Anda di halaman 1dari 46

ANALISIS ANGGARAN FLEKSIBEL

DAN KINERJA,
BIAYA STANDAR DAN VARIAN

KELOMPOK 6
Enrico Jovian Silvan S
(F0318045)
Erlina Dwi Kurniawati
(F0318046)
Ery Nugroho (F0318047)
ANALISIS ANGGARAN FLEKSIBEL DAN
KINERJA
KARAKTERISTIK ANGGARAN FLEKSIBEL

Anggaran fleksibel (fleksibel budget) memberikan estimansi


nilai pendapatan dan biaya yang seharusnya terjadi untuk setiap
tingkat aktivitas dalam periode tertentu.
KELEMAHAN ANGGARAN STATIS

Untuk mengilustrasikan perbedaan anggaran statis dan anggaran


fleksibel, kita akan menggunakan kasus Rick’s Hairstyling salon
penata rambut.
Pada akhir Februari, Rick dengan seksama menyusun anggaran bulan Maret
sebagai berikut :

TAMPILAN 9-1
Anggaran Perencanaan
Rick’s Hairstyling
Anggaran Perencanaan
Untuk Bulan yang Berakhir pada 31 Maret
Anggaran jumlah kunjungan klien (q) 1.000
Pendapatan (180.q) 180.000
Beban
Upah dan gaji (65.000+3,7.q) 102.000
Perlengkapan salon (1,5.q) 1.500
Sambutan untuk klien (4,1.q) 4.100
Listrik (1.500+0,1.q) 1.600
Sewa (28.500) 28.500
Utang asuransi (2.800) 2.800
Asuransi kesehatan karyawan (21.300) 21.300
Lain-lain (1.200+0,2.q) 1.400
Total beban 163.200
Laba neto operasi 16.800
Pada akhir Maret,Rick mendapati bahwa laba actual adalah 21.230. Sangat penting untuk
menyadari bahwa hasil actual tidak ditentukan dengan memasukan jumlah aktual
kunjungan klien kedalam rumus pendapatan dan biaya.

TAMPILAN 9-2
Hasil Aktual-Laporan Laba Rugi
Rick’s Hairstyling
Laporan Laba Rugi
Untuk Bulan yang Berakhir pada 31 Maret
Actual Jumlah kunjungan klien 1.100
Pendapatan 194.200
Beban
Upah dan gaji 106.900
Perlengkapan salon 1.620
Sambutan untuk klien 6.870
Listrik 1.550
Sewa 28.500
Utang asuransi 2.800
Asuransi kesehatan karyawan 22.600
Lain-lain 2.130
Total beban 172.970
Laba neto operasi 21.230
CARA KERJA ANGGARAN FLEKSIBEL

Pendekatan anggaran fleksibel mengakui bahwa suatu anggaran


dapat disesuaikan untuk menunjukan besar biaya yang seharusnya
terjadi untuk tingkat aktivitas actual tertentu.
Perbandingan Anggaran Perencanaan Statis dan Hasil Aktual

TAMPILAN 9-3
Rick’s Hairstyling
Perbandingan Anggaran Perencanaan Statis dan Hasil Aktual
Untuk Bulan yang Berakhir pada 31 Maret
Anggaran Hasil Varian
Perencanaan Aktual
Aktual jumlah kunjungan klien 1.000 1.100
Pendapatan 180.000 194.200 14.200 M
Beban
Upah dan gaji 102.000 106.900 4.900 T
Perlengkapan salon 1.500 1.620 120 T
Sambutan untuk klien 4.100 6.870 2.770 T
Listrik 1.600 1.550 50 M
Sewa 28.500 28.500 0
Utang asuransi 2.800 2.800 0
Asuransi kesehatan karyawan 21.300 22.600 1.300 T
Lain-lain 1.400 2.130 730 T
Total beban 163.000 172.970 9.770 T
Laba neto operasi 16.800 21.230 4.430 M
Rick menganggarkan laba sebesar 16.800, laba aktual sedikit lebih tinggi 21.230.
Meskipun demikian jumalh laba menurut anggaran fleksibel di bulan Maret seharusnya
lebih tinggi 30.510

