Anda di halaman 1dari 10

SISTEM PERNAPASAN

PADA MANUSIA
Yunita Sabina Puimera
102016109
Mind Map Pengaruh
tekanan

Mekanisme Kelarutan
pertukaran Pernapasan gas
gas nitrogen

Difusi gas
Efek dekompresi

Struktur
organ
Struktur dan Jalur Pernapasan
Struktur organ pernapasan pada manusia meliputi:
◦ saluran nafas atas: cavitas nasal, faring, dan laring
◦ saluran nafas bawah: trakea, bronkus dan paru-paru

Pada sistem pernapasan pada manusia terbagi menjadi 2 bagian yang berperan, yaitu: bagian
konduksi dan bagian bagian respirasi

Bagian konduksi: Bagian respiratori:


• rongga hidung • bronkiolus
• rongga mulut respiratorius
• nasofaring • duktus alveolaris
• faring • sakus alveolaris
• laring • alveoli
• trakea
• bronkus primer, sekunder, tersier
• bronkioulus
• bronkiolus terminalis
Struktur Paru-Paru
Secara anatomis, Paru (pulmo) terdapat dalam rongga thorax kiri dan kanan. Paru
memilki beberapa bagian yaitu:
◦ Apex
◦ Permukaan costo vertebra
◦ Permukaan mediastinal
◦ Basis

Dilapisi oleh pleura yaitu parietal pleura dan visceral pleura


Saraf parasimpatis: nervus vagus
Saraf simpatis: truncus simpaticus
Paru kanan dibagi atas tiga lobus yaitu:lobus superior, medius dan inferior
Paru kiri dibagi dua lobus yaitu: lobus superior dan inferior dan satu lingula pulmo
Mekanisme Pertukaran Gas
Pertukaran gas pada manusia melibatkan gas oksigen dan karbondoksida. Pertukaran gas ini
menyebabkan adanya transport O2 dan CO2.

Oksigen dapat ditranspor dari paru ke jaringan melalui dua jalan:


◦ secara fisik larut dalam plasma.
◦ secara kimia berikatan dengan hemoglobin sebagai oksihemoglobin (HbO2), ikatan kimia
oksigen dan hemoglobin ini bersifat reversibel.

Transport CO2 dari jaringan ke paru melalui tiga cara berikut:


◦ Secara fisik larut dalam plasma (10 %).
◦ Berikatan dengan gugus amino pada Hb dalam sel darah merah (20%).
◦ Ditransport sebagai bikarbonat plasma (70%).
Difusi Gas
◦ Difusi merupakan proses masuknya molekul gas ke dalam cairan. Proses difusi gas-gas pada paru melintasi membran
antara alveolus-kapiler yang tipis

◦ Kekuatan pendorong untuk pemindahan ini adalah selisih tekanan parsial antara darah dan fase gas.

◦ Tekanan parsial oksigen dalam atmosfer pada permukaan laut: 149 mmHg (21%)

◦ Oksigen diinspirasi dan sampai pada alveolus maka tekanan parsial ini mengalami penurunan sampai sekitar 103 mm
Hg. Penurunan tekanan parsial: udara inspirasi tercampur dengan udara dalam ruang rugi anatomis saluran udara,
dan dengan uap air

◦ Tekanan parsial oksigen dalam darah vena campuran (PV O2) dalam kapiler paru besarnya sekitar 40 mm Hg. Karena
tekanan parsial oksigen dalam kapiler lebih rendah daripada di alveolus (Pal O 2 = 103 mm Hg), maka oksigen dengan
mudah berdifusi ke dalam aliran darah. Selisih tekanan CO2 antara darah dan alveolus yang jauh lebih rendah (6
mmHg) menyebabkan CO2 berdifusi ke dalam alveolus. CO2 ini kemudian dikeluarkan ke atmosfer, di mana
konsentrasinya pada hakekatnya nol. Selisih CO2 antara darah dan alveolus sangat kecil tapi cukup karena dapat
berdifusi kira-kira 20 kali lebih cepat dibandingkan dengan oksigen, melintasi membran alveolus-kapiler karena daya
larutnya yang lebih besar.
Pengaruh Perubahan Tekanan Atmosfer Lingkungan

◦ Hukum Dalton menyatakan bahwa pada campuran gas, tekanan yang diberikan oleh setiap gas adalah
sama dengan tekanan pada keadaan di mana hanya gas tersebut yang mengisi satu ruang.

◦ Ptotal = P1 + P2 + P3 + Pn

◦ PO2 lebih tinggi pada alveolus sehingga oksigen dapat berdifusi menurut gradien tekanannya menuju ke
dalam darah yang memiliki PCO2 rendah.

◦ Karbondioksida berdifusi dari darah yang memiliki PCO 2 relatif tinggi ke alveoli dengan PCO2 rendah. Gas
dapat berdifusi dengan bebas tanpa tergantung pada gas lainnya.

◦ Tekanan pada atmosfer pada permukaan laut adalah 1 atm. Jika semakin tinggi kita berada, dan semakin
jauh keatas dari permukaan laut maka tekanan akan semakin berkurang dan akan mengakibatkan kita
sulit untuk bernapas. Hal ini dikarenakan kita butuh asupan oksigen untuk bernapas. Sebaliknya, jika kita
berada di bawah permukaan laut, maka tekanan akan semakin besar
Kelarutan Gas Nitrogen dengan Efek
Dekompresi
◦ Seorang penyelam di dalam laut nitrogen

◦ Mekanisme bila seorang penyelam telah lama berada di dalam laut sehingga sejumlah besar
nitrogen terlarut dalam tubuhnya dan kemudian tiba-tiba naik ke permukaan laut, sejumlah
gelembung nitrogen dapat timbul dalam cairan tubuhnya baik intrasel maupun ekstrasel, dan hal ini
menimbulkan kerusakan di setiap tempat dalam tubuh. Inilah decompression sickness.

◦ Selama penyelam masih d laut: jaringan tubuh sehingga gas tetap berada dalam keadaan terlarut

◦ Penyelam mendadak naik ke permukaan laut: tekanan di luar tubuhnya menjadi hanya 1 atm (760
mmHg), sedangkan tekanan gas dalam cairan tubuhnya merupakan jumlah dari tekanan uap air,
karbondioksida, oksigen, dan nitrogen atau total 4065 mmHg. Oleh karena itu, gas akan keluar dari
larutan dan membentuk gelembung-gelembung dalam jaringan, terutama dalam darah yang
kemudian menyumbat pembuluh darah
Kesimpulan
◦ Pernapasan meliputi satu kali inspirasi dan ekspirasi. Pada mekanisme pertukaran
gas yang terjadi di paru-paru, gas yang terlibat adalah oksigen dan karbondioksida.
Pada keadaan tertentu gas nitrogen dapat berpengaruh terhadap pernapasan.

Anda mungkin juga menyukai