E
DENGAN PARTUS NORMAL DI RUANG BERSALIN RUMAH
SAKIT UMUM KABUPATEN TANGERANG
Dosen pengampu : Alif Nurul Rosyidah S.Kep,Ners
Disusun Oleh :
No.Reg : 0002609
Tanggal Masuk RS : 17 April 2020 pukul 12.00 WIB
Nama Pengkaji : Ghytta Annisaa RA
Nomor induk Mahasiswa : P27901118070
Hari/Tanggal Pengkajian : Jumat, 17 April 2020
Waktu Pengkajian : Pukul 12.05 WIB
Tempat Pengkajian : Ruang bersalin RSUD Kabupaten Tangerang
I. PENGKAJIAN
1. Pengumpulan Data
A. Identitas Klien : (Data Subjektif )
B. Riwayat Kesehatan
Keluhan utama saat pengkajian :
Saat pengkajian, pasien mengeluh mules-mules sejak 6 jam yang lalu
tepatnya pukul 06.00 WIB dan keluar lender darah sejak 3 jam yang
lalu tepatnya pukul 09.00 WIB.
Keluhan utama saat masuk rumah sakit :
Pasien mengeluh mules-mules sejak 6 jam yang lalu tepatnya pukul
06.00 WIB dan keluar lender darah sejak 3 jam yang lalu tepatnya
pukul 09.00 WIB.
C. Riwayat Kehamilan Sekarang
Paritas : G2 P1 A0
HPHT : 11 Juli 2019
TP : 18 April 2020
Siklus haid : 28 hari
Pergerakan janin pertama : Usia kehamilan 4 bulan
Pergerakan yang dirasakan sekarang/terakhir : 3 x/hari/ kuat/lemah
Tanda-tanda bahaya atau penyulit : Tidak ada
Obat yang dikonsumsi (termasuk jamu) : Pasien mengkonsumsi
vitamin D
Immunisasi : TT – 1 , Tanggal : 25 September 2019
TT – 2 , Tanggal : 10 November 2019
Kekhawatiran-kekhawatiran khusus : Pasien kerap kali bertanya jam
berapa anaknya akan lahir, pasien nampak tidak ingin di tinggalkan
oleh keluarga.
D. Riwayat Kehamilan, Persalinan yang lalu
Anak
No Waktu Usia Jenis Pe- Pe- Keada JK BB H/ Kelain
Persalin Kehamilan Persalinan nolong nyulit an M an
an nifas
1. 25 Juli 38 mingu Spontan Dokter Tidak Tidak P 3,2 H Tidak
2016 ada ada Kg ada
kompli
kasi
2 18 April 37 minggu Spontan Dokter - - L 3,1 H -
2020 ( (Rencana) Kg
Tafsiran) (Tafsi
ran)
1. PENGKAJIAN
Data Subyektif (S)
1) Keluhan Utama : Pasien mengeluh nyeri perut bagian bawah tembus
belakang dan rasa ingin BAB.
2) Keluhan lain : Pasien mengatakan tidak ada nafsu makan dan
minum, pasien selalu menanyakan kapan anaknya lahir.
Data Obyektif (O)
1) Kala 1 dimulai pada tanggal 17 April 2020 pukul 09.00 WIB (saat lendir
darah keluar sebelum masuk RS)
2) Lama kala 1 : 8 jam (6 jam sebelum datang ke RS,2 jam setelah datang ke
RS)
3) Kesadaran : Composmentis
4) Keadaan umum : Baik
5) Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 120/75 mmHg, Nadi : 76x/menit, Respirasi : 28x/menit,
Suhu : 37°C.
6) Abdomen tampak tegang saat HIS datang
7) Pasien tampak selalu memegang bagian pingul belakang saat HIS
8) HIS : Frekuensi 2x, Interval : 10 menit, Durasi : 25’’-30’’
9) DJJ : 132x/menit
10) Pemeriksaan dalam :
- Vulva /vagina : Normal, tidak ada kelainan
- Porsio : Lunak,mendatar
- Pembukaan : 4 cm
- Keadaan ketuban : (+)
- Presentasi : Kepala UUK
- Bagian lain yang teraba : Kepala bayi
- Molage tingkat :0
- Turunnya bagian terendah : 2/5
- Pengeluaran lendir darah : Ada ( √ ) Tidak ( )
11) Ekspresi wajah pasien meringis menahan sakit
12) Pasien kadang-kadang berteriak kesakitan
13) Pasien nampak banyak berkeringat
14) Pasien nampak gelisah
15) Kebutuhan khusus : Tidak ada
2. ANALISA DATA
Kemungkinan
No. Data Masalah
Penyebab
1. Ds: Kontraksi Nyeri
Pasien mengeluh nyeri perut uterus akut
bagian bawah tembus ke
belakang Penurunan
Do : bagian bawah
Hasil TTV (abnormal): janin
Respirasi : 28x/menit
Kontraksi uterus 2x/10’ Penambahan
lamanya 25”-30” dilatasi serviks
Ekspresi wajah pasien
meringis menahan sakit Peregangan
Berkeringat
banyak
Meningkatnya
kehilangan
cairan tubuh
Pasien tidak
ada nafsu
makan dan
minum
Risiko deficit
volume cairan
3. Ds : Proses Ansietas
Pasien selalu menanyakan persalinan kala
kapan anaknya lahir I
Do :
Pasien nampak tidak mau Nyeri yang
ditinggalkan oleh keluarganya dirasakan
Pasien nampak gelisah
Merupakan
stressor
Mekanisme
kopin kurang
efektif
Ansietas
3. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1) Nyeri akut berhubungan dengan kontraksi uterus ditandai dengan :
Ds:
Pasien mengeluh nyeri perut bagian bawah tembus ke belakang
Do :
Hasil TTV (abnormal):
Respirasi : 28x/menit
Kontraksi uterus 2x/10’ lamanya 25”-30”
Ekspresi wajah pasien meringis menahan sakit
Pasien nampak gelisah
Pasien tampak berkeringat
Pasien kadang-kadang berteriak kesakitan
Abdomen tampak tegang saat HIS
Pasien tampak selalu memegang bagian pingul saat HIS
Hasil pemeriksaan dalam :
- Vulva /vagina : Normal, tidak ada kelainan
- Porsio : Lunak,mendatar
- Pembukaan : 4 cm
- Keadaan ketuban : (+)
- Presentasi : Kepala UUK
- Bagian lain yang teraba : Kepala bayi
- Molage tingkat : 0
- Turunnya bagian terendah : 2/5
- Pengeluaran lendir darah : Ada
2) Risiko deficit volume cairan berhubungan dengan peningkatan
metabolisme tubuh
3) Ansietas berhubungan dengan disfungsi koping yang efektif ditandai
dengan :
Ds :
Pasien selalu menanyakan kapan anaknya lahir
Do :
Pasien nampak tidak mau ditinggalkan oleh keluarganya
Pasien nampak gelisah
4. PERENCANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
Perencanaan
No Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
1. NANDA NOC NIC
00132 Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nyeri (1400)
Domain 12 : Comfort keperawatan selama 1x2 Definisi :
Kelas 1 : Physical Comfort jam, diharapkan pasien pengurangan atau reduksi
Nyeri akut berhubungan dengan mampu beradaptasi dengan nyeri sampai pada tingkat
kontraksi uterus nyeri dengan kriteria hasil : kenyamanan yang dapat
Definisi : 1. Keluhan nyeri diterima oleh pasien.
