, trova

Aktivitas thd gram + lebih baik  S. Pneumoniae, Staphylococci

Fluoroquinolon jg aktif thd M.tuberculosis


Ciprofloxacin

 Administration [Usual Dosage]: IV, PO [500 – 750 mg


q 8-12h]

 Spectrum: Gram- aerobic rods, and Legionella


pneumophila, and other atypicals. Poor activity against
Strep. pneumoniae.

 Penggunaan Klinis:
-- Nosocomial pneumonia
-- Intra-abdominal infections
 Anthrax exposure and prophylaxis
 ES:
 arrhythmias
 Nausea, GI upset
 Interstitial nephritis
Ciprofloxacin. Clinical Uses
Levofloxacin
 Brand Name: Levaquin®, Quixin®
 Administration [Usual Dosage]: IV, PO and
ophthalmic [500-750 mg q24h]
 Spectrum: Gram-, Gram+ (S. aureus including MRSA
& S. pneumoniae) and Legionella pneumophila,
atypical resp. pathogens,
Mycobacterium tuberculosis
 Penggunaan Klinis :
 Chronic bronchitis -- Nosocomial pneumonia
 Intra-abdominal infections

ES:
 Blood glucose disturbances in DM patients
 Nausea, GI
 Interstitial nephritis
Sulfonamida
Mekanisme Kerja
Sulfonamida merupakan analog struktural dari asam p-
aminobenzoat (PABA), yg diperlukan dalam sintesa
asam folat pada
Sulfonamida bakteri.
menyaingi PABA dgn menghambat/mengikat
enzim dihidropteroat sintase (DHPS)

Asam folat gagal terbentuk ; Purin tidak terbentuk

DNA/RNA tidak terbentuk

Pertumbuhan bakteri terhenti.


MK:
sulfonamida

Antivitas antimikroba

Efektif terhadap gram + dan gram –

S. Pyogenes, S. Pneumoniae,
H.influenzae, H.ducreyl, Nocardia,
Actinomyces, Chlamydia,
N.meningitidis , E.coli
Penggunaan Klinis
• Infeksi sal. kemih : Sulfixazole,
Sulfametoxazole-trimethoprim
• Disentri basiller : Sulfametoxazole-
trimethoprim
• Nocardiosis : Sulfisoxazole, Sulfadiazine,
Sulfametoxazole-trimethoprim
• Toxoplasmosis : Sulfadiazine-prymethamine
• Kemoprofilaksis u/mencegah kambuhnya demam
rematik : Sulfisoksazol 1 g 2x sehari (pengganti
bagi yang hipersensitf terhadap penisilin).
Efek Samping Sulfonamida
Kristaluria : Penumpukan kristal dalam ginjal
yang menyebabkan iritasi dan obstruksi.
 Reaksi Alergi : Gangguan pada kulit seperti
eritema, dermatitis, fotosensitivitas , dan demam.
 Mual dan muntah
 Agranulositosis : Hanya terjadi pada 0,1%
pasien pengguna sulfadiazine
 Anemia aplatis : Jarang terjadi
Resistensi
 Resistensi biasanya ireversibel tetapi tidak
disertai resistensi silang terhadap
kemoterapeutik lain.

 Resistensi kemungkinan karena mutasi acak


dan seleksi atau transfer atau resistensi
plasmid yang menyebabkan perubahan
bentuk enzimatik dari sel bakteri.

 Banyak galur gonococcus, meningococcus,


pneumococcus, dan streptococcus yang sudah
resisten.
Klasifikasi Sulfonamida
 Berdasarkan kecepatan absorpsi dan ekskresi:
Sulfonamida dengan Absorpsi & Ekskresi
Cepat
 Sulfisoxazole
 Penggunaan : infeksi saluran kemih.
 Dikombinasi dengan Phenazoppyridine (Azo
Gantrisin)
 Kadar puncak dalam plasma 2-4 jam setelah
dosis oral 2-4 gram.
 95% diekskresi melalui urin dalam 24 jam
setelah dosis tunggal
 Kelarutannya dalam urin lebih tinggi daripada
sulfadiazin sehingga resiko kristal uria dan
hematuria jarang terjadi.
 Sulfamethoxazole
• Merupakan derivat dari sulfisoksazol.
• Penggunaan = Sulfisoxazole
• Absorpsi dan ekskresinya lebih lambat.
• Kombinasi dgn Phenazopyridine ( Azo
Gantanol) u/ antiseptik & analgetik sal. kemih
• Sering dikombinasi dengan Trimetoprim
(Kotrimoxazole)
 Sulfadiazine

Diabsorpsi cepat di sal. cerna


Kadar maksimum dalam darah setelah 3-6
jam.
Sukar larut dalam urin sehingga dapat
timbul kristal uria.
Sulfonaminda yang Absorbsinya Sedikit

 Sulfasalazin
 Absorpsi di sal. cerna sangat lambat.
 Digunakan utk terapi ulcerative colitis
(ringan-sedang) dan regional enteritis.
Sulfonamida untuk Topikal

 Sulfasetamid
 Adalah turunan sulfanilamida
 Larutan garamnya digunakan untuk infeksi mata

 Mafenide acetate
 Mencegah kolonisasi bakteri & infeksi luka bakar

 Ag-sulfadiazin
 untuk mencegah infeksi luka bakar (tdk terlalu
toksik&lebih disukai >< Mafenide)
Sulfonamida Kerja Panjang

 Sulfadoksin
 Masa kerjanya 7-9 hari.
 Digunakan untuk kombinasi dengan
pirimetamin (sulfadoksin:
pirimetamin=500 mg:25 mg) untuk anti
malaria yang resisten terhadap klorokuin.
Trimethoprim-Sulfametoxazole
Trimethoprime
• Merupakan senyawa pirimidin yang selain berdaya
bakteriostatis luas, juga berkhasiat antiprotozoa.
• Diberikan secara tunggal (100mg 2x sehari) u/
infeksi sal. Kemih akut.
• Mekanisme kerjanya yaitu berdasarkan
penghambatan reduksi DHFA menjadi THFA melalui
blokade reduktase => asam folat tdk terbentuk =>
sintesa DNA/ RNA dari bakteri gagal =>
pertumbuhan bakteri terhenti.
• Kombinasi Trimethoprime-Sufametoxazole
( Kotrimoxazole)
Trimethoprim-Sulfametoxazole
 Kombinasi Trimethoprime dgn
Sulfametoxazole bertujuan meningkatkan
aktivitas kedua obat tsb (aditif)
 Aktivitas antibakterinya berdasarkan atas
pada dua tahap yang berurutan dalam reaksi
enzimatik untuk membentuk tetrahidrofolat.
 Frekuensi terjadinya resistensi terhadap
kotrimoksazol lebih rendah dari pada masing-
masing komponennya.
 Diekskresi melalui urin dalam waktu 24 jam.
Penggunaan
• Infeksi sal. kemih
• Infeksi sal. nafas
• Infeksi sal. cerna
• Nocardiosis
• Disentri basiller
The end
Soal
 Mekanisme kerja quinolon
 Kelebihan flourquinolon dibandingkan
quinolon
 Mekanisme kerja sulfonamida
 Penggunaan klinis sulfasalazin
 Tujuan kombinasi sulfonamida dan
trimetropim

Anda mungkin juga menyukai