Anda di halaman 1dari 28

PANDUAN LAPORAN AKHIR KEGIATAN

PRAKTIK KERJA LAPANGAN KLINIK DASAR


PUSKESMAS PABUARAN TUMPENG
TAHUN 2016

Tim Penyusun :

Peserta PKL Puskesmas Pabuaran Tumpeng

Kota Tangerang

PERGURUAN EKA MAHARDIKA INDONESIA

SMK KESEHATAN BANTEN


TERAKREDITASI “B”
NSS : 4022 8610 NPSN : 2061 5858

Jl. KH. Hasyim Ashari Gg. Hj. Halimah Kel. Poris Pelawad Utara Kec. Cipondoh Kota Tangerang – Banten

Website www.smkkesehatanbanten.sch.id email. Pemibanten@yahoo.com Telp. 021 5574 5777


LEMBAR PENGESAHAN

Lembar Kegiatan Akhir Praktek Kerja Lapangan Klinik Dasar

Puskesmas Pabuaran Tumpeng, telah diperiksa, disahkan dan disetujui sebagai bahan
kajian berikutnya

Tangerang, Oktober 2016

Pembibing Sekolah Pembimbing Lahan PKL

SMK Kesehatan Banten Puskesmas Pabuaran Tumpeng

NIP :

Menyutujui, Mengetahui,

Kepala SMK Kesehatan Banten Kepala Puskesmas

Dr. Mahmudin, SKM.,M.Kes Dr.H.Sakuncoro

NIP.
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang
Maha Esa, atas berkat serta karunia-Nya, akhirnya kami dari peserta PKL Klinik
Dasar di Puskesmas Pabuaran Tumpeng dapat menyusun laporan akhir dengan
kegiatan praktek. Kami ucapkan teruma kasih kepada :

1. Kepada orang tua kami tercinta, atas do’a dan semangat yang tiada henti mereka
curahkan kepada kami

2. Dr. Hj. Henny Herlina H,MKM, selaku Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang

3. Dr.H.Sakuncoro, selaku Kepala Puskesmas Pabuaran Tumpeng

4. Hj. Dida, SKM., selaku Kepala Tata Usaha Puskesmas Pabuaran Tumpeng

5. Dr. Mahmudin, SKM., M.KES, selaku Kepala SMK Kesehatan Banten

6. Lastuty Purwaningsih, S.Kep, selaku Ketua Panitia PKL Klinik Dasar, yang telah
member kami kepercayaan untuk dapat mengikuti kegiatan PKL Klinik Dasar

7. Ita Sri Andari S.Kep.Ners., selaku pembimbing puskesmas, yang telah memberikan
arahan serta motivasinya.

8.

9. Kelompok Peserta PKL Klinik Dasar di Puskesmas Pabuaran Tumpeng, yang telah
memberikan bantuannya baik dari segi moril maupun materil.

Kami harapkan laporan kegiatan Praktek Kerja Lapangan Klinik Dasar, dapat menjadi
wadah atau jembatan ilmu guna memperluas wawasan khususnya dalam bidang
kesehatan serta dapat memberikan manfaat bagi penulis maupun khalayak umum.

Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan karunia-Nya kepada kita semua, amin.

Tangerang, Oktober 2016

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Terwujudnya keadaan sehat adalah kehendak semua pihak, tidak hanya oleh
orang perorangan, tetapi juga keluarga, kelompok dan bahkan oleh masyarakat. Untuk
dapat mewujudkan keadaan sehat tersebut banyak hal yang perlu di lakukan, salah
satu di antaranya yang di nilai mempunyai pengaruh yang cukup paling penting adalah
penyelenggaraan pelayanan kesehatan. Salah satu pembangunan di bidang kesehatan
menjadi tanggung jawab Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan adalah pembangunan
sumber daya manusia melalui penyelenggaraan pendidikan tenaga kesehatan.

Perkembangan sumber daya manusia di bidang kesehatan telah menunjukan


perkembangan yang sangat pesat dan sangat menggembirakan namun masih banyak
yang patut diperbaiki dan di tingkatkan untuk dapat mendukung pembangunan
kesehatan selanjutnya. Sumber daya tenaga kesehatan yang merupakan elemen
penting dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan memerlukan pembenahan
baik dalam pengadaan, pendayagunaan ataupun dalam menunjang pembangunan
kesehatan di Indsonesia yaitu tercapainya Indonesia Sehat. Keberadaan tenaga
kesehatan khususnya tenaga keperawatan yang berkualitas memegang peranan yang
sangat strategis dan merupakan ujung tombak pembangunan kesehatan.

Kurikulum SMK Kesehatan terdiri dari Komponen Normatif, Adaptif dan


Produktif, dimana Komponen Normatif diarahkan pada pembentukan watak dan
sikap, Komponen Adaptif diberikan untuk mengembangkan konsep berfikir logis dan
kreatif yang mendukung kemampuan lulusan dalam menyesuaikan diri dengan
perkembangan IPTEK, sedangkan Komponen Produktif diberikan untuk membekali
keterampilan dan siapn kerja sesuai dengan kemampuan yang dituntut oleh dunia
kerja.
Ilmu Kesehatan Masyarakat dan kebutuhan dasar manusia merupakan salah
satu dari bagian mata pelajaran Komponen Produktif dimana Mata Pelajaran ini
mempelajari mengenai pelayanan dasar yang terdapat di Puskesmas dan pembelajaran
ini bertujuan memberikan kesempatan pada peserta didik untuk memperoleh
Pengalaman Belajar di Lapangan yang sebelumnya telah di dapat secara teori dan
Laboratorium Keperawatan, yang kemudian tindakan keperawatan dasar di lanjutkan
dengan praktik lapangan dimana pada SMK Kesehatan Banten merencanakan Praktik
Kebutuhan Dasar Manusia di Puskesmas wilayah Tangerang yang sudah menjalin
kerjasama.