pengalaman sendiri dan emosional secara verbal Intervensi :
tidak menyenangkan berkaitan berkurang 1. Kaji derajat 1. Reaksi nyeri adalah
dengan kerusakan jaringan atau 2. Pasien dapat ketidaknyamanan individual dan
potensial atau yang digambarkan menahan nyerinya melalui isyarat verbal berdasarkan
sebagai kerusakan (International 3. Pasien dapat dan non verbal pada pengalaman nyeri
Association for the Study of Pain), mengontrol nyeri respon nyeri dan latar belakang
awitan yang tiba-tiba atau lambat saat kontraksi budaya.
dengan intensitas ringan hingga datang 2. Observasi HIS, DJJ, 2. Untuk mengetahui
berat, dengan berakhirnya dapat VT, dan TTV kemajuan
diantisipasi atau diprediksi, dan persalinan, keadaan
dengan durasi kurang dari 3 bulan. janin serta keadaan
Ditandai dengan : ibu.
Ds: 3. Hadirkan keluarga 3. Memberikan
Pasien mengeluh nyeri perut untuk menemani dukungan moril.
bagian bawah tembus ke pasien
belakang 4. Ajarkan keluarga 4. Massage pada
Do : melakukan massage bokong akan
Hasil TTV (abnormal): pada daerah bokong menghambat
Respirasi : 28x/menit nosiseptor untuk
Kontraksi uterus 2x/10’ menduduki reseptor
lamanya 25”-30” nyeri sehingga
12.25 Memberitahu penyebab rasa nyeri dan menjelaskan bahwa rasa nyeri adalah hal
yang normal, yaitu denganadanya kontraksi pada perut, yang menyebabkan
kepala akan terdorong ke bawah/ ke jalan lahir sehingga timbul peregangan,
akhirnya timbul nyeri.
Hasil :
Pasien mengatakan paham dan dapat menyebutkan kembali apa yang telah
dijelaskan oleh perawat
13.10 Mengajarkan denan tenang, baik dan kuat tentang teknik pernafasan yaitu
menarik nafas dalam melalui hidung dan mengeluarkan secara perlahan melalui
mulut secara teratur pada saat timbul HIS sekaligus mengajarkan teknik
pernapasan diafraghma atau pernapasan kostal dangkal dan cepat.
Hasil :
Pasien mengatakan paham dan dapat mengikuti instruksi perawat, pasien
nampak lebih rileks
12.30 Memberikan cairan intravena secara rutin (RL 2x500 cc, 20 tpm)
Hasil :
Telah diberikan infus RL 2 kolf (1000 ml) 20 tetes/ menit, turgor kulit bagus
3. Jumat, 17 3 12.40 Mengkaji tingkat cemas pasien Gita
April 2020 Hasil :
Tingkat kecemasan pasien sedang yaitu pasien nampak selalu menatap pada
keluarga yang mendampingi dan selalu bertanya kapan akan melahirkan
13.05 Memberi dukungan moril pada pasien dengan penuh ramah dan bersahabat
serta menganjurkan pasien untuk terus mendekatkan diri kepada Tuhan YME.
Hasil :
Pasien berdoa sesuai keyakinan (Islam)
1. PENGKAJIAN
Data Subyektif (S)
1) Keluhan Utama : Pasien mengatakan ingin mengejan, pasien
mengatakan perut bagian bawah semakin sakit dan semakin sering
datangnya
2) Keluhan Lain : Pasien mengatakan bahwa ia ingin di SC saja
karna peningkatan nyeri. Pasien mengatakan seperti ingin BAB.
Data Obyektif (O)
1) Mulai tanggal : 17 April 2020 pukul 14.00 WIB
2) Lama kala II : 45 menit
3) Kesadaran : Composmentis
4) Keadaan umum : Baik
5) Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 80x/menit
Respirasi : 26x/menit
Suhu : 37°C
6) His : Frekuensi:5x , Interval:10 menit ,Durasi : 50”-55”
7) DJJ : 136 x/menit
8) Bentuk perineum ibu tampak tipis
9) Pasien tampak mengerang kesakitan dan gelisah
10) Pasien tampak meringis
11) Tampak perineum menonjol, anus dan vulva membuka
12) Nampak dorongan untuk mengejan
13) Tindakan : Persiapan set partus dan set hecting
14) TBJ : 3,1 Kg
15) Pemeriksaan dalam :
- Vulva /vagina : Terbuka
- Porsio : Tidak teraba
- Pembukaan : 10 cm (lengkap)
- Keadaan ketuban/warna : sudah pecah pada akhir kala 1/awal kala 2,
warna sedikit keruh
- Presentasi : Kepala bayi seluruhnya sudah berada di
jalan lahir
- Bagian lain yang teraba : -
- Turunnya bagian terendah : Penurunan H IV
- Pengeluaran darah : 50 ml
- Pasien nampak lelah
Nyeri akut
Ketidakefektifan koping
4. Ds : Proses persalinan kala II Risiko Infeksi
Pasien
mengatakan Kontraksi uterus
ingin mengejan
Do : Dorong kuat pada janin ke arah
Pengeluaran serviks dan perineum
darah : 50 ml
Tampak Terjadi peregangan yang sangat besar
perineum di daerah serviks dan perineum
menonjol, anus
dan vulva
terbuka
Trauma jaringan
Risiko infeksi
3. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1) Nyeri berhubungan dengan penurunan kepala janin, meregangnya
perineum dan kontraksi uterus ditandai dengan :
Ds :
Pasien mengatakan perut bagian bawah semakin sakit dan
semakin sering datangnya
Pasien mengatakan seperti ingin BAB
Do :
Hasil TTV
TD :120/80 mmHg
N : 80x/menit
RR : 26x/menit
Suhu : 37°C
Pasien mengejan kesakitan
Pasien nampak semakin meringis kesakitan dan gelisah
Tampak perineum menonjol, anus dan vulva terbuka
Nampak dorongan untuk mengejan
HIS : 5x/10’ 50”-55”
DJJ = 136x/menit
Pembukaan lengkap 10 cm
Ketuban (-)
Portio tidak teraba
Penurunan H.IV
2) Risiko kerusakan integritas jaringan (ruptur perineum) berhubungan
dengan proses kelahiran dan penekanan dari kepala janin
3) Ketidakefektifan koping individu berhubungan dengan keletihan fisik
dan nyeri yang dirasakan pada persalinan ditandai dengan :
Ds :
Pasien mengatakan bahwa ia ingin di SC saja karna peningkatan
nyeri.
