Anda di halaman 1dari 15

Gangguan Fungsi

Endoktrin
Putri Zulaika
18053
3a
Sistem Endoktrin

Kelenjar endokrin adalah kumpulan/sejumlah kelenjar yang fungsi utamanya menghasilkan hormon
kemudian melepaskan hormon tersebut langsung kedalam aliran darah.
Kelenjar endokrin atau kelenjar buntu adalah kelenjar yang nengirimkan hasil sekresinya langsung ke
dalam darah yang beredar dalam jaringan kelenjar tanpa melewati duktus atau saluran dan hasil sekresinya
disebut hormon.
Sedangkan hormon adalah zat kimia yang di lepaskan kedalam darah yang mempengaruhi kegiatan di dalam sel. Hormon
merupakan zat kimia yang bersifat kalatalis (pengubah), di mana hormon tidak mengalami perubahan dalam zatnya, jika
sedang mengubah komposisi-komposisi dalam sel. Hormon berperan sebagai pembawa pesan untuk mengkoordinasikan
sejumlah kegiatan berbagai organ tubuh.

Hormon terikat kepada reseptor di permukaan sel atau di dalam sel. Ikatan antara hormon dan reseptor akan
mempercepat, memperlambat atau merubah fungsi sel. Pada akhirnya hormon mengendalikan fungsi dari organ secara
keseluruhan, diataranya:
1) Hormon mengendalikan pertumbuhan dan perkembangan, perkembangbiakan dan ciri-ciri seksual.

2) Hormon mempengaruhi cara tubuh dalam menggunakan dan menyimpan energy.

3) Hormon juga mengendalikan volume cairan dan kadar air dan garam di dalam darah.
Dalam banyak hal, organisasi fungsional dari sistem saraf paralel dengan sistem endokrin. Refleks
endokrin dipicu oleh:
1) stimulus humoral (perubahan komposisi cairan ekstraselular,

2) stimulus hormonal dan

3) stimulus neural.

Pada banyak kasus refleks endokrin dikontrol oleh mekanisme umpan balik negatif dimana stimulus
memicu produksi hormon yang secara langsung atau tidak langsung memberikan pengaruh mengurangi
intensitas stimulus. Refleks endokrin yang lebih kompleks melibatkan 1 atau lebih tahapan dengan 2 atau
lebih hormon
A. Sistem Hormon
Dua jenis hormon berbeda yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid membentuk hormon tiroid yaitu tiroksin
dan triiodotironin. Kedua hormon ini merupakan asam amino dengan sifat unik yang mengandung molekul
iodium yang terikat pada struktur asam amino.

1. Tiroksin (T4)
Hormon tiroksin (T4) mengandung empat atom iodium dalam setiap molekulnya. Hormon ini
disintesis dan disimpan dalam keadaan terikat dengan protein di dalam sel-sel kelenjar tiriod;
pelepasannya ke dalam aliran darah terjadi ketika diperlukan. Kurang lebih 75% hormon tiroid terikat
dengan globulin pengikatprotein (TBG; thyroid-binding globulin). Hormon tiroid yang lain berada dalam
keadaan terikat dengan albumin dan prealbumin pengikat tiroid.
Hormon tiroid yang bersirkulasi dalam plasma terikat pada protein plasma, diantaranya :
a. Globulin pengikat tiroksin (tbg).
b. Prealbumin pengikat tiroksin (tbpa).
c. Albumin pengikat tiroksin (tba).
Dari ketiga protein pengikat tiroksin, TBG mengikat tiroksin yang paling spesifik. Selain itu, tiroksin
mempunyai afinitas yang lebih besar terhadap protein pengikat ini di bandingkan dengan triiodotironin.
1. Triiodotironin (T3)
Hormon yang merupakan asam amino dengan sifat unik yang mengandung molekul iodium yang
terikat pada asam amino ini hanya mengandung tiga atom iodium saja dalam setiap molekulnya.
Hormon tiroksin juga di bentuk di jaringan perifer melalui deiodinasi T4. Hormon triiodotironin (T3)
lebih aktif daripada hormon tiroksin (T4). T4 dan T3 disintesis di dalam koloid melalui iodinasi dan
kondensasi molekul-molekul tirosin yang terikat pada linkage peptida dalam triglobulin. Kedua hormon ini
tetap terikat pada triglobulin sampai disekresikan.
Manifestasi Sistem Endoktrin
Kelenjar endokrin adalah kumpulan/sejumlah kelenjar yang fungsi utamanya menghasilkan hormon
kemudian melepaskan hormon tersebut langsung kedalam aliran darah.
Kelenjar endokrin atau kelenjar buntu adalah kelenjar yang nengirimkan hasil sekresinya langsung ke
dalam darah yang beredar dalam jaringan kelenjar tanpa melewati duktus atau saluran dan hasil sekresinya
disebut hormon.
Sedangkan hormon adalah zat kimia yang di lepaskan kedalam darah yang mempengaruhi kegiatan di
dalam sel. Hormon merupakan zat kimia yang bersifat kalatalis (pengubah), di mana hormon tidak
mengalami perubahan dalam zatnya, jika sedang mengubah komposisi-komposisi dalam sel. Hormon
berperan sebagai pembawa pesan untuk mengkoordinasikan sejumlah kegiatan berbagai organ tubuh.
Hormon terikat kepada reseptor di permukaan sel atau di dalam sel. Ikatan antara hormon dan reseptor akan
mempercepat, memperlambat atau merubah fungsi sel. Pada akhirnya hormon mengendalikan fungsi dari organ secara .

keseluruhan, diataranya:
1) Hormon mengendalikan pertumbuhan dan perkembangan, perkembangbiakan dan ciri-ciri seksual.