TAMPILAN 9-4
Rick’s Hairstyling
Anggaran Fleksibel
Untuk Bulan yang Berakhir pada 31 Maret
AktualJumlah kunjungan klien (q) 1.100
Pendapatan (180.q) 198.000
Beban
Upah dan gaji (65.000+3,7.q) 105.700
Perlengkapan salon (1,5.q) 1.650
Sambutan untuk klien (4,1.q) 4.510
Listrik (1.500+0,1.q) 1.610
Sewa (28.500) 28.500
Utang asuransi (2.800) 2.800
Asuransi kesehatan karyawan (21.300) 21.300
Lain-lain (1.200+0,2.q) 1.420
Total beban 167.490
Laba neto operasi 30.510
VARIAN ANGGARAN FLEKSIBEL

1. Varian aktivitas : perbedaan tingkat aktivitas antara anggaran


yang direncanakan di awal periode dan tingkat aktivitas actual.
2. Varian Pendapatan (180.q) dan pengeluaran :
• Varian Pendapatan (180.q) adalah perbedaan antara total
Pendapatan (180.q) yang seharusnya terjadi, pada tingkat
aktivitas actual tertentu selama periode tersebut dan total
Pendapatan (180.q) actual.
• Varian pengeluaran adalah perbedaan antara besar biaya yang
seharusnya terjadi pada tingkat aktivitas actual tertentu, dan
jumlah actual biaya.
Varian Aktivitas dan Perbandingan antara Angggaran Perencanaan dan
Anggaran Fleksibel Berdasarkan pada Aktivitas Aktual

TAMPILAN 9-5
Rick’s Hairstyling
Varian Aktivitas
Untuk Bulan yang Berakhir pada 31 Maret
Anggaran Anggaran Varian
Perencanaan Fleksibel Aktivitas
Jumlah kunjungan klien (q) 1.000 1.100
Pendapatan (180.q) 180.000 198.000 18.000 M
Beban
Upah dan gaji(65.000+3,7.q) 102.000 105.700 3.700 T
Perlengkapan salon(1,5.q) 1.500 1.650 150 T
Sambutan untuk klien(4,1.q) 4.100 4.510 410 T
Listrik (1.500+0,1.q) 1.600 1.610 10 T
Sewa (28.500) 28.500 28.500 0
Utang asuransi(2.800) 2.800 2.800 0
Asuransi kesehatan karyawan(21.300) 21.300 21.300 0
Lain-lain(1.200+0,2.q) 1.400 1.420 20 T
Total beban 163.000 172.970 4.290 T
Laba neto operasi 16.800 30.510 13.710 M
Varian Pendapatan dan Pengeluaran dari Perbandingan antara Anggaran
Fleksibel dan Hasil Aktual

TAMPILAN 9-6
Rick’s Hairstyling
Varian Pendapatan dan Pengeluaran
Untuk Bulan yang Berakhir pada 31 Maret
Anggaran Hasil Varian Pendapatan
Fleksibel Aktual dan Pengeluaran
Jumlah kunjungan klien (q) 1.100 1.100
Pendapatan (180.q) 198.000 194.200 3.800 T
Beban
Upah dan gaji 105.700 106.900 1.200 T
Perlengkapan salon 1.650 1.620 30 M
Sambutan untuk klien 4.510 6.870 2.360 T
Listrik (1.500+0,1.q) 1.610 1.550 60 M
Sewa (28.500) 28.500 28.500 0
Utang asuransi 2.800 2.800 0
Asuransi kesehatan karyawan 21.300 22.600 1.300 T
Lain-lain 1.420 2.130 710 T
Total beban 167.490 172.970 5.480 T
Laba neto operasi 30.5100 21.230 9.280 T
LAPORAN KINERJA KOMBINASI ANTARA
VARIAN AKTIVITAS DAN VARIAN
PENDAPATAN DAN PENGELUARAN
Laporan tersebut menyatukan informasi dari kedua tampilan
sebelumnya dengan cara yang lebih mudah dipahami mengenai hal
yang terjadi selama periode. Menyediakan penilaian kinerja yang
lebih valid daripada perbandingan sederhana antara biaya anggaran
statis dan biaya aktualnya karena biaya actual tersebut dibandingkan
dengan biaya yang seharusnya terjadi pada tingkat aktivitas aktual.
Laporan Kinerja Kombinasi antara Variasi Aktivitas dan Variasi Pendapatan
dan Pengeluaran