Do :
Pasien tampak mengerang kesakitan dan gelisah
Pasien nampak lelah
4) Risiko infeksi berhubungan dengan proses persalinan
4. PERENCANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
Perencanaan
No Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
1. NANDA NOC NIC
00132 Setelah dilakukan Manajemen Nyeri (1400)
Domain 12 : Comfort tindakan Definisi :
Kelas 1 : Physical Comfort keperawatan pengurangan atau reduksi nyeri sampai
Nyeri akut berhubungan dengan selama 1x45 pada tingkat kenyamanan yang dapat
penurunan kepala janin, menit, diharapkan diterima oleh pasien.
meregangnya perineum dan nyeri dapat Intervensi :
kontraksi uterus teratasi dengan 1. Pertahankan kandung kemih tetap 1. Kandung kemih
Definisi : kriteria hasil : dalam keadaan kosong yang kosong akan
pengalaman sendiri dan 1. Pasien memperlancar
emosional tidak menyenangkan (ibu) penurunan bagian
berkaitan dengan kerusakan dapat janin dan
jaringan atau potensial atau mengontr mengurangi tekanan
yang digambarkan sebagai ol rasa sehingga sirkulasi
kerusakan (International nyeri yang lancar
Association for the Study of dihadapin 2. Ajarkan pasien dalam penggunaan 2. Dapat memblok
Pain), awitan yang tiba-tiba atau ya teknik pernapasan seperti pada impuls nyeri dalam
lambat dengan intensitas ringan 2. Ibu kala 1 koreteks serebri
hingga berat, dengan mengerti melalui respon
berakhirnya dapat diantisipasi tentang kondisi dan
atau diprediksi, dan dengan proses stimulasi kutan dan
durasi kurang dari 3 bulan. timbulnya meningkatkan
Ditandai dengan : nyeri suplai O2 intra
Ds : 3. Ibu tidak uterine
Pasien mengatakan terlalu 3. Ajarkan pasien metode mengejan 3. Memaksimalkan
perut bagian bawah kesakitan yang benar sesuai dengan upaya untuk
semakin sakit dan maneuver valsava : mengeluarkan janin
semakin sering - Mengejan singkat tidak lebih
datangnya dari 6 sampai 7 detik
Pasien mengatakan - Mengejan fisiologis : mengejan
seperti ingin BAB hanya bila ada desakan untuk
Do : mengejan atau kira-kira tiga
Hasil TTV sampai lima kali setiap
TD :120/80 mmHg kontraksi
N : 80x/menit - Mengejan dengan glotis yang
RR : 26x/menit terbuka dan sedikit
Suhu : 37°C menghembuskan nafas.
Pasien mengejan kesakitan 4. Jelaskan penyebab rasa nyeri itu 4. Meningkatkan rasa
Pasien nampak semakin adalah hal yang normal adaptasi pasien
meringis kesakitan dan terhadap nyeri
gelisah 5. Observasi HIS 5. Mengetahui
Tampak perineum menonjol, perkembangan
anus dan vulva terbuka pasien sehingga
DJJ = 136x/menit
Pembukaan lengkap 10 cm
Ketuban (-)
Portio tidak teraba
Penurunan H.IV
2. 00046 Setelah dilakukan 1. Ajarkan posisi yang tepat pada 1. Membantu
Domain 11 : Safety/protection tindakan saat akan partus senyaman ibu. meningkatkan
Kelas 2 : Physical injury keperawatan (berjongkok dengan bantuan, peregangan
Risiko kerusakan integritas selama 1x45 berjongkok dengan squat bar, bertahap dari
jaringan (ruptur perineum) menit, diharapkan posisi miring, posisi semi fowler) perineal dan
berhubungan dengan proses jaringan jaringan vagina
kelahiran dan penekanan dari perineum tetap 2. Letakkan duk steril pada perineum 2. Menghindari fiksasi
kepala janin utuh dengan yang kuat agar
Definisi : kriteri hasil : tangan tidak licin
Risiko kerusakan pada 1. Ruptur saat menahan
epidermis/ dermis perineum perineum
tidak
terjadi 3. Buka tutup partus set 3. Siap untuk
melakukan tindakan
pertolongan
6. Menghindari terjadi
6. Setelah kepala lahir, usap dengan
aspirasi cairan
kassa steril pada hidung dan mulut
ketuban, dan
janin dari lendir,darah dan air
membebaskan jalan
ketuban
nafas
14.11 Mengajarkan pasien dalam menggunakan teknik pernapasan seperti pada kala 1
Hasil :
Pasien dapat melakukan teknik pernapasan seperti apa yang diajarkan oleh
perawat.
14.13 Mengajarkan pasien metode mengejan yang benar sesuai dengan maneuver
valsava
Hasil :
Pasien dapat mengikuti instruksi perawat dan mengejan sesuai dengan metode
yang diajarkan.
14.08 Menjelaskan penyebab rasa nyeri itu adalah hal yang normal
Hasil :
Pasien menunjukkan respon peningkatan pengetahuan terhadap respons fisiolois
nyeri.
Saat sub occiput tampak dibawah symphisis, tangan kanan menyokong perineum
dengan dialas duk steril dibawah bokong ibu, sementara tangan kanan menahan
puncak kepala
Hasil :
Bayi lahir secara perlahan mengikuti proses fisiologis.
Setelah kepala bayi lahir, mengusap dengan kassa steril pada hidung dan mulut
janin dari lendir, darah dan air ketuban
Hasil :
Bayi telah diusap dan dibersihkan dengan kassa steril pada area hidung dan
mulutnya dari lendir, darah dan air ketuban.
14.05 Memberikan dukungan dengan mekanisme defensive yang tepat, dengan pujian
atas kerja keras ibu
Hasil :
Pasien menunjukkan reaksi positif, pasien mengatakan yakin akan dapat
melewati proses persalinan dengan sukses.
14.10 Mendukung keterlibatan keluarga (suami) dalam menyemangati ibu
Hasil :
Suami pasien tampak menyemangati pasien
4. 17 April 4 14.02 Mencatat tanggal dan waktu pecah ketuban Gita
2020 Hasil :
Ketuban pecah pada 17 April 2020 pukul 14.00
1. PENGKAJIAN
Data Subyektif (S) :
1) Keluhan Utama : Pasien mengatakan masih terasa nyeri pada bagian
perut bawah sampai ke belakang.
2) Keluhan lain : Pasien mengatakan masih ada rasa ingin
mengedan.