2) Hormon mempengaruhi cara tubuh dalam menggunakan dan menyimpan energy.

3) Hormon juga mengendalikan volume cairan dan kadar air dan garam di dalam darah.

Dalam banyak hal, organisasi fungsional dari sistem saraf paralel dengan sistem endokrin. Refleks endokrin dipicu
oleh:
1) stimulus humoral (perubahan komposisi cairan ekstraselular,

2) stimulus hormonal dan

3) stimulus neural.

Pada banyak kasus refleks endokrin dikontrol oleh mekanisme umpan balik negatif dimana stimulus memicu produksi
hormon yang secara langsung atau tidak langsung memberikan pengaruh mengurangi intensitas stimulus. Refleks
endokrin yang lebih kompleks melibatkan 1 atau lebih tahapan dengan 2 atau lebih hormon
Gangguan sistem endoktrin
Gangguan endokrin biasanya dikelompokkan menjadi dua kategori:
1. Endokrin penyakit yang terjadi ketika kelenjar memproduksi terlalu banyak atau terlalu sedikit
hormon endokrin, yang disebut ketidakseimbangan hormon.
2. Endokrin karena perkembangan lesi (seperti nodul atau tumor) dalam sistem endokrin, yang
mungkin atau tidak dapat mempengaruhi tingkat hormon penyakit. Sistem umpan balik endokrin
yang membantu mengontrol keseimbangan hormon dalam aliran darah. Sebuah ketidakseimbangan
hormon dapat terjadi jika sistem umpan balik memiliki kesulitan menjaga tingkat yang tepat dari
hormon dalam aliran darah, atau jika tubuh tidak membersihkan mereka keluar dari aliran darah
dengan benar.
Jenis-Jenis Gangguan Endokrin
Ada berbagai jenis gangguan endokrin. Diabetes adalah gangguan endokrin yang paling umum didiagnosis di Amerika
Serikat. Gangguan endokrin lainnya meliputi:

• Dwarfisme
• Gigantisme (acromegaly)
• Penyakit Cushing (Sindrom Cushing)
• Goiter (gondok)
• Hiperparatiroidisme
• Hypothyroidisme
• Hipertiroidisme (tirotoksikosis)
Pemeriksaan Endoktrin
Terdapat berbagai macam pemeriksaan endokrin. Beberapa jenis tes yang umum meliputi:
1. Tes darah
Tes darah merupakan prosedur pemeriksaan awal untuk mengevaluasi kadar senyawa tertentu dalam tubuh pasien.
Tindakan medis ini dilakukan dengan cara:
a. Petugas medis akan mencari pembuluh darah vena mana pada bagian lengan yang terlihat paling jelas, biasanya di bagian
dalam lipat siku.
b. Tali elastis lalu dipasangkan di lengan atas pasien agar darah terkumpul dan vena mudah ditemukan.
c. Pasien bisa diminta untuk mengepalkan tangan supaya pembuluh darah vena lebih tampak.
d. Petugas medis kemudian membersihkan area pengambilan darah dengan cairan antiseptik untuk mencegah infeksi.
e. Jarum kemudian ditusukkan pada vena pasien.
f. Tabung khusus akan dipasang di belakang jarum untuk menamppung darah.
g. Saat jumlah darah sudah cukup, jarum akan dilepaskan.
h. Lokasi penusukan lalu dibersihkan dan ditutup dengan plester steril.
i. Tabung bersisi sampel darah pasien akan dikirim ke laboratorium untuk dianalisis lebih lanjut.
Pencitraan
Pada penyakit endokrin tertentu, dibutuhkan pemeriksaan pencitraan. Tes ini bertujuan memastikan diagnosis dan dilakukan dengan
langkah-langkah berikut:

• USG
• Endoscopic ultrasound
• CT scan
• Sestamibi scan
• PET scan
• Octreoscan
• Meta iodo benzo guanidine scan
3. Biopsi

Biopsi adalah prosedur pengambilan sampel, baik jaringan maupun cairan. Pada
pemeriksaan endokrin, biopsi yang dilakukan biasanya adalah fine needle aspiration (FNA).Di
Indonesia, FNA lebih dikenal dengan istilah biopsi jarum halus (BJH). Pada biopsi jenis ini,
jarum berukuran tipis ditusukkan ke dalam area yang akan diperiksa. Misalnya, di nodul
kelenjar tiroid.
Kelenjar endokrin termasuk hepar, pankreas (kelenjar eksokrin dan endokrin), payudara, dan
kelenjar lakrimalis untuk air mata. Sebaliknya, kelenjar endokrin melepaskan sekresinya langsung
ke dalam darah. Kelenjar endokrin termasuk :
1. Pulau Langerhans pada Pankreas
2. Gonad (ovarium dan testis)
3. Kelenjar adrenal, hipofise, tiroid dan paratiroid, serta timus
Organ endokrin yang terdapat, yaitu Kelenjar Hipofisis, Kelenjar Tiroid dan
paratiroid,Kelenjar Suprarenal, kortex dan medulla, dan Kelenjar Timus dan biasanya juga badan
Pineal.
Tiroksin (T4) mengandung empat atom yodium dan triiodotironin (T3) mengandung tiga
atom yodium. T4 disekresi dalam jumlah lebih banyak dibandingkan dengan T3, tetapi apabila
dibandingkan milligram per milligram, T3 merupakan hormon yang lebih aktif daripada T4.

Anda mungkin juga menyukai