Anda di halaman 1dari 21

KELOMPOK 3

 Durrotunnisa
 Dzikri Rahmatullah’
 Eliza Risela Octari
 Emi Hardiyanti
 Erliana Rosanti
 Fani Loliana
 PEMAKAIAN KATA MORFOLOGI DAN
SEMANTIK.
PENGELOMPOKAN JENIS KATA.
- MAKNA LEKSIKAL
- MAKNA GRAMATIKAL
- SINONIM
- ANTONIM
- HOMONIM
- HOMOFUN
- HOMOGRAF
- AKRONIM
- HIPONIM
- HIPERNIM
- DENOTASI
- KONOTASI
Morfologi
Morfologi ialah bagian dari ilmu bahasa yang
membicarakan atau yang mempelajari seluk-beluk bentuk
kata serta fungsi perubahan-perubahan bentuk kata itu,
baik fungsi gramatik maupun fungsi semantik.
Contoh :
Di samping kata jalan kita temukan berjalan,
menjalankan, dijalankan, dijalani, perjalanan dsb. Arti dan
fungsi masing-masing berbeda. Perbedaan itu disebabkan
oleh adanya perubahan bentuk kata.
Peristiwa-peristiwa semacam itulah yang dibicarakan
dalam bidang morfologi.
Semantik
Semantik ialah Bidang ilmu bahasa yang secara khusus
menganalisis arti atau makna kata. Hubungan Persamaan
Perbedaan.
Contoh :
1. Perempuan itu ibu saya
2. Perempuan itu bekerja di rumah sakit.
3. Perempuan itu dalam kampanyenya kemarin
menyampaikan visi dan misi partainya.
4. Ih, dasar perempuan.
Pada contoh (1) sampai dengan (4) dijumpai kata
perempuan. Dilihat dari aspek leksikalnya, kata
perempuan baik pada (1) sampai dengan (4) tersebut
mengacu pada seseorang yang berjenis kelamin sama
(tidak ada perbedaan).
Akan tetapi, apabila dicermati berdasarkan konteks
kalimatnya, kata perempuan pada contoh tersebut
memiliki perbedaan dan perbedaan ini disebut dengan
perbedaan semantic.
KALIMAT LEKSIKAL
Leksikal adalah makna yang bersifat tetap. Kata leksikal,
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008: 805) adalah
berkaitan dengan kata, leksem, atau kosa kata. Leksikal
(leksem), juga berarti makna yang sesungguhnya atau
sebenarnya.
Kalimat leksikal adalah kalimat yang makna kata yang
sebenarnya bersifat tetap dan tidak terikat dengan konteks
kalimatnya (berdiri sendiri).
Contoh :
Setiap bangun tidur, ibu menyuruhku minum segelas air
putih hangat. (minum=makna leksikal)
Akhir pekan kali ini kami sekeluarga menghabiskan waktu
di rumah. (rumah=makna leksikal)
sejak kecil, ia sudah kehilangan sosok seorang ibu.
(ibu=makna leksikal)
Lihat! Baru jam 8.00 pagi, ia sudah makan tiga kali.
(makan=makna leksikal)
Ayah terlambat tiba di kantor pagi tadi, karena mobilnya
mogok. (mobil=makna leksikal)
Makna Gramatikal.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008: 461), gramatikal
diartikan sesuai dengan tata bahasa. Dimana makna katanya
mengalami proses afiksasi, reduplikasi, komposisi, atau kalimatisasi.
Makna dari gramatikal sendiri adalah kata yang berubah-ubah sesuai
dengan konteks (berkenaan dengan situasinya, yakni tempat, waktu,
dan lingkungan penggunaan bahasa) pemakainya.