Data Obyektif (O)
1) Kesadaran : Composmentis
2) Keadaan umum : Baik
3) Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 125/80 mmHg
Nadi : 77x/menit
Respirasi : 26x/menit
Suhu : 37°C
4) Palpasi abdomen
- Tinggi Fundus Uteri : 1 jari diatas pusat
- Kontraksi Uterus : Lemah ( ) Kuat ( √ )
- Vesica Urinaria : Kosong ( √ ) Penuh ( )
- Tanda pelepasan plasenta : Uterus naik ( √ )
Semburan darah ( √ )
Tali pusat memanjang ( √ )
Ibu Ingin mengedan (√)
Dipersepsikan di korteks
cerebri
Nyeri akut
2. Ds : - Proses persalinan kala III Risiko Perdarahan
Do :
TFU masih Kontraksi uterus
setinggi pusat
Kandung kencing Iskemi otot-otot uterus
kosong
Uterus teraba Cavum uterus mengecil
lembek
Perdarahan : 200 Placenta terlepas
cc
Ada sisa plasenta
tertinggal
Risiko Perdarahan
3. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1) Nyeri akut berhubungan dengan iskemia otot-otot uterus ditandai
dengan :
Ds :
Pasien mengatakan masih terasa nyeri pada perut bagian bawah
Do :
Pasien masih meringis kesakitan
2) Risiko perdarahan berhubungan dengan tertinggalnya sisa plasenta
4. PERENCANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
Perencanaan
No Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
1. NANDA NOC NIC
00132 Setelah dilakukan Manajemen Nyeri (1400)
Domain 12 : Comfort tindakan keperawatan Definisi :
Kelas 1 : Physical Comfort selama 1 x 15 menit, pengurangan atau reduksi nyeri sampai
Nyeri akut berhubungan nyeri dapat berkurang pada tingkat kenyamanan yang dapat
dengan iskemia otot-otot dengan kriteria hasil : diterima oleh pasien.
uterus. 1. Pasien akan Intervensi :
Definisi : menunjukkan 1. Kaji derajat ketidaknyamanan 1. Reaksi nyeri
pengalaman sendiri dan sikap yang melalui isyarat verbal dan adalah individual
emosional tidak lebih tenang nonverbal pada respon nyeri dan berdasarkan
menyenangkan berkaitan 2. Pasien dapat pengalamn nyeri,
dengan kerusakan jaringan berpartisipasi latar belakang
atau potensial atau yang secara aktif budaya juga
digambarkan sebagai dalam menetukkan.
kerusakan (International pengeluaran Dengan mengkaji
Association for the Study of plasenta tingkat nyeri
Pain), awitan yang tiba-tiba dapat ditentukan
atau lambat dengan intensitas intervensi
ringan hingga berat, dengan selanjutnya
berakhirnya dapat diantisipasi 2. Ajarkan pasien dalam penggunaan 2. Dapat memblok
atau diprediksi, dan dengan teknik pernapasan atau relaksasi impuls nyeri
durasi kurang dari 3 bulan. yang tepat dalam korteks
Ditandai dengan : cerebri melalui
Ds : respon kondisi
Pasien mengatakan dan stimulasi
masih terasa nyeri pada kutan dan
perut bagian bawah meningkatkan
Do : suplai O2
Pasien masih meringis intrauterin
kesakitan 3. Lakukan dorongan ringan pada 3. Membantu
bagian fundus arah dorso cranial mengeluarkan
plasenta
4. Ganti pakaian dan linen yang basah 4. Meningkatkan
kenyamanan,
hangat dan
kebersihan
2. 00206 Setelah dilakukan Pencegahan Perdarahan (4010)
Domain 11:Safety/protection tindakan keperawatan Definisi :
Kelas 2 : Physical injury selama 1x15 menit, Penguangan stimulus yang dapat
Risiko perdarahan diharapkan menyebabkan perdarahan atau pendarahan
berhubungan dengan perdarahan tidak pada pasien yang berisiko.
tertinggalnya sisa plasenta terjadi dengan kriteria Intervensi :
Definisi : hasil : 1. Periksa fundus uteri untuk 1. Pemberian
Rentan mengalami penurunan 1. Perdarahan memastikan kehamilan oksitosin sebagai
volume darah, yang dapat tidak lebih tunggal/ganda tindakan
menggangu kesehatan dari 500 cc selanjutnya harus
2. Plasenta dapat dipastikan dahulu
lahir secara adanya kehamilan
kuat dan tunggal/ganda
terkoordinasi 2. Observasi HIS, pengeluaran 2. Mengetahui
3. Jumlah plasenta, perdarahan, derajat perkembangan
perdarahan laserasi pasien sehigga
200 cc dapat diberikan
intervensi yang
tepat
3. Beritahu ibu untuk disuntik 3. Merupakan
komunikasi
efektif agar
pasien lebih
kooperatif
4. Kolaborasi : berikan oxytosin 10 4. Meningkatkan
unit secara IM kontraksi uterus
dan merangsang
plasenta keluar
5. PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN DAN EVALUASI FORMATIF
No. Tanggal Diag.Kep. Jam Tindakan keperawatan Paraf
1. 17 April 1 14.46 Mengkaji derajat ketidaknyamanan (nyeri) melalui isyarat verbal dan non Gita
2020 verbal pada respon nyeri
Hasil :
Pasien mengatakan masih nyeri di daerah jalan lahir, tampak ibu masih
meringis.
14.53 Melakukan dorongan ringan pada bagian fundus arah dorso kranial
Hasil :
Plasenta lahir lengkap.
14.08 Menjelaskan penyebab rasa nyeri dan memberitahu bahwa nyeri itu adalah
hal yang normal
Hasil :
Pasien tampak menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan, pasien
tampak paham.