B. Tujuan PKL

Peserta didik diharapkan mampu mengaplikasikan Ilmu Kesehatan Masyarakat


(IKM) dengan pemenuhan Kebutuhan Dasar Manusia (KDM), baik secara fisik dan
keterampilan.

C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

1. Waktu

Praktik Keterampilan Dasar Tindakan Keperawatan dilaksanakan


selama 24 hari efektif, hari Senin sampai dengan Sabtu pukul 07.00 sampai
dengan 14.00 WIB atau di sesuaikan dengan aturan di tentukan Puskesmas
setempat.

2. Tempat

Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan SMK Kesehatan Banten


Kompetensi Keahlian Keperawatan di laksanakan di Puskesmas yang terdapat
di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kota Tangerang.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Puskesmas

Pusat Kesehatan Masyarakat disingkat Puskesmas adalah Organisasi fungsional


yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata,
dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat, dengan peran serta aktif masyarakat
dan menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna,
dengan biayayang dapat dipikul oleh pemerintah dan masyarakat. Upaya kesehatan
tersebut di selenggarakan dengan menitik beratkan kepada pelayanan untuk
masyarakat luas guna mencapai derajat kesehatan yang optimal, tanpa mengabaikan
mutu pelayanan kepada perorangan.

Menurut Departemen Kesehatan RI (2004) Puskesmas adalah unit fungsional


pelayanan kesehatan sebagai unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kota atau
Kabupaten yang melaksanakan upaya penyuluhan, pencegahan dan penanganan
kasus-kasus penyakit di wilayah Kota secara terpadu dan terkoordinasi.

Menurut Kepmenkes Puskesmas adalah unit pelaksanaan teknis Dinas


kesehatan Kabupaten atau Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan
pelayanan kesehatan di suatu wilayah kerja.

B. Fungsi Puskesmas dan Pelayanan Puskesmas

1. Fungsi Puskesmas

1. Sebagai Pusat Pembangunan Kesehatan Masyarakat di wilayah kerjanya.


2. Membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam rangka
meningkatkan kemampuan untuk hidup sehat.
3. Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada
masyarakat di wilayah kerjanya.
4. Proses dalam melaksanakan fungsinya, dilaksanakan dengan cara:
5. Merangsang masyarakat termasuk swasta untuk melaksanakan kegiatan
dalam rangka menolong dirinya sendiri.
6. Memberikan petunjuk kepada masyarakat tentang bagaimana menggali dan
menggunakan sumberdaya yang ada secara efektif dan efisien.
7. Memberikan bantuan yang bersifat bimbingan teknis materi dan rujukan
medis maupun rujukan kesehatan kepada masyarakat dengan ketentuan
bantuan tersebut tidak menimbulkan ketergantungan.
8. Memberikan pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat.
9. Bekerja sama dengan sektor-sektor yang bersangkutan dalam
melaksanakan program

2. Pelayanan Puskesmas

Setiap puskesmas mempunyai jenis pelayanan yang standar sesuai wilayah


kerja masing-masing. Beberapa puskesmas melaksanakan jenis kegiatan
pengembangan dan penunjang sesuai kemampuan sumber daya manusia dan sumber
daya material yang di milikinya. Di Puskesmas terdapat pelayanan yang di laksanakan
di dalam gedung dan pelayanan di luar gedung, yaitu sebagai berikut :

1. Pelayanan Puskesmas didalam gedung (Rawat Jalan)

a. Loket
b. Balai Pemeriksaan Umum atau Bp. Umum
c. Balai Pemeriksaan Gigi atau Bp. Gigi
d. Balai Pemeriksaan Paru atau Bp. Paru
e. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) atau Keluarga Berencana (KB)
f. Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)
g. Apotek
h. Ruang Laboratorium Sederhana
2. Pelayanan Puskesmas diluar gedung

a. Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu)


b. Posbindu (Pos Pembinaan Terpadu)
c. Penyuluhan Kesehatan
d. Pelacakan Kasus
e. Survei PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat)
f. BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah)
g. UKGS (Unit Kesehatan Gigi Sekolah)

C. Profil Puskesmas Pabuaran Tumpeng

1. Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang

Visi dan Misi

Visi

“Menjadi penggerak dalam mewujudkan masyarakat kota tangerang yang sehat dan
mandiri”

Misi

- Mewujudkan tata kelola kelembagaan yang berkualitas dan sumberdaya


aparatur yang professional
- Mewujudkan pelayanan kesehatan yang terjangkau dan berkualitas
- Mewujudkan upaya pengendalian penyakit dan penanggulangan masalah
kesehatan yang efektif berbasis lingkungan dan masyarakat
- Meningjatkan kesadaran dan perilaku masyarakat dalam mewujudkan keluarga
sehat

Pelayanan Kesehatannya :

- Laboratorium kesehatan daerah


- Puskesmas
- Rumah sakit,dll
2. Profil dan Sejarah Puskesmas Pabuaran Tumpeng

A. Profil dan Sejarah Puskesmas Pabuaran Tumpeng

Puskesmas Pabuaran Tumpeng berdiri pada tanggal 25 Oktober 1985.