TAMPILAN 9-7
Rick’s Hairstyling
Laporan Kinerja Anggaran Fleksibel
Untuk Bulan yang Berakhir pada 31 Maret
(1) Varian (2) Varian (3)
Anggaran Aktivitas Anggaran Pendapatan dan Hasil
Perencanaan (2)-(1) Fleksibel Pengeluaran Aktual
(3)-(2)
Jumlah kunjungan klien (q) 1.000 1.100 1.100
Pendapatan (180.q) 180.000 18.000 M 198.000 3.800 T 194.200
Beban
Upah dan gaji (65.000+3,7.q) 102.000 3.700 T 105.700 1.200 T 106.900
Perlengkapan salon (1,5.q) 1.500 150 T 1.650 30 M 1.620
Sambutan untuk klien (4,1.q) 4.100 410 T 4.510 2.360 T 6.870
Listrik (1.500+0,1.q) 1.600 10 T 1.610 60 M 1.550
Sewa (28.500) 28.500 0 28.500 0 28.500
Utang asuransi (2.800) 2.800 0 2.800 0 2.800
Asuransi kesehatan karyawan 21.300 0 21.300 1.300 T 22.600
Lain-lain (1.200+0,2.q) 1.400 20 T 1.420 710 T 2.130
Total beban 163.000 4.290 T 167.490 5.480 T 172.970
Laba neto operasi 16.800 13.710 M 30.510 9.280 T 21.230
LAPORAN KINERJA DALAM ORGANISASI
NIRLABA
Laporan kinerja dalam organisasi nirlaba sama dengan laporan
kinerja lainnya, dengan satu perbedaan yang jelas. Organisasi nirlaba
biasanya menerima jumlah dana yang besar dari suatu sumber yang
bukan merupakan penjualan.
LAPORAN KINERJA DALAM PUSAT BIAYA

Laporan kinerja sering kali dibuat untuk organisasi yang tidak


mempunyai sumber Pendapatan (180.q) dari luar. Secara khusus,
dalam organisasi besar, laporan kinerja dibuat di setiap departemen-
termasuk derpatemen yang tidak menjual apapun ke pihak luar.
Contoh : laporan kinerja yang dibuat oleh departemen produksi di
perusahaan manufaktur. Laporannya seharusnya sama dengan yang
lain namun pengecualian bahwa Pendapatan (180.q) dan laba net
operasi tidak akan muncul dalam laporan. Ole karena itu manajer
dalam departemen tersebut bertanggung jawab untuk biaya, bukan
Pendapatan (180.q) maka departemen ini sering disebut pusat biaya.
ANGGARAN FLEKSIBEL DENGAN
BERBAGAI PEMICU BIAYA
Di awal kita hanya mengasumsiskan bahwa hanya ada satu pemicu
biaya – Jumlah kunjungan klien (q). Namun dalam bab perhitungan
biaya berdasarkan aktivitas ada lebih dari satu pemicu biaya. Semilas
biaya Listrik (1.500+0,1.q), beberapa biaya tergantung pada jumlah
jam salon beroperasi biaya lampu di salon, biaya pemanas ruangan.
Akibatnya rumus biaya akan lebih akurat jika di hitung dengan
jumlah kunjungan dan jam beroperasi. Anggaran fleksibel yang
direvisi berdasarkan kedua variable, yaitu kunjungan klien dan jam
beroperasi. Perbedaannya adalah rumus biaya yang menggunakan
lebih dari satu pemicu biaya, variannya juga akan lebih akurat.
Anggaran Fleksibel dengan Berbagai Pemicu Biaya

TAMPILAN 9-8
Rick’s Hairstyling
Anggaran Fleksibel
Untuk Bulan yang Berakhir pada 31 Maret
Aktual Jumlah kunjungan klien (q1) 1.100
Aktual jam operasi (q2) 185
Pendapatan (180.q1) 198.000
Beban
Upah dan gaji (65.000+220.q2) 105.700
Perlengkapan salon (1,5.q1) 1.650
Sambutan untuk klien (4,1.q1) 4.510
Listrik (390+0,1.q1+6.q2) 1.610
Sewa (28.500) 28.500
Utang asuransi (2.800) 2.800
Asuransi kesehatan karyawan (21.300) 21.300
Lain-lain (1.200+0,2.q1) 1.420
Total beban 167.490
Laba neto operasi 30.510
BEBERAPA KESALAHAN UMUM

• Kesalahan analisis dalam membandingkan jumlah anggaran


terhadap jumlah aktual. Mengasumsikan semua pos laporan laba
rugi adalah tetap.
• Kesalahan analisis yang mengasumsikan semua pos anggaran
adalah variabel.
Kesalahan umum dalam laporan kinerja adala mengasusmsikan
secara implisit bahwa semua biaya tetap akan selalu tetap atau
mengasumsikan secara implisit bahwa semua biaya variable akan
selalu variable. Asumsi yang salah tersebut menyebabkan
ketidakakuratan dan varian salah.
BIAYA STANDAR DAN VARIAN
BIAYA STANDAR

Peyusunan Tahapan

Standar merupakan suatu tolok ukur atau “norma” dalam


pengukuran kinerja. Standar kualitas dan harga ditetapkan untuk
setiap input utama seperti bahan baku dan jam tenaga kerja.
Standar kualitas menentukan banyaknya input yang dibutuhkan
untuk menghasilkan produk atau menyediakan jasa. Standar
harga menentukann jumlah yang harus dibayarkan untuk setiap
unit input.
Siapa yang Menggunakan Biaya Standar?

Semua perusahaan, yang bergerak di bidang manufaktur, jasa,


makanan, dan nirlaba, menggunakan standar dengan cakupan tertentu.
Perusahaan manufaktur umumnya memiliki sistem perhitungan biaya
standar yang sangat baik dalam kaitannya dengan standar bahan baku,
tenaga kerja, dan overhead untuk setiap produk. Kualitas dan biaya
standar atas input yang dibutuhkan untuk menghasilkan satu unit
produk dapat dilihat pada kartu biaya standar.
Penetapan Biaya Standar

01 Standar ideal

Adalah standar yang dapat dicapai hanya dalam kondisi terbaik

02 Standar praktis
Adalah standar yang “ketat namun dapat dicapai”. Standar praktis dapat
digunakan untuk berbagai tujuan. Selain untuk menandakan kondisi yang
tidak normal, standar ini juga dapat digunakan untuk meramalkan aliran kas
dan untuk merencanakan tingkat persediaan. Sebaliknya, standar ideal tidak
dapat digunakan untuk tujuan-tujuan tersebut karena standar tersebut tidak
memperkenankan inefisien normal dan akan menghasilkan hasil peramalan
yang tidak realitis. Di sisi lain, standar praktis mempertimbangkan beberapa
faktor kesalahan operasi yang dapat terjadi. Oleh karena itu, biaya standar
yang dihasilkan lebih realistis
Penetapan Standar Bahan Langsung
Dalam menentukan biaya standar bahan baku untuk mengolah satu unit produk
tertentu terdapat dua faktor.
 Standar harga standar per unit yaitu harga bahan baku per unit yang
seharusnya terjadi di dalam pembelian bahan baku.
 Standar kuantitas bahan baku yaitu kuantitas bahan baku yang seharusnya
dipakai dalam pengolahan satu satuan produk.