1. PENGKAJIAN
Data Subyektif (S)
1) Keluhan Utama : Pasien mengatakan masih terasa nyeri di daerah
jalan lahir
Data Obyektif (O)
1) Kesadaran : Composmentis
2) Keadaan umum : Baik
Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 110/80 mmHg
Nadi : 80x/menit
Respirasi : 24x/menit
Suhu : 37°C
3) Palpasi abdomen
- Tinggi Fundus Uteri : 2 Jari dibawah pusat
- Kontraksi Uterus : Lemah ( ) Kuat ( √ )
- Vesica Urinaria : Kosong ( √ ) Penuh ( )
- Pengeluaran darah : 100 ml, karakteristik merah tua
4) Bonding ibu dan bayi tidak dilakukan, karena anak pindah ke kamar
bayi
5) Tindakan : Observasi perdarahan, awas TTV
6) Kontraksi uterus baik
7) Uterus teraba keras
8) Tampak robekan perineum derajat I
9) Lama kala IV : 2 Jam
10) Ekspresi wajah pasien nampak masih meringis
BAYI
1) Bayi lahir tanggal : 17 April 2020
2) Jenis kelamin : Laki-laki
3) Nilai APGAR :7/9
4) BB/PB : 3200 gram/50 cm
5) Lingkar kepala : 36 cm
6) Karakteristik bayi : Aktif
7) Suhu : 36,5°C
8) Kaput suksaderum : Tidak ada
9) Anus : Berlubang
10) Perawatan mata : Dilakukan
2. ANALISA DATA
No. Data Kemungkianan Penyebab Masalah
1. Ds : Persalinan kala IV Nyeri
Pasien
mengatakan Inkontinuitas jaringan karena
masih nyeri di robekan jalan lahir
jalan lahir
Do : Merusak syaraf-syaraf
Ekspresi wajah perifer
masih meringis
Nampak Pengeluaran zat kimia
robekan neurotransmitter nyeri
perineum
derajat I Substansi P, serotonin,
keras
Masuk ke serabut afferen
Korteks cerebri
Persepsi nyeri
Nyeri akut
2. Ds : - Luka bekas implantasi Risiko syok
Do : plasenta dan luka perineum (Hipovolemik)
Perdarahan 100
cc Kontraksi uterus lemah
Kontraksi
uterus baik
TFU 2 jbps
Tampak Perdarahan
robekan
perineum Risko syok (hipovolemik)
derajat I
3. Ds : - Persalinan kala IV Risiko infeksi
Do :
Perdarahan 100 Inkontinuitas jaringan karena
cc robekan jalan lahir
Kontraksi
uterus baik
Nampak Menjahit perineum
robekan
perineum Risiko infeksi
derajat I
3. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1) Nyeri akut berhubungan dengan inkontinuitas jaringan akibat proses
kelahiran bayi ditandai dengan :
Ds :
Pasien mengatakan masih nyeri di jalan lahir
Do :
Ekspresi wajah masih meringis
Nampak robekan perineum derajat I
Uterus teraba keras
2) Risiko syok (hipovolemik) berhubungan dengan perdarahan terus-
menerus
3) Risiko infeksi berhubungan dengan tindakan hecting akibat robekan
jalan lahir
4. PERENCANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
Perencanaan
No Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
1. NANDA NOC NIC
00132 Setelah dilakukan Manajemen Nyeri (1400)
Domain 12 : Comfort tindakan keperawatan Definisi :
Kelas 1 : Physical Comfort selama 1 x 2 jam, pengurangan atau reduksi nyeri sampai
Nyeri akut berhubungan nyeri dapat dikontrol pada tingkat kenyamanan yang dapat
dengan inkontinuitas jaringan dengan kriteria hasil : diterima oleh pasien.
akibat proses kelahiran bayi 1. Ekspresi Intervensi :
Definisi : tenang 1. Beritahu penyebab rasa nyeri 1. Meningkatkan
pengalaman sendiri dan 2. Pasien dapat pemahaman
emosional tidak beristirahat pasien tentang
menyenangkan berkaitan dengan tenang nyeri yang
dengan kerusakan jaringan 3. Pasien fisiologis
atau potensial atau yang mengatakan 2. Ajarkan pasien dalam penggunaan 2. Dapat memblok
digambarkan sebagai rasa nyeri teknik nafas dalam impuls nyeri
kerusakan (International berkurang dalam korteks
Association for the Study of cerebri
Pain), awitan yang tiba-tiba 3. Bersihkan daerah bokong dan 3. Memberi rasa
atau lambat dengan intensitas sekitarnya nyaman dan segar
ringan hingga berat, dengan 4. Kolaborasi : Jahit perineum dan 4. Memperbaiki
berakhirnya dapat diantisipasi Berikan analgetik (Lidocain 1 kerusakan
atau diprediksi, dan dengan ampul) jaringan pada
durasi kurang dari 3 bulan. jalan lahir dan
Ditandai dengan : mencegah
Ds : komplikasi
Pasien mengatakan masih
nyeri di jalan lahir
Do :
Ekspresi wajah masih
meringis
Nampak robekan perineum
derajat I
Uterus teraba keras
2. 000205 Setelah dilakukan Pengurangan Perdarahan : Uterus
Domain 11 : Safety/protection tindakan keperawatan Postpartum (4026)
Kelas 2 : Physical injury selama 1x2 jam, Definisi :
Risiko syok (hipovolemik) diharapkan tidak Pembatasan jumlah kehilangan darah dari
berhubungan dengan terjadi komplikasi kala uterus postpartum.
perdarahan terus-menerus IV dengan kriteria Intervensi :
Definisi : hasil : 1. Observasi TTV 1. Perubahan TTV
Rentan mengalami 1. Pendarahan menunjukkan
ketidakcukupan aliran darah <500 cc adanya gangguan
ke jaringan tubuh, yang dapat 2. TTV dalam 2. Periksa keadaan uterus 2. Kontraksi uterus
mengakibatkan disfungsi batas normal yang tidak baik
seluler yang mengancam jiwa, 3. Ibu beristirahat dapat
yang dapat mengganggu dengan baik menimbulkan
kesehatan. perdarahan
3. Catat kehilangan darah pada kala 3. Kehilangan darah
IV >500 cc dapat
menyebabkan
syok
4. Lakukan hecting dengan cepat 4. Tindakan yang
dan tepat lama dapat
menyebabkan
hilangnya darah
yang lebih
banyak
5. Beri ibu minum (misalnya susu) 5. Mengganti cairan
dan sebagai
sumber energi
3. 00004 Setelah dilakukan Pencegahan Infeksi (6550)
Domain 11 : Safety/protection tindakan keperawatan Definisi :
Kelas 2 : Physical injury selama 1x2 jam Meminimalkan mendapatkan infeksi dan
Risiko infeksi berhubungan diharapkan infeksi transmisi agen infeksi
dengan tindakan hecting tidak terjadi dengan 1. Kaji tanda-tanda infeksi 1. Melihat adanya
akibat robekan jalan lahir kriteria hasil : tanda-tanda
Definisi : 1. Tidak infeksi
Rentan mengalami invasi dan ditemukan 2. Gunakan sarung tangan steril 2. Menurunkan
multipikasi organisme tanda-tanda kemungkinan
patogenik yang dapat infeksi infeksi pasca
mengganggu kesehatan 2. TTV dalam melahirkan
batas normal 3. Siapkan alas melahirkan yang 3. Menurunkan
bersih/steril kemungkinan
kontaminasi
4. Angkat/ganti kain pengalas bila 4. Mengangkat
basah media yang dapat
mendukung
pertumbuhan
pathogen
5. Kolaborasi : berikan antibiotic
5. Mencegah
spectrum luas
terjadinya infeksi
5.PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN DAN EVALUASI FORMATIF
No. Tanggal Diag.Kep. Jam Tindakan keperawatan Paraf
1. 17 April 2020 1 15.05 Memberitahu penyebab rasa nyeri yaitu rasa nyeri karena adanya robekan Gita
pada perineum dan setelah dijahit akan berkurang.
Hasil :
Pasien paham atas apa yang dijelaskan perawat
15.07 Mengajarkan pasien dalam penggunaan teknik nafas dalam melalui hidung
dan mengeluarkan secara perlahan melalui mulut secara teratur.
Hasil :
Pasien mau melakukan dan mengatakan nyeri berkurang
16.05 Membersihkan daerah bokong, perineum dan sekitarnya dengan kain bersih.
Hasil :
Pasien mengatakan merasa lebih nyaman
16.05 Membersihkan pasien dari bekas perdarahan proses hecting dan mengganti
pakaian pasien dengan pakaian yang bersih
Hasil :
pasien nampak nyaman
Disusun Oleh :
No.Reg : 0002608
Tanggal Masuk RS : 1 Januari 2020
Nama Pengkaji : Ghytta Annisaa RA
Nomor induk Mahasiswa : P27901118070
Hari/Tanggal Pengkajian : Rabu, 1 Januari 2020
Waktu Pengkajian : Pukul 14.00 WIB
Tempat Pengkajian : RSUD Kabupaten Tangerang
1. PENGKAJIAN
1. Pengumpulan Data
A. Identitas Klien : (Data Subjektif )
Nama bayi : By. Ny. S
Umur : 1 hari
Tanggal/jam lahir : 1 Januari 2020 pukul 12.00 WIB
Jenis kelamin : Laki-laki
BIODATA IBU AYAH
Nama Ny. S Tn. A
Umur 25 tahun 27 tahun
Suku bangsa Indonesia Indonesia
Agama Islam Islam
Pendidikan SMA SMA
Pekerjaan IRT Karyawan BUMN
Golongan darah A O
No. Medrec 0002608 -
Diagnosa Medis Partus Preterm -
Alamat rumah Jl. Gurita No.1 Blok B6 Jl. Gurita No.1 Blok B6 Sukasari-
Sukasari-Tangerang Tangerang
No.Telp/Hp (0254) 34567 (0254) 34567
Status Perkawinan Menikah Menikah
Alamat Rumah Jl. Gurita No.1 Blok B6 Jl. Gurita No.1 Blok B6 Sukasari-
Sukasari-Tangerang Tangerang
Alamat kantor - Jl. Marsekal No.213 Sukasari-
Tangerang
C. Komplikasi kehamilan .
a. Perdarahan : Ya ( ) Tidak (√ )
b. Preeklampsi : Ya ( ) Tidak (√ )
c. Eklampsi : Ya ( ) Tidak (√ )
d. Penyakit Menular Seksual : Ya ( ) Tidak (√ )
e. Ny. S pernah mengalami sesak saat hamil namun tidak pernah
mengkonsumsi obat-obatan selama hamil.
D. Riwayat Persalinan.
a. Jenis persalinan : Spontan/VC/FE/SC.
b. Masa gestase : 29 Minggu.
c. Ditolong oleh : Dokter
d. Lama persalinan : Kala I : 6 jam
Kala II : 1 Jam
Kala III : 20 menit
Kala IV : 3 Jam
e. Keadaan Air Ketuban :Warna : Sedikit Keruh
Jumlah : 370 cc
f. Keadaan Plasenta :
Berat Plasenta : 600 Gram
Diameter : 11 Cm
Jumlah Cotiledon : 20 Buah
Warna Plasenta : Merah tua
Panjang Tali Pusat : 45 Cm
Diameter Tali Pusat : 2-3 Cm
Jumlah Pembuku Darah :
- Vena : 1Buah
- Arteri : 2 Buah
g. Komplikasi persalinan
Keluarga mengatakan Ny. S pada tanggal 1 Januari 2020
tiba-tiba mengalami pecah ketuban di usia kehamilan 29
minggu
h. APGAR skore
Nilai 1 menit Nilai 5 menit
Warna kulit Seluruh tubuh Seluruh tubuh
kemerahan. Skor = kemerahan. Skor
2 =2
Denyut jantung Detak jantung Detak jantung
antara 60-100/menit lebih dari
(100x/menit). Nadi 100x/menit. Skor
= 100x/menit. Skor = 2
=1
Refleks Menangis ketika di Menangis ketika
stimulasi. Skor = 1 di stimulasi. Skor
=1
Aktivitas Ada sedikit Ada sedikit
gerakan. Skor = 1 gerakan. Skor = 1
Pernapasan Kuat dan Kuat dan
tangisannya keras. tangisannya keras.
Skor = 2 Skor = 2
Jumlah 7 8
prematur
dengan usia Insuf pernafasan
gestasi 29
minggu Kadar surfaktan rendah
Suara nafas
ronkhi Ekspansi paru tidak
Pernapasan maksimal
cuping hidung
Bayi tampak Ketidakefektifan Pola
sesak Nafas
Bayi terdengar
merintih
KU bayi lemah
2. Ds : Dinding otot rahim Ketidakseimbangan
Usia bayi 1 bagian bawah lemah Nutrisi Kurang dari
hari Kebutuhan Tubuh
DO : Pecah ketuban di UK 29
Terpasang mingu
OGT
BB = 1800 Bayi lahir prematur
gram (BB<2500 gram)
Refleks
sucking Fungsi organ-organ
(lemah)
Bayi lahir Otak
prematur
dengan usia Reflek sucking negatif
gestasi 29 (lemah)
minggu
Daya hisap menurun
Ketidakseimbangan
Nutrisi Kurang dari
Kebutuhan Tubuh
3. Ds : Dinding otot rahim Risiko Hipotermia
Bayi tidak aktif bagian bawah lemah
dan lemah
Umur bayi 1 Pecah ketuban di UK 29
hari mingu
Do :
Bayi lahir
prematur Bayi lahir prematur
dengan usia (BB<2500 gram)
gestasi 29
minggu
Suhu : 36°C Permukaan tubuh relatif
RR : 57x/menit lebih luas
Nadi :
107x/menit Sistem kulit
Kulit dingin
Kulit lebih tipis dari bayi
yang lahir aterm
Permeabilitas meningkat
Penguapan meningkat,
kehilangan panas
Risiko Hipotermia
4. Ds : Dinding otot rahim Risiko Infeksi
Usia bayi 1 bagian bawah lemah
hari
Do : Pecah ketuban di UK 29
Bayi lahir mingu
prematur
dengan usia Bayi lahir prematur
gestasi 29 (BB<2500 gram)
minggu
Bayi lahir
prematur Sistem imun yang belum
sempurna
Risiko Infeksi
5. Ds : Dinding otot rahim Risiko Kerusakan
Usia bayi 1 bagian bawah lemah Integritas Kulit
hari
Do : Pecah ketuban di UK 29
Bayi lahir mingu
prematur
dengan usia Bayi lahir prematur
gestasi 29 (BB<2500 gram)
minggu
Kulit disekitar Permukaan tubuh relatif
anus lebih luas
kemerahan
Lembab Sistem kulit
disekitar area
genital dan Kulit lebih tipis dari bayi
Frekuensi
BAB/BAK Rentan terjadi luka
5x/24 jam
Terpasang Risiko Kerusakan
merintih kebutuhan
sesak bayi
KU bayi lemah
2. Domain 2 : Setelah dilakukan Perawatan Bayi Prematur (6826)
kelas 1 : tindakan keperawatan Definisi :
Ketidakseimbangan selama 3x8 jam, Penyesuaian praktik pemberi perawatan
nutrisi kurang dari diharapkan asupan nutrisi dengan perkembangan dan kebutuhan
kebutuhan berupa ASI dan cairan fisiologi bayi usia prematur, untuk
berhubungan dengan dalam keadaan seimbang mendukung pertumbuhan dan perkembangan
imaturitas system saraf dan tidak ada penurunan (bayi prematur).