Merupakan Puskesmas tertua ketiga setelah Puskesmas Sukasari dan Puskesmas
Karawaci Baru. Seiring dengan adanya perubahan waktu, maka Kecamatan Tangerang
mengalami pemekaran menjadi Kecamatan Tangerang dan Kecamatan Karawaci.
Kemudian Puskesmas Pabuaran Tumpeng masuk ke wilayah Kecamatan Karawaci.

Pada awal berdirinya wilayah kerja Puskesmas Pabuaran Tumpeng meliputi 4


kelurahan, yaitu Kelurahan Pasar Baru, Bugel, Pabuaran Tumpeng, dan Grendeng.
Dan memiliki dua pustu, yaitu Pustu Pasar Baru dan Pustu Bugel. Namun, sesuai
perkembangan waktu Pustu Pasar Baru dan Bugel menjadi Puskesmas sendiri.
Sementara, wilayah kerja Puskesmas Pabuaran Tumpeng menjadi 5 kelurahan, yaitu
Kelurahan Pabuaran Tumpeng, Nambo Jaya, Grendeng, Sukajadi, dan Sumur Pacing.

B. Visi, Misi, dan Motto Puskesmas

VISI

Visi merupakan cara pandang suatu organisasi untuk dapat menjalankan fungsi
organisasi sesuai tujuannya. Visi Puskesmas Pabuaran Tumpeng adalan “Pelayanan
‘SENYUM’ yang Prima dengan Ketulusan Hati”. Dimana SENYUM merupakan
singkatan dari Sehat Ekonomis Nyaman Untuk Masyarakat.

MISI

Misi merupakan hal-hal yang perlu dilakukan oleh suatu unit organisasi, dalam
hal ini Puskesmas Pabuaran Tumpeng yang sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya dalam mencapai visi yang di tetapkan. Misi Puskesmas Pabuaran
Tumpeng adalah :
1. Menggerakan pembangunan Puskesmas berwawasan kesehatan.

2. Membudayakan masyarakat dan keluarga untuk hidup sehat secara mandiri

3. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar.

4. Menggalang Kemitraan.

MOTTO

Motto Puskesmas Pabuaran Tumpeng :

“SEHATNYA MASYARAKAT ADALAH KEBAHAGIAAN KAMI”


C. Struktur Organisasi Puskesmas Pabuaran Tumpeng
D. Pelayanan yang Terdapat di Puskesmas Pabuaran Tumpeng

Pelayanan yang ada di Puskesmas Pabuaran Tumpeng meliputi :

1. Pelayanan Puskesmas yang ada di dalam gedung


a. Loket
Pendaftaran pasien buka setiap hari senin sampai sabtu dengan jadwal
sebagai berikut :
- Hari Senin sampai Kamis : Pukul 07.30 sampai 11.30 WIB.
- Hari Jum’at : Pukul 07.30 sampai 11.00 WIB.
- Hari Sabtu : Pukul 07.30 sampai 11.00 WIB.

Namun demikian jika ada pasien dengan kasus yang darurat akan tetap di
layani.

b. Apotek
Melayani obat-obatan yang telah dikirim oleh UPTD gudang farmasi
dinas kesehatan kota tangerang kegiatannya antara lain memberikan obat
kepada pasien yang telah di periksa di BP umum, BP gigi, KIA, dan MTBS.

c. Laboratorium
Pemeriksaan yang bisa di lakukan di Puskesmas Pabuaran Tumpeng
adalah pemeriksaan gula darah, kolestrol, dan sputum (BTA).

d. MTBS (Manajemen Terpadu Balita Sakit)


Klinik MTBS di Puskesmas Pabuaran Tumpeng dibuka setiap hari senin
sampai dengan hari sabtu. Dimana semua kunjungan balita umur 0 bulan
sampai dengan 59 bulan dilayani di klinik ini. Keuntungan yang ada di
klinik ini adalah pasien yang di anamneses secara komperhensif guna
mengetahui data imunisasi sebelumnya dan peran serta orang tua pada
tumbuh kembangnya balitanya. Memandirikan orang tua dengan cara
memberikan pendidikan kesehatan agar dapat menangani gejala awal pada
balita yang sakit.
e. Balai Pemeriksaan Umum
Pelayanan pada pasien balai pengobatan umum melayani pasien yang
berusia 5 tahun keatas. Dengan melaksanakan diagnose sedini mungkin,
memberikan pendidikan kesehatan, melakukan tindakan pengobatan dan
apabila tidak memungkinkan dapat di rujuk kerumah sakit penanganan
selanjutnya.

f. Balai Pemeriksaan Paru


Melayani rujukan pasien dari BP umum, MTBS, dan KIA dengan
bekerja sama dengan petugas laboratorium guna mendeteksi dan
mengevaluasi pengobatan TB paru. Serta memberikan pendidikan
kesehatan.

g. Balai Pemeriksaan Gigi


Pemberian pelayanan kesehatan gigi berupa pemeriksaan, tindakan,
konsultasi, dan rujukan.

h. KIA/KB
Pemberian pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak berupa pemeriksaan,
tindakan, konsultasi, dan rujukan bagi ibu hamil, nifas, dan menyusui
termasuk pelayanan kontrasepsi.

