Anda di halaman 1dari 18

ANGES DAMAYANTI (2018008244)

MUHAMMAD (2018008250)

DEWI NUR ARIFAH (2018008283)


KELOMPOK
Ruang Lingkup
4
Norma Dan Nilai
Moral
Liberalisme Dan
Sosialisme Sebagai
Perjuangan Moral
RUANG LINGKUP NORMA DAN NILAI MORAL

Definisi norma-norma

Norma-norma atau kaidah, yaitu biasanya suatu nilai yang mengatur dan
memberikan pedoman atau patokan tertentu bagi setiap orang atau masyarakat
untuk bersikap tindak, dan berperilaku sesuai dengan peraturan-peraturan yang
telah disepakati bersama. Patokan atau pedoman tersebut sebagai norma (norm)
atau kaidah yang merupakan standar yang harus ditaati atau dipatuhi (soekanto:
1989:7)
Definisi moral

Moral adalah nilai-nilai dan norma-norma yang menjadi pegangan bagi seseorang
atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.

Definisi norma-
norma
Norma-norma atau kaidah, yaitu biasanya suatu nilai yang mengatur dan
memberikan pedoman atau patokan tertentu bagi setiap orang atau masyarakat
untuk bersikap tindak, dan berperilaku sesuai dengan peraturan-peraturan yang
telah disepakati bersama. Patokan atau pedoman tersebut sebagai norma (norm)
atau kaidah yang merupakan standar yang harus ditaati atau dipatuhi (soekanto:
1989:7)
Jenis-jenis Norma
Norma susila Norma Norma agama Norma
kesopanan hukum
Yaitu peraturan Yaitu ketentuan Yaitu ketentuan Yaitu ketentuan
hidup yang hidup yang hidup yang yang dibuat
berasal dari berasal dari berasal dari oleh pejabat
hati nurani pergaulan tuhan yang maha yang
manusia. dalam esa, yang isinya berwenang
Norma susila masyarakat. berupa larangan, yang
menentukan Dasar dari perintah- mempunyai
mana yang baik norma perintah, dan sifat memaksa
dan mana yang kesopanan ajaran. Norma untuk
buruk. adalah agama berasal melindungi
kepantasan, dari wahyu tuhan kepentingan
kebiasaan dan dan mempunyai manusia dalam
kepatutan yang nilai yang pergaulan
berlaku dalam fundamental hidup di
masyarakat. yang mewarnai masyarakat
berbagai norma dan mengatur
yang lain, seperti tata tertib
norma susila, kehidupan
norma bermasyarakat.
kesopanan, dan
norma hukum.
Karasteristik Norma-norma Moral

Pada umumnya norma tidak tertulis,


kecuali norma hukum
Norma bersifat mengikat dan
terdapat sanksi di dalamnya
Norma merupakan kesepakan
bersama anggota masyarakat
Norma dapat mengalami
perubahan sesuai perkembangan
Anggota masyarakat wajib menaati masyarakat
norma yang berlaku

Norma dapat mengalami perubahan


sesuai perkembangan masyarakat
Nilai-nilai Moral
Nilai adalah suatu keyakinan mengenai cara
bertingkah laku dan tujuan akhir yang
diinginkan individu, dan digunakan sebagai
prinsip atau standar dalam hidupnya

Norma-norma atau kaidah, yaitu biasanya


suatu nilai yang mengatur dan memberikan
pedoman atau patokan tertentu bagi setiap
orang atau masyarakat untuk bersikap tindak,
dan berperilaku sesuai dengan peraturan-
peraturan yang telah disepakati bersama
Hubungan antara nilai dengan norma terletak
pada dijadikannya nilai sebagai sumber dari
aturan-aturan yang menuntun tingkah laku
manusia agar harapan-harapannya dapat
menjadi kenyataan.
Untuk mencegah terjadinya pelanggaran,
setiap masyarakat memiliki sistem atau
mekanisme kontrolnya sendiri, yang sering
disebut kontrol sosial. Agen-agen kontrol
sosial itu di antaranya : polisi, lembaga
peradilan, lembaga keagamaan, masyarakat,
kelompok sosial.
LIS
Jhon Locke dan
Milik Pribadi
Orang pertama yang mendasarkan teori liberalism tentang hak milik.
Menurut locke, manusia mempunyai tiga hak kodrat (natural right);
life, freedom, and property.
Yang paling penting adalah hak atas milik karena kehidupan dan kebasan kita
Filsuf (1632-1704 milik kita juga.