Rumus :

Standar Bahan Langsung

 Harga Standar x Kuantitas Standar


Penetapan Standar Tenaga Kerja Langsung

Standar tenaga kerja langsung adalah biaya tenaga kerja langsung yang seharusnya
terjadi dalam pengolahan satu unit produk. Dalam menentukan biaya standar tenaga
kerja langsung dalam pengolahan satu unit produk tertentu terdapat dua faktor:

01 Standar tarif upah langsung yaitu tarif upah yang seharusnya terjadi di dalam
pengolahan per unit produk tertentu.

02 Standar jam kerja yaitu jam kerja yang seharusnya dipakai dalam pengolahan
satu satuan produk.

RUMUS
BTKL = Tarif Upah Langsung x Jam Kerja Standar
Penetapan Standar Overhead Pabrik

Biaya standar overhead pabrik yaitu biaya overhead pabrik yang


seharusnya terjadi dalam pengolahan satu unit produk. Dalam memilih
biaya standar overhead pabrik terdapat dua faktor:

1. Standar tarif overhead pabrik yaitu tarif overhead pabrik yang


dibebankan per unit produk tertentu. Tarif overhead pabrik terdiri dari
tarif standar overhead pabrik tetap dan tarif standar overhead pabrik
variabel. Penentuan tarif standar overhead pabrik dihitung dengan
rumus:
Tarif Standar Overhead Pabrik :
Biaya standar overhead pabrik variabel yang dianggarkan
Kapasitas normal (atas jam kerja tenaga kerja langsung)
 
2. Standar jam kerja yaitu jam kerja yang diperlukan untuk
mengolah satu satuan produk. Jam kerja standar berbeda
dengan jam kerja normal. Jam kerja normal merupakan
norma yang menjadi teladan produksi dalam satu periode
tertentu. Sedangkan jam kerja standar yaitu jam kerja yang
sseharusnya dialami untuk tiap output yang dipeoduksi.

RUMUS:
BOP yang Dibebankan = Tarif Standar x Jam Kerja Standar
 
Penggunaan Standar Dalam Anggaran Fleksibel

Anggaran fleksibel adalah anggaran yang dibuat bila output


(keluaran) berubah-ubah dari waktu ke waktu. penyusunan
anggaran flexible yang menitikberatkan pada perencanaan
dan pengawasan yang diterapkan untuk anggaran biaya
produksi dan analisis biaya overhead pada berbagai tingkat
kegiatan.

RUMUS:
 
Besarnya Anggaran Fleksibel = (Biaya Variabel x Kuantitas) + Biaya Tetap
Terdapat 3 hal yang harus diperhatikan dalam model umum ini, yaitu:

Pertama Kedua Ketiga


Input merupakan kuantitas aktual
Varian kuantitas dan varian Varian kuantitas dihitung dari bahan baku langsung atau
harga
. dapat dihitung untuk dengan cara yang sama, tenaga kerja langsung yang
ketiga elemen biaya baik yang menyangkut digunakan. Sedangkan output
variabel (bahan baku bahan baku langsung, merupakan hasil produksi yang
langsung, tenaga kerja bagus selama periode, yang
tenaga kerja langsung,
langsung, dan overhead dinayatakan dengan kuantitas
pabrik variabel) meskipun ataupun overhead pabrik
variabel. standar yang diperkenankan untuk
varian tersebut mempunyai output aktual.
nama berbeda.
Model Umum Untuk Analisis Varian Biaya Standar

Ide dasar dalam analisis biaya standar adalah untuk memisahkan varian
pengeluaran dari anggaran fleksibel menjadi dua elemen.
 Satu karena jumlah input yang digunakan
 Kedua adalah harga yang dibayarkan untuk input tersebut

Penggunaan input yang terlalu banyak menghasilkan varian harga yang tidak
menguntungkan. Sedangkan pembayaran terlalu tinggi untuk input menghasilkan
varian harga tidak menguntungkan.
 Varian kuantitas, adalah perbedaan antara banyaknya input aktual yang
digunakan dan banyaknya input yang seharusnya digunakan dan dinyatakan
dalam dolar dengan menggunakan harga standar input.
 Varian harga, adalah perbedaan antara harga input aktual dan harga standarnya
dikalikan dengan jumlah aktual input yang dibeli.
Model umum Analisis Varian Biaya Standar—Biaya Pabrik Variabel
Penggunaan Biaya Standar-Varian Bahan Baku Langsung

1. Varian Kuantitas Bahan Baku-Tinjauan Lebih Mendalam


Varian Kuantitas Bahan Baku (materials quantity variance) mengukur
perbedaan antara kuantitas bahan baku yang digunakan dalam produksi dan
kuantitas yang seharusnya digunakan menurut standar yang ditetapkan.
Cara terbaik adalah memisahkan varian kuantitas bahan baku ketika bahan
baku digunakan dalam produksi. Sejumlah bahan baku dikeluarkan untuk
diproduksi sesuai dengan daftar bahan baku (bill of materials) standar untuk
setiap unit. Pengawasan pengguna bahan baku agar sesuai dengan standar
merupakan tanggung jawab departemen produksi. Meskipun demikian, dalam
kondisi tertentu, departemen pembelian bertanggung jawab atas varian
kuantitas bahan baku yang tidak menguntungkan.
Penentuan Varian Kuantitas Bahan baku dihitung dengan rumus:
Varian Kuantitas Bahan Baku = (AQ –SQ)SP
AQ = kuantitas aktual yang digunakan
SP = standar harga
SQ= kuantitas standar yang diperkenankan untuk
output aktual)
 
2. Varian Harga Bahan Baku – Tinjauan Lebih Mendalam 
Varian harga bahan baku (materials price variance) mengukur
perbedaan antara jumlah yang di bayarkan atas kuantitas bahan
baku tertentu dengan jumlah yang seharusnya dibayarkan
menurut standar yang telah ditetapkan.
Dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Varian Harga Bahan Baku = AQ (AP-SP)


AQ = kuantitas aktual yang dibeli
AP = harga aktual
SP= harga standar
Pemisahan varian

Varian harus dapat dipisihkan dan dijadikan perhatian manajemen sesegera


mungkin sehingga masalah yang ada dapat dengan cepat diidentifikasi dan
diperbaiki. Varian yang paling signifikan harus diperhatikan dengan cermaat
karena mungkin telah terjadi suatu kondisi pengecualian yang membutuhkan
penjelasan dari manajer yang bertanggung jawab dan usaha tindak lanjut.
Siapa yang bertanggung jawab atas varian
harga bahan baku?
Secara umum, manajer pembelian memiliki kendali atas harga bahan baku
yang dibayarkan dan oleh karenanya dia bertanggung jawab atas varian
harga bahan baku. Akan tetapi pihak lain selain manajer pembelian bisa jadi
bertanggung jawab atas varian harga bahan baku. Analisis varian tidak
digunakan untuk menyalahkan pihak manapun. Penekanannya terletak pada
mendukung manajer lini dan membantu mereka dalam mencapai tujuan
perusahaan. Singkatnya, penekanan seharusnya bersifat positif, bukan
negatif. Usaha yang berlebihan untuk mengetahui hal yang terjadi
khususnya dalam usaha untuk menemukan seseorang untuk disalahkan
dapat menghancurkan moral dan menghilangkan semangat kerjasama dalam
perusahaan.
Penggunaan Biaya Standar – Varian Tenaga Kerja Langsung

