Anda di halaman 1dari 23

VARIABLE COSTING

Dennise Surya Pratama ( F0318032 )


Diki Setiyawan ( F0318039 )
Dinda Labaika Gustari ( F0318040 )
VARIABLE
COSTING
Suatu konsep penentuan harga pokok
yang hanya memasukkan biaya produksi
variabel sebagai elemen harga pokok
produk

Produksi tetap dianggap sebagai biaya


periode (period cost) yang langsung
dibebankan pada rugi laba periode
terjadinya dan tidak diperlakukan sebagai
biaya produksi
FULL COSTING/
ABSORPTION

Membebankan semua unsur biaya


produksi baik yang bersifat tetap maupun
variabel kepada produk atau jasa.
PERHITUNGAN HPP

ARUS BIAYA VARIABLE COSTING ARUS BIAYA FULL COSTING

Elemen biaya periodik terdiri dari


biaya overhead tetap ditambah Elemen baiaya periodic hanya terdiri
biaya administrasi dan penjualan. dari baiya administrasi dan penjualan.
Elemen harga pokok produknya Elemen harga pokok produknya
hanya terdiri dari komponen biaya terdiri dari biaya overhead tetap,
overhead variable serta biaya bahan biaya overhead variable serta biaya
baku dan tenaga kerja langsung, bahan baku dan tenaga kerja
tidak termasuk baiya overhead langsung.
tetap.

04/21/2020 5
Contoh perhitungan HPP per unit

Misalkan PT ZAI memproduksidan menjual 5.000 unit produkX per tahun dengan harga Rp 18.750,- per
unit. Berikut adalah struktur baiya produksi, pemasaran, dan administrative tahun 2000:
PERBANDINGAN LAPORAN LABA RUGI
VARIABLE COSTING FULL COSTING/ ABSORPTION

04/21/2020 7
PERHITUNGAN VARIABLE COSTING DAN FULL COSTING
Selisih Laba Full Costing
dan Variabel Costing

Kondisi Laba Full Costing akan Lebih Besar


ketika produksi lebih besar dari unit penjualan

Selisih tersebut dapat di sebabkan laba full costing


yang lebih besar atau sebaliknya laba variable costing
yang lebih besar. apabila produksi lebih besar dari
penjualan maka laba berish full costing akan menjadi
lebih tinggi karena biaya overhead tetap pabrik di
tangguhkan kedalam persediaan full costing sebagai
kenaikan persediaan dan juga sebaliknya.bila produksi
lebih kecil dari penjualan,maka laba bersih dari
penjualan,maka laba bersih full costing lebih rendah
karena biaya tetap pabrik di keluarkandari persediaan
full costing  sebagai nilai persediaan.
Pengaruh produksi terhadap
laba
Hubungan antara Pengaruh Terhadap Hubungan antara Laba Bersih
produksi dan penjualan Persediaan
Variable dan Full Costing
dalam satu periode

Produksi = penjualan Persediaan tidak berubah Laba bersih full costing=laba bersih
variabel costing
Produksi > penjualan Persediaan bertambah Laba bersih full costing>laba bersih
variabel costing
Produksi < penjualan Persediaan menurun Laba bersih full costing<laba bersih
variabel costing
Perbedaan laba-rugi dalam metode full costing dan
variable costing adalah
Dalam metode full costing,dapat terjadi penundaan sebagaian biaya overhead pabrik tetap pada periode
berjalan ke peride berikutnya bila semua produksi tidak terjual pada periode yang sama.

Dalam metode variable costing,seluruh biaya tetap overhead pabrik telah di perlakukan sebagai beban
pada periode berjalan

Jumlah persediaan akhir dalam metode variabel costing lebih rendah dari metode full costing,alasannya
adalah dalam variabel costing hanya biaya produksi variable yang dapat diperhitungkan sebagai biaya
produksi

Laporan laba-rugi full costing tidak membedakan antara biaya tetap dan biaya variable

Untuk pelaksanaan manajemen, pendekatan variable costing sangat baik dalam perhitungan harga pokok per unit di
banding dengan pendekatan absorpsi dalam laporan laba-rugi karena di buat berdasarkan  konsep
pengelompokan  biaya menurut prilakunya

04/21/2020 11
Manfaat Pendekatan Kontribusi
Data yang berhubungan dengan biaya volume dan laba yang diperlukan untuk tujuan perencanaan laba
dapat diperoleh dari laporan akuntansi regular.