2. Pelayanan Puskesmas yang ada di luar gedung


a. Posyandu
Posyandu adalah kegiatan kesehatan dasar yang diselenggarakan dari,
oleh dan untuk masyarakat yang dibantu oleh petugas kesehatan. Posyandu
dimulai terutama untuk melayani balita (imunisasi, timbang berat badan)
dan orang lanjut usia (posyandu lansia)
Tujuan Posyandu :

- Menurunkan angka kematian bayi, anak balita, dan angka kelahiran.


- Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan
kegiatan-kegiatan kesehatan dan lainnya yang menunjang, sesuai dengan
kebutuhan.

b. Posbindu
Pos pembinaan terpadu atau singkatan dari POSBINDU adalah suatu
bentuk pelayanan yang melibatkan peran serta masyarakat melelui upaya
promotif dan preventif, kegiatan yang di lakukan adalah oleh dan untuk
masyarakat ini dengan pembiayaan gratis mulai April 2012 yang di
pertanggungjawabkan oleh masyarakat serta jadwal dan jenis kegiatannya
yang juga di tetapkan oleh masyarakat.

Manfaat dan tujuan posbindu :

1) Mawas diri
2) Membudayakan gaya hidup sehat
3) Mudah dijangkau
4) Murah dilaksanakan
5) Metode logis dan bermakna secara klinis

Bentuk pelayanan kesehatan di posbindu dilakukan menggunakan 5 meja


antara lain :

- Pendaftaran
- Wawancara
- Pengukuran fisik dan Pemeriksaan laboratorium
- Konseling dan rujukan
- Pencatatan dan pelaporan
c. Penyuluhan Kesehatan
Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan
dengan cara menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan, sehingga
masyarakat tidak hanya sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa
melakukan suatu anjuran yang ada hunbungannya dengan kesehatan.

Tujuan Penyuluhan Kesehatan :

1) Tercapainya perubahan perilaku individu, keluarga dan masyarakat


dalam membina dan memelihara perilaku hidup sehat dan lingkungan
sehat, serta berperan aktif dalam mewujudkan derajat kesehatan yang
optimal.
2) Terbentuknya perilaku sehat pada individu, keluarga, kelompok, dan
masyarakat yang sesuai dengan konsep hidup sehat baik fisik mental dan
sosial sehingga dapat menurunkan anga kesakitan dan kematian.

d. Pelacakan Kasus
Pelacakan kasus meliputi :
1) Kunjungan rumah
2) Penjaringan pasien dengan gizi buruk, diare, pneumonia, kusta, Tb paru,
DBD, ibu hamil dengan resiko tinggi.
e. BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah)
BIAS adalah singkatan dari Bulan Imunisasi Anak Sekolah. Sasaran
BIAS ditujukan untuk siswa sekolah dasar (SD) kelas 1, 2, 3, dan 4.
Jenis Imunisasi yang diberikan antara lain :
Bulan Agustus :
Kelas 1 : diberi vaksin campak
Bulan November :
1) Unti kelas 1, semua siswa diberi vaksin DT (Difteri Tetanus), guna
mencegah penularan penyakit difteri dan tetanus.
2) Untuk kelas 2, diberi vaksin campak, guna mencegah penyakit campak.
3) Untuk kelas 3 dan 4 diberi vaksin Difteri Tetanus
Manfaat BIAS yaitu dapat mengurangi risiko penyakit menular pada
anak-anak usia sekolah, dan siswa yang di beri vaksin hanya siswa yang
sehat.

f. Survey PHBS (Pola Bersih Hidup Sehat)


Yaitu adalah satu bentuk penggerakan dan pengembangan upaya
kesehatan bersumberdaya masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan seseorang atau masyarakat.
Dalam survey PHBS ada 5 tatanan, yaitu :
a. Rumah Tangga
b. Sekolah
c. Tempat-tempat umum seperti tempat ibadah, pasar dan sebagainya.
d. Tempat kerja atau perkantoran
e. Rumah sakit atau pelayanan kesehatan
Yang dilaksanakan di Puskesmas Pabuaran Tumpeng yaitu survey
PHBS rumah tangga, sekolah, dan di tempat-tempat umum.
BAB III

TINJAUAN KASUS

A. TEORI KASUS

Pengertian Hipertensi

Hipertensi (HTN) atau tekanan darah tinggi, kadang-kadang disebut


juga dengan hipertensi arteri, adalah kondisi medis kronis dengan tekanan
darahdi arteri meningkat. Peningkatan ini menyebabkan jantung harus bekerja
lebih keras dari biasanya untuk mengedarkan darah melalui pembuluh darah.
Tekanan darah melibatkan dua pengukuran, sistolik dan diastolik, tergantung
apakah otot jantung berkontraksi (sistole) atau berelaksasi di antara denyut
(diastole). Tekanan darah normal pada saat istirahat adalah dalam kisaran
sistolik (bacaan atas) 100–140 mmHg dan diastolik (bacaan bawah) 60–
90 mmHg. Tekanan darah tinggi terjadi bila terus-menerus berada pada
140/90 mmHg atau lebih.

