Anda di halaman 1dari 26

Limfoma

Hodgkin
Kelompok C6

Herywijaya
Herywijaya Sixtaputra
Sixtaputra (102011443)
(102011443)
Risa
Risa Sucitra
Sucitra Munthe
Munthe (102010293)
(102010293)
Fikranaya
Fikranaya Salim
Salim (102012315)
(102012315)
Hanna
Hanna Damayanti
Damayanti (102012337)
(102012337)
Caecilia
Caecilia Ayu
Ayu Putri
Putri Wulandari
Wulandari (102013028)
(102013028)
Evita
Evita Jodjana
Jodjana (102013201)
(102013201)
Marsha
Marsha Islia
Islia El
El Japa
Japa (102013273)
(102013273)
Welhan
Welhan ChauChau (102013338)
(102013338)
Veronica
Veronica Hodianto
Hodianto (102013482)
(102013482)
Muhammad
Muhammad Zulyusri
Zulyusri bin
bin Ghazali
Ghazali (102013491)
(102013491)
Skenario
Laki laki 60 tahun datang dengan
keluhan benjolan pada leher sejak 2
bulan yang lalu.
Mind map
Anamnesis
1. Identitas
4. Riwayat penyakit dahulu
– Tn. B 60th

2. Keluhan utama 5. Riwayat penyakit keluarga


– Benjolan pada leher sejak 2bl SMRS. 6. Riwayat lingkungan dan
3. Riwayat penyakit sekarang
sosial
– Gejala sistemik

– Nyeri dada, batuk sesak nafas


–Benjolan tidak
– Ada rasa gatal atau tidak
nyeri
– Ada nyeri pada tulang atau tidak –Demam dan
keringat malam
–Tidak ada
batuk
PF: pembesaran KGB cervical
anterior dextra dan subclavicula
yang multipe, tdk merah, mobile
dan tidak nyeri. Tidak ada
penurunan BB
Pemeriksaan penunjang
• Sitologi biopsy aspirasi

– Sel radang kronis

• Radiologi

– foto toraks  KGB mediastinal

– Limfangiografi  KGB didaerah iliaka dan pasca aortal

– USG banyak  pembesaran KGB di paraaortal

– CT-Scan sering dipergunakan untuk diagnosa dan


evaluasi pertumbuhan LH2
Pembesaran KGB servikal
Pemeriksaan Penunjang
• Nilai rujukan
• Hb: 14-18 gr/dL
• Ht: 40 – 48 %
• Leukosit : 4000-10.000/mm3
• Trombosit : 150,000-350,000/uL
• Retikulosit :
– Nilai relatif : 0.5-1.5%
– Nilai absolut: 25000-75000/uL
• PA:
• LH: sel Reed-Stenberg  menghasilkan faktor
yang menginduksi akumulasi dari reaksi limfosit,
makrofag, dan granulosit
Working Diagnosis: Limfoma Hodgkin
• Limfoma merupakan suatu keganasan dari KGB
yang memiliki ciri khas pada pemeriksaan PA
ditemukannya sel Reed-Stenberg, dan T atau
B-cell associated antigens.
• Sel Reed-Stenberg  CD15 (antigen golongan
darah lewis x yang berfungsi sebagai reseptor
adhesi) dan CD30.
• >80% kasus ditemukan adanya hubungan EBV.
Differential Diagnosis : Limfoma Non
Hodgkins (NHL)
• 80% berasal dari sel B dan yang lain dari sel T
• Derajat rendah
• Timbul lambat dengan progresi yang lambat. Dapat
dikontrol dengan kemoterapi oral. Sebagian besar tidak
dapat disembuhkan dgn angka harapan hidup 3-10 tahun.
• Limfoma folikular  pada manula  translokasi
kromosom  masalah terhadap apoptosis 
memperpanjang hidup sel-sel limfoma.
• Derajat menengah
• Penyakit yang agresif dgn onset dan progresivitas yang
cepat. Kemoterapi intensif, 20-40% pasien berusia <60
tahun dapat sembuh. Contoh: NHL sel B besar
• Derajat tinggi
• Limfoma Burkitt yang endemis sangat berkaitan dengan
infeksi oleh virus Epstein-Barr (LBV)
Differential Diagnosis : Limfadenitis
• Akut non-spesifik
• Oleh karena infeksi Virus maupun bakteri.
Kelenjar membengkak: merah abu-abu,
histologik: large germinal centers (mitotik).
• Kuman piogenik  infiltrat netrofil.
• Infeksi berat  nekrosis hingga abses.
• Kronik non-spesifik
• Hiperplasia folikuler
• Hiperplasia parakorteks
• Sinus histiositosis
• Cat scratch disease
Limfadenitis Tuberkulosis
• Penderita TB dgn BTA positif.
• Kuman TB dapat menyebar dari paru kebagian
tubuh yang lainnya  sistem peredaran darah,
sistem saluran limfe, sistem pernafasan dan
langsung ke tubuh lainnya.
• Manifestasi klinis: batuk terus menerus dan
berdahak selama 3 minggu atau lebih.
• Gejala lain: dahak bercampur dengan darah, batuk
darah, sesak nafas dan rasa nyeri dada, badan
lemah, nafsu makan menurun, berat badan turun,
rasa kurang enak badan (malaise), berkeringat
malam, demam meriang lebih dari sebulan;
terdapat limfadenitis
• Limfadenitis tidak spesifik.
Etiologi
• Beberapa hal yang diduga berperan sebagai penyebab penyakit
ini antara lain:

a. Infeksi (EBV, HTLV-1, HCV, KSHV, dan Helicobacter


pylori)

b. Faktor lingkungan seperti pajanan bahan kimia (pestisida,


herbisida, bahan kimia organik, dan lain-lain), kemoterapi,
dan radiasi.

