IPTEK DANSENI
SENIDALAM
DALAMISLAM
ISLAM
TIM DOSEN AGAMA UNTIRTA
TIM DOSEN AGAMA UNTIRTA
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
2020
2020
PENDAHULUAN `
Al-Qur’an, mukjizat terbesar Nabi
Muhammad Saw, adalah kitab suci umat
Islam, yang sempurna dan penyempurna
kitab-kitab suci sebelumnya, sebagai
penuntun mencapai keselamatan hidup. Al-
Qur’an dalam jaminan keautentikannya
sebagaimana firman Allah dalam Q.S. al-
Hijr, (15): 9
ALIMA YA’LAMU
‘ILM ARTINYA
MENGETAHUI
ILMU DALAM
BAHASA ARAB
Sebagaimana
Q.S. al- Baqarah
(2): 31-32
Al qur’an
Seni Lukis, Q.S. al-Isra’, (17):
melarangnya
Pahat, atau Seni Suara 64, Q.S. al-Najm,
sebagaimana
patung dalam surah (53): 59-61, dan
al-Anbiya’, Q.S. Luqman, (31):
(21): 51-58 6
Hubungan Ilmu
dan Amal
Dalam perspektif ajaran Islam, ilmu Seseorang yang mempunyai ilmu seharusnya
pengetahuan adalah suatu yang sangat diamalkan, karena amal merupakan buah yang
berharga yang menentukan kualitas seseorang akan dirasakan orang lain, jika tidak diamalkan
atau bangsa, modern dan berperadaban, seperti pohon yang tidak berbuah atau pohon
manakala masyarakatnya mencintai ilmu, yang tidak bisa memberi manfaat kepada
antara lain, ditandai dengan kebiasaan orang lain. Supaya pe-ngalaman tersebut
bertanya dan menulis. terarah dan tertata rapi sesuai dengan tujuan
dan visi Allah, maka ilmu tersebut harus
didasarkan pada iman.
Tanggung Jawab Ilmuwan Terhadap Alam
menurut Sardar
1. Terhadap dirinya sendiri, yaitu untuk
menyempurnakan hidupnya
2. Terhadap masyara-kat dan alam atau
lingkungan
3. Terhadap perasaan-perasaan batinnya yaitu
perasaan yang menentukan hal-hal manakah
yang secara hakiki penting dan bermanfaat
Tanggung jawab para ilmuwan jika berhubungan dengan alam, maka
Tanggung jawab para
dalam mengelola ilmuwan
sumber daya jika berhubungan
alam manusia harus dengan alam, maka
memenuhi krIteria
dalam mengelola sumber daya alam manusia harus
sebagai berikut, 1) memberi tempat yang wajar kepada makhluk hidupmemenuhi krIteria
sebagai berikut,
lainya, dan 1)
jugamemberi
sesamatempat
manusia yang wajar
[Q.S. kepada
al-Isra’, makhluk
(17): hidup
20]; 2) tidak
lainya, dan juga atau
berlebihan sesama manusia
rakus [Q.S. al-Isra’,
[Q.S. al-A’raf, (17):
(7): 31]; 20]; 2) tidak
3) memelihara
berlebihan atau
keseimbangan rakusyang
takaran [Q.S.telah
al-A’raf, (7): 31];Allah
ditentukan 3) memelihara
[Q.S. al-Hijr, (15):
keseimbangan takaran
19] dan [Q.S. yang telah
al-Rahman, (55):ditentukan Allah [Q.S. al-Hijr,
7-8]; 4) menggunakan (15):
akal (yang
19]dihasilkan
dan [Q.S. al-Rahman, (55): 7-8];dan
ilmu untuk manfaat) 4) menggunakan akal (yang
rasa (yang mencerminkan
dihasilkan ilmu
keindahan, seni)untuk
yang manfaat)
bertujuandan rasa (yang
membawa mencerminkan
manusia kepada tauhid
keindahan, seni) yang bertujuan membawa manusia kepada
sebagai prinsip asas Islam [Q.S. al-A’la, (87): 1-2, Q.S. al-An’am, tauhid(6):
sebagai
96, Q.S. prinsip
Yunus,asas Islam
(10): [Q.S.
5, dan al-A’la, (87):
5) ber-syukur 1-2,al-Rum,
[Q.S. Q.S. al-An’am, (6):
(30): 46, Q.S.
96, Q.S. Yunus, (10): 5, dan 5) ber-syukur [Q.S. al-Rum, (30): 46, Q.S.
Luqman, (31): 31, dan Q.S. al-Syura, (42): 33]
Luqman, (31): 31, dan Q.S. al-Syura, (42): 33]
SEKIANDAN
SEKIAN DAN
TERIMAKASIH
TERIMAKASIH]
]