Contoh :
1. Minuman, minum-minum, peminum (makna gramatikal).
- Polisi menyita beberapa peti minuman keras dari dalam toko itu.
- Pagi, siang, malam, kerjanya hanya duduk dan minum-minum saja.
- Seluruh orang di kampung ini tahu, kalau ia seorang peminum.
2. Rumah dinas, rumah duka, merumahkan, perumahan
(makna gramatikal).
Contoh :
- Sejak terpilih menjadi bupati di kota lain, kini ia tinggal
di rumah dinas.
- Setiap hari rumah duka itu tidak pernah sepi
pengunjung.
- Beberapa bulan terakhir ini perusahaan telah
merumahkan puluhan karyawannya.
- Pemerintah tengah gencar membangun perumahan
untuk kalangan menengah ke bawah.
Makna Konotasi
Konotasi sebuah kata atau kalimat yang mengandung
makna yang tidak sebenarnya, bisa di katakan kalimat
konotasi ini sebagai kata yang memiliki frasa dan
tidak langsung mengacu pada kalimat sesungguhnya,
seperti halnya kata tersirat.
Contoh :
• Alsyah merupakan anak emas dalam keluarganya (anak
emas: anak yang paling disayang)
• Karena besar kepala, Moyes dijauhi teman-temannya (besar
kepala:sombong)
• Meskipun Fandi belum berhasil, Fandi tidak gigit jari (gigit
jari: kecewa)
• Kamu itu jangan seperti air di atas daun talas (tidak tepat
pendirian)
• Setiap permasalahan sebaiknya diselesaikan dengan hati
dingin (hati dingin: sabar)
MAKNA DENOTASI
Denotasi merupakan kata atau kalimat yang mengandung
makna sesungguhnya, seperti halnya kalimat yang biasa diucapkan
sehari-hari, kalimat demotasi ini tidak sulit untuk di lakukan.
Contoh :
- Adik Kecilku sangat suka menggigit jari
- Alsyah memiliki seekor sapi perah
- Ibu Andi kepasar beli daging sapi
- Tangan Adhin terkena api, ketika bermain api
Akronim
Akronim adalah singkatan dari dua kata atau lebih yang
diperlakukan sebagai sebuah kata. Penggunaan akronim bermacam-
macam. Berikut ini akan dijelaskan secara rinci berikut dengan
contohnya :
 
Macam – macam akronim :
1. Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal unsur-
unsur nama diri. Akronim ini ditulis secara kapital dan tanpa tanda
titik.
Contoh :
- LIPI = Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
- PASI = Persatuan Atletik Seluruh Indonesia
2. Akronim nama diri yang berupa singkatan dari beberapa
unsur, ditulis dengan huruf awal kapital.
Contoh :
- Bulog = Badan Urusan Logistik
- Bappenas = Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
- Iwapi = Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia
3. Akronim bukan nama diri yang berupa gabungan huruf, suku
kata, ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata,
seluruhnya ditulis dengan huruf kecil.
Contoh :
- pemilu = pemilihan umum
- rapim = rapat pimpinan
- jurdil = jujur dan adil
Aturan pembuatan akronim :
• Jumlah suku kata dalam akronim tidak melebihi kata
yang sudah lazim dalam bahasa indonesia. Artinya,
tidak lebih dari tiga suku kata.
• Akronim dibentuk dengan mengindahkan keserasian
antara vokal dan konsonan yang sesuai dengan pola
kata bahasa Indonesia, yang lazim agar mudah diingat.
1. Sinonim
Sinonim adalah persamaan kata atau kata yang mempunyai makna
yang sama/mirip dengan kata lain.
Contoh :
- Cantik = Anggun
- Pantai = Pintar
- Pakai = Menggunakan

2. Antonim
Antonim adalah lawan kata atau kata yang berlawanan makna
dengan kata lain.
Contoh :
- Malam >< Siang
- Gelap >< Terang
- Baik >< Jahat
3. Homofon
Homofon adalah suatu kata yang mempunyai bunyi yang sama,
tetapi tulisan dan maknanya berbeda.
Contoh :
- Bang (kakak) – Bank (tempat menabung)
- Masa (waktu) – Massa (berat)
- Rock (aliran musik) – Rok (pakaian)

4. Homonim
Homonim adalah kata yang mempunnyai tulisan dan bunyi
yang sama, tetapi maknanya berbeda.
Contoh :
- Bunga (tumbuhan) – Bunga (bank)
- Malang (kota) – Makalng (nasib)
- Bulan (waktu) – Bulan (nama satelit bumi)
5. Homograf
Homograf adalah suatu kata yang mepunyai tulisan yang sama, tetapi
bunyi dan maknanya berbeda.
Contoh :
- Apel (buah) – Apel (upacara)
- Memerah (warna) – Memerah (susu sapi)
- Serang (Kota) – Serang (Menyerang)
6. Hipernim
Hipernim adalah kata-kata yang memiliki makna umum.
Contoh :
- Buah
- Hantu
- Odol
- Kue
7. Hiponim
Hiponim adalah kata-kata yang memiliki makna
khusus.
Contoh :
- Jeruk
- Anggur
- Manggis
8. Polisemi
Polisemi adalah suatu kata yang mempunyai banyak makna
(satu kata banyak makna).
Contoh :
- Kepala = kepala sekolah, kepala rumah tangga, kepala surat,
kepala desa
- Mata = mata air, mata api, mata pencarian
- Rumah = rumah tangga, rumah sakit, rumah makan

Anda mungkin juga menyukai