pusat dan reflek BB dengan kriteria hasil : Intervensi :
menelan yang tidak 1. Adanya 1. Kaji pernapasan yang tepat dari selang 1. Pemasangan
adekuat. peningkatan BB pemberian makan pada bayi, gunakan selang yang tidak
Definisi sesuai dengan prosedur pengkleman yang tepat untuk tepat dapat
Asupan nutrisi tidak tujuan (BB mencegah masuknya udara ke dalam menurunkan
cukup untuk memenuhi meningkat 20-30 lambung. fungsi
kebutuhan metabolic. gram/hari) pernafasan. Bila
Ditandai dengan : 2. Tidak ada tanda- 1 mL atau
Ds : tanda malnutrisi kurang aspirasi
Usia bayi 1 hari 3. Menunjukkan dari lambung,
Do : peningkatan penjumlahan ini
Terpasang OGT fungsi mengisap harus dikurangi
BB = 1800 dan menelan dari makanan
gram 4. Tidak terjadi yang akan
2 18.00 Kaji pernafasan yang tepat dari selang pemberian makanan, gunakan prosedur
pengkleman yang tepat untuk mencegah masuknya udara ke dalam lambung
Hasil :
Tidak terdapat aspirasi, pengkleman telah dilakukan dengan tepat
2 18.05 Memantau bayi terhadap reaksi lokal atau sistemik untuk pemberian makan
parenteral (missal : peningkatan suhu, trombosis pembuluh darah, dispneu,
muntah atau sianosis)
Hasil :
Tidak terdapat reaksi lokal maupun sistemik untuk pemberian makan parenteral
yang negative.
2 18.07 Memasukan ASI dengan perlahan sebanyak 5 cc tiap 2 jam pada kecepatan 1
cc/menit
Hasil :
ASI telah diberikan melalui OGT sesuai dengan kadar dan kecepatan yang telah
ditentukkan
2 18.13 Mencatat pertumbuhan dengan membuat pengukuran BB setiap hari dan setiap
minggu
Hasil :
BB bayi : 1.800 gram
4 18.00 Mengkaji bayi terhadap tanda-tanda infeksi, seperti ketidakstabilan suhu, letargi
atau perubahan perilaku, distress pernafasan, ikterik, petekie, kongesti nasal, atau
drainase dari mata atau umbilicus
Hasil :
Tidak terdapat tanda-tanda infeksi pada bayi, RR bayi termasuk cepat = 57x/menit
namun telah diberikan tindakan khusus
2 15.02 Memasukan ASI dengan perlahan sebanyak 5 cc tiap 2 jam pada kecepatan 1
cc/menit
Hasil :
ASI telah diberikan melalui OGT sesuai dengan kadar dan kecepatan yang telah
ditentukkan
2 15.12 Mencatat pertumbuhan dengan membuat pengukuran BB setiap hari dan setiap
minggu
Hasil :
BB bayi : 1.820 gram
4 14.30 Mengkaji bayi terhadap tanda-tanda infeksi, seperti ketidakstabilan suhu, letargi
atau perubahan perilaku, distress pernafasan, ikterik, petekie, kongesti nasal, atau
drainase dari mata atau umbilicus
Hasil :
Tidak terdapat tanda-tanda infeksi pada bayi, RR bayi termasuk cepat = 54x/menit
namun telah diberikan tindakan khusus
2 14.32 Memasukan ASI dengan perlahan sebanyak 5 cc tiap 2 jam pada kecepatan 1
cc/menit
Hasil :
ASI telah diberikan melalui OGT sesuai dengan kadar dan kecepatan yang telah
ditentukkan
2 14.38 Mencatat pertumbuhan dengan membuat pengukuran BB setiap hari dan setiap
minggu
Hasil :
BB bayi : 1.840 gram
2 14.00 Berkolaborasi : memberikan infus D10 0,185 150 cc/24 jam
Hasil :
Terapi intravena telah diberikan
3 S:- Gita
O:
Hasil memonitor suhu
14.00 : 36°C
16.00 : 36,1°C
18.00 : 36,2°C
20.00 : 36,4°C
Bayi telah ditempatkan di dalam incubator
Suhu lingkungan telah dikondisikan agar stabil
A : Risiko Hipotermia belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi :
Monitor suhu bayi setiap 2 jam
Tempatkan bayi di dalam incubator
Pertahankan suhu lingkungan perawatan tetap hangat
4 S:- Gita
O:
Tidak terdapat tanda-tanda infeksi pada bayi, RR bayi termasuk cepat =
57x/menit namun telah diberikan tindakan khusus
Usia gestasi janin 29 minggu
Petugas kesehatan dan siapapun yang akan melakukan kontak dengan bayi telah
menerapkan mencuci tangan dengan 6 langkah benar
Telah diberikan antibiotik berikut :
Sukralfat 3 x 0,5 cc (oral)
Nymico 3 x 0,5 cc (oral)
Inj. Viccilin 2 x 150 mg (IV)
Inj. Gentamicin 1 x 15 mg (IV)
Telah diberikan imunisasi Hepatitis 1x saat lahir
A : Risiko infeksi belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi :
Kaji bayi terhadap tanda-tanda infeksi seperti ketidakstabilan suhu, letargi atau
perubahan perilaku, distress pernafasan, ikterik, petekie, kongesti nasal, aau
drainase dari mata atau umbilicus
Tingkatkan cara-cara mencuci tangan
Kolaborasi : berikan antibiotic dan imunisasi sesuai yang diterapkan
5 S:- Gita
O:
Popok dan pakaian telah diganti rutin
Masase telah dilakukan
Posisi bayi telah diubah secara rutin
Penggunaan plester telah diminimalisir
A : Risiko kerusakan integritas kulit belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi :
Ganti popok/pakaian bayi setiap kali basah
Masase dengan lembut kulit bayi
Beri latihan rentang gerak, perubahan posisi rutin
Tanggal/Jam Diag.Kep. Catatan Perkembangan Paraf
2 Januari 1 S:- Gita
2020 O:
Hasil TTV :
CRT > 2 detik
Suhu 36,4°C
Nadi 110 x/menit
RR 54 x/menit
Tidak ada sianosis perifer
Bunyi nafas ronkhi
Mucus telah dihisap dan jalan nafas terbebas dari mucus
Oksigen telah diberikan melalui nasal kanul dengan kecepatan 2L/menit
A : Ketidakefektifan pola nafas belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi :
Memonitor TTV, bunyi nafas dan adanya sianosis perifer
Menghisap (suction) jalan nafas sesuai kebutuhan
Berkolaborasi memberikan oksigen melalui nasal atau dengan penempatan
incubator dengan aliran gas 2L/menit
2 S:- Gita
O:
Tidak terdapat aspirasi, pengkleman telah dilakukan dengan tepat
Tidak terdapat reaksi lokal maupun sistemik untuk pemberian makan parenteral
yang negative.
