Anda di halaman 1dari 16

Infeksi

Nosokominal

Disusun Oleh:
Putri Zulaika
18053
Definisi : Infeksi yang muncul selama seseorang
tersebut dirawat di rumah sakit dan mulai
menunjukkan suatu gejala selama seseorang
itu dirawat atau setelah selesai dirawat disebut
infeksi nosocomial.
Secara umum, pasien yang masuk rumah sakit
dan menunjukkan tanda infeksi yang kurang dari
72 jam menunjukkan bahwa masa
inkubasi penyakit telah terjadi sebelum pasien
masuk rumah sakit, dan infeksi yang baru
menunjukkan gejala setelah 72 jam pasien berada
di rumah sakit baru disebut infeksi nosokomial
Sumber Infeksi Nosokomial
Sumber infeksi nosokomial dapat berasal dari pasien,
petugas 
rumah sakit, pengunjung ataupun lingkungan rumah sakit.
Selain itu setiap tindakan baik tindakan invasif maupun non
invasif yang akan dilakukan pada pasien mempunyai resiko
terhadap infeksi nosokomial. 
Sumber infeksi tindakan invasif (operasi) adalah : 
 Petugas Tidak mematuhi SOP (standar operating
procedure) 
Menderita penyakit tertentu/infeksi/carier
 Alat Kotor, penyimpanan kurang baik
 Pasien Persiapan diruang rawat kurang baik, higiene pasien
kurang baik, malnutrisi 
 Lingkungan Bayak petugas ruangan, kebersihan kurang
(banyak serangga, kotor, air tergenang)
Infeksi Deskripsi
Lokal Terbatas pada area tubuh tertentu
Sistematik Infeksi dimana mikroorganisme tersebar
diseluruh tubuh
Primer Disebabkan oleh satu macam
mikroorganisme
Sekunder Disebabkan oleh mikroorganisme terjadi
mengikuti infeksi primer
Subklinik Infeksi yang tidak menunjukan gejala
apapun

Tipe Infeksi Bakteremia Mengindikasikan adanya bakteri dalam


darah, umumnya hanya sementara

Oleh Septikemia Mengindikasi keberadaan bakteri dan


produk pertumbuhan dalam darah hasil
dari sistematik

Mikroorganisme Oportunistik Mikroorganisme yang secara normal tidak


menyebabkan penyakit,namun setelah
terjadi perubahan fisiologi dapat
menyebabkan penyakit
Nosokominal Infeksi yang diperoleh saat berada dirumah
sakit
Campuran Infeksi yang disebabkan oleh dua atau
lebih mikroorganisme
Mikroorganisme Penyebab Infeksi
Nosokomial
Mikroorganisme penyebab infeksi dapat berupa :
bakteri, virus, 
fungi dan parasit. Penyebab utamanya adalah bakteri dan
virus, kadang-kadang jamur dan jarang disebabkan oleh
parasit.
Kelompok mikroba penyebab infeksi nosokominal:
 Mikroba patogen konvensional
 Mikroba patogen kondisional
 Mikroba patogen oportunistik
Mikroorganisme penyebab infeksi nosokimonal
Bakteri Gram Negatif : Bakteri Gram Positif :
• Pseudomonnas aeruginosa
• Acinetobacter baumanni • Methicillin resistant staphylococcus aureus
• Klebsiella pneumoniae ESBL (MRSA)
• • Methicillin resistant staphylococcus
Escherichia coli ESBL
• Enterobacter sp epidermidis (MRSE)
• Proteus sp • Vancomycin resistant enterococcus (VRE)
• Serratia sp
• Legionella pnuemonophila

Virus : Jamur :
• Hepatitis B • Candida sp
• Hepatitis C • Aspergillus sp
• HIV
Parasit
:•
Malaria
Proses Terjadinya Infeksi Nosokominal
Cara Pencegahan Infeksi
01 02 03 04 05

