Anda di halaman 1dari 41

Seminar Kasus ASKEP

Hiperpireksia di Ruangan Anak


OLEH :
WITRI SETIAWATI NABILA,S.Kep
1914901043
Pembimbing akademik:
Ns. Rina Mariyana, S.Kep, M. Kep
Pengkajian Keperawatan Anak
I. Data Demografi
• Nama Anak: An. A
• Jenis Kelamin: Perempuan
• Tanggal lahir: 07/11/2014
• (5 tahun)
• Diagnosa medis: Hiperpireksia +DBD
I. Data Orang Tua
• Nama Ibu : Ny.D • Nama Ayah : Tn. Y
• Umur : 37 tahun • Umur : 37 tahun
• Agama : Islam
• Agama : Islam
• Suku Bangsa: Minang
• Suku Bangsa: Minang
• Pekerjaan : Agen
• Pekerjaan : IRT
Transportasi
• Alamat : Jl. Situpo • Alamat : Jl. Situpo
Raya Raya
III. Alasan Masuk
An. A umur 5 yahun masuk RS pada tanggal 24
Januari 2020 pukul 22.50 WIB dengan mengeluh
demam sejak ±1 hari yang lalu.

IV. Keadaan Umum Pasien


Kesadaran: Composmentis, TTV: TD= 110/80
mmHg. N=109x/menit, RR=20x/menit, T= 37,7°C,
KU=sedang.
V. Riwayat Kesehatan
 Keluhan utama saat MRS

An. Amasuk pada tanggal 21 Januari 2020 pukul


22.50 WIB dengan keluahan demam masih naik
turun, An, A mengeluh nyeri saat menelan.
 Mulai timbul keluhan: sejak 1 hari SMRS
 Lama keluhan: 1 hari
 Sifat keluhan: badan terasa panas
 Diagnosa medis saat ini: Hiperpireksia + DHf grade I
VI. Riwayat penyakit terdahulu
Ibu An. A mengatakan tidak ada riwayat
penyakit terdahulu.
VII. Riwayat kehamilan dan persalinan
 Riwayat kelahiran: Spotan
 BB lahir=3300 gr, PB=51 cm
 APGAR: 1’= 8/10. 5’= 9/10
VIII. Pemeriksaan Fisik
 TD= 110/80 mmHg, N= 109x/menit, RR=
20x/menit, T=37,7°C, BB= 21 kg, PB= 110 cm
 Bentuk ubun-ubun: menonjol
 Rambut: Tebal, berwarna hitam.
 Turgor kulit: baik
 Warna kulit: merah muda
 Mulut: tampak bersih
 Kepala: Normochepal
 Neurologi: GCS=15, E4M6V5
 Mata: konjungtiva= an anemis, sklera=an ikterik
 Leher: Normal, tidak ada pembengkakan kel. Tyroid
 Dada: bentuk simetris
 Lingkar dada: 60 cm
 Irama nafas: Reguler
 Batuk: Tidak
 Pola nafas: normal, teratur
 Suara nafas: vesikuler
 Abdomen, bising usus: 18x/ menit
Gastrointestinal
 Mulut : mukosa bibir kering
 Mual : tidak
 Asites : tidak
 Ekstremitas: akral hangat, pergerakan aktif, kekuatan

otot kuat
Muskuloskletal
 KelainanTulang: Tidak ada
 Kekuatan otot:
555 555

555 555

 Kulit: warna=sawo matang, membran


mukosa=lembab, hematoma=tidak, masalah integritas
kulit=tidak.
 Sirkulasi
 Sianosis: tidak, Pucat:tidak, CRT: <3’, akral:hangat
Kenyamanan Fisik
 Kesulitan bernafas: tidak
 Makan&minum: nafsu makan=kurang baik,

jenis makanan=ML, jumlah= 3x/hari


 Kesulitan makan: nyeri saat menelan,

keniasaan makan=dibantu, mual muntah=tidak


 Eliminasi: baik, warna urin kuning, BAB

lunak
Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan N TGL: 28/1/20 29/1/20


27/1/20
HGB 12-14 g/dl 11,9 (↓) 12(dbn) 13,3(dbn)
RBC 4-5 1016/ɥL 4,9(dbn) 4,90(dbn) 5,61(↓)
WBC 9.0-10 1013/ɥL 2,36(↓) 4,24(↓) 6,70(dbn)
PLT 150-400 77(↓) 87(↓) 74(↓)
1013/ɥL
HCT 37-43%
Terapi Pengobatan
34,1(↓) 34,6(↓) 38,6(dbn)
Nama Obat Kegunaan
Paracetamol Untuk meringankan demam, nyeri, sakit kepala,sakit gigi
Syrup 4x/hari Kontra Indikasi: alergi PCT, gangguan fungsi hati berat
Efek samping: penurunan nafsu makan, mual muntag,
keringat dingin,diare.

IVFD Ka-En IB Mengandung Natrium, Klorida, Glukosida membantuu


Analisa Data

DATA ETIOLOGI MK
DS: Peningkatan Hipovole
An. A mengeluh badan terasa lemas permiabilita mi
An. A mengatakan sering haus s kapiler
DO:
TD= 110/80 mmHg, N=105x/menit, T=37,7°C, RR=20x/
menit
Trombosit: 77 1013/ɥL (↓)
HCT: 34,1 %(↓)
Output urin= 300 cc
Mukosa bibir tampak kering

DS: Trombositop Resiko


Ibu An. A mengatakan terdapat bintik merah pada tangan eni Perdara
anaknya han
DO:
An. A uji Remple Leed (+)
Trombosit : 77 1013/ɥL (↓)
TD= 110/80 mmHg, N=105x/menit, T=37,7°C, RR=20x/
menit
DATA ETIOLOGI MK
DS: Dehidrasi Hipertermi
Ibu An. A mengatakan anak demamnya masih naik turun
Ibu An. A mengatakan anak kurang minum
DO:
Kulit An.A ta,pak merah
Akral An.A teraba hangat
TD= 110/80 mmHg, N=105x/menit, T=37,7°C, RR=20x/
menit

DS: Asupan Resiko


An.A mengatakan sakit saat menelan nutrisi tidak Defisit
Inu An. A mengatakan nafsu makannya kurang adekuat (gg. Nutrisi
DO: menelan)
Porsi makan yang dihabiskan ½ porsi
Skala nyeri= 2
BB= 21 kg, TB=110 cm, IMT=18,4 (kurang)
TD= 110/80 mmHg, N=105x/menit, T=37,7°C, RR=20x/
menit
Diagnosa Keperawatan
1. Hipovolemi b.d peningkatan permeabilitas
kapiler
2. Resiko perdarahan b.d trombositopeni
3. Hipertermi b.d dehidrasi
4. Resiko defisit nutrisi b.d asupan nutrisi tidak
adekuat (gg.menelan)
Intervensi Keperawatan

SDKI SLKI SIKI


Hipovolemi b.d peningkatan Setelah dilakukan intervensi Manajemen Hipovolemia
permeabilitas kapiler selama 1x24 jam diperoleh O:
kriteria hasil sebagai berikut: Periksa tanda & gejala
Kebutuhan cairan terpenuhi hipovolemi
Pasien tidak dehidrasi Monitor intake dan output
cairan
T:
Hitung kebutuhan cairan
Berikan asupan cairan oral
E:
Anjurkan memperbanyak
cairan oral
K:
Kolaborasi pemberian cairan
IV isotonis
Kolaborasi dalam pemberian
terapi.
SDKI SIKI SLKI
Resiko perdarahan Setelah dilakukan intervensi Pencegahan Perdarahan
b.d trombositopeni selama 1x24 jam diperoleh O:
kriteria hasil sebagai berikut: Monitor tanda dan gejala perdarahan
Tidak terjadi perdarahan Monitor nilai hematokrit & Hb
Trombosit dalam batas Monitor koagulasi (trombosit)
normal (150-400 1013/ɥL) T:
Pertahankan bed rest
Batasi tindakan infasif jika perlu
E:
Jelaskan tanda dan gejala
perdarahan
Anjurkan meningkatkan asupan
cairan
Anjurkan meningkatkan asupan
makanan dan vit K.
K:
Kolaborasi dalam pemberian terapi
Lapor jika terjadi perdarahan
Pemantauan Cairan
Monitor Intake-Output
SDKI SLKI SIKI
Hipertermi b.d Setelah dilakukan intervensi Manajemen Hipertermi
dehidrasi selama 1x24 jam diperoleh O:
kriteria hasil sebagai Identifikasi penyebab hipertermi
berikut: Monitor suhu tubuh
TTV dalam batas normal Monitor haluaran urin
Suhu tubuh dalam bats T:
normal (36,5-37,5 °C) Sediakan ling. yang dingin
Tidak ada tanda dehidrasi Longgarkan atau lepaskan pakaian
Basahi dan kipasi permukaan tubuh
Anjurkan banyak minum
Berikan kompres hangat
E:
Anjurksn tirah baring
K:
Kolaborasi pemberin cairan dan elektrolit
intravena

Pemantauan Cairan
SDKI SIKI SLKI
Resiko defisit nutrisi b.d Setelah dilakukan intervensi Manajemen Nutrisi
asupan nutrisi tidak adekuat selama 1x24 jam diperoleh O:
(gg.menelan) kriteria hasil sebagai berikut: Identifikasi status nutrisi
TTV dalam batas normal Identifikasi alergi makanan
Nafsu makan meningkat Identifikasi kebutuhan kalori
BB dalam batas normal dan jenis nutrien
Monitor asupan makanan
Monitor BB
Monitor hasil laboratorium
T:
Anjurkan makan sedikit tapi
sering
E:
Anjurkan posisi duduk
K:
Kolaborasi dengan ahli gizi
untuk menentukan jumlah
kalori dan jenis nutrien yang
tepat
Implementasi dan Evaluasi

Hari/Tan Dx Implementasi Evaluasi


ggal/Ja
m
Senin, Hipovolemi 1. Periksa tanda & gejala hipovolemi S:
27/1/2020 b.d Mukosa bibir kering(+), pasien merasa
Ibu mengatakan An. A
10.00 peningkatan haus(-), minum sedikit (-). kurang minum
WIB permeabilita 2. Monitor intake dan output cairan O:
s kapiler Intake= 100cc Mukosa bibir kering
IUVD= 420 cc I=500cc, O=300cc,
I= 520 cc B=+220cc,
Urine= 300cc Diuresis=2,3cc/kg/BB
Balance= +220 cc
HCT=34,1 (↓)
Diuresis= 2,3cc/kgBB
3. Hitung kebutuhan cairan
TD=100/75,
4. Berikan asupan cairan oral N=89x/I,RR=20x/I,S=
5. Kolaborasi pemberian cairan IV Ka-En 36,5°C
IB= 70cc/jam A:
Masala belum teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan
Hari/T Dx Implementasi Evaluasi
anggal
/Jam

Senin, Resiko 1. Monitor tanda dan gejala S:


27/1/20 perdarahan b.d perdarahan Ibu An.A mengatakan
20 trombositopeni Mudah memar(-), mimisan(-), An.A tidak
10.00 perdarahan gusi(-) mimisan,tidak demam
WIB 2. Monitor nilai hematokrit & Hb O:
HCT= 34,1 (↓) Mimisan (-),
Hb= 11,9 (↓) memar(-),perdarahan
3. Monitor koagulasi (trombosit) gusi(-), PLT= 77.000,
PLT= 77.000 (↓) TD=100/75,N=90x/I,R
4. Mempertahankan bed rest R=20x/I,S=36,5°C
5. Membatasi tindakan infasif jika A:
perlu Masalah belum teratasi
6. Menjelaskan tanda dan gejala P:
perdarahan Intervensi dilanjutkan
7. Menganjurkan meningkatkan
asupan cairan
8. Melaporkan jika terjadi perdarahan
kepada DPJP
Hari/Tang Dx Implementasi Evaluasi
gal/Jam

Senin, Hipertermi b.d 1. Mengidentifikasi penyebab S:


27/1/2020 dehidrasi hipertermi Ibu An.A mengatakan
10.00 WIB 2. Monitor suhu tubuh: 37,7°C anak sudah tidak demam
3. Monitor haluaran urin O:
4. Menyediakan ling. yang Akral pasien teraba
dingin hangat
5. Melonggarkan atau lepaskan T= 36,9°C,
pakaian TD=100/75,N=90x/I,RR
6. Menganjurkan banyak =20x/I
minum A:
7. Melakukan kompres hangat Masalah teratasi
8. Menganjurkan pasien tirah P:
baring. Intervensi dihentikan
9. Pemberian IVFD Ka-En IB
70cc/jam hasil kolaborasi
DPJP
10. Pemberian paracetamol
syrup 4x1 per oral hasil
kolaborasi
Hari/Tan Dx Implementasi Evaluasi
ggal/Jam

Senin, Resiko defisit 1. Mengidentifikasi status S:


27/1/2020 nutrisi b.d asupan Ibu An. A mengatakan
nutrisi
10.00 WIB nutrisi tidak nafsu makan anak
adekuat 2. Mengidentifikasi alergi masih kurang
(gg.menelan) makanan Ibu mengatakan An.A
An.A alergi (-) masih nyeri menelan
O:
3. Mengidentifikasi Makan habis ½ porsi
kebutuhan kalori dan BB=21 kg, mual(-),
jenis nutrien WBC= 2,3
(↓),muntah(-)
4. Monitor asupan makanan A:
5. Monitor BB Masalah belum teratasi
6. Monitor hasil P:
Intervensi dilanjutkan
laboratorium
7. Anjurkan makan sedikit
tapi sering
8. Pemberian makanan
lunak hasil ari kolaborasi
Seminar Kasus ASKEP BBLSR
di Ruangan Neonatal
Pengkajian Neonatal
A. Data Umum
• No. RM: 535279
• Nama: By.Ny J
• Umur: 15 hari
• Tempat, tanggal lahir: Palupuh, 21 Januari 2020
• Jenis kelamin: Laki-laki
• Tanggal masuk RS: 21/01/2020
• Tanggal pengkajian: 05/02/2020
• Diagnosa medis: BBLSR
Data Orang Tua
 Nama Ibu: Ny.J Nama Ayah: Ny.J
 Umur : 20 tahun Umur : 20 tahun
 Pekerjaan: Swasta Pekerjaan : Swasta
 Alamat : Palupuh, Alamat : Palupuh,
Kab. Agam Kab. Agam
B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama
Bayi baru lahir sangat rendah dengan
gravid preterm disertai dispnea
2. Riwayat Penyaki Sekarang
By. Ny. J dengan BBLSR umur 15 hari
dengan nafs sesak, akral dingin, ujung jari
sianosis (+), pakai otot bantu nafas, CRT>3’,
TD= 95/82 mmHg, N=160x/I,
R=62x/I,T=37,1°C. Terpasang C-PAP
dengan Peep 5, Fi02 25%.
3. Riwayat Masa Lalu
a. Prenatal
 Usia ibu saat hamil: 20 tahun

 Persepsi kehamilan: kehamilan direncanakan

 Antenatal care: Ya, kunjungan 4x

 Kenaikan B selama hamil: 7 kg

b. Intranatal
 Riwayat kelahiran: Spontan

 Usia kelahiran: kurang bulan <28 minggu

 Penolong persalinan: Dokter & bidan

c. Postnatal
 BBL=1500 gr, PB=42cm

 Kebutuhan alat bantu: inkubator, oksigen

 Pengeluaran mekonium: <24 jam


4. Riwayat Imunisasi
 BCG (+), Hepatitis-B (+), Polio (+).

C. Karakteristik Anak
1. Kondisi umum: lemah
2. Kesadaran: CM, GCS=15
3. TTV: TD= 95/82 mmHg, N=160x/I,
R=62x/I,T=37,1°C.
4. Pemeriksaan pertumbuhan: BB=1540 gr, PB=42cm,
ASI parenteral (OGT)
5. Kulit
 Warna kulit pucat, sianosis (+), kemerahan (-), tanda

lahir (-), edema (-), luka (-).


6. Kepala/leher
 Frontal anterior lunak dan tegas, bentuk wajah simetris,

chepal hematoma (-).


 Telinga: simetris, tidak ada mukus, nafas cuping (-),

septum deviasi (-).


 Mata: simetris, konjungiva an-anemis, sklera anikterik,

sekret (+).
 Hidung: simetris, mukus (-), cuping hidung (-), septum

deviasi (-)
 Mulut: Lanio skiziz (-), palato skiziz (-), mukosa bibir

kering.
7. Dada dan Paru
 Bentuk dada simetris, suara nafas vesikuler,
ronkhi (-/-), wheezing (-/-), penggunaan otot bantu
(+), terpasang C-PAP peep 5 fiO2 25%.
8. Jantung
 CRT >3’, bunyi jantung reguler
9. Abdomen
 Lingkar perut 30 cm, bising usus 12x/I, distensi
abdomen (+).
10. Genetalia
 Laki-laki: skrotum (+), penis (+), hernia (-), anus
(+)
11. Ekstremitas
 Pergerakan bebas, polydaktili (-).
12. Reflek
 Moro (+), sucking belum, menelan (+), babinski
(+), menggenggam (+), tonic neck (+), rooting (-).
Pemeriksaan Penunjang
Tanggal Pemeriksaan : 06/02/2020
Pemeriksaan Hasil Normal Ket

Hb 0,7 g/dl 13-16 ↓

RBC 2,68 1016/ɥL 4,5-5,5 ↓

HCT 24,5 40-48 ↓

WBC 10,52 1013/ɥL 5-10 ↑

PLT 468 1013/ɥL 150-400 ↑

Kalium 4,75 mEq/l 3,5-5,5 Dbn

Natrium 135,2 mEq/l 135-147 Dbn

Klorida 106,1 mEq/l 100-106 Dbn


Analisa Data

DATA ETIOLOGI MK
DO: Imaturitas Pola nafas tifak
By. Ny. J tampak sesak neurologis efektif
By. Ny. J menggunakan otot bantu nafas
Takipnea
Terpasang C-PAP dengan peep 5 fiO2 25%
SPO2= 87%, TD=95/82 mmHg, N=160x/I,
RR=62x/I, T=37,1°C

DO: Penurunan Perfusi perifer


Akral teraba dingin konsentrasi hb tidak efektif
Warna kulit pucat
Pengisian kapiler >3’
Ekstremitas sianosis
Hb= 8,7 g/dl (↓)
RBC= 2,68 16/ɥL /(↓)
DATA ETIOLOGI MK
DO: Imunodefisiensi Resiko Infeksi
WBC= 10,52 1013/ɥL (↑)
Suhu= 37,1 °C,
TD=95/82 mmHg, N=160x/I,
RR=62x/I
BB= 1540 gr

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Pola nafas tidak efektif b.d imaturitas neurologis
2. Perfusi perifer tidak efektif b.d penurunan konsentrasi
hb
3. Resiko infeksi b.d imunodefisiensi
Intervensi

SDKI SIKI SLKI


Pola nafas Setelah dilakukan Manajemen Jalan Nafas
tidak efektif intervensi selama 1x24 O:
b.d imaturitas jam diperoleh kkriteria Monitor pola nafas
neurologis hasil sebagai berikut: Monitor bunyi nafas tambahan
Nafas tidsk sesak Posisikan semi-fowler
RR dalam batas normal Pertahankan pemberian O2
(40-60x/i) E:
Tidak menggunakan Asupan cairan yang sesuai
otot bantu nafas K:
Kolaborasi dalam pemberian therapy

Monitor Respirasi
O:
Monitor frekuensi,irama,kedalaman,upaya
nafas
Monitor pola nafas
Monitor saturasi O2
T:
Atur interval pemantauan respirasi
Dokumentasi hasil pemantauan
SDKI SIKI SLKI
Perfusi perifer Setelah dilakukan Pemantauan hasil laboratorium
tidak efektif intervensi selama 1x24 O:
b.d penurunan jam diperoleh kkriteria Identifikasi pemeriksaan laboratorium yang
konsentrasi hb hasil sebagai berikut: diperlukan
Hb dalam batas normal Monitor hasil labor
Sianosis (-) T:
Pucat (-) Ambil sampel darah
CRT <3’ Interpretasikan hasil pemeriksaan
laboratorium
K:
Kolaborasi jika hasil labor memerlukan
intervensi

Pemberian produk darah


O:
Monitor golongan darah yang sesuai dengan
pasien
Monitor suhu tubuh sebelum dilakukan
transfusii
T:
Cek produk darah sesuai dengan permintaan
(code)
E:
Jelaskan pada keluarga tujuan
SDKI SIKI SLKI
Resiko infeksi b.d Setelah dilakukan intervensi Pencegahan Infeksi
imunodefisiensi selama 1x24 jam diperoleh O:
kkriteria hasil sebagai Monitor tanda dan gejala
berikut: infeksi
Tidak ada tanda infeksi T:
Leukosit dalam batas Batasi jumlah pengunjung
normal Cuci tangan sebelum dan
sesudah kontak dengan
pasien
E:
Anjurkan peningkatan nutrisi
Pertahankan teknik aseptik
K:
Kolaborasi dalam pemberian
antibiotik dan imunisasi
Implementasi dan Evaluasi

Hari/Tang Dx Implementasi Evaluasi


gal/Jam
Rabu, Pola nafas tidak 1. Monitor pola nafas dan bunyi O:
5/2/20 efektif b.d nafas tambahan By. Ny J sesak sudah
09.00 WIB imaturitas 2. By. Ny J diposisikan semi- berkurang
neurologis fowler dengan pemberian Otot bantu nafas (+)
terapi O2 C-PAP peep 5 FiO2 Cuping hidung (-)
25% RR= 58x/I
3. Asupan cairan yang sesuai A:
dengan kolaborasi ahli gizi= Masalah belum
1 cc/3 jam teratasi
4. Kolaborasi dalam pemberian P:
therapy Intervensi
5. Memonitor dilanjutkan
frekuensi,irama,kedalaman,up
aya nafas, saturasi O2
6. Menjelaskan tujuan dari
pemantauan
Hari/Ta Dx Implementasi Evaluasi
nggal/Ja
m
Rabu, Perfusi perifer 1. Pemeriksaan laboratorium dengan O:
5/2/20 tidak efektif pengambilan sampel darah By.Ny J Sianosis berkurang
10.00 b.d penurunan 2. Memonitor golongan darah Pucat(+)
WIB konsentrasi hb 3. Interpretasikan hasil pemeriksaan T= 37,3°C, CRT
laboratorium >3’
4. Melakukan transfusi darah serta A:
memonitor suhu tubuh sebelum Masalah belum
melakukan transfusi, T= 37,1°C teratasi
5. Mengecek produk darah yang akan P:
diberikan Intervensi
6. Menjelaskan kepada keluarga tujuan dilanjutkan dengan
transfusi darah pemverian produk
darah selanjutnya

Rabu, Resiko infeksi 1. Monitor tanda dan gejala infeksi O:


5/2/20 b.d (kemerahan, bengkak, nyeri, panas, Tidak ada tanda
10.00 imunodefisien perubahan fungsi) dan gejala infeksi
WIB si 2. Membatasi jumlah pengunjung WBC= 10,5

Anda mungkin juga menyukai