Laba untuk satu priode tidak dipengaruhi oleh perubahan- perubahan dalam absorpasi biaya overhead tetap pabrik
yang berasal dari penimbunan atau kekurangan persediaan.

Biaya pabrik dan laporan laba rugi dalam bentuk variable costing lebih dekat dengan dalam mengikuti
pemikiran manajemen

Implikasi penyajian biaya-biaya tetap terhadap laba mendapat penekanan dalam variable costing atau
pendekatan kontribusi.

Data variable costing relatif memudahkan penilaian kinerja menurut produk, wilayah, kelas pelanggan, dan
segmen lain dalam bisnis.

Variabel costing berhubungan erat dengan metode pengendalian biaya seperti biaya-biaya standar dan
anggaran fleksibel.

04/21/2020 12
Pengukuran Kinerja Dengan Full Costing
Dibanding variable costing, penetapan harga pokok dengan menggunakan
pendekatan absorpsi tidak cukup memadai bagi perusahaan bila digunakan
sebagai alat pengukuran kinerja. Metode ini tidak memberikan indikator
hubungan biaya dengan obyek yang dibiayai secara rinci. Oleh karna itu dalam
pendekatan ini kenaikan-kenaikan biaya pada bagian-bagian organisasi tidak
dapat segera diketahui penyebabnya sehingga menyulitkan pengendalian.

Absorption costing memungkinkan para manajer meningkatkan laba usahanya


dalam jangka pendek dengan menaikkan skedul produksi. Sebagai variasi
dalam skedul produksi manajemen dapat menaikkan biaya penyelenggaraan
bisnis tanpa diikuti oleh kenaikkan penjualan. Pengaruh yang tidak diinginkan
dalam peningkatan produksi yang mungkin cukup besar dapat terjadi pada
akhir periode akuntansi dimana biaya dapat meningkat karena beberapa alasan;
misalnya:
Pelaporan Tersegmentasi
Untuk menghasilkan laporan tersegmentasi, sebuah organisasi bisnis harus
terlebih dahulu dibagi dalam segmen-segmen. Segmen ini dapat berupa
bagian atau aktivitas dalam sebuah organisasi yang selanjutnya untuk
segmen ini para manajer kemudian mengumpulkan data biaya, pendapatan,
dan laba. Untuk keperluan manajerial data tersebut dapat disusun menjadi
laporan yang tersegmentasi.

Laporan yang disegmentasikan dapat berupa :

Laporan divisi-divisi untuk manajer divisi. Dalam sebuah perusahaan


manufaktur biasanya terdapat divisi-divisi produk bisnis, produk
consumer, dan lain sebagainya.

Laporan tentang lini produk utama, atau menurut aktivitas.

Laporan penjualan menurut saluran, wilayah, dan lain sebagainya.

04/21/2020 14
Agar penyajian laporan tersegmentasi lebih informative maka laporan laba rugi
sebaiknya disiapkan dengan menggunakan pendekatan variable costing yang
memiliki karakteristik sebagai berikut :

 Beban pokok penjualannya hanya terdiri dari biaya-biaya produksi variabel.