Hipertensi terbagi menjadi hipertensi primer (esensial) atau hipertensi


sekunder. Sekitar 90–95% kasus tergolong "hipertensi primer", yang berarti
tekanan darah tinggi tanpa penyebab medis yang jelas. Kondisi lain yang
mempengaruhi ginjal, arteri, jantung, atau sistem endokrin menyebabkan 5-
10% kasus lainnya (hipertensi sekunder).
Hipertensi adalah faktor risiko utama untuk stroke, infark miokard (serangan
jantung), gagal jantung,  aneurisma arteri (misalnya aneurisma aorta), penyakit
arteri perifer, dan penyebab penyakit ginjal kronik. Bahkan peningkatan sedang
tekanan darah arteri terkait dengan harapan hidup yang lebih pendek.
Perubahan pola makan dan gaya hidup dapat memperbaiki kontrol tekanan
darah dan mengurangi risiko terkait komplikasi kesehatan. Meskipun demikian,
obat seringkali diperlukan pada sebagian orang bila perubahan gaya hidup saja
terbukti tidak efektif atau tidak cukup dan biasanya obat harus diminum
seumur hidup sampai dokter memutuskan tidak perlu lagi minum obat.
Seseorang yang pernah mengalami tekanan darah tinggi, pada kondisi normal
dapat saja mengalami tekanan darah kembali dan ini yang harus diwaspadai,
banyak kasus stroke terjadi pada saat seseorang lepas obat. Dan banyak orang
tidak menyangka bahwa seseorang yang biasanya mengalami tekanan darah
rendah suatu kali dapat juga mengalami tekanan darah tinggi. Oleh karena itu
pengontrolan tekanan darah secara rutin mutlak dilakukan.

1. Penyebab Hipertensi

1. Hipertensi primer
Hipertensi primer (esensial) adalah jenis hipertensi yang paling umum, meliputi
sebanyak 90–95% dari seluruh kasus hipertensi. Dalam hampir semua masyarakat
kontemporer, tekanan darah meningkat seiring penuaan dan risiko untuk menjadi
hipertensi di kemudian hari cukup tinggi. Hipertensi diakibatkan oleh interaksi gen
yang kompleks dan faktor lingkungan. Berbagai gen yang sering ditemukan sedikit
berpengaruh pada tekanan darah, sudah diidentifikasi , demikian juga beberapa gen
yang jarang yang berpengaruh besar pada tekanan darah tetapi dasar genetik dari
hipertensi masih belum sepenuhnya dimengerti. Beberapa faktor lingkungan
mempengaruhi tekanan darah. Faktor gaya hidup yang menurunkan tekanan darah
di antaranya mengurangi asupan garam dalam makanan, meningkatkan konsumsi
buah-buahan dan produk rendah lemak (Pendekatan Diet untuk Menghentikan
Hipertensi (diet DASH)). OlahRaga, penurunan berat badan dan menurunkan
asupan alkohol juga membantu menurunkan tekanan darah. Kemungkinan peranan
faktor lain seperti stres, konsumsi kafein, dan defisiensi Vitamin D kurang begitu
jelas. Resistensi insulin, yang umum ditemukan pada obesitas dan merupakan
komponen dari sindrom X(atau sindrom metabolik), juga diduga ikut berperan
dalam mengakibatkan hipertensi. Studi terbaru juga memasukkan kejadian-
kejadian pada awal kehidupan (contohnya, berat lahir rendah, ibu merokok, dan
kurangnya air susu ibu) sebagai faktor risiko bagi hipertensi esensial
dewasa. Namun, mekanisme yang menghubungkan paparan ini dengan hipertensi
dewasa tetap tidak jelas.

2. Hipertensi sekunder
Hipertensi sekunder terjadi akibat suatu penyebab yang diketahui. Penyakit
ginjal adalah jenis penyebab sekunder yang umum berasal dari
hipertensi. Hipertensi juga bisa disebabkan oleh kondisi endokrin, seperti sindrom
Cushing,hipertiroidisme, hipotiroidisme, akromegali, sindromConn atau hiperaldos
teronisme, hiperparatiroidisme, danfeokromositoma. Penyebab lain dari hipertensi
sekunder di antaranya obesitas, henti nafas saat tidur, kehamilan,koarktasio aorta,
konsumsi akar manis (licorice) yang berlebihan, serta obat resep, obat herbal, dan
obat-obat.
2. Gejala Hipertensi
Banyak orang mengidap hipertensi tanpa menyadarinya, karena penyakit ini
cenderung tidak memiliki gejala yang signifikan. Orang dewasa harus
memeriksakan tekanan darah setidaknya sekali dalam lima tahun. Namun bagi
mereka yang memiliki risiko hipertensi yang tinggi, disarankan untuk menjalani
pengukuran tekanan darah tiap tahun.Dalam beberapa kasus yang langka,
seseorang dengan tekanan darah yang sangat tinggi bisa mengalami gejala seperti
sesak napas, sakit kepala berkepanjangan, mimisan, dan pandangan kabur atau
penglihatan ganda.Periksakan diri ke dokter secepatnya jika Anda mengalami
gejala-gejala tersebut. Hipertensi yang tidak segera diatasi bisa mengarah kepada
penyakit serius, seperti strokedan penyakit jantung.

Hipertensi dan Kehamilan

Ibu yang sedang hamil sangat dianjurkan untuk mengukur tekanan darahnya
secara teratur, meski hasilnya tidak pernah tinggi. Dengan pemeriksaan dan
pemantauan yang rutin, sang ibu dapat menurunkan risiko hipertensi yang
mungkin terjadi selama kehamilan.Jika tidak diperiksakan, ibu hamil berpotensi
mengalami kondisi serius yang dikenal sebagai preeklamsia. Preeklamsia akan
menyebabkan gangguan pada plasenta (organ yang menghubungkan peredaran
darah bayi pada sang ibu atau ari-ari).