Argumentasinya Mempengaruhi Mendalam Pemikiran Tentang Milik Di Kemudian Hari.

 Locke bertolak dengan paham semacam “komunisme”


 Pada awal mula tuhan telah menyerahkan dunia kepada semua manusia
secara Bersama-sama.
BAGAIMANA DARI KEADAAN AWAL ITU BISA TIMBUL MILIK PRIBADI?

 Setiap manusia adalah tuan serta penguasa penuh atas kepribadiannya,


atas tubuhnya, dan atas tenaga kerja yang berasal dari tubuhnya.

______
Adam smith dan
liberalis
 Give me that which I want, and you shall have this wich you want LIS
 Pemikiran smith tentang ekonomi pasar bebas mempunyai implikasi etika yang
sangat menarik.
 Smith mengatakan bahwa manusia didorong oleh; the universal desire to
Prof Moral (1723-1790)
better his own condition.

 Semua orang ingin bisa maju dalam kehidupannya, dan ambisi ini tidak
pernah akan meninggalkan manusia seumur hidup. Keprihatinan pertama kita
bukan supaya orang lain maju tapi tertuju pada kepentinga diri.
Hal itu tidak menujukkan bahwa kita tidak etis.

 Kata smith untuk bisa menjadi manusia yang maju, kita harus bisa
membedakan antara self love and self ishness.

 IA MELIHAT PENTINGNYA KHUSUS INTUK RELASI-RELASI EKONOMI


Kepentingan diri merupakan motivasi utama yang mendorong kita untuk
mengadakan kegiatan ekonomis.
Adam smith dan
liberalis
LIS
 Motivasi untuk mengambil bagian dalam kegiatan tukar menukar di
pasar adalah kepentingan diri. Kenyataan ini perlu kita akui.
Prof Moral (1632-1704

 Tapi tidak boleh langsung ditarik kesimpulan bahwa kegiatan


ekonomis di pasar tidak etis.

 kegiatan ekonomis menuntut sikap etis atau


keutamaan__Keutamaan yang dimaksud adalah bukan kebaikan
hati. Tentu sikap etis kebaikan hati sangat bagus, tapi dalam relasi-
relasi ekonomis relevansinya kurang.

 Sikap etis yang penting dalam konteks adalah timbal balik,


cooperation (kerja sama), dan keadilan.
PERTENTANGAN DAN PERDAMAIAN
ANTARA LIBERALISME DAN
SOSIALISME

Liberalisme
liberalism adalah tekanannya pada
kebebasan Individual. Negara harus
menjaga agar warganya beserta
miliknya dalam keadaan aman sehingga
tidak akan terjadi tindakan yang
meresahkan masyarakat, seperti
perampokan atau pencurian. Selain itu,
Negara member kesempatan seluas-
luasnya kepada warganya untuk
menjalankan kebebasannya sendiri.
PERTENTANGAN DAN PERDAMAIAN ANTARA LIBERALISME DAN
SOSIALISME
Sosialisme
Komunitis
Sosialisme Komunitis
atau komunisme
menolak milik pribadi.
Menurut mereka, milik
pribadi harus menjadi
milik bersama atau
milik kolektif.
Memperbaiki kesejahteraan
Sosialisme Sosialisme Demokratis kaum pekerja melalui
perundangan-undangan
Sosialisme demokratis juga social
Sebaiknya sosialisme dilihat menempatkan masyarakat di
Kesehjateraan dan
atas individu. Tetapi, berbeda
sebagai reaksi atas dengan komunisme, mereka keselamatan kerja
ditingkatkan.
ketidakberesan dalam tidak bersedia mengorbankan
sistem pemerintahan
masyarakat yang disebabkan demokratis mereka anggap Ditentukan syarat-syarat
oleh liberalisme. sebagai sebuah perolehan untuk memberhentikan
modern yang sangat berharga. para pekerja.
Karena itu, mereka ingin
mewujudkan cita-cita sosialitas Dibangun sistem jaminan
melalui jalan demokratis sosial untuk mereka yang
suda tidak bisa bekerja lagi
karena sakit atau sudah tua.

Ditetapkan upah
minimum
bebas (liberalis) dan
terpusat (sosialis)

Minim Pengetahuan  ANGGAPAN kebanyakan masyarakat di Indonesia, bahwa negara barat


Tentang Liberalis (paham liberalis) itu identik dengan kehidupan tidak bermoral. Senang
alkohol, seks bebas, tidak beragama, pergaulan bebas, berjudi, narkoba,
suka makan makanan haram, individualis tidak peduli dengan orang lain
dan sebagainya.
 Anggapan tersebut ada benarnya, tapi tidak mewakili seluruhnya. Tidak semua orang
di masyarakat barat (Paham liberalis) tidak bermoral. Tidak semua orang di
masyarakat barat senang alkohol, atheis, seks bebas dan sebagainya. Bisa
dibayangkan bila semua masyarakat suka alkohol, seks bebas, narkoba dan lainnya.
Pastilah negara tersebut hancur dan bobrok karena rapuhnya sendi-sendi penopang
sosial masyarakatnya.

Sementara dalam kenyataannya banyak negara barat yang maju dalam bidang
ekonomi, ilmu pengetahuan, teknologi dan rakyatnya hidup relatif sejahtera.
bebas (liberalis) dan
terpusat (sosialis)

David Gauthiar pernah mengemukakan pendapat bahwa pasar


yang sempurna tidak membutuhkan moralitas. Dengan pasar
sempurna dimaksudkan pasar dimana kompetisi berjalan dengan
sempurna. Dalam situasi itu tidak perlu ditegakaanya rambu-rambu
moral karena kepentingan-kepentingan pribadi masing-masing orang
secara sempurna sesuai dengan kepentingan sosial seluruh
masyarakat. Disitu semua kepentingan akan diatur oleh invisible han-
nya Adam Smith.
bebas (liberalis) dan
terpusat (sosialis)

 Soekarno yang sedari awal menunjukan sikap tidak simpati terhadap kekuatan
kapitalisme yang saat itu AS menjadi ikon paham ini… Secara tegas menyatakan
bahwasanya : Marhaenisme adalah Marxisme yang diterapkan sesuai dengan situasi
dan kondisi Indonesia.
 Namun Bung Karno juga memahami kata kapitalisme dalam arti yang netral. Itulah
sebabnya kita saksikan Bung Karno yang sangat bersahabat dengan para kapitalis
pribumi yang memberikan dukungan finansial kepadanya dalam perjuangannya.
Mereka antara lain adalah Dasaad, Hasyim Ning, Jasin Tambunan dan masih banyak
lagi.
 Kapitalisme menyusupi banyak negara hingga negara - negara berideologi Komunisme
seperti Republik Tiongkok dan Republik Kuba yang sekarang menggunakan
Komunisme hanya sebagai kostum dan alat bagi pemimpin nya untuk tetap berkuasa
dan berdiri di antara negara - negara lain di dunia internasional.
bebas (liberalis) dan
terpusat (sosialis)

 Mungkin Indonesia termasuk negara yang mengarah pada paham social liberalism
yang mencari keseimbangan antara kebebasan individu dan keadilan sosial.
Pemerintah diberi kewenangan untuk mengatur kehidupan ekonomi dan masalah-
masalah sosial yang ada di masyarakat. Masyarakat diusahakan agar sejahtera tanpa
membelenggu kebebasan perseorangan.

 Rumah mewah, kaya, mobil bagus, perusahaan dan pabrik sendiri, liburan keliling
dunia, dan sebagainya itu adalah kemauan dan keinginan semua orang atas milik
pribadi_ semua orang berhak atas kepemilikan itu dan tidak juga mencerminkan
etika tidak baik atau pelanggaran norma dan etika bisnis. Karena esensi dari etika
bisnis adalah hak asasi dari pekerja itu sendiri.
bebas (liberalis) dan
terpusat (sosialis)

 Pelabelan liberalis, sekuleris, kapitalis, atheis dan isme-isme lain, sebenarnya tidak
segampang dugaan banyak orang dan tidak mencerminkan etika seseorang
(organisasi) dalam BISNIS. Paham isme-isme tersebut adalah buah pikiran filosofis
manusia. Maka untuk memahaminya diperlukan pemikiran koprehensif dan
konseptual tanpa meninggalkan dialektikanya dengan keadaan sejarah dan
sosialnya. Penilaian apakah cara pikir itu liberalis apa tidak, harus dilihat
kontekstualnya, tergantung pada arah pembicaraan yang hendak dituju untuk
menghindari sikap bias dan asal hantam.

Pikiran manusia terlalu luas untuk dikotak-kotakkan dalam label isme-isme.


Kasus

PT. Freeport Indonesia

PELANGGARAN NORMATIF & KERUSAKAN LINGKUNGAN


PADA BUMI PAPUA “UTILITARIANISME” ?

POTRET WAJAH FREEPORT INDONESIA


Stok PNJ

Anda mungkin juga menyukai