ASI telah diberikan melalui OGT sesuai dengan kadar dan kecepatan yang telah
ditentukkan (ASI 5cc/2 jam dengan kecepatan 1 menit/cc)
BB bayi : 1.820 gram
Terapi intravena telah diberikan (Infus D10 0,185 150 cc/24 jam)
A : Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi :
Kaji pernapasan yang tepat dari selang pemberian makan pada bayi, gunakan
prosedur pengkleman yang tepat untuk mencegah masuknya udara ke dalam
lambung.
Pantau bayi terhadap reaksi lokal atau sitemik untuk pemberian makan parenteral
(misal : peningkatan suhu, trombosis pembuluh darah, dispneu, muntah atau
sianosis).
Masukan ASI dengan perlahan sebanayak 5 cc tiap 2 jam pada kecepataan 1
cc/menit.
Catat pertumbuhan dengan membuat pengukuran BB setiap hari dan setiap
minggu dari panjang badan dan lingkar kepala
Kolaborasi : berikan Infus D10 0,185 150 cc/24 jam
3 S:- Gita
O:
Hasil memonitor suhu
14.00 : 36,4°C
16.00 : 36,3°C
18.00 : 36,4°C
20.00 : 36,5°C
Bayi telah ditempatkan di dalam incubator
Suhu lingkungan telah dikondisikan agar stabil
A : Risiko Hipotermia belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi :
Monitor suhu bayi setiap 2 jam
Tempatkan bayi di dalam incubator
Pertahankan suhu lingkungan perawatan tetap hangat
4 S:- Gita
O:
Tidak terdapat tanda-tanda infeksi pada bayi, RR bayi termasuk cepat =
54x/menit namun telah diberikan tindakan khusus
Petugas kesehatan dan siapapun yang akan melakukan kontak dengan bayi telah
menerapkan mencuci tangan dengan 6 langkah benar
Telah diberikan antibiotik berikut :
Sukralfat 3 x 0,5 cc (oral)
Nymico 3 x 0,5 cc (oral)
Inj. Viccilin 2 x 150 mg (IV)
Inj. Gentamicin 1 x 15 mg (IV)
Telah diberikan imunisasi Hepatitis 1x saat lahir
A : Risiko infeksi belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi :
Kaji bayi terhadap tanda-tanda infeksi seperti ketidakstabilan suhu, letargi atau
perubahan perilaku, distress pernafasan, ikterik, petekie, kongesti nasal, aau
drainase dari mata atau umbilicus
Tingkatkan cara-cara mencuci tangan
Kolaborasi : berikan antibiotic dan imunisasi sesuai yang diterapkan
5 S:- Gita
O:
Popok dan pakaian telah diganti rutin
Masase telah dilakukan
Posisi bayi telah diubah secara rutin
Penggunaan plester telah diminimalisir
A : Risiko kerusakan integritas kulit belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi :
Ganti popok/pakaian bayi setiap kali basah
Masase dengan lembut kulit bayi
Beri latihan rentang gerak, perubahan posisi rutin
Tanggal/Jam Diag.Kep. Catatan Perkembangan Paraf
3 Januari 1 S:- Gita
2020 O:
Hasil TTV :
CRT 2 detik
Suhu 36,6°C
Nadi 112 x/menit
RR 50 x/menit
Tidak ada sianosis perifer
Bunyi nafas ronkhi
Oksigen telah diberikan (2L/menit melalui nasal kanul)
Mucus telah dihisap dan jalan nafas terbebas dari mucus
A : Ketidakefektifan pola nafas belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi :
Memonitor TTV, bunyi nafas dan adanya sianosis perifer
Menghisap (suction) jalan nafas sesuai kebutuhan
Berkolaborasi memberikan oksigen melalui nasal atau dengan penempatan
incubator dengan aliran gas 2L/menit
2 S:- Gita
O:
Tidak terdapat aspirasi, pengkleman telah dilakukan dengan tepat
Tidak terdapat reaksi lokal maupun sistemik untuk pemberian makan parenteral
yang negative.
ASI telah diberikan melalui OGT sesuai dengan kadar dan kecepatan yang telah
ditentukkan (ASI 5cc/2 jam dengan kecepatan 1 menit/cc)
BB bayi : 1.840 gram
Terapi intravena telah diberikan (Infus D10 0,185 150 cc/24 jam)
A : Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi :
Kaji pernapasan yang tepat dari selang pemberian makan pada bayi, gunakan
prosedur pengkleman yang tepat untuk mencegah masuknya udara ke dalam
lambung.
Pantau bayi terhadap reaksi lokal atau sitemik untuk pemberian makan parenteral
(misal : peningkatan suhu, trombosis pembuluh darah, dispneu, muntah atau
sianosis).
Masukan ASI dengan perlahan sebanayak 5 cc tiap 2 jam pada kecepataan 1
cc/menit.
Catat pertumbuhan dengan membuat pengukuran BB setiap hari dan setiap
minggu dari panjang badan dan lingkar kepala
Kolaborasi : berikan Infus D10 0,185 150 cc/24 jam
3 S:- Gita
O:
Hasil memonitor suhu
14.00 : 36,5°C
16.00 : 36,5°C
18.00 : 36,6°C
20.00 : 36,6°C
Bayi telah ditempatkan di dalam incubator
Suhu lingkungan telah dikondisikan agar stabil
A : Risiko Hipotermia teratasi
P : Lanjutkan intervensi yang diperlukan :
Monitor suhu bayi setiap 2 jam
Tempatkan bayi di dalam incubator
Pertahankan suhu lingkungan perawatan tetap hangat
4 S:- Gita
O:
Tidak terdapat tanda-tanda infeksi pada bayi, RR bayi termasuk cepat =
50x/menit namun telah diberikan tindakan khusus
Petugas kesehatan dan siapapun yang akan melakukan kontak dengan bayi telah
menerapkan mencuci tangan dengan 6 langkah benar
Telah diberikan antibiotik berikut :
Sukralfat 3 x 0,5 cc (oral)
Nymico 3 x 0,5 cc (oral)
Inj. Viccilin 2 x 150 mg (IV)
Inj. Gentamicin 1 x 15 mg (IV)
Telah diberikan imunisasi Hepatitis 1x saat lahir
A : Risiko infeksi teratasi
P : Lanjutkan intervensi yang diperlukan :
Kaji bayi terhadap tanda-tanda infeksi seperti ketidakstabilan suhu, letargi atau
perubahan perilaku, distress pernafasan, ikterik, petekie, kongesti nasal, aau
drainase dari mata atau umbilicus
Tingkatkan cara-cara mencuci tangan
Kolaborasi : berikan antibiotic dan imunisasi sesuai yang diterapkan
5 S:- Gita
O:
Popok dan pakaian telah diganti rutin
Masase telah dilakukan
Posisi bayi telah diubah secara rutin
Penggunaan plester telah diminimalisir
A : Risiko kerusakan integritas kulit teratasi
P : Lanjutkan intervensi yang dibutuhkan:
Ganti popok/pakaian bayi setiap kali basah
Masase dengan lembut kulit bayi
Beri latihan rentang gerak, perubahan posisi rutin