1. Varian Efisiensi Tenaga Kerja – Tinajauan Lebih Mendalam


Varian efisiensi tenaga kerja (labor efficiency variance) digunakan untuk
mengukur produktivitas tenaga kerja langsung. Tidak ada varian selain varian
tersebut yang dimonitor secara ketat oleh manajemen karena mereka percaya
bahwa peningkatan produktivitas jam kerja langsung sangat penting untuk
menurunkan biaya. Beberapa hal yang mungkin menyebabkan terjadinya
varian efisiensi tenaga kerja yang tidak menguntungkan adalah pekerja yang
tidak terlatih atau motivasinya rendah; bahan baku berkualitas rendah
sehingga membutuhkan lebih banyak waktu kerja. Akan tetapi, manajer
pembelian dapat dimintakan pertanggungjawaban apabila pembelian bahan
baku berkualitas rendah tersebut mengakibatkan waktu pengerjaan yang lebih
lama. Rumus untuk menghitung varian efisiensi tenaga kerja adalah sebagai
berikut: Varian efisiensi tenaga kerja = (AH – SH) SR
AH = Waktu aktual
SR = Tarif standar
SH = Waktu standar yang diperkenankan untuk output
aktual
 
2. Varian Tarif Tenaga Kerja – Tinjauan Lebih Mendalam
Varian harga atas tenaga kerja langsung biasanya disebut
varian tarif tenaga kerja (labor rate variance). Varian ini
mengukur setiap varian dari standar tarif rata – rata per jam
yang dibayarkan kepada tenaga kerja langsung. Bagi sebagian
besar perusahaan, tarif upah yang dibayarkan kepada pekerja
dapat diperkirakan. Meskipun demikian, varian tarif dapat
meningkat dikarenakan cara memberdayakan pekerja tersebut.
Rumus untuk varian tarif tenga kerja dinyatakan sebagai
berikut.

Varian tarif tenaga kerja = AH(AR – SR)


AH = Waktu aktual
AR = Tarif aktual
SR = Tarif standar
Penggunaan Biaya Standar – Varian Overhead Pabrik Variabel

1. Varian Overhead Pabrik – Tinjauan Lebih Mendalam


Secara khusus, varian efisiensi overhead variabel adalah sama dengan varian
efisiensi tenaga kerja langsung kecuali untuk satu hal , tarif yang digunakan
untuk menghitung varian dalam bentuk dolar. Dalam kedua kasus tersebut,
variannya adalah perbedaan antara waktu pengerjaan actual dan waktu standar
yang diperkenankan untuk output aktual. Dalam hal varian efisiensi tenaga
kerja langsung, perbedaan ini dikalikan dengan tarif upah langsung. Dalam hal
varian efisiensi overhead variabel, perbedaan ini dikalikan dengan tarif
overhead variabel. Rumus untuk menghitung varian efisiensi overhead
variabel (variable overhead efficiency variance) dinyatakan sebagai berikut:

Varian efisiensi overhead variabel = (AH – SH) SR


AH = Waktu aktual
SR = Tarif standar
SH = Waktu standar yang diperkenankan untuk output
aktual
 
2. Varian tarif overhead variabel
Rumus untuk varian tarif overhead variabel (variable
overhead rate variance) dinyatakan sebagai berikut:

Varian tarif overhead variabel = AH(AR – SR)


AH = Waktu aktual
SR = Tarif standar
SH = Waktu standar yang diperkenankan untuk output
aktual
HAL SAMAR NAMUN PENTING DALAM
VARIAN BAHAN BAKU
Sebagian besar perusahaan menghitung varian harga bahan
baku ketika bahan baku dibeli, bukan ketika digunakan
dalam produksi. Terdapat dua alasan mengenai hal ini.
Pertama, penundaan perhitungan varian harga hingga bahan
baku tersebut digunakan akan menghasilkan laporan varian
yang tidak tepat waktu. Kedua, penghitungan varian harga
ketika bahan baku tersebut dibeli akan membuat bahan baku
dimasukkan ke akun persediaan pada harga standarnya. Hal
ini akan menyederhanakan pencatatan.
HAL SAMAR NAMUN PENTING DALAM
VARIAN BAHAN BAKU
Persamaan yang disajikan di awal dalam memastikan varian
kuantitas bahan baku dan varian harga adalah benar, sebagai
berikut:
Varian kuantitas bahan baku = (AQ x SP ) – (SQ x SP)
AQ = Kuantitas aktual yang digunakan
SP = Harga standar
SQ = Kuantitas standar yang diperkenankan untuk output
aktual

Varian harga bahan baku = (AQ x AP ) – (AQ x SP)