3. Diagnosis hipertensi

Angka tekanan darah yang ideal adalah di bawah 120/80 mmHg. Namun, hasil
pengukuran di bawah 130/90 mmHg masih termasuk dalam batas normal. Tekanan
darah bisa berubah-ubah. Hasil pengukuran yang tinggi dalam sekali pemeriksaan
tidak berarti Anda otomatis mengidap hipertensi.Orang dewasa sehat yang berusia
di atas 40 tahun dianjurkan untuk memeriksa tekanan darah setidaknya sekali
dalam lima tahun. Tetapi jika Anda lebih berisiko mengalami hipertensi, Anda
dianjurkan untuk memeriksa tekanan darah lebih sering, dianjurkan setahun
sekali.Tekanan darah biasanya diukur memakai sfigmomanometer manual maupun
digital. Kebanyakan dokter kini memakai sfigmomanometer digital, yaitu alat
pengukur tekanan darah yang memakai sensor elektronik dalam mendeteksi denyut
Anda.Anda juga bisa melakukan pemeriksaan di rumah jika memiliki
perlengkapan sendiri. Hal ini dimaksudkan agar bisa memantau ukuran tekanan
darah secara berkala dalam jeda sehari. Ini dilakukan guna memastikan konsistensi
tekanan darah Anda.Tes darah dan urine mungkin akan dianjurkan untuk
memeriksa apakah ada kondisi atau penyakit tertentu yang menjadi pemicu di
balik peningkatan tekanan darah.
4. Pengobatan Hipertensi

Perubahan pada gaya hidup dan konsumsi obat anti-hipertensi bisa menjadi
langkah yang efektif untuk menurunkan hipertensi. Tingginya tekanan darah dan
risiko pasien untuk mengalami penyakit kardiovaskular (seperti serangan
jantung dan stroke) akan menentukan jenis pengobatan yang akan dijalani. Contoh
kondisi yang mungkin menjadi pertimbangan dalam pengobatan meliputi:
 Jika tekanan darah Anda sangat tinggi (160/100 mmHg atau lebih), harus
dilakukan perawatan secepatnya.
 Jika tekanan darah Anda mencapai 140/90 mmHg atau lebih dan Anda dinilai
memiliki risiko penyakit kardiovaskular pada jangka waktu 10 tahun, Anda perlu
mengonsumi obat-obatan serta mengubah gaya hidup agar lebih sehat.
 Jika tekanan darah Anda sedikit lebih tinggi dari 130/80 mmHg dan memiliki
risiko penyakit kardiovaskular yang rendah, Anda bisa menurunkan tekanan darah
cukup dengan mengubah gaya hidup Anda.
Perubahan gaya hidup untuk menurunkan tekanan darah bisa terlihat dampaknya
dalam beberapa minggu. Langkah ini dapat dilakukan dengan cara-cara sederhana
seperti:
 Mengonsumsi makanan sehat, rendah lemak, dan seimbang. Misalnya, nasi
merah, buah, serta sayur.
 Mengurangi konsumsi garam hingga kurang dari satu sendok teh per hari.
 Aktif berolahraga. Aktif secara fisik adalah hal paling penting yang bisa Anda
lakukan untuk mencegah atau mengendalikan hipertensi.
 Menurunkan berat badan.
 Berhenti merokok. Merokok akan meningkatkan peluang Anda
menderita penyakit jantung dan paru-paru secara drastis.
 Menghindari atau mengurangi konsumsi minuman keras.
 Mengurangi konsumsi minuman kaya kafein, seperti kopi, teh, atau cola.
 Melakukan terapi relaksasi, misalnya yoga atau meditasi untuk mengendalikan
stres.
Disiplin tinggi dalam menerapkan gaya hidup sehat akan memberikan dampak
positif yang signifikan pada tekanan darah Anda. Beberapa penderita bahkan
menjadi tidak perlu mengonsumsi obat-obatan karena berhasil menerapkan
perubahan gaya hidup untuk menormalkan tekanan darah.
5. Penggunaan Obat-obatan

Dalam beberapa kasus hipertensi, pasien kadang perlu mengonsumsi obat-


obatan seumur hidup. Namun, jika tekanan darah telah terkendali dalam bertahun-
tahun, Anda mungkin boleh menghentikan pengobatan.Ada juga sebagian
penderita yang harus mengonsumsi lebih dari satu jenis obat. Kombinasi ini
biasanya diperlukan untuk mengatasi hipertensi yang lebih sulit dikendalikan.
Beberapa jenis obat yang umumnya diberikan adalah:

 Angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor


Dengan membuat dinding pembuluh darah lebih rileks, obat-obatan ACE
inhibitor – penghambat enzim pengubah angiotensin – akan menurunkan tekanan
darah.
Efek samping obat ini adalah batuk kering berkelanjutan. Jika efek samping ini
sangat mengganggu, ada obat lain dengan fungsi sama seperti Antagonis reseptor
angiotensin-2 yang kemungkinan akan disarankan. Pastikan Anda berkonsultasi
dengan dokter sebelum mengonsumsi obat apa pun selama mengonsumsi ACE
inhibitor.