 Biaya variabel dan biaya tetap disajikan dalam bagian yang berbeda,

 Kemudian dihitung marjin kontribusi yang berupa selisih penjualan dengan


biaya-biaya variabel.
Elemen Pendapatan Dan Biaya
Marjin kontribusi

menggambarkan  apa yang terjadi terhadap laba yang terjadi perubahan volume. Informasi
marjin kontribusi terutama sangat bermanfaat dalam keputusan jangka yang berhubungan
dengan pemakaian kapasitas sementara seperti dalam analisis khusus. Marjin kontribusi
merupakan suatu konsep laba yang penting bagi manajemen dalam pengendalian biaya
produksi  variabel.
Biaya tetap (traceable fixed cost)

Biaya-biaya tetap yang yang timbul karena adanya segemen tertentu dan oleh karena itu
dapat diidentifikasi hubungannya dengan segmen dimana biaya tersebut terjadi. Misalnya
biaya iklan untuk produk yang dijual oleh suatu divisi dalam perusahaan. Apabila penjualan
produk dihentikan maka biaya iklan untuk divisi tersebut dengan sendirinya ditiadakan.
Common fixed cost 

Suatu biaya tetap yang tidak dapat diidentifikasi hubungannya dengan segemen tertentu.
Segmen merupakan bagian dari total marjin yang di perhitungkan  dengan cara
mengurangkan traceable fixed cost suatu segmen dari margin kontribusi segmen yang
bersangkutan. Hasil pengurangan menunjukan marjin yang tersedia suatu segemen semua
menutupi biayanya sendiri. Informasi ini misalnya, diperlukan dalam menilai kemampuan
sebuah segmen menghasilkan penjualan untuk menutupi biaya-biaya tetapnya.
Faktor yang Diperhatikan
Menejemen Karena Sering Terjadi
Pembebanan Biaya
Hilangnya pembebanan biaya-biaya yang berhubungan dengan rantai nilai
(velue cbain) 

Metode alokasi biaya yang tidak cocok diantara segmen-segmen dalam


perusahaan. Subsidi silang, dasar alokasi, dan kegagalan menelusuri
hubungan biaya secara langsung dengan obiyek dibiyai semuanya
berpotensi menyerap ketidakcocokan alokasi biayanya.

Pembagian biaya-biaya bersama (common cost) diantara suatu segmen-


segmen berdasarkan suatu pengaturan atau kesepakatan.

04/21/2020 19
Keunggulan Metode Variable Costing

1. Alat perencanaan operasi


Tersedianya data tentang biaya variabel dan margin kontribusi
memungkinkan manajemen untuk mengambil keputusan secara cepat
mengenai persoalan-persoalan biaya yang dihadapi setiap hari,
sehingga lebih mudah menghimpun data untuk perencanaan laba
yang telah ditetapkan.
2. Penetapan harga jual
Konsep margin kontribusi memudahkan perusahaan untuk
menentukan harga jual yang dapat menutup biaya-biaya, seperti
biaya gaji, biaya sewa, pajak dan lain-lain.
3. Alat bantu pengambilan keputusan manajemen
Karena biaya dipisahkan dalam biaya tetap dan variabel, maka
akan diperoleh sistem akumulasi dan evaluasi biaya. Perkiraan biaya
dan margin kontribusi, analisis volume yang fleksibel, hubungan
antara volume penjualan dan harga, memungkinkan manajemen
dapat memahami pengaruh yang akan timbul dari biaya periodik
terhadap laba, sehingga pengambilan keputusan akan lebih baik.
4. Penentuan titik impas
Berdasarkan margin kontribusi dan biaya tetap dapat ditentukan
suatu keadaan/kondisi dimana perusahaan tidak mengalami laba
dan juga tidak mengalami rugi (break even).
5. Alat pengendalian manajemen
Laporan-laporan yang disusun dapat dihubungkan secara lebih
langsung dengan sasaran laba atau anggaran dalam periode yang
bersangkutan. Penyimpangan dari standar lebih mudah diketahui
dan lebih cepat diperbaiki.
Kelemahan Metode Variable Costing

1. Kesulitan dalam pemisahan biaya tetap dan variabel


2. Tidak dapat diterima untuk pelaporan ekstern
Menurut Prinsip Akuntansi Indonesia perhitungan dan pelaporan
biaya produksi didasarkan pada konsep full costing.

04/21/2020 22
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai