otot kuat
Muskuloskletal
KelainanTulang: Tidak ada
Kekuatan otot:
555 555
555 555
lunak
Pemeriksaan Laboratorium
DATA ETIOLOGI MK
DS: Peningkatan Hipovole
An. A mengeluh badan terasa lemas permiabilita mi
An. A mengatakan sering haus s kapiler
DO:
TD= 110/80 mmHg, N=105x/menit, T=37,7°C, RR=20x/
menit
Trombosit: 77 1013/ɥL (↓)
HCT: 34,1 %(↓)
Output urin= 300 cc
Mukosa bibir tampak kering
Pemantauan Cairan
SDKI SIKI SLKI
Resiko defisit nutrisi b.d Setelah dilakukan intervensi Manajemen Nutrisi
asupan nutrisi tidak adekuat selama 1x24 jam diperoleh O:
(gg.menelan) kriteria hasil sebagai berikut: Identifikasi status nutrisi
TTV dalam batas normal Identifikasi alergi makanan
Nafsu makan meningkat Identifikasi kebutuhan kalori
BB dalam batas normal dan jenis nutrien
Monitor asupan makanan
Monitor BB
Monitor hasil laboratorium
T:
Anjurkan makan sedikit tapi
sering
E:
Anjurkan posisi duduk
K:
Kolaborasi dengan ahli gizi
untuk menentukan jumlah
kalori dan jenis nutrien yang
tepat
Implementasi dan Evaluasi
b. Intranatal
Riwayat kelahiran: Spontan
c. Postnatal
BBL=1500 gr, PB=42cm
C. Karakteristik Anak
1. Kondisi umum: lemah
2. Kesadaran: CM, GCS=15
3. TTV: TD= 95/82 mmHg, N=160x/I,
R=62x/I,T=37,1°C.
4. Pemeriksaan pertumbuhan: BB=1540 gr, PB=42cm,
ASI parenteral (OGT)
5. Kulit
Warna kulit pucat, sianosis (+), kemerahan (-), tanda
sekret (+).
Hidung: simetris, mukus (-), cuping hidung (-), septum
deviasi (-)
Mulut: Lanio skiziz (-), palato skiziz (-), mukosa bibir
kering.
7. Dada dan Paru
Bentuk dada simetris, suara nafas vesikuler,
ronkhi (-/-), wheezing (-/-), penggunaan otot bantu
(+), terpasang C-PAP peep 5 fiO2 25%.
8. Jantung
CRT >3’, bunyi jantung reguler
9. Abdomen
Lingkar perut 30 cm, bising usus 12x/I, distensi
abdomen (+).
10. Genetalia
Laki-laki: skrotum (+), penis (+), hernia (-), anus
(+)
11. Ekstremitas
Pergerakan bebas, polydaktili (-).
12. Reflek
Moro (+), sucking belum, menelan (+), babinski
(+), menggenggam (+), tonic neck (+), rooting (-).
Pemeriksaan Penunjang
Tanggal Pemeriksaan : 06/02/2020
Pemeriksaan Hasil Normal Ket
DATA ETIOLOGI MK
DO: Imaturitas Pola nafas tifak
By. Ny. J tampak sesak neurologis efektif
By. Ny. J menggunakan otot bantu nafas
Takipnea
Terpasang C-PAP dengan peep 5 fiO2 25%
SPO2= 87%, TD=95/82 mmHg, N=160x/I,
RR=62x/I, T=37,1°C
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Pola nafas tidak efektif b.d imaturitas neurologis
2. Perfusi perifer tidak efektif b.d penurunan konsentrasi
hb
3. Resiko infeksi b.d imunodefisiensi
Intervensi
Monitor Respirasi
O:
Monitor frekuensi,irama,kedalaman,upaya
nafas
Monitor pola nafas
Monitor saturasi O2
T:
Atur interval pemantauan respirasi
Dokumentasi hasil pemantauan
SDKI SIKI SLKI
Perfusi perifer Setelah dilakukan Pemantauan hasil laboratorium
tidak efektif intervensi selama 1x24 O:
b.d penurunan jam diperoleh kkriteria Identifikasi pemeriksaan laboratorium yang
konsentrasi hb hasil sebagai berikut: diperlukan
Hb dalam batas normal Monitor hasil labor
Sianosis (-) T:
Pucat (-) Ambil sampel darah
CRT <3’ Interpretasikan hasil pemeriksaan
laboratorium
K:
Kolaborasi jika hasil labor memerlukan
intervensi