 Calcium channel blockers


Agar kalsium tidak memasuki sel-sel otot jantung dan pembuluh darah, obat-
obatancalcium channel blockers (penghambat kanal kalsium) bisa digunakan. Obat
ini akan mengendurkan arteri dan menurunkan tekanan darah. Risiko efek
samping calcium channel Blockers akan meningkat jika Anda minum
jus grapefruit selagi mengonsumsi obat ini.
Diuretik
Diuretik juga dikenal sebagai “pil air” yang berfungsi untuk membuang sisa air
dan garam dari dalam tubuh melalui urine.

 Beta-blockers
Jantung akan berdetak lebih lambat dan dengan tenaga lebih sedikit jika Anda
mengonsumsi obat-obatan jenis beta-blockers (penghambat beta) sehingga akan
mengurangi tingkat tekanan darah.
Senantiasa bicarakan dengan dokter Anda sebelum berhenti mengonsumsi beta-
blockers. Efek samping yang berbahaya bisa muncul jika konsumsi dihentikan
secara tiba-tiba. Contoh efek sampingnya adalah peningkatan tekanan darah atau
seranganangina (angin duduk).
 Alpha-blockers
Alpha-blockers (penghambat alfa) digunakan untuk melemaskan pembuluh darah
sehingga darah mengalir lebih mudah dalam pembuluh darah. Efek samping yang
umumnya muncul meliputi pingsan saat penggunaan pertama, sakit kepala, pusing-
pusing, kelelahan, serta pergelangan kaki membengkak.
Sekarang beta-blockers dan alpha-blockers dianggap kurang efektif dibandingkan
obat lain untuk menangani hipertensi. Obat jenis ini hanya dipakai apabila metode
pengobatan lain tidak menunjukkan dampak positif.

6. Komplikasi hipertensi

Hipertensi akan lebih membebani jantung dan pembuluh darah Anda jika tidak
ditangani dengan seksama. Jenis-jenis komplikasi yang berpotensi terjadi meliputi:

 Serangan jantung atau stroke. Hipertensi berpotensi menyebabkan penebalan


dan pengerasan dinding arteri sehingga dapat memicu serangan jantung serta
stroke.
 Aneurisme atau pelebaran abnormal pada arteri. Peningkatan tekanan darah
dapat memicu pelebaran dinding pembuluh darah (seperti menggembung).
Dinding yang menggelembung akan menjadi lemah saat menahan tekanan aliran
darah. Komplikasi ini berpotensi mengancam jiwa, terutama jika pembuluh darah
pecah.
 Pembuluh darah kecil pada ginjal yang rusak akibat hipertensi. Kondisi ini bisa
menghalangi ginjal untuk berfungsi dengan baik. Beberapa gejalanya adalah
pembengkakan kedua tungkai bawah, keinginan untuk buang air kecil di malam
hari meningkat tapi volume urine sedikit, dan hipertensi yang semakin parah.
 Sindrom metabolik, yaitu munculnya sejumlah masalah kesehatan yang dialami
secara bersamaan. Lingkar pinggang meningkat, tingginya kadar trigliserida,
rendahnya kadar kolesterol baik (HDL), kadar gula darah puasa yang tinggi,
disertai hipertensi akan meningkatkan risiko terjadinya sindrom metabolik.
Sindrom ini juga dikenal sindom resistensi insulin, dimana tubuh gagal
menggunakan insulin dalam darah dengan efektif. Pada akhirnya, risiko terjadinya
penyakit kardiovaskular dan diabtes juga akan meningkat.
7. Pencegahan hipertensi

Penerapan pola hidup sehat seperti konsumsi makanan bernutrisi, olahraga


teratur, tidak merokok, dan menghindari minuman keras bisa mencegah hipertensi.
Beberapa contoh penerapan yang bisa dilakukan meliputi:

 Makanan. Konsumsilah makanan yang rendah lemak dan kaya serat, seperti


roti dari biji-bijian utuh, beras merah, serta buah dan sayuran. Kurangi konsumsi
garam dalam makanan Anda, setidaknya tidak lebih dari 6 gram garam per hari
(sekitar satu sendok teh).
 Berat Badan. Meski hanya beberapa kilo, menurunkan berat badan akan
membuat perbedaan besar pada tekanan darah dan kesehatan secara keseluruhan.
 Olahraga. Untuk menurunkan tekanan darah dan menjaga jantung serta
pembuluh darah dalam kondisi baik, olahraga dan rutin beraktivitas perlu
dilakukan. Bagi orang dewasa, beraktivitas dengan intensitas menengah
( bersepeda atau jalan cepat) setidaknya harus dilakukan selama 2 hingga 3 jam
setiap minggu.
 Terapi relaksasi, seperti yoga atau meditasi. Terapi-terapi tersebut dapat
membantu Anda untuk mengendalikan stres.
 Minuman keras. Batas konsumsi minuman keras yang dianjurkan dalam sehari
adalah 2 hingga 2,5 kaleng bir berkadar alkohol 4,7persen untuk pria. Dan
maksimal 2 kaleng bir berkadar alkohol 4,7 persen untuk wanita. Risiko hipertensi
akan meningkat jika Anda mengonsumsi minuman keras terlalu sering dan
berlebihan.
 Merokok. Rokok tidak menyebabkan hipertensi secara langsung, tapi akan
mempertinggi risiko serangan jantung dan stroke karena dapat memicu
penyempitan arteri. Kombinasi merokok dan hipertensi akan meningkatkan
risiko penyakit jantungatau paru-paru secara drastis.
 Kafein. Kurangi konsumsi minuman yang mengandung banyak kafein seperti
kopi, teh, cola serta minuman berenergi. Meminum lebih dari empat cangkir kopi
sehari bisa meningkatkan risiko hipertensi.

