Pancasila
Ade Amalia Husna (P07223119001)
Sebagai
Ahmad Fahmi Syadzali (P07223119005)
Desy Aulia (P07223119013)
Ideologi
Elly Nardyawati (P07223119020)
Negara
Humaira Azzahra (P07223119025)
Nanda Molani BR. Manik (P07223119036)
Natalia Fitriani (P07223119037)
Sephia Fahridha (P07223119044)
Ideologi Pancasila
– Ideologi tentu harus memiliki fungsi, khususnya bagi sekelompok orang yang meyakininya.
Fungsi pancasila sebagai sebuah ideologi bangsa tentunya sudah dipikirkan matang-matang
sebelum oleh para pendiri bangsa secara formal disepakati.
– Pancasila sebagai ideologi negara memiliki fungsi dan peranan sebagai berikut:
◊ Sebagai inspirasi seseorang untuk menemukan identitas dan jati diri kebangsaannya.
◊ Sebagai prinsip dasar untuk memahami dan menafsirkan kehidupannya dalam konteks berbangsa
dan bernegara.
◊ Sebagai kekuatan yang memotivasi seseorang untuk melaksanakan hak dan kewajibannya sebagai
warga begara.
◊ Sebagai pedoman seseorang dalam bertindak bagi bangsanya.
Lanjutan…
– Selain fungsi yang disepakati, pancasila sebagai ideologi bisa pula dimanfaatkan
sebagai alat untuk melanggengkan kekuasaan. Fungsi ini tentu saja bersifat
negatif. Dalam sejarahnya, kita pernah mengalami masa dimana pancasila nyaris
kehilangan makna dan hanya digunakan sebagai instrumen kekuasaan belaka.
Pancasila ditafsir oleh rezim berkuasa dan dimonopoli kebenarannya sebagai
alat untuk memberangus mereka yang berbeda pandangan.
Ciri-ciri
– Ciri-ciri ini secara tipikal berkaitan dengan rezim berkuasa yang menafsirkan
pancasila secara sepihak. Sehingga pihak lain yang berbeda pandangan
berpotensi dianggap sebagai tidak mendukung rezim dan akhirnya dicap anti-
pancasila.
– Sebagai contoh, rezim yang mengklaim dirinya sebagai rezim paling pancasilais.
Pihak oposisi yang notabene berperan mengawal kekuasaan agar tidak
keblinger berpotensi dicap anti-rezim. Celakanya, mereka juga bisa dianggap
anti-pancasila. Hal ini keliru dan justru berpotensi menempatkan pancasila lagi-
lagi sebagai instrumen kekuasaan.
TERIMA KASIH