Antiseptik Dekontaminasi Pencucian Sterilisasi Disinfeksi


Pencegahan Tindakan yang Tindakan Tindakan Tindakan
infeksi dengan dilakukan agar menghilangkan menghilangkan menghilangkan
cara membunuh benda mati semua semua mikroorg sebagian besar
ataumenghamb dapat darah,cairan anisme (tidak semua)
at pertumbuhan ditanganioleh tubuh,atausetiap (bakteri, jamur, mikroorganisme
mikroorganisme petugas benda asing parasite, dan penyebab
pada kulit dan kesehatan seperti debu virus) termasuk penyakit dari
jaringan secara aman dan kotoran bakteri benda mati
tubuhlainnya endospore dari
benda mati
Penanganan Specimen
Berikut adalah contoh sampel pada peralatan logam yang dipakai
berulang kali. Pengambilan sampel dilakukan dengan 4 kali perlakuan yang
berbeda, ditambah dengan kontrol transportasi dan kontrol udara. 
Pada perlakuan 1 sebelum sterilisasi, dilakukan
identifikasi bakteri pada alat Hetting set (naald voerder,
gunting, klem arteri bengkok, pinset, klem arteri lurus),
alat GP set (gunting, pinset), serta alat hack,
gunting bengkok dan yang teridentifikasi adanya bakteri
terdapat pada alat hetting set (gunting, klem arteri
bengkok, dan pinset) yaitu bakteri jenis Streptococcus
sp, Staphylococcus epidermidis, alat GP set
(gunting, pinset) yaitu bakteri jenis Staphylococcus
aureus, serta pada alat hack dan gunting bengkok
bakteri jenis Streptococcus sp. 
Pada perlakuan ke 2 sebelum sterilisasi, dilakukan
identifikasi bakteri pada alat Hetting set (naald voerder,
gunting, klem arteri bengkok, pinset, klem arteri lurus),
alat GP set (gunting, pinset), serta alat hack, gunting
bengkok dan yang teridentifikasi adanya bakteri terdapat
pada alat hetting set (gunting dan pinset) yaitu bakteri
jenis Streptococcus sp, alat GP set (pinset) yaitu bakteri
jenis Streptococcus sp, serta pada alat hack dan gunting
bengkok yaitu bakteri jenis Staphylococcus aureus. 
Pada perlakuan ke 3 sebelum sterilisasi,
dilakukan identifikasi bakteri pada alat
Hetting set (naald voerder, gunting, klem
arteri bengkok, pinset, klem arteri lurus),
alat GP set (gunting, pinset), serta pada
alat hack, gunting bengkok dan pada
perlakuan ini tidak ditemukan
adanya pertumbuhan bakteri. 
Pada perlakuan ke 4 setelah sterilisasi
dengan autoclave, dilakukan identifikasi
bakteri pada alat Hetting set (naald voerder,
gunting, klem arteri bengkok, pinset, klem
arteri lurus), alat GP set (gunting,
pinset), serta pada alat hack, gunting
bengkok dan pada perlakuan ini
tidak ditemukan adanya pertumbuhan
bakteri.
 
Media yang digunakan Untuk Identifikasi Bakteri 

Media adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran zat-


zat makanan (nutrisi) yang diperlukan mikroorganisme
untuk pertumbuhannya. Beberapa media diramu oleh ahli
mikrobiologi untuk membedakan mikroorganisme. Kelompok
media biakan ini disebut media selektif dan diferensial.Media
selektif adalah media biakan yang mengandung paling sedikit
1 bahan yang menghambat perkembangbiakan
mikroorganisme yang tidak diinginkan dan membolehkan
perkembangbiakan mikroorganisme tertentu yang
ingin diisolasi. Media diferensial adalah media yang dapat
membedakan kelompok mikroorganisme tertentu dan
mengandung bahan kimia yang dapat digunakan oleh
mikroorganisme tertentu yang tumbuh pada media biakan
Media yang digunakan Untuk Identifikasi Bakteri 

 Mac Conkey Agar (MCA)

Persenyawaan utama dalam media ini adalah


laktosa, garam 
empedu, dan merah netral. Media ini menghambat
pertumbuhan bakteri 
Gram positif yang disebabkan oleh garam empedu
dan kristal violet. 
Bakteri Gram negatif yang tumbuh dibedakan
dalam kemampuannya 
memfermentasikan laktosa. Koloni dari bakteri yang
memfermentasikan 
laktosa berwarna merah bata dan dapat dikelilingi
oleh endapan garam empedu.
 Blood Agar Plate (BAP)  Manitol Salt Agar (MSA)

Media ini digunakan untuk Media ini terutama


menumbuhkan mikroorganisme digunakan untuk membedakan
yang sulit untuk dibiakkan dan Staphylococcus yang bersifat
juga untuk membedakan patogen dan tidak patogen.
kelompok  Koloni Staphylococcus
mikroorganisme yang melisiskan aureus pada MSA akan
atau tidak melisiskan butir darah membentuk zona kuning,
merah. sedangkan Staphylococcus
Kelompok mikroorganisme epidermidis akan membentuk
yang sering dibedakan  zona merah/ungu disekitarnya.
berdasarkan kemampuan Warna kuning disebabkan oleh
melisiskan butir darah merah fermentasi 
adalah  manitol disertai pembentukan
Streptococcus dan asam, sedangkan warna merah
Staphylococcus. disebabkan oleh manitol yang
tidak difermentasikan.
,

 Vogel Johnson Agar (VJA)


Koloni Staphylococcus aureus pada media VJA
berukuran kecil, dikelilingi oleh area berwarna
kuning yang menunjukkan terjadinya fermentasi
manitol. Koloni yang tidak memfermentasikan
manitol adalah 
koloni spesies lainnya yaitu Staphylococcus
epidermidis
Reagensia yang digunakan dalam Pemeriksaan
Infeksi Nosokominal
Bahan yang digunakan dalam  Vogel Johnson Agar (VJA)
pemeriksaan infeksi nosokominal
adalah larutan : Bahan Pewarnaan Gram terdiri dari :

 Phosphate Buffer Saline (PBS)  Kristal Violet (cat Gram A),

 Media Brain Heart Infusion Broth  larutan lugol (cat Gram B),
(BHIB) Merck
 alkohol 95 % (cat Gram C),
 Mac Conkey Agar (MCA) Merck
 safranin (cat Gram D),
 Blood Agar Plate (BAP) Merck
 Reagen kovacs,
 Triple Sugar Iron Agar (TSIA) Merck
 Reagen alfa-naftol,
 Simon Citrat Agar (SCA) Merck
 Reagen KOH 40 %,
 Sulfite Indol Motility (SIM) Merck
 Reagen Metil Red,
 Metil Red (MR)
 H2O2 3%. 
 Voges Proskauer (VP) 

 Media untuk fermentasi Karbohidrat


(Glukosa, Lactosa, Sukrosa)
Thank You

Anda mungkin juga menyukai