B. Pembahasan Kasus

Berdasarkan data dari Puskesmas Pabuaran Tumpeng pada tahun 2015 salah
satu jumlah kasus terbesarnya adalah hipertensi dengan jumlah 1166 jiwa. Sedangkan
pada tahun 2016 dari Januari hingga September jumlah pasien hipertensi perbulan
semakin meningkat yaitu sampai 122 jiwa. Adapun beberapa penyebab yang bisa
menyebabkan hipertensi pada masyakarat setempat, yaitu :

a) Pola Makan
Berdasarkan pola makan yang benar seharusnya penderita hipertensi
meningkatkan asupan biji-bijian utuh, kacang-kacangan, memperbanyak konsumsi
sayur, buah, mengurangi garam, makanan dan minuman manis, dan mengurangi
makanan yang tinggi lemak jenuh, kolestrol, dan lemak trans.

b) Faktor Umur
Biasanya hipertensi terjadi pada usia 65 tahun ke atas sedangkan pada
kenyataannya di masyarakat setempat pada usia 30an sudah mengalami hipertensi
karena bisa saja ada faktor lain yang mempengaruhi yaitu faktor keturunan, dan
emosional.

c) Pola Hidup Sehat


Seharusnya pola hidup sehat itu seperti, olahraga teratur, menjaga pola makan,
lebih banyak beraktivitas, menjaga kesehatan diri dengan rutin mengontrol
penyakit yang di derita. Namun, masyarakat setempat kurang menjaga pola
makannya, tidak berolahraga secara teratur, bahkan menyepelekan tentang
penyakit hipertensi yang di deritanya. Sehingga banyak para pasien yang tekanan
darahnya setiap bulannya naik dikarenakan jarang mengontrol ke Puskesmas.
BAB IV

TARGET PENCAPAIAN

A. Target Pencapaian selama melakukan Praktik Kerja Lapangan (PKL)

1. Komunikasi Therapeutik

a. Memperkenalkan diri
b. Menjalin trust atau kepercayaan
c. Mengalihkan perhatian atau tehnik distraksi dan relaksasi untuk rasa nyaman.

Target Pencapaian : Berkembang

2. Mencuci Tangan

a. Mencuci tangan sebelum dan sesudah kontak dg pasien

b. Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan dengan tujuh langkah

c. Mencuci tangan setelah kontak dengan material organic (urinal,pispot,dll)

Target Pencapaian : Mandiri

3. Pemeriksaan Tanda-tanda Vital

a. Mengukur tekanan darah

b. Menghitung denyut nadi

c. Mengukur suhu tubuh

d. Menghitung pernafasan

Target Pencapaian : Berkembang

4. Pemberian Obat

a. Membantu memberikan obat oral

b. Membantu memberikan obat parenteral (IV, IM, SC, IC)


c. Memberikan penjelasan kepada pasien tenteng cara-cara meminum obat sesuai
aturan yang di berikan

d. Membantu memberikan obat secara sublingual

e. Membantu memberikan obat secara suppositoria

Target Pencapaian : Perlu bimbingan

5. Kebutuhan Gizi

a. Perbaikan Gizi

 Penyuluhan kesehatan kepada keluarga


 Penyuluhan kesehatan lingkungan pada masyarakat
 Memberikan informasi kesehatan pada pasien yang menderita penyakit
menular
 Penyuluhan perilaku hidup bersih dan sehat

b. KIA & KB

 Perbaikan gizi pada balita


 Perbaikan gizi pada ibu hamil dan melahirkan
 Perbaikan gizi pada pasien yang menderita penyakit menular
 Memberikan informasi tentang KB
 Membantu mengatur jadwal pemeriksaan kehamilan
 Membantu memberikan imunisasi pada balita

Target Pencapaian : Perlu Bimbingan

B. Kesenjangan Antara Teori dan Praktik

1. Pemeriksaan Tanda-tanda Vital

a. teoritis

teori di sekolah jika pemeriksaan tamda-tanda vital meliputi : mengukur tekanan


darah, menghitung pernafasan, menghitung denyut nadi, dan mengukur suhu tubuh.
b. praktek

sedangkan dalam melakukan praktek kerja lapangan di Puskesmas dalam melakukan


pemeriksaan tanda-tanda vital, hanya dengan mengukur tekanan darah saja.
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil laporan praktek kerja lapangan (PKL) ini dapat kami simpulkan
bahwa :

1. Puskesmas adalah unit fungsional pelayanan kesehatan sebagai unit


pelaksanaan teknis dalam kesehatan Kota atau Kabupaten yang melaksanakan
upaya penyuluhan, pencegahan, dan penanganan kasus-kasus penyakit di
wilayah kerjanya, secara terpadu dan terkoordinasi
2. Puskesmas Pabuaran Tumpeng berdiri tanggal 25 Oktober 1985, Puskesmas
Pabuaran Tumpeng terletak di JL. Benua Raya Kelurahan Pabuaran Tumpeng
Kecamatan Karawaci Kota Tangerang. Telp : (021) 55794468.
3. Puskesmas Pabuaran Tumpeng melaksanakan pelayanan di dalam gedung dan
pelayanan di luar gedung

B. Saran

 Masyarakat

 Institusi Pendidikan

 Peserta Didik

Anda mungkin juga menyukai