AQ = Kuantitas aktual yang dibeli
AP = Harga aktual
SP = Harga standar
ANALISIS VARIAN DAN MANAJEMEN
DENGAN PENGECUALIAN
Jika segala sesuatunya berjalan sesuai rencana, maka hanya akan terdapat sedikit
perbedaan antara hasil aktual dan hasil yang diharapkan sesuai dengan anggaran
dan standar. Bagaimanapun, jika hasil aktual tidak sesuai dengan standar dan
anggaran, maka system pelaporan kinerja akan memberikan sinyal kepada manajer
atas terjadinya “pengecualian”. Sinyal tersebut berupa varian dari anggaran atau
standar.
Tidak semua varian layak untuk di investigasi hanya beberapa saja yang dianggap
penting dan membutuhkan perhatian dari manajemen. Oleh karena itu, maka
sangat mungkin bahwa setiap kategori biaya akan memiliki suatu varian.
Pendekatan yang lebih dapat diandalkan adalah dengan memplot data varian pada
grafik pengendali statistik. Suatu varian seharusnya ditelusuri apabila terdapat
suatu hubunganyang tidak semestinya terhadap tingkat fluktuasi acak normal.
Selain mengamati pola varian besar yang tidak biasa, pola varian juga seharusnya
di monitor. Sebagai contoh, varian yang terus meningkat seharusnya diinvestigasi
meskipun tidak satupun varian tersebut cukup layak untuk diinvestigasi.
Keuntungan Biaya Standar
Sistem biaya standar memiliki beberapa keuntungan sebagai berikut.
•Biaya standar adalah elemen kunci dalam suatu pendekatan manajemen dengan
pengecualian. Jika biaya tersebuat sesuai dengan standar, maka manajer dapat memusatkan
perhatian pada hal lain. Ketika biaya secara signifikan tidak sesuai standar, maka manajer
diperingatkan bahwa mungkin ada masalah yang memerlukan perhatian. Pendekatan ini
membantu manajer berfokus pada hal – hal yang penting
•Sejauh standar tersebut dipandang wajar oleh karyawan, maka standar tersebut dapat
meningkatkan nilai ekonomi dan efisiensi. Selain itu, standar merupakan tolak ukur yang
dapat digunakan oleh individu untuk mengukur kinerja.
•Biaya standar dapat menyederhanakan pembukuan.
•Biaya standar secara alamiah sesuai dalam system terintegrasi “akuntansi pertanggung
jawaban”. Standar tersebut menetapkan jumlah biaya yang seharusnya, penanggungjawab
biaya tersebut, dan terkendalinya suatu biaya aktual.
Masalah Potensial dari Penggunaan Biaya Standar

Penggunaan biaya standar dapat menimbulkan sejumlah potensi masalah.


•Laporan varian biaya standar biasanya dibuat bulanan dan sering kali diterbitkan beberapa
hari atau seminggu setelah akhir bulan. Akibatnya, informasi dalam laporan tersebut sudah
kadaluarsa atau hampir tidak berguna.
•Apabila manajer tidak begitu peka dan memberlakukan laporan varian tersebut sebagai
suatu klub, maka semangat kerja karyawan akan berkurang.
•Standar kuantitas tenaga kerja dan varian efisiensi mempunyai dua asumsi penting.
Pertama standard an varian tersebut mengasumsikan bahwa proses produksi dipacu oleh
pekerja. Kedua, perhitungan mengasumsikan bahwa tenaga kerja merupakan biaya variabel.
•Dalam beberapa kasus, varian “menguntungkan” bisa jadi buruk atau lebih buruk dari
varian “tidak menguntungkan”
•Terlalu banyak penekanan pada usaha pemenuhan standar akan menutupi tujuan lain yang
juga penting.
•Pemenuhan standar saja mungkin tidak cukup; perbaikan berkelanjutan mungkin
diperlukan agar tetap bertahan dalam lingkungan persaingan.
ADA PERTANYAAN?

Anda mungkin juga menyukai