c. Inflamasi kronis karena penyakit autoimun

d. Faktor genetik
Epidemiologi
• 15-34 tahun, >50 tahun
• Laki laki > wanita
• Orang kulit putih dan sosio ekonomi
yang tinggi.
• Angka kejadian di AS 4: 100,000.
• Setiap tahunnya ada >8000 kasus baru
LH di diagnosa di AS.
Patofisiologi
Manifestasi klinis
• Pembesaran KGB superfisial yang tidak nyeri, asimetris, dan
kenyal. Paling sering pada daerah cervical.
• hepatospleenomegali ringan dapat terjadi
• Limfoma Hodgkin pada kulit terjadi sebagai komplikasi tahap lanjut
pada sekitar 10% pasien.
• Gejala konstitusi yang menonjol:
• demam yang bersifat kontinyu/siklik
• Pruritus yang sedang atau parah
• Nyeri yang di induksi oleh alkohol
• Penurunan BB, keringat malam, malaise, kelemahan otot,
anoreksia dan kakeksia
• Anemia normositik kronik
• LED dan C-reaktif protein meningkat, dan bersifat untuk
memantau penyakit.
Limfoma non Hodgkin
Karakteristik Limfoma Hodgkin Low grade Intermediate/
high grade

Tempat asal Nodal Ekstranodal Ekstranodal


(10%) (35%)
Distribusi nodal Sentripetal Sentrifugal Sentrifugal
(aksial)
Penyebaran nodal Contiguous Noncontiguous Noncontiguous
Keterlibatan Jarang Jarang Jarang
susunan saraf pusat (<1%) (<1%) (<1%)
Keterlibatan hepar Jarang Sering Jarang
(>50%)
Keterlibatan Jarang Sering Jarang
sumsum tulang (<1%) (>50%) (<20%)
Keterlibatan Ya Tidak Ya
sumsum tulang
yang
mempengaruhi
buruknya prognosis
Sembuh dengan Ya Tidak Ya
kemoterapi
Penatalaksanaan
• Stage IA dengan keterlibatan KGB leher
dan LED yg rendah : radiasi
• stage I dan II : terapi kombinasi
kemoterapi jangka pendek + radioterapi
jaringan yang bersangkutan
• ABVD (adriamisin, bleomicin, vinblastine,
dacarbazine)
• Stanford V (doxorubicin, vinblastine, bleomycin,
vincristine, nitrogen mustard, prednisone,
etoposide)
• Stage III dan IV : kemoterapi penuh +
radioterapi mediastinal
Penatalaksanaan
• Radiotherapi
antibodi monoclonal : CD20 dan CD22
radioisotope : 131Iodine atau 90Yttrium

• Kemoterapi
ABVD regimen: setiap 28 hari untuk 6 siklus
• Adriamycin: 25 mg/m2, hari ke 1 dan 15
• Bleomycin: 10 mg/m2, hari ke 1 dan 15
• Vinblastine: 6 mg/m2, hari ke 1 dan 15
• Dacarbazine: 375 mg/m2, hari ke 1 dan 15
• Stanford V regimen: selama 2-4 minggu pada akhir siklus
• Vinblastine: 6 mg/m2, minggu ke 1, 3, 5, 7, 9, 11
• Doxorubicin: 25 mg/m2, minggu ke 1, 3, 5, 9, 11
• Vincristine: 1,4 mg/m2, minggu ke 2, 4, 6, 8, 10, 12
• Bleomycin: 5 units/m2, minggu ke 2, 4, 8, 10, 12
• Mechlorethamine: 6 mg/m2, minggu ke 1, 5, 9
• Etoposide: 60 mg/m2 dua kali sehari, minggu ke 3, 7, 11
• Prednisone: 40 mg/m2, setiap hari, pada minggu ke 1-10, tapering
of pada minggu ke 11,12
• Imunoterapi : Interferon-α
• Transplantasi sumsum tulang : alogenik dan autologus
Teknik Radiasi

Rekomendasi Terapi untuk Lifoma Hodgkin Relaps dan Progresif Primer


Relaps Terapi
Relaps setelah radioterapi Kemoterapi
Nodal relaps CS I-II tanpa gejala B, tanpa Radioterapi salvage
radioterapi sebelumnya
Progresif primer High dose chemotherapy (HDCT) diikuti
Relaps dini oleh transplantasi sel asal
Relaps lanjut Autologus Stem Cell Transplantation (ASCT)
Prognosis
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai